CHAPTER 11
COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS:
A MANAGERIAL PLANNING TOOLS
(Analisis Biaya-Volume-Laba: Alat Perencanaan Manajerial)
KELOMPOK 2
FITZAL RAHMAN 2019104413
KARTIKA SARI 2019104463
VAHRUL DAVID ARIANTO 2019104856
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Manajemen, yakni Bapak
Kenny Ardillah. dan merupakan bentuk pemahaman dari kami terkait materi yang
disampaikan Bapak Kenny Ardillah
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
namun besar harapan kami bahwa laporan ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kenny Ardillah
selaku dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen atas bimbingannya dalam penyusunan
laporan ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.
Penulis
ii
Daftar Isi
Halaman Depan......................................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Maksud dan Tujuan Makalah ................................................................................... 19
1.3 Sistematika Penulisan Makalah ................................................................................ 20
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................ 21
2.1 Analisis Biaya-Volume-Laba: Alat Perencanaan Manajerial ............................ 21
2.1.1 Kegunaan analisis CVP .................................................................................. 21
2.2 Titik Impas dalam Unit .......................................................................................... 22
2.2.1 Penggunaan Laba Operasi dalam Analisis CVP ............................................ 22
2.2.2 Jalan Pintas untuk Menghitung Unit Impas ................................................... 25
2.2.3 Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba .......... 26
2.3 Titik Impas dalam Dollar Penjualan .................................................................... 31
2.3.1 Target Laba dan Pendapatan Penjualan.......................................................... 34
2.3.2 Membandingkan Kedua Pendekatan .............................................................. 35
2.4 Analisis Multiproduk ............................................................................................. 35
2.4.1 Titik Impas dalam Unit................................................................................... 37
2.4.2 Pendekatan Dolar Penjualan ........................................................................... 42
2.5 Penyajian Secara Grafis Hubungan CVP ............................................................ 44
2.5.1 Grafik Laba-Volume ...................................................................................... 44
2.5.2 Grafik Biaya-Volume-Laba ............................................................................ 46
2.5.3 Asumsi-asumsi pada Analisa Biaya-Volume-Laba ........................................ 47
2.6 Perubahan dalam Variabel CVP .......................................................................... 50
2.6.1 Memperkenalkan Risiko dan Ketidakpastian ................................................. 55
2.6.2 Analisis Sensitivitas dan CVP ........................................................................ 60
2.7 Analisis CVP dan Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas ........................... 61
2.7.1 Contoh Perbandingan Analisis Konvensional dan ABC ................................ 62
2.7.2 Implikasi Strategis: Analisis CVP Konvensional versus Analisis ABC ........ 64
2.7.3 Analisis CVP dan JIT ..................................................................................... 66
BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................................... 68
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 80
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 81
iii
BAB I
PENDAHULUAN
bisnis. Selain itu akuntansi merupakan “bahasa bisnis”. Semakin baik memahaminya,
Terdapat pemakai eksternal maupun internal dari informasi akuntansi, sehingga dapat
anggaran, peramalan, dan proyeksi yang digunakan dalam membuat keputusan entitas.
Manajer suatu entitas memiliki kemampuan untuk menentukan bantuk dan isi dari
Akuntansi biaya (cost accounting) memberikan data yang penting bagi para manajer
untuk merencanakan dan mengendalikan data yang penting bagi para manajer untuk
pelanggan.
1
untuk menetapkan harga kepada konsumen dan bisa memprediksi laba sebesar berapa
persen keuntungan, karena memperhitungkan berapa biaya, volume, dan laba sebagai
Persediaan merupakan urat penting bagi perusahaan dagang, dan harga pokok
penjualan adalah pos beban paling penting bagi suatu peritel. Laba kotor (margin
kotor) adalah perbedaan atau selisih antara penjualan bersih dan harga pokok
penjualan.
Inventories mendefinisikan persediaan sebagai aset yang (a) disimpan untuk dijual
dalam proses operasi rutin perusahaan, (b) dalam proses produksi untuk penjualan,
atau (c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan yang akan di konsumsi selama proses
bahan atau perlengkapan yang akan dikonsumsi selama proses produksi atau
penyerahan jasa. Ini berarti persediaan dapat berupa bahan baku, barang dalam proses,
2
Untuk makalah ini dapat menjadi pembelajaran atas analisis dari informasi mengenai
yaitu:
b. Mengendalikan kualitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap
produk dan jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan harga dan evaluasi
c. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi atau
Laba kotor (gross profit) yang juga disebut margin kotor (gross margin) adalah
kelebihan pendapatan penjualan terhadap harga pokok penjuaan. Hal itu disebut laba
menentukan bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead untuk memperhitungkan
harga yang sesuai. Bahan baku di proses menjadi barang setengah jadi dan di proses
lagi menjadi barang jadi. Apakah barang jadi tersebut akan ditambahkan pemanis atau
Untuk barang cacat atau barang akan di jual kembali atau diolah menjadi barang
perhotelan, dari mulai tambahan listrik, kasur tambahan, diskon, dan membership.
3
Bagi industri kecil bahkan menengah diperlukan penganggaran dan penetapan harga
Jika laba telah diperoleh, misalnya laba operasi, maka harus di kurangi dengan pajak,
sehingga didapatkan laba bersih (net income). Laba bersih ini menjadi keuntungan
bagi pebisnis.
Jika harga terlalu tinggi karena ingin memperoleh keuntungan tinggi, akan
ditinggalkan. Apabila harga terlalu murah, maka akan membuat kerugian bagi
ini akan menjadi keuntungan apakah perusahaan akan mempertahankan divisi atau
Perbedaan dengan akuntansi keuangan adalah laporan keuangan yang disajikan untuk
keperluan eksternal, misalnya untuk meminjam uang kepada Bank, menjadi lampiran
bagi keperluan perpajakan, dan keperluan untuk pelaporan kepada pihak Bursa Efek
4
Penelitian-penelitian penunjang makalah ini adalah:
Volume Profit Analysis digunakan dalam penelitian dapat digunakan sebagai dasar
Perencanaan Penjualan deskriptif. Penelitian ini tingkat laba yang diharapkan yaitu
Jurnal Administrasi
No 1 Oktober 2015.
5
2. Analisis Perencanaan Jenis penelitian ini adalah Hasil penelitian menjelaskan
Break Even Point pada digunakan dalam penelitian Margin of Safety dan Margin
Akuntansi. Universitas
Sam Ratulangi,
Manado, Sulawesi
Utara.
