Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

POTENSI OBJEK WISATA PURBAKALA SUMPANG BITA SEBAGAI OBJEK WISATA ANDALAN KABUPATEN PANGKAJENE

BIDANG KEGIATAN: Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P)

Diusulkan oleh: A. RISDAWATI AP ANDI ASRAFIANI ARAFAH DIAN DWI PUTRI ULAN SARI PATONGAI (071404091/Angkatan 2007) (071404009/Angkatan 2007) (071404087/Angkatan 2007)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR 2010

ii

HALAMAN PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan : Potensi Objek Wisata Purbakala Sumpang Bita Sebagai Objek Wisata Andalan Kabupaten Pangkajene Sulawesi Selatan

: ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan rekayasa ( ) Sosial ekonomi ( ) Homaniora ( ) Pendidikan 4. Ketua Pelaksana kegiatan a. Nama Lengkap : A. Risdawati AP b. NIM : 071 104 091 c. Jurusan : Matematika d. Universitas : Universitas Negeri Makassar e. Alamat Rumah dan No Tel/HP : BTP Blok AE No. 128 / 085299837637 f. Alamat email : alifahdzatiLa@yahoo.co.id 5. Anggota pelaksana kegiatan : 2 orang 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd. b. NIP : 19600801 198503 1 005 c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : BTN Tabaria Blok G/11 Makassar / 081 241 111 161 7. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp b. Sumber lain (sebutkan) :8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 (Empat) bulan 2. Bidang Kegiatan (Pilih salah satu) 3. Bidang Ilmu

Makassar, 21 Oktober 2010 Menyetujui, Ketua Jurusan Matematika Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd. NIP. 19600801 198503 1 005 Mengetahui, Pembantu Rektor III Universitas Negeri Makassar

Andi Asrafiani Arafah NIM. 071104009

Dosen Pendamping

Prof. Dr. H. Hamsu Abdul Gani, M.Pd NIP. 19601231 198503 1 029

Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd. NIP. 19600801 198503 1 005

iii

SURAT PERNYATAAN PENULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIM Jurusan/Fak/PT Jenis Kelamin Alamat No. Telp / Hp E-mail : Andi Asrafiani Arafah : 071104009 : Matematika/MIPA/UNM : Perempuan : Jl. Wijaya Kusuma 1 Blok K5 No.57 : (0411) 877205 / 081354693991 : asrafiani_arafah@yahoo.com

Menyatakan bahwa tulisan ini benar-benar hasil penulisan saya. Apabila di kemudian hari terdapat karya tulis yang sama, saya bersedia mempertanggungjawabkannya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Makassar, 21 Oktober 2010

Ketua Jurusan

Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd. NIP. 19600801 198503 1 005

Andi Asrafiani Arafah NIM. 071104009

iv

DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK 1. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Angkatan f. Alamat Rumah dan No Tel./HP : A. Risdawati AP : 071104091 : Matematika : Universitas Negeri Makassar : 2007 : BTP Blok AE/128 Makassar / 085299837637

2. Anggota I Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Angkatan f. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: Andi Asrafiani Arafah : 071104009 : Matematika : Universitas Negeri Makassar : 2007 : Jl. Wijaya Kusuma 1 Blok K5/57 Makassar / 081354693991

3. Anggota II Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Angkatan f. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: Dian Dwi Putri Ulan Sari Patongai : 071404087 : Biologi : Universitas Negeri Makassar : 2007 : Jl. Buakana 8/9 Makassar / 081342302307

KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil Aalamin, puji syukur Penulis panjatkan sedalamdalamnya kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis dengan judul Potensi Objek Wisata Purbakala Sumpang Bitta sebagai Objek Wisata Andalan Kabupaten Pangkajene dapat diselesaikan. Tak lupa pula penulis kirimkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi seluruh umat manusia. Penyusunan proposal ini merupakan wujud hasil kegiatan penulis yang tertuang secara tertulis dalam rangka mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P). Diharapkan dengan pengetahuan tersebut, penulis dapat menyusun proposal yang benar pada waktu yang akan datang. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak tersebut, khususnya kepada Ayahanda Dr. Muhammad Darwis M., M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah memberi masukan dan pengarahan selama penyusunan proposal penelitian ini. Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman anggota Lembaga Penelitian Mahasiswa PENALARAN Universitas Negeri Makassar yang turut memberikan motivasi dan masukan tentang sistematika penulisan Program Kreativitas Mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaannya pada masa yang akan datang. Akhirnya, semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, amin.

