Anda di halaman 1dari 24

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS


“AKUNTANSI BIAYA”

Disusun oleh

Guyub Saputro Wibisono 151410713001


Rikma Ratri 151410713020
Ervananda Cahya Santosa 151410713021
Eko Nofian F 151410713022
Victory Fajar Ramadhan 151410713042
Saptio Mahdy Ajiputro 151410713046
Ayu Gusti Lia Rachmanira S 151410713051
Alfian Cahyo Mulyono 151410713052
Arizal Mashudi 151410713053
Gannys Widyaningtyas 151410713066

PRODI D3 PERPAJAKAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
TAHUN AJARAN 2014 – 2015

Makalah Akuntansi Biaya


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, berkat rahmat dan
karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar bisnis tepat pada waktunya.
Proposal ini dibuat berdasarkan materi pada perkuliahan pengantar bisnis , dengan
sub materi “ Akuntansi Biaya” .
Adapun tujuan dilaksanakan pembuatan makalah ini adalah untuk menambah
wawasan, mengenai manfaat dan pengaplikasian akuntansi biaya , dengan makalah ini
penulis berharap dapat melaksanakan dan mempraktekkan ilmu yang telah didapat.
Atas terselenggaranya makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang ikut mendukung segala proses dalam keberlangsungan
membuat makalah pancasila ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih terdapat
kekurangan baik dalam bentuk tulisan, isi, informasi, maupun dalam bentuk
penyajiannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik serta saran dari teman-
teman semua guna mendukung agar laporan yang penulis buat dapat lebih baik lagi
dikemudian hari.

Surabaya, 1 Desember 2014


Penulis

Makalah Akuntansi Biaya


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………… i


KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan Makalah...……………………………………………………………………… 2
1.4 Manfaat Makalah.……………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biaya ...…………………………………………………………………… 3
2.2 Konsep Dasar Akuntansi Biaya……………………………………………………….. 3
2.3 Definisi Akuntansi Biaya……………………………………………………………… 4
2.4 Konsep Pengaplikasian Akuntansi Biaya……………………………………………… 4
2.5 Penggolongan Biaya……...……………………………………………………………. 7
2.6 Harga Pokok Produk…………………………...……………………………………… 11
2.7 Metode Penentuan HPP………………………..……………………………………… 15
2.8 Sistem Penentuan HPP……………………………………..…………………………. 17
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ……………………………………………..……………………… 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..………………… 20

Makalah Akuntansi Biaya


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses
pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan aktivitas
suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa. Biaya didefinisikan sebagai waktu dan
sumber daya yang dibutuhkan dan menurut konvensi diukur dengan satuan mata uang.
Penggunaan kata beban adalah pada saat biaya sudah habis terpakai.
(Schaum, 2007 : 55) mengemukakan tentang “Pengertian dari Akuntansi biaya adalah
suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan hasil pengukuran dari biaya pembuatan
barang atau jasa. Fungsi utama dari Akuntansi Biaya adalah Melakukan akumulasi biaya
untuk penilaian persediaan dan penentuan pendapatan.”
Selain pendapat diatas “Akuntansi biaya adalah penghitungan biaya dengan tujuan
untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian, perbaikkan kualitas dan efisiensi, serta
pembuatan keputusan yang bersifat rutin maupun strategis.” (Carter dan Usry, 2009 : 11)
Revolusi dalam akuntansi biaya saat ini menunjukkan bahwa akuntansi biaya telah
mengalami perubahan yang dramatis, dimana perkembangan sistem komputer hampir
menghapuskan pembukuan secara manual. Akuntansi biaya kini telah menjadi kebutuhan
nyata dalam semua organisasi termasuk bank, organisasi profesional, serta lembaga
pemerintah. Dewasa ini telah banyak perusahaan yang memasang metode pabrikasi produk,
perdagangan produk, atau pemberian jasa dengan bantuan komputer. Adanya teknologi ini
telah sangat memberikan dampak terhadap akuntansi biaya.
Manfaat dari akuntansi biaya sendiri merupakan merupakan alat bagi manajemen
untuk memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi
biaya dalam bentuk laporan biaya. Manfaat biaya adalah menyediakan salah satu informasi
yang diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaannya, yaitu untuk perencanaan
dan pengendalian laba; penentuan harga pokok produk dan jasa; serta bagi pengambilan
keputusan oleh manajemen.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa dasar dari akuntansi biaya?


2. Apa pengertian mengenai akuntansi biaya?

Makalah Akuntansi Biaya


3. Bagaimana cara penggolongannya ?
4. Apa Pengertian dari Harga Pokok Produk ?
5. Bagaimana cara menetapkan harga pokok?

