Anda di halaman 1dari 12

COST CONSEPT AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION

SYSTEM

MAKALAH

Disusun dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Biaya dengan
dosen pengampu Adrian Hartanto Sanputra, S.E., MSA

Disusun oleh:

Kelompok 8 Kelas IV B

Indri Kumalasari 12406183079

Indraswari Octa Nur Audia 12406183089

Dzalin Adibatul Mar’ah 12406183097

JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

FEBRUARI 202
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Cost Consept And The Cost Accounting Information
System”.
Makalah ini penulis susun guna memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Biaya. Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat hambatan. Akan
tetapi, atas bantuan dari berbagai pihak hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rektor IAIN Tulungagung Maftukin, M,Ag.
2. Bapak Adrian Hartanto Sanputra, S.E., MSA selaku dosen
pengampu mata kuliah Akuntansi Biaya.
3. Semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis, pembaca dan umumnya bagi kita semua.

Tulungagung, 15 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB 1 :
PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar belakang.......................................................................................1

B. Rumusan masalah..................................................................................1

C. Tujuan
Penulisan....................................................................................1

BAB II :
PEMBAHASAN........................................................................................2

A. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi


Biaya..........................2

B. Analisis Perilaku Biaya.........................................................................4


BAB III :
PENUTUP................................................................................................9

A.
Kesimpulan............................................................................................9

B. Saran......................................................................................................9

DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini pertumbuhan ekonomi semakin pesat.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang besar dan berkembang maka
persaingan juga semakin ketat, sehingga setiap perusahaan harus meningkatkan
kualitas pada produk yang dihasilkan.

Untuk mendapatkan kualitas produk yang baik tentu memerlukan biaya.


Pentingnya biaya produksi memerlukan perhatian yang khusus karena biaya
produksi merupakan biaya dari seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka pihak manajemen
memerlukan informasi yang dapat di percaya sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, dengan ini penulis akan memaparkan tentang
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya dan Analisis Perilaku
Biaya.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana penjelasan Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi
Biaya?
2. Bagaimana penjelasan Analisis Perilaku Biaya?

 C. Tujuan penulisan


1. Mengetahui penjelasan Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi
Biaya.
2. Mengetahui penjelasan Analisis Perilaku Biaya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya


Konsep biaya telah berkembang sesuai dengan kebutuhan akuntan,
ekonom, dan insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai
“suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk
menjamin perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran
atau pengorbanan pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan
atas kas atau aset lain yang terjadi pada saat ini atau di masa yang akan
datang.”
Sering kali, istilah biaya (cost) digunakan sebagai sinonim dari
beban texpense). Tetapi, beban dapat didefinisikan sebagai arus keluar
yang terukur dari barang atau jasa yang kemudian ditandingkan dengan
pendapatan untuk menentukan laba atau sebagai:
.....penurunan dalam aset bersih sebagai akibat dari penggunaan
jasa ekonomi dalam menciptakan pendapatan atau dari pengenaan pajak
oleh badan pemerintah. Beban diukur berdasarkan jumlah penurunan
dalam aset atau jumlah peningkatan dalam utang yang berkaitan dengan
produksi dan penyerahan barang atau jasa... beban dalam arti paling luas
mencakup semua biaya yang sudah habis masa berlakunya yang dapat
dikurangkan dari pendapatan.
Untuk membedakan antara biaya dan beban bayangkan pembelian
bahan baku secara tunai. Oleh karena aset bersih tidak terpengaruh, maka
tidak ada beban yang diakui. Sumber daya perusahaan hanya diubah dari
kas menjadi persediaan bahan baku. Bahan baku tersebut dibeli dengan
biaya tertentu, tetapi belum menjadi beban Ketika perusahaan kemudian
menjual barang jadi yang dibuat dari bahan baku tersebut, maka biaya
dari bahan baku itu dibukukan sebagai beban di laporan laba rugi. Setiap
beban adalah biaya, tetapi tidak setiap biaya adalah beban. Misalnya saja,
aset adalah biaya, tetapi bukan (belum menjadi) beban.
Istilah biaya menjadi lebih spesifik ketika istilah tersebut
dimodifikasi dengan deskripsi seperti langsung, utama (prime), konversi,
tidak langsung, tetap, variabel, terkendali controllable) produk. periode,
bersama (int), estimasi, standar, tertanam sunk), atau tunai (out of
pocket). Setiap modifikasi mengimplikasikan suatu atribut tertentu yang
penting dalam pengukuran biaya. Setiap biaya tersebut dicatat dan
diakumulasikan ketika manajemen membebankan biaya ke persediaan,
menyusun laporan keuangan, merencanakan dan mengendalikan biaya,

