Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI BIAYA DAN PENGERTIAN BIAYA

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah Akuntansi Biaya

Disusun oleh :

Arif Dwi Cahyana (2108205140)

Isma Sabrina Nazia Elhansa (2108205148)

Raihan Hafidz (2108205150)

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CIREBON

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Akuntansi Biaya dan
Pengertian Biaya” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas testruktur Ibu Dieni Nurul Aliyya, S.Pd., M.Acc pada mata
kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Akuntansi Biaya.

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Dieni Nurul Aliyya, S.Pd., M.Acc selaku
dosen mata kuliah Akuntansi Biaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Minggu, 12 September 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................2

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... 3

BAB I .................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................4

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................................5

BAB II ................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ................................................................................................................... 6

Pengertian Biaya ................................................................................................................6

Pengertian Akuntasi Biaya ................................................................................................ 6

Tujuan Akuntansi Biaya .................................................................................................... 7

Cara Penggolongan Biaya ................................................................................................. 8

Struktur Organisasi Perusahaan Manufaktur ................................................................... 12

Proses Manufaktur ........................................................................................................... 13

Metode Penentuan Biaya Produksi ..................................................................................13

Perbedaan Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang dengan Manufaktur ....................... 15

BAB III ................................................................................................................................16

PENUTUPAN ..................................................................................................................... 16

A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 16

B. SARAN .................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang
ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu
perusahaanadalah mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Setiap kegiatan
produksim e m b u t u h k a n biaya produksi karena biaya produksi
d i t u j u k a n u n t u k memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh
karena itu, setiapperusahaan membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung danbiaya overhead pabrik.
Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabriksa n g a t pe n t i n g ka r e n a m e r u p a k a n s a l a h s a t u te k n i k un t u k
me n e r a p k a n kebijakan-kebijakan dalam pembebanan oleh suatu produk.
Merupakan bagiandari proses perencanaan untuk menentukan tindakan bagi
kegiatan produksidimasa yang akan datang. Memberikan informasi untuk
menentukan tindakanba g i ke g i a t a n pr o d u k s i . Me m b e r i k a n ga m b a r a n
ba g i su a t u pe r u s a h a a n , disamping itu juga perusahaan membutuhkan analisis
selisih.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Biaya?
2. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Biaya?
3. Apa saja tujuan dari Akuntansi Biaya?
4. Bagaimana cara penggolongan Biaya?
5. Bagaimana Struktur dalam Perusahaan Manufaktur?
6. Apa saja metode untuk menentukan Biaya Produksi?
7. Apa saja perbandingan laporan laba rugi perusahaan manufaktur dengan
perusahaan dagang?

4
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan Biaya.
2. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan Akuntansi Biaya.
3. Untuk Mengetahui apa saja tujuan dari Akuntansi Biaya.
4. Untuk Mengetahui bagaimana cara penggolongan Biaya.
5. Untuk Mengetahui bagaimana Struktur dalam Perusahaan Manufaktur.
6. Untuk Mengetahui apa saja metode untuk menentukan Biaya Produks.
7. Untuk Mengetahui apa saja perbandingan laporan laba rugi perusahaan
manufaktur dengan perusahaan dagang.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biaya
Biaya secara umum adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk
suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar
yang berlaku, baik yang sudah terjadi ataupun yang akan terjadi. Beberapa
pengertian menurut para ahli sebagai berikut :
Biaya adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk
memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang , atau
mempunyai manfaat melebihi satu periode akuntansi. Firdaus Ahmad Dunia, dan
Wasilah Abdulah, (2012:22).
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Mulyadi (2016:8).
Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas:
a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,
b. Diukur dalam satuan uang
c. Yang telah terjadi atau secara potensial akan terjadi
d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

B. Pengertian Akuntasi Biaya


Informasi biaya merupakan dari informasi keuangan. Informasi biaya ini
sangat diperlukan perusahaan terutama untuk mengambil keputusan. Sebelum
membahas apa yang dimaksud akuntansi biaya itu sendiri,ada baiknya kita
mengetahuan apa yang dimaksud dengan akuntansi itu sendiri. Akuntansi adalah
suatu proses untuk mentransformasi input menjadi output. Inputnya adalah data
akuntansi, sedangkan outputnya adalah informasi akuntansi.
Riwayadi (2014:24) Akuntansi adalah bahasa bisnis karena akuntansi
menyediakan infornasi keuangan dan non keuangan kepada manajer perusahaan,
pemilik perusahaan, investor, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan
perusahaan (stakeholder).

