Anda di halaman 1dari 17

TEORI PRODUKSI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro

OLEH :

KELOMPOK 8

RAMAYANTI 2201040036
BUNGA ANGGARAINI 2201040006

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Hj. DELIMA LUBIS, M.M

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

PADANGSIDIMPUAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan karunia– Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Teori Produksi” dengan
mata kuliah “ Ekonomi Mikro”. Dan tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Dra.
Hj. Delima Lubis, M.M yang telah membimbing kami sehingga makalah kami dapat
terselesaikan.

Makalah kami ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi penulisan huruf, perangkaian
kata, hingga penyusunan paragraf dan sistematika lainnya. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Sehingga kedepannya dapat
diterapkan dalam penulisan berkutnya.

Kami berharap makalah kami ini memberi manfaat bagi pembaca. Bahkan kami
berharap jauh agar dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari- hari. Dan dapat dimanfaatkan
siapapun.

Padangsidimpuan, 11 Desember 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
C. Tujuan Makalah................................................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Konsep Biaya .................................................................................................... 3


B. Biaya Produksi jangkan Pendek (Menghitung dan Menggambar)....................... 4
C. Biaya Total ........................................................................................................ 6
D. Biaya Rata-rata .................................................................................................. 8
E. Revenue Pendapatan ........................................................................................ 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ..................................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi menjadi barang produksi, atau
suatu proses dimana masukan (input) diubah menjadi luaran (output). Berusaha untuk mencapai
efisiensi produksi yaitu menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang paling rendah untuk
suatu jangka waktu tertentu. Efisiensi dari proses produksi itu tergantung pada proporsi masukan
yang digunakan, jumlah absolut masing-masing masukan, serta produktivitas masing- masing
masukan untuk setiap tingkat penggunaannya dan perbandingan antara masukan-masukan atau
faktor-faktor produksi tersebut. Karena masukan atau faktor produksi itu harus dibayar oleh
perusahaan, maka derajat efisiensi produksi diterjemahkan dalam konsep biaya produksi. Fungsi
produksi yaitu hubungan antara masukan (faktor produksi) dan luaran (barang produksi), kita
perlu membedakan antara pengertian produksi jangka pendek dan jangka panjang. Meskipun
periode produksi jangka panjang atau jangka pendek tidak ada kaitannya dengan lamanya waktu
produksi. Ini merupakan istilah ekonomi yang sama sekali tidak ada hubungannya langsung
dengan waktu, melainkan membahas mengenai fungsi produksi jangka pendek dan jangka
panjang.

1
B. Rumusan Masalah

1. Konsep Biaya ?
2. Biaya Produksi Jangka Pendek (Menghitung Dan Menggambar) ?
3. Biaya Total?
4. Biaya Rata-rata?
5. Revenue Pendapatan?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui Konsep Biaya.


2. Untuk mengetahui Produksi Jangka Pendek (Menghitung Dan Menggambar).
3. Untuk mengetahui Biaya Total.
4. Untuk mengetahui Biaya Rata-rata.
5. Untuk mengetahui Revenue Pendapatan.

D. MANFAAT

1. Kita dapat mengetahui Konsep Biaya.


2. Kita dapat mengetahui Produksi Jangka Pendek (Menghitung Dan Menggambar).
3. Kita dapat mengetahui Biaya Total.
4. Kita dapat mengetahui Biaya Rata-rata
5. Kita dapat mengetahui Revenue Pendapatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP BIAYA

Konsep Biaya

a. Pengertian Biaya
Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas perusahaan.
Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan
(forgone) untuk mencapai tujuan tertentu (Horngren, dkk, 2008). Menurut Bustami dan
Nurlela (2006), biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan
uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Sementara menurut Kuswadi (2005), biaya adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan
barang atau jasa dari pihak ketiga, baik yang berkaitan dengan usaha pokok perusahaan
maupun tidak. Biaya diukur dalam unit moneter dan digunakan untuk menghitung harga
pokok produk yang diproduksi perusahaan.

