Anda di halaman 1dari 103

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmatNya, sehingga dapat terselesaikan pembuatan makalah Mata
Pelajaran Kewirausahaan SMK Kelas XII-OTKP Semester II.
Makalah ini disusun dimaksudkan untuk membantu serta menunjang mata
pelajaran Kewirausahaan sebagai pegangan dasar bagi peserta didik. Makalah ini
disusun berdasarkan beberapa buku acuan serta pengalaman saya selama belajar
mata pelajaran ini. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan pada semua pihak
yang telah membantu hingga tersusunnya makalah ini.
Akhirnya saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan,
untuk itu adanya kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar karya-
karya selanjutnya lebih sempurna lagi.

Balikpapan, 21 Februari 2023


Penyusun

Susilawati

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................... i
Daftar Isi....................................................................................................................................... ii
BAB I Harga Pokok Produksi............................................................................................ 1
A. Hakikat Harga Pokok Produksi.................................................................................. 1
B. Analisis Hasil BEP..................................................................................................... 7
C. Menghitung BEP Pelayanan Jasa Public Relations................................................... 10
D. Batas Analisis BEP.................................................................................................... 12
BAB II Analisi Kegiatan Pemasaran Public Relations..................................................... 13
A. Aspek Pemasaran secara Umum................................................................................ 13
B. Media Pemasaran....................................................................................................... 20
C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix).......................................................................... 22
D. Strategi Marketing Public Relations.......................................................................... 28
BAB III Laporan Keuangan Sederhana............................................................................ 30
A. Hakikat Laporan Keuangan....................................................................................... 30
B. Penyusunan Laporan Keuangan Bidang Jasa............................................................ 37
C. Analisis Laporan Keuangan....................................................................................... 44
D. Analisis Laporan Keuangan Bidang Jasa Public Relations....................................... 51
BAB IV Perencanaan dan Evaluasi Kegiatan Usaha....................................................... 56
A. Memahami Kegiatan Usaha secara Umum................................................................ 56
B. Kegiatan Usaha Public Relations............................................................................... 59
C. Melakukan Evaluasi Usaha........................................................................................ 66
BAB V Media Promosi dan Pemasaran Online................................................................ 77
A. Promosi Produk.......................................................................................................... 77
B. Kegiatan Pemasaran Online....................................................................................... 84
C. Komponen Pemasaran Online.................................................................................... 87
D. Pemasaran Online Melalui Media Sosial................................................................... 89
BAB VI Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)............................................................ 94
A. Konsep Dasar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)............................................ 94
B. Macam-macam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).......................................... 97
C. Pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)................................................ 103
D. Pelanggaran Hak Cipta.............................................................................................. 105
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 108

ii
BAB 1

A. HAKIKAT HARGA POKOK PRODUKSI

1. Definisi Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung yang
dikeluarkan peusahaan untuk proses produksi sehingga barang atau jasa tersebut
siap untuk dijual. Berikut beberapa pengertian harga pokok produksi menurut
para ahli.
a. Menurut Supriyono (2000:288)
Harga pokok produksi adalah elemen biaya yang diproduksi baik tetap (full
costing) maupun variabel (variable costing). Artinya, semua unsur biaya
yang melekat pada produksi barang tidak memandang biaya tetap atau biaya
variabel yang cenderung naik turun sesuai dengan kapasitas barang yang
diproduksi.
b. Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2010:49) Harga pokok produksi
adalah sekumpulan biaya produksi dalam proses awal dikurangi persediaan
produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada periode waktu
tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila
tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir.
c. Menurut T. Homgren (2008)
Harga pokok produksi adalah biaya barang yang dibeli untuk diproses sampai
selesai, baik sebelum maupun selama periode akuntansi berjalan. Artinya,
semua biaya yang melekat dalam produksi akan diakui sebagai harga pokok
produksi meskipun biaya tersebut muncul sebelum periode akuntansi
berjalan.

Dalam menentukan harga pokok produksi pada umumnya terdapat dua


metode yang dapat digunakan, yaitu metode full costing dan vanable costing.

2. Unsur-unsur harga pokok produksi


a. Biaya bahan baku

1
Bahan baku merupakan berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk
jadi dan pemakaiannya dapat diidentifikasikan secara langsung yang
merupakan bagian integral dari produk tertentu.
b. Biaya renaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh
perusahaan Kepada tenaga keja langsung dan jejak manfaatnya dapat
diidentifikasikan pada produk tertentu.
c. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk
memenuhi semua kegiatan perusahaan dalam proses pencapaian tujuan.
d. Biaya eksplisit
Biaya eksplisit adalah sejumlah pengeluaran untuk mendapatkan factor-
faktor produksi dan input lainnya yang dbayarkan menggunakan uang.
e. Biaya implisit
Biaya implisit adalah biaya yang tidak secara langsung terlihat, misalnya
biaya penyusutan barang modal.

3. Jenis-jenis biaya produksi


Biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses
produksi yang bertujuan untuk menghasilkan suatu barang atau produk yang siap
dipasarkan.

a. Jenis-jenis biaya produksi berdasarkan jangka waktunya


1) Jangka waktu pendek
Jangka waktu pendek merupakan jangka waktu yang Sebagian factor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Berikut jenis-jenis biaya jangka
waktu pendek.
a) Biaya total (total cost / TC)
Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu
perusahaan yang terdiri atas biaya variabel dan biaya tetap. Sehingga
biaya total dapat dihitung, sebagai berikut.

TC = TVC + TFC

b) Biaya variabel total (Total Variable Cost/TVC)

2
Biaya variabel total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam faktor produksi dan bersifat variabel atau dapat
berubah-ubah sesuai jumlah produk yang dihasilkan. Berikut rumus
untuk menghitung biaya variabel total.

TVC = TV - TFC

c) Biaya tetap (Total Fixed Cost/TFC)


Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi.
Artinya, besarnya jumlah biaya tetap tidak dipengaruhi jumlah output
yang dihasilkan. Contoh biaya tetap antara lain biaya abonemen telepon,
biaya pemeliharaan bangunan, biaya penyusutan, dan lain-lain. Rumus
untuk menghitung biaya tetap, yaitu:

TFC = TC - TVC

d) Biaya total rata-rata (Average Total Cost/ATC)


Biaya total rata-rata adalah biaya total (TC) untuk menghasilkan suatu
produk tertentu dibagi jumlah produk (Q) yang dihasilkan oleh
perusahaan. Biaya total rata-rata dapat dihitung, sebagai berikut.

ATC = TC
Q

Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan cara, sebagai berikut.

ATC = AVC = AFC

e) Biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost/AVC)


Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel total (TVC) untuk
menghasilkan sejumlah produk tertentu dibagi jumlah produksi tertentu
(Q). Rumus AVC, sebagai berikut.

AVC = TVC
Q

Atau dapat juga dihitung dengan rumus:


AVC = ATC - AFC

3
f) Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap (TFC) untuk menghasilkan
sejumlah produk tertentu dibagi jumlah produk yang dihasilkan. Adapun
rumusnya, sebagai berikut 

AFC = TFC
Q

g) Biaya marginal (Marginal Cost/MC)


Biaya marginal adalah kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menambah satu satuan output.

2) Jangka waktu panjang


Biaya jangka waktu panjang merupakan segala faktor produksi yang masih
dapat berubah-ubah. Berikut penjelasan mengenai biaya jangka waktu
panjang.
a) Biaya marginal jangka panjang
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah
produksi sebanyak satu unit.
b) Biaya rata-rata
Biaya rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah output.

b. Jenis-jenis biaya produksi berdasarkan volume kegiatannya


Berikut jenis-jenis biaya produksi berdasarkan volume kegiatannya.
1) Biaya tetap
Biaya tetap adalah beban biaya yang tidak tergantung atas volume produksi yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan. Menurut Carter dan Usry, biaya tetap adalah
biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau
menurun.
2) Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai volume produk barang atau jasa
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Biaya variabel adalah jumlah seluruh
biaya marginal. Biaya variabel memiliki karakteristik, sebagai berikut.

4
a) Jumlahnya bisa berbeda-beda tergantung pada volume produksi dalam suatu
perusahaan.
b) Biaya variabel biasanya bersifat konstan jika dibandingkan dengan volume
produksi suatu perusahaan.
c) Biaya variabel adalah biaya yang mudah dilacak. d) Setiap manajer bisa
membuat siasat dalam mengontrol besar kecilnya biaya variabel.
3) Biaya semivariabel
Biaya semivariabel atau biaya campuran, yaitu biaya yang merupakan campuran
dari biaya tetap dan biaya variabel.

4. Penentuan dan perhitungan harga pokok produksi

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam penentuan harga pokok produksi,
sebagai berikut:
a. Mengetahui harga pokok produksi yang sesungguhnya
Sistem ini merupakan suatu sistem yang diterapkan untuk menentukan harga pokok
produksi sesuai dengan beban biaya yang sesungguhnya. Penentuan harga dengan sistem
ini biasanya fleksibel, yaitu jika harga bahan baku mengalami kenaikan maka
kemungkinan biaya produksi juga mengalami kenaikan.
b. Menentukan harga pokok produksi di muka
Rumus yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi, yaitu:

Harga pokok produksi Biaya bahan baku+ Biaya tenaga kerja langsung biaya overhead pabrik

B. Analisis Biaya pada Perusahaan Public Relations


Public relations adalah fungsi manajemen di suatu perusahaan atau organisasi yang pada
umumnya memiliki empat unsur, yaitu humas sebagai filsafat manajemen yang bersifat
sosial, humas sebagai suatu pernyataan tentang filsafat tersebut dalam keputusan
kebijaksanaan, humas sebagai tindakan akibat kebijaksanaan tersebut, dan humas sebagai
komunikasi dua arah yang menunjang ke arah penciptaan kebijaksanaan.
Perusahaan public relations merupakan perusahaan yang bergerak pada usaha jasa atau
perusahaan jasa. Perusahaan public relations harus menyusun anggaran atau biaya yang

5
digunakan untuk mengontrol pengeluaran sehingga perusahaan bisa memaksimalkan
Adapun jenis anggaran yang terdapat dalam perusahaan public relations, sebagai berikut:
1. Anggaran penjualan, yaitu suatu anggaran yang berisi informasi detail tentang
penjualan perusahaan di masa yang akan datang.
2 Anggaran tenaga kerja langsung, yaitu anggaran yang berisi informasi mengenai
taksiran tenaga kerja langsung selama satu periode anggaran biaya
3. Anggaran biaya overhead pabrik, yaitu anggaran yang menjelaskan taksiran atau
perkiraan biaya overhead pabrik selama satu periode di masa yang akan datang.
4. Anggaran pengeluaran modal, yaitu anggaran yang berupa informasi rencana
perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode anggaran.
5. Anggaran beban langsung pelatihan, yaitu keseluruhan biaya yang dapat dianalisis atau
ditelusuri dengan mudah yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan pelatihan.
6. Anggaran beban tidak langsung pelatihan, yaitu keseluruhan beban atau biaya yang
harus dikeluarkan demi kelangsungan pelatihan.
7. Anggaran kas, yaitu perkiraan sumber penerimaan dan penggunaan kas selama satu
periode.
8. Anggaran laba rugi, yaitu anggaran yang berisi informasi mengenai jumlah laba yang
ingin dicapai oleh perusahaan atau rugi yang ditanggung perusahaan selama satu periode
anggaran.
9 Anggaran neraca, yaitu anggaran yang menjelaskan rencana posisi keuangan seperti
aktiva, utang, dan modal perusahaan pada awal dan akhir periode anggaran.
10. Anggaran perubahan posisi keuangan, yaitu anggaran yang menjelaskan tentang
rencana perubahan aktiva, utang, dan modal selama periode anggaran.

C. Analisis BEP

1. Definisi dan tujuan analisis BEP


Break Even Point (BEP) merupakan suatu kondisi perusahaan yang mana dalam
operasionalnya tidak mendapatkan keuntungan dan juga tidak mengalami kerugian.
Artinya, antara pendapatan dan biaya berada pada kondisi yang sama sehingga laba yang
diperoleh adalah nol. Menurut Sigit (1993), BEP adalah suatu cara atau suatu teknik
yang digunakan oleh seorang petugas atau manajer perusahaan untuk mengetahui pada
volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah perusahaan yang
bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba. Sedangkan

6
menurut Mulyadi (1993), BEP adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan
minimum agar suatu usaha tidak mendenta rugi, tetapi juga belum memperoleh laba,
dengan kata lain labanya sama dengan nol (0). Adapun penggunaan analisis Break Even
Point (BEP) memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai, sebagai berikut.
a. Mendesain spesifikasi produk.
b. Menentukan harga jual per satuan.
c. Menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian,
d. Memaksimalkan jumlah suatu produksi.
e. Merencanakan laba yang diinginkan.

2. Asumsi dasar dan sasaran dalam analisis BEP Analisis Break Even Point (BEP)
Bila salah satu asumsi dasar mengalami perubahan, maka akan berpengaruh pada posisi
titik impas atau titik Break Even Point (BEP), sehingga perubahan tersebut akan
berpengaruh juga terhadap laba perusahaan. Terdapat beberapa asumsi dasar yang
digunakan dalam analisis Break Even Point (BEP), yaitu:
a. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan ke dalam biaya tetap dan
biaya
b. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan
biaya variabel tetap tidak mengalami perubahan secara total
c. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya
tetap per unit akan berubah-ubah.
d. Harga jual per unit konstan selama periode dianalisis.
e. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
f. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau
menjual lebih dari satu jenis produk, maka perimbangan hasil penjualan setiap produk
akan tetap.

3. Manfaat analisis BEP


Berikut manfaat atau kegunaan analisis Break Even Point (BEP).
a. Sebagai dasar atau landasan merencanakan kegiatan operasional dalam usaha mencapai
laba tertentu. Jadi, dapat digunakan untuk perencanaan laba atau profit planning.
b. Sebagai dasar atau landasan untuk mengendalikan kegiatan operasional yang sedang
berjalan, yaitu untuk alat pencocokan antara realisasi dengan angka-angka dalam
perhitungan Break Even Point (BEP). Jadi, sebagai alat pengendalian atau controlling

7
c. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan harga jual, yaitu setelah diketahui
hasil-hasil perhitungannya menurut analisis Break Even Point (BEP) dan laba yang
ditargetkan.
d. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang harus dilakukan oleh
seorang manajer mengenai hal-hal, sebagai berikut.
1) Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
2) Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan tertentu.
3) Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita rugi.
4) Untuk mengetahui efek perubahan harga jual, biaya, dan volume penjualan terhadap
keuntungan yang diperoleh.

4. Tahapan dalam analisis Break Even Point (BEP)


Adapun tahapan yang dilakukan dalam menentukan tingkat Break Even Point (BEP),
sebagai berkut.

a. Pengelompokan biaya
Dalam perhitungan analisis Break Even Point (BEP), biaya dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.
b Pengalokasian biaya tetap dan biaya variabel Dalam analisis Break Even Point (BEP),
biaya tetap dan biaya variabel dialokasikan ke dalam masing-masing jenis dengan
menggunakan metode nilai jual relatif yang dapat dirumuskan, sebagai berikut.

Penerimaan tiap jenis X 100%

Penerimaan total

Dasar penentuan metode nilai jual relatif adalah bahwa harga jual suatu produk
merupakan perwujudan biaya yang dikeluarkan dalam mengolah produk tersebut.
c. Penentuan margin kontribusi
Menurut Mulyadi (1997:228), margin kontribusi atau laba kontribusi adalah pendapatan
penjualan di atas blaya variabel. Margin kontribusi dapat dihitung dengan cara, sebagai
berikut.
Penjualan xxx
(-) Biaya variabel Margin kontribusi (xxx)
(-) Biaya tetap (xxx

8
Laba bersih xxx
Margin kontribusi dapat dinyatakan dalam rasio margin kontribusi. Berikut persamaan
margin kontribusi. Rasio
Rasio margin kontribusi = Margin kontribusi
Penjualan

d. Perhitungan tingkat Break Even Point (BEP)


Untuk menghitung tingkat BEP terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan, yaitu
pendekatan secara matematis dan pendekatan secara grafis. Dalam analisis BEP, tingkat
BEP dihitung dengan menggunakan pendekatan matematis.
Mulyadi (1997:233) merumuskan Break Even Point (BEP) atau titik impas dalam rupiah
penjualan, sebagai berkut.

BEP (dalam rupiah penjualan) = Biaya tetap


1 - Biaya variabel
Pendapatan penjualan,

D. Menghitung BEP Pelayanan Jasa Public Relations

Dalam menghitung berapa besar BEP atau titik impas memerlukan komponen-komponen
seperti biaya tetap, biaya variabel, dan harga jual. Laba/profit didapatkan ketika
penerimaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan (TR> TC), namun ketika TC > TR,
maka perusahaan mengalami rugi.
Contoh:
Sebuah perusahaan public relations yang bernama "Usaha Gemilang memiliki data-data
biaya dan rencana produksi, sebagai berikut.
1. Biaya tetap sebesar Rp140.000.000,00.
2. Biaya variabel sebesar Rp7.500.000.00 per layanan.
3. Biaya pelayanan jasa public relations sebesar Rp9.500.000,00 per layanan.
Dari data tersebut, maka:
1. Hitunglah layanan jasa public relations yang harus dilakukan agar mencapai BEP! 2.
Berapakah jumlah uang yang harus diterima agar mencapai BEP?
Jawab:
1. Jumlah layanan jasa public relations = biaya tetap : (biaya pelayanan - biaya variabel)

9
= Rp140.000.000,00 : (Rp9.500.000,00-
Rp7.500.000,00)
= Rp140.000.000,00 Rp2.000.000,00
= 70 layanan jasa
Jadi, jumlah layanan jasa public relations yang harus dilakukan agar mencapai BEP
adalah 70 layanan jasa public relations.
2. Jumlah uang = biaya tetap (birya pelayanan-buaya variabel) x biaya pelayanan
= Rp 140.000.000.00 (Rp9.500.000,00-Rp7.500.000,00) x Rp9
500.000,00
= 70 x Rp9.500.000.00 Rp665.000.000,00
Jadi, jumlah uang yang harus diterima agar mencapai BEP adalah Rp665.000.000,00
dengan adanya perhitungan BEP di atas bisa disimpulkan bahwa untuk memperoleh titik
impas dengan harga penjualan sebesar Rp9 500.000,00, maka perusahaan harus dapat
menjual sebanyak 70 layanan setiap periode. Jika jumlah penjualan tidak sampai 70
layanan, maka tidak akan menutup biaya produksi yang sudah dikeluarkan.

Dengan mengetahui kapan perusahaan melewati tingkat BEP, maka perusahaan


dapat menghitung berapa minimal penjualan untuk mendapatkan laba yang ditargetkan
Misalnya target laba per periode adalah Rp60.000.000,00, maka minimal penjualan jasa
yang harus dicapai oleh perusahaan, sebagai berikut.
BEP-Laba = (biaya tetap target laba) : (harga/layanan - biaya variabel/layanan)
= (Rp140.000.000,00 Rp60.000.000,00) : (Rp9.500.000,00-Rp7
500.000,00)
= Rp200.000.000,00 Rp2.000.000,00
= 100 layanan.
Jadi, untuk mencapai target laba Rp60.000.000,00, maka layanan public relations yang
harus dilakukan

E. Batas Analisis BEP

Analisis BEP dapat dirasakan manfaatnya apabila titik BEP dapat dipertahankan selama
periode tertentu. Dalam praktiknya, analisis Break Even batasan tertentu, sebagai berikut.
1. Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of output tertentu.
2. Variable cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan,

10
3. Variable price per unit tidak berubah dalam periode tertentu.
4. Variable mix adalah konstan
Berdasarkan batasan-batasan tersebut, BEP dapat berubah. Di mana BEP akan
bergeser atau berubah, apabila:
1. Perubahan FC terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi, di mana
perubahan ini ditandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya, meskipun
perubahannya tidak sebaliknya. atau sebaliknya. memengaruhi kemiringan garis TC. Bila
FC naik, maka BEP akan bergeser ke atas atau
2. Perubahan pada variable cost ratio atau VC per unit, di mana perubahan ini akan
menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biaya VC per unit akan
menggeser BEP ke atas
3. Perubahan dalam sales price per unit. Perubahan ini akan memengaruhi miringnya
garis Total Revenue (TR), Naiknya harga jual per unit pada level penjualan yang sama
walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser ke bawah atau sebaliknya.
4. Terjadinya perubahan dalam sales mix. Apabila suatu perusahaan memproduksi lebih
dan satu macam produk, maka komposisi atau perbandingan antara satu produk dengan
produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadi perubahan, misalnya terjadi
kenaikan 20% pada produk A. sedangkan produk B tetap, maka BEP pun akan berubah

11
BAB II
A. Aspek Pemasaran secara umum

Pemasaran atau marketing merupakan suatu hal yang penting dalam setiap bisnis.
Pemasaran biasanya berupa cara atau strategi yang dilakukan suatu perusahaan atau
produsen untuk mempromosikan, menginformasikan, dan menawarkan kepada konsumen
mengenai produk atau layanan jasa tersebut.

