Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PERILAKU BIAYA

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Akuntansi Manajerial

Dosen Pengampu :
Ratna Anggraini Aripratiwi, SE., MSA., Ak., CA

Disusun oleh:
Fadhu Sufi Rohman (G72217038)
Wahyu Indah Sari (G72217077)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt berkat segala limpahan rahmat serta
anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah berjudul “Perilaku
Biaya” yang ditujukkan sebagai tugas mata kuliah Akuntansi Manajerial.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ratna
Anggraini Aripratiwi, SE., MSA., Ak., CA selaku dosen pengampu mata kuliah
Akuntansi Manajerial yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas
pembuatan makalah ini. Disamping itu penulis juga ingin mengucapkan
terimakasih kepada kedua orang tua, keluarga, serta sahabat-sahabat di kelas yang
telah ikut serta memberi dukungan dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis sangat menyadari bahwa penulisan makalah ini sangat jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangatlah penulis
harapkan. Akhir kata dengan keterbatasan yang penulis miliki semoga makalah ini
dapat memberi manfaat di dunia dan di akhirat serta dapat menambah wawasan
bagi penulis serta bagi para pembaca.

Surabaya, 3 Maret 2018


Penulis

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 1
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3


2.1 Konsep Biaya .......................................................................................... 3
2.2 Pengelompokan Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya............................... 6
2.3 Metode Pemisahan Biaya Campuran ...................................................... 10
2.4 Perbedaan Metode-Metode & Penilaian Manajerial............................... 14

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 16


3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 16

DAFTAR ISI .................................................................................................... 17

iii
4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen perusahaan perlu mengetahui komponen biaya yang sesungguhnya atau
akurat dalam memproduksi barang atau jasanya dengan tujuan agar dapat mengambil
keputusan terbaik agar mencapai tujuan efektif dan efisien, dan tentu saja dapat
menentukan harga terbaik yang ekonomis agar dapat bersaing dengan kompetitor. Oleh
karena itu diperlukan suatu sistem atau metode yang dapat melihat atau memisahkan
biaya tetap dan biaya variabel dari suatu biaya campuran, karena seringkali informasi
yang disajikan dalam akuntansi hanya berupa total biaya dan ukuran output saja.
Pemahaman yang tepat dalam konsep dan implementasi biaya akan dapat menuntun para
pimpinan perusahaan menjalankan perusahaan pada tingkat yang optimal. Hal ini dapat
dipahami bahwa dengan perhitungan yang seksama akan mampu secara tepat
memprediksi keadaan perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengatasi
kemungkinan terburuk yang bakal menimpa perusahaan dimasa yang akan datang,
manajemen perlu mempertimbangkan dengan seksama sumber daya yang diperlukan,
agar dapat memutuskan keputusan terbaik diantara beberapa pilihan yang ada.
Istilah biaya dapat digunakan untuk berbagai hal. Alasannya adalah karena banyak
jenis biaya, dan biaya-biaya tersebut diklasifikasikan sesuai kebutuhan manajemen.
Seperti, seorang manajer yang ingin menyusun laporan keuangan eksternal, membuat
anggaran, atau mengambil keputusan, akan menggunakan data biaya. Setiap
penggunaan atas data yang berbeda membutuhkan klasifikasi dan definisi biaya yang
berbeda juga. Seperti contohnya, laporan keuangan eksternal membutuhkan data biaya
historis karena pengambilan keputusan memerlukan perkiraan terhadap biaya di masa
mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep biaya dalam akuntansi manajerial?
2. Bagaimanakah pengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya?
3. Bagaimanakah metode dalam memisahkan biaya campuran ?
4. Apa saja perbedaan tiap metode pemisahan biaya campuran dan perilaku
manajemen?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep biaya dalam akuntansi manajerial
2. Untuk mengetahui pengelompokkan biaya berdasarkan perilaku biaya
3. Untuk mengetahui metode dalam memisahkan biaya campuran
4. Untuk mengetahui perbedaan tiap metode pemisahan biaya campuran dan perilaku
manajemen