Makassar, 21 Oktober 2010

Penulis

vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... SURAT PERNYATAAN PENULISAN ...................................................... NAMA ANGGOTA KELOMPOK ............................................................... KATA PENGANTAR .................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................. ABSTRAK .................................................................................................... PENDAHULUAN ........................................................................................ TUJUAN ........................................................................................................ METODE PENDEKATAN ........................................................................... HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... KESIMPULAN ............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... LAMPIRAN ................................................................................................... i ii iii iv v vi 1 2 3 3 4 8 8 9

a. Judul Program Potensi Objek Wisata Purbakala Sumpang Bita Sebagai Objek Wisata Andalan Kabupaten Pangkajene

b. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara zamrud Khatulistiwa dan kepulauan memiliki ribuan pulau yang dari beranekaragam keindahan alamnya serta mempunyai banyak potensi yang menarik minat dan perhatian masyarakat baik wisata bahari, religius, budaya, pendidikan, maupun ilmiah. Pembangunan nasional tidak terlepas dari upaya pemerintah dan dukungan dari masyarakat. Salah satu upaya yaitu kebijakan pemerintah dalam bidang kepariwisataan,yang diharapkan mampu menjadi sektor andalan yang dapat menggerakkan stabilitas ekonomi. Oleh karena itu,untuk disuatu daerah memerlukan sarana dan prasarana dan dukungan dari berbagai pihak,termasuk masyarakat yang berada di sekitar objek wisata tersebut. Dirjen pariwisata dalam Muhammad Ramli (2008) menyatakan bahwa objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup seni budaya serta sejaraah bngsa dan tempat atau keadaaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi. Suatu daerah untuk dijadikan daeraah wisata harus memenuhi beberapa syarat. Salah satu tempat wisata wilayah pesisir yang mempunyai keragaman dan kekayaan yang tinggi dari bentuk alamnya, adat, budaya yang khas merupakan modal bagi pengembangan wisata taman prasejarah berbasis masyarakat. Salah satu wisata taman prasejarah yang sangat potensial untuk dikembangkan yaitu taman prasejarah Sumpang Bita di Kabupaten Pangkajene. Salah satu sisi potensialnya adalah keindahan alamnya dan benda-benda prasejarah.Satu hal yang menarik di Sumpangbita yakni tangga seribu yang dapat dijadikan peninggalan prasejarah yang perlu dilestarikan. Oleh karena itu,dibutuhkan bentuk pengelolaan agar dapat dijadikan tempat wisata taman prasejarah yang banyak diminati oleh