b. Jenis-jenis Biaya

Berdasarkan metode pembebanan biayanya, Kuswadi (2005) mengklasifikasikan jenis-


jenis biaya ke dalam biaya langsung dan biaya tidak langsung, yaitu:

1. Biaya Langsung (direct cost) Adalah biaya yang langsung dibebankan pada objek atau
produk, misalnya bahan baku langsung, upah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
proses produksi, biaya iklan, ongkos angkut, dan sebagainya View metadata, citation and
similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by UAJY repository 11

2. Biaya Tidak Langsung (indirect cost) Adalah biaya yang sulit atau tidak dapat dibebankan
secara langsung dengan unit produksi, misalnya gaji pimpinan, gaji mandor, biaya iklan untuk
lebih dari satu macam produk, dan sebagainya. Biaya tidak langsung disebut juga biaya
overhead. Sementara Kuswadi (2005) juga menggolongkan biaya berdasarkan pola perilaku
biaya yaitu:

1. Biaya Tetap (fixed cost) Adalah biaya yang jumlahnya tetap atau tidak berubah dalam
rentang waktu tertentu, berapapun besarnya penjualan atau produksi perusahaan. Contoh dari
biaya tetap itu sendiri adalah biaya sewa gedung, gaji karyawan, pajak, biaya asuransi, biaya
pembayaran pinjaman, dan sebagainya.

3
B. BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK (MENGHITUNG DAN MENGGAMBAR)

a) Pengertian biaya produksi jangka


pendek Menurut Dahliah dalam buku Ekonomi Manajerial (2021), biaya produksi jangka
pendek ialah perhitungan biaya produksi yang mana sebagian faktor produksinya tidak
dapat mengalami penambahan jumlah.

Dalam jenis biaya produksi ini, jangka waktunya termasuk pendek, sehingga beberapa
faktor produksinya tidak bisa ditambah perusahaan, atau sifatnya tetap.
Dikutip dari Buku Ajar Pengantar Ekonomi Mikro (2020) karya Arwin, biaya
produksi jangka pendek memiliki fixed cost dan variable cost. Fixed cost berhubungan
dengan input yang sifatnya tetap, seperti biaya sewa gedung. Sedangkan variable cost
dihubungkan dengan input yang sifatnya variabel, seperti gaji pegawai, bahan mentah, dan
lainnya.
Komponen biaya produksi jangka pendek Biaya produksi jangka pendek memiliki
beberapa komponen penting yang digunakan dalam proses perhitungannya. Komponen
tersebut adalah:

1. Biaya total (TC) Adalah total keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan
dalam proses produksi.

2. Biaya tetap total (TFC) Adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
mendapat faktor produksi atau input, yang mana jumlahnya tidak dapat diubah
dalam jangka waktu pendek. Contohnya pembelian mesin dan pendirian pabrik.

3. Biaya berubah total (TVC) Adalah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh faktor produksi, yang mana jumlahnya dapat diubah. Contohnya biaya
tenaga kerja dan biaya pembelian bahan mentah.

4. Biaya tetap rata-rata (AFC) Adalah biaya tetap total yang digunakan untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu, dibagi dengan jumlah produksi barang
tersebut.

5. Biaya berubah rata-rata (AVC) Adalah biaya berubah total yang digunakan untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu, dibagi dengan jumlah produksinya.

4
6. Biaya total rata-rata (AC) Adalah biaya total yang digunakan untuk memproduksi
sejumlah barang tertentu, dibagi dengan jumlah produksi barangnya.

7. Biaya marjinal Adalah total biaya yang dapat mengalami perubahan, baik naik

atau turun, dikarenakan adanya perubahan faktor produksi yang dibutuhkan.


Analisis Biaya Produksi Jangka Pendek 3 konsep (fungsi) tentang biaya produksi, yaitu;

1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost), TFC = f (Konstan).


2. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost), TVC = f (output atau Q).
3. Total Cost (Total Cost), TC = TFC + TVC

Biaya Produksi Dalam Jangka Pendek


• Kalau dalam jangka pendek ada faktor produksi tetap dan faktor produksi berubah,
maka dengan sendirinya biaya produksi yang ditimbulkan oleh proses produksi juga
menyangkut biaya tetap dan biaya variabel.