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Biaya


Menurut KBBI biaya adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakan sesuatu.
Definisi tersebut secara jelas mengartikan bahwa biaya merupakan sebuah pengobanan
atas uang yang dimiliki. Sedangkan menurut Hansen & Mowen (2017) biaya adalah kas
atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi. Menurut
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa biaya adalah kas atau nilai setara kas yang
dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau
di masa mendatang bagi organisasi. Selain istilah biaya, kita seringkali mendengar istilah
beban. Berikut ini adalah perbedaan beban dengan biaya, antara lain :
1. Biaya dapat dibedakan dengan beban, semua beban adalah biaya tetapi tidak semua biaya
menjadi beban.
2. Perbedaan, biaya merupakan pengorbanan yang diharapkan manfaatnya masa kini
maupun di masa mendatang, tetapi beban merupakan biaya yang telah dipakai dan tidak
lagi dapat memberi manfaat di masa yang akan datang. Contoh :
Biaya = pembelian bahan baku, sewa tempat, pembelian aset, dll.
Beban = beban listrik, beban gaji, beban administrasi, dll.
3. Perbedaan lain ada pada penyajiannya dalam laporan keuangan. Jika beban disajikan
dalam laporan laba-rugi perusahaan, maka biaya dilaporkan dalam laporan arus kas.
4. Beban yang terjadi pada kegiatan operasional perusahaan yang sehat lebih kecil dari
pendapatan yang diperolehnya, jika tidak maka dipastikan bahwa perusahaan tersebut
mengalami kerugian.
Metode pembebanan biaya dibagi menjadi tiga, antara lain :
1. Direct Tracing (Penelusuran Langsung)
Direct tracing merupakan penelusuran yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan
membebankan biaya yang berkaitan langsung dan fisik dengan sebuah objek biaya.
Penelusuran pada umumnya dilakukan dengan cara pengamatan fisik komponen
pembentuk produk. Misalnya biaya untuk membuat sebuah baju antara lain bahan kain,
kancing, benang, resleting, tenaga kerja, dan lain sebagainya. Penelusuran langsung
memiliki kelemahan pada pembebanan biaya atas hal-hal yang secara tidak langsung
berhubungan dengan sebuah produk, misalnya jasa listrik, depresiasi alat, dll.

3
2. Driver Tracing (Penelusuran Penggerak).
Driver tracing dapat diartikan sebagai penggunaan penggerak aktivitas untuk
membebankan biaya pada objek biaya. Penggerak (driver) diartikan sebagai faktor yang
menyebabkan perubahan dalam penggunaan sumber daya dan memiliki hubungan sebab-
akibat dengan biaya yang berhubungan dengan objek biaya. Driver tracing biasanya
kurang akurat jika dibandingkan dengan metode penelusuran langsung.
3. Inderict Cost/Allocation (Biaya Tak Langsung/Alokasi).
Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang tidak memiliki hubungan kausal
secara langsung dengan sebuah objek biaya, sehingga tidak memungkinkan untuk
membebankan biaya dengan cara penelusuran langsung maupun melalui penggerak
(driver). Sebagai akibat dari tidak adanya hubungan antara biaya yang terjadi dengan
objek biaya maka pengalokasian biaya tidak langsung dapat dilakukan dengan
menggunakan estimasi dan asumsi manajer keuangan.
Sistem akuntansi manajemen dibuat untuk mengukur & membebankan biaya pada
entitas yang disebut objek biaya. Objek biaya merupakan sebuah tujuan atau sasaran
dimana biaya diukur dan dibebankan sesuai dengan satuannya. Objek biaya dapat berupa
apapun, seperti : produk, pelanggan, departemen, proyek, dll. Keakuratan adalah suatu
konsep yang relatif & harus dilakukan secara wajar & logis terhadap penggunaan metode
pembebanan biaya. Tujuannya : mengukur & membebankan biaya dari sumber daya
yang dikonsumsi objek biaya. Ungkapan : “lebih baik kurang tapi benar ketimbang besar
tapi tidak akurat”. Pembebanan biaya yang terdistorsi dapat menghasikan keputusan
salah & evaluasi buruk. Contoh : Jika seorang manajer mencoba memutuskan untuk
melanjutkan produksi listrik secara internal/membelinya dari perusahaan fasilitas umum
lokal, maka penilaian secara akurat mengenai besarnya biaya memproduksi listrik
merupakan hal dasar yang harus dianalisis. (Supriyono, 2017)
Tentang harga pokok produk, dan jasa, perusahaan komersial pada dasarnya
menghasilkan produk untuk mendapatkan pemasukan (income). Produk tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian besar yang cukup berbeda, yaitu barang (tangible
product) dan jasa (intangible product). Barang atau produk berwujud biasanya dihasilkan
dari pengolahan bahan baku hingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi,
sedangkan Jasa atau produk tak berwujud biasanya berupa aktivitas pelayanan yang
dilakukan oleh perusahaan untuk membantu kepentingan konsumen dengan
menggunakan fasilitas milik perusahaan, Harga pokok produk merupakan pembebanan
biaya yang digunakan untuk mendukung tujuan manajerial perusahaan secara spesifik.

