Anda di halaman 1dari 22

AKUNTANSI BIAYA

MENGENAL AKUNTANSI BIAYA

Dosen Pengampu:
Dr. I Nyoman Wijana Asmara Putra, S.E., M.Si., Ak.

Disusun oleh:
KELOMPOK 1

I Made Kelvin Indra Setiawan 2007521038 / (03)

Putu Wanda Maha Rani Andika D 2007521046 / (06)

I Wayan Widhi Kurniawan 2007521215 / (24)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
mampu menyelesaikan paper kami yang berjudul “Mengenal Akuntansi Biaya” ini. Dalam
penyusunan tugas Akuntansi Biaya, penulis dibantu oleh banyak pihak.
Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulisan paper ini. Penulis menyadari, bahwa
tidak ada sesuatu yang sempurna. Begitu pula dengan tugas ini, tentu masih ada hal-hal yang
kurang dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat konstruktif, untuk kesempurnaan penugasan paper ini.
Akhir kata, penulis berharap agar paper ini bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 19 September 2021

Tim Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Akuntansi Biaya Merupakan Bagian Dari Akuntansi Manajemen 3
2.2 Jenis-jenis Akuntansi Biaya 4
2.3 Peranan dan Fungsi Akuntansi Biaya 5
2.4 Tujuan Akuntansi Biaya 7
2.5 Membedakan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen 8
2.6 Pertanyaan mengenai Pengenalan Akuntansi Biaya 15
BAB III PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya, perbuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya. Akuntansi Biaya ini diperlukan untuk mempertanggungjawaban kepada pihak
eksternal perusahaan seperti investor ataupun kreditur, serta pihak internal (manajemen)
perusahaan itu sendiri. Akuntansi Biaya sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan, karena
data historis yang disajikan dalam pencatatannya akan sangat penting digunakan oleh
manajemen dalam mengambil keputusan atau kebijakan di waktu yang akan datang. Pada
dasarnya Akuntansi Biaya bertujuan untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen
yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan dan
membantu pengendalian dalam mengelola perusahaan atau bagiannya.
Pengambil keputusan memerlukan informasi untuk pemilihan alternatif yang
dihadapinya, di antaranya adalah informasi keuangan. Akuntansi Keuangan pada umumnya
menyajikan informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan. Lingkup informasi ini adalah
sejalan dengan keputusan-keputusan manajemen pada suatu saat yang umumnya hanya
terbatas pada suatu bagian perusahaan dan ditinjau dari waktu, fokus informasi yang
dihasilkan oleh Akuntansi Keuangan adalah masa lalu. Informasi yang disajikan kepada
pihak luar memerlukan ketepatan yang tinggi karena umumnya menyangkut masa yang telah
berlalu. Maka dari itu, penulis membuat paper yang berjudul “Mengenal Akuntansi Biaya”
untuk mengenal lebih banyak mengenai komponen di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai
berikut.
1.3.1 Apa itu Akuntansi Biaya dan kaitannya dengan Akuntansi Manajemen?
1.3.2 Apa saja jenis-jenis dari Akuntansi Biaya?
1.3.3 Bagaiamana peranan Akuntansi Biaya?
1.3.4 Apa saja Tujuan dari Akuntansi Biaya?
1.3.5 Apa perbedaan antara Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Manajemen?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan penulisan ini, yakni sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui Akuntansi Biaya dan kaitannya dengan Akuntansi Manajemen
1.3.2 Untuk mengetahui Jenis-jenis Akuntansi Biaya
1.3.3 Untuk mengetahui Peranan Akuntansi Biaya
1.3.4 Untuk mengetahui Tujuan Akuntansi Biaya
1.3.5 Untuk mengetahui perbedaan antara Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Manajemen

1.4 Manfaat
Adapun manfaat-manfaat dari penulisan ini, yakni sebagai berikut.
1.4.1 Bagi penulis, makalah diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
penulis mengenai Akuntansi Biaya
1.4.2 Bagi pembaca, makalah diharapkan mampu dijadikan referensi yang dapat menambah
wawasan dan pengetahuan terkait Akuntansi Biaya
1.4.3 Bagi masyarakat, makalah ini diharapkan mampu menambah wawasan masyarakat
terkait Akuntansi Biaya
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Akuntansi Biaya Merupakan Bagian Dari Akuntansi Manajemen


Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya, perbuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara cara tertentu, serta penafsiran
terhadapnya. Objek kegiatan Akuntansi Biaya adalah biaya. Proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan dan penyajian, serta penafsiran informasi biaya adalah tergantung
untuk siapa proses tersebut ditujukan. Proses Akuntansi Biaya dapat dinajukan untuk mewahi
kebutuhan pemakai luar perusahaan. Dalam hal itu proses Akuntansi Biaya harus
memperhatikan karakteristik akuntansi keuangan Dengan demikian Akuntansi Biaya dapat
merupakan bagian dari akuntansi keuangan. Proses Akuntansi Biaya dapat ditujukan pula
untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini Akuntansi Biaya harus
memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen Dengan demikian Akuntansi Biaya
merupakan bagian dari akuntansi managemen
Akuntansi Biaya mempunyai tujuan pokok penentuan kos produk, pengendalian biaya,
dan pengambilan keputusan khusus. Untuk memenuhi tujuan penentuan kos produk,
Akuntansi Biaya mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk
atau penyerahan jasa biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi di
masa yang lalu atau biaya historia. Umumnya Akuntansi Biaya untuk penentuan kos produk
ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar perusahaan. Oleh karena ini, untuk
melayani kebutuhan pihak luar tersebut, Akuntansi Biaya untuk penentuan kos produk tunduk
pada prinsip-prinsip akuntansi yang lazim Disamping itu, penentuan kos produk juga
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manajemen Penentuan kos produk untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dilayani oleh akuntansi manajemen yang tidak selalu terikat dengan
prinsip akuntansi yang lazim. Lihat misalnya metode variable costing untuk penentuan kos
produk dan penyajian informasi biaya untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek.
Pengendalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya
dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang seharusnya ini telah
ditetapkan, Akuntansi Biaya bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang
sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. Akuntansi Biaya kemudian
melakukan analisis terhadap penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya seharusnya
dan menyajikan informasi mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut. Dari analisis
penyimpangan dan penyebabnya tersebut manajemen akan dapat mempertimbangkan
tindakan koreksi, jika hal ini perlu dilakukan. Dari analisis ini juga manajemen puncak akan
dapat mengadakan penilaian prestasi para manajer di bawahnya. Akuntansi Biaya untuk
tujuan pengendalian biaya ini lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam
perusahaan. Aspek perilaku manusia dalam Akuntansi Biaya untuk tujuan pengendalian biaya
adalah besar. Dengan demikian Akuntansi Biaya untuk tujuan pengendalian biaya merupakan
bagian dari akuntansi manajemen. Lihat sistem biaya standar, baik dengan stade full casting.
Pengambilan keputusan khusus menyangkut masa yang akan datang Oleh karena
informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan khusus selalu berhubungan dengan
informasi masa yang akan datang. Akuntansi Biaya untuk pengambilan keputusan khusus
menyajikan biaya masa yang akan datang (future cost) Informasi biaya ini tidak dicatat dalam
catatan Akuntansi Biaya, melainkan hasil dari suatu proses peramalan. Karena keputusan
khusus merupakan sebagian besar kegiatan manajemen perusahaan, laporan Akuntansi Biaya
untuk memenuhi tujuan pengambilan keputusan adalah bagian dari akuntansi manajemen.
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam pengambilan keputusan, Akuntansi Biaya
mengembangkan berbagai konsep informasi biaya untuk pengambilan keputusan seperti:
biaya kesempatan (opportunity cost), biaya hipotetis (bypothetical cost), biaya tambahan
(incremental cost), biaya terhindarkan (avoidable cost), dan pendapatan yang hilang (forgone
revenues).

2.2 Jenis-jenis Akuntansi Biaya


Akuntansi Biaya memiliki terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:
1. Standard Cost Accounting
Jenis akuntansi yang pertama adalah Standard Cost Accounting. Standard Cost
Accounting adalah jenis Akuntansi Biaya yang fokus untuk mengukur efisiensi sumber daya
manusia, alat produksi serta bahan baku produk yang akan digunakan. Selain itu, Standard
Cost Accounting juga tergolong jenis akuntansi yang mencatat segala biaya kebutuhan yang
terkait langsung dengan proses pembuatan produk.
2. Activity Based Accounting
Jenis akuntansi yang kedua adalah Activity Based Accounting. Jenis ini memiliki
fungsi untuk mengukur biaya produksi dengan biaya hasil produksi. Ada fungsi singkronisasi
semata untuk menemukan keuntungan dari produk yang sudah dibuat. Jika dilihat dari fungsi
ini tentu jenis Activity Based Accounting mengarah pada pencatatan biaya terkait dengan
aktivitas produksi. Termasuk di dalamnya biaya yang dikeluarkan terkait dengan kehadiran
tenaga kerja, desain produk serta operasional mesin yang digunakan.
3. Cost Volume Profit
Jenis yang selanjutnya adalah Cost Volume Profit. Proses akuntansi ini berfungsi untuk
menentukan besaran pembiayaan jika disinkronkan dengan volume produk yang dibuat.
Asumsi yang digunakan adalah besaran biaya pokok produksi tidak akan berubah, tetapi
volume produk yang dihasilkan yang bisa berubah. Sehingga bisa dimungkinkan terdapat
pendapatan di sana.
4. Contribution Margin
Contribution Margin berfungsi untuk menganalisis Break Even Point (BEP) atau
menganalisa di poin mana pihak perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari produk yang
dihasilkan. Apakah dari biaya produksi, aktivitas produksi atau di volume produk.
Contribution Margin bisa melihat dengan jelas berapa keuntungan yang didapatkan
perusahaan dari produk. Karena masih sebatas pencatatan, tentu di saat itu, atau saat evaluasi,
pihak perusahaan bisa melakukan peningkatan produksi atau sebaliknya.