ISSN 2303-1174.
Hal.376-385.
6
3. Analisis Break Even Jenis penelitian yang akan Kesimpulan:
Fakultas Ilmu
Administrasi,
Universitas Brawijaya,
Malang.
Jurnal Administrasi
No 1Juni 2016.
7
4. Analisis Karakteristik riset ini Berdasarkan hasil penelitian yang
periode 2008-2011. b) Dimensi waktu riset produk yang terdiri dari biaya
BINUS BUSINESS adalah time series yaitu manufaktur dan beban operasi
beban operasional
8
perusahaan.
tradisional menjadi
periode 2008-2011
dilepaskan. Perbedaannya
overhead tetap.
3) Hasil perhitungan
biaya-volume-laba adalah:
a) Hasil analisis
9
biaya-volume-laba
periode 2011
menunjukkan bahwa
titik impas.
2008-2011 menunjukkan
menghasilkan margin
menghasilkan laba
maksimum.
pengaman (Margin of
10
pengaman yang diperoleh
menunjukkan bahwa
perusahaan sudah
diperoleh perusahaan.
perusahaan sudah
impas dengan
2011.
dengan analisis
biaya-volume-laba
11
menggunakan perhitungan
tetap 5%.
12
5. Penerapan Metode penelitian ini 1) Berdasarkan hasil observasi
inginkan.
2) Hasil analisis
sebagai berikut:
13
tahun 2014, 2015 dan 2016.
dapat melalui
cost-volume-profit untuk
2016.
14
6. Analisis Metode penelitian adalah Hasilnya adalah untuk mengetahui
Laba pada Pabrik Tahu Metode pengumpulan data perencanaan laba pada Pabrik
Jurusan Akuntansi,
Bisnis, Universitas
Sam Ratulangi
Manado, Manado
95117, Indonesia.
Efisiensi. Vol. 16
15
7. Analisis Penelitian ini termasuk Hasil penelitian dapat
Laba pada Hotel berasal dari hasil studi menaikkan atau menurunkan
Sintesa Peninsula, pustaka, observasi, dan harga jual, biaya tetap, dan
kerugian.
16
8. Analisis Jenis data yang digunakan Hasil penelitian ini adalah:
sebesar Rp 12.830.678.809,
Rp 5.735.111.915 perusahaan
sampai Rp 12.830.678.809.
17
9. Break Even Point Metode penelitian ini Hasil penelitian menjelaskan
Akuntansi, Universitas
Sam Ratulangi,
Manado.
No 4 Desember 2014,
hal. 147-153.
18
10. Analisis Penelitian menggunakan Untuk menganalisis biaya,
Bisnis, Universitas
Sam Ratulangi,
Manado, Indonesia.
Maksud dan tujuan dari makalah yang kami susun atas pembahasan Bab 11 adalah:
✓ Menentukan jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas atau
19
✓ Menghitung jumlah pendapatan yang diperlukan untuk mencapai target impas
artinya masing-masing.
analisis biaya-volume-laba.
analisis biaya-volume-laba.
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 3 PEMBAHASAN
BAB 4 PENUTUP
20
BAB II
KERANGKA TEORITIS
sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Oleh karena analisis
keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual, dan harga, maka semua informasi
Analisis CVP merupakan suatu bagian analisis integral dari perencanaan keuangan
pemecahannya.
➢ Dapat mengatasi banyak isu lainnya, seperti jumlah unit yang harus dijual untuk
mencapai impas, dampak pengurangan biaya terhadap titik impas, dan dampak
menguji dampak dari berbagai tingkat harga atau biaya terhadap laba.
21
2.2 Pengertian Titik Impas (Break Even Point)
Titik Impas (Break Even Point) adalah titik di mana total pendapatan sama dengan
Menemukan titik impas dalam unit dengan berfokus kepada laba operasi.
jumlah unit yang harus dijual guna menghasilkan laba yang ditargetkan.
Angkatan Laut Amerika Serikat yang berpangkalan di wilayah timur laut Florida
Dengan cara tersebut, jasa yang lebih rumit dibebankan lebih banyak unit produktif
daripada jasa yang tidak terlalu rumit, sehingga usaha jasa dapat di standarisasi.
Laporan Laba Rugi merupakan suatu alat yang berguna untuk menginformasikan
22
Laba Operasi = Pendapatan Penjualan- Beban Variabel - Beban Tetap
◆ Laba Operasi (operating income) hanya mencakup pendapatan dan beban dari
◆ Laba Bersih (net income) adalah menyatakan hasil dari laba operasi dikurangi
pajak penghasilan.
◆ Pendapatan penjualan (sales revenue) dinyatakan sebagai harga jual per unit
dikali jumlah unit yang terjual, dan total biaya variabel adalah biaya variabel per
Laba Operasi = (Harga x jumlah unit yang terjual) - (Biaya variabel per unit x
Jumlah unit terjual) - Total biaya tetap.
Misalkan berapakah jumlah unit yang harus dijual untuk mencapai impas, atau untuk
Caranya dengan menetakan laba operasi sama dengan NOL dan kemudian
yang akan datang, pengawas telah menyusun proyeksi laporan laba rugi berikut:
23
Untuk Whittier Company, harga adalah $ 400 per unit dan biaya variabel per unit
$ 325.000
adalah $ 325 ( ) . Biaya tetap adalah $ 45.000. Maka titik impas,
1.000 unit
0 = ($ 75 x Unit) - $45.000
$ 75 x Unit = $ 45.000
$ 45.000
Unit =
75
Unit = 600
Dengan demikian, Whittier harus menjual 600 pemotong rumput untuk sekedar
menutupi semua beban tetap dan variabel. Suatu cara yang baik untuk memeriksa
jawaban ini adalah dengan memformulasikan suatu laporan laba rugi berdasarkan 600
Laba Operasi $-
Keunggulan dari pendekatan laba operasi adalah bahwa seluruh persamaan CVP
berikutnya diturunkan dari laporan laba rugi menurut perhitungan biaya varibel.
pendekatan ini.
24
2.2.2 Jalan Pintas untuk Menghitung Unit Impas.
Untuk mempercepat menghitung unit impas dengan fokus kepada margin kontribusi.
biaya variabel.