4
Harga pokok produk yang disajikan untuk masing-masing tujuan dapat berbeda. Hal ini
sesuai dengan prinsip dalam akuntansi biaya yaitu penetapan biaya. Perusahaan
membutuhkan informasi tentang semua pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan
suatu produk yang didukung oleh internal value chain. Internal value chain perusahaan
merupakan seperangkat aktivitas yang dibutuhkan untuk mendesain mengembangkan,
memproduksi, memasarkan, mendistribusikan, dan melakukaan pelayanan produk. Harga
pokok produk dalam perusahaan manufaktur biasanya berasal dari biaya produksi yang
menghitung tiga jenis biaya, antara lain :
1. Direct Material (Bahan Langsung). Bahan langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri
secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi. Biaya bahan langsung
dapat langsung dibebankan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan
untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi produk. Contoh : Besi pada mobil, kayu
pada perabotan, alkohol pada parfum, kain pada jeans. Dll.
2. Direct Labor (Tenaga Kerja Langsung). Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang
dapat ditelusuri secara langsung pada barang atau jasa yang sedang diproduksi.
Pengamatan fisik dapat digunakan dalam mengukur kuantitas karyawan yang terlibat
dalam memproduksi barang dan jasa. Karyawan yang mengubah bahan baku menjadi
produk atau menyediakan jasa kepada pelanggan diklasifikasikan sebagai tenaga kerja
langsung.
3. Overhead. Semua biaya produksi selain biaya bahan baku langsung, dan biaya tenaga
kerja langsung dikelompokkan dalam satu katagori yang disebut overhead cost. Pada
perusahaan manufaktur, overhead cost juga dikenal sebagai beban pabrik (factory
burden) atau manufacturing overhead. Biaya bahan baku langsung yang merupakan
bagian tidak signifikan dari produk jadi umumnya dimasukkan dalam overhead cost.
Contoh : lem yang digunakan untuk perabotan/mainan. Biaya lembur tenaga kerja
langsung juga dibebankan menjadi overhead cost, karena tidak semua operasi produksi
tertentu dapat diidentifikasi sebagai penyebab lembur. Biaya lembur ialah hal yang
umum bagi semua operasi produksi sehingga merupakan biaya manufaktur tidak
langsung. (Supriyono, 2017)
Perbedaan jasa dengan produk jikalau dilihat dari barang, antara lain :
1. Intangibility. Jasa merupakan sebuah produk yang tidak berwujud secara fisik.
Maksudnya keberadaan produk tersebut tidak secara nyata dapat diidentifikasi oleh
panca indera manusia, tetapi manfaatnya dapat dinikmati oleh koNsumen. Misalnya jasa