6
Catur Sasongko (2016:2) Accounting Principle Board (APB) Statement (1970)
menyebutkan bahwa akuntansi adalah suatu kegiatan jasa dimana fungsinya adalah
memberikan informasi kualitatif, umumnya dalam ukuran uang, yang dimaksud
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi suatu entitas.
Primatua sirait (2014:2) L.M Samryan (2012:4) juga didefinisikan secara
umum akuntansi sebagai suatu proses identifikasi, pengukuran, dan
pengomunikasian informasi ekonomi yang menghasilkan informasi yang berguna
bagi pembuatan kebijakan dan keputusan oleh pemakainya.
Mulyadi (2016:1) : “Akuntansi biaya merupakan bagian dari dua tipe akuntansi:
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Oleh karena itu, sebelum
membahas akuntansi biaya, perlu diketahui lebih dahulu perbedaan karakteristik
dua tipe pokok akuntansi tersebut.
Pengertian akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan penyajian biaya, pembuatan dan penjualan produk atau jasa,
dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi
biaya adalah biaya. Proses akutansi biaya dapat ditunjukan pula untuk memenuhi
kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini akuntansi biaya harus
memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen. Dengan demikian akuntansi
biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan. Mulyadi, (2016:7)
Proses akuntansi biaya dapat ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
dalam perusahaan. Dalam hal ini baiaya harus memperhatikan karakteristik
akuntansi manajajemen. Dengan demikian akuntansi baiaya meruapakan bagian
dari akuntansi manajemen. Mulyadi (2016:7)

C. Tujuan Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya mempunyai 3 tujuan pokok : penentuan kos produksi,
pengendalian biaya, dan pengambilan keputusan khusus. Untuk memenuhi tujuan
penentuan kos produk, akuntansi biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas
biaya-biaya pembuatan produk dan penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan
disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa yang lalu atau historis. Umumnya
akuntansi biaya untuk menentukan kos produk ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pihak luar perusahaan. Oleh karena itu, untuk melayani kebutuhan pihak

7
luar tersebut, akuntansi biaya untuk 8 menentukan kos produk tunduk pada prinsip-
prinsip akuntansi yang lazim. Disamping itu, penentuaan kos produk untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dilayani oleh akuntansi manajemen yang tidak selalu
terikat dengan prinsip akuntansi yang lazim. Lihat misalnya metode variable
costing untuk menentukan kos produk dan penyajian informasi biaya untuk
memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
jangka pendek. Mulyadi, (2016:7).

Riwayadi (2014:24) : “Pada prinsipnya, akuntansi adalah suatu proses untuk


mentransformasi input menjadi output. Inputnya adalah data akuntansi, sedangkan
ouputnya adalah informasi akuntansi.

Riwayadi (2014:25) : “Akuntansi merupakan bagian dari akuntansi, akuntasi


biaya juga merupakan suatu proses untuk mentransformasi input menjadi output.
Namun input yang digunakan lebih spesifik, yaitu data biaya, dan output nya juga
lebih spesifik, yaitu informasi biaya. Dengan demikian, akuntansi biaya dapat
didefinisikan sebagai suatu proses pengedentifikasian, pendefinisian, pengukuran,
pelaporan, dan analisis berbagai unsur biaya langsung dan biaya tidak langsung
yang berhubungan dengan proses menghasilkan dan memasarkan produk.
Berdasarkan definisi tersebut, jelaskan bahwa input akuntansi biaya adalah data
biaya yang dapat diklasifikasikan sebagai biaya langsung dan biaya tidak langsung.

D. Cara Penggolongan Biaya


“Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara.
Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak
dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal
konsep: “different costs for different puposes”. Mulyadi (2016:13).

Mulyadi menyatakan bahwa biaya dapat digolongkan menurut sifatnya:

a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran

“Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar


penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka

8
semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan
bakar”. Mulyadi (2016:13).

b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

“Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produk,
fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam
perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok:

1). Biaya produksi Biaya

Produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku


menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya,
secara garis besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik (factory overhead cost).
Contohnya adalah biaya bahan depresiasi mesin dan ekuipmen biaya bahan
baku, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan
proses produk.

2). Biaya pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang menjadi untuk melaksanakan kegiatan


pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkut
dari gudang perusahaan ke gudang pembeli.

3). Biaya administrasi dan umum

Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan


pemasaran produk. Contohnya biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian
keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya
pemeriksaan akuntan, biaya photocopy. Mulyadi (2016:14).

a. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Suatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam


hubungannya dengan suatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi dua
golongan:

9
1) Biaya langsung

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi, yang


penyebab satu-satunya adalah karena adanya suatu yang dibiayai. Jika
suatu yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan
terjadi. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.

2) Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya


disebabkan oleh suatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam
hubungannya dengan produk tersebut dengan istilah biaya produksi tidak
langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). Dalam
hubungannya dengan departemen, biaya tidak langsung adalah biaya yang
terjadi di suatu departemen, tetapi manfaatnya dinikmati oleh lebih dari
satu departemen. Mulyadi (2016:15).

b. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat


digolongkan menjadi :

1) Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah


sebanding dengan dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya
adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. 12

2) Biaya Semi variabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak


sebanding dengan perubahan volume kegiatan. biaya semivariabel
mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel

3) Biaya Semifixed Biaya

10
semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.

4) Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalm


kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gajih
direktur produksi. Ony Widilestariningtyas (2012:14-15)

c. Atas dasar jangka waktu manfaatnya

Biaya dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1) Pengeluaran modal (capital expenditures)

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih


dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu
tahun kalender). Pengeluaran modal pada saat terjadinya dibebankan
sebagai kos aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang
menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau
dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk
pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap,
untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan
pengembangan suatu produk.

2) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai


manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai
biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari
pengeluaran biaya tersebut. Contohnya biaya iklan, biaya telex, dan
biaya tenaga kerja. Ony Widilestariningtyas (2012:15).1

1
Yayang Resa, “Makalah Akuntansi Biaya”, , https://www.academia.com, diakses pada tanggal 14
September 2022.

11
E. Struktur Organisasi Perusahaan Manufaktur

Berikut struktur organisasi perusahaan manufaktur dan tugasnya.


i. Direktur
Direktur adalah bagian dari struktur organisasi perusahaan manufaktur yang
bertanggung jawab terhadap segala bentuk operasional.
ii. Penyedia bahan
Penyedia bahan bertanggung jawab mulai dari bahan dasar atau bahan pokok
dan bahan tambahan untuk melakukan produksi.
iii. Alat produksi
Pada bagian ini, alat produksi memiliki kewajiban untuk menyediakan serta
memelihara keawetan alat atau mesin yang digunakan untuk melakukan proses
produksi. Alat produksi juga memiliki tanggung jawab apabila mengalami
gangguan atau kerusakan.
iv. Keuangan
Keuangan adalah struktur organisasi perusahaan manufaktur yang memiliki
kewenangan untuk keuangan operasional perusahaan dalam mengatur
manajemen keuangan.
v. Produksi
Bagian produksi adalah struktur organisasi perusahaan manufaktur yang
penting dari industri ini. Beberapa tahapan produksi, yaitu:

 Pra produksi
 Produksi
 Kontrol kualitas
 Pasca produksi

vi. Human resource


Manajemen perusahaan manufaktur juga membutuhkan bagian untuk mengatur
karyawan. Tugas dari human resource adalah menempatkan sesuai dengan
talenta yang dikuasai atau dimiliki.

12
Oleh karena itu, human resource bertanggung jawab dalam proses rekrutmen,
pengembangan, evaluasi, konsultasi, administrasi, hingga PHK (Pemutusan
Hubungan Kerja).
vii. Penjualan
Penjualan menjadi pengaruh besar untuk bisa menghasilkan keuntungan dari
barang yang sudah diproduksi.2

F. Proses Manufaktur

Tujuan utama dari manufaktur dan manajemen produksi adalah menyediakan dan
menghasilkan produk dan jasa berkualitas tinggi secara instan sebagai respons
terhadap permintaan pelanggan.
Dalam menyediakan produk manufaktur tersebut, ada beberapa proses yang perlu
dilalui. Menurut Buku Ajar Perancangan Alat Mesin Penanam Bibit Padi Sawah
karya Anang Supriadi Saleh, berikut proses manufaktur:
a. Proses utama atau primer
Proses utama mengambil bahan mentah dan membuat bentuk. Kategori utama
adalah proses pengecoran, pemrosesan polimer atau proses pencetakan, proses
deformasi, dan proses bubuk.
b. Proses sekunder
Proses sekunder memodifikasi bentuk dengan menambahkan fitur sebagai jalan
utama, ulir sekrup, dan alur.
c. Proses pemesinan
Proses pemesinan adalah jenis utama dari proses sekunder. Kategori penting
lainnya adalah bergabung dengan proses yang mempercepat bagian bersama dan
perlakuan panas untuk mengubah sifat mekanik.
d. Proses finishing
Proses finishing menghasilkan penampilan akhir dan rasa produk dengan proses,
seperti pelapisan, pengecatan, dan pemolesan.

Metode Penentuan Biaya Produksi


Menurut Mulyadi metode penentuan biaya produksi dibagi menjadi 2 yaitu:
2
Nur Maidah, “Struktur Organisasi, https://www.academia.com, diakses pada tanggal 13 September 2022.

