Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seumanoe pucok merupakan salah satu prosesi adat perkawinan di kabupaten Aceh
Besar yang harus dilaksanakan calon pasangan pengatin sebelum akad nikah."Saat ini tidak
banyak keluarga yang melaksanakan prosesi adat siraman yang biasanya dilaksanakan satu hari
sebelum akad nikah padahal ini merupayah adat istiadat warisan leluhur," katanya.Menurutnya,
seumanoe pucok selain bertanda akan melepas masa lajang, siraman yang dilakukan pemuka
adat, kedua orang tua atau wali dan family dekat juga bertujuan untuk membersihkan diri.
Biasanya air yang digunakan untuk siraman itu juga dicampur dengan berbagai jenis
dedaunan dan bunga seperti daun manek mano, jeruk purut dan beberapa jenis ilalang.
Dedaunan dan kembang itu dicampur dalam sebuah ember dan secara bergantian para tokoh
adat, orang tua serta sanak famili menyirami calon pengantin wanita.
Setelah acara siraman kemudian dilanjutkan dengan tepung tawar (peusijuek) yang
dilakukan juga oleh tokoh adat, kedua orang tua serta sanak family dari calon pengantin wanita
tersebut.Terakhir calon pengantin didampingi tokoh adat dan orang tua berziarah ke kuburun
leluhur untuk memohon restu atas perkawinan yang akan dilaksanakan.Selain Kabupaten Aceh
Besar, Kabupaten Aceh Selatan, aceh barat daya merupakan salah satu daerah yang memiliki
adat seumano pucok di provinsi paling ujung barat pulau Sumatera.

1.2 Rumusan Masalah
1. bagaimana sejarah semanoe pucok ?
2. Apakah semanoe pucok termasuk dalam tradisi unik di aceh barat daya ?
3. nilai nilai apa saja yang terkandung pada tradisi semanoe pucok ?


1.3 Tujuan dan Manfaat
2

Untuk menambah wawasan tentang budaya-budaya yang ada di Aceh ini
kususnya Aceh Barat Daya, dan dengan membaca makalah ini kita bisa mengetahui ldan
memahami tantang seumano pucok.


















BAB II
3

PEMBAHASAN
2.1 Tradisi Seumanoe Pucok (mandi pucuk)

Seumano Pucuk
(mandi pucuk)
Oleh; Sally Nindi Sari
Semano Pucok mandi pucuk adalah salah satu tradisi adat yang berkembang
didaerah Aceh Barat Daya khususnya Daerah Blang Pidie bahkan sampai saat ini .
Semano Pucok mandi pucuk atau disebut juga (mandi pucuk) bagi calon kedua
mempelai sebelum melangsungkan acara akad nikah. Prosesi adat ini adalah salah satu
tradisi yang diwariskan oleh para nenek moyang zaman dulu. Semano pucok mandi
pucuk juga bermanfaat sebagai salah satu tanda akan meninggalkan masa lajang.
Biasanya air yang digunakan untuk semanoe pucok mandi pucuk itu juga
dicampur dengan berbagai jenis bunga-bunga yang wangi seperti bunga selanga, bunga
jeumpa , serta berbagai macam dedaunan seperti, daun manek mano,rumput
ilalang,daun kelapa muda , dan disiram dengan air yang diisi dalam boh beluluk (nyiur
nyiur anyaman ) dan jeruk purut. Dan proses semanoe pucok mandi pucuk biasanya
sebelum proses pemandian. Calon pengantin dara baroe pengantin wanita dikelilingi
bersama-sama oleh para penari jumlah penarinya biasanya 8 orang dan sambil bersyair
dengan kata kata nasehat sambil bertepuk-tepuk tangan tentang kehidupan rumah
tangganya kelak , sebelum acara semanoe pucok mandi pucuk para peseni memanggil
4

kedua orangtua calon pengantin dara baroe pengantin wanita untuk naik keatas
panggung untuk berjabat tangan dalam arti untuk memohon restu dari kedua orang tua
tersebut. Dan tidak hanya orangtua nya saja dipanggil kedepan, dan juga semua
keluarga yang berkaitan dengan dara baroe calon pengantin wanita untuk naik keatas
panggung sebelum proses semanoe pucok mandi pucuk .
Dan acara selanjutnya dilanjutkan dengan siraman air disinilah kedua calon
mempelai linto baro dan dara baro dimandikan oleh kedua orangtua calon mempelai
tersebut setelah acara semanoe pucok siraman mandi dan dilanjutkan yang terakhir
dengan peusijuk dengan menggunakan daun rumput ilalang, dan beras .
Sistem kekerabatan yang terjalin diantara prosesi semano pucok mandi pucuk
adalah terjadinya berjabat tangan dengan orangtua pengantin dan dengan pengantin
baru , dan menciptakan kekerabatan yang terjalin antara semua sanak saudara .Dan
memperbesar tali silahturahmi dengan masyarakat-masyarakat kampung yang diundang
pada acara semano pucok mandi pucuk .
Adapun syair semanoe pucok mandi pucuk Tron tajak mano dara baro tron tajak
mano/ ohleuh mano lake seunalen ija yang laen seunalen mano/ ngon on u puteh
kahabeh mak rok/ seunalen mak jok uroenyo gata/ syedara Poma ngon syedara Yah/
habeh Mak peugah kanduri gata/ kaleuh Mak undang ureung lam gampong/ wali ngon
karong siap sedia/ na ba boh manok na nyang ba dalong/ ladom ija krong sumbang
keugata/ Umu tujoh thon ka mak jok bak beut/ Mak harap beujeut gata meuguna/ Dak
bak sikula pih kaleuh ma bri/ manyak puteh di ka Mak peulara/ cabak saboh jamok
Poma meulet-let/ bak saboh pijet poma meujaga/ Yah mita ubat meunyo ka saket/
beuphet keu kulet si puteh di Ma/ ngon syedara Yah bek tameusaket/ Beutameuphet-
phet ngon syedara Mak/ jampang bak nampang aneuk nyo saket/ oh te musoh let na so
nyang sangga.



5

2.2 Teori-teori yang berkaitan dengan kekerabatan
Menurut para ahli antropologi (J. Lubbock, J.J. Bachofen, J.F. McLennan, G.A.
Wilken, dll) manusia itu pada mulanya hidup serupa sekawanan berkelompok dan laki-
laki perempuan bersetubuh melahirkan keturunannya tanpa ikatan. Dalam
penelitiannya, para antropolog mempergunakan perbandingan yang diambil dari
kehidupan binatang berkelompok.
Adanya tingkat-tingkat sepanjang hidup individu )misalnya masa bayi, masa
penyapihan, masa kanak-kanak, masa remaja, pubertas, masa tua, dsb terjadi karena
kesadaran umum diantara semua manusia, bahwa tiap tingkat yang baru sepanjang life-
cycle itu membawa individu ke dalam suatu tingkat dan lingkungan sosial yang baru dan
luas.
Salah satu tingkat yang paling penting dalam life-cycle ialah perkawinan.
Perkawinan didalam sebagian besar masyarakat manusia tidak semata-mata berhenti
kepada fungsi pokoknya saja (persetubuhan), tetapi mempunyai akibat yang lebih luas
bagi yang berkepentingan, seperti pengaturan hak dan kewajiban terhadap hasil
keturunannya. Dan dalam adat menetap sesudah nikah / kawin, ada paling sedikit tujuh
kemungkinan yaitu, adat utrolokal (kebebasan memilih tempat tinggal), virilokal
(menetap dikediaman suami), uxorilokal (menetap dikediaman isteri), bilokal (tinggal
berganti-ganti), neolokal (menetap sendiri ditempat yang baru), avunkulokal (kediaman
saudara laki-laki ibu), dan natolokal (masing-masing terpisah di tempat kerabatnya
sendiri-sendiri).
Mereka yang telah menikah akan berumah tangga (household) dan terjadi suatu
kelompok kekerabatan (kingroup) yang disebut keluarga batih atau keluarga inti (nuclear
family) yang terdiri dari sepasang suami isteri dan anak-anak mereka yang belum kawin.
Rumah tangga berbeda dengan keluarga batih. Rumah tangga bisa lebih besar dan lebih
kecil dari keluarga batih. Gejala yang banyak terjadi di dunia ialah adanya keluarga batih
yang tidak lengkap, tetapi berfungsi sendiri. Dalam istilah antropologi dinamakan
matrifokal. Contohnya dalam kasta Nayar ( kasta prajurit) di negara Cochin, didaerah
Malabar India Selatan.
Ada tiga kategori Kelompok Kekerabatan (KK) yaitu KK berkorporasi (corporate
kingroup), KK kadang kala (occasional kingroup), dan KK menurut adat (circumscriptive
6

kingroup). Kelompok kekerabatan lain : Kindred, Keluarga luas, Keluarga-ambilineal
kecil, keluarga ambilineal besar, klan kecil, klan besar, fratri, paroh masyarakat.
Prinsip keturunan ada 4 macam yaitu patrilineal, matrilineal, bilineal, dan
bilateral (bilateral descent). Prinsip tambahan pada prinsip bilateral yaitu ambilineal,
konsentris, promogenitur, dan ultimogenitur.
Sopan santun pergaulan kekerabatan dalam suatu masyarakat berbeda-beda.
Sikap menghormat dan bebas hanya ada dua macam yaitu sikap sopan (avoidance
relationship) dan sikap suka bergurau (joking relationship). Sikap sungkan misalnya
pantangan memandang muka dan pantang berbicara secara langsung.
















7

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Semano pucok mandi pucuk adalah tradisi yang ada di daerah aceh barat
daya, pada acara perkawinan. Tradisi ini begitu unik karena calon pengantin akan
dimandikan dengan oleh air yang dicampuri oleh berbagai macam bunga-bunga yang
sangat harum wanginya, dan juga dicampuri oleh dedaunan seperti daun-daun kelapa
muda dan jeruk perut.
Nilai nilai yang terkandung pada tradisi semanoe pucok mandi pucuk dapat
kita lihat ketika para peseni-peseni bersyair dan bertepuk tangan itu terkandung konsep
kekerabatan.
Dan acara semanoe pucok mandi pucuk tidak hanya ada pada acara
perkawinan saja , tetapi juga sering diadakan di acara sunatan rasul bagi laki-laki .
Acara ini begitu unik bagi daerah daerah yang ada tradisi ini , karena acara ini
jarang ada di daerah daerah lain .

Anda mungkin juga menyukai