5
audit, konsumen tidak mengetahui bentuk fisik/proses audit tersebut seperti apa, tetapi
merasakan manfaat dari adanya kegiatan audit.
2. Perishability. Jasa merupakan produk yang tidak tahan lama. Maksudnya adalah
pemanfaatan produk berupa jasa hanya dilakukan pada saat tertentu saja. Misalnya jasa
pengamanan, produk jasa tersebut hanya bisa dinikmati sepanjang.
Kkontrak/kesepakatan dibuat, lebih dari waktu yang disepakati jasa tersebut sudah tidak
dapat dinikmati lagi secara langsung.
3. Inseparability. Jasa merupakan produk yang tidak dapat memisahkan antara konsumen
dan produsennya. Kedua belah pihak berhubungan secara langsung dalam transaksi jasa
ini.
4. Heterogenity. Produk jasa memiliki variasi yang sifatnya luas menyesuaikan dengan
kepentingan konsumen. Namun, produk jasa hendaknya memiliki sebuah standar sebagai
kontrol atas varian kepentingan konsumen. (Supriyono, 2017)
2.2 Pengelompokan Biaya Berdasarkan Perilaku Biaya
Perilaku biaya (cost behavior) adalah sebuah istilah untuk mengungkapkan apakah
suatu biaya berubah saat tingkat output berubah. Apabila suatu biaya tidak berubah
signifikan ketika output mengalami perubahan maka biaya ini disebut dengan biaya tetap
(fixed cost). Selain itu apabila suatu biaya cenderung mudah berubah semisal akan naik
ketika output dinaikkan dan ikut turun ketika output menurun maka biaya ini disebut
dengan biaya variabel (variable cost). (Hansen & Mowen, 2017)
1. Biaya tetap. Adalah biaya yang jumlah totalnya bersifat konstan (tetap) dalam kisaran
relevan saat tingkatan output bertambah atau berkurang. Contohnya adalah biaya sewa
gudang bagi pedagang grosir, ketik penjualan naik maupun turun biaya yang dikenakan
akan tetap. Berikut ini adalah ilustrasi perilaku biaya tetap oleh Colley Computers Inc.,
sebuah perusahaan yang memproduksi komputer, dalam kasus ini perusahaan ingin
mengetahui hubungan antara biaya penyeliaan dengan jumlah komputer yang dirakit.
Perusahaan memiliki informasi sebagai berikut:
 Perusahaan dapat memproduksi maksimum 50.000 komputer pertahun;
 Tenaga perakit komputer diawasi oleh supervisor/ penyelia dengan gaji $32.000 per
tahun;
 Perusahaan berdiri sejak 5 tahun yang lalu;
 Saat ini pabrik memproduksi komputer 40.000-50.000 unit per tahun;
 Produksi tidak pernah kurang dari 20.000 komputer per tahun

6
 Berikut ini adalah biaya penyeliaan untuk tingkatan produksi:

Colley Computers Inc


Biaya penyeliaan

Jumlah Komputer Yang Diproduksi Total Biaya Penyeliaan Biaya Per-Unit


20.000 $ 32.000 $ 1,60
30.000 $ 32.000 $ 1,07
40.000 $ 32.000 $ 0,80
50.000 $ 32.000 $ 0,64

Berdasarkan tabel diatas kita dapat melihat bahwa biaya penyeliaan akan selalu
tetap berapapun unit yang diproduksi, hal ini tentu akan lebih menguntungkan
perusahaan apabila memproduksi lebih banyak unit. Dengan membandingkan biaya per-
unit pada jumlah produksi 20.000 unit sebesar $1,60 sementara ketika memproduksi
50.000 unit produksi biayanya menjadi lebih sedikit yaitu $0,64. Meskipun begitu
beberapa biaya tetap juga dapat berubah nominalnya meskipun tidak berarti
menjadikannya menjadi biaya variabel. Contohnya ketika colley computers ingin
menaikkan gaji penyelia maka tentu saja biaya tetap akan berubah namun akan tetap
dikelompokkan menjadi biaya tetap jika dikaitkan dengan jumlah komputer yang
diproduksi. Selain itu terdapat dua macam biaya tetap yaitu:
a. Biaya tetap diskresi
Biaya tetap diskresi adalah suatu biaya tetap yang dapat dihindari atau dapat diubah
dengan mudah sesuai kebijakan manajemen. Contohnya adalah biaya iklan yang
merupakan biaya tetap. Manajemen berhak untuk memutuskan apakah perlu
menggunakan layanan iklan atau tidak, atau cukup membatasi tayangan iklan sehingga
biaya tetap tidak akan terlalu banyak.
b. Biaya tetap berkomitmen
Biaya tetap berkomitmen adalah biaya tetap yang sulit untuk dirubah atau dihindari oleh
manajemen. Biasanya biaya ini melibatkan kontrak jangka panjang yang mengharuskan
manajemen untuk memenuhi kontrak tersebut. Contoh biaya sewa gedung, sewa mesin,
dsb.