Pada titik impas margin kontribusi sama dengan beban tetap. Jika mengganti margin
kontribusi per unit untuk harga dikurangi biaya variabel per unit pada persamaan laba
operasi dan memperoleh jumlah unit, maka akan mendapatkan persamaan dasar impas
sebagai berikut:
Biaya Tetap
Jumlah unit =
Margin Kontribusi per unit
kontribusi per unit bisa dihitung dengan salah satu dari 2 cara berikut:
I. Dengan cara membagi total margin kontribusi dengan unit yang terjual
$ 75.000
untuk menghasilkan $ 75 unit ( ).
1.000
II. Menghitung harga dikurangi biaya variabel per unit. Dengan cara lain
dasar berikut:
$ 45.000
Jumlah unit = ( $ 400 )
$325
$ 45.000
= ( )
$ 75
= 600
25
Tentu saja jawaban harus sama persis dengan yang dihitung menggunakan laporan
laba rugi
2.2.3 Penjualan dalam Unit yang Diperlukan untuk Mencapai Target Laba
Analisis CVP menyediakan suatu cara untuk menentukan berapa unit yang harus
Target laba operasi dapat dinyatakan sebagai sebuah jumlah dolar (misalnya, $20.000)
atau sebagai suatu persentase dari pendapatan penjualan (contoh, 15%) atau sebagai
suatu persentase dari laba operasi maupun pendekatan margin kontribusi dapat dengan
Jika menggunakan persamaan dasar impas, hanya perlu menambahkan target laba
$ 45.000+ $60.000
Unit =( $400 )
$325
$105.000
Unit = = 1.400
$75
26
Penjualan(1.400 unit @ $400) $560.000
Whittier Company menjual 1.400 mesin pemotong rumput untuk menghasilkan laba
Karena titik impas telah dihitung, maka jumlah mesin pemotong rumput yang akan
dijual untuk menghasilkan laba operasi $ 60.000 dapat dihitung dengan membagi
margin kontribusi per unit ke dalam target laba dan menambahkan hasilnya dengan
volume impas.
Secara umum, dengan mengasumsikan bahwa biaya tetap tidak berubah, dampak
terhadap laba perusahaan yang dihasilkan dari perubahan jumlah unit yang terjual
dapat dinilai dengan mengalikan margin kontribusi per unit dengan perubahan unit
yang terjual.
Cara lain untuk memeriksa jumlah unit ini adalah dengan menggunakan titik impas.
Seperti yang baru saja ditunjukkan, Whittier Company harus menjual 1.400 mesin
pemotong rumput, atau 800 lebih banyak dari volume impas 600 unit, untuk
menghasilkan laba sebesar $ 60.000. Margin kontribusi per mesin pemotong rumput
27
$ 75. Perkalian antara $ 75 dengan 800 unit mesin pemotong rumput di atas impas
Hasil ini menunjukkan bahwa margin kontribusi per unit untuk setiap unit diatas
Sebagai contoh:
Jika 1.500 mesin pemotong rumput, bukan 1.400 yang terjual, maka berapa jumlah
Perubahan dalam unit yang terjual adalah suatu kenaikan sebanyak 100 mesin
Whittier Company ingin mengetahui jumlah mesin pemotong rumput yang harus
dijual untuk menghasilkan laba yang sama dengan 15% dari pendapatan penjualan.
Jadi, target laba operasi adalah 15% dari harga dikalikan dengan kuantitas.
Dengan menggunakan laporan laba rugi (yang lebih sederhana dalam kasus ini),
diperoleh:
Apakah volume sebanyak 3.000 mesin pemotong rumput menghasilkan laba yang
sama dengan 15% dari pendapatan penjualan? Untuk 3.000 mesin pemotong rumput,
28
Disini laba dapat dihitung tanpa harus menyusun laporan laba rugi yang formal. Ingat
bahwa diatas titik impas, margin kontribusi per unit adalah laba per unit. Volume
Volume impas adalah 600 mesin pemotong rumput. Jika 3.000 mesin pemotong
rumput terjual, maka ada 2.400 (3.000 - 600) mesin pemotong rumput diatas titik
Jadi, laba sebelum pajak adalah $ 180.000 ($75 x 2.400), yang merupakan 15% dari
Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak berperan. Ini disebabkan
Namun, ketika perusahaan ingin mengetahui berapa unit yang harus dijual untuk
Ingat kembali, bahwa laba bersih adalah laba operasi setelah pajak penghasilan dan
Dengan demikian, ketika target laba dinyatakan sebagai laba bersih, harus
Umumnya, pajak dihitung sebagai PERSENTASE dari laba. Laba setelah pajak
dihitung dengan mengurangkan pajak dari laba operasi (atau laba sebelum pajak).
29
Jadi, untuk mengonversi laba setelah pajak menjadi laba sebelum pajak, cukup
Misalkan, Whittier Company ingin memperoleh laba bersih sebesar $ 48.750 dan tarif
pajaknya adalah 35%. Untuk mengonversi target laba setelah pajak menjadi target
Dengan kata lain, jika tarif pajak adalah 35%, maka Whittier Company harus
Dengan mengonversian ini, kita sekarang dapat menghitung jumlah unit yang harus
dijual:
$ 45.000 − $ 75.000
Unit = ( )
$ 75
$ 120.000
Unit =
$75
Unit = 1.600
Mari periksa jawaban ini dengan menyusun laporan laba rugi berdasarkan penjualan
Penjualan $640.000
30
Laba Operasi $75.000
Dikurangi: Pajak penghasilan (tarif pajak 30%) 26.250
Suatu ukuran unit yang terjual dapat dikonversikan menjadi suatu ukuran pendapatan
penjualan hanya dengan mengalikan harga jual per unit dengan unit yang terjual.
Sebagai contoh: Titik impas Whittier Company dihitung pada 600 mesin pemotong
rumput. Karena harga jual per unit mesin pemotong rumput adalah $ 400, maka
Untuk menghitung titik impas dalam dolar penjualan, biaya variabel di definisikan
sebagai suatu persentase dari penjualan bukan sebagai sebuah jumlah per unit yang
terjual.
variabel dan margin kontribusi. Dalam tampilan tersebut $10 dan biaya variabel
adalah $6. Tentu saja, sisanya adalah margin kontribusi sebesar $4 ($ 10-$ 6).
