Anda di halaman 1dari 16

KARAKTERISTIK AKUNTANSI BIAYA

Disusun oleh :
Kelempok 1

 Antonius Mario C. Malo


 Keiza Christabel Basoeki
 Maria Kristina Lo’a Te’a
 Maria Oktaviani
 Revandi N. H. Lodo
 Yuristia Damaris Anin

PRODI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami bisa menyusun makalah ” KARAKTERISTIK AKUNTANSI
BIAYA ” dengan baik serta tepat waktu.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Akuntani
Biaya. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Oleh sebab itu, kritik serta saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Akuntansi
Biaya. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas
perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Kupang, 26 April 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................................................... ii


BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2


A. Pengertian Akuntansi Biaya .................................................................... 2
B. Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Manajemen. ................. 3
C. Konsep Akuntansi Biaya........................................................................... 3
D. Penggolongan Biaya.................................................................................. 4
E. Metode Pengumpulan Harga Pokok......................................................... 8
F. Sistem Akuntansi ....................................................................................... 9
G. Fungsi Laporan Keuangan ........................................................................ 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 12

A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 12

Daftar Pustaka .............................................................................................................. 13

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akuntansi biaya dalam pembuatan pengambilan keputusan sangat disadari oleh


perusahaan. Hal itu dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran tugas
manajemen. Khususnya di bidang perencanaan dalam mengambil keputusan.
Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membahas tentang penentuan harga
pokok dari suatu barang yang di produksi.
Kesulitan dalam hal pencatatan dan pengelolaan data produksi maupun transaksi
keuangan, seperti menghitung harga pokok produksi banyak terjadi di dalam
perusahaan manufaktur, menurut (Muhadi, 2001) harga pokok produksi adalah harga
pokok yang dikenakan pada suatu barang akibat dari proses produksi. Ketidak
akuratan dalam menghitung harga pokok produksi akan menimbulkan dampak negatif
karena akan mempengaruhi harga jual suatu produk. Oleh karena itu, perhitungan
harga pokok produksi harus dilakukan dengan tepat dan benar (Mulyadi, 1990).
Perusahaan garam PT. Sumatraco Langgeng Makmur melakukan perhitungan
harga pokok produksinya dengan menggunakan system biaya tradisional. System biaya
tradisional didasarkan pada biaya material langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Sedangkan biaya overhead dialokasikan ke semua unit produk/jasa menyebabkan
terjadi adanya ketidak akuratan dalam pembebanan biayanya sehingga mengakibatkan
kesalahan penentuan biaya dan pembuatan keputusan yang mengakibatkan munculnya
biaya undercost atau overcost.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menjelaskan karakteristik akuntansi biaya

C. TUJUAN
1. Mampu menjelaskan karakteristik akuntansi biaya
2

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, analisis dan pelaporan semua biaya
perusahaan (baik biaya variabel maupun biaya tetap) yang terkait dengan produksi suatu
produk. Hal ini agar manajemen perusahaan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih
baik, melakukan efisiensi dan anggaran secara akurat.
Tujuan akuntansi biaya adalah untuk meningkatkan margin laba bersih bisnis (berapa
banyak keuntungan yang dihasilkan setiap dolar penjualan).

Jadi akuntansi biaya adalah sistem akuntansi, yang memberikan informasi tentang
kepastian, dan pengendalian biaya produk, dan juga jasa. Akuntansi biaya mengukur efisiensi
operasi perusahaan. Ini adalah aspek batin perusahaan. Akuntansi biaya adalah proses
akuntansi dari titik di mana pengeluaran terjadi atau berkomitmen untuk pembentukan
hubungan akhirnya dengan pusat biaya dan unit biaya.
Dalam penggunaan yang paling luas, akuntansi biaya mencakup penyusunan data
statistik, penerapan metode pengendalian biaya dan kepastian profitabilitas kegiatan yang
dilakukan atau direncanakan. Penetapan biaya mencakup teknik dan proses untuk memastikan
biaya.