1.3 Tujuan Makalah


Penelitian dari makalah ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui tentang dasar-dasar akuntansi biaya dan manfaat akuntansi biaya untuk
perusahaan.
2. Mengetahui cara untuk menetapkan harga pokok .
3. Dapat menjadi wawasan dan sumber refrensi bagi semua kalangan dalam
pembelajaran akuntansi biaya yang mempunyai banyak tujuan diantaranya adalah
pengendalian biaya dan kepentingan pengambilan keputusan.
1.4 Manfaat Makalah

Penelitian makalah ini diharapkan mampu memberi kontribusi manfaat, antara lain
adalah:

1. Manfaat Praktis
A. Bagi Penulis/Penyusun
Penelitian ini sebagai saran untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam
penerapan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan.

B. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.

Makalah Akuntansi Biaya


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya


Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Dari pengertian biaya di atas ada 4 unsur pokok biaya, yaitu:
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu

2.2 Konsep Dasar Akuntansi Biaya


1. Hubungan Akuntansi Keuangan, Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi
Biaya
Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu : Akuntansi
Keuangan dan Akuntansi Manajemen. Akuntansi Biaya bukan merupakan tipe
akuntansi tersendiri yang terpisah dari dua tipe akuntansi tersebut diatas, namun
merupakan bagian dari keduanya, oleh Karena itu sebelum membahas akuntansi
biaya, perlu diketahui lebih dahulu perbedaan karakteristik dua tipe akuntansi
tersebut. (Mulyadi,2000:1)
2. Karakteristik Akuntansi Keuangan
a. Pemakai laporan yaitu pihak luar perusahaan
b. Lingkup informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan
c. Fokus informasi berorientasi pada masa yang lalu
d. Rentang waktu, kurang flexible biasanya mencakup jangka waktu kuartalan,
semesteran dan tahunan
e. Kriteria bagi informasi akuntansi, dibatasi oleh prinsip akuntansi yang lazim
f. Disiplin sumber, ilmu ekonomi
g. Isi laporan Laporan berisi ringkasan mengeni perusahaan sebagai keseluruhan
h. Sifat informasi, ketepatan informasi merupakan hal yang penting
(Mulyadi,2000:7)

Makalah Akuntansi Biaya


3. Karakteristik Akuntansi Manajemen
a. Pemakai laporan yaitu pihak intern perusahaan
b. Lingkup informasi mengenai bagian perusahaan
c. Fokus informasi berorientasi pada masa yang akan datang
d. Rentang waktu, fleksibel bervariasi dari harian, mingguan, bulanan, bahkan
mencakup periode sepuluh tahun
e. Kriteria bagi informasi akuntansi, tidak ada batasan
f. Disiplin sumber, ilmu ekonomi dan psikologi sosial
g. Isi laporan Laporan, bersifat rinci mengenai bagian perusahaan
h. Sifat informasi, unsur taksiran dalam informasi adalah besar (Mulyadi,2000:7)

Informasi yang disajikan dalam suatu laporan pembuatan dan penjualan produk
tergantung kepada pemakainya. Apabila pemakai informasi tersebut adalah di
dalam perusahaan maka, akuntansi biaya menjadi bagian dari akuntansi
manajemen. Sedangkan apabila informasi yang disajikan adalah untuk pemakai di
luar perusahaan maka akuntansi biaya akan menjadi bagian dari akuntansi
keuangan. Karena itu akuntansi biaya harus tunduk kepada prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum yaitu Standar Akuntansi Indonesia dalam hal ini
maka standar akuntansi yang digunakan adalah standar untuk Indonesia.
( Courseware politeknik Telkom, 2011 )

2.3 Definisi Akuntansi Biaya


“Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,dan
penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara – cara
tertentu serta penafsiran terhadapnya. Objek dari akuntansi biaya adalah biaya”
( Mulyadi,2000:6)
Informasi yang disajikan dalam suatu laporan pembuatan dan penjualan produk
tergantung kepada pemakainya. Apabila pemakai informasi tersebut adalah di dalam
perusahaan maka, akuntansi biaya menjadi bagian dari akuntansi manajemen.
Sedangkan apabila informasi yang disajikan adalah untuk pemakai di luar perusahaan
maka akuntansi biaya akan menjadi bagian dari akuntansi keuangan. Karena itu
akuntansi biaya harus tunduk kepada prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
yaitu Standar Akuntansi Indonesia dalam hal ini maka standar akuntansi yang
digunakan adalah standar untuk Indonesia.