Jika harga yang dijual adalah 10 unit, maka total biaya variabel adalah $60 ($6 x 10
unit). Atau karena setiap unit yang dijual menghasilkan pendapatan sebesar $10 dan
membutuhkan biaya variabel $6, maka dapat mengatakan bahwa 60% dari setiap
31
Hubungan antara Pendapatan, Biaya Variabel, Margin Kontribusi, dan Biaya Tetap.
kembali laporan laba rugi berdasarkan perhitungan biaya variabel Whittier untuk
Persentase
Dolar
Penjualan
Penjualan $400.000 100,00%
32
Berapakah pendapatan penjualan yang harus dihasilkan Whittier untuk mencapai titik
impas?
Biaya tetap
Margin Kontribusi
Pendapatan
Total biaya variabel
Margin Kontribusi
Pendapatan
33
Panel C : Biaya tetap > Margin Kontribusi
Margin Kontribusi
Pendapatan
Total biaya variabel
Biaya tetap
Penjualan impas =
Rasio Margin Kontribusi
$ 45.000
$ 24.000 dihitung dari
0,1875
Caranya: tambahkan target laba operasi sebesar $60.000 kepada biaya tetap $45.000
Penjualan = $ 105.000/0,1875
Penjualan = $ 560.000
34
Whittier harus menghasilkan pendapatan $ 560.000 untuk mencapai target laba
sebesar $ 60.000.
Untuk memperoleh total perubahan dalam laba yang diakibatkan oleh perubahan
Untuk pengaturan produk tunggal, pengubahan titik impas dalam unit menjadi impas
dalam pendapatan penjualan hanya merupakan masalah pengalian harga jual per unit
dengan unit terjual. Lalu, mengapa menggunakan rumus terpisah untuk pendekatan
pendapatan penjualan?
dan jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih tinggi dalam
35
Bagaimana mengadaptasi rumus-rumus yang digunakan dalam pengaturan produk
Company.
produk atau jasa. Meskipun kompleksitas konseptual dari analisis CVP lebih
pemotong rumput: mesin pemotong rumput manual dengan harga jual $ 400 dan
mesin pemotong rumput otomatis dengan harga jual $800. Departemen pemasaran
yakin bahwa sebanyak 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800 mesin
Pengawas perusahaan telah menyusun proyeksi laporan laba rugi berikut berdasarkan
ramalan penjualan.
Mesin Mesin
Total
Manual Operasi
36
Dikurangi: Beban tetap
$30.000 $40.000 $70.000
langsung
Pengawas telah memisahkan beban tetap langsung dari beban tetap umum.
Beban tetap langsung (direct fixed expenses) adalah biaya tetap yang dapat ditelusuri
ke masing-masing produk, dan akan hilang jika produk tersebut tidak ada.
Beban tetap umum adalah biaya tetap yang tidak dapat ditelusuri ke produk, dan akan
Bagaimana jika Pemilik Whittier ingin menambah lini produk baru dan ingin
impas?
lini produk karena dengan cara itu diperoleh titik impas individu jika laba di
Contoh untuk 2 (dua) produk , terdapat 2 (dua) margin kontribusi per unit:
Mesin potong rumput manual memiliki margin kontribusi per unit sebesar $ 75
($400-$325).
($800-$600).
37
a) Impas untuk mesin pemotong rumput manual adalah sebagai berikut:
Unit impas mesin pemotong manual = Biaya tetap/(Harga - Biaya variabel per unit)
= $ 30.000/$75
= 400 unit.
Unit impas mesin pemotong rumput otomatis = Biaya tetap/(Harga - Biaya variabel
per unit)
= $ 40.000/$ 200
= 200 unit.
Margin produk impas hanya menutup biaya tetap langsung; sementara biaya tetap
umum masih belum tertutupi. Penjualan kedua mesin pemotong rumput dalam jumlah
tersebut akan menimbulkan kerugian sebesar biaya tetap umum. Belum ada titik
impas perusahaan secara keseluruhan yang di identifikasi. Bagaimana pun, biaya tetap
titik impas dapat mengatasi kesulitan ini. Permasalahan dalam pendekatan ini adalah
bahwa alokasi biaya tetap umum bersifat acak. Jadi tidak ada volume impas yang
multiproduk menjadi masalah produk tunggal. Jika ini dapat dilakukan, maka selutuh
metodologi CVP produk tunggal dapat diterapkan secara langsung. Kunci dari
38
konversi ini adalah mengidentifikasi bauran penjualan yang diharapkan, dalam
Permasalahan dalam pendekatan ini adalah bahwa alokasi biaya tetap umum bersifat
acak, sehingga tidak ada volume impas yang tampak secara langsung.
Bauran Penjualan (salex mix) adalah kombinasi relatif dari berbagai produk yang
Bauran penjualan dapat di ukur dalam unit yang terjual atau bagian dalam dari
Contohnya:
Whittier berencana menjual 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800 mesin
Jawaban:
Bauran relatifnya 1200:800 dapat diturunkan hingga 12:8 dan selanjutnya menjadi 3:2
yaitu
Bauran penjualan dapat dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan yang di
Pendapatan dari mesin pemotong rumput manual adalah $ 480.000 ($400 x 1.200),
dan pendapatan dari mesin pemotong rumput otomatis adalah $ 640.000 ($800 x 800).
39
Mesin pemotong rumput manual mencakup 42,86% dari total pendapatan dan mesin
Bauran penjualan dalam unit adalah 3:2 yaitu dari setiap 5 mesin yang terjual, 60%
adalah mesin pemotong rumput manual dan 40% mesin pemotong rumput otomatis.
Meskipun proporsi yang mendasari mesin yang terjual tetap 3:2, namun mesin
pemotong rumput manual yang harganya lebih rendah diberi bobot lebih ringan pada
Untuk analisis CVP harus menggunakan bauran penjualan yang dinyatakan dalam
unit.
➢ Karena Whittier berharap untuk menjual 3 (tiga) mesin pemotong rumput manual
atas setiap 2 (dua) mesin pemotong rumput otomatis, maka Whittier bisa
mendefinisikan produk tunggal yang dijualnya sebagai suatu paket yang berisi 3
(tiga) mesin pemotng rumput manual dan 2 ( dua) mesin pemotong rumput
otomatis.