• Yang dimaksud biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak tergantung dari banyak
sedikitnya jumlah output. Bahkan bila untuk sementara produksi dihentikan, biaya tetap ini
harus tetap dikeluarkan dalam jumlah yang sama.

• Yang termasuk dalam biaya tetap ini misalnya gaji tenaga administrasi, penyusutan
mesin, penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah, sewa kantor dan sewa gudang.
Dalam jangka panjang biaya tetap ini akan mengalami perubahan.

Bentuk Kurva Biaya jangka Pendek TC,TFC Dan MC

5
C. BIAYA TOTAL
Biaya total atau total cost adalah biaya aktual yang dikeluarkan dalam produksi tingkat
output tertentu. Dengan kata lain, total biaya (biaya) yang dikeluarkan, baik eksplisit maupun
implisit, pada sumber daya untuk memperoleh tingkat output tertentu disebut biaya total.

Biaya Total adalah biaya aktual yang dikeluarkan dalam produksi tingkat output tertentu.
Dengan kata lain, total biaya (biaya) yang dikeluarkan, baik eksplisit maupun implisit, pada
sumber daya untuk memperoleh tingkat output tertentu disebut biaya total.

Rumus biaya total digunakan untuk menggabungkan biaya variabel dan biaya tetap dari
penyediaan barang untuk menentukan total. Rumusnya adalah:

Biaya total = (Biaya tetap rata-rata x biaya variabel rata-rata) x Jumlah unit yang diproduksi

Untuk menggunakan rumus ini, Anda harus mengetahui angka-angka untuk biaya
tetap dan biaya variabel Anda.

Biaya tetap adalah biaya bisnis yang tetap sama terlepas dari jumlah unit yang diproduksi.
Ini termasuk biaya yang tidak bervariasi dari satu bulan ke bulan berikutnya seperti sewa,
asuransi, pajak gaji, perlengkapan kantor dan upah untuk anggota staf yang tidak terlibat
langsung dalam memberikan layanan atau memproduksi atau membuat barang yang dijual.

Biaya variabel adalah biaya yang akan meningkat atau menurun tergantung pada jumlah
barang yang diproduksi atau pelanggan yang membutuhkan layanan

A. Cara rumus biaya total bekerja

Rumus total cost bekerja dengan mengalokasikan semua biaya melakukan bisnis ke
barang atau jasa untuk dijual. Dengan menghitung segala sesuatu yang dibelanjakan bisnis
dan membaginya dengan unit output organisasi, sangat memungkinkan untuk menentukan
seberapa menguntungkan bisnis dan apakah ada kebutuhan untuk menyesuaikan harga,
mengurangi biaya atau mengidentifikasi peluang diversifikasi yang dapat meningkatkan
keuntungan.

6
B. Keuntungan Menggunakan Penghitungan Biaya Total
Keuntungan utama menggunakan rumus total cost adalah memberikan metrik yang jelas dan
mudah dipahami yang dapat diukur dan dilacak untuk menilai profitabilitas bisnis.

Ini dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk menentukan apakah perlu meninjau harga
atau menghasilkan lebih banyak penjualan untuk meningkatkan keuntungan.

Melacak total cost setiap lini produk juga dapat menjadi alat pembanding yang berguna
untuk mengevaluasi kinerja bisnis dan untuk menentukan posisi pasarnya dibandingkan
dengan pesaing.

Jika sebuah organisasi menemukan bahwa total cost per produk lebih rendah dari harga
konsumen pesaing, maka mereka dapat meninjau proses mereka untuk mengidentifikasi cara
menurunkan biaya total agar tetap sejalan dengan harga satuan yang akan ditanggung pasar.

Sebagai alat internal untuk melacak profitabilitas, total cost juga dapat memberikan
gambaran umum tentang kinerja lini atau rentang produk tertentu. Ini dapat berguna saat
bernegosiasi dengan pemasok atau elemen outsourcing produksi, karena memberikan
transparansi kepada pemasok eksternal dengan membuat margin mereka jelas.