turis lokal maupun non-lokal.Turis lokal biasanya berasal dari berbagai wilayah di Indonesia sedangkan turis non-lokal berasal dari berbagai Negara. Sumpang Bita merupakan gua terbesar di kabupaten Pangkajene (Pangkajene dan kepulauan) dan bahkan di Sulawesi selatan , serta memiliki kubah yang tinggi dan melandai ke belakang. Mulut gua menghadap ke timur (N.90 E) .leang atau gua ini terletak 150 meter dari permukaan tanah atau 280 meter di atas permukaan laut .kelembaban dan hasil kelapukan 40% dgn PH 6,6.ukuranmulut gua adalah tinggi 10 meter dan lebar 14 meter,sedangkan dalamnya 50 meter.gua supang bita terbagi atas 2 ruangan besar oleh dinding tengah.ruang 1 terletak di sebelah utara dan ruang II di sebelah selatan.ruang II lebih besar dari ruang I di sebelah utara terdapat panel ayang berlukisanrusa besar yangsedang meloncat.ukuran panjang 212 cm dan lebar 84 cm.di depan lukisan rusa itu terdapat sejumlah cap tangan negative(hand stencils).di dinding sebelah ruang I terdapat panel Byang berlukisan sampai satu buah.di atas sampan terdapat lukisan babi dua ekor dengan posisi kepala ke bawah.pada panelini juga terdapat sejunlah cap tangan negative (hand stencils).di dinding sebelah utara ruang II,terdapat panel C yang dihiasi sejumlah lukisan babi dan hand stancils.lukisan babi yang terbesar berukuran panjang 90 cm dan lebar 48 cm, sedangkan lukisan babi yang terkecil berukuran panjang 6 cm dan lebar 4 cm.di dinding belakang ruang II terdapat panel D yang berlukisan babi,cap kaki negatif dan tangan negatif.di dinding selatan ruang II terdapat panel E yang berisi cap tangan negative (hand stencils) yang cukup banyak. Lukisan dinding (Rock Painting) tersebut kesemuanya memakai cat berwarna merah. Cap tangan negative ada dua macam, yang pertamamemakai lengan bawah dan lainnya tanpa lengan. Berdasarkan uraian diatas, kami dari peneliti sangat tertarik untuk meneliti potensi yang tedapat pada objek wisata Sumpang Bita sebagai objek wisata andalan Kabupaten Pangkajene. c. Rumusan Masalah

Apakah objek wisata purbakala sumpangbitta berpotensi sebagai objek wisata andalan di Kabupaten Pangkajene?

d. Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini untuk mengetahui potensi objek wisata sumpang bita sebagai objek wisata andalan di Kabupaten Pangkajene.

e.

Luaran yang diharapkan

Setelah melakukan penelitian ini, diharapkan tim PKM-P dapat memberikan informasi kepada pemerintah setempat khususnya dinas pariwisata untuk lebih aktif mengadakan sosialisasi terhadap tempat-tempat wisata yang memiliki potensi dan lebih memperkenalkan objek wisata purbakala di kabupaten pangkajene terlebih kepada pelajar agar tidak melupakan sejarah dan peninggalanpeninggalan zaman purbakala.

f.

Kegunaan

Adapun manfaat dari penelitian ini sebaagai berikut: 1. Secara Teoritis a. Menambah pengetahuan tentang pengembangan obyek wisata purbakala di Kabupaten Pangkajene beserta manfaatnya terutama masyarakat sekitar pembangunan. b. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian-penelitian lanjutan. 2. Secara Praktis Diharapkan dapat memberikan masukan pada semua pihak yang terkait dalam pengembangan obyek wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangkajene g. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pariwisata Menurut para ahli bahasa, kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri atas dua suku kata, yaitu pari dan wisatawan. Pari berarti seluruh, semua dan penuh. Wisata berarti perjalanan. Dengan demikian pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan penuh, yaitu

