Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEORI BIAYA PRODUKSI

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu :
Riska Franita S. E., M. Ak.

Disusun Oleh :
Anindiya Salsabila (2215100099)
Sheila Nur Aulia (2215100139)
Salsabila Nadhifa Althaaf (2215100278)
Zul Fahmi Aufar (2215100132)
M. Edu Adriano Daulay (2215100119)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS SOSIAL SAINS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
2022
i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami panjatkan
puja dan puji atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya
kepada Kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah Mikro Ekonomi ini dengan
pembahasan “Teori Biaya Produksi”.
Shalawat serta salam semoga abadi terlimpahkan kepada Sang Pembawa Risalah kebenaran
yang semakin teruji kebenarannya, yakni Baginda Muhammad SAW, keluarga, para sahabat,
serta pengikutnya. Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar proses pembuatannya. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Desember 2022


Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 2
BAB 2 LANDASAN TEORI..................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Biaya .............................................................................................................. 3
2.2 Klasifikasi Biaya .............................................................................................................. 3
2.3 Pengertian Biaya Produksi ............................................................................................... 4
BAB 3 PEMBAHASAN ............................................................................................................ 5
3.1 Konsep Biaya Produksi .................................................................................................... 5
3.2 Jenis Jenis Biaya Produksi ............................................................................................... 5
3.2.1 Biaya Jangka Pendek ........................................................................................... 6
3.2.2 Biaya Jangka Panjang .......................................................................................... 8
3.3 Faktor Faktor Biaya Produksi ........................................................................................ 10
3.4 Skala Ekonomi dan Tidak Ekonomi .............................................................................. 10
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................................... 12
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 14
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biaya produksi merupakan faktor utama dalam menentukan jumlah barang atau jasa yang
akan dijual di pasar. Untuk mengetahui penawaran dan jumlah barang yang ditawarkan harus
mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan, di mana berakar dari prinsip produksi.
Konsep biaya produksi yang digunakan dalam analisa ekonomi berbeda dengan konsep
biaya yang biasa digunakan secara umum. Penggunaan kata biaya biasanya dikaitkan dengan
biaya yang harus dipikul oleh suatu perusahaan (produsen), tetapi pengertian ini sering kabur
karena ada pengeluaran yang harus dimasukkan sebagai biaya dan ada pula yang harus
dikeluarkan dalam komponen biaya. Konsep ekonomi mengenai biaya lebih konsisten dan
tetap.
Ide dasar tentang konsep biaya dalam analisa ekonomi berdasar pada prinsip biaya
alternatif (the alternative cost principle). Dalam keadaan full employment dan jika input-input
telah dialokasikan secara efisien di antara barang-barang dan jasa yang dihasilkan, kenaikan
produksi dari suatu output harus diikuti oleh penurunan output alternatif yang lain atau dengan
perkataan lain kenaikan output tertentu harus mengorbankan output yang lainnya.
Misalnya penggunaan tenaga kerja dalam pembuatan (pabrik) mesin cuci dan lemari es,
kenaikan produksi lemari es akan menyebabkan penurunan produksi mesin cuci karena tenaga
kerja yang digunakan di pabrik mesin cuci harus dipindahkan ke pabrik lemari es karena adanya
peningkatan produksi tersebut. Sehingga untuk memproduksi sesuatu output tertentu harus
mengorbankan beberapa alternatif produksi yang lainnya.

1.2 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Definisi Biaya adalah objek yang dicatat, diklasifikasikan, diringkas dan disajikan oleh
akuntansi biaya.
2. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baik pihak internal
maupun eksternal perusahaan.
3. Klasifikasi Biaya Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya
bergantung pada pemahaman menyeluruh tentang hubungan antara biaya dan aktivitas
bisnis.
4. Studi dan analisis yang cermat tentang dampak aktivitas bisnis terhadap biaya
umumnya akan menghasilkan klasifikasi biaya.
5. Biaya Tetap Ini adalah biaya yang tidak berubah secara total saat aktivitas bisnis
meningkat atau menurun.
6. Biaya variabel meliputi biaya bahan langsung, tenaga kerja langsung, beberapa
peralatan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, peralatan kecil, pengerjaan ulang, dan
unit yang rusak.
2

