Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH AKUNTANSI

Dosen Pengampu :

Ferda Ayu Satriana, S.E.

Disusun Oleh :

Anggun Oktovia Pratiwi

Ellizarin Agustina Adrian Putri

Muhammad Hamdani

Muhammad Lukman Nul Hakim

Muhammad Erwin Andriawan

Muhammad Rastaferian Pasya

Muhammad Wildani

Tery Arifin

PRODI SARJANA ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

STIKES INTAN MARTAPURA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT tak lupa shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW karena berkat limpahan rahmat, dan karunia-Nya akhirnya penulis dapat
menyelesaikan makalah akuntansi.

Dalam penulisan makalah ini penulis tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak terkait.

Tentunya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasa maupun penulisannya karena keterbatasan penulis dalam
menulis makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi penulis untuk menjadi lebih baik
dimasa yang akan datang. Akhirnya kami mengharapkan, semoga dari makalah akuntansi ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Martapura, 16 Maret 2020

Penulis

ii
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii

ANGGARAN..............................................................................................................1

FUNGSI ANGGARAN..............................................................................................1

PRINSIP-PRINSIP PEANGGARAN.........................................................................1

PENDEKATAN PENYUSUNAN ANGGARAN.....................................................2

PENGERTIAN AKUNTANSI BIAYA.....................................................................3

FUNGSI AKUNTANSI BIAYA................................................................................4

KLASIFIKASI BIAYA..............................................................................................4

PENGERTIAN ANGGARAN RUMAH SAKIT.......................................................7

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGANGGARAN..................7

PROSEDUR ANGGARAN........................................................................................7

JENIS ANGGARAN RUMAH SAKIT.....................................................................8

KESIMPULAN.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

iii
iii
A. Anggaran
Anggaran atau budget adalah rencana kerja untuk suatu periode yang akan datang
yang telah dinilai dengan uang.

Istilah anggaran :
 Budget
 Bouge/bougette
 Begroting

Istilah “begrooting” yang berarti anggaran juga pernah berlaku di Indonesia,


secara resmi pada jaman hindia-belanda. Namun sejak proklamasi tanggal 17 agustus
1945, istilah “bergrooting” berubah menjadi “Anggaran pendapatan dan belanja” dan
dipakai secara resmi. Serta tercantum pada 23 ayat 1 UUD 1945. Selanjutnya
disempurnakan menjadi “ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA”

B. Fungsi anggaran
1. Sebagai alat perencanan
2. Sebagai alat pengendalian
3. Sebagai alat kebijakan fisikal
4. Sebagai alat politik
5. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi
6. Sebagai alat penilaian kinerja
7. Sebagai motivasi
8. Sebagai alat untuk menciptakan ruang public

C. Prinsip – prinsip penganggaran


1. Demokratis
2. Adil
3. Transparan
4. Bermoral tinggi
5. Berhati-hati

1
6. Akuntabel
D. Pendekatan penyusunan anggaran
1. Line item budgeting :
Penyusunan dibuat sesuai dengan pos-pos penerimaan & pengeluaran.
2. Incremental budgeting :
System yang memungkinkan adanya revisi selama tahun finansial.
3. Planning programming budgeting system :
Proses perencanaan sampai akhir adalah satu kesatuan, tidak terpisah.
4. Medium term budgeting framework (MTBF) :
Kerangka kebijakan anggaran untuk departemen dan non departemen.
5. Performance budgeting :
System berorientasi pada “output” mengguanakan laporan pengukuran sebagai
indicator kinerja.
6. Zero based budgeting (ZBB) :
System anggaran yang memperkirakan kegiatan kedepan, bukan apa yang telah
dilakukan di masa lalu.

2
A. Item biaya menurut kategori dan sejenisnya

Akuntansi biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang di dalamnya terjadi
penggolongan dan pengikisan atas suatu biaya produksi, penjualan produk ataupun jasa
menggunakan suatu cara tertentu lengkap dengan penjelasannya.

Akuntansi biaya ini diperlukan untuk tanggung jawab kepada pihak eksternal
perusahaan seperti investor ataupun kreditur, serta pihak internal perusahan itu disajikan dalam
pencatatan akan sangat penting digunakan oleh manajemen dalam mengambil keputusan atau
kebijakan di waktu yang akan datang.