1. Pengertian dan tujuan pemasaran


Menurut John Westwood, pemasaran adalah sebuah usaha terpadu yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan keuntungan/laba
kepada perusahaan. Sedangkan menurut William J. Stanton, pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis atau usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga barang atau jasa, mempromosikannya, mendistribusikannya, dan bisa
memuaskan konsumen.
Adapun tujuan perusahaan melakukan pemasaran, antara lain:
a. Meneliti sumber-sumber produk yang dibutuhkan konsumen.
b. Menetapkan saluran distribusi yang baik agar barang-barang dan jasa sampai ke tangan
konsumen.
c. Melaksanakan kegiatan pemasaran antara produsen dengan konsumen.
d. Mengolah bahan mentah menjadi produk jadi yang sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan konsumen.

2. Fungsi pemasaran
Adapun fungsi pemasaran bagi suatu perusahaan, sebagai berikut.
a. Pengenalan produk
b. Riset
c. Distribusi
d. Layanan purnajual
Dalam sebuah penjualan, layanan setelah penjualan memang sangat dibutuhkan.
Terutama bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti public relations, layanan
merupakan hal sangat penting dan pokok, di samping karena yang mereka jual adalah jasa
maka layanan harus dimaksimalkan agar konsumen merasa puas.

12
3. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah konsep di mana perusahaan atau produsen
harus memberikan produk atau jasa ataupun pelayanan yang diinginkan pelanggan yang
ada atau yang potensial untuk memperoleh keuntungan.
Konsep pemasaran telah diungkapkan dengan berbagai cara, yaitu:
a. Temukan keinginan pasar dan penuhi.
b. Buat apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
c. Cintai pelanggan, bukan produk Anda.
d. Lakukanlah menurut cara Anda (Burger King).
e. Anda lah yang menentukan (United Airlines).
f. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang
sarat dengan nilai, mutu, dan kepuasan (JC. Penney)
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan
kegiatan pemasaran suatu organisasi, yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep
penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
a. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia di mana-mana dan harganya murah.
b. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performansi, dan ciri-ciri yang terbaik.
c. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen dibiarkan begitu saja,
sedangkan organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang
agresif.
d. Konsep pemasaran Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai
tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan para pesaing.
e. Konsep pemasaran social
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan
kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripada para pesaing

13
dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
f. Konsep pemasaran global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua
faktor- faktor lingkungan yang memengaruhi pemasaran melalui manajemen
strategi yang mantap, Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi
keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
4. Sistem pemasaran
Berikut tiga macam sistem pemasaran.
a. Sistem pemasaran vertikal. Sistem pemasaran vertikal merupakan sistem
pemasaran yang terdiri dari produsen, grosir, dan pengecer yang pelaksanaannya
bertindak dalam satu kesatuan.
b. Sistem pemasaran horizontal Sistem pemasaran horizontal adalah sistem
pemasaran di mana pada saat pelaksanaannya terdapat lebih dari satu perusahaan
yang tidak memiliki hubungan satu sama lain serta menyatukan sumber dayanya
dimaksudkan untuk memperbesar peluang sebuah pemasaran.
c. Sistem pemasaran ganda
Sistem pemasaran ini merupakan perpaduan dari dua sistem, yakni sistem pemasaran
dan horizontal. vertikal
Lingkungan sistem pemasaran dibagi menjadi dua, yaitu internal dan eksternal.
Adapun. rinciannya, sebagai berikut.
a. Lingkungan internal, yaitu lokasi perusahaan, ketangguhan bagian penelitian, dan
pengembangan. Kekuatan interm bersifat menyatu (interest) dalam organisasi dan
dikendalikan oleh manajemen
b. Lingkungan eksternal sistern pemasaran
1) Lingkungan makro ekstern.
Lingkungan makro tersebut ialah:
a) Demografi (kependudukan).
b) Kondisi ekonomi.
c) Teknologi.
d) Kekuatan sosial dan budaya.
e) Kekuatan politik dan legal.
f) Persaingan.

14
2) Lingkungan mikro eksternal Lingkungan mikro tersebut ialah:
a) Pasar (market).
b) Pemasok.
c) Pialang (marketing intermediaries).

5. Manajemen pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut
Kotler dan Armstrong, pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun,
dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai
tujuan perusahaan. Sedangkan, manajemen adalah proses perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengawasan (controlling).
Jadi dapat diartikan bahwa, manajemen pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan,
penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun,
dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan
maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

6. Strategi pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran.
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan, dan kondisi persaingan.
a) Faktor utama penyebab perubahan strategi pemasaran
Dalam strategi pemasaran, ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan
strategi dalam pemasaran, yaitu:
1) Daur hidup produk
2) Posisi persaingan perusahaan di pasar
3) Situasi ekonomi
b. Macam-macam strategi pemasaran
Adapun macam-macam strategi pemasaran, di antaranya:
1) Strategi kebutuhan primer Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuhan
primer, yaitu:
a) Menambah jumlah pemakai.
b) Meningkatkan jumlah pembeli.
2) Strategi kebutuhan selektif

15
Strategi-strategi pemasaran untuk merancang kebutuhan selektif, yaitu dengan cara:
a) Mempertahankan pelanggan, misalnya:
(1) memelihara kepuasan pelanggan;
(2) menyederhanakan proses pembelian; dan
(3) mengurangi daya tarik atau jelang untuk beralih merek. b) Menjaring pelanggan
(acquistion strategier) seperti:
(1) mengambil posisi berhadapan (head to head positioning), dan
(2) mengambil posisi berbeda (differentiated position).
Secara lebih jelas, strategi pemasaran dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu:
1) Merangsang kebutuhan primer dengan menambah jumlah pemakai.
2) Merangsang kebutuhan primer dengan memperbesar tingkat pembelian.
3) Merangsang kebutuhan selektif dengan mempertahankan pelanggan yang ada.
4) Merangsang kebutuhan selektif dengan menjaring pelanggan baru.

7. Perkembangan pasar/pemasaran
Faktor-faktor penyebab terjadinya perkembangan pemasaran, sebagai berikut.
a. Kebutuhan konsumen yang semakin meningkat.
b. Lembaga pemasaran yang semakin berkembang.
c. Kestabilan pemasaran yang semakin baik.
d. Sistem pemasaran yang semakin baik.

8. Kegagalan dalam pemasaran


Faktor penyebab terjadinya kegagalan dalam pemasaran, antara lain:
a Adanya produk yang tidak dapat memuaskan konsumen.
b. Adanya produk yang lamban pertumbuhannya
c. Adanya pola pembelian barang yang berubah-ubah.
d. Adanya organisasi dan metode pemasaran yang tidak tetap.
e. Adanya sikap dan gaya manajemen pemasaran yang salah.
f. Adanya persaingan yang semakin meningkat dan tidak sehat.

9. Segmentasi pasar
Segmentasi pasar merupakan suatu usaha untuk meningkatkan ketetapan pemasaran
perusahaan. Secara garis besar, segmentasi pasar adalah suatu cara untuk membedakan

16
pasar menurut golongan pembeli, kebutuhan pemakai, motif, perilaku dan kebiasaan
pembelian, serta cara penggunaan produk dan tujuan pembelian produk tersebut.
a. Tujuan dan manfaat segmentasi pasar
Tujuan segmentasi pasar, sebagai berikut.
1) Perusahaan dapat membedakan pasarnya.
2) Perusahaan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan.
3) Pemasaran produk yang dibuat perusahaan jauh lebih efektif dan efisien.
4) MencapaI posisi yang kuat dalam penjualan barang dan jasa.
5) Meningkatkan laba atau keuntungan yang diharapkan.
6) Memudahkan pelaksanaan analisis pasar.

Manfaat segmentasi pasar bagi sebuah perusahaan,


1) Berada dalam posisi yang lebih baik. antara lain:
2) Menemukan dan membandingkan berbagai kesempatan pasar.
3) Mengelompokkan budget-nya dengan tepat.
4) Menerapkan gagasan pemasaran secara lebih jelas.
5) Mengatur produknya secara lebih baik.
6) Menciptakan daya tank di bidang pemasaran produk dan jasa.

b. Persyaratan segmen pasar


Agar segmen pasar bisa efektif dan efisien, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1) Dapat dilaksanakan (actionable).
2) Dapat diukur (measurable).
3) Cukup luas (substantial).
4) Dapat dicapai (accessible).
c. Dasar-dasar segmentasi pasar
Segmentasi pasar dilakukan dengan berbagai dasar. Adapun yang menjadi dasar dari
segmentasi pasar adalah faktor demografi, sosiologis, psikologis/psikografis, dan
geografis yang terdiri atas wilayah, iklim, kota, dan desa.

B. Media Pemasaran
Menyusun strategi untuk suatu media pemasaran harus benar-benar dipikirkan secara
matang oleh para pelaku bisnis. Sebuah bisnis harus mampu mengidentifikasi target pasar

17
yang dituju dan menentukan media pemasaran yang digunakan untuk menyampaikan
suatu produk atau jasa kepada konsumen.

1. Bentuk media pemasaran


Bentuk media pemasaran terbagi ke dalam dua tipe, yaitu:
a. Above the line promotion (media lini atas)
Above the line promotion adalah aktivitas marketing/promosi yang biasanya dilakukan
oleh manajemen pusat sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan.
b. Below the line promotion (media lini bawah)
Below the line promotion adalah segala aktivitas marketing atau promosi yang dilakukan
di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen
supaya ada perhatian atau peduli dengan produk perusahaan.

2. Strategi media pemasaran


Strategi media pemasaran merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Media pemasaran adalah media yang digunakan untuk memasarkan atau
mempromosikan suatu produk atau jasa.
Adapun strategi media yang dapat digunakan, sebagai berikut:

a. Brosur
Brosur adalah terbitan tidak berkala yang
terdiri dari satu hingga sejumlah kecil
halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan
selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering
dijadikan satu, biasanya memiliki sampul, tapi
tidak menggunakan jilid keras. Menurut
definisi UNESCO, brosur adalah terbitan tidak
berkala yang tidak dijilid lengkap (dalam satu
terbitan), memiliki paling sedikit 5 halaman
tetapi tidak lebih dari 48 halaman, di luar
perhitungan sampul.

18
b. X Banner
X Banner adalah media yang
digunakan untuk menyampaikan
informasi, berbentuk banner dengan
konstruksi penyangga berbentuk
"X" sehingga banner bisa berdiri
sendiri. Konstruksi banner memiliki
ukuran standar, yaitu 60 x 160 cm,
80 x 180 cm, dan 80 x 200 cm.

c. Stationery set
Stationery set merupakan benda-benda fungsional
yang biasa digunakan dalam keperluan kantor.
Benda-benda ini memuat identitas perusahaan,
seperti logo, slogan, komposisi warna, dan hal-hal
yang mencerminkan image perusahaan, Stationery
set antara lain notes, amplop, kop surat, kartu
nama, map (folder), dan sebagainya.

d. Media massa dan internet


Promosi dilakukan melalui media massa baik
cetak maupun elektronik. Penggunaan media
massa cetak seperti majalah, koran, dan
tabloid, serta media massa elektronik seperti
televisi dan radio untuk promosi saat ini tidak
begitu dominan seperti pada saat internet
belum berkembang. Namun sekarang ini
perkembangan teknologi informasi semakin
maju, banyak kegiatan promosi yang
dilakukan melalui media internet, seperti
melalui media sosial (facebook, twitter,
instagram, path, dan lain-lain), youtube, blog, ataupun browser.

19
B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

1. Pengertian bauran pemasaran (marketing mix)

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu strategi pemasaran yang menetapkan
dan menentukan bagaimana cara menjual produk seefektif mungkin. Berikut lima sarana
yang menjadi bauran pemasaran.
a. Periklanan (advertising)
Periklanan adalah semua bentuk presentasi berbayar nonpribadi dan ide pemasaran
barang atau jasa dengan sponsor tertentu.
b. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau
penjualan produk atau jasa.
c. Penjualan personal (personal selling)
Penjualan personal adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan yang bertujuan
untuk menghasilkan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
d. Pemasaran langsung (direct marketing)
Pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan konsumen individual yang
ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan
pelanggan yang baik.
e. Hubungan masyarakat (public relations) Membangun hubungan baik dengan berbagai
kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun citra perusahaan
yang baik, dan menangani atau menanggapi rumor, berita, dan kejadian tidak
menyenangkan.

2. Faktor dalam bauran pemasaran (marketing mix)

Marketing sangat memengaruhi keberhasilan atau kesuksesan dari suatu perusahaan,


terutama untuk bisa bertahan di dalam persaingan yang ketat dengan para kompetitornya.
Adapun bauran pemasaran (marketing mix) terdiri atas beberapa faktor, sebagai berikut.

a. Faktor produk (product)


Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi
keinginan atau kebutuhan. Segala sesuatu yang termasuk di dalamnya adalah barang

20
berwujud, jasa, event, tempat, organisasi, ide, ataupun kombinasi antara semuanya.
Berikut penjelasan tentang tingkatan produk, klasifikasi produk, serta atribut produk.
1) Tingkatan produk Terdapat lima tingkatan produk, sebagai berikut.
a) Core benefit, yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada
konsumen.
b) Basic product, yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh
pancaindra.
c) Expected product, yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang
diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.
d) Augmented product, yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan
oleh perusahaan dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e) Potential product, yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh
suatu produk di masa mendatang.
2) Klasifikasi produk
Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, sebagai berikut.
a) Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama,
di antaranya:
(1) Barang, yaitu produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh,
dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
(2) Jasa, yaitu aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual
(dikonsumsi pihak lain).
b) Berdasarkan aspek daya tahannya, produk dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
(1) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi
dalam satu atau beberapa pemakaian.
(2) Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan
banyak pemakaian.
c) Berdasarkan tujuan konsumsi, produk dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
(1) Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa
melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut,
(2) Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan
lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu
3) Atribut produk Atribut produk adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar
produk, Unsur-unsur atribut produk, sebagai berikut.
a) Kualitas produk

21
Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsi, maka dapat dikatakan sebaga
produk yang memiliki kualitas yang baik.
b) Fitur produk
c) Desain produk
b). Faktor harga (price)
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk atau layanannya.

Berikut macam-macam kebijakan penetapan harga produk.


1) Kebijakan harga produsen
Seorang wirausahawan dapat menetapkan harga produk dalam dua bentuk, yaitu:
a) Skimming price (harga setinggi mungkin).
b) Penetration price (harga serendah mungkin).
2) Kebijakan harga grosir
3) Kebijakan harga retailer
a) Lining price
Lining price, yaitu penetapan harga yang dilakukan oleh pedagang baju, kaus, sepatu,
serta sandal. Contohnya dalam satu kotak ada beberapa merek kaus yang diberi harga
sama.
b) Competitors price
Competitors price, yaitu penetapan harga yang murah dengan tujuan mendapatkan
c) Margin pricing
reputasi menjadi toko termurah. Margin pricing, yaitu penetapan harga menurut
perkiraan, jika barang yang dijual sudah mendapat laba, maka langsung dijual saja.
Contohnya pedagang kaki lima.
d) Combination offers Combination offers, yaitu penetapan harga dengan cara
mengombinasikan antara dua jenis barang. Misalnya sikat gigi dengan pasta gigi dan lain-
lain.
e) Customary price
Customary price, yaitu penetapan harga dalam jangka panjang di mana harga suatu
produk tetap stabil serta tidak ada perubahan. Kenaikan harga terjadi apabila terjadi
kenaikan harga bahan baku produk saja.
f) Odd price

22
Odd price, yaitu penetapan harga ganjil bagi pelanggan untuk menarik pembeli. Biasanya
dilakukan oleh supermarket, misalnya memberikan harga Rp9.425,00.
g) Judgement price Judgement price, yaitu penetapan harga didasari perkiraan. Biasanya
dalam satu lusin produk, cuma ada satu atau dua potong produk saja yang bagus.

c. Faktor promosi (promotion)


Promosi adalah kegiatan dalam pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan
produk yang sesuai dengan permintaan para konsumen. Promosi merupakan salah satu
cara untuk memperkenalkan produk atau gagasan yang dibiayai oleh sponsor dalam
rangka menarik para konsumen agar mau membeli produk perusahaan. Adapun fungsi
promosi, antara lain:
1) Informing (memberikan informasi).
2) Persuading (membujuk).
3) Reminding (mengingatkan).
4) Adding value (menambah nilai).
5) Assisting (mendampingi upaya-upaya lain dari perusahaan).

d. Faktor pendistribusian (distribution)


Pendistribusian adalah penyebaran produk dari produsen kepada konsumen. Distribusi
adalah kegiatan pemasaran yang berusaha untuk memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya
sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).
Berikut akan dijelaskan mengenai saluran dan fungsi distribusi.

1) Saluran distribusi Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling


tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang atau jasa siap untuk
digunakan atau dikonsumsi. Saluran distribusi pada dasamya merupakan perantara yang
menjembatani antara produsen dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolongkan ke
dalam dua macam, yaitu pedagang perantara dan agen perantara. Perbedaannya terletak
pada aspek pemilikan serta proses negosiasi dalam pemindahan produk yang disalurkan
tersebut
a) Pedagang perantara
Pedagang perantara (merchant middle man)

23
bertanggung jawab terhadap pemilikan semua barang yang dipasarkannya atau dengan
kata lain pedagang mempunyai hak atas kepemilikan barang.
b) Agen perantara Agen perantara (agent middle man)
ini tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang mereka tangani.

2) Fungsi saluran distribusi


Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen,
maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus
melakukan pertimbangan yang baik. Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi, antara lain:

a) Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk


yang ditawarkan.
b) Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing
untuk merencanakan dan membantu pertukaran. c) Negotiation, yaitu mencoba untuk
menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak
pemilikan.
d) Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan.
e) Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank atau lembaga
keuangan lainnya
f). Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau orang kepada
organisasi
g) Physical possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang dari bahan
mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.
h) Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan
saluran distribusi
I) Risk taking, yaitu menanggung risiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
saluran distribusi

D.Strategi Marketing Public Relations


Strategi pemasaran atau perusahaan yang secara keseluruhan sebagai penghubung
perusahaan dengan konsumennya serta masyarakat luas melalui penyampaian informasi,
program-program dan kesan yang meyakinkan, dalam usaha memperlihatkan bahwa
perusahaan dan produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan minat konsumen
adalah marketing public relations. Fungsi dari marketing public relations adalah

24
menyelaraskan, mengupayakan integrasi, dan sinkronisasi antara tujuan public relations
yang membangun citra perusahaan dan memelihara reputasi perusahaan dengan tujuan
marketing public relations yang mengenalkan, membentuk persepsi, mendorong
preferensi, hingga menjaga loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Marketing public
relations adalah suatu proses mengidentifikasi, menciptakan, dan mengomunikasikan
nilai, serta memelihara hubungan yang memuaskan dengan pelanggan untuk
memaksimalkan keuntungan perusahaan. Menurut Rusian (2005:257), strategi marketing
public relations adalah sarana yang dipakai untuk menjalankan perencanaan public
relations.
Adapun menurut Kotler (2000:692), strategi marketing public relations meliputi kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan konsumen, di antaranya:
1. Publikasi Kegiatan komunikasi untuk menjangkau dan memengaruhi sasaran
mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, audiovisual, majalah perusahaan, dan lain-
lain.
2. Peristiwa (event) Kegiatan menarik khalayak sasaran atas produk atau kegiatan
perusahaan lainnya dengan mengatur suatu peristiwa atau partisipasi dalam acara tertentu
seperti seminar, konferensi, olahraga, peringatan hari jadi, serta pemberian sponsor
olahraga dan budaya yang akan menjangkau masyarakat sasaran.
3. Berita
Kegiatan menemukan dan menciptakan informasi yang mendukung perusahaan maupun
produk.
4. Kegiatan layanan publik
Kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan hubungan baik dengan
masyarakat melalui pemberian sumbangan, aksi sosial, dan lain-lain.
5. Pidato Kegiatan memberi ceramah atau mengisi acara pada berbagai jenis kegiatan
6. Media identitas
Identitas atau ciri khas perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.