Makalah Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya memiliki memiliki tiga tujuan utama yaitu :

1. Menentukan harga pokok. Pada akuntansi keuangan, akuntansi biaya akan


menyajikan informasi harga pokok dalam biaya historis, sedangkan pada
akuntansi manajemen, akuntansi biaya tidak terikat kepada aturan tertentu tetapi
disesuaikan dengan kebutuhan manajemen di dalam perusahaan.
2. Mengendalikan biaya. Proses pengendalian biaya diawali dengan menentukan
biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk, kemudian
akuntansi biaya melakukan analisis terhadap penyimpangan dari biaya
sesungguhnya dengan yang direncanakan.
3. Pengambilan keputusan. Akuntansi biaya akan menyajikan informasi biaya yang
berhubungan dengan masa depan, selanjutnya informasi tersebut akan menjadi
acuan dalam pengambilan keputusan ( Courseware politeknik Telkom , 2011 )
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang dari ilmu akuntansi yang merupakan
alat manajemen dalam memonitor dan mencatat transaksi biaya secara sistematis
dan kemudian menyajikan laporan biaya. Pada awalnya konsep akuntansi biaya
hanya ditujukan unutk menentukan harga pokok produk atau jasa. Seiring dengan
perkembangan zaman dan semakin pentingnya biaya non produksi seperti biaya
pemasaran dan administrasi umum maka akuntansi biaya sat ini menyajikan
informasi biaya baik biaya produksi maupun non produksi. Dengan kata lain
konsep akuntansi biaya ini tidak hanya dapat digunakan pada industry manufaktur
saja tetapi juga pada industry jasa.

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Proses Akuntansi Biaya

Aktivitas dari akuntansi biaya dapat dilihat pada gambar 1.2. Ilustrasi gambar
proses tersebut menjelaskan bahwa proses transaksi biaya dalah sebagai berikut :
a. Seluruh proses transaksi didukung oleh semua dokumen yang sah untuk
kemudian digolong-golongkan dan dicatat ke dalam jurnal serta rekening
pembantu biaya
b. Secara periodik seluruh transasksi yang tercatat di jurnal di masukan dalam
buku besar sesuai dengan rekening buku besar
c. Catatan dalam rekening buku besar dan buku pembantu biaya menjadi dasar
pembuatan laporan biaya yang terdiri dari laporan biaya produksi, laporan
harga poko penjualan, laporan biaya pemasaran dan laporan biaya
administrasi umum. Bentuk laporannya dapat berupa historical cost,
perbandingan atau komparasi dan analisa penyimpangan biaya atau
predetermined cost.

Makalah Akuntansi Biaya


Secara menyeluruh maka tugas dari sebuah proses akuntansi biaya adalah sebagai
berikut :
1. Menyediakan data yang diperlukan sebagai dasar perencanaan dan
pengendalian kegiatan
2. Menyediakan data biaya sebagai dasar pengambilan keputusan sehari-hari
baik keputusan produksi normal maupun keputusan khususuntuk memilih
alternative proyek yang harus diambil
3. Ikut dalam proses memvariasikan penyusunan anggaran
4. Menetapkan metode dan prosedur pengendalian baik berupa perbaikan
operasi serta program pengurangan biaya (cost reduction program)
5. Menyusun laporan biaya lengkap.

2.4 Konsep Pengaplikasian Akuntansi Biaya


Konsep akuntansi biaya digunakan dengan tujuan sebagai pedoman di dalam
penyusunan laporan biaya. Ada beberapa konsep yang sering digunakan, bebrapa
diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Harga perolehan atau harga pokok atau expenses yaitu adanya sejumlah uang
yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk:
1. Kas yang dikeluarkan atau dibayarkan
2. Nilai aktiva yang digunakan
3. Nilai jasa yang digunakan
4. Utang yang timbul
5. Tambahan modal
Yang semuanya dalam rangka pemilikan barang atau jasa yang digunakan
dalam proses produksi baik dimasa lalu maupun dimasa kini (harga perolehan
yang telah terjadi dan yang akan terjadi)
b) Biaya atau Cost yaitu harga perolehan yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan (revenue) sehingga akan mengurangi penghasilan . Biaya akan
digolongkan dalam harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya administrasi
dan umum, biaya bungan dan biaya pajak.
c) Penghasilan atau Revenues adalah penghasilan dalam bentuk jumlah yang
dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk
1. Kas yang diterima
2. Piutang yang timbul
3. Nilai aktiva lain yang diterima
4. Nilai jasa yang diterima
5. Pengurangan utang dan pengurangan modal

