Disusun oleh :
Kelempok 1
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami bisa menyusun makalah ” KARAKTERISTIK AKUNTANSI
BIAYA ” dengan baik serta tepat waktu.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Akuntani
Biaya. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Akuntansi
Biaya. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas
perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menjelaskan karakteristik akuntansi biaya
C. TUJUAN
1. Mampu menjelaskan karakteristik akuntansi biaya
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi akuntansi biaya adalah sistem akuntansi, yang memberikan informasi tentang
kepastian, dan pengendalian biaya produk, dan juga jasa. Akuntansi biaya mengukur efisiensi
operasi perusahaan. Ini adalah aspek batin perusahaan. Akuntansi biaya adalah proses
akuntansi dari titik di mana pengeluaran terjadi atau berkomitmen untuk pembentukan
hubungan akhirnya dengan pusat biaya dan unit biaya.
Dalam penggunaan yang paling luas, akuntansi biaya mencakup penyusunan data
statistik, penerapan metode pengendalian biaya dan kepastian profitabilitas kegiatan yang
dilakukan atau direncanakan. Penetapan biaya mencakup teknik dan proses untuk memastikan
biaya.
Teknik mengacu pada prinsip-prinsip yang diterapkan untuk memastikan biaya produk,
pekerjaan, proses, dan layanan. ‘Proses’ mengacu pada rutinitas sehari-hari dalam menentukan
biaya dalam metode penetapan biaya yang diadopsi oleh perusahaan bisnis.
Manajemen organisasi manufaktur atau jasa, sektor swasta atau organisasi sector
publik, organisasi yang menghasilkan laba atau nirlaba, organisasi militer atau sipil akan
memastikan bahwa akuntansi biaya diberikan perhatian yang diperlukan sebagaimana
mestinya.
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa akuntansi biaya juga merupakan bagian
integral (tidak terpisahkan) dari akuntansi manajemen. Alasannya adalah karena akuntansi
biaya menghasilkan informasi biaya yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen guna
memberikan pertimbangan kepada manajer dalam proses pengambilan keputusan tertentu.
3
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa akuntansi biaya juga merupakan bagian
integral (tidak terpisahkan) dari akuntansi manajemen. Alasannya adalah karena akuntansi
biaya menghasilkan informasi biaya yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen guna
memberikan pertimbangan kepada manajer dalam proses pengambilan keputusan tertentu.
Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya
dalam artian cost dan biaya dalam artian expense
1. Biaya (cost)
Biaya atau cost adalah pengorbana sumber ekonomis yang diukur dalam suatu uang
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya
ini belum habis masa pakainya,dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukan
kedalam neraca.
Contoh:
Persediaan bahan baku
Persediaan produk dalam proses
Persediaan produk selesai
Surplus atau aktiva yang belum digunakan
2. Beban(Expense)
Beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah
habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat di masa akan
datang dikelompokkan sebagai harta. Beban ini dimasukkan ke dalam Laba/Rugi,
sebagai pengurangan dari pendapatan.
Contoh:
Beban penyusutan
Beban pemasaran
Beban yang tergolong sebagai biaya operasi.
4
Bagaimana membedakan antara biaya dan beban dapat dicontohkan sebagai berikut:
Pembelian mesin
Nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin tersebut merupakan biaya,
tetapi setelah dipakai akan menimbulkan penyusutan terhadap mesin yang akan
menjadi beban.
Perlengkapan kantor
Yang masih sisa digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang sudah terpakai
digolongkan sebagai beban
Persediaan bahan
Persediaan produk dalam proses, produk selesai yang masih sisa dan belum
terjual digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang sudah terjual akan
membentuk harga pokok penjualan dan digolongkan sebagai beban.
D. PENGGOLONGAN BIAYA
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan untuk
berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya jugadidasarkan atas disesuaikan dengan tujuan
tersebut.
Klasifikasi Biaya(Penggolongan Biaya) Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa
golonganatas dasar, yakni sebagai berikut :
1. Obyek Pengeluaran.
2. Fungsi-Fungsi Pokok Perusahaan.
3. Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
4. Atas Dasar Tingkah Lakunya terhadap Perubahan Volume Kegiatan.
5. Jangka Waktu
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan biaya diantaranya :
Misalnya saja, jumlah paku di furnitur merupakan bagian integral dari barang
jadi, tetapi karena biaya dari paku yang diperlukan untuk setiap furnitur tidak
signifikan, maka paku diklasifikasikan sebagai bahan baku tidak langsung.
c. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan
baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk
tertentu. Di pabrik yang sangat terotomatisasi, dua masalah sering muncul Ketika
dilakukan usaha untuk mengidentifikasikan tenaga kerja langsung sebagai elemen
biaya yang terpisah.
Pertama, pekerja yang sama melakukan berbagai tugas. Mereka dapat
bergantian mengerjakan tugas tenaga kerja langsung kemudian tugas tenaga kerja tidak
langsung secara cepat dan sering, sehingga biaya tenaga kerja langsung dan tidak
langsung menjadi sangat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dipisahkan.
Kedua, tenaga kerja langsung mungkin merupakan bagian yang tidak signifikan
dari total biaya produksi, sehingga sulit untuk menjustifikasi identifikasi biaya tenaga
kerja langsung sebagai elemen biaya yang terpisah. Dalam situasi di mana satu atau
kedua situasi tersebut ada, satu klasifikasi biaya konversi adalah memadai, sehingga
bahan baku langsung menjadi satu-satunya elemen biaya yang ditelusuri secara
langsung ke produk.
d. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak secara langsung
ditelusuri ke konstruksi atau komposisi produk jadi. Tenaga kerja tidak langsung
termasuk gaji penyelia, klerek pabrik, pembantu umum, pekerja bagian pemeliharaan,
dan biasanya, pekerja bagian gudang. Dalam bisnis jasa, tenaga kerja tidak langsung
dapat mencakup gaji resepsionis, operator telepon, pegawai pengarsipan, dan pegawai
yang menangani barang. jika hanya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung
yang ditelusuri ke setiap unit produk, tingkatan kemampuan penelusuran lainnya juga
berguna dalam memahami sifat dari biaya produksi.
Hal ini diilustrasikan sebelumnya dalam diskusi mengenai konsep biaya dan
objek biaya: biaya persiapan dapat ditelusuri langsung ke suatu batch, tetapi bersifat
tidak langsung terhadap satu unit di dalam batch tersebut; biaya desain produk dapat
ditelusuri langsung ke total jumlah semua unit yang pernah diproduksi untuk suatu
produk tertentu, tetapi bersifat tidak langsung terhadap salah satu unit atau salah satu
batch; dan seterusnya.
Hal ini merupakan salah satu prinsip dasar akuntansi biaya: biaya yang berbeda
adalah berarti dan berguna untuk tujuan yang berbeda. Sebagian besar sistem akuntansi
biaya memasukkan dalam overhead pabrik semua biaya yang tidak dapat ditelusuri ke
unit atau lot output tertentu. Dalam sistem semacam itu, semua biaya manufaktur yang
dapat ditelusuri langsung ke suatu batch, suatu pesanan pelanggan, suatu fasilitas
produksi, suatu produk atau variasi produk baru, atau suatu sranas strategis
digabungkan dalam satu klasifikasi overhead, karena tidak ada dari biaya tersebut yang
dianggap dapat ditelusuri langsung ke produk.
6
Untuk analisis mendalam atas apa yang menimbulkan biaya dan bagaimana cara
untuk mengelola biaya dengan lebih baik, pemisahan overhead menjadi kategori-
kategori yang berbeda adalah langkah yang penting namun sulit. Tanpa pemisahan yang
hati-hati, misalnya, perbedaan biaya dalam memproduksi sejumlah besar batch kecil
dari produk-produk yang berbeda, dibandingkan dengan biaya memproduksi beberapa
batch besar yang terdiri dari sedikit produk saja, tidak dapat dibedakan.