Teknik mengacu pada prinsip-prinsip yang diterapkan untuk memastikan biaya produk,
pekerjaan, proses, dan layanan. ‘Proses’ mengacu pada rutinitas sehari-hari dalam menentukan
biaya dalam metode penetapan biaya yang diadopsi oleh perusahaan bisnis.

Penetapan biaya melibatkan pengklasifikasian, pencatatan dan alokasi pengeluaran


yang tepat untuk penentuan biaya produk atau jasa; hubungan biaya ini dengan nilai
penjualan; dan kepastian profitabilitas Akuntansi Biaya, subjek yang menyediakan manajemen
dengan informasi yang berkaitan dengan biaya, adalah layanan untuk manajemen.

Manajemen organisasi manufaktur atau jasa, sektor swasta atau organisasi sector
publik, organisasi yang menghasilkan laba atau nirlaba, organisasi militer atau sipil akan
memastikan bahwa akuntansi biaya diberikan perhatian yang diperlukan sebagaimana
mestinya.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa akuntansi biaya juga merupakan bagian
integral (tidak terpisahkan) dari akuntansi manajemen. Alasannya adalah karena akuntansi
biaya menghasilkan informasi biaya yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen guna
memberikan pertimbangan kepada manajer dalam proses pengambilan keputusan tertentu.
3

B. Hubungan Akuntansi Biaya dengan Akuntansi Manajemen.


Akuntansi manajemen mempunyai tujuan utama yakni menyediakan informasi
keuangan bagi manajemen yang berguna untuk pengambilan keputusan tertentu.

Sebagai contoh, seorang manajer pemasaran memerlukan informasi yang relevan


sebelum memutuskan apakah perusahaan perlu memberikan potongan harga kepada pembeli
atas produk yang akan dijual, atau apakah perusahaan perlu memberikan hadiah atau bonus
kepada pembeli atas pembelian produk dalam jumlah tertentu.

Untuk mengambil keputusan tersebut, maka perusahaan memerlukan informasi yang


relevan dengan keputusan yang akan diambil, yakni informasi biaya produksi. Informasi biaya
produksi ini diolah dan disajikan oleh akuntansi biaya.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa akuntansi biaya juga merupakan bagian
integral (tidak terpisahkan) dari akuntansi manajemen. Alasannya adalah karena akuntansi
biaya menghasilkan informasi biaya yang dibutuhkan oleh akuntansi manajemen guna
memberikan pertimbangan kepada manajer dalam proses pengambilan keputusan tertentu.

C. Konsep Akuntansi Biaya

Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya
dalam artian cost dan biaya dalam artian expense
1. Biaya (cost)
Biaya atau cost adalah pengorbana sumber ekonomis yang diukur dalam suatu uang
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya
ini belum habis masa pakainya,dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukan
kedalam neraca.

Contoh:
 Persediaan bahan baku
 Persediaan produk dalam proses
 Persediaan produk selesai
 Surplus atau aktiva yang belum digunakan
2. Beban(Expense)
Beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah
habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat di masa akan
datang dikelompokkan sebagai harta. Beban ini dimasukkan ke dalam Laba/Rugi,
sebagai pengurangan dari pendapatan.
Contoh:
 Beban penyusutan
 Beban pemasaran
 Beban yang tergolong sebagai biaya operasi.
4

Bagaimana membedakan antara biaya dan beban dapat dicontohkan sebagai berikut:

 Pembelian mesin
Nilai yang dikeluarkan untuk memperoleh mesin tersebut merupakan biaya,
tetapi setelah dipakai akan menimbulkan penyusutan terhadap mesin yang akan
menjadi beban.
 Perlengkapan kantor
Yang masih sisa digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang sudah terpakai
digolongkan sebagai beban
 Persediaan bahan
Persediaan produk dalam proses, produk selesai yang masih sisa dan belum
terjual digolongkan sebagai biaya, sedangkan yang sudah terjual akan
membentuk harga pokok penjualan dan digolongkan sebagai beban.
D. PENGGOLONGAN BIAYA
Akuntansi biaya bertujuan untuk menyajikan informasi biaya yang digunakan untuk
berbagai tujuan, sehingga penggolongan biaya jugadidasarkan atas disesuaikan dengan tujuan
tersebut.
Klasifikasi Biaya(Penggolongan Biaya) Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa
golonganatas dasar, yakni sebagai berikut :
1. Obyek Pengeluaran.
2. Fungsi-Fungsi Pokok Perusahaan.
3. Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
4. Atas Dasar Tingkah Lakunya terhadap Perubahan Volume Kegiatan.
5. Jangka Waktu

Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menggolongkan biaya diantaranya :

1. Berdasarkan Fungsi Pokok Perusahaan:


a. Factory Cost (Biaya Produksi)
Biaya Manufaktur. Biaya manufaktur-juga disebut biaya produksi atau biaya
pabrik biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya: bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung, keduanya disebut biaya utama (prime cost). Tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik, keduanya disebut biaya konversi.
b. Biaya Bahan Baku (Direct Material Cost)
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian
integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya
produk.
Contoh dari bahan baku langsung adalah kayu yang digunakan untuk membuat
furnitur dan minyak mentah yang digunakan untuk membuat bensin. Kemudahan
penelusuran item bahan baku tersebut ke produk final merupakan pertimbangan utama
dalam mengklasifikasikan suatu biaya sebagai bahan baku langsung.
5

Misalnya saja, jumlah paku di furnitur merupakan bagian integral dari barang
jadi, tetapi karena biaya dari paku yang diperlukan untuk setiap furnitur tidak
signifikan, maka paku diklasifikasikan sebagai bahan baku tidak langsung.
c. Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor Cost)
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan
baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk
tertentu. Di pabrik yang sangat terotomatisasi, dua masalah sering muncul Ketika
dilakukan usaha untuk mengidentifikasikan tenaga kerja langsung sebagai elemen
biaya yang terpisah.
Pertama, pekerja yang sama melakukan berbagai tugas. Mereka dapat
bergantian mengerjakan tugas tenaga kerja langsung kemudian tugas tenaga kerja tidak
langsung secara cepat dan sering, sehingga biaya tenaga kerja langsung dan tidak
langsung menjadi sangat sulit atau bahkan tidak mungkin untuk dipisahkan.
Kedua, tenaga kerja langsung mungkin merupakan bagian yang tidak signifikan
dari total biaya produksi, sehingga sulit untuk menjustifikasi identifikasi biaya tenaga
kerja langsung sebagai elemen biaya yang terpisah. Dalam situasi di mana satu atau
kedua situasi tersebut ada, satu klasifikasi biaya konversi adalah memadai, sehingga
bahan baku langsung menjadi satu-satunya elemen biaya yang ditelusuri secara
langsung ke produk.
d. Biaya Tidak Langsung (Factory Overhead)
Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak secara langsung
ditelusuri ke konstruksi atau komposisi produk jadi. Tenaga kerja tidak langsung
termasuk gaji penyelia, klerek pabrik, pembantu umum, pekerja bagian pemeliharaan,
dan biasanya, pekerja bagian gudang. Dalam bisnis jasa, tenaga kerja tidak langsung
dapat mencakup gaji resepsionis, operator telepon, pegawai pengarsipan, dan pegawai
yang menangani barang. jika hanya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung
yang ditelusuri ke setiap unit produk, tingkatan kemampuan penelusuran lainnya juga
berguna dalam memahami sifat dari biaya produksi.
Hal ini diilustrasikan sebelumnya dalam diskusi mengenai konsep biaya dan
objek biaya: biaya persiapan dapat ditelusuri langsung ke suatu batch, tetapi bersifat
tidak langsung terhadap satu unit di dalam batch tersebut; biaya desain produk dapat
ditelusuri langsung ke total jumlah semua unit yang pernah diproduksi untuk suatu
produk tertentu, tetapi bersifat tidak langsung terhadap salah satu unit atau salah satu
batch; dan seterusnya.
Hal ini merupakan salah satu prinsip dasar akuntansi biaya: biaya yang berbeda
adalah berarti dan berguna untuk tujuan yang berbeda. Sebagian besar sistem akuntansi
biaya memasukkan dalam overhead pabrik semua biaya yang tidak dapat ditelusuri ke
unit atau lot output tertentu. Dalam sistem semacam itu, semua biaya manufaktur yang
dapat ditelusuri langsung ke suatu batch, suatu pesanan pelanggan, suatu fasilitas
produksi, suatu produk atau variasi produk baru, atau suatu sranas strategis
digabungkan dalam satu klasifikasi overhead, karena tidak ada dari biaya tersebut yang
dianggap dapat ditelusuri langsung ke produk.
6