Makalah Akuntansi Biaya


Yang semuanya dalam rangka penjualan barang dagangan baik bentuk barang
maupun jasa.
d) Rugi dan laba atau profit & loss adalah hasil dari proses membandingkan
antara semua penghasilan dengan semua biaya dalam suatu periode akuntansi
yang sama denghan criteria jika penghasilan lebih besar dari biaya maka
selisihnya adalah laba bersih demikian sebaliknya jika penghasilan lebih kecil
dari semua biaya makan selisihnya dalah rugi bersih
e) Rugi atau Losses adalah konsep lain dalam rugi yaitu berkurangnya aktiva atau
kekayaan perusahaan yang bukan disebabkan karena pengambilan modal oleh
pemilik namun tidak ada manfaat yang diperoleh dari berkurangnya aktiva
tersebut.
2.5 Penggolongan Biaya
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang tepat dan akurat
untuk digunakan dalam berbagai tujuan. Dalam prosesnya penggolongan biaya akan
tergantung pada maksud dan tujuan dari biaya tersebut digolongkan dimana untuk
tujuan yang berbeda diperlukan penggolongan yang berbeda. Pada pelaksanannya
tentu tidak ada satu model penggolongan biaya yang dapat dipakai untuk semua
tujuan penyampaian informasi tentang biaya. Dalam praktek akuntansi biaya
mengenal penggolongan biaya menjadi empat kelompok besar yaitu :
1. Penggolongan biaya sesuai dengan aktivitas perusahaan
Pada prinsipnya aktivitas perusahaan dibagi menjadi empat aktivitas utama yaitu :
aktivitas produksi, aktivitas pemasaran, aktivitas administrasi dan umum serta
aktivitas keuangan. Selanjutnya penggolongan biayanya adalah sebagai berikut :
a. Biaya produksi yaitu semua biaya yang terkait dengan aktivitas pengolahan
bahan baku menjadi barang jadi. Biaya produksi selanjutnya akan dibagi
menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik. Pamahaman biaya bahan baku dimulai dari barang yang
akan dikonsumsi perusahan digolongkan ke dalam golongan bahan atau
materials yang merupakan barang yang akan diolah menjadi barang jadi dan
bahan non materials yang hanya dikonsumsi dan bukan merupakan bagian
dari produk jadi. Bahan dapat digolongkan kedalam bahan baku (direct
materials) dan bahan baku penolong atau pembantu (indirect material).
Biaya bahan baku adalah harga perolehan bahan baku yang terpakai dalam

Makalah Akuntansi Biaya


pengolahan produk, demikian juga pada bahan baku penolong harga
perolehan bahan penolong yang terpakai dalam pengolahan produk.
Selanjutnya adalah biaya tenga kerja yaitu semua karyawan ataupekerja
yang memberikan jasa bagi perusahaan dalam memproduksi barang atau
jasa. Biaya tenaga kerja akan digolongkan sesuai dengan fungsinya seperti
golongan tenaga kerja pabrik atau produksi, golongan tenagakerja
administrasi dan umum dan golongan tenaga kerja keuangan. Biaya tenaga
kerja akan dibagi menjadi dua bagian yaitu : biaya tenaga kerja langsung
dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Pada biaya overhead pabrik yaitu
baiaya produksi diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
maka penggolongan biayanya adalah menjadi :
1. Biaya bahan penolong,
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung
3. Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap
4. Pemeliharaan aktiva tetap
5. Biaya listrik dan air
6. Biaya asuransi
7. Biaya overhead lainya
b. Biaya pemasaran yaitu biaya yang timbul pada proses penjualan
produk jadi samapai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya
pemasaran terdiri dari biaya dalam aktivitas :
1. Penjualan
2. Penggudangan barang jadi
3. Pengepakan dan pengiriman
4. Periklanan
5. Pemberian kredit hingga pengumpulan pitang
6. Administrasi penjualan
c. Biaya administrasi dan umum adalah seluruh biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum. Umumnya biaya ini meliputi biaya
yang timbul dari proses manajemen perusahaan secara menyeluruh.
d. Biaya keuangan adalah biaya yang timbul akibat proses pelaksanaan fungsi
keuangan, seperti misalnya biaya bunga untuk memperoleh modal atau
bunga pinjaman untuk membeli bahan baku.