7
2. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang nilai totalnya berubah-ubah berbanding lurus dengan
perubahan output dalam kisaran relevan (Hansen & Mowen, 2017). Dapat dikatakan
setiap kali terdapat peningkatan output maka terjadi pula peningkatan biaya variabel.
Contohnya adalah penggunaan tepung pada pabrik kerupuk, penggunaan bahan baku,
perlengkapan rumah sakit seperti perban, benang, jarus suntik yang hanya sekali pakai.
Berikut adalah ilustrasi dari perusahaan colley computers yang menggunakan DVD-
ROM drive yang dipasang disetiap komputer. Setiap komputer membutuhkan 1 unit
DVD-ROM drive dengan harga $40 per-unitnya. Biayanya adalah sebagai berikut:
Colley computers inc
Biaya DVD room drive

Komputer yang diproduksi Total biaya DVD Biaya per-unit


20.000 $ 800.000 $40
30.000 1.200.000 40
40.000 1.600.000 40
50.000 2.000.000 40

Dari tabel tersebut kita dapat melihat bahwa semakin banyak unit komputer yang
diproduksi maka semakin banyak pula total biaya DVD yang dibutuhkan, sehingga
keduanya berbanding lurus dana dapat dirumuskan dengan:

Total biaya variabel = tarif biaya vaiabel x jumlah output

3. Biaya Campuran Dan Biaya Bertahap


Biaya tetap dan biaya variabel adalah dua jenis biaya yang ada dalam produksi suatu
output, namun beberapa biaya tidak dapat atau sulit untuk dikelompokkan kedalam salah
satu biaya tersebut. Tidak jarang pula beberapa biaya merupakan penggabungan antara
dua biaya tersebut (biaya campuran) atau bisa juga memiliki komponen tetap yang
mengalami kenaikan pada interval waktu tertentu (biaya bertahap). (Hansen & Mowen,
2017)
a. Biaya campuran
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki komponan penyusun berupa biaya
variabel dan biaya tetap, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

8
Total biaya variabel = tarif biaya vaiabel x jumlah output

Contohnya, colley computers memiliki 10 pegawai penjualan dengan gaji tetap dan
komisi penjualan. Gaji tetap staff penjualan adalah $30.000 ($300.000 untuk 10 staff)
dan komisi penjualan sebesar $25 untuk setiap unit komputer yang terjual. Aktivitasnya
adalah penjualan dan ukuran output-nya adalah jumlah komputer yang terjual. Jadi
biaya tetapnya adalah gaji tetap sebesar $30.000 dan biaya variabelnya adalah $25
dikalikan banyaknya komputer yang terjual. Atau dapat dirumuskan sebagai berikut:

Total biaya = $300.000 + ($25 x jumlah komputer yang terjual

Semisal staff penjualan berhasil melakukan penjualan sebesar 50.000 unit maka total
biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan adalah:
Total biaya = $300.000 + ($25 x jumlah komputer yang terjual
= $300.000 + ($25 x 50.000)
= $1.550.000
Berikut ini adalah tabel biaya untuk setiap penjualan komputer:
Colley Computers Inc
Biaya penjualan Biaya penjualan Total biaya Komputer yang Biaya per-unit
tetap variabel terjual

$300.000 $500.000 800.000 20.000 $40,00


$300.000 750.000 1.050.000 30.000 35,00
$300.000 1.000.000 1.300.000 40.000 32,50
$300.000 1.250.000 1.550.000 50.000 31,00

b. Biaya Bertahap
Biaya bertahap merupakan suatu biaya yang memperlihatkan adanya tingkat biaya yang
konstan untuk kisaran output tertentu kemudian melompat ke tingkat biaya yang lebih
tinggi dibeberapa titik, namun biaya ini tetap sama untuk kisaran output yang sama.
Contohnya sebuah toko roti akan mengalami kenaikan disaat musim lebaran idul fitri,
karena permintaan yang tinggi tidak akan selalu terjadi setiap saat (kontemporer pada
masa tertentu) maka manajemen toko roti tersebut memutuskan untuk mencari tenaga
kerja tambahan hanya ketika meusim lebaran idul fitri untuk dapat memenuhi