Seorang produsen mungkin sangat tidak efisien dalam mengelolabeberapa
bagian biaya overhead sehingga kerugian kompetitif bisa terjadi, tetapi item biaya yang
salah dikelola mungkin tidak dilaporkan ke manajer yang bersangkutan. Malahan, biaya
yang salah dikelola mungkin merupakan salah satu dari banyak komponen biaya
overhead yang jumlahnya besar dan terus bertumbuh, yang terdiri atas sebagian biaya
tenaga kerja tidak langsung, sebagian biaya bahan baku tidak langsung, sebagian biaya
listrik, dan seterusnya.
Di masa depan, sistem manufaktur yang terintegrasi dengan komputer
(computer integrated manufacturing -CIM), yang menggunakan teknologi manajamen
database di skala perusahaan, mungkin dapat memperbaiki kekurangan dari sistem
informasi sekarang.
e. Commercial Expense (Operating Expense)
Beban Komersial. Beban komersial terdiri atas dua klasifikasi umum: beban
pemasaran dan beban administratif (juga disebut beban umum dan administratif).
f. Marketing and Selling Expenseg.
Beban pemasaran dimulai dari titik di mana biaya manufaktur berakhir. Yaitu,
ketika proses manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap dijual. Beban
pemasaran mencakup beban promosi, penjualan, dan pengiriman.
g. General & Administration Expense
Beban administratif termasuk beban yang terjadi dalam mengarahkan dan
mengendalikan organisasi. Tidak semua beban semacam itu dialokasikan sebagai beban
administratif. Gaji dari wakil presiden direktur yang bertanggung jawab atas proses
manufaktur dapat dianggap sebagai biaya manufaktur, dan gaji wakil presiden direktur
yang bertanggung jawab atas pemasaran dapat dianggap sebagai beban pemasaran.
Metode harga pokok proses adalah pengumpulan harga pokok produk, ketika suatu
biaya dikumpulkan untuk setiap 30 satuan waktu tertentu. Misalnya bulan, triwulan,
semester, atau tahun. Metode harga pokok proses memiliki karakteristik sebagai
berikut:
Sistem harga pokok produksi ditentukan di muka membebankan biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik pada proses produksi.
Penghitungan tersebut berdasarkan biaya harga pokok yang ditentukan di muka.
1. Metode harga pokok penuh (Full Costing), yakni saat seluruh biaya produksi
diperhitungkan untuk menentukan harga pokok produksi. Pengeluaran tersebut
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya umum
(overhead).
2. Metode harga pokok variabel (Variable Costing), yakni metode yang hanya
memperhitungkan biaya produksi berupa perilaku variabel saja. Misalnya, untuk
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun biaya overhead pabrik.
Laporan keuangan adalah gambaran nyata yang tertuang dalam bentuk angka
real yang menunjukkan bagaimana kondisi perusahaan secara keseluruhan. Dari
laporan tersebut kita dapat melihat apakah perusahaan sedang mengalami keuntungan
atau kerugian. Atau dapat juga melihat apakah arus kas yang keluar masuk berjalan
dengan lancar pada periode sebelumnya, dan lain sebagainya.
berbagai pihak yang terkait. Dalam pihak internal saja, laporan keuangan merupakan
bentuk tanggung jawab bagian keuangan kepada pihak manajerial dan dewan direksi.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
https://www.academia.edu/51459999/Makalah_Akuntansi_Biaya_dan_Pengertian_Biaya_lan
jutan_
https://www.simulasikredit.com/apa-fungsi-laporan-keuangan/
https://www.rusdionoconsulting.com/akuntansi-biaya-pengertian-fungsi-dan-manfaatnya-
bagi-suatu-perusahaan/
Ahttps://www.academia.edu/51459999/Makalah_Akuntansi_Biaya_dan_Pengertian_Biaya_l
anjutan_
https://www.scribd.com/doc/185349701/Makalah-Akuntansi-Biaya-II
13