Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PKW

“Usaha Kerajinan Dengan Inspirasi Artefak”

Kelompok 2
Atiyah Hijriyanti
Tri Amelia
Ella Nur Haryani
Mar’atun Sholekha
Vina Febriyanti
M. Indrawan
Ananda Farhan T
Kelas : X – IPS 2
SMA NEGERI 1 PALIMANAN
ARTEFAK
Pengertian Artefak
pengertian artefak merupakan suatu benda atau peninggalan sejarah yang dibuat
dengan tangan manusia (bukan benda alamiah tanpa modifikasi) yang dapat
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain (movable) tanpa merusak bentuk
aslinya.
Mudahnya pemindahan artefak tanpa menghancurkan bentuk aslinya tentu akan
sangat bermanfaat bagi para peneliti (sejarawan) untuk daoat dijadikan obyek
penelitian maupun ditaruh di Museum sehingga kita sebagai manusia di zaman
modern itu dapat melihat peninggalan bersejarah zaman dahulu dengan mudah,
sehingga dapat menambah wawasan kita.
Artefak merupakan wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, serta juga karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-
benda atau hal-hal yang bisa untuk diraba, dilihat, serta juga didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. didalam kenyataan
kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak dapat
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud dari
kebudayaan ideal mengatur serta juga memberi arah kepada tindakan (aktivitas)
dan juga karya (artefak) manusia.
Jenis Artefak
Beberapa penemuan dari artefak penting ini dikelompokan
menurut zamannya, diantaranya sebagai berikut :
Zaman Palaeotikum

Seorang ahli yakni Von Koenigswald melakukan sebuah penilitan di


daerah pacitan dan juga Ngandong, Jawa timur, dan dari penilitan yang
dilakukan olehnya diambil kesimpulan bahwa manusia yang hidup di
zaman palaetikum ini sudah mulai mempersenjatai diri mereka dengan
alat-alat yang fungsi untuk melindungi diri. hal tersebut dibuktikan
dengan ditemukannya artefak berbentuk kapak gengam (Kapak
perimbas)
Zaman Mesolithikum

Di zaman ini manusia sudah mulai hidup menetap dan


juga membangun tempat tinggal yang permanen, hal
tersebut dikuatkan dengan adanya penemuan Abris Sous
Roche yakni semacam tempat tinggal yang dibangun
berbentuk ceruk ada batu karang, selai dari itu ditemukan
juga oleh Kjokkenmoddinger yang ialah sampah-sampah
dan siput dalam bentuk gunungan yang bear yang karena
hal itu membuat asumsi itu sudah hidup dan menetap.
penemuan lain yang yang memperkuat adalah penemuan
artefak dalam bentuk kapak gengam, dan jugan penggiling
serta tulang
Zaman Logam
Pada zaman ini manusia sudah mampu dalam membuat
peralatan dari logam, hal tersebut ditandai dengan penemuan
artefak yang berbentuk perhiasan yang terbuat dari bahan
emas, perunggu dan juga besi.

Zaman megalithikum
Zaman yang biasa disebut dengan sebutan zaman batu besar
dan ini menjadi tonggak dari lahirnya bangunan-bangunan
batu yang berukuran besar. Beberapa peninggalan penting
dari zama ini ialah seperti, menhir, dolmen, kubur batu,
sarchopagus/keranda dan juga arca-arca
Contoh Artefak di Indonesia

Contoh dari artefak yang berhasil ditemukan di Indonesia ini dikategorikan


dengan berdasarkan zaman, mulai dari zaman Palaeolitikum, Mesolitikum,
logam (tembaga, perunggu, besi) serta juga megalitikum (zaman batu besar).
Beberapa contoh dari artefak antara lain : alat-alat dari bahan batu, logam,
gerabah, tulang (tanduk binatang), kertas dll,. Bentuknya juga bervariasi,
mulai dari senjata-senjata, prasasti, perhiasan, serta lain sebagainya. Dibawah
ini merupakan ini beberapa contoh berikut gambarnya.
Kapak Genggam