Makalah Akuntansi Biaya


2. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Periode Akuntansi
Metode penggolongan biaya sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya
tersebut dibebankan maka terlebih dahulu biaya digolongkan pada waktu
pengeluarannya yang akan menjadi biaya. Penggolongan pengeluaran tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Pengeluaran modal atau capital expenditure yaitu pengeluaran untuk
memperoleh aktiva dimana akan member manfat pada periode akuntansi saat
ini atau di masa datang. Prosesnya adalah pada saat terjadi pengeluaran akan
dikapitalisasi ke dalam harga perolehan aktiva dan diperlakukan sebagai biaya
pada periode akuntansi yang merasakan manfaatnya
b. Pengeluaran penghasilan atau revenue expenditure adalah baiaya yang
langsung bermanfat ketika dikeluarkan menjadi biaya dan tidak dikapitalisasi
sebagai aktiva.
Pada bidang usaha manufaktur sering menjumpai kesulitan ketika harus
memisahkan suatu pengeluaran apakah menjadi pengeluaran modal atau
pengeluaran penghasilan. Untuk memecahkan permasalahan tersebut dapat
menggunakan solusi sebagai berikut :
a. Bila terjadi pengeluran untuk membeli mesin maka mesin tidak hanya
bermanfat untuk satu periode akuntnasi saja sehingga pengeluarannya
dikapitalisasi pada harga perolehan aktiva dan diberlakukan biaya penyusutan
pada setiap periode akuntansi yang menikmati manfaaatnya.
b. Pada pengeluaran yang relative kecil untuk membeli peralatan maka akan
digolongkan pada pengeluaran penghasilan saja dan diberlakukan langsung
sebagai biaya .
c. Pengeluaran yang hanya bermanfaat pada periode akuntansi timbulnya
pengeluaran baik untuk jumlah besar maupun kecil akan digolongkan pada
pengeluaran penghasilan.
d. Pengeluaran yang relative kecil dan sulit dirasakan manfatnya pada beberapa
periode akuntansi, harus melalui keputusan manajemen perusahaan untuk
penggolongan baiayanya.
3. Penggolongan Biaya Terhadap Perubahan Aktivitas
Dalam proses produksi sering terjadi perubahan yang berhubungan dengan tujuan
perencanaan dan pengendalian. Kecenderungan perubahan biaya dapat
digolongkan menjadi :
Makalah Akuntansi Biaya
a. Biaya tetap atau fixed cost yaitu biaya tetap yang harus ditanggung
perusahaan yang tidak terpengaruh oleh aktivitas produksi sampai jumlah
tertentu, shingga jika dipandang dari biaya satuan maka berbanding terbalik
dengan volume produksi.
b. Biaya variable atau variable costyaitu biaya yang jumlahnya berubah-rubah
sesuai dengan volume produksi, sehingga biaya satuan menjadi konstan.
c. Biaya semi variable atau semi variable costadalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sesuai dengan volume produksi tetapi perubahannya tidak sebanding.
Pada biaya satuan dimana samapai pada aktivitas tertentu semakin
tinggivolume aktivitas semakin rendah biaya satuannya demikian juga
semakin rendah volume aktivitas maka akan semakin tinggi baiaya satuannya.
4. Penggolongan biaya seuai dengan pusat biaya
Yang dimaksud dengan pusat biaya adalah tempat dari produk atau jasa yang
dihasilkan seperti bagian atau departemen dalam perusahaan dan individu.
Penggolongan pusat biaya dibagi menjadi :
a. Biaya langsung yaitu biaya yang manfaatnya dapat teridentifikasi pada obyek
tertentu sebagai pusat biaya
b. Biaya tidak langsung yaitu biaya yang manfaatnya tidak dapat teridentifikasi
pada obyek tertentu tetapi justru dapat bermanfaat pada beberapa obyek sebai
pusat biaya.
Bila dihubungkan dengan barang jadi maka biaya akan dibagi menjadi biaya
langsung kepada produk yang terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya tidak langsung kepada produk yaitu biaya overhead
pabrik.
Pada umumnya penggolongan biaya juga akan dilakukan berdasarkan bagian atau
departemen yang ada dalam produksi tjuannya adalah : lebih telitinya
pembebanan harga poko dan bagaimana mengendalikan biaya. Selanjutnya
pembagian departemen dalam pabrik adalah sebagai berikut :
a. Departemen produksi yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
b. Departemen jasa yang menghasilkan jasa dan dapat dinikmati oleh
departemen lain dalam perusahaan (tidak melakukan aktivitas pengolahan
bahan baku)

Makalah Akuntansi Biaya


2.6 Harga Pokok Produk
1. Pengertian Harga Pokok Produk
Harga pokok Produk adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber
ekonomi yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk.
Perhitungan Harga pokok Produk dapat digunakan untuk menentukan harga
jual yang akan diberikan kepada pelanggan sesuai dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi.
2. Komponen Biaya Harga Pokok produksi
Biaya produksi terdiri dari dua keluarga besar yakni biaya komersial dan biaya
manufaktur, biaya manufaktur adalah biaya pabrik yakni jumalh dari elemen-
elemen biaya diantaranya Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik. Dari penjelasan disamping biaya bahan baku disebut
juga biaya utama sedangkan biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
disebut juga biaya konversi. Sedangkan biaya komersial adalah biaya yang
timbul atau yang terjadi dikarenakan kegitan diluar dari proses produksi
seperti biaya pemasaran dan biaya administrasi umum.
Penjelasan mengenai biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
a. Biaya bahan baku
Terjadi karena adanaya pemakain bahan baku. Biaya bahan baku merupakan
harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi untuk membuat barang
atau produk, baiasanya 100% bahan baku merupakan masuk dalam produk
yang telah jadi.
b. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya ini timbul ketika pemakaian biaya berupa tenaga kerja yang dilakukan
untuk mengolah bahan menjadi barang jadi, biaya tenaga kerja langsung
merupakan gaji dan upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang langsung
terlibat dalam pengolahan bahan menjadi produk.
c. Biaya overhead pabrik
Dan biaya overhead pabrik timbul akibat pemakain fasilitas-fasilitas yang
digunakan untuk mengolah bahan seperti mesin, alat-alat, tempat kerja dan
sebagainya. Dan yang lebih jelas lagi adalah biaya overhead pabrik terdiri dari
baiaya diluar dari biaya bahan baku.