2.3 Peranan dan Fungsi Akuntansi Biaya


Di masa lalu, Akuntansi Biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan atas nilai
persediaan yang dilaporkan di neraca dan nilai harga pokok penjualan yang dilaporkan di
laporan laba rugi. Pandangan ini membatas cakupan informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen untuk pengambilan keputusan menjadi sekadar data biaya produk guna
memenuhi aturan pelaporan eksternal. Contoh-contoh dari aturan ini adalah peraturan pajak,
standar akuntansi yang diharuskan untuk kontrak dengan pemerintah, dan standar akuntansi
keuangan. Definisi yang terbatas seperti itu tidak sesuai untuk masa sekarang dan tidak cukup
menggambarkan kegunaan informasi biaya. Akuntansi Biaya melengkapi manajemen dengan
alat yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki
kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun
strategis. Pengumpulan, presentasi, dan analisis dari informasi mengenai biaya dan
keuntungan membantu manajemen menyelesaikan tugas-tugas berikut:
1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam kondisi-
kondisi kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan sebelumnya. Suatu aspek
penting dari rencana adalah potensi untuk memotivasi manusia untuk berkinerja
secara konsisten dengan tujuan perusahaan.
2. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas,
menurunkan biaya, dan memperbaiki kualitas.
3. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap
produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan harga dan evaluasi kinerja
dari suatu produk, departemen, atau divisi.
4. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi atau
untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk menentukan nilai persediaan
dan harga pokok penjualan sesuai dengan aturan pelaporan eksternal.
5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang, yang
dapat mengubah pendapatan atau biaya.
Akuntansi Biaya harus diterapkan atau dijalankan di dalam sebuah perusahaan. Sebab,
aktifitas ini yang akan menjadi jaminan keteraturan pencatatan keuangan dengan fungsi-
fungsi tertentu. Ini dia fungsi-fungsi dari jenis akuntansi ini adalah:

1. Untuk Menghitung Biaya Pokok Produk


Fungsi Akuntansi Biaya yang pertama adalah untuk menghitung berbagai biaya
pokok produksi. Tujuannya tentu untuk mengetahui berapa biaya yang sudah dikeluarkan
sehingga bisa dikalkulasi untuk menentukan harga pokok dari produk atau jasa. Hal ini
perlu dilakukan jika ingin mengetahui untung atau rugi di awal sebelum produk mulai
didistribusikan. Jika biaya produksi tidak dihitung di awal, tentu akan kebingungan untuk
mencari harga jual sekaligus untuk memastikan berapa profit yang akan didapatkan.
2. Merinci Harga Pokok Produk
Fungsi yang kedua adalah untuk merinci secara cermat terkait dengan harga pokok
produk. Jadi dengan adanya aktivitas ini bukan hanya harga produk secara umum yang
ditemukan tetapi memang sudah sesuai dengan harga setiap unsur produksi. Karena di
dalam Akuntansi Biaya ini, pencatatan harga pokok dirinci dari hal yang terkecil hingga
yang terbesar.
3. Sebagai Informasi Dasar Terkait Perencanaan Biaya dan Beban
Fungsi Akuntansi Biaya yang ketiga adalah sebagai informasi dasar terkait dengan
perencanaan biaya dan bebas. Perlu diketahui segala jenis biaya produksi maupun
distribusi harus direncanakan terlebih dahulu. Tentunya perencanaan ini membutuhkan
argumen valid dan tertulis supaya pelaksanaan (action) memang sesuai dengan harapan
perusahaan.
4. Sebagai Data Proses Penyusunan Anggaran
Akuntansi Biaya juga dibuat untuk dijadikan dasar data yang digunakan dalam
proses penyusunan anggaran. Karena sebelum anggaran dibuat, harus dirinci terlebih
dahulu apa yang harus disediakan dan berapa total biayanya. Jika tanpa adanya pencatatan
biaya yang benar dan terperinci, tentu anggaran tidak bisa dibuat. Karena uang yang ada
tidak akan dikeluarkan disebabkan tidak adanya kebutuhan pokok produksi yang akan
dibeli. Ada rincian kebutuhan produksi yang bisa dibeli, tetapi harganya tidak tercatat,
juga uang di dalam anggaran tidak bisa digunakan. Karena dianggap data yang kurang
lengkap.
5. Sebagai Informasi Biaya Untuk Pengendalian
Fungsi terakhir adalah sebagai informasi pembiayaan yang akan dilaporkan kepada
pihak atasan atau manajemen. Sehingga pihak pemangku kebijakan atau stakeholder bisa
melakukan serangkaian pengendalian dan semacamnya. Jika catatan pembiayaan
nominalnya terlalu besar, pihak manajemen bisa menurunkannya atau sebaliknya. Ini tidak
akan bisa dilakukan jika sebelumnya tidak dilakukan pencatatan biaya produksi maupun
distribusi produk.