40
➢ Untuk menggunakan pendekatan TITIK IMPAS DALAM UNIT, harga jual per
➢ Untuk menghitung nilai-nilai tersebut, bauran penjualan, harga setiap produk, dan
Menurut data produk individu yang disajikan dalam proyeksi laporan laporan laba
Bauran
Harga Biaya
Konstribusi
Variabel Konstribusi Margin
Produk Per Margin
Per Per Penjualan
Unit
Unit Unit
Paket
Margin a
$400 $325 $75 3 $225
Manual
Mesin
800 600 200 2 400b
Otomatis
a
angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah unit dalam paket (3) dengan margin
b
angka ini diperoleh dengan mengalikan jumlah unit dalam paket (2) dengan margin
41
Berdasarkan margin kontribusi per paket di atas, persamaan dasar impas dapat
digunakan untuk menentukan jumlah paket yang perlu dijual guna mencapai titik
impas.
Dari proyeksi laporan laba rugi Whittier, dapat mengetahui bahwa total biaya tetap
Whittier harus menjual 462 mesin pemotong rumput manual (3 x 154) dan 308 mesin
Mesin Mesin
Total
Manual Operasi
Penjualan $184.800 $246.400 $431.200
Dikurangi: Beban variabel $150.150 $184.800 $334.950
Margin Kontribusi $34.650 $61.600 $96.250
Dikurangi: Beban tetap langsung $30.000 $40.000 $70.000
Margin Produk $4.650 $21.600 $26.250
Dikurangi: Beban tetap umum $26.250
Laba Operasi $-
Untuk mengilustrasikan titik impas dalam dolar penjualan, contoh yang sama akan
42
Perhatikan bahwa laporan laba rugi sesuai dengan kolom total laporan laba rugi yang
lebih terinci yang diperiksa sebelumnya. Proyeksi laporan laba rugi bersandar pada
asumsi bahwa 1.200 mesin pemotong rumput manual dan 800 mesin pemotong
Titik impas dalam pendapatan penjualan juga bersandar pada bauran penjualan yang
diharapkan (Sama dengan pendapatan unit terjual, bauran penjualan yang berbeda
Dengan laba rugi tersebut, pertanyaan umum mengenai CVP dapat diajukan.
Misalnya, berapa pendapatan penjualan yang harus dihasilkan untuk mencapai impas?
Untuk menjawab pertanyaan ini, bagi total biaya tetap $ 96.250 dengan rasio margin
$ 50.000
kontribusi 0,2232 ($ 1.120.000)
Biaya Tetap
Penjualan Impas = (Rasio Margin Kontribusi)
43
Titik impas dalam dolar penjualan secara implisit menggunakan asumsi bauran
tunggal.
Selain itu, jawabannya masih dinyatakan dalam pendapatan penjualan. Tidak seperti
titik impas dalam unit, jawaban atas pertanyaan CVP yang menggunakan dolar
Untuk memahami lebih mendalam mengenai hubungan CVP dapat dilakukan melalui
Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat perbedaan antara biaya
Hal itu juga dapat membantu memahami dengan cepat dampak kenaikan atau
Dua grafik dasar yang penting, grafik laba-volume dan grafik biaya-volume-laba,
44
Grafik laba-volume merupakan grafik dari persamaan operasi [Laba operasi = (Harga
Dalam grafik ini, laba operasi merupakan variabel terikat, dan unit merupakan
variabel bebas. Biasanya nilai variabel bebas di ukur pada sumbu horizontal dan nilai
memproduksi suatu produk tunggal dengan data biaya dan harga sebagai berikut:
45
2.5.2 Grafik Biaya-Volume-Laba
Jawaban:
Pendapatan = $ 10 Unit
sumbu vertikal di ukur dalam dolar dan sumbu horizontal dalam unit yang terjual.
46
2.5.3 Asumsi-asumsi pada Analisis Biaya-Volume-Laba
linier.
2. Analisis mengasumsikan bahwa harga, total biaya tetap, dan biaya variabel
per unit dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang
diketahui.
1) Fungsi Linier
Asumsi pertama, yaitu fungsi biaya dan pendapatan linier, memerlukan pertimbangan
tambahan.
47
Panel A menggambarkan fungsi pendapatan dan biaya yang berbentuk kurva linier.
Saat kuantitas yang dijual meningkat, pendapatan juga meningkat, tetapi kemudian
Ini dijelaskan dengan cukup mudah oleh kebutuhan untuk menurunkan harga ketika
Fungsi total biaya lebih rumit, pada awalnya naik tajam, kemudian agak mendatar
pengembalian).
berorientasi pada jangka pendek dan sebagian biaya adalah TETAP. Tidak perlu
memperhitungkan seluruh rentang produksi dan penjualan yang mungkin untuk suatu
perusahaan.
(relevant range), menggambarkan hubungan biaya dan pendapatan linier yang berlaku.
PANEL B mengilustrasikan rentang yang relevan dari 5.000 hingga 15.000 unit.
Hubungan biaya dan pendapatan secara garis besarnya adalah linier dalam rentang ini,
yang memungkinkan untuk menggunakan persamaan CVP linier. Tentu saja, jika
rentang harga yang relevan berubah, maka BIAYA TETAP dan BIAYA VARIABEL
48
3) Produksi sama dengan Penjualan
Asumsi ketiga adalah bahwa apa yang di produksi dapat dijual. Tidak ada perubahan
Analisis impas adalah teknik pengambilan keputusan jangka pendek; sehingga dapat
dipertimbangkan.
Dalam analisis produk tunggal, bauran penjualannya tentu saja konstan-100% dari
Namun, tentu saja tidak mungkin untuk memprediksikan dengan pasti bauran
sensitivitas.
49
5) Harga dan Biaya Diketahui dengan Pasti
Dalam kenyataannya, perusahaan jarang mengetahui harga, biaya variabel, dan biaya
Suatu perubahan pada satu variabel biasanya mempengaruhi nilai variabel lainnya.
Selain itu, terdapat cara-cara formal untuk pengaturan secara eksplisit ketidakpastian
perubahan yang terjadi dalam harga, biaya variabel, dan biaya tetap.
Bahasan difokuskan:
⚫ Pengaruh dari perubahan harga, margin kontribusi per unit dan biaya tetap
⚫ Cara-cara yang dapat di tempuh oleh para manajer untuk menangani risiko dan
Misalkan bahwa Whittier Company baru-baru ini melakukan sebuah studi pasar
Alternatif 1: Jika pengeluaran iklan meningkat $ 8.000, penjualan akan naik dari
50
Alternatif 2: PENURUNAN HARGA dari $ 400 menjadi $ 375 per mesin pemotong
unit
Haruskah Whittier mempertahankan kebijakan harga dan iklannya saat ini atau
haruskah memilih salah satu dari ketiga alternatif yang digambarkan oleh STUDI
PEMASARAN tersebut?