2
membuat perencanaan dan keputusan strategis, memilih di antara
alternatif, memotivasi karyawan, dan mengevaluasi kinerja. Akuntan
yang terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan juga harus
bekerja dengan biaya masa depan, biaya penggantian (replacement costs,
biaya diferensial (differential costs), dan biaya oportunitas (opportunity
costs), di mana tidak satu pun dari biaya-biaya tersebut yang dicatat dan
dilaporkan dalam laporan keuangan eksternal.
Informasi biaya yang sistematis dan komparatif, serta data biaya
dan laba analitis dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba,
menetapkan target departemental untuk manajemen tingkat menengah
dan manajemen operasi, mengevaluasi efektivitas rencana menunjukkan
keberhasilan atau kegagalan tertentu, mengidentifikasikan dan memilih
strategi, serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi
Sistem informasi yang terintegrasi dan terkoordinasi menyediakan
informasi yang dibutuhkan oleh manajer dan mengomunikasikannya
dengan segera dalam bentuk yang dapat dipahami oleh pengguna
informasi. Peluang dapat hilang karena komunikasi yang buruk.
Data akuntansi diakumulasikan dalam berbagai bentuk, metode,
dan sistem karena beragamnya jenis dan ukuran bisnis. Sistem informasi
yang berhasil sebaiknya disesuaikan untuk memberikan perpaduan yang
paling efisien antara kecanggihan dan kesederhanaan. Mendesain sistem
akuntansi biaya membutuhkan pemahaman atas struktur organisasi dan
jenis informasi yang dibutuhkan. Sistem tersebut mungkin saja
memperbesar kemungkinan atau menggagalkan pencapaian dari hasil-
hasil yang diinginkan, bergantung sampai sejauh mana penilaian perilaku
yang baik diterapkan dalam mengembangkan, memelihara, dan
memperbaiki sistem tersebut serta dalam mendidik karyawan untuk
memenuhi persyaratan sistem. 
Sistem informasi akuntansi biaya harus mencerminkan pembagian
otoritas sehingga manajer individual dapat dimintai pertanggungjawaban.
Sistem tersebut harus didesain untuk mendukung manajemen
berdasarkan pengecualian. Yaitu, sistem tersebut harus menyediakan
bagi manajemen informasi yang memfasilitasi identifikasi segera atas
aktivitas-aktivitas yang memerlukan perhatian. Meskipun catatan
akuntansi tidak akan menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan
untuk manajemen yang efektif, akuntan yang mendesain sistem tersebut
harus mengetahui bagaimana karyawan digaji, bagaimana persediaan
dikendalikan, bagaimana peralatan dihitung biayanya, berapa kapasitas
mesin, dan informasi-informasi operasi lainnya. 

3
Sistem Informasi tersebut sebaiknya memfokuskan perhatian
manajemen. Beberapa aspek yang signifikan dari kinerja mungkin saja
sulit untuk diukur, sementara faktor-faktor yang lebih mudah diukur
namun kurang signifikan bisa menyebabkan perusahaan mengejar atau
menekankan secara berlebihan aktivitas-aktivitas yang salah. Manajer
sebaiknya memperoleh informasi yang sesuai, beserta maksud kegunaan
dan keterbatasannya.
Beberapa persyaratan pembukuan dan pelaporan diharuskan oleh
kekuatan eksternal. Persyaratan hukum, undang-undang, dan kontraktual
harus dipenuhi oleh sistem yang efektif secara biaya. Kecanggihan sistem
di luar persyaratan tersebut ditentukan semata-mata oleh nilai yang
dihasilkannya bagi manajemen..1

B. Analisis Perilaku Biaya

1. Klasifikasi Biaya
Biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap pengeluaran
sebagai biaya tetap, biaya variabel, atau biaya semivariabel.
a. Biaya Tetap
Biaya Tetap didefinisikan sebagai biaya yang secara total
tidak berubah saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun. Jika
aktivitas diharapkan untuk meningkat di atas kapasitas yang
sekarang, biaya tetap harus dinaikan untuk menangani peningkatan
volume yang diperkirakan. Misalnya overhead pabrik memasukan
item seperti supervisi, penyusutan, sewa, asuransi properti, pajak
properti - semuanya secara umum dianggap sebagai biaya tetap.
Jika perkiraan permintaan produksi meningkat maka terdapat
peningkatan tingkat pengeluaran atas setiap item overhead pabrik.
Satu jenis biaya tertentu diklasifikasikan sebagai biaya tetap
hanya dalam rentang aktivitas yang terbatas yang disebut rentang
relevan (relevant range).
Beban tetap diskresioner (discretionary fixed costs) atau
biaya tetap terprogram (programmed fixed costs) yaitu pengeluaran
bersifat tetap karena adanya kebijakan manajemen.