Makalah Akuntansi Biaya


3. Tujuan Penetapan Harga Pokok
Kebijakan harga sebagai salah satu kebijakan di dalam perusahaan tentu saja
tidak boleh bertentangan dengan kebijakan perusahaan secara
keseluruhan,dengan demikian tujuan penetapan harga harus selalu dikaitkan
dengan tujuan perusahaan. Karena itu sebaiknya tujuan perusahaan dinyatakan
dengan tegas agar semua pihak di dalam perusahaan mengetahuinya.
Menurut Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran (1997:152), pada
dasarnya ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu:
a. Tujuan berorientasi pada laba
Tujuan ini dikenal istilah maksimisasi laba. Dalam era persaingan global yang
kondisinya sangat kompleks dan banyak variabel yang berpengaruh terhadap
daya saing setiap perusahaan, maksimisasi laba sangat sulit dicapai, karena
sukar sekali untuk dapat memperkirakan secara akurat jumlah penjualan yang
dapat dicapai pada tingkat harga harga tertentu. Dengan demikian, tidak
mungkin suatu perusahaan dapat mengetahui secara pasti tingkat harga yang
dapat menghasilkan laba maksimum.
b. Tujuan berorientasi pada volume
Selain tujuan berorientasi pada laba, ada pula perusahaan yang menetapkan
harganya berdasarkan tujuan pada volume tertentu atau yang biasa dikenal
dengan istilah volume pricing objective. Harga ditetapkan sedemikian rupa
agar dapat mencapai target volume penjualan (dalam ton, kg, unit, m³, dan
lain-lain), nilai penjualan atau pangsa pasar.
c. Tujuan berorientasi pada citra
Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan
harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau
mempertahankan citra prestisius.
d. Tujuan stabilisasi harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu
perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan
pula harga mereka. Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan
harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu
perusahaan dan harga pemimpin industri.
e. Tujuan-tujuan lainnya

Makalah Akuntansi Biaya


Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang, atau
menghindari campur tangan pemerintah.
Sedangkan menurut Sumarni dalam bukunya Pengantar Bisnis (2000:415),
penetapan harga pokok adalah sebagai berikut:
a. Untuk menetapkan harga pokok standar, yaitu harga/biaya suatu barang
yang dikeluarkan apabila tidak terjadi pemborosan.
b. Sebagai dasar penetapan harga jual produk.
c. Untuk mengetahui apakah kebijakan cara penjualan produk perlu diubah
atau tidak.
d. Sebagai penunjuk apakah mesin dan perlengkapan perlu diganti atau
ditambah, sebab ongkos-ongkos perbaikan mesin lama akan
mempertinggi harga pokok.
e. Untuk keperluan perhitungan neraca, yaitu dengan mengetahui harga
barang jadi yang ada di gudang dan hal ini akan ditentukan dengan
mengetahui harga pokok barang jadi tersebut.
4. Elemen – Elemen Harga Pokok
4.1 Penentuan Harga Pokok Bahan Baku yang Digunakan dalam Proses
Produksi

Besarnya biaya bahan yang digunakan dalam proses produksi dapat


ditentukan dengan cara sebagai berikut :

Biaya Bahan = kuantitas bahan dalam proses produksi x harga beli bahan

Karena dalam suatu periode akuntansi seringkali terjadi fluktuasi harga,


maka harga beli bahan baku juga berbeda dari pembelian yang satu
dengan pembelian yang lain. Oleh karena itu persediaan bahan baku yang
ada di gudang mempunyai harga pokok per satuan yang berbeda-beda,
meskipun jenisnya sama. Hal ini menimbulkan masalah dalam penentuan
harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi.
Untuk mengatasi masalah ini diperlukan berbagai macam metode
penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi
(materials costing methods), di antaranya adalah :
1. Metode identifikasi khusus.
2. .Metode masuk pertama keluar pertama
3. .Metode masuk terakhir keluar pertama.
4 ..Metode rata-rata bergerak
5 ..Metode biaya standar.
6. Metode rata-rata harga pokok bahan baku pada akhir bulan.

Makalah Akuntansi Biaya


Metode Identifikasi Khusus (Specific Identification Method). Dalam
metode ini, setiap jenis bahan baku yang ada digudang harus diberi tanda
pada harga pokok per satuan berapa bahan baku tersebut dibeli. Setiap
pembelian bahan baku yang harga per satuannya berbeda dengan harga
persatuan bahan baku yang sudah ada di gudang, harus dipisahkan
penyimpanannya dan diberi tanda pada harga berapa bahan tersebut dibeli.
Dalam metode ini, tiap-tiap jenis bahan baku yang ada di gudang jelas
identitas harga pokoknya, sehingga setiap pemakaian bahan baku dapat
diketahui harga pokok per satuannya secara tepat. Kesulitan yang timbul
dari pemakaian metode ini adalah terletak dalam penyimpaan bahan baku
di gudang.

a. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (First-in, First-out Method).


Metode masuk pertama, keluar pertama (metode MPKP) menentukan
biaya bahan
baku dengan anggapan bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang
pertama
masuk dalam gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku
yang pertama kali dipakai. Perlu ditekankan di sini bahwa untuk
menentukan biaya
bahan baku, angggapan aliran biaya tidak harus sesuai dengan aliran fisik
bahan
baku dalam produksi.

b. Metode Masuk Terakhir, Keluar Pertama (Last-in, First-out Method).