C. Kerugian Menggunakan Penghitungan Biaya Total

Bisnis yang memiliki jumlah produk atau jasa yang terbatas, khususnya di mana terdapat
perbedaan yang jelas antara metode manufaktur atau persediaan yang dibutuhkan, harus
menemukan perhitungan total cost yang relatif sederhana.

Untuk bisnis dengan beberapa produk atau layanan berbeda yang tersedia, menghitung total
cost bisa sangat rumit. Semakin banyak biaya yang perlu dimasukkan dan semakin tinggi
jumlah barang yang diproduksi, semakin sulit untuk mengalokasikan biaya secara efektif
untuk menghitung total.

Fakta bahwa biaya tetap diturunkan dari rumus yang mengharuskan biaya variabel untuk
dihitung menambah lapisan kerumitan lainnya. Dalam bisnis di mana biaya persediaan dapat
bervariasi secara konstan atau di mana harga berubah secara musiman, elemen biaya variabel
dari rumus dalam mencari nilai total cost perlu disesuaikan secara konstan.
7
D. BIAYA RATA-RATA

Biaya rata-rata (average cost) adalah biaya yang diperlukan untuk memproduksi per unit
barang. Biaya ini juga sering dikenal sebagai biaya total rata-rata.
Hasil perhitungan average cost sangat berguna untuk menentukan keputusan yang terkait
dengan harga produk. Supaya mendapat keuntungan, perusahaan harus memberi harga di
atas average cost.
Average cost terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang
digunakan untuk produksi akan tetapi nilainya tetap dan tidak berubah meskipun jumlah unit
yang diproduksi berubah. Contohnya adalah biaya sewa gedung dan biaya peralatan mesin.
Sementara biaya variabel adalah bagian biaya produksi yang nilainya bisa berubah tergantung
dari jumlah output produksi. Contohnya adalah biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan
baku untuk memproduksi barang atau layanan.

Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost)


Average variable cost atau AVC sama dengan biaya variabel total per unit kuantitas yang
diproduksi. Demikian pula, untuk menghitung AVC, kita harus membagi total biaya variabel
dengan jumlah total:
AVC = Total Biaya Variabel : Total Unit Produks
Pentingnya Menghitung Average Cost
Mengetahui average cost sangat penting saat membuat keputusan penetapan harga karena
harga di bawah average cost akan mengakibatkan kerugian finansial.
Memahami pentingnya biaya rata-rata juga akan membantu Anda memahami cara kerjanya
untuk jangka waktu yang lama. Misalnya, biaya berfluktuasi tergantung pada permintaan
Rumus Biaya Rata-Rata
Average cost adalah jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel. Jadi, jika kita menambahkan
biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata, kita harus menemukan biaya total rata-rata.

8
Rumus biaya rata-rata

Dimana, total biaya produksi dihitung dari penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel.
Selanjutnya, rumus di atas bisa dijabarkan secara lebih mendetail seperti berikut ini:

Average cost = (Total biaya tetap + total biaya variabel) : jumlah unit yang
diproduksi

Cara Menghitung Biaya Rata-Rata


Average cost dihitung dengan membagi total biaya produksi dengan total unit produksi. Anda
bisa mengikuti lima langkah berikut untuk menghitung average cost:
 Menghitung biaya tetap

 Menentukan biaya variabel

 Hitung total biaya produksi

 Tentukan besaran satuan

 Menghitung average cost

9
D. REVENUE PENDAPATAN

Pendapatan atau revenue adalah semua bentuk penerimaan, pemasukan atau peningkatan
aktiva suatu usaha yang merupakan hasil dari penjualan barang atau jasa atau imbal hasil dari
suatu investasi selama periode tertentu. Pendapatan merupakan manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu mengakibatkan
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.

Pendapatan merupakan suatu pertumbuhan aset yang mengakibatkan bertambahnya owners


equity, tetapi bukan karena pertambahan modal baru dari pemiliknya dan bukan pula
merupakan pertumbuhan aset yang disebabkan bertambahnya liabilitas. Pendapatan sangat
berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan, semakin besar pendapatan yang diperoleh
maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membiayai segala pengeluaran dan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan.