1
William K. Carter, Akuntansi Biaya (Edisi 14, Jakarta, Salemba Empat, 2009) hlm. 30-35.

4
Beban tetap terikat ( commited fixed costs ) adalah
pengeluaran yang membutuhkan suatu seri pembayaran selama
jangka waktu yang lama.

b. Biaya Variabel

Biaya variabel didefinisikan sebagai biaya yang secara total


meningkat secara proporsional terhadap peningkatan dalam
aktivitas dan menurun secara proporsional terhadap penurunan
dalam aktivitas. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, beberapa perlengkapan,
beberapa tenaga kerja tidak langsung, alat-alat kecil, pengerjaan
kecil, pengerjaan ulang dan unit-unit rusak.

Dalam rentang aktivitas yang terbatas, hubungan antara suatu


aktivitas dengan biaya yang terkait bisa mendekati liniaritas (total
biaya variabel diasumsikan meningkat dalam jumlah konstan untuk
setiap satu unit peningkatan dalam aktivitas).

Saat kondisi – kondisi berubah atau tingkat aktivitas berada


di luar rentang yang relevan, tarif biaya variabel baru harus
dihitung.

c. Biaya Semivariabel

Biaya Semivariabel didefinisikan sebagai biaya yang


memperlihatkan baik karakteristik – karakteristik dari biaya tetap
maupun biaya variabel. Contohnya biaya listrik, air , gas bensin,
batubara , perlengkapan, pemeliharaan, beberapa tenaga kerja tidak
langsung, asuransi jiwa kelompok untuk karyawan, biaya pensiun,
pajak penghasilan, biaya perjalanan dinas, dan biaya hiburan.

Dua alasan adanya karakteristik semivariabel pada beberapa jenis


pengeluaran :

1) pengaturan minimum mungkin diperlukan atau kuantitas


minimum dari perlengkapan atau jasa mungkin perlu dikonsumsi
untuk memelihara kesiapan beroperasi

2) klasifikasi akuntansi, berdasarkan objek pengeluaran atau fungsi


umumnya mengelompokan biaya tetap dan biaya variabel bersama-
sama.

d. Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel

5
Untuk merencanakan, menganalisis, mengendalikan atau
mengevaluasi biaya pada tingkat aktivitas yang berbeda, biaya
tetap dan variabel harus dipisahkan. Pemisahan biaya tetap dan
biaya variabel diperlukan untuk tujuan-tujuan berikut :

1) perhitungan tarif biaya overhead predeterminasi dan analisis


varians

2) persiapan anggaran fleksibel dan analisis varians

3) perhitungan biaya langsung dan analisis varians

4) analisis titik impas dan analisis biaya-volume-laba

5) analisis biaya diferensial dan komparatif

Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel

Untuk merencanakan, menganalisis, mengendalikan, atau


mengevaluasi biaya pada tingkat aktivitas yang berbeda, biaya
tetap dan biaya variabel harus dipisahkan. Pemisahan biaya tetap
dan biaya variable diperlukan untuk tujuan–tujuan berikut :

• Perhitungan tarif biaya overhead predeterminasi dan analisis


varians

• Persiapan anggaran fleksibel dan analisis varians

• Perhitungan biaya langsung dan analisis varians

• Analisis titik impas dan analisis biaya volume laba

• Analisis biaya diferensial dan komparatif

• Analisis maksimisasi laba dan minimisasi biaya jangka pendek

• Analisis anggaran modal

• Analisis profitabilitas pemasaran berdasarkan daerah, produk, dan


pelanggan

Pada umumnya, klasifikasi dan estimasi biaya yang lebih


dapat diandalkan diperoleh dengan menggunakan salah satu
metode perhitungan berikut:

a) Metode tinggi – rendah

6
Elemen tetap dan elemen variabel dari suatu biaya dihitung
menggunakan dua titik . Titik data dipilih dari data historis yang
merupakan periode dengan aktivitas tertinggi dan terendah .
Periode tertinggi dan terendah dipilih karena keduanya mewakili
kondisi dari dua tingkat aktivitas yang paling berjauhan .