ALTERNATIF PERTAMA
Apa pengaruhnya terhadap laba jika biaya iklan naik sebesar $ 8.000 dan penjualan
Margin kontribusi per unit $75. Karena unit yang terjual naik sebanyak 125 unit,
maka kenaikan tambahan total margin kontribusi adalah ($ 75 x 125 unit). Tetapi,
karena biaya tetap meningkat sebesar $ 8.000, maka kenaikan laba tambahan hanya
Dari tabel tersebut HANYA PERLU MELIHAT kenaikan tambahan dalam total
margin kontribusi dan beban tetap untuk menghitung kenaikan total laba.
Sebelum Setelah
kenaikan kenaikan
iklan iklan
Unit yang terjual 1.600 1.725
51
Margin kontribusi per unit $75 $75
Selisih Laba
Perubahan volume penjualan 125
Margin kontribusi per unit $75
Perubahan margin kontribusi $ 9.375
Dikurangi: Perubahan beban
8.000
tetap
Kenaikan laba $ 1.375
ALTERNATIF KEDUA:
SOLUSINYA:
Untuk harga saat ini sebesar $ 400, margin kontribusi per unit adalah $75. Jika 1.600
Jika harga turun menjadi $ 375, maka total margin kontribusi TURUN menjadi $50
($375 - $325).
Jika 1.900 unit terjual dengan harga baru tersebut, maka total margin kontribusi yang
($120.000 - $95.000).
52
Sebelum Dengan
penurunan penurunan
harga harga
yang yang
Di usulkan Di usulkan
Unit yang terjual 1.600 1.900
Margin kontribusi per
$75 $50
unit
Total margin
$120.000 $95.000
kontribusi
Dikurangi: Beban
45.000 45.000
tetap
Laba $75.000 $50.000
Selisih
Laba
Perubahan margin kontribusi
($25.000)
($95.000-$120.000)
Dikurangi:Perubahan beban
$0
tetap
ALTERNATIF KETIGA:
Seperti pada alternatif pertama, dampak laba dapat dinilai dengan memperhatikan
53
Dengan
Sebelum penurunan
penurunan harga
harga yang
yang Di usulkan
Di usulkan dan
iklan
Unit yang terjual 1.600 2.600
Margin kontribusi per unit $75 $50
45.000 53.000
Selisih
Laba
Perubahan margin kontribusi
$10.000
($130.000-$120.000)
Dikurangi: Perubahan beban
8.000
tetap ($53.000-$45.000)
Kenaikan laba $2.000
ALTERNATIF KETIGA
Total margin kontribusi saat ini (untuk 1.600 unit yang terjual) adalah $ 120.000.
Karena margin kontribusi yang baru adalah $ 130.000 ($50 x 2.600 unit).
54
PENGARUH BERSIHNYA adalah KENAIKAN TAMBAHAN PADA LABA
sebesar $ 2.000.
tersebut, alternatif yang menjanjikan keuntungan paling besar adalah alternatif ketiga.
Asumsi penting dari analisis CVP “harga dan biaya diketahui dengan pasti”, namun
Risiko dan ketidakpastian adalah bagian dari pengambilan keputusan bisnis dan
Metodenya:
1) Manajemen harus menyadari sifat ketidakpastian dari harga, biaya, dan kuantitas
di masa depan.
disebut “kisaran titik impas”, karena sifat data yang tidak pasti, mungkin suatu
55
perusahaan mencapai titik impas ketika 1.800 dan 2.000 unit dijual. Jadi, titik
impas tidak diestimasi pada satu titik tertentu, misalnya 1.900 unit.
dalam menentukan hubungan titik impas (atau target laba) dan kemudian
memeriksanya untuk melihat dampak harga dan biaya yang bervariasi terhadap
Dua konsep yang bermanfaat bagi manajemen adalah margin pengaman dan
pengungkit operasi.
Margin Pengaman (margin of safety) adalah unit yang terjual atau diharapkan untuk
terjual atau pendapatan yang dihasilkan atau diharapkan untuk dihasilkan yang
Jika margin pengaman perusahaan adalah besar atas penjualan tertentu yang
mengalami penurunan akan lebih kecil daripada jika margin pengamannya kecil.
56
2.6.1.2 Pengungkit Operasi
Dalam bidang keuangan, pengungkit operasi berkaitan dengan bauran relatif dari
Pada saat biaya variabel turun, margin kontribusi per unit meningkat, yang membuat
menciptakan perubahan persentase laba yang lebih tinggi ketika aktivitas penjualan
berubah.
Semakin besar tingkat pengungkit operasi, semakin banyak perubahan dalam aktivitas
Karena fenomena ini, bauran biaya yang dipilih organisasi memiliki pengaruh yang
tertentu dapat diukur dengan menggunakan rasio margin kontribusi terhadap laba,
sebagai berikut:
Margin Kontribusi
Tingkat pengungkit operasi =
Laba
Jika biaya tetap digunakan untuk mengurangi biaya variabel sedemikian rupa hingga
margin kontribusi meningkat dan laba menurun, maka tingkat pengungkit operasinya
57
Perusahaan sedang merencanakan untuk menambah sebuah lini produk baru, sehingga
dapat memilih apakah akan mengandalkan lebih berat pada OTOMATISASI daripada
tetap akan lebih tinggi dan biaya variabel per unit akan lebih rendah.
Data yang relevan untuk tingkat penjualan sebesar 10.000 unit adalah sebagai berikut:
Sistem Sistem
Otomatis Manual
Penjualan $1.000.000 $1.000.000
($200.000/$100.000).
Apa yang akan terjadi dengan laba pada masing-masing sistem jika penjualan naik
40%?
Sistem Sistem
Otomatis Manual
58
Penjualan $1.400.000 $1.400.000
Ketika penjualan naik 40%, pengaruh ini dapat memberi manfaat yang signifikan bagi
penurunan persentase yang lebih tinggi. Selain itu, kenaikan pengungkit operasi yang
terjadi pada sistem otomatis disebabkan oleh adanya kenaikan biaya tetap.
Titik impas untuk sistem OTOMATIS adalah 7.500 unit ($375.000/$50) sedangkan
titik impas untuk sistem MANUAL adalah 5.000 unit ($100.000/$20). Jadi, sistem
otomatis memiliki risiko lebih besar. Risiko yang bertambah itu akan menyediakan
potensi laba yang lebih tinggi (selama unit yang terjual melebihi 9.167).