berangkat dari suatu tempat, menuju dan singgah, di suatu di beberapa tempat, dan kembali ke tempat asal semula. Istilah pariwisata konon untuk pertama kalinya digunakanoleh Presiden Soekarno dalam suatu percakapan padanan dari istilah asing tourism. Menurut Soekadijo pariwisata adalah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Semua kegiatan pembangunan hotel, pemugaran cagar budaya, pembuatan pusat rekreasi, penyelenggaraan pekan pariwisata, penyediaan angkutan dan sebagainya semua itu dapat disebut kegiatan pariwisata sepanjang dengan kegiatan-kegiatan itu semua dapat diharapkan para wisatawan akan datang (Soekadijo, 1997). Sementara itu A. J. Burkart dan S. Medlik mengungkapkan bahwa Tourism, past, present and future, berbunyi pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara (dan) dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatankegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu (Soekadijo, 1997). Guyer dan Fleuller merumuskan pariwisata dalam arti modern. Pariwisata adalah gejala jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan kesehatan, dan pergantian hawa,penilaian yang sadar dan kelas dalam masyarakat manusia sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri dan perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan. Herman Von Schullen Za Schratenhoven, menyoroti pariwisata dari aspek ekonomi, dimana pariwisata adalah istilah bagi semua, lebih-lebih bagi aspek ekonomi, proses yang ditimbulkan oleh lalu lintas orang asing yang datang dan pergi dari suatu tempat, daerah atau negara dan segala sesuatunya yang ada sangkut pautnya dengan proses tersebut (Pendit, 1999: 38). Kodhyat menyatakan bahwa pariwisata adalah suatu fenomena yang timbul oleh salah satu bentuk kegiatan manusia, yaitu kegiatan yang disebut perjalanan (travel). Dimana perjalanan untuk memenuhi rasa ingin tahu, untuk keperluan yang bersifat rekreatif dan edukatif, dikategorikan sebagai kegiatan wisata (Kodhyat, 1996). Selain pengertian diatas oleh Oka A. Yoeti mendefinisikan pariwisata sebagai suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (bussines) atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Yoeti, 1990). Berdasarkan pendapat-pendapat dan para ahli tersebut maka penulis dapat memberikan pengertian pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu dari satu tempat ke tempat lain yang mempunyai obyek dan daya tarik wisata untuk dapat dinikmati sebagai suatu rekreasi atau hiburan mendapatkan kepuasan lahir dan batin.

Nyoman S. Pendit (1999) memperinci penggolongan pariwisata menjadi beberapa jenis yaitu : 1) Wisata Budaya Merupakan perjalanan wisata atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan seseorang dengan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka. 2) Wisata Kesehatan Hal ini dimaksudkan dengan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat yang memiliki iklim udara menyehatkan atau tempat yang memiliki fasilitas-fasilitas kesehatan lainnya. 3) Wisata Olah Raga Wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau. memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam peserta olahraga disuatu tempat atau Negara seperti Asian Games, Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup dan lain-lain. Bisa saja olah raga memancing, berburu, berenang. 4) Wisata Komersial Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya. 5) Wisata Industri Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. Misalnya, rombongan pelajar yang mengunjungi industri tekstil. 6) Wisata Politik Perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian aktif dalam peristiwa kegiatan politik. Misalnya, ulang tahun 17 Agustus di Jakarta, Perayaan 10 Oktober di Moskow, Penobatan Ratu Inggris, Perayaan Kemerdekaan, Kongres atau konvensi politik yang disertai dengan darmawisata. 7) Wisata Konvensi Perjalanan yang dilakukan untuk melakukan konvensi atau konferensi. Misalnya APEC, KTT non Blok. 8) Wisata Sosial Merupakan pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk

mengadakan perjalanan seperti kaum buruh, pemuda, pelajar atau mahasiswa, petani dan sebagainya. 9) Wisata Pertanian Merupakan pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyekproyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka ragam warna dan suburnya pembibitan di tempat yang dikunjunginya. 10) Wisata Maritim (Marina) atau Bahari Wisata yang dikaitkan dengan kegiatan olah raga di air, lebih-lebih danau, bengawan, teluk atau laut. Seperti memancing, berlayar, menyelam, berselancar, balapan mendayung dan lainnya. 11) Wisata Cagar Alam Wisata ini biasanya diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, tanaman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya. 12) Wisata Buru Wisata untuk buru, ditempat atau hutan yang telah ditetapkan pemerintah Negara yang bersangkutan sebagai daerah perburuan, seperti di Baluran, Jawa Timur untuk menembak babi hutan atau banteng. 13) Wisata Pilgrim Jenis wisata ini dikaitkan dengan agama, sejarah, adat-istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat Ini banyak dilakukan oleh rombongan atau perorangan ketempat-tempat suci, ke makam-makam orang besar, bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau pimpinan yang dianggap legenda. Contoh makam Bung Karno di Blitar, Makam Wali Songo, tempat ibadah seperti di Candi Borobudur, Pura Besakih di Bali, Sendang Sono di Jawa Tengah dan sebagainya. 14) Wisata Bulan Madu Suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan, pengantin baru, yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikmatan perjalanan dan kunjungan mereka. 2. Objek Wisata Pengertian obyek wisata dalam Undang-Undang Nomor. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan Bab I pasal 4.6 menyebutkan obyek wisata dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. Selanjutnya dalam Bab III pasal 4 disebutkan :