Untuk analisis mendalam atas apa yang menimbulkan biaya dan bagaimana cara
untuk mengelola biaya dengan lebih baik, pemisahan overhead menjadi kategori-
kategori yang berbeda adalah langkah yang penting namun sulit. Tanpa pemisahan yang
hati-hati, misalnya, perbedaan biaya dalam memproduksi sejumlah besar batch kecil
dari produk-produk yang berbeda, dibandingkan dengan biaya memproduksi beberapa
batch besar yang terdiri dari sedikit produk saja, tidak dapat dibedakan.
Seorang produsen mungkin sangat tidak efisien dalam mengelolabeberapa
bagian biaya overhead sehingga kerugian kompetitif bisa terjadi, tetapi item biaya yang
salah dikelola mungkin tidak dilaporkan ke manajer yang bersangkutan. Malahan, biaya
yang salah dikelola mungkin merupakan salah satu dari banyak komponen biaya
overhead yang jumlahnya besar dan terus bertumbuh, yang terdiri atas sebagian biaya
tenaga kerja tidak langsung, sebagian biaya bahan baku tidak langsung, sebagian biaya
listrik, dan seterusnya.
Di masa depan, sistem manufaktur yang terintegrasi dengan komputer
(computer integrated manufacturing -CIM), yang menggunakan teknologi manajamen
database di skala perusahaan, mungkin dapat memperbaiki kekurangan dari sistem
informasi sekarang.
e. Commercial Expense (Operating Expense)
Beban Komersial. Beban komersial terdiri atas dua klasifikasi umum: beban
pemasaran dan beban administratif (juga disebut beban umum dan administratif).
f. Marketing and Selling Expenseg.
Beban pemasaran dimulai dari titik di mana biaya manufaktur berakhir. Yaitu,
ketika proses manufaktur selesai dan produk ada dalam kondisi siap dijual. Beban
pemasaran mencakup beban promosi, penjualan, dan pengiriman.
g. General & Administration Expense
Beban administratif termasuk beban yang terjadi dalam mengarahkan dan
mengendalikan organisasi. Tidak semua beban semacam itu dialokasikan sebagai beban
administratif. Gaji dari wakil presiden direktur yang bertanggung jawab atas proses
manufaktur dapat dianggap sebagai biaya manufaktur, dan gaji wakil presiden direktur
yang bertanggung jawab atas pemasaran dapat dianggap sebagai beban pemasaran.

2. Berdasarkan Periode Akuntansi


1. Capital Expenditure (Pengeluaran Modal).
Pengeluaran ini akanmemberi manfaat pada beberapa periode akuntansi. Jenis
pengeluaran ini dikapitalisir dan dicantumkan sebagai harga perolehan.
Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai capital expenditure jika pengeluarn ini me
mberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi, jumlahnya relatif besar, dan
pengeluaran ini sifatnya tidak rutin.
2. Revenue Expenditure (Pengeluaran Penghasilan).
Pengeluaran ini akan memberi manfaat pada periode akuntansi dimana pengeluaran
initerjadi. Pengeluaran ini menjadi beban pada periode tersebut, dan dicantumkan
dalam income statement. Suatu pengeluaran dikelompokkan sebagai revenue
expenditure jika pengeluaran tersebut memberi manfaat pada periode terjadinya
pengeluaran, jumlahnya relatif kecil, dan umumnya pengeluaran ini sifatnya rutin.
7

3. Berdasarkan Pengaruh Manajemen Terhadap Biaya.


a. Biaya Terkendali (Controllable Cost).
Adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan
tertentudalam jangka waktu tertentu.
b. Biaya Tidak Terkendali (Uncontrollable Cost).
Adalah biaya yangtidak dapat dipengaruhi oleh seorang manajer atau pejabat tingkatan
tertentu.