Metode masuk terakhir, keluar pertama (metode MTKP) menentukan
harga pokok
bahan baku yang dipakai dalam produksi dengan anggapan bahwa harga
pokok
per satuan bahan baku yang terakhir masuk dalam persediaan gudang,
dipakai
untuk menentukan harga pokok bahan baku yang pertama kali dipakai
dalam
produksi.

c. Metode Rata-rata Bergerak(Moving Average Method).


Dalam metode ini, persediaan bahan baku yang ada di gudang dihitung
harga pokok rata-ratanya, dengan cara membagi total harga pokok dengan
jumlah satuannya. Setiap kali terjadi pembelian yang harga pokok per
satuannya berbeda dengan harga pokok rata-rata persediaan yang ada
digudang, harus dilakukan perhitungan harga pokok rata-rata per satuan
yang baru.

d. Metode Biaya Standar.


Dalam metode ini, bahan baku yang dibeli dicatat dalam kartu persediaan
sebesar harga standar (standard price) yaitu harga taksiran yang
mencerminkan harga yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan
datang. Harga standar merupakan harga

Makalah Akuntansi Biaya


yang diperkirakan untuk tahun anggaran tertentu. Pada saat dipakai, bahan
baku dibebankan kepada produk pada harga standar tersebut.

e. Metode Rata-rata Harga Pokok Bahan Baku pada Akhir Bulan.


Dalam metode ini, pada tiap akhir bulan dilakukan penghitungan harga
pokok rata-rata per satuan tiap jenis persediaan bahan baku yang ada di
gudang. Harga pokok rata-rata per satuan ini kemudian digunakan untuk
menghitung harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi dalam
bulan berikutnya

4.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung


Menurut Supriyono, Untuk membahas biaya tenaga kerja langsung perlu
dibahas apa yang dimaksud tenaga kerja. Tenaga kerja adalah semua
karyawan perusahaan yang memberikan jasa kepada perusahaan yang
memberikan jasa kepada perusahaan. Dalam melaksanakan karyanya
dapat digolongkan sesuai dengan fungsi di mana karyawan bekerja, yaitu
fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum, serta
fungsi keuangan (apabila dianggap perlu dipisahkan)
Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa ( teken prestasi )yang
diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan. Sesuai dengan fungsi
dimana karyawan bekerja, biaya tenaga kerja pabrik / produksi, biaya
tenaga kerja pemasaran, biaya tenaga kerja administrasi dan umum. Biaya
tenaga kerja di pabrik digolongkan ke dalam biaya tenaga kerja
administrasi dan umum. Biaya tenaga kerja di pabrik digolongkan ke
dalam biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.
a. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat
diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang
dihasilkan perusahaan.
b. Biaya tenaga kerja tidak langsung (indirect labor) adalah balas jasa yang
diberikan kepada karyawan pabrik akan tetapi manfaatnya tidak dapat
diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang
dihasilkan perusahaan.
Formulasi perhitungan biaya perhitungan untuk menentukan upah tenaga
kerja langsung dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

Biaya Tenaga Kerja Langsung = tarif upah x jam kerja karyawan

2.7 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

1. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi


Menurut Mulyadi, metode penentuan harga pokok produksi merupakan
cara untuk memasukan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi.
Dalam penentuan harga pokok poduksi dikenal dua metode pendekatan,
yaitu pendekatan full costing
atau metode harga pokok penuh atau pendekatan variable costing atau
metode harga pokok variabel.

Makalah Akuntansi Biaya


a. Metode Full Costing
Full Costing merupakan penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok
produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik baik yang berprilaku variabel maupun tetap.
Dengan demikian harga pokok produksi metode full costing terdiri dari
unsur biaya produksi berikut ini :
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx
Biaya overhead pabrik tetap xxx

Harga pokok produksi xxx


Harga pokok produk yang dihitug dengan pendekatan full costing terdiri
dari unsur harga pokok produksi (Biaya bahan baku, Biaya tenaga kerja
langsung, Biaya overhead pabrik variabel, Biaya overhead pabrik tetap)
ditambah dengan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya administrasi
dan umum).

b. Metode Variabel Costing


Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi
yang memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel dalam
harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian
harga pokok produksi menurut
variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :
Biaya bahan baku xxx
Biaya tenaga kerja langsung xxx
Biaya overhead pabrik variabel xxx

Harga pokok produksi xxx

2. Metode Pengumpulan Harga Pokok


Metode pengumpulan harga pokok bagi manajemen merupakan salah satu
cara untuk menetukan besarnya harga produk ataupun jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan, untuk itu maka diperlukan perhitungan harga
pokok produksi dengan
tepat dan teliti. Konsep akuntansi biaya merupakan alat bantu yang paling
tepat
untuk menghitung harga pokok produksi. Konsep akuntansi biaya
memiliki tujuan
dan manfaat, diantaranya :
a. Perencanaan dan pengendalian biaya
b. Penentuan harga pokok produk baik barang maupun jasa dengan lebih
tetap dan teliti
c. Alat bantu dalam pengambilan keputusan manajemen
Secara garis besar menurut Mulyadi, pengumpulan harga pokok produksi
dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu : metode harga pokok pesanan dan
metode harga pokok proses.