2.4 Tujuan Akuntansi Biaya


Laporan Akuntansi Biaya dibuat untuk membantu akuntansi manajemen mengambil
keputusan tentang harga pokok produk yang dihasilkan, dan lain-lain. Berikut adalah
beberapa fungsi dari Akuntansi Biaya.
1. Penentuan Harga Pokok
Fungsi Akuntansi Biaya yang pertama adalah untuk menentukan penentuan harga
pokok atas suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jangan sampai harga
yang ditawarkan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah oleh konsumen. Penentuan harga
pokok diperoleh dengan cara mencatat, menggolongkan, memonitor, dan meringkas
seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses produksi dari data histori yang
dijadikan acuan pihak manajemen dalam penentuan harga pokok produksi.
2. Perencanaan & Pengendalian Biaya
Dasar yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya. Dalam
perencanaan dan pengendalian biaya, pihak manajemen akan memonitor apakah terjadi
penyimpangan (ada selisih antara biaya sesungguhnya dengan perencanaan biaya). Jika
ada, pihak manajemen akan menganalisis penyebab terjadinya selisih serta
mempertimbangkan tindakan koreksi yang memang perlu dilakukan sebagai bentuk
pengendalian.
3. Mengambil keputusan
Ketika semua biaya yang diperlukan untuk melaksanakan proses produksi
perusahaan sudah tercatat dengan baik, maka data biaya tersebut akan dikirimkan ke pihak
manajemen untuk dilakukan suatu pengambilan keputusan yang akan berdampak besar
terhadap kehidupan perusahaan di masa yang akan datang.