⚫ Dalam memilih diantara sistem yang otomatis dan sistem manual, manajer harus
59
⚫ Jika, setelah diteliti, terdapat keyakinan yang kuat bahwa penjualan akan dengan
⚫ Di lain pihak, jika penjualan dikuatirkan kurang dari 9.167 unit, maka sistem
perbedaan relatif antara sistem manual dan otomatis yang berkaitan dengan
konsep CVP.
suatu jawaban.
Analisis ini relatif lebih mudah dengan memasukkan data mengenai harga, biaya
variabel, biaya tetap, dan bauran penjualan, serta menggunakan rumus untuk
piliahn penggunaan sistem operasi dan manusal terhadap laba. Jika dihitung manual,
menjadi tidak praktis. Dengan menggunakan komputer, akan mudah untuk mengubah
harga jual dalam pertambahan $1 antara $ 75 atau $125 tentang kuantitas yang terjual.
Sistem Sistem
Manual Otomatis
60
Biaya variabel Relatif Lebih Tinggi Relatif Lebih Rendah
dikelompokkan dalam 2 (dua) kategori: biaya yang berubah sejalan dengan volume
penjualan (biaya variabel) dan biaya yang tidak berubah (biaya tetap). Selanjutnya
sebagai biaya tetap dapat berbeda dengan penggerak biaya non unit, yang dalam
2. Pembilang pada persamaan impas ABC memiliki 2 istilah biaya variabel non unit,
satu untuk aktivitas yang berkaitan dengan batch, dan satu untuk aktivitas yang
analisis CVP kurang bermanfaat. Dalam kenyataannya, analisis CVP menjadi lebih
bermanfaat karena memberikan wawasan yang lebih akurat mengenai perilaku biaya.
61
Wawasan tersebut menghasilkan keputusan yang lebih baik. Namun analisis CVP
variabel: penggerak aktivitas tingkat unit yaitu: unit yang dijual; penggerak aktivitas
tingkat batch yaitu jumlah pengaturan; dan penggerak tingkat produk yaitu jam
Total biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x Jumlah unit) + (Biaya
Laba operasi = Total pendapatan - [Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x Jumlah
rekayasa)].
Gunakan pendekatan margin kontribusi untuk menghitung titik impas dalam unit.
Pada impas, laba operasi adalah NOL dan jumlah unit yang harus dijual untuk
Asumsikan bawa suatu perusahaan ingin menghitung jumlah unit yang harus dijual
62
Biaya
Tingkat
Penggerak Variabel
Penggerak
Aktivitas Per
Aktivitas
Unit
Unit yang terjual $10 -
Pengaturan 1.000 20
Data lainnya:
Dengan menggunakan analisis CVP, jumlah unit yang harus terjual untuk
Jumlah unit = (Target laba + Biaya tetap) / ( Harga - Biaya variabel per unit)
Dengan menggunakan persamaan ABC, jumlah unit yang harus terjual untuk
Kedua pendekatan menghasilkan jumlah unit yang sama yaitu 12.000 unit.
63
Karena: kelompok biaya total tetap menurut perhitungan biaya konvensional terdiri
dari biaya variabel berdasarkan non-unit ditambah biaya yang tetap tanpa
bahwa penjualan 12.000 unit mustahil dicapai. Hanya 10.000 unit yang mungkin
biaya tetap ebesar $ 100.000 dan biaya variabel per unit $10. Biaya variabel per unit
sebesar $10 terdiri atas: tenaga kerja langsung $4, bahan baku langsung $5, dan
64
Merasa senang, presiden direktur menyetujui rancangan baru tersebut. Satu tahun
Hubungan biaya ABC awal pada contoh tersebut adalah sebagai berikut:
Total biaya = $50.000 + ($10 x Unit) + $ 1.000 x Pengaturan) + ($30 x Jam rekayasa).
Misalkan bahwa rancangan baru tersebut membutuhkan pengaturan yang lebih rumit,
sehingga meningkatkan biaya per peraturan dari $ 1.000 menjadi $ 1.600. Juga
membutuhkan dukungan teknik tambahan sebesar 40% (dari 1.000 jam menjadi 1.400
unit).
Persamaan bahwa yang baru, termasuk pengurangan biaya variabel tingkat unit adalah
sebagai berikut:
Total biaya = $ 50.000 + ($8 x unit) + ($ 1.600 x pengaturan) + ($30 x jam rekayasa)
Titik impas, dengan laba operasi nol dan menggunakan persamaan ABC, dihitung
Laba operasi untuk 10.000 unit dihitung sebagai berikut: (ingat kembali bahwa jumlah
65
Apakah mereka tidak mengetahui bahwa rancangan yang baru akan menaikkan biaya
Mereka mungkin menyadari kenaikan pada kedua variabel tersebut, tetapi persamaan
non unit:
Jika suatu perusahaan menganut JIT, maka biaya vvariabel per unit yang dijual
Sebagai contoh:
◆ Tenaga kerja langsung, sekarang dianggap sebagai tetap dan bukan variabel.
◆ Bahan Baku Langsung, di lain pihak, masih dianggap sebagai biaya variabel
berdasarkan unit.
66
Sebenarnya, penekanan pada mutu total dan pembelian jangka panjang membuat
asumsi bahwa biaya bahan baku langsung benar-benar proporsional dengan unit yang
diproduksi menjadi makin terbukti (karena limbah, sisa bahan, dan diskon kuantitas di
eliminasi).
Dengan demikian, persamaan biaya pada JIT dapat dinyatakan sebagai berikut:
Total Biaya= Biaya Tetap + (Biaya variabel per unit - Jumlah per unit) + (Biaya
Biaya variabel berdasarkan unit lainnya, seperti listik dan komisi penjualan juga
berlaku. Selain itu, variabel tingkat batch menjadi hilang (pada sistem JIT, batch-nya
adalah 1 unit).
67
BAB III
PEMBAHASAN
Contoh soal 1
berikut:
Diminta:
3. Berapa banyak unit yang harus Kerrisk jual untuk mendapatkan laba operasi.
Jawaban
Laba operasi = (harga x unit terjual) - (biaya variabel per unit x unit terjual) - total
biaya tetap.
$10.350 = $3 unit
Unit = $10.350/3
68
Unit = 3.450 unit
Penjualan $51.750
Laba operasi $-
Laba operasi = (harga x unit terjual) - (biaya variabel per unit x unit terjual) - total
biaya tetap.