9
kebutuhannya. Biaya tenaga kerja tersebut merupakan biaya tetap namun hanya
dikeluarkan pada saat tertentu saja.
2.3 Metode Pemisahan Biaya Campuran ke Dalam Komponen Biaya Tetap Dan Biaya
Variabel
Manajemen perusahaan perlu mengetahui komponen biaya yang sesungguhnya atau
akurat dalam memproduksi barang atau jasanya dengan tujuan agar dapat mengambil
keputusan terbaik agar mencapai tujuan efektif dan efisien, dan tentu saja dapat
menentukan harga terbaik yang ekonomis agar dapat bersaing dengan kompetitor. Oleh
karena itu diperlukan suatu sistem atau metode yang dapat melihat atau memisahkan
biaya tetap dan biaya variabel dari suatu biaya campuran, karena seringkali informasi
yang disajikan dalam akuntansi hanya berupa total biaya dan ukuran output saja. Berikut
dadalah 3 metode untuk memisahkan biaya campuran ke dalam biaya tetap dan biaya
variabel:
a. Metode High-Low
Metode high-low adalah metode yang memisahkan biaya campuran kedalam biaya
tetap dan biaya variabel hanya dengan menggunakan titik biaya terendah dan
tertinggi. Ada empat langkah yang harus dikakukan untuk melakukan metode ini,
yaitu:
 Langkah 1: cari titik tertinggi dan terendah dalam sekelompok data yang ada. Titik
tertinggi ditentukan sebagai titik dengan aktivitas atau tingkatan output tertinggi.
Titik terendah didefinisikan sebagai titik dengan aktivitas output terendah.
 Langkah 2 : dengan menggunakan titik terendah dan tertinggi hitunglah tarif biaya
variabel.
𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Tarif biaya variabel: 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖− 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑑𝑎ℎ

 Langkah 3: hitunglah biaya tetap dengan menggunakan tarif biaya variabel (dari
langkah 2), baik untuk titik tertinggi maupun dengan titik terendah.

Biaya tetap: total biaya pada titik tertinggi – (tarif biaya variabel x output pada titik
tertinggi)

 Langkah 4: buatlah persamaan biaya untuk penanganan bahan baku berdasarkaan


metode high-low.
Contoh:
Blue denim company memproduksi pakaian jeans. Controller perusahaan ingin
menghitung biaya tetap dan biaya variabel yang berkaitan dengan listrik yang

10
digunakan dalam pabrik. Data selama delapan bulan terakhir telah dikumpulkan
sebagai berikut:

Bulan Biaya Pemakaian Listrik Jam Mesin


Januari $3.225 460
Februari 3.485 500
Maret 4.100 600
April 3.300 470
Mei 3.312 470
Juni 2.575 350
Juli 3.910 570
Agustus 4.200 590

Diminta :
Dengan menggunakan metode high low, hitunglah biaya tetap untuk pemakaian
listrik, hitunglah tarif biaya per variabel perjam mesin dan susunlah persamaan biaya
untuk total biaya pemakaian listrik.
Jawab :
 Langkah 1: cari titik tertinggi dan terendah. Jumlah jam mesin tertinggi terjadi
dibulan maret. Dan jumlah mesin terendah ada di bulan juni.
 Langkah 2: hitunglah biaya variabel
tarif biaya variabel = (biaya tertinggi – biaya terendah) / (jam mesin tertinggi –
jam mesin terendah)
= (4.100–2.575) / (600-350) = 1.525/250

= $6,10 per jam mesin


 Langkah 3: hitunglah biaya tetap
Kita menghitung titik tertinggi dengan total biaya sebesar $4.100 dan jumlah mesin
sebesar 600 jam
Biaya tetap = total biaya – (tarif biaya variabel x jam mesin)
= $4.100 - ($6,10 x 600) = $4.100-$3.660
= $440
 Langkah 4: susunlah persamaan biaya
Biaya variabelnya adalah $6,10 per jam mesin dan biaya tetapnya $440 per bulan
maka persamaan untuk biaya pemakaian listrik perbulan adalah:
Total biaya pemakaian listrik: $440 + ($6,10 x jam mesin)