Makalah Akuntansi Biaya


3. Metode Harga Pokok Pesanan
Pada perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan
memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Tujuan produksi perusahaan untuk melayani pesanan pembeli yang
bentuknya tergantung pada spesifikasi pemesan, sehingga sifat
produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan
identitasnya secara jelas.
b) Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat
dihitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil.
c) Jumlah total harga pokok untuk pesanan tertentu dihitung pada saat
pesanan yang bersangkutan selesai,dengan menjumlahkan semua biaya
yang dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan.
d) Pesanan yang sudah selesai dimasukkan ke gudang produk selesai dan
biasanya segera akan diserahkan (dijual) kepada pemesan sesuai dengan
saat/tanggal
pesanan harus diserahkan.

4. Metode Harga Pokok Proses Perusahaan yang Menghasilkan Satu Macam


Produk
Perusahaan yang menggunakan metode harga pokok proses memiliki ciri-
ciri seperti di bawah ini :
a) Biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan,
tahun dan sebagainya.
b) Produk yang dihasilkan bersifat homogin dan bentuknya standar, tidak
tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
c) Kegiatan produksi didasarkan pada budgetproduksi atau schedule
produksi untuk satuan waktu tertentu.
d) Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya dijual.
e) Kegiatan produksi bersifat kontinyu atau terus-menerus.
f) Jumlah total biaya maupun biaya satuan dihitung setiap akhir periode,
misalnya akhir bulan, akhir tahun.
g) Perusahaan yang menggunakan sistem harga pokok proses, misalnya :
h) Memproduksi barang : pabrik tekstil, penyulingan minyak, baja, ban,
semen, gula, pharmasi, radio, mesin cuci, TV, kalkulator, mesin tik dan
sebagainya.
i) Memproduksi jasa : tenaga listrik (PLN), gas kota, pemanasan (di negara
dingin), angkutan dan sebagainya.

2.8 Sistem Penentuan Harga Pokok Produksi

1. Sistem Harga Pokok Sesungguhnya


Sistem harga pokok sesungguhnya (historical cost system atau
postmortem cost system atau actual cost system) adalah system
pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang
dihasilkan sesuai dengan harga pokok atau biaya yang sesungguhnya
dinikmati. Pada system ini harga pokok produk, pesanan, atau jasa baru
dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya yang sesungguhnya
dikumpulkan.

Makalah Akuntansi Biaya


2. Sistem Harga Pokok Yang Ditentukan di Muka
Agar tujuan pokok akuntansi biaya dapat dicapai perlu digunakan sistem
harga pokok yang ditentukan di muka (predetermined cost system).
Sistem harga pokok yang ditentukan di muka adalah sistem pembebanan
harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa yang dihasilkan
sebesar harga pokok yang ditentukan di muka sebelum suatu produk atau
pesanan atau jasa mulai dikerjakan.

Makalah Akuntansi Biaya


BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi biaya adalah salah satu cabang
dari ilmu akuntansi yang merupakan alat manajemen dalam memonitor dan mencatat
transaksi biaya secara sistematis dan kemudian menyajikan laporan biaya. Pada awalnya
konsep akuntansi biaya hanya ditujukan unutk menentukan harga pokok produk atau jasa.
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin pentingnya biaya non produksi seperti
biaya pemasaran dan administrasi umum maka akuntansi biaya sat ini menyajikan informasi
biaya baik biaya produksi maupun non produksi. Dengan kata lain konsep akuntansi biaya
ini tidak hanya dapat digunakan pada industri manufaktur saja tetapi juga pada industri jasa.
Sehingga akuntansi biaya harus diterapkan oleh para accounting dalam system administrasi
karena memudahkan dalam perhitungan dan penyajian informasi pada biaya produksi dan
biaya non produksi. Akuntansi biaya juga sangat efisien untuk diterapkan di kehidupan
modern dan ditengah berkembangnya industry serta kehidupan masyarakat madani

Makalah Akuntansi Biaya


DAFTAR PUSTAKA

Sumarni Murti, John Soeprihanto.2005.Pengantar Bisnis ( dasar-dasar ekonomi


perusahaan).Yogyakarta:Liberty

Fuad M, Christin, Nurlela.2000.Pengantar Bisnis.Bogor:Grafika Mardi Yuana

http://e-journal.uajy.ac.id/631/3/2EA15597.pdf

http://2012/07/akuntansi-biaya-telkom.pdf

Makalah Akuntansi Biaya


Makalah Akuntansi Biaya

Anda mungkin juga menyukai