Pendapatan juga dapat diartikan semua yang diterima dari hasil penjualan barang dan jasa
yang didapat dalam unit usaha. Pendapatan (revenue) berbeda dengan penghasilan (income).
Jika pendapatan (revenue) adalah pendapatan yang belum dikurangi biaya dan beban,
sedangkan penghasilan adalah pendapatan bersih yang sudah dikurangi dengan beban dan
biaya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP),
pengertian pendapatan adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas
yang biasa dan dikenal dengan sebutan berbeda seperti penjualan, imbalan, bunga, dividen,
royalti dan sewa. Pendapatan merupakan aliran masuk aktiva yang timbul dari penyerahan
barang/jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama periode tertentu. Bagi perusahaan,
pendapatan yang diperoleh atas operasi pokok akan menambah nilai aset perusahaan yang
pada dasarnya juga akan menambah modal perusahaan

Secara umum, pendapatan dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

10
a. Pendapatan Operasional

Pendapatan Operasional (Operating Revenue) merupakan hasil yang didapat langsung dari
kegiatan operasional suatu perusahaan sebagai hasil usaha pokok yang dilakukan oleh
perusahaan. Pendapatan operasional merupakan ukuran yang menunjukkan seberapa besar
perusahaan yang akan menjadi keuntungan.

Setiap perusahaan mempunyai pendapatan operasional yang berbeda sesuai usaha yang
dikelola perusahaan tersebut. Pendapatan yang bersumber dari penjualan termasuk salah satu
jenis pendapatan operasional perusahaan. Penjualan tersebut berbentuk penjualan barang dan
penjualan jasa yang menjadi tujuan utama dari usaha pokok perusahaan. Pendapatan
operasional dapat diperoleh dari dua sumber yaitu:

1. Penjualan kotor adalah semua penerimaan dari penjualan barang atau jasa yang belum
diperhitungkan dengan berbagai potongan-potongan atau pengurangan lainnya untuk
dibebankan kepada pembeli.
2. Penjualan bersih adalah semua penerimaan dari penjualan barang atau jasa yang sudah
dikurangi dengan berbagai potongan-potongan yang menjadi hak pihak pembeli.

b. Pendapatan Non-operasional

Pendapatan Non operasional (Non Operating Revenue) merupakan pendapatan yang diterima
oleh perusahaan yang tidak ada hubungannya dengan usaha pokok yang dilakukan perusahaan
dalam kegiatannya. Pendapatan diluar usaha perusahaan di bidang manufaktur dan
perdagangan yaitu berupa pendapatan sewa, royalti, bunga, laba, penjualan aktiva tetap,
investasi jangka panjang dan dividen. Dan keuntungan yang dimaksud adalah pendapatan
yang diperoleh dari peningkatan ekuitas dari transaksi-transaksi yang bukan kegiatan utama
dari entitas serta keadaan-keadaan yang mempengaruhi entitas selain yang dihasilkan dari
investasi pemilik.

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut
keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-
alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya
dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang dan
dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah
mereka yang melakukan produksi.

Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharapkan perlu di
rencanakan dulu cara pengelolaan faktor produksi tersebut.Fungsi produksi menggambarkan
berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap
kombinasi input atau faktor produksi yang ada.

B. SARAN

Demikianlah isi dari makalah kami, semoga makalah yang kami susun dapat bermanfaat
untuk kita dan khususnya kami sebagai penulis. Dalam penyusunan makalah kami ini
masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, sehingga kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari teman teman sekalian.

12
DAFTAR PUSTAKA

Supawi Pawenang , Modul Ekonomi Manajerial , 2016 , UNIBA .


Lincolin A, 2014. “Ekonomi Manajerial, ekonomi Mikro terapan untuk manajemen bisnis”,
edisi 4. BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta, 2014.
Anonym, 2011. http://bunglong11.blogspot.com/2012/01/teori-produksi.html
Nurjanah, 2012. http://nurjanah765.blogspot.com/2012/11/tugas-kampus-buat-makalah-teori-
produksi.html.
0

Anda mungkin juga menyukai