25
BAB III
A. Hakikat Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang berisi informasi keuangan sebuah


perusahaan. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses
akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengomunikasikan informasi keuangan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan bagi pihak manajemen
perusahaan berfungsi sebagai taporan pertanggungjawaban keuangan kepada pemilik
modal. Sedangkan bagi pemilik modal, laporan keuangan berfungsi untuk mengevaluasi
kinerja manajer perusahaan selama satu periode.

1. Definisi laporan keuangan


Adapun pengertian laporan keuangan dari berbagai sumber, sebagai berikut.
a. Menurut Birgham dan Houston (2010), laporan keuangan merupakan beberapa
lembar kertas yang berisikan angka-angka yang tertulis di atasnya. Angka tersebut
penting guna memikirkan aset-aset nyata yang ada dibalik angka tersebut.
b. Menurut Farid dan Susanto (2011-2), laporan keuangan merupakan serangkaian
informasi yang diharapkan mampu untuk memberikan bantuan kepada pemakai dalam
membuat keputusan ekonomi yang sifatnya finansial.
c. Menurut Gitman (2012:44), laporan keuangan merupakan laporan tahunan yang
dipunyai perusahaan serta harus diberikan pada semua pemegang saham, merangkum
sekaligus mendokumentasikan aktivitas keuangan selama satu tahun terakhir..
d. Menurut Miswanto dan Widodo (1998:80), laporan keuangan adalah laporan
pertanggungjawaban manajer/pimpinan perusahaan atas yang dipercayakan kepada pihak-
pihak yang mempunyai kepentingan (stakeholder) di luar perusahaan, pemilik
perusahaan, pemerintah, kreditor, dan
pihak lainnya.
e. Menurut M. Sadeli (2002:2), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi dan
merupakan informasi historis. Menurut Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim, laporan
keuangan adalah suatu laporan yang diharapkan mampu untuk memberikan informasi
perusahaan, serta dipadukan dengan informasi lain. Contoh: industri dan kondisi
ekonomi.

26
f. Menurut Munawir (2010:5), laporan keuangan pada umumnya terdiri atas neraca,
serta perhitungan laba rugi, dan juga perubahan ekuitas.
g. Menurut Riyanto (2002:327), laporan keuangan merupakan laporan yang digunakan
untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan tersebut selama kurun waktu tertentu.
h. Menurut Raharjo (2005:2), laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang
dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut.
i. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan adalah media
informasi yang digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan
dan posisi keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, terutama bagi pihak
kreditor, investor. dan pihak-pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri.

2. Tujuan laporan keuangan


Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi menyeluruh mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas perusahaan. Berikut tujuan pembuatan
laporan keuangan menurut berbagai sumber.
a. Tujuan laporan keuangan menurut IAI Menurut PSAK No. 1 (Ikatan Akuntansi
Indonesia, 2002) tujuan laporan keuangan secara umum adalah memberikan informasi
tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan- keputusan ekonomi
serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan merupakan salah satu
sumber informasi yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan
keuangan pada umumnya dinilai dapat dipercaya dan konsisten sehingga dapat
memberikan suatu landasan yang solid untuk pengembangan struktur
pertanggungjawaban dan penghargaan. Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan (IAI, 2002), tujuan laporan keuangan sebagai berikut.
1) Laporan keuangan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang, dan
modal pemilik) pada suatu saat tertentu.
2) Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan.
3) Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan
perusahaan.

27
4) Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan
dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

b. Tujuan laporan keuangan menurut PAI


Menurut pendapat dari PAI, pembuatan laporan keuangan terdiri atas lima tujuan, antara
lain:
1) Menyajikan informasi yang dapat dipercaya perihal aktiva serta kewajiban dan kapital
atau modal perusahaan.
2) Menyajikan laporan yang dapat dipercaya mengenai perubahan aktiva neto perusahaan
yang timbul akibat adanya aktivitas usaha untuk mendapatkan laba.
3) Menyajikan suatu informasi pada pengguna laporan guna memperkirakan potensi
keuntungan
dari perusahaan.
4) Menyajikan suatu informasi penting lainnya yang meliputi kegiatan pendanaan
investasi.
5) Menyajikan informasi lebih dalam pada pemakai laporan yang masih ada hubungannya
dengan keuangan. Contohnya mengenai kebijakan keuangan yang dianut oleh
perusahaan.

c. Tujuan laporan menurut AAA (American Accounting Association)


Tujuan laporan keuangan menurut AAA yang dituangkan dalam dokumen A Statement of
Basic Accounting Theory adalah:
1) Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya alam,
fisik, manusia, dan finansial yang jumlahnya terbatas.
2) Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia fisik suatu organisasi secara
efektif.
3) Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada
manajemen perusahaan.
4) Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial
d. Tujuan laporan keuangan menurut FASB
FASB mendasarkan penyusunan tujuan laporan keuangan pada tiga aspek landasan
pikiran yaitu:
1) Tujuan laporan keuangan adalah ditentukan oleh lingkungan ekonomi, hukum, politis,
dan sosial tempat akuntansi diterapkan

28
2) Tujuan laporan keuangan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan laporan
keuangan atau informasi yang dapat disampaikan melalui mekanisme pelaporan
keuangan. 3) Tujuan pelaporan memerlukan fokus untuk menghindari terlalu umumnya
informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin dipenuhi kebutuhan
informasinya.
e. Tujuan laporan keuangan menurut Kasmir.
Menurut Kasmir (2014:10), pembuatan laporan keuangan terdiri atas tujuh tujuan, antara
lain:
1) Menyajikan informasi mengenai jenis serta jumlah aktiva (harta) yang dipunyai
perusahaan pada masa sekarang.
2) Menyajikan informasi mengenai jenis serta jumlah kewajiban dan juga modal yang
dipunyai perusahaan pada masa sekarang.
3) Menyajikan informasi mengenai jenis serta jumlah pendapatan yang didapatkan dalam
suatu periode tertentu.
4) Menyajikan informasi mengenai jumlah biaya serta jenis biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5) Menyajikan informasi mengenai berbagai perubahan yang berlangsung kepada aktiva,
pasiva, serta modal perusahaan.
6) Menyajikan informasi mengenai kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7) Menyajikan informasi mengenal berbagai catatan atas laporan keuangan.

3. Prinsip dasar pembuatan laporan keuangan


Prinsip dari laporan keuangan merupakan peraturan umum yang mempunyai sifat yang
harus dipahami oleh setiap analisis dalam rangka melakukan pencatatan laporan
keuangan. Hal ini dikarenakan, prinsip akuntansi sendiri merupakan fondasi dasar dalam
pembuatan laporan keuangan. Perusahaan dalam membuat laporan keuangan didasarkan
pada sistem akrual, kecuali laporan arus kas. Dalam akuntansi akrual, aktiva, kewajiban,
ekuitas, penghasilan, dan beban diakui pada saat kejadian bukan saat kas atau setara kas
diterima dan dicatat serta disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya.
Dalam PSAK No. 1 paragraf 34, dikemukakan bahwa setiap komponen laporan keuangan
harus diidentifikasi secara jelas. Di samping itu, informasi berikut disajikan dan diulangi
pada setiap halaman laporan keuangan, antara lain:
a. Nama perusahaan pelapor atau identitas lain.

29
b. Cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu entitas atau beberapa entitas.
c. Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan.
d. Mata uang pelaporan.
e. Satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.

4. Karakteristik laporan keuangan


Laporan keuangan yang berguna bagi pemakai informasi harus memiliki empat
karakteristik kualitatif pokok, sebagai berikut.

a. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
b. Relevan Informasi harus relevan
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan.
Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi
pamakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini,
atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa
lalu. Adapun syarat dari laporan keuangan yang relevan, di antaranya:
1) Memiliki manfaat untuk umpan balik
Laporan keuangan memungkinkan pemakainya untuk mengoreksi kebijakan
mereka pada masa lalu.
2) Memiliki manfaat prediktif
Laporan keuangan dapat membantu pengguna dalam meramalkan masa depan
dengan dilandasi data di masa lalu.
3) Tepat waktu
Informasi yang disajikan secara tepat waktu sehingga akan dapat memengaruhi
dan juga bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
4) Lengkap
Informasi keuangan harus disajikan dengan selengkap mungkin meliputi semua
hal yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan. Keandalan Informasi dalam
laporan keuangan harus andal (reliable), maksudnya informasi memiliki kualitas

30
andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, material, dan dapat
diandalkan pemakaiannya sebagai penyaji yang tulus atau jujur dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Adapun
karakteristik informasi yang andal, di antaranya:
1) Penyajian jujur dan terbuka
Informasi yang disajikan secara jujur, baik dalam kegiatan transaksi maupun
kegiatan lainnya.
2) Dapat diverifikasi atau dipertanggungjawabkan Laporan keuangan harus dapat
diuji dan apabila pengujian dilaksanakan oleh pihak berbeda maka hasilnya tidak
akan jauh berbeda. Laporan keuangan tidak memihak pihak tertentu.
3) Netralis
Laporan keuangan tidak memihak pihak tertentu

d. Dapat diperbandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode
untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga
harus dapat membandingkan laporan keuangan antarperusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan
penyajian dampak keuangan, transaksi, dan peristiwa lain yang serupa harus
dilakukan secara konsisten untuk perusahaan yang bersangkutan, antarperiode
perusahaan yang sama, dan untuk perusahaan yang berbeda.

5. Fungsi laporan keuangan


Pada umumnya, fungsi dari laporan keuangan ini adalah sebagai alat untuk
membantu perusahaan dalam menilai keadaan keuangan perusahaan.
Adapun beberapa fungsi lainnya dari laporan keuangan ini, di antaranya:

a. Sebagai media review Financial statement bisa menyajikan informasi atau data
yang komprehensif mengenai kedudukan keuangan perusahaan. Hal tersebut dapat
menjadi ulasan tentang keadaan perusahaan secara menyeluruh, terutama keadaan

31
keuangan (aset, utang, biaya operasional dan lainnya). pembuatan laporan tentang
keadaan keuangan

b. Sebagai pedoman membuat keputusan Salah satu fungsi paling penting dalam
perusahaan, yaitu sebagai media pertimbangan dalam pengambilan keputusan
penting untuk perusahaan.

c. Membantu menciptakan strategi baru Financial statement juga bisa digunakan


dalam membuat strategi baru oleh perusahaan dalam usaha menaikkan performa
usahanya.

d. Meningkatan kredibilitas perusahaan Perusahaan yang membuat financial


statement akan menunjukkan bahwa perusahaan sudah menerapkan sebuah sistem
perekapan data yang terpercaya, akurat, serta tidak sembarangan dalam
pengambilan keputusan. Para pemegang saham tentu akan lebih percaya untuk
menginvestasikan uang mereka terhadap perusahaan yang dipercaya dan
mempunyai kredibilitas yang baik.

e. Manfaat laporan keuangan menurut Fahmi (2012:5): "Dengan terdapatnya


laporan keuangan yang disediakan oleh pihak manajemen perusahaan maka akan
sangat membantu pihak pemegang saham dalam proses pengambilan keputusan,
serta sangat bermanfaat dalam melihat keadaan pada saat ini ataupun dijadikan
sebagai alat untuk memprediksi keadaan masa yang akan datang.

6. Pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan


Tidak semua orang diperbolehkan untuk menggunakan laporan keuangan sebuah
perusahaan. Laporan keuangan tidak hanya digunakan oleh pengusaha ataupun
bisnis saja, tetapi ada beberapa pihak yang mendapatkan keuntungan dari laporan
keuangan. Adapun pihak-pihak yang dapat memperoleh manfaat dengan adanya
laporan keuangan, sebagai berikut.
a. Manajemen perusahaan

32
Manajemen perusahaan adalah orang terpenting yang sangat membutuhkan
laporan keuangan.
b. Karyawan
Karyawan biasanya ingin mengetahui laporan keuangan yang dimiliki perusahaan
terkait dengan kemampuan gaji yang bisa dibayarkan perusahaan kepada mereka.
c. Pemasok atau supplier
Pemasok atau supplier juga berhak mengetahui laporan keuangan perusahaan,
terutama jika perusahaan membeli barang dengan sistem kredit atau tidak
langsung dibayar tunai.
d. Investor
Sebagai penanam modal pada bisnis, investor pasti selalu ingin tahu apakah modal
yang mereka berikan telah digunakan secara tepat. Dengan laporan keuangan yang
baik, investor akan merasa yakin terhadap bisnis perusahaan.
e. Pelanggan
Pelanggan yang terikat perjanjian kerja sama untuk memasarkan produk juga
berhak mengetahui laporan keuangan perusahaan.
f. Pemberi pinjaman atau kreditor
g. Pemerintah
h. Masyarakat

B. Penyusunn Laporan Keuangan Bidang Jasa

1. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis yang
mengilustrasikan posisi keuangan pada suatu saat tertentu yang terdiri dari aktiva,
utang, dan modal.
Adapun komponen dalam neraca sebagai berikut.

a. Aktiva
Secara umum aktiva dapat terbagi menjadi dua jenis, antara lain:
1) Aktiva tetap berwujud (fixed assets)

33
Aktiva tetap berwujud adalah segala barang yang dipunyai oleh sebuah
perusahaan dengan tujuan operasional, serta digunakan secara aktif dan
mempunyai manfaat jangka panjang.
2) Aktiva tetap tak berwujud (intangible assets)
Yang termasuk jenis aktiva tetap tak berwujud, yaitu hak-hak istimewa yang
dijamin oleh undang-undang dan berbagai perjanjian dan kontrak.
b. Kewajiban/utang (liabilities)
Berikut beberapa pendapat mengenai pengertian utang.
1) Accounting Principal Board (APB)
Utang adalah kewajiban ekonomis dari perusahaan yang telah prinsip akuntansi.
Contohnya saldo kredit yang ditunda.
2) Financial Accounting Standards Board (FASB)
Utang adalah kemungkinan pengeluaran dari kekayaan ekonomis dalam sebuah
perusahaan di masa mendatang yang timbul akibat adanya sebuah transaksi yang
telah terjadi. Kewajiban itu dapat berwujud harta ataupun jasa tergantung dari
perjanjian yang sudah disepakati dengan pihak lain. Dari kedua pengertian
tersebut, kewajiban atau utang mempunyai tiga sifat utama, yaitu:
1) Utang itu benar real atau ada.
2) Utang itu tidak dapat dihindarkan.
3)Utang yang mewajibkan perusahaan sudah terjadi.
Berdasarkan dengan jangka waktunya, utang bisa dibagi menjadi dua macam,
yaitu utang jangka pendek (current liabilities) serta utang jangka panjang (long
term liabilities). Utang jangka panjang menurut pendapat dari Harnanto adalah
segala kewajiban yang pelunasannya melebihi batas jangka waktu satu tahun.
Contoh utang jangka panjang, yaitu obligasi, utang bank, dan utang hipotek.
c. Pemilik modal (owner equity)
Modal adalah sisa hak dari aktiva sebuah perusahaan sesudah dikurangi
utangnya. Nilai modal sendiri berbeda dalam tiap perusahaan sebab tergantung
dengan jenis perusahaan itu sendiri.

34
Apabila jenis perusahaannya perseorangan maka nilai modalnya adalah modal
pemiliknya sendiri. Serta apabila bentuknya perseroan maka nilai modalnya terdiri
atas modal setor dan juga modal pendapatan.

Perhatikan contoh neraca perusahaan dan bentuk rekening form berikut !

Perhatikan contoh neraca perusahaan jasa bentuk report form berikut !

2. Laporan laba rugi


Laporan laba rugi merupakan suatu laporan yang mengilustrasikan
pencapaian keberhasilan atau kegagalan yang menimpa suatu perusahaan dalam

35
jangka waktu (periode) tertentu, yang dinilai atau diukur dengan jumlah satuan
uang. Rugi atau laba perusahaan dapat dihitung dengan membandingkan antara
jumlah pendapatan dan jumlah beban selama satu periode akuntansi.
Dalam laporan laba rugi harus mencakup unsur-unsur, sebagai berikut.
a. Pendapatan Pendapatan perusahaan selama satu periode akuntansi harus dirinci
mana yang termasuk pendapatan operasional dan pendapatan nonoperasional
b. Beban atau blaya-biaya Sama halnya dengan pendapatan, beban yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan selama satu penode akuntansi harus dininci mana
yang termasuk beban operasional dan beban nonoperasional.
c. Saldo laba rugi
saldo laba rugi diperoleh dengan cara membandingkan antara jumlah pendapatan
dan jumlah beban selama satu periode akuntansi yang bersangkutan.
Adapun jenis-jenis laba, sebagai berikut
a. Laba bruto, yaitu laba yang diperoleh dari hasil perhitungan penjualan atau
pendapatan dikurangi dengan harga pokok penjualan.
b. Laba operasi, yaitu laba yang dihitung dari laba bruto dikurangi dengan jumlah
biaya operasi
c. Laba sebelum pajak, yaitu laba yang diperoleh dari akumulasi laba operasi
dengan pendapatan (blaya) lain-lain. Laba ini dikenal dengan laba bersih sebelum
pajak.
d. Laba setelah pajak, yaitu laba yang diperoleh dari perhitungan laba sebelum
pajak dikurangi dengan taksiran pajak penghasilan. Laba setelah pajak dikenal
dengan laba bersih setelah pajak
e. Laba ditahan akhir periode, yaitu laba yang diperoleh dari hasil perhitungan
laba setelah pajak ditambah laba ditahan awal periode, kemudian dikurangi
dengan koreksi laba ditahan.
Pencatatan laporan laba rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, sebagai berikut.
a. Laporan laba rugi bentuk single step
Laporan laba rugi berbentuk single step atau biasa disebut bentuk langsung
merupakan bentuk laporan laba rugi yang menggabungkan semua unsur
pendapatan menjadi satu kelompok dan semua beban menjadi satu kelompok.

36
Cara penyusunannya adalah bagian pertama merupakan perincian pendapatan
operasional maupun nonoperasional. Kemudian, bagian kedua adalah perincian
beban baik beban operasional maupun beban nonoperasional. Setelah itu, bagian
ketiga adalah saldo laba rug yang merupakan selisih antara jumlah perincian
pendapatan dan jumlah perincian beban.

Perhatikan contoh laporan laba rugi bentuk single step berikut!

b. Laporan laba rugi berbentuk multiple step


Model multiple step disebut juga bentuk bertahap, di mana bentuk pencatatan laba
rugi untuk pendapatan dan beban dipisahkan antara usaha operasional dan usaha
nonoperasional, Cara penyusunannya yaitu bagian pertama merupakan perincian
pendapatan operasional, lalu bagian rugi operasional. Bagian keempat untuk
merinci pendapatan maupun beban nonoperasional, kedua merupakan perincian
beban operasional. Kemudian, bagian ketiga adalah saldo laba lalu bagian terakhir
untuk mencari saldo laba rugi bersih.
Perhatikan contoh laporan laba rugi bentuk multiple step berikut!