4. Karakteristik Biaya Dihubungkan Dengan Keluarannya


a. Biaya Engineered.
Adalah elemen biaya yang mempunyai hubungan phisik yang eksplisit dengan output.
b. Biaya Discretionary.
Biaya ini disebut juga managed cost
atau programmed cost adalah semua biaya yang tidak mempunyai hubungan yang
akurat dengan output.
c. Biaya Commited atau biaya kapasitas.
Adalah semua biaya yangterjadi dalam rangka untuk mempertahankan kapasitas atau
kemampuan organisasi dalam kegiatan produksi, pemasaran danadministrasi

5. Pengaruh Perubahan Volume Kegiatan Terhadap Biayaa.


a. Biaya Tetap.Yaitu biaya yang jumlah tidak dipengaruhi
oleh perubahan volume kegiatan sampai pada tingkatan tertentu. Biaya tetap berubah
berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan.
b. Biaya Variabel.
Biaya variabel mengasumsikan hubungan linear
antara biaya aktifitas tersebut. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlahtotalnya
berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan,semakin besar volume
kegiatan maka semakin besar pula jumlah total biaya variabel.
c. Biaya Semi Variabel.
Yaitu biaya dimana jumlah totalnya berubahsesuai dengan perubahan volume kegiatan,
akan tetapi sifat perubahannya tidak sebanding/proporsional.

6. Berdasarkan Objek yang dibiayainyaa.


a. Biaya Langsung.
Biaya yang terjadi atau manfaatnya dapatdiidentifikasi kepada objek atau pusat biaya
tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung.
Biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapatdiidentifikasi pada objek atau pusat
biaya tertentu, atau biaya yangmanfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat
biaya.
8

E. Metode Pengumpulan Harga Pokok


Bagi manajemen perusahaan, pengumpulan harga pokok berguna untuk menentukan
besarnya harga pokok suatu produk. Menurut Supriyono dalam Akuntansi Biaya:
Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, acuan pengumpulan harga pokok dibagi
menjadi dua, yakni:

 Metode harga pokok pesanan (Job Order Costing)


Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk ketika
suatu biaya dikumpulkan untuk setiap jenis pesanan atau dikontrak secara terpisah
identitasnya. Metode ini digunakan oleh perusahaan yang memiliki karakteristik
sebagai berikut:

1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus putus.


2. Produk yang dihasilkan biasanya berdasarkan pesanan pembelian, sehingga
pesanan yang satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.
3. Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi persediaan
di gudang.

 Metode harga pokok proses (Process Costing)

Metode harga pokok proses adalah pengumpulan harga pokok produk, ketika suatu
biaya dikumpulkan untuk setiap 30 satuan waktu tertentu. Misalnya bulan, triwulan,
semester, atau tahun. Metode harga pokok proses memiliki karakteristik sebagai
berikut:

1. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu.


2. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar, tidak tergantung
spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
3. Kegiatan produksi didasarkan pada anggaran produksi atau jadwal produksi untuk
satuan waktu tertentu.

a. Sistem Penentuan Harga Pokok

Berdasarkan jurnal Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi Kacang Oven


Pada Perusahaan Kacang Putra Mandiri karya Adelia Puspitasari W.P.,

Sistem penentuan harga pokok dibagi menjadi dua macam, yaitu

 Sistem harga pokok produksi sesungguhnya

Sistem harga pokok produksi sesungguhnya adalah sistem pembebanan biaya


bahan, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik pada produksi. Atau
disebut sebagai biaya yang sesungguhnya dinikmati oleh produk terkait.
9

 Sistem harga pokok produksi ditentukan di muka

Sistem harga pokok produksi ditentukan di muka membebankan biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik pada proses produksi.
Penghitungan tersebut berdasarkan biaya harga pokok yang ditentukan di muka.

b. Metode penentuan harga pokok


Metode penentuan harga pokok produksi ialah langkah memasukkan unsur
biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi
terdapat dua pendekatan, yaitu pendekatan metode harga pokok penuh dan metode
harga pokok variabel.
Mengutip jurnal Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produksi Kacang Oven pada
Perusahaan Kacang Putra Mandiri karya Adelia Puspitasari W.P., berikut
penjelasannya:

1. Metode harga pokok penuh (Full Costing), yakni saat seluruh biaya produksi
diperhitungkan untuk menentukan harga pokok produksi. Pengeluaran tersebut
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya umum
(overhead).

2. Metode harga pokok variabel (Variable Costing), yakni metode yang hanya
memperhitungkan biaya produksi berupa perilaku variabel saja. Misalnya, untuk
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, maupun biaya overhead pabrik.

F. Sistem Akuntansi Biaya (cost system)


Sistem akuntansi biaya adalah jaringan prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan dan
biaya produksi menyajikan laporan biaya. Dalam perusahaan manufaktur, Sistem Akuntansi
Biaya merupakan jaringan prosedur untuk mengumpulkan dan menyajikan .

Dapat dikelompokkan menjadi tiga sistem yaitu :

1. Actual Cost System (Sistem Harga Pokok Sesungguhnya).


Sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai
dengan harga pokok yang sesungguhnya dinikmati. Pada sistem ini, harga pokok
produksi baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya sesungguhnya
dikumpulkan.
2. Standard Cost System (Sistem Harga Pokok Standar).
Sistem pembebanan harga pokok kepada produk atau pesanan yang dihasilkan sebesar
harga pokok yang telah ditentukan/ditaksir sebelum suatu produkatau pesanan
dikerjakan.’
3. ABC (Activity Based Cost)
SystemDiuji coba pada awal dekade 1990-an di USA.
10

G. Fungsi Laporan Keuangan


Laporan keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam bisnis. Untuk lebih dapat
memahami pentingnya laporan keuangan, kita perlu mengetahui fungsi dari penerapan
informasi yang ada dalam laporan tersebut. Berikut adalah beberapa fungsi laporan
keuangan dalam berbagai aspek:

1. Menggambarkan Kondisi Perusahaan

Laporan keuangan adalah gambaran nyata yang tertuang dalam bentuk angka
real yang menunjukkan bagaimana kondisi perusahaan secara keseluruhan. Dari
laporan tersebut kita dapat melihat apakah perusahaan sedang mengalami keuntungan
atau kerugian. Atau dapat juga melihat apakah arus kas yang keluar masuk berjalan
dengan lancar pada periode sebelumnya, dan lain sebagainya.

Informasi-informasi yang terdapat dalam laporan keuangan itulah yang kemudian


menunjukkan bagaimana keadaan perusahaan pada suatu periode. Jika perusahaan
berada dalam kondisi laba atau tidak ada masalah dalam arus kas serta aset yang
dimiliki, berarti bisa dikatakan perusahaan dalam kondisi yang baik. Dan jika laporan
keuangan menunjukkan yang sebaliknya, berarti kondisi perusahaan perlu
dikhawatirkan karena berada dalam situasi yang tidak baik.

2. Bahan Evaluasi Kinerja, Perencanaan, dan Keputusan

Dengan adanya laporan keuangan yang menggambarkan keadaan dan kondisi


perusahaan, pihak manajerial perusahaan juga dapat menggunakan laporan tersebut
untuk mengevaluasi kinerja. Misalnya dari laporan keuangan dapat dilihat bahwa
perusahaan mengalami kerugian pada periode ini, maka pihak manajerial akan
mengevaluasi apa yang menyebabkan hal itu terjadi dan berusaha untuk mengatasinya.