11
Anggap bahwa jumlah pemindahan untuk bulan november diharapkan sebanyak 350
kali. Biaya penanganan bahan bakuyang dianggarkan akan menjadi:
$5,437,50 = $625 + ($13,75 x 350)
b. Metode Scattergrapth
Metode scattergrapth adalah suatu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui
hubungan biaya dengan menggambarkan titik-titik data pada sebuah grafik. Salah
satu tujuan scattergrapth adalah untuk mengetahui apakah garis lurus dapat atau tidak
dapat menjelaskan secara layak mengenai hubungan biaya. Kemudian, hasil
scattergraph dapat memperlihatkan satu atau beberapa titik yang terlihat tidak pas
dengan dengan pola perilaku yang terjadi. Setelah penyelidikan, dapat ditemukan
bahwa titik-titik tersebut disebabkan oleh kejadian yang tidak biasa yang diharapkan
tidak akan terjadi lagi. Pengetahuan ini dapat membenarkan penghapusan outliers dan
dapat menyebabkan perkiraan fungsi biaya yang mendasarinya dengan baik.
Contoh:
PT Indah Tekstil adalah sebuah perusahaan tekstil skala besar yang sedang
membutuhkan tempat penyimpanan bahan baku ke beberapa gudangnya, dalam
pemindahan bahan baku tersebut diperlukan adanya penanganan bahan baku dengan
pemindahan sehingga munculah biaya atas aktivitas pemindahan tersebut.
PT Indah Tekstil
Biaya Pemindahan

Bulan Biaya Penanganan Jumlah Pemindahan


Januari $2000 100
Feb 3.090 125
Mar 2.780 175
April 1.990 200
Mei 7.500 500
Juni 5.300 300
Juli 3.800 250
Agust 6.300 400
Sept 5.600 475
Oktober 6.240 425

12
Dengan melihat tabel penanganan bahan baku industri tekstil kita dapat membuat
grafik seperti diatas. Untuk membuat garis lurus kita perlu titik koordiant. Titik
koordinat pada bulan januari (100, $2000) dan berpotongan dengan sumbu y di $800
(0,$800) kita dapat membuat sebuah garis lurus, gunakan kedua titik tersebut untuk
menghitung tarif variabel (kemiringan/slope):
𝑡𝑎𝑟𝑖𝑓 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙

𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑡𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

$2000−$800
= 100−0

= $1200/100

= $12

Maka tarif variabelnya sebesar $12 untuk setiap perpindahan bahan baku. Dari tarif
variabel tersebut maka persamaan total biaya menjadi:

Total biaya = $800 + $12 x jumlah pemindahan

Kita asumsikan bahwa 350 pemindahan direncanakan akan dilakukan dibulan


november, maka kita dapat menghitung total biaya menjadi:
Total biaya = $800 + $12 x jumlah pemindahan
$5000 = $800 + $12 x 350
Dari total biaya tersebut dapat diketahui bahwa biaya tetap adalah $800 dan biaya
variabelnya sebesar $4200.

13
c. Metode Kuadrat Kecil (Least Square/Regresi)
Metode kuadrat kecil (least square/regresi) adalah cara statistika untuk
menemukan garis regresi yang paling tepat melalui sekumpulan titik data. Garis
regresi yang aling sesuai adalah garis dengan titik-titik data yang lebih dekat ke garis
dibandingkan dengan garis-garis lainnya. Keunggulan dari metode ini adalah akurat
dan cepat untuk mengetahui biaya tetap dan biaya variable namun prosesnya akan
lama dan rumit jika dilakukan secara manual. Metode regresi ini menggunakan
persamaan statistika kuadrat terkecil yang dapat menemukan satu garis dengan
penjumlahan dari penyimpangan yang dikuadratkan terkecil. Metode kuadrat terkecil
menentukan garis regresi yang meminimalkan kesalahan perkiraan biaya atau selisih
antara biaya yang diperkirakan (garis regresi) dan biaya actual (titik actual).
Metode kuadrat kecil sudah tidak diproses secara manual, tetapi sudah diproses
menggunakan program spreadsheet pada setiap computer personal yang telah
dilengkapi dengan paket regresi. Dengan program spreadsheet manajer dimudahkan
dalam memasukkan data.
Pada program spreadsheet data yang dihitung adalah intercept dan X variable 1.
Untuk mengetahui intercept dan X variable 1 dapat menggunakan hasil yang sama
pada metode high-low dan scattergraph. Setelah data tersebut dimasukan pada
program regresi pada computer maka akan muncul garis deviasi yang akan
mejelaskan perkiraan antara biaya tetap dan biaya variable.
2.4 Perbandingan Metode-Metode Untuk Memisahkan Biaya Campuran Menjadi
Komponen Tetap dan Variabel dan Penilaian Manajerial