37
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menggambarkan aliran kas masuk dan
kas keluar perusahaan selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi
tentang kegiatan manajemen dalam mengelola kas selama satu periode. Laporan
arus kas ini memiliki manfaat yang besar bagi pihak yang berkepentingan. Salah
satu manfaat dari laporan arus kas yaitu digunakan sebagai penilaian mengenai
kemampuan perusahaan tersebut memanfaatkan aras kas yang dimilikinya. Bagi
suatu perusahaan, laporan arus kas memiliki nilai pokok dalam aktivitas
perusahaan.
Pengklasifikasian pelaporan arus kas dilakukan berdasarkan aktivitas operasi,
investasi, dan permodalan. Aktivitas operasi adalah sebuah kegiatan yang menjadi
fokus kegiatan utama bagi perusahaan untuk mendapatkan pemasukan. Aktivitas
investasi diartikan sebagai proses pembelian serta penjualan aset yang bersifat
mendukung proses aktivitas perusahaan. Sedangkan aktivitas pendanaan
merupakan transaksi dan aktivitas di mana kas didapatkan dari dibayar kembali
kepada pemiliknya serta kepada pemberi utang atau kreditor.
Adapun bentuk laporan arus kas, sebagai berikut.

38
4. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal adalah suatu laporan keuangan yang mengilustrasikan
perubahan- perubahan atas modal yang terjadi pada suatu periode akuntansi.
Perubahan modal awal menjadi modal akhir akan terlihat pada laporan perubahan
modal ini. Dalam laporan perubahan modal, mengandung unsur-unsur sebagai
berikut.

a. Modal awal adalah modal yang diinvestasikan pada awal memulai usaha atau
bisa juga disebut awal periode akuntansi.

39
b. Rugi atau laba perusahaan untuk suatu periode akuntansi tertentu. Jika suatu
usaha mendapatkan laba maka akan terjadi penambahan modal awal. Demikian
sebaliknya, setoran modal atau tambahan investasi merupakan penambahan
investasi modal oleh pemilik usaha selama kegiatan usaha berlangsung atau
selama periode akuntansi berjalan.
c. Prive (penarikan pribadi pemilik). Suatu saat kadang pemilik mengambil
sejumlah aktiva atau laba perusahaan untuk keperluan pribadi. Pengambilan
pribadi ini akan mengakibatkan berkurangnya modal awal.
Perhatikan contoh laporan perubahan modal berikut jika perusahaan mengalami
keuntungan.
Jika perusahaan mengalami kerugian, maka laporan pengubahan modalnya,
sebagai berikut !

C. Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan merupakan proses atau kegiatan menganalisis laporan
keuangan perusahaan dengan menggunakan alat dan teknik analisis untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan dalam analisis bisnis perusahaan.
Beberapa teknik untuk menganalisis laporan keuangan, yaitu analisis rasio,
common size, du pont, cross section, time series, dan peramalan. Dalam hal ini,
perusahaan harus melakukan analisis laporan keuangan yang tepat agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.

1. Tujuan analisis laporan keuangan

40
Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat diperoleh informasi
mengenai kondisi keuangan yang paling jelas. Selain itu, paling tidak ada
sembilan tujuan dari analisis laporan keuangan yaitu:

a. Bahan pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi di suatu perusahaan.


b. Memberikan informasi mengenai kesanggupan perusahaan dalam mengembali
kan pinjaman beserta bunganya.
c. Sebelum melakukan kerja sama dengan pemasok, perusahaan harus melakukan
analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan, profitabilitas pemasok, serta
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban melalui analisis laporan
keuangan.
d. Digunakan untuk mengetahui informasi tentang kesanggupan pelanggan dalam
memenuhi kewajibannya
e. Untuk mengetahui apakah perusahaan yang akan dimasuki tersebut memiliki
prospek yang bagus.
f. Bahan acuan oleh pemerintah untuk menentukan besarnya pajak perusahaan
yang
harus dibayarkan.
g. Analisis laporan dibuat untuk menentukan perkembangan perusahaan, karena
pihak internal seperti seorang manajer dapat menjadikannya sebagai acuan untuk
menyusun strategi ke depannya.
h. Untuk mengetahui kondisi keuangan pesaing
i. Dapat digunakan untuk mengetahui besarnya kerugian yang dialami perusahaan.

2. Rasio yang ada dalam analisis laporan keuangan


Analisis laporan keuangan dalam suatu perusahaan mencakup empat rasio, yaitu
rasio likuiditas, profitabilitas, solvabilitas, serta aktivitas.
a. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kemampuan finansial jangka pendek dengan
menggunakan aktiva lancar. Ada beberapa jenis rasio likuiditas, antara lain:

41
1) Current ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar.
2) Cash ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan kas yang tersedia dan
termasuk surat berharga atau efek jangka pendek
3) Quick ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar
yang lebih likuid.

b. Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aktiva,
dan modal sendiri. Ada beberapa jenis rasio profitabilitas, antara lain:
1) Gross profit margin, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.
2) Operating income ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
3) Net profit margin, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak dari penjualan.
4) Earning power of total investment, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi investor dan pemegang
saham.
5) Rate of return investment (ROI), yaitu rasio untuk mengukur kemampuan
modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
pendapatan bersih.
6) Return on equity, yaltu rasio untuk mengukur kemampuan equity untuk
menghasilkan pendapatan bersih.
7) Rate of return on net worth, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan modal
sendiri yang diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan bagi pemegang
saham.

42
c. Rasio solvabilitas Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya, Solvabilitas
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada
dengan menggunakan seluruh aset yang sudah dimilikinya. Ada beberapa rasio
solvabilitas, antara lain:
1) Total dept to assets ratio, yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menjamin utang-utangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilikinya.
2) Total dept to equity ratio, yaitu rasio untuk mengukur seberapa besar
perusahaan dibiayai oleh pihak kreditor dibandingkan dengan equity.

d. Rasio aktivitas
Rasio aktivitas, yaitu rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya. Ada bebarapa jenis rasio aktivitas,
antara lain:
1) Total assets turn over, yaitu rasio untuk mengukur tingkat perputaran total
aktiva terhadap penjualan.
2) Working capital turn over, yaitu rasio untuk mengukur tingkat perputaran
modal kerja bersih (aktiva lancar dan utang lancar) terhadap penjualan selama
suatu periode siklus kas dari perusahaan.
3) Fixed assets turn over, yaitu rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva
tetap yang dimiliki terhadap penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengevaluasi
seberapa besar tingkat kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tetap
yang dimiliki secara efisien dalam rangka meningkatkan pendapatan.
4) Inventory turn over, yaitu rasio untuk mengukur tingkat efisiensi pengelolaan
perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan. Semakin tinggi rasio ini
akan semakin baik dan menunjukkan pengelolaan persediaan yang efisien,
5) Average collection period ratio, yaitu rasio untuk mengukur berapa lama
waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menerima seluruh tagihan dari
konsumen.

43
6) Receivable turn over, yaitu rasio untuk mengukur tingkat perputaran piutang
dengan membagi nilai penjualan kredit terhadap piutang rata-rata. Semakin tinggi
rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan modal kerja yang ditanamkan
dalam piutang rendah.

3. Metode yang digunakan dalam analisis laporan keuangan


Dalam menganalisis laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa
dijadikan tolok ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan, antara lain:

a. Analisis rasio
Rasio adalah hubungan yang matematis antara dua kuantitas. Agar memiliki arti,
rasio dalam laporan keuangan harus mengacu kepada hubungan yang penting
secara ekonomi. Misalnya. terdapat hubungan antara laba dengan aset yang
digunakan untuk menghasilkan laba, maka rasio laba terhadap aset menjadi
penting untuk dianalisis.
b. Analisis common size
Analisis common size adalah suatu analisis pembacaan data-data keuangan untuk
beberapa periode (untuk mencari beberapa tren tertentu). Analisis ini disusun
dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba rugi dan neraca
yang menjadi proporsi dari total penjualan untuk laporan laba rugi atau dari total
aktiva untuk neraca.
c. Analisis du pont
Analisis du pont adalah analisis yang mempertajam analisis rasio dengan
memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset. Analisis ini dibagi menjadi
dua macam, sebagai berikut

1) Analisis du pont 1, di mana analisis ini menghubungkan antara ROA, profit


margin, dan perputaran aktiva ROA. Rumus untuk menghitung perputaran aktiva
ROA ini adalah:

ROA Profit margin x Perputaran aktiva

44
2) Analisis du pont II, di mana analisis ini memasukkan unsur financial leverage
(utang).

Rumusnya adalah:

ROE (Rate of Equity)= ROA (Return of Assets) (1- Tot, utang/Tot.

d. Analisis cross section Analisis cross section merupakan suatu perbandingan


dari data keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yang sejenis
e. Analisis time series Analisis time series adalah analisis terhadap data historis
untuk melihat tren yang mungkin. timbul. Tren angka selanjutnya dapat dianalisis
guna mengetahui apa yang sedang terjadi. Tren perusahaan ini sebaiknya
dibandingkan dengan tren industri agar dapat diketahui apakah sudah bergerak
lebih baik dari tren industri.
f. Metode peramalan Metode peramalan adalah suatu metode yang dilakukan
berdasarkan jenis usaha dan situasi yang berkaitan dengan objektif dan
subjektifnya usaha yang dilakukan. Metode peramalan ini memiliki dua cabang
metode yang ada, yakni metode mekanis dan normekanis.
1) Metode mekanis
Metode ini menggunakan teknik-teknik yang lebih objektif seperti statistik,
misalnya menggunakan model regresi (regresi sederhana/univariate) dan
pendekatan analisis sekuritas (multivariate).
2) Metode nonmekanis
Metode ini menggunakan teknik yang bersifat subjektif dengan menggabungkan
banyak pertimbangan untuk menentukan garis tren yang dibuat dengan tangan
(pendekatan visual untuk univariate) dan pendekatan analisis sekuritas
(multivariate). Pertimbangan ini biasanya menyangkut faktor industri, ekonomi,
pasar, dan sebagainya.

D. Analisis Laporan Keuangan Bidang Jasa Public Relations

45
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran informasi mengenai
posisi keuangan dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam
mengambil keputusan. Analisis data laporan keuangan dilakukan dengan
menganalisis masing-masing pos yang terdapat dalam laporan keuangan dalam
bentuk rasio posisi keuangan dengan tujuan agar dapat memaksimalkan kinerja
perusahaan untuk masa yang akan datang. Perusahaan public relations merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Sehingga, dalam analisis laporan
keuangannya dibutuhkan analisis-analisis tertentu. Hal ini berbeda dengan usaha
produksi berbentuk barang seperti perusahaan konveksi. Analisis dalam laporan
keuangan ada berbagai macam.

1. Ruang lingkup analisis rasio keuangan


Analisis laporan keuangan pada dasarnya dilakukan karena ingin mengetahui
posisi keuangan perusahaan, di mana data keuangan suatu bisnis atau perusahaan
dapat dimanfaatkan dalam mendukung keputusan yang akan diambil, baik oleh
pihak internal maupun eksternal yang mempunyai kepentingan terhadap
perusahaan. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat mengetahui
teknik analisis laporan keuangan.
a. Pengertian analisis rasio keuangan.
Rasio keuangan adalah suatu alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu
antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya dalam suatu laporan
keuangan (financial statement). Analisis rasio keuangan merupakan salah satu
teknik dalam menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan
suatu perusahaan dengan menghubungkan berbagai perkiraan yang terdapat pada
laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan yang menjelaskan kepada
penganalisis mengenai keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan. Berikut
pengertian rasio keuangan menurut pendapat para ahli.

1) Menurut Kasmir (2012:104), rasio keuangan adalah suatu kegiatan


membandingkan angka- angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara

46
satu komponen dengan komponen yang ada dalam satu laporan keuangan atau
antarkomponen yang ada di dalam laporan keuangan.
2) Menurut Irawati (2005:22), analisis rasio adalah teknik analisis dalam bidang
manajemen keuangan yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan
suatu perusahaan dalam periode tertentu. Perbandingan dilakukan oleh dua
variabel yang diambil dari laporan keuangan, baik neraca maupun laporan laba
rugi.
3) Menurut Munawir (2004:37), analisis rasio adalah suatu metode analisis
untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
4) Menurut Samryn (2011), analisis rasio keuangan adalah suatu cara yang
membuat perbandingan data keuangan perusahaan menjadi lebih berarti. Rasio
keuangan menjadi dasar untuk menjawab beberapa pertanyaan penting mengenai
kesehatan keuangan dari perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah suatu alat analisis keuangan
yang digunakan oleh perusahaan dalam menilai kinerja perusahaannya
berdasarkan perbandingan data keuangan yang ada pada pos laporan keuangan,
seperti Japoran neraca, laporan arus kas, dan laporan laba/rugi.

b. Metode pendekatan analisis rasio keuangan


Berikut metode yang dapat digunakan dalam pendekatan analisis rasio keuangan.

1) Pendekatan runtut waktu (time series analysis), yaitu cara mengevaluasi dengan
jalan membandingkan rasio-rasio finansial perusahaan dari satu periode ke
periode lainnya. Dengan membandingkan antara rasio-rasio yang dicapai saat ini
dengan rasio-rasio di masa lalu yang dapat memperlihatkan apakah perusahaan
mengalami kemajuan atau kemunduran. Perkembangan perusahaan terlihat dari
tahun ke tahun, dan dengan melihat perkembangan ini perusahaan akan dapat
membuat rencana untuk masa depannya.

47
2) Pendekatan lintas seksi (cross sectional approach), yaitu cara mengevaluasi
dengan cara membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan lainnya yang sejenis pada saat bersamaan. Dengan cara ini dapat
diketahui apakah perusahaan yang bersangkutan berada di atas, berada pada rata-
rata, atau berada di bawah rata-rata industri.

c. Hubungan rasio keuangan dengan kinerja keuangan


Kinerja suatu perusahaan merupakan hasil dari suatu proses dengan
mengorbankan berbagai sumber daya. Salah satu parameter kinerja tersebut
adalah laba. Laba bagi perusahaan sangat diperlukan karena untuk kelangsungan
hidup perusahaan. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan
operasional. Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan
keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu
tertentu. Dengan demikian, rasio keuangan bermanfaat untuk menentukan
kekuatan hubungan rasio keuangan dengan fenomena ekonomi. Laba dapat
memberikan sinyal yang positif mengenal prospek perusahaan di masa depan
tentang kinerja perusahaan. Dengan adanya pertumbuhan laba yang terus
meningkat dari tahun ke tahun, akan memberikan sinyal yang positif mengenai
kinerja perusahaan. Pertumbuhan laba perusahaan yang baik mencerminkan
bahwa kinerja perusahaan juga baik. Karena laba merupakan ukuran kinerja dari
suatu perusahaan, maka semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan
mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaan. Dengan demikian apabila rasio
keuangan perusahaan baik, maka pertumbuhan laba perusahaan juga baik.

d. Manfaat analisis laporan keuangan


Menurut Harahap (2009:195), analisis laporan keuangan memiliki manfaat
sebagai berikut.
1) Memberikan informasi yang lebih luas dan lebih dalam daripada yang terdapat
dalam laporan keuangan biasa.
2) Menggali informasi yang tidak tampak secara kasatmata (explicit) dari suatu
laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).

48
3) Mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
4) Membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan
suatu laporan keuangan, baik berkaitan dengan komponen intern maupun
berkaitan dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang pada akhirnya dapat melahirkan model-
model dan teori-teori yang terdapat di lapangan, seperti untuk prediksi atau
peningkatan.
6) Memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

2. Metode analisis laporan keuangan lembaga keuangan


Menurut Kasmir (2008:69), dalam praktiknya terdapat dua macam metode
analisis laporan keuangan yang biasa dipakai, sebagai berikut.

a. Analisis horizontal (dinamis)


Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan
laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat
perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.
b. Analisis vertikal (statis)
Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan hanya pada satu periode
laporan keuangan saja. Analisis ini dilakukan antara pos-pos yang ada dalam satu
periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak
diketahui perkembangan dari periode ke periode.

3. Teknik analisis laporan keuangan


Adapun teknik yang dapat digunakan dalam analisis laporan keuangan, sebagai
berikut.
a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang
dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.
b. Analisis tren atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya
dinyatakan dalam persentase tertentu.

49
c. Analisis persentase per komponen merupakan analisis yang dilakukan untuk
membandingkan antara komponen yang ada dalam suatu laporan keuangan, baik
yang ada di neraca maupun laporan laba rugi.
d. Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan analisis yang dilakukan
untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan penggunaan dana dalam
suatu periode.
e. Analisis sumber dan penggunaan kas merupakan analisis yang digunakan untuk
mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan penggunaan uang kas dalam suatu
periode.
f. Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan
pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan
keuangan neraca dan laporan laba rugi.
g. Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak
tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank.
h. Analisis laba kotor merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
jumlah laba kotor dari periode ke satu periode.
i. Analisis titik peluang pokok atau titik impas (break even point), di mana tujuan
dari analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk
dilakukan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini
adalah untuk menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.

4. Prosedur dalam analisis laporan lembaga keuangan


Melakukan analisis laporan keuangan terdapat prosedur yang harus dilaksanakan.
Dengan adanya prosedur, kegiatan analisis laporan keuangan akan menjadi lebih
mudah untuk dilakukan. Berikut prosedur analisis laporan keuangan suatu
perusahaan.
a. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang akan diperlukan
selengkap mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode..

50
b. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan dengan
rumus-rumus tertentu, yang sudah sesuai dengan standar yang biasa digunakan
secara cermat serta teliti, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar tepat.
c. Melakukan perhitungan dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan. secara teliti dan cermat.
d. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah
dibuat.
e. Membuat laporan tentang posisi keuangan perusahaan.
f. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis
tersebut.

51
BAB IV

A. Memahami Kegiatan Usaha secara Umum

1. Definisi usaha
Usaha merupakan sebuah bisnis yang menghasilkan keuntungan tertentu yang
dijalankan dengan modal yang digunakan untuk membuat usaha. Di dalam sebuah
usaha terdapat faktor yang penting salah satunya adalah potensi dan peluang
usaha. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi usaha:

a. Menurut Hughes dan Kapoor


Usaha atau bisnis adalah suatu kegiatan individu untuk melakukan sesuatu yang
terorganisasi serta menghasilkan dan menjual barang/jasa guna mendapatkan
keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
b. Menurut Harmaizar Z
Usaha adalah bentuk bisnis yang terus-menerus dilakukan untuk menghasilkan
tujuan, yaitu keuntungan baik bagi individu maupun kelompok.
c. Menurut Straub dan Attner
Usaha adalah suatu organisasi yang menjalankan aktivitas produk dan penjualan
barang-barang serta jasa-jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk memperoleh
profit/keuntungan. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan
bahwa usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan
untuk mencapai suatu maksud, pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya
upaya) untuk memperoleh keuntungan.

2. Jenis-jenis usaha
Adapun jenis-jenis usaha, sebagai berikut.
a. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro.
b. Usaha besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan lebih besar dari

52
usaha menengah, yang meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia.
c. Usaha kecil adalah segala kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta
kepemilikan.
d. Perusahaan menengah adalah perusahaan ekonomi produktif yang
independen dan dioperasikan oleh individu atau badan hukum yang bukan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikendalikan atau bagian dari,
secara langsung atau tidak langsung, perusahaan kecil atau perusahaan besar
dengan aset bersih dan penjualan tahunan.