1. Obyek dan daya tarik wisata terdiri atas : a. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam serta flora dan fauna. b. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan, taman rekreasi dan tempat hiburan. 2) Pemerintah menetapkan obyek dan daya tarik wisata selain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 huruf b. Oka A. Yoeti (1997) memberikan pengertian obyek wisata adalah berbagai macam hal yang dapat dilihat, disaksikan, dilakukan atau dirasakan. Sementara Chafid Fandeli (1995) mengartikan obyek wisata adalah perwujudan dari pada ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung. Gamal Suwantoro (1997) menyebutkan obyek wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah. Selanjutnya obyek wisata ini dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu : 1. Obyek wisata dan daya tarik wisata alam Obyek wisata yang daya tariknya bersumber pada keindahan dan kekayaan alam. 2. Obyek wisata dan daya tarik budaya Obyek dan daya tarik bersumber pada kebudayaan, seperti peninggalan sejarah, museum, atraksi kesenian, dan obyek lain yang berkaitan dengan budaya. 3. Obyek wisata dan daya tarik pada minat khusus Obyek wisata daya tariknya bersumber pada minat khusus wisatawan itu sendiri, misalnya olah raga, memancing dan lain-lain. Berdasarkan pengertian diatas maka penulis memberikan batasan obyek wisata adalah sesuatu yang dapat dilihat, dirasakan serta dinikmati oleh manusia sehingga menimbulkan perasaan senang dan kepuasan jasmani maupun rohani sebagai suatu hiburan.

3. Pengembangan Pariwisata dan Objek Wisata Berdasarkan pengertian pengembangan dan obyek wisata diatas, pengembangan obyek wisata dapat diartikan usaha atau cara untuk membuat jadi lebih baik segala sesuatu yang dapat dilihat dan dinikmati oleh manusia sehingga semakin menimbulkan perasaan senang dengan demikian akan menarik wisatawan untuk berkunjung. Gamal Suwantoro (1997) menulis mengenai pola kebijakan pengembangan obyek wisata yang meliputi : a. Prioritas pengembangan obyek b. Pengembangan pusat-pusat penyebaran kegiatan wisatawan c. Memungkinkan kegiatan penunjang pengembangan obyek wisata Dalam pengembangan obyek wisata ini, perlu diperhatikan tentang prasarana pariwisata, sarana wisata, infrastruktur pariwisata dan masyarakat sekitar obyek wisata tersebut. Suatu obyek wisata atau destination, harus meliputi lima unsur yang penting agar wisatawan dapat merasa puas dalam menikmati perjalanannya, maka obyek wisata harus meliputi : 1. Attractions Merupakan pusat dari industri pariwisata. Menurut pengertiannya attractions mampu menarik wisatawan yang ingin mengunjunginya. Motivasi wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat tujuan adalah untuk memenuhi atau memuaskan beberapa kebutuhan atau permintaan. Biasanya mereka tertarik pada suatu lokasi karena ciri- ciri khas tertentu. Ciri-ciri khas yang menarik wisatawan adalah : a) Keindahan alam b) Iklim dan cuaca c) Kebudayaan d) Sejarah e) Ethnicity-sifat kesukuan f) Accessibility-kemampuan atau kemudahan berjalan atau ketempat tertentu. 2. Facility Fasilitas cenderung berorientasi pada attractions disuatu lokasi karena fasilitas harus dekat dengan pasarnya. Fasilitas cenderung mendukung bukan mendorong pertumbuhan dan cenderung berkembang pada saat yang sama atau sesudah attractions berkembang. Suatu attractions juga dapat merupakan fasilitas. Jumlah dan jenis fasilitas tergantung kebutuhan wisatawan. Seperti fasilitas harus cocok dengan kualitas dan harga penginapan, makanan, dan minuman yang juga cocok dengan kemampuan membayar dari wisatawan yang mengunjungi tempat tersebut. 3. Infrastructure Attractions dan fasilitas tidak dapat tercapai dengan mudah kalau belum ada infrastruktur dasar. Infrastruktur termasuk semua konstruksi di bawah dan di atas