7. Biaya produksi adalah biaya untuk mengolah bahan baku menjadi bahan jadi siap jual
yang berhubungan dengan proses produksi.
8. Biaya produksi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan
dalam produksinya. Hal ini karena setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan
keuntungan yang besar dengan setiap inputnya. Oleh karena itu, perlu dipahami harga
pokok produksi agar perusahaan dapat menghitung biaya-biaya yang diperlukan untuk
memproduksi barang tersebut.
9. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui konsep dari biaya produksi.
2. Untuk memahami teori produksi jangka pendek.
3. Untuk memahami teori produksi jangka panjang.
3

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Biaya


Biaya merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas dan disajikan oleh akuntansi
biaya. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan baik pihak intern
perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
Definisi biaya menurut Mulyadi (2012:9) adalah sebagai berikut: “Biaya adalah
pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau
kemungkinan terjadi untuk tujuan tertentu.”
Sedangkan menurut Harahap (2011: 240) mendefinisikan sebagai berikut: ”Biaya sebagai
penurunan gross dalam asset atau kenaikkan gross dalam kewajiban yang diakui dan dinilai
menurut prinsip akuntansi yang diterima yang berasal dari kegiatan lainnya yang merupakan
kegiatan utama perusahaan.”
Pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya adalah harga yang telah
dipakai atau digunakan untuk memperoleh pendapatan.

2.2 Klasifikasi Biaya


Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung pada pemahaman
yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Studi dan analisis yang hati-
hati atas dampak aktivitas bisnis atas biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi biaya.
Menurut Karter dan Usry (2004) dalam Krista (2006:57) menjelaskan bahwa: “Biaya
umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap pengeluaran sebagai biaya tetap, biaya variabel,
atau biaya semivariabel”.
Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai klasifikasi biaya:
1. Biaya Tetap
Yaitu biaya yang secara total tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun.
Masuk dalam kelompok biaya ini adalah biaya penyusutan (bangunan, mesin, kendaraan, dan
aktiva tetap lainnya), gaji dan upah yang dibayar secara tetap, biaya sewa, biaya asuransi, pajak,
dan biaya lainnya yang besarnya tidak terpengaruh oleh volume penjualan (Krista, 2006:57).
2. Biaya variabel
Yaitu biaya yang secara total meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam
aktivitas dan menurun secara 11 proporsional terhadap penurunan dalam aktivitas. Biaya
variabel termasuk biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan,
beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil, pengerjaan ulang, dan unit-unit yang
rusak. Biaya variabel biasanya dapat diidentifikasikan langsung dengan aktivitas yang
menimbulkan biaya (Krista, 2006:58).
3. Biaya Semivariabel
4

Yaitu biaya yang memperlihatkan baik karakteristik dan biaya tetap maupun biaya variabel.
Contoh biaya tersebut adalah biaya listrik, air, gas, bensin, batu bara, perlengkapan,
pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan,
biaya pensiun, pajak penghasilan, biaya perjalanan dinas, dan biaya hiburan (Krista, 2006:58).