3. Hal yang harus diperhatikan dalam memulai usaha


Untuk menjadi seorang wirausahawan hal yang harus diperhatikan adalah
memiliki kemampuan memimpin, berani mengambil risiko, dan mengambil
keputusan yang tepat pada saat yang diperlukan. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan sebelum membuka usaha, sebagai berikut.

a. Mental yang kuat


Karl Perera menyatakan di dunia bisnis terdapat sebuah sindrom yang
dinamakan victim mentality. Secara sederhana, victim mentality dapat diartikan
kondisi seseorang dengan keadaan mental bisnis yang sangat lemah. Umumnya
orang tersebut akan sangat sulit menerima kondisi jatuh yang benar-benar jatuh
dalam pekerjaannya. Menurut pengamat, banyak pengusaha yang gagal karena
masih belum bisa move on dari sindrom tersebut. Oleh karena itu, sebagai
pengusaha harus selalu optimis dan bisa berpikir positif atas segala tindakannya
yang ditopang dengan keberanian dalam mengambil keputusan.
b. Perencanaan produk dan jasa
Sebelum memikirkan usaha apa yang akan dilakukan, perencanaan dan strategi
harus dihadirkan terlebih dahulu. Perencanaan produk dan jasa dimulai dari
timbulnya persepsi bahwa ada kesempatan (opportunity) di pasar. Seorang
wirausaha perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar

53
dan prospek, mulai dari lingkungan yang terkecil hingga ke lingkungan yang
besar. Karena keadaan pasar tidak menentu diperlukan kemampuan adaptasi
dengan keadaan yang berubah-ubah agar tidak terpaku pada strategi yang terbukti
kurang efisien.
c. Membuat visi dan misi
Suatu usaha haruslah memiliki visi dan misi yang jelas karena setiap orang pasti
ingin usaha yang dirintisnya bertahan lama. Selain itu, visi dan misi akan menjadi
panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang
awal.
d. Mengenali produk dan pasar
Seorang pengusaha harus mampu mengenali produknya mulai dari kelebihan dan
kualitas yang dimiliki daripada pesaing, mampu menentukan target pasar yang
akan dijangkau, serta menganalisis waktu yang baik untuk mengenalkan produk
tersebut kepada calon konsumen.
e. Pengetahuan dasar manajemen dan organisasi
Suatu usaha yang paling kecil pun membutuhkan manajemen yang baik untuk
memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi, dan penjualan berlangsung
dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya
yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif
karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas,
koordinasi dan komunikasi antarpegawai yang tidak efektif sehingga banyak
keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang kurang efektif sehingga
banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya,
pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah, dan masih
banyak lagi permasalahan perusahaan lainnya.
f. Keunikan
Menjalani sesuatu yang disukai akan mempermudah pekerjaan apa pun, termasuk
membuka usaha Dengan mengetahui kemampuan diri sendiri, akan bisa
mempersempit cakupan produk dan membuatnya semakin unik di pasaran. Produk
yang berhasil umumnya memiliki cerita sendin di balik kreasinya Permintaan

54
pasar tetap memegang peranan penting, namun bagaimana seorang wirausaha
menggabungkan keunikan tersebut dengan selera pasar juga penting.
g. Pengelolan keuangan
Pemahaman aspek ini sangat penting dalam perkembangan suatu usaha, Sering
kali produksi terganggu karena pengelolaan keuangan yang tidak baik seperti
kekurangan dana untuk pembelian bahan baku, alat-alat produksi, dan lain-lain.
h. Pemasaran
Pemasaran merupakan ujung tombak keberhasilan penjualan produk atau jasa.
Sebaik apa pun produk atau jasa tanpa pemasaran yang baik maka akan sangat
sukar untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan usaha. Di sisi lain, terdapat
pelayanan yang baik kepada pelanggan yang loyal yang merupakan kunci
perkembangan usaha. Dengan pelanggan yang loyal maka pekerjaan pemasaran
akan lebih mudah karena pelayanan yang baik akan menciptakan product brand
yang baik kepada calon pelanggan baru.
i. Faktor X
Kesuksesan bagi setiap orang berbeda-beda, ada yang cepat terjadi ada pula yang
membutuhkan waktu yang lama. Salah satu faktor keberhasilan, yaitu menemukan
faktor X. Cara yang bisa dilakukan untuk menemukan faktor X adalah mencoba
hal-hal baru dan tidak langsung menyerah saat menghadapi kebuntuan atau
kegagalan. Banyak pengusaha yang ketika mulai menuai sukses pada suatu
bidang, maka saat itulah faktor X sudah mulai ditemukan.

B. Kegiatan Usaha Public Relations


Kegiatan public relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk publiknya.
Berdasarkan jenis publiknya, kegiatan public relations terbagi menjadi dua, yaitu
kegiatan internal dan kegiatan eksternal.

1. Tujuan kegiatan public relations


Tujuan kegiatan public relations sebagaimana yang disebutkan oleh H. Fayol,
sebagai berikut.

55
a. Membangun identitas dan citra positif perusahaan, dengan sasaran menciptakan
identitas dan citra perusahaan yang positif, serta mendukung kegiatan komunikasi
dua arah secara timbal balik dengan berbagai pihak.
b. Menghadapi krisis, dengan sasarannya adalah menangani keluhan dan
menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan public
relations recovery of image guna memperbaiki lost of image and damage.
c. Mempromosikan aspek kemasyarakatan yang meliputi hal-hal yang berkaitan
dengan kepentingan publik dan mendukung kegiatan kampanye, misalnya
kampanye antinarkoba.

2. Publik internal public relations


Adapun publik internal perusahaan antara lain:
a. Hubungan dengan karyawan (employee relations) "Employee relations
merupakan suatu kekuatan yang hidup dan dinamis yang dibina dan diabadikan
dalam hubungan dengan perorangan sehari-hari di belakang bangku kerja tukang
kayu, di belakang mesin, atau di belakang meja tulis".
b. Hubungan dengan pemegang saham (stockholders relations)
Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan misalnya dengan cara, sebagai
berikut.
1) Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru
2) Memberikan laporan
3) Mengirimkan majalah organisasi
4) Mengadakan pertemuan

3. Publik eksternal public relations


Adapun publik eksternal suatu perusahaan, antara lain:
a. Publik pers (press public)
Hubungan dengan media dan pers adalah sebagai alat, pendukung, atau media
kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan
program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak
publik.

56
Adanya jalinan hubungan yang baik dengan media dan pers, perusahaan bisa
mengontrol mencegah, dan meminimalkan pemberitaan-pemberitaan negatif atau
salah tentang perusahaan di media massa, Hubungan dengan pers dapat dilakukan
melalui kontak formal dan kontak informal Bentuk hubungan melalui kontak
formal antara lain konferensi pers, wisata pers (press tour), taktim pers (press
brefing), dan resepsi pers. Sedangkan, bentuk hubungan informal antara lain
keterangan pers; wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering).
c) Publik pemerintah (govemment public)
Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan
dengan pemerintah (government relations), baik pemerintah pusat maupun daerah
atau dengan jawatan-jawatan resmi yang berhubungan dengan kegiatan
perusahaan. Peran pemerintah dibutuhkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan,
menyediakan modal, melindungi para karyawan, melindungi sumber alam,
mengatur hukum, mengatur dan merangsang minat investasi modal asing, dan
sebagainya. Adapun bentuk hubungan government relations, sebagai berikut
1) Memberikan ucapan selamat hari jadi pemerintah, baik pemerintah daerah atau
kota.
2) Pengiriman agenda bagi instansi-instansi pemerintah terkait.
3) Mengadakan kegiatan kesenian, olahraga, mensponsori kegiatan, baik dalam
konteks nasional maupun internasional dalam rangka mengharumkan nama
bangsa. c. Publik masyarakat sekitar (community public)
Membina hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan
terhadap lingkungan di sekitar perusahaan. Ini dapat juga diartikan sebagai tanda
tenma kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukkan bahwa
perusahaan tidak hanya sekadar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan
ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang
merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas sering kali diwujudkan
dalam program corporate social responsibility.
d. Publik konsumen (customer public)

57
Membina hubungan baik dengan pelanggan dilakukan agar dapat meningkatkan
loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri.
Menurut Seitel (2001:455), tujuan hubungan konsumen, antara lain:
1) Mempertahankan pelanggan lama.
2) Menarik pelanggan baru:
3) Memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru.
4) Memudahkan penanganan keluhan pelanggan.
5) Mengurangi biaya. Consumer relations dapat dilakukan dengan berbagai cara,
antara lain plant tour, iklan, film, pameran, publisitas, brosur, dan special events.
e. Publik bidang pendidikan (education public) Kegiatan public relations ini
dalam rangka mengatur dan membina hubungan baik dengan lembaga-lembaga
pendidikan.
Misalnya:
1) Memberikan sumbangan dana untuk pendidikan.
2) Memberikan sumbangan untuk pembangunan sekolah.
3) Memberikan beasiswa..

4. Bentuk kegiatan public relations

Dalam menyelenggarakan komunikasi eksternal, bentuk-bentuk kegiatan public


relations antara lain penerangan/informasi ke publik eksternal, peragaan,
dokumentasi, publisitas, dan kegiatan pameran.

a. Bentuk kegiatan penerangan/informasi Sebagai bentuk komunikasi yang


terencana, baik ke dalam maupun ke luar perusahaan dengan publiknya guna
mencapai tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
salah satu manfaat dari public relations menurut Frank Jefkins adalah
menyediakan berbagai jasa informasi kepada publik mengenai kebijakan
perusahaan, produk maupun jasa personel selengkap mungkin untuk menciptakan
suatu pengetahuan yang maksimal dan mencapai pengertian publik. Artinya,
setiap fungsi dan tugas public relations adalah menyelenggarakan publikasi atau

58
menyebarluaskan informasi mengenai berbagai media, mengenai kegiatan dan
aktivitas organisasi atau perusahaan yang layak diketahui oleh publik. Rosady
Ruslan membagi media public relations menjadi empat kelompok, yaitu:
1) Media umum, seperti surat-menyurat, telepon, faks, dan telegraf.
2) Media massa cetak/elektronik, seperti surat kabar, majalah, tabloid, buletin,
televisi, dan radio/film.
3) Media khusus, seperti iklan, logo, dan nama perusahaan atau produk yang
merupakan sarana atau media untuk tujuan promosi dan komersial yang efektif.
4) Media internal, seperti media yang digunakan untuk kepentingan kalangan
terbatas dan nonkomersial serta lazim digunakan dalam aktivitas public relations

b. Bentuk kegiatan peragaan


Dalam kegiatan public relations, film banyak digunakan untuk peragaan.
Penyusunan skenario film sebagai unsur pokok bagi film dokumenter, misalnya
pemahaman tentang bahasa kamera, tema yang akan diambil, properti yang akan
digunakan, dan lain-lain. Salah satu kegiatan peragaan adalah pembuatan film.

c. Bentuk kegiatan dokumentasi


Dokumen adalah segala sesuatu yang tertulis, tercetak, ataupun terekam misalnya
surat, cek, saham, film, mikro film, dan sebagainya. Dokumentasi bisa diartikan
sebagai kumpulan catatan hasil kerja. Bentuk kegiatan dokumentasi dalam public
relations adalah video, gambar, struktur organisasi, peta lokasi, maupun sejarah
dan perkembangan organisasi/perusahaan. Di samping itu, yang tidak kalah
penting adalah kliping berita, yakni salah satu kegiatan dalam public relations
yang dilakukan untuk keperluan sebagai sumber informasi yang cukup penting
mengenal peristiwa dan kegiatan organisasi/perusahaan yang akan disimpan
sebagai bahan dokumentasi.
d. Bentuk kegiatan publisitas
Cultip dan Center mendefinisikan publisitas sebagai penyebaran informasi yang
membuat hal- hal menjadi umum, dilihat dari pandangan pihak yang ingin
memberitahukan sesuatu kepada orang lain.

59
e. Bentuk kegiatan pameran
Pameran sebagai media periklanan atau kegiatan yang menunjukkan sesuatu
kepada publik mengenai kelebihan dan keunggulan suatu produk/jasa, banyak
yang diselenggarakan oleh organisasi/perusahaan guna memberikan informasi
kepada publik, di samping menggunakan bentuk komunikasi lain.

C. Melakukan Evaluasi Usaha

Semua proses atau langkah pasti membutuhkan evaluasi, hal ini dikarenakan saat
mengadakan evaluasi, perusahaan tersebut mampu mengukur kinerja perusahaan.
Evaluasi mampu menunjukkan apakah kinerja dari perusahaan tersebut sudah
sesuai dengan rencana, atau masih harus ada perbaikan-perbaikan. Apabila sudah
sesual dengan rencana perusahaan, pertahankan bahkan kinerjanya harus
ditingkatkan. Sedangkan, apabila masih butuh perbaikan-perbaikan, segera
perbaiki kinerjanya dan melakukan terus evaluasi sampai kinerja perusahaan
tersebut sesuai dengan rencana perusahaan yang telah ditetapkan. Maka dari itu,
evaluasi sangat diperlukan selama proses berlangsung dalam bidang dan kondisi
apa pun. Proses evaluasi akan memberikan perkembangan ke arah yang paling
baik kepada perusahaan tersebut.

1. Definisi evaluasi
Pada umumnya, evaluasi merupakan suatu pemeriksaan terhadap pelaksanaan
suatu program yang telah dilakukan dan yang akan digunakan untuk meramalkan,
memperhitungkan, dan mengendalikan pelaksanaan program untuk ke depan agar
jauh lebih baik dari sebelumnya. Evaluasi bertujuan untuk mengukur dan
memberi nilai secara objektif dalam pencapaian hasil-hasil yang telah
direncanakan sebelumnya yang menjadi umpan balik untuk perencanaan yang
akan dilakukan. Secara umum, istilah evaluasi dapat disamakan dengan
penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating), dan penilaian (asessment) kata-
kata yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan
nilainya. Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkaitan dengan produksi

60
informasi mengenai manfaat atau nilai dari suatu kebijakan. Ketika suatu
kebijakan pada kenyataannya memiliki nilai, berarti kebijakan tersebut
memberikan sumbangan pada tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Sehingga,
dapat disimpulkan kebijakan atau program yang dilaksanakan telah mencapai
tingkat kinerja yang bermakna.

2. Fungsi evaluasi
Kegiatan evaluasi memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut
a. Memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan,
yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan yang telah dicapai melalui
tindakan publik
b. Memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang
mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai diperjelas dengan mendefinisikan
dan mengoperasikan tujuan dan target.

3. Karakteristik evaluasi
Adapun karakteristik evaluasi, sebagai berikut.
a. Fokus nilai
b. Interdependensi fakta nilai
c. Orientasi masa kini dan masa lampau
4. Jenis-jenis evaluasi
a. Evaluasi berdasarkan waktu pelaksanaan, dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1) Evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dijalankan saat pelaksanaan dan fokus
pada program prioritas melalui perbaikan tujuan pelaksanaan. Hasil evalusi ini
biasanya meliputi permasalahan dalam pelaksanaan.
2) Evaluasi summatif, yaitu evaluasi yang diterapkan saat pelaksanaan dan fokus
terhadap suatu program prioritas telah usai dilakukan. Evaluasi ini juga memiliki
tujuan dalam penilaian hasil pelaksanaan. Hasil evaluasi summatif ini meliputi
pencapaian prioritas dari pelaksanaan/ kegiatan prioritas.
b. Evaluasi berdasarkan tujuannya, dibagi menjadi empat jenis, yaitu:

61
1) Evaluasi formulasi, yaitu evaluasi yang dapat dilakukan dengan mengkaji
kembali formulasi terkait dengan penyusunan kebijakan maupun kegiatan telah
disusun dengan metode yang sesuai.
2) Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah
kegiatan prioritas sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
3) Evaluasi biaya, yaitu evaluasi yang ditujukan untuk mengetahui apakah biaya
prioritas dalam rangka pencapaian tujuan telah ditetapkan.
4) Evaluasi dampak, yaitu suatu evaluasi yang dapat mengkaji terkait pengaruh
dan kebermanfaatan yang diberikan dari program prioritas yang telah disepakati
sebelumnya.

5. Tujuan evaluasi
usaha melalui Evaluasi dapat dilakukan bukan tanpa tujuan, tetapi ada hal-hal
yang ingin dicapai kegiatan ini. Evaluasi usaha memiliki beberapa tujuan, sebagai
berikut.
a. Memberikan masukan bagi perencanaan usaha.
b. Menyajikan masukan bagi pengambil keputusan yang berkaitan dengan tindak
lanjut, perluasan atau penghentian usaha.
c. Memberikan masukan bagi pengambil keputusan tentang modifikasi atau
perbaikan usaha,
d. Memberikan masukan yang berkenaan dengan faktor pendukung dan
penghambat usaha
e. Memberi masukan untuk kegiatan motivasi dan pembinaan (pengawasan,
supervisi, dan monitoring) bagi penyelenggara, pengelola, dan pelaksana usaha.

6. Tahapan evaluasi
Dalam suatu kegiatan evaluasi terdapat beberapa tahapan penting yang saling
mendukung satu sama lainnya. Tahapan-tahapan evaluasi tersebut, sebagai berikut
a. Menentukan topik evaluasi, yaitu suatu kegiatan penentuan topik yang akan
dievaluasi. Contohnya evaluasi hasil kerja atau evaluasi rencana kerja.
b.Merancang kegiatan evaluasi, yaitu suatu kegiatan mendesain sebuah proses

62
evaluasi sehingga dalam pelaksanaannya tidak akan terlewatkan hal-hal yang
penting dengan pulan data, yaitu suatu kegiatan mengumpulkan dan mencatat
setiap informasi sesuai dengan perencanaan berdasarkan kaidah-kaidah limlahnya.
d. Pengolahan dan analisis data, yaitu suatu kegiatan mengolah Informasi dengan
cara mengelompokkan data supaya lebih mudah dalam melakukan analisis, serta
menentukan tolok ukur waktu sebagai hasil evaluasi.
e. Pelaporan hasil evaluasi, yaitu suatu hal dalam membuat laporan hasil evaluasi
agar diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

7. Evaluasi kelayakan usaha


Tujuan evaluasi kelayakan usaha adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat
keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana
dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Berikut penjelasan mengenai
kegunaan dan tahapan evaluasi kelayakan usaha.
a. Kegunaan evaluasi kelayakan usaha Evaluasi kelayakan usaha memiliki
beberapa kegunaan, sebagai berikut
1) Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang
dimilikinya.
2) Memperkecil risiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang
keberhasilan investasi yang bersangkutan.
b. Tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha
Adapun tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha, sebagai berikut.
1) Analisis aspek pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis
yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh
proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa
besar luas pasar, pertumbuhan permintaan, dan pangsa pasar dari produk yang
bersangkutan.
a) Penentuan pasar

63
Pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu
produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur
untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu:
(1) Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai
minat terhadap suatu penawaran pasar.
(2) Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat,
penghasilan. dan akses penawaran pasar tertentu.
(3) Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga
bersedia untuk dimasuki perusahaan.
b) Peramalan permintaan
Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, sebagai
berikut
(1) Metode kuantitatif adalah metode yang menggunakan data kuantitatif untuk
peramalan, yaitu metode rata-rata dan metode eksponensial smoothing.
(2) Metode kualitatif adalah metode yang tidak menggunakan data berupa angka,
metode-metode yang digunakan, yaitu metode eksplorasi dan metode normatif.
Metode eksplorasi menggunakan asumsi titik asal pada saat ini dan masa lalu
untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari kondisi ideal dan
melihat
kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.
(3) Peramalan tanpa data statistik, antara lain peramalan analisis menurut sektor
pemakai, memerhatikan faktor-faktor politik, dan evaluasi akhir ukuran pasar.
2) Analisis aspek teknis
Analisis aspek teknis adalah menentukan jenis teknologi yang paling sesuai
dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan jenis teknologi, sebagai berikut.
a) Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standar mutu yang sesuai
dengan
keinginan pasar atau konsumen
b) Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai
skala produksi yang ekonomis.