Metode Overview Keunggulan Kelemahan


Metode Suatu metode untuk  Objektif  Terjadinya
high- memisahkan biaya campuran  Cepat outliers
low menjadi komponen biaya tetap  Sederhana  Potensi data
dan biaya variable hanya  Murah yang
menggunkan titik data tertinggi  Mudah untuk menyesatkan
danterendah. dikomunikasi .
ke orang lain

Metode Suatu metode untuk  Sederhana  Subjektif


scatterg memisahkan biaya campuran  Penyajian (dalam

14
apth menjadi komponen biaya tetap data secara pemilihan
dan biaya variable dengan visual. garis
mengepaskan sebuah garis pengepasan
kesekumpulan data dengan yang terbaik)
menggunakan dua titik data yang
terpilih berdasarkan penilaian.
Metode Suatu metode untuk  Objektif  Proses rumit
kuadrat memisahkan biaya campuran  Paket regresi dan lama jika
terkecil menjadi komponen biaya tetap dapat secara dilakukan
(regresi dan biaya variable dengan cepat dan secara
) menemukan garis pengepasan mudah dalam manual.
terbaik yang melalui menghitung
sekumpulan titik data secara biaya tetap
statistika. dan tariff
biaya
variabel.

Pertimbangan manajerial merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan


perilaku biaya, sejauh ini pertimbangan manajerial merupakan metode paling luas
digunakan. Banyak manajer yang menggunakan pengalaman dan observasi terhadap
hubungan biaya pada masa lampau untuk menentukan biaya tetap dan variabel. Akan
tetapi, kesalahan akan terjadi jika manajer tidak memiliki pertimbangan yang baik. Oleh
karena itu, mempertimbangkan pengalaman manajer, potensi kesalahan, dan pengaruh
pertimbangan yang salah terhadap keputusan terkait merupakan hal yang penting
(Hansen & Mowen, 2017). Pertimbangan manajerial dapat digunakan secara terpisah dan
bersama-sama dengan menggunakan metode tinggi rendah, scatterplot, dan metode
kuadrat terkecil. Manajer menggunakan metode pengalaman dan pengetahuan mereka
mengenai hubungan biaya dan tingkat aktivitas untuk mengidentifikasi outline,
memahami pergeseran struktural, dan menyesuaikan parameter yang disebabkan oleh
perubahan kondisi yang diantisipasi.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang
atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi
organisasi.
2. Perilaku biaya adalah istilah umum untuk mendeskripsikan apakah suatu biaya
berubah saat tingkat output berubah, pengelompokkan biaya:
a) Biaya tetap;
b) Biaya variabel;
c) Biaya semivariabel;
d) Biaya campuran;
e) Biaya bertahap.
3. Metode-metode untuk memisahkan biaya campuran menjadi komponen tetap dan
variabel adalah metode high-low, metode scattergapth, dan metode kuadrat terkecil
(regresi)
4. Pertimbangan manajerial dapat digunakan secara terpisah dan bersama-sama dengan
menggunakan metode tinggi rendah, scatterplot, dan metode kuadrat terkecil. Manajer
menggunakan metode pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai hubungan
biaya dan tingkat aktivitas untuk mengidentifikasi outline, memahami pergeseran
struktural, dan menyesuaikan parameter yang disebabkan oleh perubahan kondisi
yang diantisipasi.

16
DAFTAR PUSTAKA

Maryanne M. Mowen, Don R. Hansen, Dan L. Heitger. 2017. Dasar-Dasar Akuntansi


Manajerial Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
S.U, Supriyono. 2017.Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok
Buku 1 Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Website:
https://redakturw.wordpress.com/category/akuntansi-manajemen/ diakses pada 3 maret 2019,
pukul 21.00 WIB

17

Anda mungkin juga menyukai