2.3 Pengertian Biaya Produksi


Biaya produksi adalah biaya untuk melakukan pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi
yang siap dijual yang berhubungan dengan proses produksi. Biaya produksi ini terbagi menjadi
biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik (Mulyadi, 2012). Biaya bahan baku
meliputi semua biaya bahan pembentuk suatu produk seperti tepung untuk pembuatan kue.
Biaya tenaga ditentukan berdasarkan waktu kerja dan akomodasi pemasaran. Biaya overhead
meliputi semua biaya yang tidak dapat terukur seperti biaya manufaktur (Rony, 2004).
Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa “biaya produksi adalah sebagai
jumlah dari tiga elemen biaya yaitu: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik. Menurut Carter dan Usry (2009:58) menjelaskan bahwa “biaya produksi
adalah sebagai jumlah dari tiga elemen biaya yaitu: bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
Biaya produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam
melakukan produksi. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan pasti ingin mendapatkan
keuntungan yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, perlu dipahami
tentang biaya produksi agar suatu perusahaan dapat menghitung biaya-biaya yang akan
dikeluarkan untuk menghasilkan output barang.
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan
pengusaha untuk memproduksi produk, baik barang maupun jasa.
Biaya produksi merupakan bagian dari semua faktor produksi yang dikorbankan untuk
menghasilkan produk dalam proses produksi. Dalam 2 kegiatan perusahaan, biaya produksi
dihitung berdasarkan jumlah produk yang akan dijual. Biaya produksi sering disebut ongkos
produksi. Berdasarkan pengertian tersebut, biaya produksi adalah total biaya yang dikorbankan
untuk menghasilkan suatu produk hingga produk itu mencapai pasar, atau sampai ke tangan
konsumen.
Biaya merupakan elemen penting dari suatu perusahaan dan merupakan objek dari catatan,
golongan, ringkasan dan disajikan oleh akuntansi biaya. Biaya mencerminkan pengukuran
moneter dari sumber daya yang dihabiskan untuk mencapai suatu tujuan seperti memproduksi
barang atau memberikan jasa. Namun, istilah biaya harus didefinisikan secara lebih spesifik
sebelum menentukan biaya suatu produk atau jasa dan mengkomunikasikannya kepada orang
lain.
5

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Konsep Biaya Produksi


Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh
produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan
tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan
baku, tenaga kerja, modal, dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai
adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk
menentukan harga pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut
sering disebut biaya oportunis. Biaya oportunis sendiri merupakan biaya suatu faktor produksi
yang memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
2. Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4. Penyusutan peralatan produksi.
5. Uang modal, sewa.
6. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik,
biaya keamanan dan asuransi.
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8. Pajak.
Pandangan akuntan mengenai biaya menekankan pada biaya-biaya langsung, biaya-biaya
historis, dan biaya-biaya lainnya. Maka definisi biaya 4 menurut ahli ekonomi setiap sumber
daya adalah pembayaran yang diperlukan supaya sumber daya tersebut pada penggunaannya
yang sekarang. Dengan kata lain biaya ekonomi suatu sumber daya tersebut pada alternatif
kesempatan penggunaannya yang terbaik.

3.2 Jenis Jenis Biaya Produksi


Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga
pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses.
Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari
biaya produksi, meliputi :
a. Biaya bahan baku (direct material cost)
Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu
macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
6

Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan
dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam
kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan
biaya pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah
didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.
Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Biaya Eksplisit : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
input lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang).
- Biaya Implisit : Biaya Implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung,
misalnya biaya penyusutan barang modal. Teori biaya produksi menurut jangka
waktunya, dibedakan menjadi 2 yakni:
3.2.1 Biaya Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahan adalah jangka waktu di mana sebagian faktor produksi
tidak dapat di tambah jumlahnya. Teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, yakni:
 Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara
langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah
biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu
juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung
ditelusuri pada departemen tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi
secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu
penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.

 Dalam hubungannya dengan volume kegiatan


a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan
tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap.
Misalnya: gaji pegawai, biaya pembuatan gedung, pembelian mesin-mesin, sewa tanah dan lain
lain. Biaya tetap dapat dihitung sama seperti biaya variabel, yaitu dari penurunan rumus
menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah :
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Keterangan :
TC = Biaya total (Total Cost)
7

FC = Biaya tetap (Fixed Cost)


VC = Biaya Variabel (Variable Cost)

b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)


Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar
kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang
yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya. Biaya variabel rata-
rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut, yaitu :
VC = TC – FC

c. Biaya Total (Total Cost/TC)


Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total adalah
jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
TC = FC + VC
Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang juga
dimiliki biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah seiring dengan
berubah-ubahnya output yang dihasilkan.

d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)


Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang
dihasilkan. Rumus :
AFC = FC/Q
Keterangan:
FC = Biaya tetap total
Q = kuantitas

e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC)


Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel satuan unit produksi. Rumusnya :
AVC = VC/Q
Keterangan :
VC = Biaya variabel total
8

Q = kuantitas

f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)


Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi
banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya dihitung menggunakan rumus di bawah ini :
AC = TC/Q atau (VC+FC)/Q
AC = AVC + AFC

g. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC)


Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit
produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang
yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan :
MC = dTC / dQ
atau
MC = TCn – TCn-1
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi
biaya produksi tetap (FC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable
total (VC).

h. Hubungan Antara Kurva-Kurva Biaya


Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya marginal dengan kurva biaya rata-rata
maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata terdapat hubungan tertentu. Hubungan itu adalah
:
1. Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC di bawah kurva
AVC, maka kurva AVC sedang menurun.
2. Apabila MC > AVC, maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC di
atas AVC, maka kurva AVC sedang menaik).
Sebagai akibat yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong oleh
kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa
kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC.
3.2.2 Biaya Jangka Panjang
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input
yang akan digunakan. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan dengan biaya
tetap dan biaya berubah. Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya
yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya
marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan
biaya marjinal.
9

Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas


produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan
meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan
kurva biaya rata-rata. (AC). Sehingga analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis
kegiatan produksinya dalam usaha meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan
memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda.
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat
produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia.
a. Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/AC)
Biaya total jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output. Rumus :
LAC = LTC/Q
Keterangan:
LAC = Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output

b. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC)


Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi
sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. Biaya
marginal jangka panjang dapat dihitung dengan rumus :
LMC = ∂LTC/ ∂Q 13
Keterangan:
LMC = Biaya marginal jangka panjang
∂LTC = Perubahan biaya total jangka panjang
∂Q = Perubahan output

c. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC)


Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh
output dan semuanya bersifat variabel. Biaya total jangka panjang dapat dihitung dengan
menggunakan rumus :
Keterangan:
LTC = Biaya total jangka panjang
LVC = Biaya variabel jangka panjang
LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan output dengan
biaya rata-rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output. Dengan menerakan nilai LTC untuk
berbagai tingkat output dan menghubungkan titik-titiknya, maka akan didapat kurva LTC.
10

3.3 Faktor Faktor Biaya Produksi


Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan
jasa. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi yaitu :
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan manusia/ persahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam di sini
meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi.
b. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani
yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jas.
c. Sumber Daya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan
untuk menghasilkan produk lebih lanjut.
d. Sumber Daya Pengusaha
Sumber daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau
jasa secara efektif dan efisien. Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang
digunakan adalah tingkat produksi yang ingin dicapai.

3.4 Skala Ekonomi dan Tidak Ekonomi


Kurva LRAC berbentuk huruf U atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan oleh faktor-
faktor yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies of scale) dan
skala tidak ekonomi (diseconomies of scale).
a. Skala Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat
mencapai skala ekonomi apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata
menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah
kapasitas produksi, dan pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi
bertambah efisien. Ini dicerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva
LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh bagian kurva LRAC yang semakin menurun apabila
produksi bertambah. Dalam gambar keadaan ini berlaku di antara produksi sebesar 0 sampai
sebesar QB. Di bawah ini diuraikan beberapa faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi.
 Spesialisasi faktor-faktor produksi. Dalam perusahaan yang besar dilakukan
spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan
ini menambah keterampilan mereka. Produktifitas mereka bertambah tinggi dan
akan menurunkan biaya per unit.
 Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain. Makin tinggi
produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang
digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah.
11

 Memungkinkan produk sampingan diproduksi. Di dalam perusahaan adakalanya


terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste). Tetapi kalau perusahaan memiliki
barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang
yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya
per unit dari keseluruha operasi perusahaan.
 Mendorong perkembangan usaha lain. Kalau suatu perusahaan telah menjadi sangat
besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiayan di
bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhakan
perusahaan besar tersebut. Di samping itu perusahaan –perusahaan yang
menyediakan jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan berkembang. Berbagai
perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.