64
c) Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan
pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang
diperlukan untuk penerapannya. Sering kali keterbatasan pengadaan salah satu
bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan
proyek, serta berpengaruh pada biaya.
d) Pemilihan teknologi hendaknya memerhatikan jumlah dana yang diperlukan
untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
e) Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh
pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah
dapat disetarakan dengan baik.
Dengan pertimbangan faktor tersebut, bisa disimpulkan bahwa kebutuhan teknis
dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan pelanggan,
kenyamanan, dan kemudahan akses.
3) Analisis aspek finansial
Analisis aspek finansial digunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari
suatu perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial
tersebut dapat ditentukan prospeknya di masa depan. Untuk menentukan suatu
investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan,
diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi
investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi di
antaranya aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi
sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu
beberapa tahun mendatang. Selain itu, untuk menganalisis investasi yang ada,
harus memerhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan
proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa
manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai
dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan
barang atau jasa cenderung akan semakin menurun, baik secara fisik maupun
fungsinya. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajemen untuk
mengidentifikasi perubahan-perubahan pokok pada tren jumlah, hubungan serta
alasan perubahan tersebut. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu

65
menginterpretasikan berbagai kunci serta kecenderungan yang dapat memberikan
dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa
mendatang.
Analisis kinerja keuangan dengan menggunakan rasio-rasio analisis keuangan
terhadap keadaan keuangan akan diketahui apakah telah terdapat suatu perbaikan
atau bahkan sebaliknya di dalam kondisi keuangan perusahaan tersebut.

a) Perbandingan rasio keuangan


Dengan mengadakan analisis data keuangan kita dapat mengetahui keadaan dan
perkembangan keuangan suatu perusahaan, Dalam menganalisis data finansial
tersebut perlu adanya ukuran tertentu, dan ukuran yang sering digunakan dalam
analisis keuangan disebut ratio financial, Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah
angka perbandingan, baik yang dinyatakan dalam persentase atau dalam angka
perbandingan. Penganalisisan keuangan dalam mengadakan analisis rasio
keuangan pada dasamya dapat menggunakan dua macam perbandingan, yaitu:
(1) Membandingkan rasio satu tahun dengan rasio tahun-tahun sebelumnya (ratio
historys) atau dengan rasio yang diperkirakan untuk tahun-tahun yang akan datang
dari perusahaan yang sama.
(2) Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio yang
sama dari rata-rata industri. Dari hasil perbandingan itu dapat diketahui apakah
perusahaan tersebut dalam hal rasio tertentu berada di bawah, di atas, atau sama
dengan rasio Industri
b) Jenis-jenis rasio keuangan
Pada dasamya rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok,
sebagai berikut
(1) Rasio likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk dapat
memenuhi/mengembalikan kewajiban-kewajiban keuangan jangka pendek.
(2) Rasio solvabilitas/rasio leverage
Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk melunasi semua utang-
utangnya pada saat jatuh tempo. Apabila perusahaan tersebut memiliki aktiva

66
yang cukup atau lebih dari cukup untuk melunasi utang-utangnya, maka
perusahaan. tersebut dikatakan solvable. Jika tidak, maka perusahaan tersebut
dikatakan insovable.

(3) Rasio aktivitas


Aktivitas dicerminkan oleh frekuensi dana yang tertanam dalam suatu aktiva,
berputar selama satu periode tertentu Semakin tinggi frekuensi perputaran dana
selama satu periode tertentu, maka semakin rendah aktivitas keuangan dari
perusahaan tersebut

(4) Rasio rentabilitas


Rasio yang digunakan untuk mengukur laba/keuntungan (profit) yang diperoleh
dari modal yang digunakan untuk operasi tersebut kemampuan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan.

(5) Rasio profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan keuntungan, baik dihubungkan dengan penjualan, maupun
dihubungkan dengan aktiva yang menghasilkan keuntungan tersebut atau
dihubungkan dengan modal sendiri.

8. Evaluasi kemajuan usaha


Prinsip dasar utama evaluasi adalah membandingkan rencana usaha yang telah
dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir
kegiatan. Dalam kegiatan usaha, adanya evaluasi merupakan suatu komponen
untuk pengambilan keputusan, Evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang
dilakukan dan berlangsung terus-menerus dan berkesinambungan
Evaluasi dimulai dari kegiatan monitoring setiap proses dalam usaha yang
dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran, dan
pencapaian dari yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang
entrepreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses meng-upgrade diri.
Dalam proses ini bisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai

67
sukses bisnis. Bagi pelaku usaha baik itu usaha kecil, usaha mikro, atau usaha
menengah mengalami stagnan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang
tidak diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu
mengalami kemajuan usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi, stagnasi usaha
terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang
harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa memengaruhi penurunan
kondisi usaha, antara lain pasar yang mulai lesu, produktivitas menurun,
persaingan yang makin ketat. biaya produksi yang meningkat, dan lain-lain.

9. Monitoring dan evaluasi usaha


Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri
bahwa mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis. Jika cara berpikir ini cukup
kuat, maka satu tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah
melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by doing). Adapun hal-hal
yang perlu dievaluasi dalam usaha, sebagai berikut.
a. Posisi keseluruhan usaha
Posisi keseluruhan usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian
hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui hal-hal, sebagai
berikut.
1) Jumlah harta (modal/pendapatan usaha).
2) Jumlah utang-utang pada pihak lain.
3) Rata-rata pengeluaran dalam sebulan..
4) Pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya.
b. Kemajuan atau kemunduran usaha
Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam evaluasi kemajuan atau
kemunduran sebuah usaha, meski bukan segala-galanya. Setelah mengetahui
posisi keuangan, selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha. Cara
mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal menjalankan usaha
dengan setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya
dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun
sekali setelah usaha berjalan).

68
c. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan
Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan
sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah
perhatian pada penjualan yang menurun. Di mana kira-kira letak kesalahannya,
sehingga bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa
segera melakukan "penyehatan agar usaha dapat kembali berjalan baik. Tetapi
apabila kondisi keuangan dan penjualan telah sehat dan mengalami peningkatan,
usahakan janganlah "cepat puas" dahulu. Karena masih banyak sekali yang perlu
dilakukan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih tinggi dari pencapaian hasil
yang diperoleh pada periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, harus
bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha
mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha tidak semakin terpuruk.
Secepat mungkin harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki
usaha.
d. Pikirkan target usaha selanjutnya
Evaluasi usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk mencapai
perencanaan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah
menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai
bahan berpuas diri, Justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang
baru. Wirausaha dituntut untuk memikirkan "target" selanjutnya dengan upaya
untuk melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara
cermat, dengan kondisi saat ingin mendongkrak penjualan usaha. Cari peluang
target yang kira-kira tepat untuk dilakukan. Misalnya melakukan promosi lebih
gencar, melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai, dan
sebagainya.

10. Waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi usaha


Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa waktu
atau kondisi, yaitu:
a. Secara rutin/berkala

69
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang
paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan
sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi
secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, sumber daya
manusia, dan sebagainya. Dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-
masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untuk pengembangan
bisa lebih cepat dimanfaatkan.

b. Secara insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi
masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha. Evaluasi seperti ini biasanya
dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini
sebenamya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan
pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Adapun yang terpenting adalah
tindakan koreksi. Agar dapat lebih terarah dalam mengelola usaha secara sehat,
langkah-langkah yang harus dilakukan sebagai berikut.
a. Penetapan strategi dan arah usaha.
b. Mencari dan mempekerjakan tim/karyawan dengan perencanaan sumber daya
manusia yang terencana,
c. Mendelegasikan tugas dan kewajiban mengelola usaha, antara lain:
1) Mampu mendidik dan melatih tim/karyawan.
2) Memberi motivasi dan arah sasaran yang sama.
3) Kemampuan memperbaiki kinerja yang buruk.
4) Memelihara semangat yang tinggi pada tim/karyawan dalam situasi apa pun
juga.

70
BAB V
A. Promosi Produk

1. Pengertian promosi produk


Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran
penting dalam mengomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, di
mana kegiatan tersebut disebut promosi produk. Promosi merupakan alat bagi
perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan para pelanggan atau konsumen
yang berguna untuk memperkenalkan produk baru. Selain itu, promosi juga
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Suatu produk apabila konsumen belum pernah mendengar dan mengetahuinya,
maka produk tersebut tidak akan berguna dan tidak akan dibeli oleh konsumen.
Promosi berasal dari kata promote dalam bahasa Inggris yang berarti
mengembangkan atau meningkatkan. Promosi merupakan salah satu komponen
dari bauran pemasaran (marketing mix). Fungsi promosi dalam bauran pemasaran
adalah untuk mencapai berbagai tujuan komunikasi dengan konsumen. Promosi
terkait penjualan produk perusahaan merupakan hal yang penting. Sebagai
seorang wirausahawan tentunya harus memahami tentang promosi. Berikut
beberapa definisi promosi penjualan menurut para ahli.

a. Menurut Swastha dan Irawan (2005.349)

71
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang digunakan untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi terhadap tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran.

b. Menurut Buchari Alma (2006:179)


Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan untuk memengaruhi
calon konsumen mengenai produk dengan tujuan untuk memperoleh perhatian,
mendidik. mengingatkan, dan meyakinkan calon konsumen,

c. Menurut Kotler dan Keller (2010:496)


Promosi adalah sarana di mana perusahaan berusaha untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan konsumen, baik secara langsung atau tidak
langsung tentang suatu produk yang akan dipasarkan.

d. Menurut Agus Hermawan (2013:38)


Promosi adalah salah satu prioritas dari kegiatan pemasaran yang diberitahukan
kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan produk baru untuk menarik
minat konsumen agar membeli produk.

e. Menurut Daryanto (2011:94)


Promosi adalah salah satu bagian dari komponen pemasaran yang sangat penting
karena kebanyakan pasar lebih banyak bersifat pasar pembeli di mana keputusan
terakhir terjadinya transaksi jual beli sangat dipengaruhi oleh konsumen.

Dapat disimpulkan bahwa, promosi merupakan kegiatan yang sangat penting


dalam memasarkan suatu produk sehingga dapat menarik calon konsumen untuk
membeli dan menggunakan produk tersebut.
2. Tujuan promosi produk
Adapun tujuan promosi berdasarkan rangkuman berbagai sumber, yaitu:
a. Menyebarluaskan informasi suatu produk kepada calon konsumen yang
potensial.

72
b. Untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga loyalitas konsumen
tersebut
c. Menaikkan penjualan serta laba atau keuntungan
d. Membedakan dan mengunggulkan produknya dibandingkan dengan produk
kompetitor
e. Untuk branding atau membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan
yang diinginkan.
f. Mengubah tingkah laku dan pendapat konsumen tentang suatu produk

3. Jenis-jenis promosi produk


Ada banyak sekali jenis dan cara orang melakukan promosi, beda produk
atau jasa, beda pula cara dan media promosinya. Berikut jenis-jenis promosi.
a. Promosi secara fisik
Promosi dapat diadakan di lingkungan fisik yang biasanya dilakukan pada acara-
acara tertentu yang diadakan di suatu tempat seperti pameran, festival, konser, dan
semacamnya. Biasanya para penjual membuka semacam "stand" atau "booth"
untuk menampilkan dan menawarkan produk atau jasanya.
b. Promosi melalui media tradisional
Jenis promosi melalui media tradisional adalah via media cetak seperti koran,
majalah, tabloid, dan sejenisnya, dan media elektronik seperti radio dan televisi,
serta media di luar ruangan seperti iklan banner atau papan reklame, atau papan
billboard. Kelebihan jenis promosi melalui media tradisional adalah dapat
menjangkau lebih banyak calon konsumen daripada promosi secara fisik, karena
jangkauan media yang cukup luas. Adapun kekurangan cara promosi melalui
media tradisional adalah membutuhkan biaya yang sangat besar, karena
melibatkan media-media besar seperti televisi, penyedia papan billboard, dan
sebagainya.
c. Promosi melalui media digital
Jenis promosi melalui media digital mencakup media internet dan media sosial
atau jejaring sosial. Ini adalah cara modern untuk berpromosi karena

73
memungkinkan orang melihat produk atau jasa yang dipromosikan melalui
teknologi terkini seperti ponsel atau laptop.
Kelebihan promosi media digital adalah dapat menjangkau orang secara luas
dengan waktu dan biaya yang efisien, Sedangkan, kekurangannya adalah banyak
sekali ompetitor atau pesaing yang ikut bermain di dalamnya. Tugas yang cukup
berat bagi para pemasar yaitu adanya tuntutan untuk lebih kreatif lagi dalam
berpromosi di media digital ini agar lebih menarik calon konsumen dibandingkan
dengan kompetitor penjualan.

4. Kegiatan promosi produk


Kegiatan dalam promosi pada dasarnya meliputi periklanan, personal
selling, promosi pemasaran langsung, hubungan masyarakat, dan publisitas.
Berikut akan dijelaskan masing-masing kegiatan promosi.
a. Periklanan
Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual
dan pembeli dengan segala macam bentuk komunikasi yang dibayar di mana
sponsor maupun perusahaan diidentifikasi seperti televisi, radio, koran, majalah,
buku, papan reklame, dan lain-lain. Salah satu dari periklanan adalah
kemampuannya mengomunikasikan kepada sejumlah orang pada satu waktu.
Iklan memiliki keunggulan untuk mampu menjangkau massa, misalnya melalui
jangkauan televisi nasional. Adapun fungsi-fungsi dari periklanan, sebagai
berikut.
1) Membantu memperkenalkan barang/jasa baru kepada siapa dan di mana barang
itu dapat diperoleh.
2) Membantu dan mempermudah penjualan yang dilakukan oleh para penyalur
3) Membantu salesman mengenalkan adanya barang/jasa tertentu dan
pembuatannya.
4) Memberikan atau menjual kepada pembeli atau calon-calon pembeli.
5) Membantu mereka yang melakukan penjualan.
6) Membantu ekspansi pasar.

74
b. Personal selling.
Personal selling (penjualan perorangan) menurut Kotler (2000) adalah penyajian
atau presentasi pribadi oleh tenaga penjual perusahaan dengan tujuan menjual dan
membina hubungan dengan pelanggan. Menurut Tjiptono (2004) fungsi penjualan
perseorangan, sebagai berikut.
1) Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka.
2) Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.
3) Communicating, yaitu memberi informasi mengenal produk perusahaan kepada
pelanggan.
4) Selling, yaitu mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan,
mengatasi perubahan, serta menjual produk kepada pelanggan.
5) Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan layanan kepada pelanggan.
6) Information gatering, yaitu melakukan riset dan intelijen pasar.
7) Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang dituju.
c. Promosi penjuala
Promosi penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian
produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibell pelanggan.
Adapun tujuan promosi penjualan, sebagai berikut.
1) Meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan konsumen akhir.
2) Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.
3) Mendukung dan mengoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.
Adapun alat-alat yang digunakan dalam promosi penjualan, sebagai berikut.
1) Sampel/contoh Dalam promosi jangan ragu-ragu untuk memberikan
sampel.
2) Kupon/voucher
Kupon/voucher, yaitu sertifikat hak potongan kepada pemegangnya
sehingga menghemat pembelian produk tertentu.
3) Premi
Premi, yaitu barang yang ditawarkan dengan harga yang sangat rendah.
4) Paket harga

75
Paket harga, yaitu produk harga yang memuat harga lebih rendah danpada
harga biasanya, apabila pembeli membeli produk tersebut dengan jumlah
yang telah ditentukan
5) Tawaran uang Kembali
Tawaran uang kembali, yaitu tawaran pengembalian uang apabila terjadi
ketidaksesuaian produk dengan harga atau terjadi kerusakan pada produk
yang dibeli berdasarkan produknya.
6) Promosi dagang
Promosi dagang, yaitu penawaran potongan harga dalam jangka waktu
tertentu.
Adapun tugas promosi penjualan, sebagai berikut.
1) Meluncurkan produk baru
Teknik promosi penjualan dengan pemberian insentif jangka
pendeknya dapat digunakan untuk membantu peluncuran produk yang
telah ada. Guna memberikan efek jangka panjang, produk harus
memberikan manfaat yang dijanjikan kepada konsumen. Jika tidak,
pembelian ulang tidak akan terjadi.
2) Membangun pola belanja konsumen dengan cara membujuk para
pemula (pembeli pertama) untuk membeli ulang. Keberhasilannya
tergantung produknya. Bila produknya memberikari
3) Meningkatkan penjualan produk pengiring
Promosi penjualan tidak saja dapat menaikkan penjualan suatu produk,
tetapi dapat juga memengaruhi peningkatan penjualan produk
pengiringnya. Contohnya peningkatan- peningkatan penjualan roti
tawar bisa mengakibatkan juga peningkatan penjualan selai.
4) Meningkatkan pemakaian suatu produk Dengan memperkenalkan
penggunaan baru atau tambahan untuk produk yang sudah ada melalui
promosi penjualan, pemakaian sering kali dapat ditingkatkan.
5) Menetralisir kegiatan promosi pesaing Promosi penjualan sering kali
digunakan untuk mengimbangi kegiatan pesaing, khususnya mereka
yang menggunakan media kampanye yang efektif. Tujuannya adalah

76
memelihara konsumen yang ada sekarang. Perusahaan market leader
yang berkepentingan melindungi merek share-nya terhadap serangan
dari luar sering menggunakan promosi penjualan dengan cara ini.
d. Publisitas
Menurut Swastha (1999), publisitas adalah sejumlah informasi tentang sasaran,
barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa
dipungut biaya atau tanpa pengawas dari sponsor. Publisitas merupakan
pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal
selling, dan promosi penjualan. Biasanya media bersedia mempublisitas suatu
cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita. Jika
dibandingkan dengan alat promosi lain seperti periklanan, publisitas mempunyai
beberapa keuntungan, antara lain:
1) Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca sebuah
iklan. 2) Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar
atau pada posisi lain yang mencolok.
3) Lebih dapat dipercaya apabila sebuah surat kabar atau majalah memublikasikan
sebuah cerita sebagai berita, sebab pembaca akan menganggap bahwa cerita
tersebut merupakan berita dan berita lebih dipercaya daripada iklan.
e. Hubungan masyarakat (public relations)
Hubungan masyarakat (humas) adalah sebuah seni berkomunikasi dengan publik
untuk membangun saling pengertian menghindari kesalahpahaman dan
mispersepsi, sekaligus kelompok yang berkepentingan di masyarakat dan/atau
menjaga citra perusahaan atau tiap produknya. Adapun fungsi humas, sebagai
berikut.membangun citra positif lembaga. Perusahaan tidak hanya harus
berhubungan secara konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan penyalur, tetapi
ia juga harus berhubungan dengan Masyarakat (publik) adalah setiap kelompok
yang memiliki kepentingan aktual dan potensial atau yang memiliki pengaruh
terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya Hubungan
masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan
1) Hubungan masyarakat, yaitu menyajikan berita dan informasi tentang
organisasi secara sangat positif.

77
2) Publikasi produk, yaitu mensponsori berbagai usaha untuk memublikasikan
produk tertentu.
3) Komunikasi perusahaan, yaitu mempromosikan pemahaman tentang organisasi
bersangkutan, baik melalui komunikasi internal maupun komunikasi eksternal.
4) Lobi, yaitu perbuatan menghubungi atau melakukan pendekatan terhadap
pejabat pemerintah atau pemimpin politik untuk memengaruhi keputusan atau
masalah yang dapat menguntungkan pihak tertentu.
5) Pemberian nasihat, yaitu menasihati manajemen mengenai masalah publik dan
posisi serta citra perusahaan. Pemberian nasihat itu meliputi pemberian nasihat
ketika terjadi kesalahpahaman masyarakat terhadap produk. Humas pemasaran
berperan penting untuk tugas-tugas berikut.
a) Membantu peluncuran produk baru.
b) Membantu memosisikan kembali produk mapan.
c) Membangun minat terhadap suatu kategori produk
d) Memengaruhi kelompok sasaran tertentu.
e) Membela produk yang menghadapi masalah publik.
f) Membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya.