b) Metode scattergraph

Metode scattergraph merupakan kemajuan dari metode


tinggi rendah karena metode ini menggunakan semua data yang
tersedia bukan hanya dua titik data . Metode ini memungkinkan
inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah biaya
tersebut tampak terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya
mendekati linear . Meskipun demikian, suatu analisis perilaku
biaya menggunakan metode scattergraph bisa saja menjadi bias
karena garis biaya yang digambar melalui plot data berdasarkan
pada interpretasi visual .

c) Metode kuadrat terkecil

Metode ini digunakan tidak hanya untuk mengestimasi


komponen tetap dan variabel dari biaya semi variabel tetapi juga
untuk menentukan apakah suatu biaya seluruhnya tetap atau
seluruhnya variabel dalam rentang aktivitas yang relevan .

Penggunaan metode perhitungan biasanya menghasilkan


analisis perilaku biaya yang lebih dapat diandalkan
dibandingkan penggunaan penilaian manajemen mengingat
bahwa hasil yang diperoleh bergantung pada data historis.
Estimasi biaya tetap dan variabel berdasarkan data historis
sebaiknya disesuaikan untuk merefleksikan apa yang
diperkirakan akan terjadi selama periode perkiraan. Jika data
historis memasukkan observasi dari beberapa tahun yang
berbeda, analisis harus mempertimbnagkan potensi dampak
inflasi. Jika tingkat inflasi cukup substansial selama periode
tertentu, estimasi biaya tetap dan variabel kemungkinan besar
tidak dapat diandalkan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah
ini yaitu menghitung kembali biaya setiap periode sample dalam
nilai uang sekarang kemudian melakukan analisis biaya yang
telah disesuaikan terhadap inflasi.2
2
Resume Akuntansi Biaya Analisis Perilaku Biay,. Resume (Bandung, Universitas Pendidikan
Indonesia) hlm. 2-6.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Informasi biaya yang sistematis dan komparatif, serta data biaya dan
laba analitis dibutuhkan agar manajer dapat menetapkan target laba,
menetapkan target departemental untuk manajemen tingkat menengah dan
manajemen operasi, mengevaluasi efektivitas rencana menunjukkan
keberhasilan atau kegagalan tertentu, mengidentifikasikan dan memilih
strategi, serta memutuskan penyesuaian dan perbaikan dalam organisasi
Sistem informasi yang terintegrasi dan terkoordinasi menyediakan informasi
yang dibutuhkan oleh manajer dan mengomunikasikannya dengan segera
dalam bentuk yang dapat dipahami oleh pengguna informasi. Peluang dapat
hilang karena komunikasi yang buruk.
Biaya umumnya akan menghasilkan klasifikasi tiap pengeluaran
sebagai biaya tetap, biaya variabel, atau biaya semivariabel. Pada umumnya,
klasifikasi dan estimasi biaya yang lebih dapat diandalkan diperoleh dengan
menggunakan salah satu metode perhitungan metode tinggi – rendah , metode
scattergraph,metode kuadrat terkecil.

B. Saran

Puji dan Syukur untuk Allah SWT, pencipta dan pengatur seluruh alam,
karna berkat Rahmat dan Inayah-Nya Makalah Akuntansi Biaya tentang Cost
Consept And The Cost Accounting Information System ini telah dapat kami
selesaikan. Maka sampai disini Makalah Akuntansi Biaya yang kami paparkan
dapat dijadikan bahan penulisan dan pembelajaran bagi semua pembaca.
Atau pun harapan kami mengenai penulisan Makalah sederhana yang kami
buat sedemikian, pembaca dapat menyanggah lebih baik untuk memberi
tambahan untuk menambahkan jika ada yang kurang dalam pembuatan
Makalah ini sehingga menjadi kekurangan kami dalam menyusun. Makalah ini
bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tercukupi.
Sebagai ucapan terakhir, dengan ini kami mengharapkan banyak maaf atas
segala kekhilafan, kesalahan dan kelupaan dalam pembuatan Makalah ini dari
awal sampai akhir. Untuk itu atas perhatian pembaca kami ucapkan terima
kasih.

8
DAFTAR PUSTAKA

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.

Resume Akuntansi Biaya Analisis Perilaku Biaya. Resume. Bandung: Universitas


Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai