Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dosen Pengampu :
Dr.Drs.Yulizar Yunus , B
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah swt yang telah memberikan
beribu-ribu nikmat kepada kami , dan tak lupa pula shalawat dan salam kami haturkan
kepada Baginda Nabi besar Muhammad saw , semoga kita semua menjadi umatnya yang
mendapatkan syafaatnya di yaumil akhir kelak Amin ya Rabbal’alamin . Tanpa nikmat
,hidayah ,inayah serta ridhanya , mustahil kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami
yang berjudul “ Sejarah Alam Minangkabau “ dengan baik . Beberapa kalimat yang kami
sumbangkan dari daya pikir yang lemah ini , kini terkumpul menjadi satu makalah .
Dalam aspek manapun , makalah ini belum memenuhi kebenaran yang sempurna ,
bahkan nantinya pembaca dengan sangat mudah menemukan kesalahan di dalam makalah
yang kami buat ini . Itu semua murni karena ketidak tahuan serta keteledoran kami .
Namun, dari segala kekurangan sudah kami sering seminimal mungkin , kami pun menaruh
harapan yang begitu besar dalam penyusunan makalah ini .
Setidaknya dalam penyusunan makalah ini kami tidak mendasarkan pada pemikiran
kami sendiri , ada banyak rujukan buku yang kami gunakan , sehingga kami berharap akan
banyak manfaat yang pembaca ambil dari makalah ini .
Pada akhirnya, makalah yang kami susun ini , kami persembahkan kepada teman-teman
semua khususnya kepada bapak Dr.Drs.Yulizar Yunus , B , selaku dosen pengampu mata
kuliah Sejarah Islam Minangkabau , yang memberi kami kesempatan untuk menyusun
makalah ini .
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................2
C. TUJUAN..............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASA
A. LATAR BELAKANG
Sumatra Barat adalah propinsi yang mempunyai sejarah panjang , dimana setiap
sejarahnya mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Minangkabau . Siapa yang tidak
mengenal suku Minang ? suku ini merupakan salah satu suku yang terkenal dengan cerita
rakyatnya yang begitu melegenda di seluruh tanah air . Suku Minang berada di Sumatera
Barat sebagai salah satu provinsi yang terletak di sepanjang pesisir pulau Sumatera .
Padang sebagai ibi kota Sumatera Barat dikenal dengan masakannya yang khas dan
dominan bumbu asli dari rempah-rempah Indonesia . Provinsi dengan jumlah penduduk
4.846.909 jiwa ini memang dominan di huni oleh masyarakat yang beretnis Minang , karena
itu wajar saja jika Sumatra Barat di kenal dengan suku Minangkabau .
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
A. Konsep Alam
Ada dua pengertian alam yang dapat dikemukakan , yaitu pengertian secara filosofis dan
pengertian wilayah ( geografis/teritorial).
a. Alam secara filosofis
Alam dalam makna filosofis adalah makna non materi . Alam dalam pengertian non
materi ini berarti pemikiran , ide dan gagasan . Contoh pengguna kata alam dalam makna ini
dapat diperiksa dari frasa baalam laweh ( ber-alam-luas) . Baalam laweh artinya berfikiran
luas .
b. Alam secara wilayah geografis/teritorial
Alam dalam pengertian kedua adalah pengertian wilayah geografis dan territorial . Alam
dala pengertian wilayah adalah wilayah tempat bermukumnya suku bangsa Minangkabau .
Wilayah ini dibagi kepada tiga kawasan yang menunjukkan asal hunian , daerah
pengembangan dan daerah batas pengaruh . Untuk semua kategori wilayah ini , orang
Minangkabau menyebut wilayahnya denga Alam Minangkabau .
Wilayah alam Minangkabau secara umum dibagi kepada dua , yaitu Luhak dan Rantau ,
Luhak merupakan kawasan pusat Minangkabau .sedangkan Rantau adalah kawasan
pinggiran sekaligus daerah perbatasan yang mengelilingi kawasan pusat .
B. Konsep Luhak
Luhak secara memiliki arti yang beragam . Diantara arti Luhak adalah” kurang” .
Misalnya Luhak Tanahdatar berarti kurang datar . Arti kata Luhak ini dapat dipahami sebagai
penjelasan antas kondisi alam geografis tanahdatar yang berbukit , berlembah serta dialiri
sungai-sungai dangkal
Ada juga yang memahami Luhak dalam arti sumur . Sumur dalam masyarakat
Minangkabau memiliki arti penting . Dalam arti ini, Luhak dapat dipahami sebagai
kecenderungan manusia membentuk permukiman yang mendekat kearah mata air ( sumur).
Yang dimaksud dengan sumur antara lain , mendekat ke sungai atau sumber-sumber air
lainnya .
Namun , penjelasan asal kata dan arti kata Luhak tersebut belum ditemukan arti pastinya
. Yang jelas , kesepakatan yang diperoleh , bahwa Luhak secara geografis adalah daerah
permukiman awal masyarakat Minangkabau . Secara politik Luhak adalah wilayah
konfederasi dari beberapa nagari di Minangkabau yang teletak di pedalaman Sumatra Barat
. Luhak juga dapat disebut sebagai wilayah awal perkembangan peradaban adat dan
kebudayaan Minangkabau .
Luhak juga dikenal dengan istilah Darek ( Bahasa Indonesia : darat ) untuk
membedakannya denga wilayah Rantau Minangkabau , baik RantauhILIA DI WILAYAH Riau
dan bagian barat Jambi . Luhak sesuai tambo dibagi kepada tiga wilayah yang dikenal
dengan Luhak Nan Tigo ( Luhak yang tiga). Luhak tersebut adalah Luhak Tanah Data , Luhak
Agama dan Luhak Limo Puluh .
1. Luhak Tanah Data
Luhak Tana Data , disebut dengan Luhak Nan Tuo ( luhak yang tertua ) . Orang
Minangkabau meyakini bahwa asal usul mereka berasal dari gunung merapi . Di kaki merapi
ini lah terletak Luhak Tanah Data . Menurut tambo Minangkabau Pariangan di Luhak Tanah
Data merupakan Nagari Tertua ranah Minang . Nagari ini terletak di lereng gunung marapi
pada ketinggian500-700 meter di atas permukaan laut .
Wilayah Luhak Tanah Data meliputi daerah di sekitar kaki gunung marapi bagian selatan
sampai ke kaki gunung Sago bagian timur .
2. Luhak Agama
Luhak Agama disebut dengan Luhak Nan Tangah ( Luhak yang tengah ) . Agama dapat
diartikan dengan danau atau kolam atau rawa-rawa serta juga dapat serumpun dengan kata
agamon yang berarti alang-alang . Selain itu juga dapat di pahami sebagai mansiang
tumbuhan rawa endemik di Luhak Agam . Menurut Tambo , awal mula didirikannya Luhak
Agam ialah perpindahan penduduk dari nagari Pariangan yang berlangsung secara empat
periode .
3. Luhak Limo Puluh Koto
Luhak Limo Puluh Koto , disebut dengan Luhak Nan Bungsu . Sesuai dengan namanya ,
Luhak Limo Puluh Koto merupakan salah satu kawasan konfederasi termuda dari beberapa
nagari dalam budaya Alam Minangkabau . Luhak Limo Puluh Koto merupakan daerah paling
terakhir yang menjadi daerah inti di Minangkabau , oleh karena itu dikenal dengan Luhak
Nan Bungsu .
C. Konsep Rantau
Rantau Minangkabau secara teritori adalah daerah adi luar “ Luhak Nan Tigo “ yang
merupakan daerah asal orang Minangkabau bermukim dan menjalani kehidupan . Rantau
dalam pengertian ekonomi adalah daerah di luar daerah asal atau tanah tempat mencari
kehidupan . Merantau adalah budaya orang Minangkabau untuk mengembangkan diri dan
mencari penghidupan . Namun tidak tertutup kemungkinan untuk mengembangkan
kebudayaan daerah asal diperantauan .
Dari segi adat , kedudukan Rantau sama dengan Luhak . Rantau memiliki otonomi sendiri
seperti Luhak . Masyarakat rantau hidup di lingkungan adatnya . Mereka berhak mengurus
dirinya , mengurus kekayaan rantaunya , membangun kehidupan ekonominya , dan
menetapkan pemimpinnya . Pedoman utamanya tetap adat Minangkabau . Jadi rantau dan
Luhak sama-sama wilayah Minangkabau dan sama-sama memakai adat dan budaya
Minangkabau .
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari penuturan diatas dapat disimpulkan bahwa suku Minangkabau adalah suku yang
mempunya sejarah yang sangat penting buat kita ketahui dan pelajari . Dari Alam hingga
sukunya semuanya memiliki sejarah yang sangat bagus untuk dipelajari dan diketahui .
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Folklor Minangkabau mitos batu-batu dan cerita rakyat di Luhak Nan Tuo oleh
Febby Eka Monanda.
2. http://nasirsalo.blogspot.com/2018/02/kosep-alam-minangkabau.html?m=1 .
3. https://www.academia.edu/39992379/Minangkabau .
4. https://www.academia.edu/39992379/Minangkabau .