B. Kegiatan Pemasaran Online


Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah pemasaran online atau
marketing online, Apalagi di zaman serbamaju dan modern seperti sekarang ini
yang segala sesuatunya semakin didominasi oleh perangkat digital dan juga
internet. Tentu saja hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Selain karena memang efek
dari perkembangan zaman itu sendiri, juga berkaitan dengan trend atau gaya hidup
masyarakat yang seolah memang tertarik dengan semua hal yang berbau cepat dan
praktis.
Berikut penjelasan mengenai pemasaran online.
1. Definisi pemasaran online
Berikut beberapa definisi pemasaran online atau e-marketing menurut para ahli.
a. Menurut Chaffey

78
Pemasaran online adalah penggunaan internet dan teknologi digital yang
berhubungan untuk mencapai tujuan pemasaran dan mendukung konsep
pemasaran modern.
b. Menurut Musrid
Pemasaran online adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus
penyerahan barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen.
c. Menurut Armstrong dan Kotler
E-marketing is the marketing side of e-commerce, it consists of company efforts
to communicate about, promote, and sell products and E-marketing adalah sisi
pemasaran dari e-commerce, yang merupakan kerja dan perusahaan untuk
mengomunikasikan sesuatu, mempromosikan, dan menjual barang dan jasa
melalui internet Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemasaran atau marketing online
adalah suatu aktivitas promosi untuk mengenalkan atau mempromosikan suatu
produk maupun jasa di mana proses pemasaran tersebut dilakukan secara online
melalui media internet dan juga kecanggihan teknologi. Tujuannya, yaitu demi
membuat proses pemasaran agar lebih efektif, baik dari segi waktu, tenaga, dan
biaya.
2. Manfaat pemasaran online
Adapun manfaat yang diperoleh dari pemasaran online, sebagai berikut.
a. Penghubung yang efektif antara pemasar dengan konsumen
Dalam hal ini ada dua pihak yang diuntungkan, yaitu pihak konsumen dan pihak
pemasar (baik penjual produk maupun produsennya langsung). Keuntungan dari
pihak konsumen adalah kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai
produk yang mereka cari, Keuntungan dari pihak pemasar, yaitu mereka dapat
dengan mudah didatangi oleh orang-orang yang memang sedang mencari dan
membutuhkan produknya.

b. Banyak media pilihan Begitu banyak media pilihan ketika memutuskan untuk
melakukan pemasaran online, yaitu dapat menggunakan audio, video, blogging, e-
mail, media sosial, dan newsletter yang sedang berlangsung.
c. Melakukan perubahan dengan cepat

79
Kita dapat langsung memperbaiki atau mengubah, baik grafis maupun kata-kata
ketika terjadi kesalahan pemasangan iklan atau segala kegiatan pemasaran yang
tidak bekerja dengan baik, dan melakukan itu semua dengan cepat dan tanpa ada
masalah.
d. Menentukan sasaran demografis tertentu
Pemasaran online memungkinkan untuk menargetkan demografis tertentu seperti
halnya gender, usia, dan lokasi. Kita bahkan dapat menargetkan tingkat
pendapatan tertentu, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
e. Kemampuan konversi instan
Kita memiliki kemampuan untuk mengubah pelanggan secara instan. Ketika kita
memasarkan secara online, kita tidak hanya menjaring informasi pelanggan
potensial, tetapi kita dapat mengambil penjualan seketika dengan melakukan
beberapa klik menggunakan mouse pada produk yang akan dipilih.
3. Keuntungan pemasaran online
Adapun keuntungan dalam melakukan pemasaran online, sebagai berikut.
a. Organisasi lebih mudah dan sederhana
Kita tidak perlu memajang barang secara fisik, cukup menyediakan katalog atau
daftar barang serta deskripsi singkat mengenai masing-masing barang tersebut.
Kita juga tidak perlu memiliki banyak karyawan penjual dan hanya perlu
karyawan yang menangani pemesanan secara online serta karyawan yang
menangani pengiriman barang.
b. Kemudahan mengelola barang
Jika kita menjual barang secara online dengan menggunakan website sendiri,
sistem manajemen situs menyediakan sistem pengelolaan barang dan
pergudangan. Kita dapat dengan mudah. melihat stok barang. Kita juga dapat
menjual barang berdasarkan pesanan. Hal ini akan mempermudah kita mengelola
barang dagangan.
c. Pelayanan lebih fokus Kita tidak perlu khawatir bahwa banyak pelanggan yang
tidak terlayani. Sistem komputer akan menampung semua pesanan. Kita hanya
perlu melayani pelanggan yang akan melakukan pembelian.

80
d. Riset pasar lebih mudah- Berjualan melalui situs online membantu kita
melakukan riset pasar mengenai produk. produk yang banyak diminati, misalnya
dengan melihat kata kunci yang mereka cari di situs Anda Hal ini akan membantu
Anda merencanakan strategi yang tepat untuk meningkatkan penjualan.
e. Biaya pemasaran murah
Biaya pemasaran di internet relatif sangat murah. Pemasaran dapat dilakukan
dengan memajang produk di website sendiri atau di website pihak lain melalui
agen pemasaran online. Kita bahkan bisa memanfaatkan website atau blog secara
gratis di situs-situs tertentu.
f. Kemudahan memilih target pasar Kita dapat menawarkan produk kepada
komunitas tertentu melalui forum atau media sosial Kita juga dapat memasang
iklan secara gratis atau berbayar dengan kata kunci tertentu Hal ini membantu kita
memilih target pasar yang potensial serta tidak terbatas ruang dan waktu
4. Kekurangan pemasaran online
Berikut beberapa kekurangan dari pemasaran online.
a. Ketergantungan pada teknologi.
b. Isu keamanan dan privasi,
c. Akses teknologi yang belum merata.
d. Kompetisi global
e. Transparansi harga, sehingga berakibat meningkatnya kompetisi harga

C. Komponen Pemasaran Online


Komponen pemasaran adalah bagian yang saling bekerja sama sehingga
tercipta sistem pemasaran yang utuh. Di dalam pemasaran online terdapat
beberapa komponen yang dapat digunakan sebagai media untuk melakukan
kegiatan pemasaran. Komponen-komponen ini bersifat penting dan saling
berkaitan untuk mencapai pemasaran online yang efektif. Mengetahui dan
memahami komponen- komponen mendasar dalam pemasaran online juga
menjadi suatu keharusan. Berikut komponen- komponen yang terdapat dalam
bisnis online.

81
1. Search engine marketing Mesin pencari merupakan tempat pertama pelanggan
mencari informasi bisnis, produk atau jasa sebelum memutuskan membeli
sesuatu. Google menjadi rujukan pencarian di internet. mencari perusahaan,
produk, brand, atau yang lainnya. Kunci penting terkait produk sebaiknya bisa
merujuk ke informasi di website
2. Social media marketing
Media sosial adalah sebuah media online, di mana para penggunanya dapat
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan
bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh
dunia. Media sosial merupakan alat promosi bisnis yang efektif karena dapat
diakses oleh siapa saja, sehingga jaringan promosi bisa lebih luas. Media sosial
menjadi bagian yang sangat diperlukan oleh pemasaran bagi banyak perusahaan
dan merupakan salah satu cara terbaik untuk menjangkau pelanggan dan klien.
3. Content marketing
Tujuan content marketing adalah berupaya menarik calon konsumen dengan cara
menyediakan beragam informasi yang dicari konsumen. Konten merupakan alat
untuk menarik prospek dan pelanggan potensial ke website, toko online (e-
commerce), dan blog. Bentuk dari konten dapat berupa artikel, blog, how-to, e-
book, presentasi, video, dan audio. Konten berkualitas yang dibutuhkan atau
bermanfaat bagi pembaca akan meningkatkan kepercayaan, mempererat hubungan
antara pemilik konten dengan pembacanya, serta meningkatkan rating
pengunjung.

4. Online public relations


E-PR (electronic public relations), cyber PR, online PR, atau PR on the net, yaitu
kegiatan PR yang menggunakan internet sebagai media komunikasi. Media
internet dimanfaatkan oleh PR untuk membangun merek (brand) dan memelihara
kepercayaan publik. Strategi online PR adalah membidik situs berita dan
komunitas online yang berorientasi khusus.
5. Online advertising

82
Online advertising adalah metode perikanan dengan menggunakan internet dan
world wide web dengan tujuan menyampaikan pesan pemasaran (promosi) untuk
menarik pelanggan. Iklan umumnya memiliki tujuan, yaitu branding dan sales,
atau sekaligus kedua-duanya. Setelah menentukan tujuan, maka bisa dipilih
berbagai media sesuai profil target market dan juga budget yang sesuai.
6. E-mail marketing E-mail marketing memiliki fungsi untuk tetap menjaga
hubungan baik dengan klien atau prospek bisnis Anda, sehingga Anda tetap
terlintas dipikiran mereka saat mereka membutuhkan sesuatu. E-mail marketing
umumnya dipahami sebagai e-mail yang berisi materi promosi yang ditujukan
kepada kelompok pengguna internet atau untuk mempromosikan suatu produk
atau jasa.
7. Website
Website merupakan media promosi yang paling populer. Website dapat diartikan
sebagai kumpulan halaman yang saling terkait di mana masing-masing
dihubungkan dengan hyperlink. Pada umumnya tujuan pembuatan website untuk
mendatangkan pengunjung potensial sebanyak- banyaknya, sehingga dapat
meningkatkan penjualan.
8. Conversion
Conversion atau konversi adalah teknik memetakan kunjungan sebuah website
atau toko online. Penjual harus mampu menganalisis komposisi kunjungan,
seperti berapa banyak pengunjung website, berapa persen pengunjung yang
mengklik tombol pembelian, dan berapa persen orang yang benar-benar membeli.

D. Pemasaran Online Melalui Media Sosial


1. Pengertian media sosial
Hampir seluruh orang di dunia ini menggunakan media sosial untuk menemukan
informasi atau berbagi informasi. Banyaknya aktivitas yang dilakukan dengan
media sosial semakin meningkatkan pula kegiatan pemasaran dengan media
sosial. Adapun media sosial yang sering digunakan seperti Facebook, Instagram,
dan Twitter. Media sosial adalah media daring yang digunakan untuk kebutuhan
komunikasi jarak jauh, proses interaksi antara user satu dengan user lain, serta

83
mendapatkan sebuah informasi melalui perangkat aplikasi khusus menggunakan
jaringan internet. Tujuan dari pengunaan media sosial adalah sebagai sarana
komunikasi untuk menghubungkan antarpengguna dengan cakupan wilayah yang
sangat luas. Media sosial memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan
manusia. Biasanya orang maupun perusahaan menggunakan media sosial untuk
mempermudah kegiatannya. Termasuk dalam kegiatan pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan. Dengan media sosial, perusahaan dapat menawarkan produk dan
jasanya kepada konsumen sehingga dapat menjangkau pasar konsumen yang lebih
luas. Berikut adalah pengertian media sosial menurut para ahli.
a. Menurut Philip Kotler dan Kevin Keller
Media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar,
audio, dan video, baik dengan orang lain maupun perusahaan dan sebaliknya.
b. Menurut Henderi, Muhammad Yusup, dan Yuliana Isma Graha Media sosial
adalah situs dan jaringan sosial seperti layanan berbasis web yang memungkinkan
individu untuk membangun profil publik atau semipublik dalam sistem terbatasi,
dengan pengguna lain dengan siapa mereka terhubung, dan melihat serta
menjelajahi daftar koneksi mereka yang dibuat oleh orang lain dengan suatu
sistem. Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein Media sosial
didefinisikan sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun
di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 yang memungkinkan terjadinya
penciptaan dan pertukaran isi dalam media sosialnya yang dapat dilakukan oleh
para pengguna terdaftar (user generated content). Program pemasaran media
sosial biasanya dipusatkan pada usaha menciptakan konten (posting, tulisan,
gambar, dan video) yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk
membagi (share) konten tersebut melalui jaringan media sosial mereka.
2. Ciri-ciri media sosial orang.
Adapun ciri-ciri media sosial, sebagai berikut.
a Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke
banyak contohnya pesan melalui SMS ataupun internet.
b. Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu gatekeeper.
c. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya.

84
d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.
3. Jenis-jenis media sosial
Pada dasarnya, media sosial adalah situs atau layanan daring (online) yang
memungkinkan penggunanya tidak hahya mengonsumsi, tapi juga berpartisipasi
membuat, mengomentari, dan menyebarkan beragam konten dalam berbagai
format seperti teks, gambar, audio, dan video Dengan media sosial, penggunanya
bisa membangun percakapan, bahkan komunitas, karena media sosial juga
mempermudah pertemuan beberapa atau banyak orang dengan minat yang sama
Media ini juga memudahkan pengelola usaha, organisasi masyarakat, sampai
Lembaga pemerintah untuk terkoneksi langsung dengan publik. Adapun jenis-
jenis media sosial, sebagai berikut.
a. Menurut Kotler dan Keller terdapat tiga platform utama untuk media sosial.
Adapun ketiga platform tersebut, antara lain:
1) Online communities and forums
Komunitas online dan forum datang dalam segala bentuk dan ukuran. Di mana
komunitas dan forum tersebut banyak dibuat oleh pelanggan atau kelompok
pelanggan tanpa bunga komersial atau afiliasi perusahaan. Dalam hal ini ada
sebagian yang disponsori oleh perusahaan yang anggotanya berkomunikasi
dengan perusahaan dan dengan satu sama lain melalui posting, instant messaging,
dan chatting diskusi tentang minat khusus yang berhubungan dengan produk
perusahaan dan merek.
2) Blog
Blog banyak digunakan oleh orang untuk berbagai tujuan. Di mana penggunaan
blog, biasanya digunakan pribadi untuk teman-teman dekat dan keluarga. Namun
tidak menutup kemungkinan, bahwa blog dirancang untuk menjangkau dan
memengaruhi khalayak banyak.
3) Social networks
Jaringan sosial telah menjadi kekuatan penting, baik dalam bisnis ke konsumen
dan pemasaran bisnis ke bisnis. Adapun beberapa social networks yang sering
digunakan, antara lain Facebook, Twitter, dan sebagainya. Di mana jaringan yang
berbeda akan menawarkan manfaat yang berbeda pula untuk perusahaan.

85
b. Secara umum jenis media sosial, sebagai berikut.
1) Layanan blog
Blog adalah jurnal pribadi di internet, untuk berbagi catatan atau pandangan
penggunanya tentang beragam hal. Penggunanya biasa disebut narablog (blogger).
Contohnya WordPress dan Blogger. Untuk pemasaran, blog bisa digunakan dalam
kegiatan content marketing seperti business blogging, mengedukasi sasaran pasar
tentang topik tertentu atau keunggulan produk atau jasa yang ditawarkan, atau
memperkuat relasi brand dengan topik tertentu.
2) Layanan jejaring sosial (social network)
Jenis layanan yang fokus pada terbangunnya jejaring di antara penggunanya untuk
saling berbagi pesan, informasi, foto, atau video, Model relasi antarpengguna
yang lumrah berbentuk pertemanan dengan saling Add atau Connect, Contohnya
Facebook dan Lindkedin. Untuk pemasaran, jejaring sosial bisa digunakan
sebagai content channel yang memuat berbagai bentuk informasi dari merek,
mulai dari konten edukasi, penawaran promosi, informasi event, hingga membuka
topik diskusi dengan pengguna lain pada suatu channel.
3) Layanan blog mikro (microblogging) Meski kegunaannya serupa, tapi jenis
media ini lebih ringkas, hingga memengaruhi alur interaksinya yang jadi lebih
cepat dibandingkan blog. Contohnya Twitter. Pada kegiatan pemasaran,
microblogging bisa dioptimalkan sebagai channel untuk berinteraksi cepat dengan
audiensi yang disasar, hingga berbagi informasi ringkas yang penting diketahui
konsumen atau pengguna lain di channel tersebut. Contohnya saluran untuk
menangani keluhan atau pertanyaan konsumen atau pelanggan.
4) Layanan berbagi media (media sharing)
Kalau kita sering menonton Youtube atau mendengar Soundcloud, keduanya
tergolong dalam jenis layanan ini, yang fokus utamanya memang untuk berbagi
konten media seperti foto, audio, atau video. Contoh lain yaitu Instagram dan
Flickr. Pemasar bisa menggunakan jenis layanan ini untuk berbagi konten-konten
yang kuat secara visual seperti foto produk, kegiatan brand, sampai konten
infografik atau video.
5) Layanan forum

86
Layanan forum bisa dibilang sebagai jenis media sosial klasik yang sudah dikenal
sejak lama. Layanan ini juga tempat pengguna bisa memperbincangkan hal atau
topik spesifik dengan pengguna lain di dalam ruang diskusi. Contohnya Kaskus
dan Quora. Untuk pemasaran, jenis layanan ini bisa digunakan untuk membangun
kredibilitas suatu brand terkait topik tertentu. Misal, suatu brand terlibat dalam
diskusi tentang topik yang merupakan segmen atau kategori brand tersebut, dan
menunjukkan keahlian atau expertise-nya pada pengguna lain terkait topik
tersebut.
6) Layanan kolaborasi
Layanan ini memberikan kesempatan penggunanya untuk berkolaborasi dalam
memuat, menyunting, atau mengoreksi konten. Contohnya Wikipedia. Pemasar
bisa membangun koneksi dengan para kontributor pada layanan ini untuk
menyajikan data dan informasi yang tepat jika menyangkut suatu brand terkait,
khususnya jika konten yang tersaji spesifik mengenai brand tersebut.

87
BAB VI

A. Konsep Dasar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)

1. Pengertian hak atas kekayaan intelektual Pada hakikatnya, hak atas kekayaan
intelektual merupakan hak dengan karakteristik khusus dan istimewa, karena hak
tersebut diberikan berdasarkan ketentuan undang-undang kepada yang berhak dan
sesuai dengan prosedur dan syarat yang harus dipenuhi. Hak atas kekayaan
intelektual atau yang biasa disebut HAKI merupakan hak hukum yang bersifat
eksklusif yang dimiliki oleh para pencipta/penemu sebagai hasil aktivitas
intelektual dan kreativitas yang bersifat baru. Dalam kehidupan masyarakat,
pengakuan terhadap karya intelektual sudah ada, namun hanya berupa pengakuan
secara moral dan etika, Menurut undang-undang yang telah disahkan oleh DPR-
RI pada tanggal 21 Maret 1997, HAKI adalah hak-hak secara hukum yang
berhubungan dengan permasalahan hasil penemuan dan kreativitas seseorang atau
beberapa orang yang berhubungan dengan perlindungan permasalahan reputasi
dalam bidang komersial (commercial reputation) dan tindakan/jasa dalam bidang
komersial (goodwill). Adapun pengertian HAKI oleh para ahli, sebagai berikut.
a Menurut Mc Keough dan Stewart
HAKI merupakan hak yang memberikan perlindungan hukum atas hasil
kreativitas manusia yang memiliki manfaat ekonomi.
b. Menurut Rachmadi Usman
HAKI adalah hak atas kepemilikan terhadap karya-karya yang timbul atau lahir
karena adanya kemampuan intelektualitas manusia dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.
c. Menurut David I. Bainbridge
HAKI merupakan hak yang berasal dari hasil kegiatan kreatif suatu kemampuan
daya pikir manusia yang diekspresikan kepada khalayak umum dalam berbagai

88
bentuk, yang memiliki manfaat serta berguna dalam menunjang kehidupan
manusia, juga mempunyai nilai ekonomi.
d. Menurut Adrian Sutedi
HAKI adalah hak atau wewenang atau kekuasaan untuk berbuat sesuatu atas
kekayaan intelektual tersebut dan hak tersebut diatur oleh norma-norma atau
hukum-hukum yang berlaku. Kekayaan intelektual merupakan kekayaan atas
segala hasil produksi kecerdasan daya pikir. Dengan begitu objek utama dari
HAKI adalah karya, ciptaan, hasil buah pikiran, atau intelektualitas manusia, Kata
"intelektual" tercermin bahwa objek kekayaan intelektual tersebut adalah
kecerdasan, daya pikir, atau produk pemikiran. Setiap manusia memiliki hak
untuk melindungi atas karya hasil cipta, rasa, dan karsa setiap individu maupun
kelompok.

2. Manfaat hak atas kekayaan intelektual


Dunia usaha dalam perkembangannya tidak terlepas dari hukum HAKI. Dalam
menjalankan usahanya dibutuhkan perlindungan akan produk dan apa saja yang
berkaitan dengan produknya. Tujuan dari perlindungan dan penegakan hukum
HAKI adalah untuk mendorong timbulnya inovasi pengalihan, dan penyebaran
teknologi dan diperolehnya manfaat bersama antara penghasil dan pengguna
pengetahuan teknologi, menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Berikut manfaat dari perlindungan
terhadap HAKI.
a. Memberikan perlindungan hukum sebagai insentif bagi pencipta inventor dan
desainer dengan memberikan hak khusus untuk mengomersialkan hasil dari
kreativitasnya dengan menyampingkan sifat tradisionalnya.
b. Menciptakan iklim yang kondusif bagi investor.
c. Mendorong kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan
penemuan baru di berbagai bidang teknologi.
d. Sistem paten akan memperkaya pengetahuan masyarakat dan melahirkan
penemuan- penemuan baru.