Laporan keuangan juga dapat dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk


kegiatan operasional perusahaan selanjutnya. Misalnya perusahaan mengalami
keuntungan pada periode kemarin karena hasil penjualan produk baru yang melejit,
maka perusahaan dapat merencanakan untuk meningkatkan kuantitas produksi atau
memperluas pangsa pasar. Hal ini juga menunjukkan bahwa laporan keuangan
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pertimbangan membuat keputusan
oleh perusahaan.

4. Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan

Sebagaimana namanya, laporan keuangan adalah bentuk laporan dari kegiatan


dan transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini berarti laporan
keuangan merupakan laporan yang menunjukkan bentuk pertanggungjawaban kepada
11

berbagai pihak yang terkait. Dalam pihak internal saja, laporan keuangan merupakan
bentuk tanggung jawab bagian keuangan kepada pihak manajerial dan dewan direksi.

Sedangkan kepada pihak eksternal seperti para pemegang saham yang


memberikan modal untuk perusahaan, laporan keuangan merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas pengelolaan dana mereka oleh perusahaan. Laporan
keuangan juga merupakan bentuk bukti pada pemerintah bahwa perusahaan telah
menjalankan operasional dengan baik tanpa melanggar hukum yang berlaku.

5. Menunjukkan Kredibilitas Perusahaan

Laporan keuangan yang baik dan transparan menunjukkan bahwa perusahaan


tersebut memang menjalankan operasional dengan baik juga. Hal ini sangat
berpengaruh terhadap kredibilitas yang dimiliki perusahaan, yang kemudian
mempengaruhi kepercayaan yang diberikan pada perusahaan. Kredibilitas dan
kepercayaan merupakan dua hal yang sangat penting dalam menjalankan bisnis dalam
skala apapun, kecil maupun besar.

Kredibilitas perusahaan juga akan sangat mempengaruhi calon investor yang


akan menaruh saham pada perusahaan, dimana mereka akan lebih percaya pada
perusahaan yang berkedibilitas baik. Bukan hanya itu, kredibilitas juga mempengaruhi
image perusahaan di mata publik atau masyarakat umum. Karena itu sekarang sudah
banyak perusahaan yang memberikan akses kepada publik untuk dapat melihat laporan
keuangan milik mereka secara transparan.
12

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam akuntansi biaya dalam pembuatan pengambilan keputusan sangat


disadari oleh perusahaan. Hal itu dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu
kelancaran tugas manajemen. Khususnya di bidang perencanaan dalam
mengambil keputusan. Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang membahas
tentang penentuan harga pokok dari suatu barang yang di produksi.
Kesulitan dalam hal pencatatan dan pengelolaan data produksi maupun
transaksi keuangan, seperti menghitung harga pokok produksi banyak terjadi di
dalam perusahaan manufaktur, menurut (Muhadi, 2001) harga pokok produksi
adalah harga pokok yang dikenakan pada suatu barang akibat dari proses
produksi. Ketidak akuratan dalam menghitung harga pokok produksi akan
menimbulkan dampak negatif karena akan mempengaruhi harga jual suatu
produk. Oleh karena itu, perhitungan harga pokok produksi harus dilakukan
dengan tepat dan benar (Mulyadi, 1990).

3.2 SARAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa penyusunan makalah


ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif akan senantiasa penyusun nanti dalam upaya evaluasi diri. Akhirnya penulis
hanya bias berharap, dibalik ketidaksempurnaan penulisan dan penyusunan makalah ini
adalah ditemukan sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau bahkan hikmah bagi
penulis dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/51459999/Makalah_Akuntansi_Biaya_dan_Pengertian_Biaya_lan
jutan_

https://www.simulasikredit.com/apa-fungsi-laporan-keuangan/

https://www.rusdionoconsulting.com/akuntansi-biaya-pengertian-fungsi-dan-manfaatnya-
bagi-suatu-perusahaan/

Ahttps://www.academia.edu/51459999/Makalah_Akuntansi_Biaya_dan_Pengertian_Biaya_l
anjutan_

https://www.scribd.com/doc/185349701/Makalah-Akuntansi-Biaya-II

13

Anda mungkin juga menyukai