2.5 Membedakan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi


Manajemen
2.5.1 Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen memiliki dua kesamaan.
Pertama, kedua akuntansi tersebut merupakan sistem pengolah informasi yang
menghasilkan informasi keuangan. Meskipun informasi non-keuangan merupakan
informasi penting yang digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan perusahaan,
namun hampir semua informasi non-keuangan tersebut berada di luar ruang lingkup
akuntansi. Kesamaan lainnya adalah dua tipe akuntansi tersebut berfungsi sebagai
penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan
keputusan. Pengambil keputusan memerlukan informasi untuk pemilihan alternatif
yang dihadapinya, di antaranya adalah informasi keuangan. Informasi keuangan ini
dihasilkan oleh akuntansi. Namun, karena berbagai pengambil keputusan melakukan
berbagai macam pengambilan keputusan yang berbeda, maka informasi keuangan yang
diperlukan berbeda pula sehingga diperlukan tipe akuntansi yang berbeda pula untuk
memenuhi kebutuhan pengambil keputusan tersebut. Tugas akuntan adalah
menyediakan informasi keuangan yang relevan dan andal untuk memenuhi berbagai
keperluan yang berbeda tersebut. Perbedaan pokok antara Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Manajemen terletak pada unsur-unsur berikut.
1. Pemakai Laporan Akuntansi dan Tujuan Mereka
Akuntansi keuangan terutama ditujukan untuk menyajikan informasi keuangan
bagi pemakai di luar perusahaan. Untuk suatu perusahaan yang besar, pemakai luar ini
meliputi pemegang saham, kreditur, pelanggan, para analis keuangan, karyawan, dan
berbagai instansi pemerintah. Tujuan pemakai luar dalam mendapatkan laporan
keuangan perusahaan adalah agar mereka dapat mengambil keputusan mengenai
hubungan mereka dengan perusahaan yang bersangkutan. Sebagai contoh adalah
seorang pemegang saham menghadapi dua alternatif apakah ia akan membeli saham
dalam perusahaan tertentu atau dalam perusahaan lain. Seorang kreditur mungkin ingin
memutuskan apakah ia akan memperluas kreditnya kepada perusahaan tertentu,
menyatakan syarat-syarat pemberian kredit, serta merundingkan tentang pasal khusus
dalam perjanjian kredit. Para karyawan mungkin ini menetapkan usul jumlah kenaikan
upah yang dapat dipikul oleh perusahaan. Instansi pemerintah memerlukan informasi
laba yang diperoleh suatu perusahaan untuk menetapkan jumlah pajak penghasilan
yang menjadi kewajiban perusahaan. Dari contoh-contoh tersebut, informasi keuangan
perusahaan diperlukan oleh pihak luar sebagai petunjuk untuk menetapkan hubungan
apa yang akan dilaksanakan oleh pemakai laporan tersebut dengan perusahaan. Mereka
tidak mengambil keputusan mengenai perusahaan itu sendiri, melainkan mengenai jenis
dan sifat hubungan antara pemakai luar dengan perusahaan.
Akuntansi Manajemen ditujukan untuk menyediakan informasi keuangan bagi
keperluan manajemen. Akuntansi Manajemen berhubungan dengan informasi mengenai
perusahaan untuk memberikan manfaat bagi mereka yang berada dalam perusahaan
sebagai contoh seorang manajer pemasaran ingin memutuskan apakah ia akan
menerima pesanan dari pelanggan barunya yang menginginkan harga di bawah harga
yang telah ditetapkan, namun menghendaki volume barang dalam jumlah besar.
Manajer tersebut membutuhkan informasi mengenai biaya pembuatan produk yang
dipesan tersebut dan perhitungan mengenai laba yang akan dihasilkan produk tersebut
jika pesanan tersebut diterima. Manajer produksi memerlukan informasi biaya produksi
untuk menetapkan tindakan-tindakan yang harus diambil dalam mendorong efisiensi
produksi. Dari contoh-contoh tersebut dapat diketahui bahwa tujuan pemakai laporan
dari dalam perusahaan adalah untuk membuat keputusan mengenai perusahaan atau
bagiannya. Informasi akuntansi merupakan masukan yang penting bagi manajer dalam
mengelola kegiatan kegiatan perusahaan. Para manajer berkepentingan untuk
menetapkan dan menilai tindakan-tindakan mereka dalam perusahaan.
2. Lingkup Informasi
Akuntansi Keuangan pada umumnya menyajikan informasi mengenai perusahaan
secara keseluruhan. Neraca perusahaan menyajikan semua aktiva, utang, dan modal
perusahaan sebagai keseluruhan. Sedangkan laporan laba rugi menyajikan hasil
kegiatan perusahaan sebagai keseluruhan pula. Lingkup yang luas yang dicakup oleh
laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pemakai laporan di luar perusahaan seperti telah disebutkan sebelumnya.
Pemakai luar membuat keputusan-keputusan yang bersangkutan dengan hubungan
mereka dengan perusahaan sebagai keseluruhan. Seorang pemegang saham hanya dapat
membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan, ia tidak dapat membeli saham dari
bagian perusahaan tersebut. Seorang kreditur harus memperhitungkan risiko pemberian
kredit kepada perusahaan sebagai keseluruhan bukan atas dasar sukses salah satu
bagian perusahaan. Hal ini tidak berarti bahwa informasi mengenai bagian-bagian
perusahaan tidaklah penting bagi pihak luar, tetapi informasi tersebut hanya diperlukan
oleh pihak luar sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan sebagai
keseluruhan.
Manajemen suatu perusahaan dapat mengambil keputusan hanya mengenai
bagian tertentu perusahaan sebagai contoh adalah keputusan yang diambil oleh direktur
produksi berhubungan dengan penghentian produksi produk tertentu atau penghentian
penggunaan mesin tertentu. Oleh karena itu, Akuntansi Manajemen harus dapat
menyediakan informasi keuangan yang relevan dengan bagian-bagian perusahaan.
Tentu saja Akuntansi Manajemen dapat juga menyediakan informasi mengenai
perusahaan secara keseluruhan namun lingkup informasi akuntansi manajemen adalah
terutama pada bagian-bagian perusahaan. Lingkup informasi ini adalah sejalan dengan
keputusan-keputusan manajemen pada suatu saat yang umumnya hanya terbatas pada
suatu bagian perusahaan. Keputusan manajemen yang menyangkut perusahaan secara
keseluruhan umumnya jarang terjadi.
3. Fokus Informasi
Ditinjau dari waktu, fokus informasi yang dihasilkan oleh Akuntansi Keuangan
adalah masa lalu. Akuntansi Keuangan berorientasi pada masa lalu untuk
menggambarkan pertanggungjawaban dana yang dipercayakan oleh pihak luar kepada
manajemen perusahaan. Akuntansi Manajemen berorientasi pada masa yang akan
datang karena pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang
bukan masa yang telah lewat. Tidak seorangpun dapat mengubah apa yang telah terjadi
di masa lalu sehingga tidak seorangpun dapat mengambil keputusan mengenai apa yang
telah terjadi. Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan pemilihan alternatif
tindakan yang akan dilakukan di masa yang akan datang.
4. Rentang Waktu
Ditinjau dari rentang waktu yang dicakup oleh laporan yang dihasilkan,
Akuntansi Keuangan mencakup jangka waktu yang sudah tertentu biasanya satu tahun,
setengah tahun, satu kuartal atau satu bulan. Periode waktu yang dicakup oleh laporan
keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Keuangan biasanya kurang fleksibel. Sekali
ditetapkan bahwa neraca dan laporan laba rugi akan diterbitkan setiap setengah tahun,
jangka waktu ini jarang sekali mengalami perubahan. Di lain pihak, rentang waktu yang
dicakup oleh laporan keuangan yang dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen adalah
sangat bervariasi dari harian, mingguan, sampai bulanan, bahkan ada yang mencakup
periode 10 tahun.
Untuk keperluan manajemen dalam memantau kemampuan produk dalam
menghasilkan laba (product profitability), Akuntansi Biaya menyajikan informasi biaya
daur hidup produk (product-life-cycle costs) yang mencakup biaya desain dan
pengembangan produk, biaya produksi, dan biaya distribusi produk selama umur
produk (biasanya lebih dari satu tahun).
5. Kriteria bagi Informasi Akuntansi
Kriteria yang dominan untuk mencari informasi yang dihasilkan oleh Akuntansi
Keuangan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang lazim prinsip-prinsip tersebut dibuat
oleh organisasi yang berwenang, misalnya Ikatan Akuntan Indonesia dan Badan
Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), atau sebagai hasil dari pemakaian suatu prinsip
dalam praktik yang telah lama berlaku. Penggunaan akuntansi yang lazim dalam
penyusunan laporan yang dihasilkan oleh Akuntansi Keuangan merupakan akibat dari
tuntutan kebutuhan pihak luar perusahaan untuk menentukan hubungan antara pemakai
luar dengan perusahaan. Mereka perlu menganalisis laporan keuangan yang dihasilkan
sebagai perusahaan agar mereka dapat membandingkan berbagai laporan keuangan dari
berbagai perusahaan tersebut, maka mereka memerlukan jaminan bahwa laporan
keuangan berbagai perusahaan tersebut telah disusun berdasarkan prinsip akuntansi
yang lazim.
Akuntansi Manajemen menghasilkan informasi yang diperlukan oleh manajemen.
Oleh karena itu, akuntansi ini tidak dibatasi oleh prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
Kriteria pokok bagi informasi Akuntansi Manajemen adalah manfaat bagi manajemen.
Jika suatu informasi atau suatu prinsip pengukuran tertentu ternyata bermanfaat untuk
tujuan tertentu manajemen, maka prinsip atau ukuran tersebut dipakai dalam Akuntansi
Manajemen. Oleh karena itu, perkembangan praktik Akuntansi Manajemen lebih
didasarkan atas logika dan pengalaman dan bukan atas dasar diterima tidaknya secara
umum di masyarakat.
6. Disiplin Sumber
Akuntansi Keuangan dan bagian dari Akuntansi Manajemen mendasarkan diri
pada ilmu ekonomi yang mengatur prinsip-prinsip yang memimpin pengambil
keputusan dalam menggunakan sumber-sumber yang langka. Bagian lain Akuntansi
Manajemen mendasarkan diri pada psikologi sosial yang berhubungan dengan prinsip-
prinsip yang membimbing perilaku manusia dalam organisasi. Dua disiplin tersebut,
yaitu ilmu ekonomi dan psikologi sosial adalah berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan
ini menimbulkan masalah dalam memahami prinsip-prinsip. Akuntansi Manajemen
yang diciptakan dari kedua disiplin sumber tersebut. Sebagai contoh adalah
pengambilan keputusan pembelian aktiva tetap baru. Dalam mempertimbangkan
apakah perusahaan akan membeli atau tidak aktiva tetap tersebut, prinsip-prinsip Ilmu
ekonomi adalah dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Namun jika
aktiva tersebut telah dibeli, prinsip-prinsip psikologi sosial yang digunakan dalam
penyusunan anggaran pusat pertanggungjawaban yang menggunakan aktiva tetap yang
baru tersebut.
7. Isi Laporan
Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya
terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, dan laporan
perubahan posisi keuangan. Laporan ini berisi informasi ringkas posisi keuangan pada
tanggal tertentu, hasil usaha, perubahan laba yang ditahan, dan perubahan posisi
keuangan untuk periode tertentu. Karena laporan tersebut ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pihak luar maka informasi yang disajikan di dalamnya bersifat ringkas dan
mengenai perusahaan sebagai keseluruhan. Akuntansi Manajemen yang menghasilkan
laporan keuangan untuk manajemen dari berbagai jenjang organisasi umumnya
menyajikan informasi rinci dan mengenai bagian tertentu perusahaan.
8. Sifat Informasi
Informasi yang disajikan kepada pihak luar memerlukan ketepatan yang tinggi
karena umumnya menyangkut masa yang telah berlalu. Ketidaktepatan informasi untuk
pihak luar akan menyebabkan berkurangnya kepercayaan pihak luar terhadap laporan
keuangan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Informasi yang dihasilkan oleh
akuntansi manajemen digunakan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer
pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan datang. Oleh karena itu,
informasi yang relevan dengan pengambilan keputusan adalah informasi masa yang
akan datang. Informasi ini berisi unsur taksiran yang besar.
Perbedaan secara singkat mengenai Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
akan dijelaskan melalui tabel berikut.

Tabel 2.1 Perbedaan Akuntansi Keuangan dengan Akuntansi Manajemen


Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen
Para manajer puncak dan pihak Para manajer dari berbagai
Pemakai Utama
luar perusahaan jenjang organisasi
Lingkup Informasi Perusahaan secara keseluruhan Bagian perusahaan
Berorientasi pada masa yang Berorientasi pada masa yang
Fokus Informasi
lalu akan dating
Kurang fleksibel, biasanya Fleksibel, bervariasi dari
mencakup jangka waktuharian, mingguan, bulanan,
Rentang Waktu
kuartalan, tengah tahunan, bahkan dapat mencakup
tahunan periode sepuluh tahun
Dibatasi oleh prinsip akuntansi
Tidak ada batasan, kecuali
berterima umum manfaat yang dapat
diperoleh oleh manajemen
Kriteria bagi Informasi dan informasi dibandingkan
dengan pengorbanan untuk
memperoleh informasi
tersebut
Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi dan Psikologi
Disiplin Sumber
Sosial
Laporan berupa ringkasan Laporan bersifat rinci
Isi Laporan mengenai perusahaan sebagai mengenai bagian perusahaan
keseluruhan
Ketepatan informasi merupakan Unsur taksiran dalam
Sifat Informasi
hal yang penting informasi adalah besar

2.5.2 Perbedaan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi


Manajemen
a. Perbedaan antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya
Menurut Hanif (2018), perbedaan antara Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Biaya meliputi hal-hal yang dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 2.2 Perbedaan antara Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Biaya


Akuntansi Keuangan Akuntansi Biaya
1. Bertujuan untuk menentukan 1. Bertujuan untuk menentukan
keuntungan suatu organisasi biaya suatu produk atau
layanan
2. Tidak disiapkan dari Akuntansi 2. Disiapkan dari Akuntansi
Biaya Keuangan
3. Akuntansi keuangan dimaksudkan 3. Akuntansi Biaya dimaksudkan
untuk pengguna eksternal untuk pengguna internal
4. Disiapkan sesuai dengan prinsip 4. Disiapkan sesuai dengan
akuntansi yang berlaku umum prinsip Akuntansi Biaya yang
ditetapkan
5. Menggunakan klasifikasi alami 5. Menggunakan klasifikasi
pendapatan dan pengeluaran berbeda antara pendapatan dan
pengeluaran
6. Mencapai keseimbangan antara 6. Hanya menekankan relevansi
relevansi dan keandalan
7. Menggunakan matriks yang 7. Seiring dengan angka
menggunakan angka akuntansi akuntansi, ia juga
menggunakan ukuran non-
keuangan
8. Periode pelaporan adalah tetap, 8. Periode pelaporan tergantung
misalnya triwulanan, tahunan pada kebutuhan organisasi
9. Akuntansi keuangan hanya 9. Seiring dengan biaya dan
menggunakan biaya dan pendapatan actual, Akuntansi
pendapatan actual Biaya menggunakan biaya dan
pendapatan nosional
10. Disiapkan dalam format yang 10. Disiapkan secara formal yang
ditentukan oleh otoritas pengatur diputuskan secara internal oleh
perusahaan

b. Perbedaan antara Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen


Menurut Hanif (2018), perbedaan antara Akuntansi Biaya dan Akuntansi
Manajemen meliputi hal-hal yang dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 2.3 Perbedaan antara Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen


Akuntansi Biaya Akuntansi Manajemen
1. Akuntansi Biaya biasanya 1. Akuntansi Manajemen adalah
dipandang sebagai proses penerapan teknik dan konsep
penentuan 'biaya' yang diukur dalam memproses data
dalam bentuk uang ekonomi historis dan proyeksi
suatu entitas
2. Akuntansi Biaya 2. Fungsi Akuntansi Manajemen
mengklasifikasikan, mencatat, sebagian besar melalui laporan
menyajikan dan menafsirkan operasi berdasarkan biaya dan
secara signifikan biaya bahan, anggaran standar
tenaga kerja dan biaya yang
diperlukan untuk memproduksi
dan menjual setiap produk
3. Akuntansi Biaya tidak hanya 3. Akuntansi Manajemen
mencakup pengumpulan data berkaitan dengan penyediaan
biaya yang berguna bagi informasi kepada manajer
manajemen, tetapi juga yang mengarahkan dan
pengaturan dan penyajian data mengendalikan operasi bisnis
tersebut dalam hubungannya
dengan manajemen
4. Prinsip entri ganda diikuti untuk 4. Laporan Akuntansi
pencatatan transaksi yang berbeda Manajemen tentang
dalam buku biaya. Dalam banyak pembaruan tepat waktu pada
kasus, Standar Akuntansi Biaya indikator utama bisnis,
diikuti dengan ketat misalnya pesanan yang
diterima, backlog pesanan, dan
pemanfaatan kapasitas, dan
penjualan
5. Akuntansi Biaya menghasilkan 5. Akuntansi Manajemen
laporan yang berbeda dari catatan berurusan dengan analisis
Akuntansi Biaya sesuai kebutuhan berbagai masalah spesifik dan
manajer menyelidiki penyebabnya.
Contohnya, penurunan
profitabilitas lini produk

2.6 Pertanyaan mengenai Pengenalan Akuntansi Biaya


1. Sebutkan dua tipe akuntansi dan jelaskan dua sifat umum yang sama di antara kedua tipe
akuntansi tersebut!
Jawaban:
Terdapat dua tipe akuntansi yaitu Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajamen.
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen memiliki dua kesamaan. Pertama,
kedua akuntansi tersebut merupakan sistem pengolah informasi yang menghasilkan
informasi keuangan. Kesamaan lainnya adalah dua tipe akuntansi tersebut berfungsi
sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk
pengambilan keputusan.

2. Pemakai luar dan pemakai dari dalam perusahaan mempunyai kepentingan yang berbeda
terhadap informasi yang dihasilkan oleh akuntansi, jelaskan perbedaan tersebut!
Jawaban:
Pemakai dari dalam merupakan pihak yang berwenang dalam hal pengelolaan
aktivitas perusahaan, sedangkan pemakai luar merupakan mereka yang tidak ikut dalam
pengelolaan perusahaan. Informasi Akuntansi diperlukan oleh pemakai luar untuk
membuat keputusan ekonomi organisasi, sedangkan bagi pemakai dari dalam informasi
akuntansi digunakan untuk membuat keputusan yang harus dilakukan oleh organisasi.

3. Lingkup yang dicakup oleh informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen adalah berbeda. Jelaskan perbedaan tersebut!
Jawaban:
Akuntansi Keuangan pada umumnya menyajikan informasi mengenai perusahaan
secara keseluruhan. Neraca perusahaan menyajikan semua aktiva, utang, dan modal
perusahaan sebagai keseluruhan. Sedangkan laporan laba rugi menyajikan hasil kegiatan
perusahaan sebagai keseluruhan pula. Lingkup yang luas yang dicakup oleh laporan yang
dihasilkan oleh akuntansi keuangan adalah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai laporan di luar perusahaan.
Akuntansi Manajemen harus menyediakan informasi keuangan yang relevan
dengan bagian-bagian perusahaan. Tentu saja Akuntansi Manajemen dapat juga
menyediakan informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan namun lingkup
informasi akuntansi manajemen adalah terutama pada bagian-bagian perusahaan.
Lingkup informasi ini adalah sejalan dengan keputusan-keputusan manajemen pada
suatu saat yang umumnya hanya terbatas pada suatu bagian perusahaan. Keputusan
manajemen yang menyangkut perusahaan secara keseluruhan umumnya jarang terjadi.
Jadi, pada dasarnya perbedaan lingkup kedua tipe akuntansi tersebut terletak pada
perusahaan. Lingkup informasi Akuntansi Keuangan adalah perusahaan secara
keseluruhan, sedangkan lingkup informasi Akuntansi Manajemen adalah bagian
perusahaan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan masalah-masalah di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut.
1. Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan
penyajian biaya, perbuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara cara
tertentu, serta penafsiran terhadapnya, sehingga Akuntansi Biaya mempunyai
tujuan pokok, yakni penentuan kos produk, pengendalian biaya, dan pengambilan
keputusan khusus.
2. Dalam implementasinya, Akuntansi Biaya terbagi ke dalam empat jenis, di
antaranya Standard Cost Accounting, Activity Cost Accounting, Cost Volume
Profit, dan Contribution Margin.
3. Akuntansi Biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan atas nilai
persediaan yang dilaporkan di neraca dan nilai harga pokok penjualan yang
dilaporkan di laporan laba rugi. Akuntansi Biaya melengkapi manajemen dengan
alat yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian,
memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta membuat keputusan-keputusan yang
bersifat rutin maupun strategis. Oleh karena itu, Akuntansi Biaya memiliki
beberapa fungsi, yakni penentuan harga pokok, perencanaan dan pengendalian
biaya, serta mengambil keputusan.
4. Pada dasarnya, Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen memiliki dua
kesamaan, yaitu sebagai pengolah informasi dan sebagai penyedia informasi. Di
samping kesamaan yang ada, kedua akuntansi tersebut memiliki beberapa
perbedaan yang diklasifikasikan melalui beberapa unsur, seperti segi pemakai
utama, lingkup informasi, fokus informasi, rentang waktu, kriteria bagi informasi,
disiplin sumber, isi laporan, dan sifat informasi. Hal tersebut juga membuat
perbedaan antara Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen yang dijelaskan berdasarkan klasifikasi unsur.
DAFTAR PUSTAKA

Drury, C. (2018). Management and Cost Accounting (10th ed.) Cengage Learning.

Hanif, M. (2018). Cost and Management Accounting-I. McGraw Hill Education (India)
Private Limited.

Mulyadi. (2018). Akuntansi Biaya (5 ed.). Yogyakarta: UPP STIM YKPN UGM.

Anda mungkin juga menyukai