Kapak ini merupakan senjata yang digunakan pada manusia zaman prasejarah, kapak
genggam ini digunakan untuk berburu binatang atau juga untuk keperluan makanan
sehari-hari (mengupas umbi-umbian). kapak genggam ni Berhasil ditemukan di
daerah seperti Kalinda (Lampung), Trunyan Bali serta juga Awang Bangkal
(Kalimantan Selatan).
Pisau Belati dari bahan Tulang

Alat-alat dari bahan tulang binatang diatas ini terbuat dari tanduk rusa, peninggalan
dari zaman paleolitikum hasil budaya Ngandong.
Artefak Anak Panah

Contoh dari artefak ketiga merupakan anak panah, terbuat dari bahan batuan gamping,
peninggalan sejarah ini ditemukan di beberapa daerah seperti contohnya Gua Lawa (Sampung)
dan serta juga-gua di Tuban (Gua Kadang dan Gua Gede).
Peluang Usaha Kerajinan dengan Inspirasi
Artefak
Budaya tradisional atau lokal dapat digolongkan menjadi dua kelompok budaya
yaitu budaya nonbenda dan artefak/objek budaya. Budaya nonbenda misalnya
puisi, pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat sedangkan Artefak/objek
budaya misalnya pakaian daerah, wadah tradisinal, senjata, dan rumah adat.
Produk budaya tradisional nonbenda dan artefak dalam kehidupan sehari-hari
tidak dapat dipisahkan melainkan menjadi satu kesatuan yang tentunya saling
melengkapi.
Sebuah karya tari bisa saja merupakan ritual upacara, menggunakan pakaian
tradisional dan diiringi oleh musik yang dimainkan oleh pemain alat musik
tradisional. Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat
menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Upacara, tarian, simbol dan
musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan
upacara dan alat-alat musik merupakan artifak/objek bendanya.
Perencanaan Analisis Usaha Kerajinan dengan
Inspirasi Objek Budaya Lokal
Aktifitas wirausaha haruslah didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia
(SDM), material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang
dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yaiitu Man
(manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (mesin/peralatan), Method
(cara kerja), dan Market ((pasar).
Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal bisa kita awali dengan
melihat bahan baku, keterampilan produksi, serta budaya lokal yang ada pada
daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal akan
menawarkan karya yang inovatif kepada pasar. Pasar sasaran dari produk kerajinan
ini yaitu orang-orang yang menghargai dan cinta akan budaya tradisional.
Kemampuan mengatur keuangan dalam kegiatan usaha akan menjamin
keberlangsungan dan pengembangan usaha.
Perancangan kerajinan juga harus mempertimbangkan akan ketersediaan bahan
baki atau material serta keterampilan produksi yang terdapat di daerah sekitar.
Untuk itu dapat dilakukan pencarian informasi mengenai ragam jenis material khas
daerah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan serta perajin yang
membuat kerajinan di daerah setempat.
Budaya nonbenda dan objek budaya atau artifak ini dapat
menjadi sumber insprasi untuk kemudian dikembangkan
menjadi produk kerajinan seperti pada gambar dibawah ini :
Perancangan Kerajinan Inspirasi Artefak
Perancangan dan produksi kerajinan didasari oleh identifikasi ragam material
dan teknik produksi di lingkungan sekitar. Objek budaya lokal dan meterial
serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan
sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Indonesia memiliki objek
budaya lokal yang beragam dan berbeda-beda yang dapat dikembangkan
menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi
kemajuan bangsa dimasa depan.
Salah satu kekayaan pengembangan objek budaya lokal adalah melalui
pengembangan kerajinan. Proses perancangan diawali dengan
pemilihan sumber inspirasi dan pencarian ide dari produk kerajian yang
akan dibuat, sketsa ide, pembuatan studi model kerajinan, kemudian
dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan
insprasi objek budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan
yang akan diprduksi dan siap jual. Dengan demikian, produk yang dihasilkan
harus memiliki nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
Objek tersebut dapat berupa objek 2 dimensi seperti relief atau motif dan
objek 3 dimensi seperti bangunan, alat musik atau senjata. Objek budaya
seperti pakaian tradisional serta perhiasan dikenakan oleh manusia.
Kerajinan dari inspirasi objek budaya dapat berupa miniatur objek budaya,
benda hiasan, atau produk kerajinan dengan fungsi yang baru.
Berikut salah satu contohnya :
a. Pencarian ide produk kerajinan inspirasi objek budaya lokal.
Objek budaya lokal seperti pakaian tradisional, senjata tradisional, rumah adat
tradisional, alat musik tradisional dan lainnya dapat menjadi sumber yang
mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide tersebut bisa
muncul secara tidak berurutan, dan juga tidak lengkap namun dapat pula muncul
secara utuh.
Salah satu dari ide tersebut bisa mencakup bentuk yang unik yang dapat dibuat
dan dari ide bentuk tersebut akan menjadi penuntuk tentang teknik apa yang
tepat yang akan digunakan dan produk apa yang tepat untuk dibentuk tersebut.
Selain itu, ide lain juga bisa didapatkan melalui produk yang ingin dibuatnya,
material, proses dan alat yang akan digunakan secara utuh. Untuk memudahkan
pencarian ide -ide tersebut dapat kita mulai dengan memahami hal-hal berikut
ini:
Pertanyaan tersebut dapat digunakan serta di diskusikan dalam kelompok dalam
bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses ini setiap kelompok atau
individu bebas untuk menghasilkan ide-ide yang beragam dan sebanyak mungkin
termasuk juga untuk ide-ide yang tidak masuk akal sekalipun yang kemudian
dituangkan kedalam bentuk tulisan atau sketsa.
Kunci kesuksesan dari proses (brainstorming) ini adalah jangan ada perasaan
takut salah dan setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling menghargai
pendapat dan bisa mengeluarkan ide yang bersal dari pengembangan ide
sebelumnya, dan juga mencatat ide-ide yang telah muncul.
b. Membuat gambar/sketsa kerajinan inspirasi objek budaya lokal.

Ide-ide produk, rancangan atau rencana dari produk kerajinan tersebut


digambarkan dalam bentuk sketsa agar ide yang abstrak menjadi
berwujud. Ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau
lembar kertas, dengan menggunakan pensil, spidol atau balpoin dan
sebaiknya hindari penggunaan penghapus.
Jika terdapat garis yang dirasakan kurang tepat, abaikan saja dan buatlah
garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya hingga
anda berani menrik garis hingga tebal dan tegas. Gambar ide-ide anda
sebanyak mungkin yang dapat berupa variasi produk, satu produk yang
memiliki fungsi yang sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk
dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.
c. Pilih ide terbaik dari berbagai ide kerajinan inspirasi objek
budaya lokal yang muncul.

Setelah anda menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya kedalam


bentuk sketsa, mulailah mempertimbangkan ide mana dari semua ide-ide yang
ada tersebut yang paling menyenangka, unik, inovatif, dan memungkinkan
untuk dibuat.

d. Prototyping (studi model kerajinan inspirasi objek budaya


lokal)

Sketsa dari ide yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya adalah
masih dalam bentuk 2 dimensi yang artinya hanya sebatas gambar
pada bidang datar. Kerajinan yang hendak dibuat dari ide tersebut
berupa bentuk tiga dimensi maka dari itu pada proses selanjudnya
dilakukan dalam format tiga dimensi melalui studi model yang dapat
dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan material yang
sebenarnya.
Suber Daya yang dibutuhkan dalam usaha
Kerajianan dengan Inspirasi Artefak
 Man ( manusia) sebagai pelaksana dan pengatur
 Money(uang) financial yang dibutuhkan untuk pembuatan produk
kerajinan
 Material(bahan) komposisi yang dibutuhkan untuk dapat
menghasilkan suatu produk kerajinan
 Machine(peralatan) suatu alat untuk menunjang tercapainya suaru
produk kerajinan
 Methode(cara) langkah yang diperlukan untuk dapat
menyelesaikan suatu produk kerajinan
 Market(pasar) tempat yang akan dipakai untuk memasarkan hasil
dari pembuatan suatu produk kerajinan
Macam – macam kerajinan berdasarkan
inspirasi Artefak

 Gantungan kunci penari Bali.


 Tas bergambar wayang cepot.
 Guci ukir bergambar becak Jakarta.
 Gelas bergambar monas

Anda mungkin juga menyukai