89
e. Peningkatan dan perlindungan HAKI akan mempercepat pertumbuhan industri,
menciptakan lapangan kerja baru, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
meningkatkan kualitas hidup manusia dengan memenuhi kebutuhan masyarakat
secara luas.
f. Meningkatkan produktivitas, mutu, dan daya saing produk ekonomi Indonesia.
h. Mengangkat harkat dan martabat manusia dan masyarakat Indonesia.
i. Memberikan perlindungan hukum dan sekaligus sebagai pendorong kreativitas
bagi masyarakat.

3. Prinsip hak atas kekayaan intelektual


Prinsip-prinsip hak atas kekayaan intelektual, sebagai berikut.
a. Prinsip ekonomi
Dalam prinsip ekonomi, hak atas kekayaan intelektual berasal dari kegiatan kreatif
dari daya pikir manusia yang memiliki manfaat serta nilai ekonomi yang akan
memberi keuntungan kepada pemiliki hak cipta.
b. Prinsip keadilan
Prinsip keadilan merupakan suatu perlindungan hukum bagi pemilik suatu hasil
dari kemampuan intelektual, sehingga memiliki kekuasaan dalam penggunaan hak
atas kekayaan intelektual terhadap karyanya.
c. Prinsip kebudayaan
Prinsip kebudayaan merupakan pengembangan dan ilmu pengetahuan, sastra, dan
seni guna meningkatkan taraf kehidupan serta akan memberikan keuntungan bagi
masyarakat, bangsa, dan negara.
d. Prinsip sosial
Prinsip sosial mengatur kepentingan manusia sebagai warga negara, sehingga hak
yang telah diberikan oleh hukum atas suatu karya merupakan satu kesatuan yang
diberikan perlindungan berdasarkan keseimbangan antara kepentingan individu
dan masyarakat atau lingkungan.

4. Sifat-sifat hak atas kekayaan intelektual HAKI memiliki beberapa sifat,


sebagai berikut.

90
a. Memiliki jangka waktu tertentu dan terbatas
Apabila telah habis masa perlindungannya, ciptaan atau penemuan tersebut akan
menjadi umum, tetapi ada pula yang setelah habis masa perlindungannya dapat
diperpanjang lagi, misalnya hak merek. milik
b. Bersifat eksklusif dan mutlak
HAKI bersifat eksklusif dan mutlak, artinya hak tersebut dapat dipertahankan
terhadap siapa pun. Pemilik hak dapat menuntut terhadap pelanggaran yang
dilakukan oleh siapa pun. Pemilik atau pemegang HAKI mempunyai suatu hak
monopoli, yaitu pemilik atau pemegang hak dapat mempergunakan haknya
dengan melarang siapa pun tanpa persetujuannya untuk membuat ciptaan atau
temuan ataupun menggunakannya.

B. Macam-macam Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)


Perkembangan HAKI terwujud dalam kebutuhan akan perlindungan hukum yang
bertumpu pada pengakuan terhadap hak kekayaan intelektual dan hak yang dalam
waktu tertentu akan mengeksploitasi komersialisasi atau menikmati sendiri
kekayaan tersebut. Dalam kurun waktu tertentu orang lain hanya dapat menikmati,
menggunakan, atau mengeksploitasi hak tersebut atas izin pemilik hak. Oleh
karena itu, perlindungan dan pengakuan hak tersebut hanya dapat diberikan
khusus oleh orang yang memiliki kekayaan tersebut atau yang disebut dengan hak
eksklusif.
1. Macam-macam hak atas kekayaan intelektual
HAKI merupakan hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan
kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Pada intinya, HAKI
adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas
intelektualnya di mana objek yang diatur dalam HAKI adalah karya-karya yang
timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia. Hak atas kekayaan
intelektual terdiri atas beberapa macam dan dapat dibedakan menjadi dua
kategori, sebagai berikut.

a. Hak cipta

91
Hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya. Termasuk ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan
dalam bidang ilmu pengetahuan, sastra, dan seni. Berdasarkan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dijelaskan bahwa hak cipta adalah hak
eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif
setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Hak cipta
sendiri mencakup dua hak lainnya, yakni hak moral dan hak ekonomi. Adapun
subjek dan objek hak cipta, sebagai berikut.
1) Subjek hak cipta Adapun yang termasuk dalam subjek hak cipta, antara lain:
a) Pencipta
Seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama yang atas inspirasinya lahir
suatu ciptaan berdasarkan kemampuan pikiran, imajinasi, kecekatan, keterampilan
atau keahlian yang dituangkan dalam bentuk yang khas dan bersifat pribadi.
b) Pemegang hak cipta
Pencipta sebagai pemilik hak cipta atau orang lain yang menerima lebih lanjut hak
dari pencipta.
2) Objek hak cipta
Ciptaan yaitu hasil setiap karya pencipta dalam bentuk yang khas dan
menunjukkan keasliannya dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra.
Ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra.

b. Hak kekayaan industri


Hak kekayaan industri adalah hak yang mengatur segala sesuatu milik
perindustrian, terutama yang mengatur perlindungan hukum. Hak kekayaan
industri berguna untuk melindungi kegiatan industri perusahaan dari hal-hal yang
sifatnya menyalin atau plagiat. Dengan dilegalkannya suatu industri, perusahaan
lain tidak akan mudah dalam membuat produk yang semirip mungkin. Adapun
yang termasuk hak kekayaan industri, antara lain:
1) Paten

92
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 Pasal 1 ayat (1), dijelaskan
bahwa paten adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas
hasil invensinya di bidang teknologi, di mana selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Adapun yang dimaksud penemuan
adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang teknologi, antara lain
proses, hasil produksi, penyempurnaan dan pengembangan proses, serta
penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi.
2) Merek
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal 1 ayat (1), dijelaskan
bahwa werek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-
angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki
daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.
Adapun istilah-istilah merek, sebagai berikut
a) Merek dagang, yaitu merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama alau badan hukum untuk
membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
b) Hak atas merek, yaitu hak khusus yang diberikan negara kepada pemilik merek
yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu,
menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada seseorang atau
beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk menggunakannya.
c) Merek kolektif, yaitu merek yang digunakan pada parang atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa sejenis
lainnya.
d) Merek jasa, yaitu merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
3) Desain industri
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Pasal ayat (1) tentang
Desain Industri, dijelaskan bahwa desain industri adalah suatu kreasi tentang

93
bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan warna, atau
gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua
dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan. Hak desain industri merupakan hak eksklusif yang
diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada desainer atas hasil kreasinya
selama kurun waktu tertentu dan hak mengajukan gugatan secara perdata dan/atau
tuntutan secara pidana kepada siapa pun yang dengan sengaja dan tanpa hak
membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau mengedarkan
barang yang diberi hak desain industri.
4) Desain tata letak sirkuit terpadu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Pasal 1 ayat (1) dan (2)
tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dijelaskan sirkuit terpadu adalah suatu
produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi yang di dalamnya terdapat berbagai
elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif
yang sebagian atau seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu di
dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan untuk menghasilkan
fungsi elektronik. Desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga
dimensi dari berbagai elemen, sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut
adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu sirkuit
terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan
pembuatan sirkuit terpadu.
5) Rahasia dagang
Menurut Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang,
dijelaskan bahwa rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh
umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena
berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia
dagang. Pengalihan rahasia dagang/hak rahasia dagang dapat beralih atau
dialihkan dengan pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian tertulis, dan sebab-sebab
lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.
6) Indikasi geografis

94
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Pasal 56 ayat (1) tentang
Merek, dijelaskan banwa indikasi geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang
menunjukkan daerah asal suati barang yang karena faktor lingkungan geografis
termasuk faktor alam, faktor manusia, atau komunasi dari kedua faktor tersebut,
memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.

2. Pengelolaan hak atas kekayaan intelektual


Pemegang saham sertifikat HAKI memiliki hak eksklusif yang berupa
melaksanakan sendiri haknya dan dapat melarang pihak lain yang menggunakan
tanpa seizinnya. Lisensi harus dalam bentukfonal dan harus dicatatkan. Pihak lain
dapat menggunakan hak tersebut dengan seizinnya melalui perjanjian/kontrak.
Lisensi dalam praktik perdagangan ada yang dikenal dengan istilah waralaba
a. Waralaba
Waralaba merupakan perikatan di mana salah satu pihak diberikan hak untuk
memanfaatkan atau menggunakan HAK dan/atau penemuan atau ciri khas usaha
yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan suatu persyaratan yang
ditetapkannya dalam rangka penyediaan dan/atau penjualan barang atau jasa.
b. Kontrak lisensi
Kontrak lisensi merupakan pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari
suatu HAKI yang diberikan oleh pemegang HAKI kepada pihak kedua melalui
perjanjian dalam jangka waktu dan syarat yang diperjanjikan kepada penerima
lisensi, di mana hak tidak beralih kepada penerima lisensi Keuntungan bagi
pemberi lisensi, yaitu menerima kontrak prestasi dalam bentuk pembayaran
royalti atau lisence fee, memperoleh manfaat dari keahlian, modal, dan
kemampuan penerima lisensi/mitra usaha dalam mengembangkan usahanya.
Adapun bagi penerima lisensi, dapat memanfaatkan nama tenar dari pemberi
lisensi dan dapat memanfaatkan kreativitas pemberi lisensi tanpa harus
mengembangkan kreativitas dari awal.

3. Perlindungan hukum hak atas kekayaan intelektual

95
Hak kekayaan intelektual merupakan harta kekayaan yang tidak berwujud yang
bersumber dari intelektual seseorang, untuk itu doktrin perlindungan hukum
HAKI diberlakukan secara efektif, hukum nasional menyerapnya menjadi undang-
undang yang berlaku dan mengikat setiap orang, sehingga undang-undang
mewajibkan pemilik HAKI untuk mendaftarkan haknya itu dan setiap hak yang
terdaftar dibuktikan dengan sertifikat pendaftaran.
a. Sistem perlindungan hukum
Perlindungan hukum HAKI merupakan suatu sistem yang terdiri atas unsur-unsur
sistem perlindungan hukum, yaitu:
1) Subjek perlindungan.
2) Objek hukum perlindungan
3) Perbuatan hukum perlindungan.
4) Jangka waktu perlindungan.
5) Tindakan hukum perlindungan.
b. Upaya perlindungan
Upaya perlindungan hukum HAKI terdiri dari beberapa sistem, sebagai berikut.
1) Sistem konstitutif Dalam sistem konstitutif perlindungan hukum atas HAKI
dapat diakui dan dilindungi oleh undang-undang jika telah didaftarkan. Sistem
tersebut diatur oleh Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 tentang Paten dan
Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek.
2) Sistem deklaratif
pendaftaran merupakan bentuk perlindungan yang memiliki kepastian hukum.
Sistem ini memberikan perlindungan hukum pada pencipta/pemegang/pemakai
pertama HAKI. Undang- Undang No. 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
menggunakan sistem tersebut.
3) Perubahan deklaratif dari sistem deklaratif ke sistem konstitutif Perubahan
sistem tersebut dilakukan untuk lebih menjamin kepastian hukum. Perubahan
sistem tersebut dialami oleh Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek
yang sebelumnya menggunakan sistem deklaratif.
4) Penentuan masa perlindungan

96
Masa perlindungan setiap bidang HAKI tidak sama. Undang-Undang No. 28
Tahun 2014 tentang Hak Cipta menentukan masa perlindungan selama hidup
pencipta ditambah lima puluh tahun setelah meninggal dunia. Undang-Undang
No. 14 Tahun 2001 tentang Paten menentukan masa perlindungan selama dua
puluh tahun, sedangkan Undang-Undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek
menentukan masa perlindungan selama sepuluh tahun dan dapat diperpanjang.
5) Penindakan dan pemulihan
Penindakan dan pemulihan dilakukan pada setiap pelanggaran HAKI yang dapat
merugikan pemilik/pemegangnya dan/atau kepentingan umum/negara. Ada tiga
kemungkinan penindakan dan pemulihan, yaitu secara perdata, secara pidana, dan
secara administratif.

C. Pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)


Mendaftarkan sebuah hak cipta bukanlah kewajiban setiap warga negara,
melainkan sebuah hak. Maka dari itu, keputusan untuk mendaftarkan hak cipta
atas hasil karya yang dibuat sepenuhnya berada pada individu, sekelompok, atau
lembaga pencipta tersebut.
1. Manfaat mendaftarkan hak atas kekayaan intelektual
Bilamana karya yang dihasilkan berpotensi atau sengaja dibuat untuk diambil nilai
ekonomisnya, maka di sinilah peran dan manfaat dari mendaftarkan hak cipta atau
hak atas kekayaan intelektual yang telah diciptakan. Hal ini berkaitan dengan
fungsi proteksi. Dengan lebih dulu mendaftarkan hak atas kekayaan intelektual ke
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), maka tidak perlu lagi ada
kekhawatiran pihak lain yang dapat menyabotase dan mengambil keuntungan dan
sebuah karya yang dibangun dengan susah payah Di samping fungsi proteksi,
manfaat lain dari mendaftarkan hak atas kekayaan intelektual ke DJKI adalah
fungsi ekonomis, Bilamana ada pihak lain ingin menggunakan merek yang telah
didaftarkan untuk kepentingan tertentu untuk pemasaran, maka pihak tersebut
harus lebih dulu meminta izin kepada pencipta. Pencipta pun memiliki otoritas
untuk menolak atau menerima dengan kerja sama tertentu seperti adanya sejumlah
uang yang harus dibayarkan atau sebagainya.

97
2. Pendaftaran hak atas kekayaan intelektual
Pendaftaran hak atas kekayaan intelektual dilakukan atas permohonan yang
diajukan oleh pemiliknya atau pemegang hak kekayaan intelektual atau kuasanya.
Permohonan pendaftaran hak atas kekayaan intelektual diajukan kepada
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia. Permohonan tersebut harus berbahasa Indonesia dan harus sesuai
dengan tata cara dan syarat yang diberlakukan permohonan. HAKI Indonesia
menganut dua sistem, sebagai berikut.
a. Sistem first to file
Sistem first to file, yaitu pihak pertama yang mengajukan permohonan HAKI atas
suatu penemuan jika memenuhi syarat akan diberi perlindungan hukum yang
dapat memberi kepastian hukum dan biayanya murah.
b. Sistem first to invent
Sistem first to invent adalah memberikan hak kepada penemu pertama dengan
sekadar memberikan kepada pihak pertama yang pertama mengajukan
permohonan HAKI untuk memberi perlindungan terhadap mereka yang lemah
ekonominya, yang tidak mampu mengajukan permohonan secara cepat. Adapun
syarat-syarat untuk memperoleh HAKI, yaitu penemu disyaratkan
membuat/menjaga catatan (record keeping) yang berkaitan dengan kegiatan
penemuan untuk digunakan sebagai bukti apabila penemuan tersebut mendapat
sanggahan dari pihak lain (interfirense) pengelolaan.
3. Prosedur pendaftaran hak atas kekayaan intelektual
Prosedur pendaftaran hak atas kekayaan intelektual tidaklah rumit. Selagi
memenuhi persyaratan dan menjalankan proses sesuai dengan prosedur, proses
pengurusan tidak memakan waktu yang terlalu lama. Berikut prosedur
mendaftarkan hak atas kekayaan intelektual.
a. Menyiapkan persyaratan administrasi, sebagai berikut
1) Mengisi formulir pendaftaran.
2) Melampirkan contoh ciptaan dan uraian ciptaan yang dimohonkan.
3) Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta atau pemegang hak cipta.
4) Melampirkan bukti badan hukum bilamana pemohon adalah badan hukum.

98
5) Melampirkan surat kuasa bilamana pemohon dilakukan melalui kuasa
6) Membayar biaya permohonan.
b. Setelah persyaratan ini dilengkapi, maka Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual (DJKI) akan melakukan pemeriksaan administratif. Berkas yang
lengkap akan segera dievaluasi untuk kemudian ditentukan apakah didaftarkan
atau ditolak Apabila ditemukan ketidaklengkapan berkas, maka pemohon diberi
kesempatan untuk melengkapi dalam jangka waktu tiga bulan. Bilamana dalam
jangka waktu yang telah ditentukan tersebut pemohon tidak dapat melengkapi,
maka permohonan akan ditolak.
c. Setelah permohonan dievaluasi dan didaftarkan, maka Direktorat Jenderal
Kekayaan Intelektual (DJKI) akan melakukan pemberian surat pendaftaran
ciptaan.

D. Pelanggaran Hak Cipta


Suatu karya intelektual yang dihasilkan oleh seseorang atas dasar
intelektualitasnya, baik berupa invensi maupun karya intelektual lainnya
khususnya hak cipta perlu memperoleh perlindungan guna mencegah segala
bentuk eksploitasi secara komersial oleh pihak yang tidak bertanggung jawab atas
karya intelektual tersebut. Banyak di antara kita yang tidak sadar bahwa dalam
kegiatan sehari-han telah melakukan pelanggaran terhadap hak cipta. Bentuk
kegiatan yang dianggap sebagai pelanggaran hak cipta, antara lain mengutip
sebagian atau seluruh ciptaan orang lain untuk kemudian dimasukkan ke dalam
ciptaannya sendin (tanpa mencantumkan sumber) sehingga membuat kesan
seolah-olah karyanya sendiri atau disebut dengan plagiarisme, mengambil ciptaan
orang lain untuk diperbanyak ciptaan orang lain dengan sengaja tanpa adanya izin
dan dipergunakan untuk kepentingan komersial.
1. Batasan pelanggaran hak cipta
Adapun batasan-batasan penggunaan, pengambilan, penggandaan, atau
pengubahan suatu ciptaan, baik sebagian maupun keseluruhan yang tidak
termasuk dalam perbuatan yang melanggar hak cipta bila sumbernya disebutkan

99
secara lengkap untuk suatu kepentingan. Adapun kepentingan yang dimaksud
adalah:
a. Pendidikan, penelitian, penulisan pendidikan, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak
merugikan kepentingan bagi pencipta atau pemegang hak cipta.
b. Keamanan serta penyelenggaraan pemerintahan, legislatif, dan peradilan.
c. Ceramah yang hanya untuk tujuan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
d. Pertunjukan atau pementasan yang tidak dipungut bayaran dengan ketentuan
tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pencipta. Untuk lebih jelasnya,
batas batas mengenai perbuatan yang tidak dianggap sebagai perilaku pelanggaran
hak cipta dapat ditinjau pada Pasal 43 sampai 53 tentang Pembatasan Hak Cipta di
dalam Undang-Undang Hak Cipta.
2. Bentuk-bentuk pelanggaran hak cipta
Adapun bentuk pelanggaran hak cipta yang sering terjadi, sebagai berikut
a. Pembajakan software
Pelanggaran hak cipta ini adalah contoh yang paling banyak dan mudah ditemui,
baik di Indonesia maupun di negara lainnya. Pembajakan software adalah
penyalinan atau distribusi perangkat lunak secara ilegal atau tidak sah. Biasanya
sebuah program atau aplikasi hanya memberikan izin untuk satu pengguna dan
satu komputer saja. Dengan membeli perangkat lunak, seseorang menjadi
pengguna berlisensi atau berizin dan bukan pemilik. Jadi, jika seseorang menyalin
dan memperbanyak perangkat lunak tersebut, itu disebut sebagai pembajakan
perangkat lunak. Lisensi adalah sebuah izin yang memberitahu berapa kali
perangkat lunak dapat diinstal atau digunakan, oleh karena itu penting untuk
membaca dan memahaminya. Membajak perangkat lunak adalah ilegal di
sebagian besar belahan dunia.
b. Plagiarisme
Menurut Wikipedia, plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan
atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan
menjadikannya seolah karangan dan pendapatnya sendiri. Plagiat dapat dianggap
sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan,

100
pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari
sekolah/universitas: Pelaku plagiat disebut plagiator. Singkat kata, plagiat adalah
pencurian karangan milik orang lain. Dapat juga diartikan sebagai pengambilan
karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain yang kemudian dijadikan seolah-
olah miliknya sendiri.

101

Anda mungkin juga menyukai