$20.250 = $3 unit
Unit = $20.250/$3
Contoh soal 2
Diminta:
1. Berapakah margin kontribusi per unit bagi Kerrisk Company? Berapakah rasio
margin kontribusinya?
69
3. Hitunglah pendapatan impasnya!
Jawaban
1. Margin kontribusi per unit = harga jual per unit - biaya variabel per unit
= $15 - $12
= $3
= $3/$15
= 0,2 (20%)
= $60.000/$75.000
=0,8 (80%)
= $10.350/0,2
= $51.750
Penjualan = $ 10.350/0,2
Penjualan = $ $ 51.750
70
4. Pendapatan yang diperoleh untuk memperoleh laba operasi $ 9.900
= ($10.350 + $ 9.900)/0,2
= $20.250/0,2
= $101.250
$ 20.250 = 0,2x
x = $ 20.250/0,2
x = $ 101.250
Contoh soal 3
Diminta:
1. Berapa banyak unit yang harus Kerrisk jual untuk mendapatkan laba operasi
2. Buatlah laporan laba rugi berdasarkan jumlah unit yang Anda hitung dalam
Jawaban
1. Unit yang terjual untuk memperoleh laba operasi 15% dari pendapatan
71
15% x ($15 x Unit) = ($15 x Unit) - ($12 x Unit) - $10.350.
$ 10.350 = $0,75x
x = $10.350/0,75
= $13.800 Unit
Penjualan $207.000
= $31.050
Contoh soal 4
Diminta:
1. Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah 40%, berapakah laba sebelum
pajak yang Kerrisk harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar
$ 6.000? Berapa banyak unit Kerrisk harus jual untuk memperoleh laba setelah
72
2. Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah 50%, berapakah laba sebelum
pajak yang Kerrisk harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar
$ 6.000? Berapa banyak unit yang Kerrisk harus jual untuk memperoleh laba
3. Anggaplah bahwa tarif pajak pendapatan adalah 30%, berapakah laba sebelum
pajak yang Kerrisk harus hasilkan untuk memperoleh laba setelah pajak sebesar
$ 6.000? Berapa banyak unit yang Kerrisk harus jual untuk memperoleh laba
Jawaban
1. Jika tarif pajak 40% berapa laba sebelum pajak jika laba sebelum pajak $ 6.000,
= $6.000/(1 - 0,40)
= $6.000/0,60
= $10.000
Unit yang terjual = (Biaya tetap +Laba operasi)/Margin kontribusi per unit
= ($10.350 + $10.000)/($15.000/$5.000)
= $20.350/$3
= $6.000/(1 - 0,50)
= $6.000/0,50
= $12.000
73
Unit yang terjual = (Biaya tetap +Laba operasi)/Margin kontribusi per unit
= ($10.350 + $12.000)/($15.000/$5.000)
= $22.350/$3
= 7.450 unit
= $6.000/(1 - 0,30)
= $6.000/0,70
= $8.572
= ($10.350 + $ 8.572)/($15.000/$5.000)
= $18.992/$3
= 6.307 unit
Contoh soal 5
re-agent untuk laboratorium. Proyeksi laporan laba rugi divisi untuk tahun mendatang
74
Dikurangi: Biaya Tetap 495.000
Diminta:
1. Hitunglah margin kontribusi per unit, dan hitunglah titik impas dalam unit
400.000. Berapa banyak laba operasi yang akan meningkat dan menurun sebagai
laporan laba rugi yang baru, seberapa banyakkah laba telah diperkirakan terlalu
rendah?
4. Mengacu pada data awal. Berapa banyak unit harus terjual untuk memperoleh
laba setelah pajak sebesar Rp 360.000? Anggaplah bahwa tingkat pajak adalah
40%.
6. Hitunglah pengungkit operasi berdasarkan pada laporan laba rugi awal. Jika
Jawaban
Rp 825.000
1 Unit Contribution Margin =
Rp 110.000
= Rp 7,50
75
Rp 495.000
Break Even Units =
Rp 7,50
= 66.000 Units
Rp7,50
CM Ratio =
Rp 25
= 0,30
Rp 495.000
Break Even Point =
0,30
= Rp. 1.650.000
Rp 360.000
4 Before Tax income = = Rp600.000
(1−0,40)
76
Rp 825.000
6 Operating Leverage = = 2.5
Rp 330.000
Contoh Soal 6
Gernon Company memproduksi kalkulator ilmiah dan kalkulator bisnis. Untuk tahun
mendatang, Gernon berharap untuk menjual 20.000 kalkulator ilmiah dan 100.000
kalkulator bisnis. Laporan laba rugi segmen untuk kedua produk tersebut adalah
sebagai berikut:
Dikurangi: Biaya
$240.000 $900.000 $1.140.000
variabel
Diminta:
a. Hitunglah jumlah kalkulator dan jumlah kalkulator bisnis yang dijual untuk
mencapai impas.
77
b. Dengan menggunakan informasi hanya dari kolom “Total” dari laporan laba rugi
Jawaban:
Kalkulator Ilmiah 25 12 13 1 13
Kalkulator Bisnis 20 9 11 5 55
68
Biaya Tetap
Titik Impas =
Margin Kontribusi per unit
($ 1.080.000 + $ 145.000)
=
$ 68
$ 1.225.000
=
$ 68
= 18.015 unit
Bauran
Titik Impas
Penjualan
78
Biaya Variabel
Penjualan Impas =
Rasio Margin Kontribusi
$ 1.080.000 + $ 145.000
= ( $ 1.360.000 )
$ 2.500.000
$ 1.225.000
= 0,544
= $ 2.251.838, 235
79
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1) Pada produk tunggal, titik impas dapat dihitung dalam unit dengan membagi total
biaya tetap dengan margin kontribusi per unit. Pada intinya, jumlah unit yang
cukup dijual hanya untuk menutupi seluruh biaya tetap dan variabel perusahaan.
2) Pendapatan impas dihitung dengan membagi total biaya tetap dengan rasio
margin kontribusi.
4) Jika bauran penjualan berubah pada perusahaan multiproduk, maka titik impas
akan berubah.
menerapkan fungsi biaya dan pendapatan linier, tidak ada persediaan barang jadi
9) Dampak keputusan terhadap batch dan produk dapat di uji dalam kerangka kerja
CVP.
80
DAFTAR PUSTAKA
Edition,
81