B. Pengertian Akuntansi Biaya


a. Bastian dan Nurlela (2006)
Akuntansi biaya merupakan bidang ilmu akuntansi yang berfokus untuk
mempelajari mengenai cara atau metode untuk mencatat, mengukur, hingga melaporkan
informasi mengenai biaya-biaya yang digunakan selama proses produksi.
b. Kholmi dan Yuninsih (2009)
Akuntansi biaya merupakan proses pelacakan, pencatatan, pengalokasian,
serta pelaporan yang disertai analisis terhadap berbagai macam biaya-biaya yang berkaitan
dengan aktivitas produksi sebuah perusahaan dalam menghasilkan barang atau jasa.
c. Datar, Foster, dan Horngren (2005)
Akuntansi biaya merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang
penyediaan informasi yang dibutuhkan suatu akuntansi keuangan dan menajemen sebuah
perusahaan. Kehadiran akuntansi biaya dapat mengukur serta melaporkan infromasi baik yang
berkaitan dengan keuangan maupun non keuangan, yang berkaitan dengan biaya yang diperoleh
serta pemanfaatan dari sumber daya dalam sebuah organisasi.
d. Rayburn (1999)
Akuntansi biaya adalah hal yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasikan,
mengukur, melaporkan, serta menganalisis segala unsur biaya baik merupakan biaya langsung
ataupun tidak langsung yang berkaitan pada proses produksi dan pemasaran barang dan jasa yang
diproduksi dalam sebuah perusahaan.

3
C. Fungsi Akuntansi Biaya
Laporan akuntansi biaya dibuat untuk membantu akuntansi manajemen
mengambil keputusan tentang harga pokok produk yang dihasilkan dll. Berikut adalah
beberapa fungsi dari akuntansi biaya:
1. Penentuan Harga Pokok
Fungsi akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menentukan
penentuan harga pokok atas suatu produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Jangan sampai harga yang ditawarkan terlalu tinggi ataupun terlalu rendah oleh
konsumen. Penentuan harga pokok diperoleh dengan cara mencatat, menggolongkan,
memonitor, dan meringkas seluruh komponen biaya yang berhubungan dengan proses
produksi dari data histori yang dijadikan acuan pihak manajemen dalam penentuan harga
pokok produksi.

2. Perencanaan & Pengendalian Biaya


Dasar yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data histori dengan
mempertimbangkan faktor-faktor lain yang diprediksi akan memengaruhi biaya. Dalam
perencanaan dan pengendalian biaya, pihak manajemen akan memonitor apakah terjadi
penyimpangan (ada selisih antara biaya sesungguhnya dengan perencanaan biaya). Jika
ada, pihak manajemen akan menganalisis penyebab terjadinya selisih serta
mempertimbangkan tindakan koreksi yang memang perlu dilakukan sebagai bentuk
pengendalian.

D. Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya merupakan proses pengelompokan biaya berdasarkan
tujuan dari informasi biaya yang disajikan. Untuk memudahkan dalam melakukan
pencatatan biaya dan menyusun laporan keuangan, serta memberikan gambaran informasi
yang akurat kepada pihak manajemen, maka komponen biaya dikelompokan dalam
beberapa akun dengan klasifikasi sebagai berikut.

4
 Berdasarkan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perseroan :
a. Biaya Produksi (Production Cost)
Akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses
produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya ini
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang atau pabrik, dan
lain sebagainya.

b. Biaya Pemasaran (Marketing Expenses)


Biaya yang harus dikeluarkan untuk memastikan semua produk terbeli
oleh konsumen. Contoh dari biaya pemasaran adalah biaya promosi dan Iklan yang
dilakukan perusahaan.

c. Biaya Administrasi & Umum (General Administration Expenses)


Biaya-biaya yang digunakan untuk mengkoordinasikan kegiatan
produksi dan pemasaran produk, misalnya biaya gaji karyawan, overhead kantor, dan
biaya terkait lainnya.

 Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi


a. Biaya Variabel (Variable Cost)
Komponen biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi
yang dihasilkan. Makin besar volume penjualan, makin besar pula biaya yang harus
dikeluarkan. Contoh biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja dalam pembuatan sepatu.
Jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan biaya karyawan adalah Rp500 per
sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu adalah Rp2.500.
Jika 1 hari= 10 sepatu x 2500 = 25.000
Jika 1 hari= 20 sepatu x 2500 = 50.000
Biaya tidak tetap ini disebut variable cost atau biaya ook ter.

b. Biaya Tetap (Fixed Cost)

5
Biaya yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
Biaya tetap memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak dipengaruhi
oleh periode atau aktivitas terentu. Dan biaya per unitnya berbanding terbalik dengan
perubahan volume. Bila volumenya rendah maka fixed cost atau biaya tetap tinggi,
sebaliknya pada volume yang tinggi biaya tetap per unitnya rendah. Contohnya seperti,
gaji karyawan ook ook ter per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam satu bulan ook
tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji karyawan tersebut tetap
Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai fixed cost atau biaya tetap.

 Berdasarkan Objek yang Dibiayai


a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya yang dapat diidentifikasi langsung berhubungan dengan produksi
barang objeknya. Contohnya seperti biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung dengan proses produksi
secara keseluruhan. Contohnya biaya listrik, penyusutan mesin, upah mandor, dan biaya
administrasi pabrik.

 Berdasarkan Pembebanan Periode Akuntansi


a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure)
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh aktiva tetap,
meningkatkan efisiensi operasional dan kapasitas produktif aktiva tetap, serta
memperpanjang masa manfaat aktiva tetap. Contohnya mesin pabrik yang memiliki
penyusutan selama 5 tahun.

b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure)


Biaya-biaya yang hanya akan memberi manfaat dalam periode berjalan,
sehingga biaya-biaya yang dikeluarkan tidak akan dikapitalisasi sebagai aktiva tetap di
neraca, melainkan akan langsung dibebankan sebagai beban dalam laporan laba rugi
periode berjalan di mana biaya tersebut terjadi (dikeluarkan).

6
A. Pengertian Anggaran Rumah Sakit
Anggaran Rumah Sakit adalah Rencana kegiatan yang disusun secara
sistematis dan meliputi seluruh kegiatan atau aktivitas rumah sakit dan dinyatakan dalam
bentuk uang serta berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penganggaran
a. Faktor Intern yang mempengaruhi anggaran :
1. Penjualan jasa rumah sakit tahun yang telah lalu (rawat inap, rawat jalan, penunjang
diagnostik, tindakan bedah dan lain-lain).
2. Kemampuan rumah sakit yang tersedia.
3. Keadaan personil (jumlah dan kualifikasi).
4. Modal kerja yang ada.
5. Fasilitas yang dimiliki.

b. Faktor Ekstern yang mempengaruhi anggaran :


1. Keadaan pesaing.
2. Kecenderungan upaya kesehatan.
3. Penduduk, teknologi, keuangan, personil, ketentuan pemerintah, dan lain-lain), keadaan
perekonomian nasional, penghasilan masyarakat dan lain-lain.

C. Prosedur Anggaran

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyusunan serta
pelaksanaan anggaran adalah pimpinan tertinggi organisasi, karena pimpinan
organisasilah yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas kegiatan organisasi
secara keseluruhan. Namun demikian dalam penyusunannya dapat didelegasikan kepada
bagian administrasi, panitia anggaran, kedua-duanya, atau kepada panitia anggaran di
mana bagian administrasi merupakan anggotanya.

7
Pada umumnya penganggaran diserahkan kepada bagian administrasi bagi organisasi
yang kecil dengan kegiatan yang tidak terlalu kompleks, sedangkan panitia anggaran,
digunakan bagi organisasi yang besar dengan kegiatan yang kompleks, beraneka ragam
serta ruang lingkup yang berbeda. Di dalam panitia anggaran inilah diadakan
pembahasan-pembahasan tentang rencana kegiatan yang akan datang, sehingga anggaran
yang dihasilkan merupakan kesepakatan bersama, sesuai dengan fasilitas dan kemampuan
masing-masing bagian secara terpadu. Kesepakatan bersama ini sangat penting agar
dalam pelaksanaannya nanti didukung oleh semua pihak di Rumah Sakit. Anggaran yang
disusun oleh panitia anggaran ini baru merupakan rencana anggaran, yang selanjutnya
dikonsultasikan kepada pimpinan rumah sakit. Untuk penyusunan anggaran di Rumah
Sakit Pemerintah akan dibicarakan pada bagian akhir dari bab ini. Pada prinsipnya istilah
panitia ini diberikan kepada beberapa orang (sekelompok orang) yang ditunjuk dan diberi
wewenang untuk melakukan suatu tugas. Wewenang yang diberikan kepada panitia ini
sangat bervariasi, ada yang diberi wewenang mengambil keputusan atau yang sifatnya
memberi saran saja dan ada juga yang hanya digunakan sebagai alat penerima informasi
saja.

Penggunaan panitia dalam suatu organisasi disebabkan oleh berbagai pertimbangan


sebagai berikut :
1. Sifatnya demokratis
2. Sebagai alat koordinasi, alat untuk menampung informasi, alat dalam konsolidasi
wewenang dan untuk pemusatan wewenang dalam merencanakan program.
3. Pertimbangan dan keputusan kelompok lebih baik daripada perorangan.
4. Motivasi melalui partisipasi.

Namun demikian Wursanto juga mengemukakan bahwa penggunaan panitia dalam


suatu organisasi, juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain pemborosan, baik
waktu maupun biaya, tidak mampu mengambil keputusan dengan cepat, serta memecah
tanggung jawab.

D. Jenis Anggaran Rumah Sakit

8
a. Anggaran statistik

Anggaran Statistik adalah bagian penting dari proses penganggaran


yang menetapkan volume dan sumber daya yang digunakan pada anggaran lain. Karena
anggaran statistik ditempatkan ke dalam semua anggaran keuangan lain, keakuratan secara
khusus adalah penting.
Beberapa organisasi, terutama sesuatu yang lebih kecil, tidak boleh memiliki anggaran statistik
yang terpisah, tetapi dimasukkan ke dalam data secara langsung ke dalam pendapatan dan
anggaran biaya atau barangkali ke dalam anggaran operasi tunggal. Manfaat dari memiliki
anggaran stastistik terpisah adalah memaksa semua anggaran yang lain diantara organisasi untuk
menggunakan setelan volume yang sama dari asumsi sumber daya.

b. Anggaran Pendapatan

Informasi rinci dari anggaran statistik dimasukkan ke dalam anggaran


pendapatan yang menggabungkan volume data dengan data pembayaran kembali untuk
mengembangkan ramalan pendapatan. Anggaran pendapatan seperti anggaran pendapatan usaha
rawat inap, rawat jalan, jasa dokter, laboratorium, radiologi, farmasi dan lain-lain.

c. Anggaran Belanja

Sebagaimana anggaran pendapatan, anggaran belanja di peroleh dari


data dalam anggaran statistik. Fokus disini berada di atas niaya untuk menyediakan jasa
dibandingkan hasil pendapatan. Anggaran belanja secara khas dibagi kedalam tenaga kerja (gaji,
upah, dan keuntungan tambahan) dan komponen non tenaga kerja. Komponen non tenaga kerja
meliputi belanja terkait dengan item-item seperti penyusutan, sewa guna, utilitas, administrasi
dan peralatan medis serta pelatihan medis dan pendidikan.

d. Anggaran Operasional

Anggaran operasional atau rutin berkaitan dengan dukungan biaya


untuk setiap kegiatan operasinal selama tahun anggaran. Untuk organisasi yang lebih besar,

9
anggaran operasi adalah satu kombinasi dari pendapatan dan anggaran belanja. Untuk bisnis
yang lebih kecil, statistik, pendapatan dan belanja sering dikombinasikan ke dalam anggaran
operasi tunggal. Karena anggaran operasi dipersiapkan mengunakan metode akuntansi akrual
yang secara kasar dipikirkan sebagai satu ramalan ikhtisar laba rugi. Bagaimanapun, tidak sama
dengan ihktisar laba rugi yang dipersiapkan pada tingkat organisator, anggaran operasi di
persiapkan pada tingkat sub unit, satu departemen atau lini produk. Karena akibat ini, seluruh
kepentingan terhadap proses penganggaran, banyak difokuskan pada anggaran operasi.

10
KESIMPULAN

Anggaran atau budget adalah rencana kerja untuk suatu periode yang akan datang yang
telah dinilai dengan uang.

Fungsi anggaran ada 8 :

1. Sebagai alat perencanan

2. Sebagai alat pengendalian

3. Sebagai alat kebijakan fisikal

4. Sebagai alat politik

5. Sebagai alat koordinasi dan komunikasi

6. Sebagai alat penilaian kinerja

7. Sebagai motivasi

8. Sebagai alat untuk menciptakan ruang public

Prinsip – prinsip penganggaran ada 5 :

1. Demokratis

2. Adil

3. Transparan

4. Bermoral tinggi

5. Berhati-hati

Jenis-jenis Anggaran Rumah Sakit ada 4 :

1. Anggaran statistik

11
2. Anggaran pendapatan
3. Anggaran belanja
4. Anggaran operasional

DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/palmarenia/mata-kuliah-akuntansi-pemerintah-dengan-tema-
anggaran-pemerintah

https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/rinavlrn/bagaimana-cara-
mengelompokkan-biaya

https://solusiaccurate.com/2019/07/12/pengertian-dan-pengelompokkan-biaya-dalam-akuntansi/

12

Anda mungkin juga menyukai