b. Skala Tidak Ekonomi


Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan yang
sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan
memimpinnya. Perusahaan yang terusmenerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja
yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai 17
tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat
kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manajer saja. Ini megakibatkan
pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang
lama untuk merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan
menyebabkan biaya produksi rata-rata semakin tinggi.
12

BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Materi Diatas dapat disimpulkan Bahwa :
- Klasifikasi Biaya Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung
pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis.
- Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama
dari biaya produksi, meliputi :
 Biaya bahan baku (direct material cost) merupakan biaya yang perlu dikeluarkan untuk
mendapatkan bahan baku untuk memproduksi barang, termasuk juga biaya operasional,
biaya angkut, biaya penyimpanan, dan lain sebagainya
 Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost) Ini adalah upah ataupun gaji yang
dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses
produksi.
 Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) adalah biaya yang dikeluarkan selama
proses produksi, di luar biaya tenaga kerja langsung dan bahan baku langsung. Biaya
overhead pabrik nantinya akan dibebankan secara khusus untuk kemudian dijadikan
salah satu perhitungan biaya produksi per produk atau per unit.

- Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan volume kegiatan


 Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC) Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus
dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi.
 Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC) Biaya Variabel Total adalah biaya yang
dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya
barang yang diproduksi.
 Biaya Total (Total Cost/TC) Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi
yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.

- Biaya variabel merupakan unsur biaya total karena biaya total memiliki sifat yang juga
dimiliki biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya total itu berubah-ubah seiring dengan
berubah-ubahnya output yang dihasilkan.
a. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC) Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil
bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan.
b. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC) Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang
disebabkan karena tambahan satu unit produksi.
Sehingga dapat dirumuskan : MC = dTC / dQ atau MC = TCn – TCn-1 Oleh karena
tambahan produksi satu unit output tidak akan menambah atau mengurangi biaya produksi
tetap (FC), maka tambahan biaya marginal ini akan menambah biaya variable total (VC).

c. Hubungan Antara Kurva-Kurva Biaya Berkaitan dengan hal itu, antara kurva biaya
marginal dengan kurva biaya rata-rata maupun dengan kurva biaya variabel rata-rata
terdapat hubungan tertentu. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan
dengan biaya tetap dan biaya berubah. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka
13

panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Cara
meminimalkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas produksinya,
ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan 12 meminimalkan
biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik dapat digambarkan kurva biaya
rata-rata.
d. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC) Biaya marginal jangka
panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit.
e. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC) Biaya total jangka panjang
adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya
bersifat variabel. Biaya total jangka panjang dapat dihitung dengan menggunakan
rumus : Keterangan: LTC = Biaya total jangka panjang LVC = Biaya variabel jangka
panjang LTC untuk tiap tingkat output dapat kita peroleh dengan mengalikan output
dengan biaya rata-rata jangka panjang (LAC) pada tingkat output.
14

DAFTAR PUSTAKA

Rosyidi, Suherman. 2005. Pengantar Teori Ekonomi. Surabaya: PT Rajagrafindo


Persada.
Aicholas, Walter. 1995. Teori Mikro Ekonomi. Jakarta Barat: Bima Pusara Aksara.
Sumarsono, Sonny. 2012. Pengantar Ekonomi Mikro. Jember : Laboratorium
Kewirausahaan Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Salvatore, Dominick. 1994. Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Sunarwo, Hendri. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Caps
Sukirno, Sadono. 2008. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Abdulrasul, Agung. 2013. Ekonomi Mikro. Jakarta: Mitra Wacana Media
Edi, Sugiartonos. 2013. Akntansi-Biaya-Penggolongan-Biaya (online)
http://www.scribd.com/doc/73676580/Biaya-Produksi-Jangka-Panjang
monkeyrie.blogspot.com/2012/12/teori-biaya-produksi.html
http://kerozzi.blogspot.com/2013/01/pengantar-ekonomi-mikro-teori-
biayaproduksi.html

Anda mungkin juga menyukai