tanah dan suatu wilayah atau daerah. Yang termasuk infrastruktur penting dalam pariwisata adalah : a) Sistem pengairan/air Kualitas air yang cukup sangat esensial atau sangat diperlukan. Seperti penginapan membutuhkan 350 sampai 400 galon air per kamar per hari. b) Sumber listrik dan energi Suatu pertimbangan yang penting adalah penawar tenaga energi yang tersedia pada jam pemakaian yang paling tinggi atau jam puncak (peak hours). Ini diperlukan supaya pelayanan yang ditawarkan terus menerus. c) Jaringan komunikasi Walaupun banyak wisatawan ingin melarikan diri dari situasi biasa yang penuh dengan ketegangan, sebagian masih membutuhkan jasa-jasa telepon dan/atau telgram yang tersedia. d) Sistem pembuangan kotoran/pembuangan air Kebutuhan air untuk pembuangan kotoran memerlukan kira-kira 90 % dari permintaan akan air. Jaringan saluran harus didesain berdasarkan permintaan puncak atau permintaan maksimal. e) Jasa-jasa kesehatan Jasa kesehatan yang tersedia akan tergantung pada jumlah tamu yang diharapkan, umumnya, jenis kegiatan yang dilakukan atau faktor-faktor geografis lokal. f) Jalan-jalan/jalan raya Ada beberapa cara membuat jalan raya lebih menarik bagi wisatawan : 1. Menyediakan pemandangan yang luas dari alam semesta 2. Membuat jalan yang naik turun untuk variasi pemandangan 3. Mengembangkan tempat dengan pemandangan yang indah 4. Membuat jalan raya dengan dua arah yang terpisah tetapi sesuai dengan keadaan tanah 5. Memilih pohon yang tidak terlalu lebat supaya masih ada pemandangan yang indah. 4. Transportation Ada beberapa usul mengenai pengangkutan dan fasilitas yang dapat menjadi semacam pedoman termasuk : a) Informasi lengkap tentang fasilitas, lokasi terminal, dan pelayanan pengangkutan lokal ditempat tujuan harus tersedia untuk semua penumpang sebelum berangkat dari daerah asal. b) Sistem keamanan harus disediakan di terminal untuk mencegah kriminalitas. c) Suatu sistem standar atau seragam untuk tanda-tanda lalu lintas dan simbolsimbol harus dikembangkan dan dipasang di semua bandara udara.