13
a. Full Costing

Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang


memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam kos produksi yang
terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap.

Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari
unsur kos produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik variabel, dan biaya veriabel tetap) ditambah dengan biaya
nonproduksi (biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum). Mulyadi
(2016:17-18).

1) Biaya bahan baku adalah biaya perolehan semua bahan yang pada
akhirmya akan menjadi bagian dari objek biaya (barang dalam proses dan
kemudian barang jadi) dan yang dapat ditelusuri ke objek biaya dengan
cara yang ekonomis. Sofia Prima Dewi (2014:21).
2) Biaya tenaga kerja langsung atau upah langsung adalah biaya yang
dibayarkan kepada tenaga kerja langsung. Istilah tenaga kerja langsung
digunakan untuk menunjuk tenaga kerja (buruh) yang terlibat secara 15
langsung dalm proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi. Sofia
Prima Dewi (2014:21)
3) Biaya overhead pabrik (biaya produksi tidak langsung) adalah seluruh
biaya manufaktur yang terkait dengan objek biaya namun tidak dapat
ditelusuri ke objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang jadi)
dengan cara yang ekonomin.contohnya biaya overhead pabrik antara lain:
biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong, biaya reparasi
dan pemeliharaan mesin pabrik, biaya pemeliharaan gedung pabrik, biaya
penyusutan mesin pabrik. Sofia Prima Dewi (2014:21).
4) Biaya overhead pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan: Biaya
overhead pabrik tetap dalah biaya overhead pabrik yang tidak berubah
dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu. Biaya overhead pabrik
variabel adalah biaya overhead pabrik yang berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya overhead pabrik semivariabel adalah

14
biaya overhead pabrik yang berubah tidak sebanding dengan perubahan
volume kegiatan. Mulyadi (2016:195)

b. Variabel costing

Variabel costing merupakan penentuan kos produksi yang hanya


memperhitungkan biaya produksi berperilaku variabel kedalam kos produksi
yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, 16 dan biaya
overhead pabrik.

G. Perbedaan Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang dengan Manufaktur


Biaya angkut pembelian tidak terdapat di laporan keuangan perusahaan
manufaktur. Ini dikarenakan biaya angkut cenderung, walaupun tidak selalu
dibayar oleh pihak vendor dari perusahaan manufaktur tersebut.
Perbedaan-perbedaan yang terjadi juga menimbulkan perbedaan nama biaya.
Pada perusahaan manufaktur menggunakan nama harga pokok produksi,
sedangkan perusahaan dagang menggunakan nama harga pokok penjualan. .
Ini sesuai dengan jenis aktivitas masing-masing perusahaan di mana perusahaan
manufaktur memproduksi dan menjual sedangkan perusahaan dagang lebih
kepada menjual saja. Dengan begitu, perbedaan laporan keuangan laba rugi
perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang juga berdampak pada sistem
akuntansi yang digunakan. Tentunya, sistem akuntansi yang dipakai pada masing-
masing jenis perusahaan juga berbeda-beda. Anda tentunya membutuhkan
aplikasi keuangan yang sistem akuntansi pada aplikasi tersebut bisa diatur secara
fleksibel sesuai jenis dan kebutuhan perusahaan.3

3
Dina Novita, “Perusahaan Manufaktur”, http://wisynu.lecture.ub.ac.id, diakses pada tanggal 14
September 2022.

15
BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
akuntansi biaya adalah suatu kegiatan atau aktivitas berupa pencatatan,
pengklasifikasian, pembuatan, hingga pelaporan semua transaksi atau biaya yang
terjadi dari proses produksi hingga distribusi atau penjualan produk maupun jasa.
Tujuan akuntansi biaya sendiri adalah sebagai sumber informasi tentang semua
pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. Di mana selanjutnya informasi pada
akuntansi ini akan digunakan untuk membantu pengambilan keputusan untuk
pengelolaan perusahaan.

B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah
ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang konstruktif akan senantiasa penyusun nanti dalam upaya evaluasi diri.
Akhirnya penulis hanya bisa berharap, bahwa dibalik ketidaksempurnaan penulisan
dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan
manfaat atau bahkan hikmah bagi penulis, pembaca.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dina Novita, “Perusahaan Manufaktur”, http://wisynu.lecture.ub.ac.id, diakses pada


tanggal 14 2022.

Nur Maidah, “Struktur Organisasi, https://www.academia.com, diakses pada tanggal 13


September 2022.

Yayang Resa, “Makalah Akuntansi Biaya”, , https://www.academia.com, diakses pada


tanggal 14 September 2022.

17

Anda mungkin juga menyukai