10

d) Sistem informasi harus menyediakan data tentang informasi pelayanan pengangkutan lain yang dapat dihubungi diterminal termasuk jadwal dan tarif. e) Informasi terbaru dan sedang berlaku, baik jadwal keberangkatan atau kedatangan harus tersedia di papan pengumuman, lisan atau telepon. f) Tenaga kerja untuk membantu para penumpang. g) Informasi lengkap tentang lokasi, tarif, jadwal, dan rute dan pelayanan pengangkutan lokal. h) Peta kota harus tersedia bagi penumpang. 5. Hospitality (keramahtamahan) Wisatawan yang sedang berada dalam lingkungan yang belum mereka kenal maka kepastian akan jaminan keamanan sangat penting, khususnya wisatawan asing. 4. Sumpang Bita Kompleks Gua Sumpang Bita terletak di Desa Sumpang Bita, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkajene (Pangkaje'ne Kepulauan). Berada di Kilometer 55 sebelah utara Kota Makassar, dengan posisi astronomis 520'LS dan 19938'BT. Untuk mencapai lokasi ini dapat mempergunakan sepeda motor, mobil pribadi atau pete-pete (angkot) jurusan Pangkajene. Pete-pete ini banyak dijumpai di Pintu I UNHAS Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10. Dari Kota Makassar menuju ke arah utara melalui jalan poros Makassar-Pare-pare sampai di Km 55 Kampung Soreang, membelok ke kanan menuju pabrik semen Tonasa. Dari pabrik semen Tonasa ke arah timur menuju Kompleks Taman Prasejarah Sumpang Bita sejauh 3 Km melalui jalan sedikit mendaki selebar 5 m. Kompleks Gua Sumpang Bita terdiri atas dua leang masing-masing disebut Leang Sumpang Bita dan Leang Bulu Sumi. Kedua leang ini letaknya berjauhan, dibatasi oleh bukit kapur. Leang Sumpang Bita, memiliki langit-langit yang tinggi dan melandai ke belakang. Mulut gua menghadap ke timur (N. 90 E). Leang ini terletak 150 m dari permukaan tanah atau 280m dpl. Kelembaban dan hasil kelapukan 40% dengan PH 6,6. Ukuran mulut leang adalah tinggi 10m dan lebar 14m, sedangkan dalamnya 50m. Temuan di Leang Sumpang Bita didominasi oleh lukisan dinding gua (rock art) yang cukup banyak dan tidak ditemukan sampah dapur (kitchen midden) serta alat litik yang representative maka dapat dikatakan bahwa Leang Sumpang Bita adalah tempat upacara sakral. Pada ruang bagian utara terdapat sebuah lukisan berupa babirusa (Elaphurus davidanus) yang sedang meloncat. Di depan lukisan tersebut terdapat sejumlah lukisan cap tangan. Ada pula lukisan sampan yang di atasnya terdapat lukisan dua ekor babirusa dengan posisi kepala ke bawah. Adapun jumlah lukisan menurut obyeknya:

11

1. Cap tangan negatif - tangan kanan dewasa 15 buah - tangan kiri dewasa 21 buah - rusak (tak dikenal kiri atau kanan) 1 buah - tangan kanan anak-anak 12 buah - tangan kiri anak-anak 4 buah 2. Cap kaki negatif - kaki kanan dewasa 1 buah - kaki kiri dewasa 1 buah - kaki kanan dewasa 1 buah 3. Lukisan babirusa 12 buah 4. Lukisan sampan 1 buah (Anonim,2008). 5. Kabupaten Pangkajene Kabupaten Pangkajene Kepulauan adalah salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibukotanya adalah Pangkajene. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.112,29 km2 dan berpenduduk sebanyak 250.000 jiwa. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan terletak dipesisir pantai barat propinsi sulawesi selatan terdiri dataran rendah dan pegunungan yang membentang dari garis pantai barat ke timur, terdiri dari persawahan, permukiman, pertambakan dan rawa-rawa. Daerah pegunungan dengan ketinggian antara 100-1000 m dari permukaan laut terletak disebelah timur merupakan gugusan pegunungan yang memiliki potensi sumber mineral yang sangat berlimpah. Tipe iklim termasuk dalam tipe A dan B dimana musim penghujan terjadi antara bulan November hingga bulan Juni, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Juli hingga Oktober, sedangkan temperatur udara antara 210C sampai dengan 310C dengan curah hujan rata-rata 516/144 hari hujan /tahun. Secara umum sumber mata pencaharian masyarakat berasal dari sektor Pertanian dan Perikanan dengan rata-rata pendapatan perkapita sebesar Rp.599.670/bulan/orang atau Rp. 7.196.040/tahun/orang. (Kelompok Kerja AMPL Daerah,2007)

12

h. Metode Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian ini meliputi beberapa tahap di antaranya tahap observasi peneliti, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Berikut penjelasan setiap tahapan pelaksanaan: 1) Tahap observasi peneliti Ini merupakan tahap awal untuk mempelajari secara langsung situasi, kondisi dan kelayakan objek wisata purbakala oleh peneliti. Dan pada tahap ini peneliti mengambil dokumentasi tentang segala hal yang berada di objek wisata purbakala ini. 2) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan peneliti melakukan interview bebas

terpimpin kepada tokoh masyarakat, pengunjung, penjaga serta masyarakat setempat. Selanjutnya mengumpulkan data-data administratif pengunjung. 3) Tahap Evaluasi dan Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Setelah kegiatan ini dilaksanakan, maka akan dievaluasi dan dianalisis dengan mereduksi sesuai data yang relevan dengan topik yang dikaji kemudian diinterpretaskan menjadi sebuah kesimpulan. dan disusun laporan kegiatannya sebagai bukti bahwa kegiatan ini telah terlaksana.

i.

Jadwal Kegiatan Program Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian (PKMP) ini pada tahap awal

direncanakan pelaksanaan selama 4 (empat) bulan. Perincian kegiatan diuraikan sebagai berikut: Tabel 1. Jadwal Kegiatan Program. Waktu (Bulan Ke-) 1 2 3 4

No 1 2 3 4 5 6

Kegiatan Observasi Membuat format interview Mengadakan interview Mengumpulkan data pengunjung Evaluasi Penyusunan Laporan

13

j.

Rancangan Biaya

Biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) ini adalah Rp 9.250.00,- (sembilan juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

NO

JENIS

HARGA SATUAN

JUMLAH

TOTAL

1 2 3

PERALATAN PENUNJANG PKM Printer 750.000,1 buah Kamera Digital 1.000.000,1 buah Cendera Mata (Baju) untuk 25.000,50 Buah responden Jumlah JENIS HARGA SATUAN BAHAN HABIS PAKAI 35.000,30.000,Jumlah HARGA SATUAN PERAJALANAN 100.000,JUMLAH

750.000,1.000.000,750.000,2.500.000,TOTAL

NO

1 2

Tinta Printer Original Kertas A4

6 Buah 3 Rim

210.000,90.000,300.000,TOTAL

NO

JENIS

JUMLAH

Perjalanan makassarpangkajene untuk observasi (pergi-pulang) Perjalanan makassarpangkajene untuk Interview (pergi-pulang) Jumlah JENIS

5 orang

500.000,-

100.000,-

5 orang

500.000,-

1.000.000,TOTAL

NO

1 2 3. 4.

5.

HARGA JUMLAH SATUAN BIAYA LAIN-LAIN Penjilidan Laporan 5.000,- 3 Rangkap Konsumsi Tim Peneliti 50.000,5 orang selama observasi Konsumsi Tim Peneliti 50.000,5 orang selama Interview Biaya masuk ke Taman 5.000,5 orang wisata purbakala untuk observasi Biaya masuk ke Taman 5.000,5 orang

15.000,250.000,250.000,25.000,-

25.000,-

14

wisata purbakala untuk Interview Jumlah TOTAL REKAPITULISI BIAYA 1. Peralatan Penunjang PKM 2. Bahan Habis Pakai 3. Perjalanan 4. Lain-lain TOTAL BIAYA YANG DIBUTUHKAN Terbilang : sembilan juta dua ratus lima puluh ribu rupiah DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2008. Taman Prasejarah Sumpangbita (Http// Arkeologi.web.id On Line). Diakses tanggal 17 oktober 2010 Fandeli, Chafid, 1997. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Liberty. Yogyakarta. Kelompok Kerja AMPL Daerah.2007. Profil Kabupaten Pangkep (Http//Daerah1. ampl.or.id On Line). Diakses tanggal 19 oktober 2010 Kodhyat H, 1996. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia. Grasindo. Jakarta. Pangesti Tri. 2007. Modul Identifikasi Objek Wisata Alam (On Line). Diakses tanggal 5 Januari 2010. Pendit, Nyoman S, 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. Soekadijo, R. G, 1997. Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata Sebagai Sistem Linkage. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Suwantoro, Gamal, 1997. Dasar-dasar Pariwisata. ANDY. Yogyakarta. Yoeti, Oka A, 1990. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa. Bandung. 565.000,4.365.000,-

Rp 4.695.000,Rp 405.000,Rp 350.000,Rp 3.700.000,Rp 9.250.000,-

15

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai