Geografi / 2019
Puji syukur senantiasa selalu kita Ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tidak lupa kita curahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di
dunia dan akhirat kepada umat manusia.
Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas untuk mata kuliah bertemakan
“Luhak dan Tigo dan Wilayah Rantau”dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan
penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga bermanfaat.
Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal
mungkin. Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah
sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai
penyusun makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah
ini terutama Dosen Pembina Bapak M. Khudri yang kami harapkan sebagai bahan
koreksi untuk kelompok kami.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
ii
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
kerajaan Melayu, mulai dari Aceh, Riau, Malaka, Jawa, Banjar, Bugis, hingga Ambon
dan Ternate. Agama Islam pada umumnya terintagrasi dengan adat-adat yang dipakai di
kerajaan-kerajaan tersebut.
Adat Minangkabau pada dasarnya sama seperti adat pada suku-suku lain, tetapi
terutama disebabkan karena masyarakat Minang sudah menganut sistem garis keturunan
Kekhasan lain yang sangat penting ialah bahwa adat Minang merata dipakai oleh setiap
orang di seluruh pelosok nagari dan tidak menjadi adat para bangsawan dan raja-raja
saja. Setiap individu terikat dan terlibat dengan adat, hampir semua laki-laki dewasa
menyandang gelar adat, dan semua hubungan kekerabatan diatur secara adat.
4
dengan ”Alam Minangkabau”. Alam Minangkabau dihiasi pegunungan Bukit Barisan
yang membujur dari utara ke selatan, diantaranya terdapat beberapa gunung berapi.
Sekeliling gunung berapi ditutupi rimba raya, dan sekitarnya berada wilayah dataran
ngarai-ngarai yang dikelilingi hutan dengan suhu udara yang cukup dingin. Ekonomi
Pada masa dahulu, daerah Minangkabau meliputi dua kawasan utama yaitu darek
(darat) dan rantau. Kedua kawasan tersebut terdiri dari luhak nan tigo (luhak yang tiga)
dan rantau nan duo (rantau yang dua). Luhak Nan Tigo terletak di daerah
Luhak Tanah Datar terletak di lembah dan dataran tinggi sekitar gunung merapi,
gunung Singgalang dan gunung tandikek; Luhak Agam terletak di lembah dan dataran
sekitar gunung merapi dan gunung Singgalang; dan Luhak Lima Puluh Koto terletak di
lembah dan dataran tinggi sebelah Timur Gunung Sago. Wilayah daerah Luhak Nan
Tigo meliputi enam daerah tingkat dua, tiga kabupaten dan tiga kota madya, yaitu
kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan kabupaten lima puluh kota. Kota Madya
Bukittinggi, kota Madya Padang Panjang dan kota madya Payakumuh. Kota Madya
Bukittinggi terletak dalam wilayah kabupaten Agam; kedua daerah tersebut secara
adat disebut Luhak Agam; kota madya Padang Panjang terletak dalam wilayah
daerah kabupaten Tanah Datar. Kedua daerah tersebut disebut Luha Tanah Datar.
Kota Madya Payakumbuh terletak dalam wilayah daerah kabupaten Lima Puluh
5
Kota. Kedua daerah tersebut secara adat disebut Luhak Lima Puluh Koto. Luhak
Agam, Luhak Tanah Datar dan Luhak Lima puluh Koto disebut Luhak Nan Tigo
(Yunus, 1990:26)
Budaya merantau sudah ada dari zaman nenek moyang orang Minang, hal ini
seperti yang ada pada pepatah Minang “karatau madang di , babuah babungo balun,
marantau bujang dahulu, dikampuang paguno alun” yang memiliki arti anak laki-laki
yang masih bujangan yang belum memiliki istri hendaknya pergi merantau untuk
dalam adat. Dari pepatah Minang tersebut jelas bahwa budaya merantau lebih
melekat terutama kepada kaum laki-laki Minang yang sudah memasuki usia remaja atau
dewasa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
6
BAB II
PEMBAHASAN
Wilayah darek adalah wilayah daratan yang pertama kali ditinggali oleh
menyebar ke tiga daerah disekitar gunung Marapi. Ketiga daerah tersebut dikenal
bahasa minangkabau diartikan sebagai sumber air atau sumur. Berikut wilayah
luhak tersebut:
juga mereka sebut dengan luhak. Salah satu sumur terletak di daerah dengan
kontur tanah yang datar. Sehingga masyarakat yang biasa minum dari sumur
7
dataran dan sangat kurang dengan tanah yang datar. Sehingga kemudian
kondisi alam dan budaya luhak yang juga disebut sebagai luhak nan tuo ini.
Luhak tanah datar memiliki tanah yang subur akibat abu vulkalnik
yang ramah. Karena memang dari sinilah dipercaya awal mula kerajaan dan
kebudayaan minangkabau.
Bentuk rumah gadang luhak tanah datar juga khas dibanding dengan
dua luhak lainnya. Rumah gadang memiliki anjungan di sebelah kiri dan
kanan. Bagian lantai di sebelah kiri dan kanan rumah gadang sengaja dibuat
lebih tinggi dari lantai utama. Rumah gadang tipe ini sangat kuat akan
b. Luhak Agam
Sumur kedua yang dijadikan tempat mengambil air minum di nagari tuo
8
luhak tanah datar. Banyak tokoh agama yang didatangkan dari luar, ataupun
penduduk lokal yang belajar keluar agam. Dari sinilah kemudian muncul
angek, aianyo karuah, ikannyo lia”. Hal ini menggambarkan bahwa kondisi
geografis luhak agam yang cenderung lebih panas dari wilayah luhak tanah
datar.
persaingan tinggi. Penduduk luhak nan agam lebih heterogen dan beragam.
Lantai rumah gadang dibuat rata, tanpa anjungan dibagian kiri dan kanan.
c. Luhak 50 Koto
terdiri dari 50 keluarga. Masyarakat ini memiliki sumur (luhak) sendiri yang
merantau dari tempat asalnya dan diidentifikasi sebagai penduduk luhak limo
puluh koto.
9
Kondisi luhak limo puluah koto digambarkan lewat pepatah minang
Bentuk rumah gadang luhak limo puluah koto tidak jauh berbeda
dengan rumah gadang luhak agam. Lantai dibuat datar tanpa ada anjungan di
kemudian menyebar ketiga wilayah (Luhak nan Tigo) ini. Ketika penduduk
makin ramai dan tempat tinggal semakin sempit, kemudian mereka pindah
dan memperluas wilayah lagi, daerah itulah yang kemudian dikenal dengan
istilah rantau, dan daerah pasisia (wilayah yang berada di tepi laut/pesisir)
2. Wilayah Rantau
Daerah ini merupakan tempat merantau bagi orang orang dahulu. Dari
Luhak Nan Tigo mereka pergi kedaerah lain dan membuat negeri baru
disana. Disana mereka tetap memakai adat seperti adat daerah yang meeka
tinggalkan. Hubungan mereka tidak putus dengan negeri asal mereka di luhak
nan tigo. Umumnya daerah ini erada disepanjang aliran sungai dan bermuara ke
rantau nan tujuah jurai, yaitu rantau kampar uantan, XII Koto, cati nan
10
tigo, negeri sembilan, tiku pariaman, dan pasaman. Daerah tiku pariaman dan
Wilayah rantau Minangkabau adalah daerah di luar Luhak Nan Tigo yang
itu juga ada daerah Ujuang Darek Kapalo Rantau, yakni daerah perbatasan
wilayah luhak dan rantau. Masing-masing luhak memiliki wilayah rantau sendiri
Masyarakat Luhak Tanah Datar merantau ke arah barat dan tenggara. Daerah
rantaunya :
Kualo Thok.
Sungai Sariak.
11
b. Rantau Luhak Agam
Wilayah rantau Luhak Limo Puluah Koto memasuki daerah Riau daratan
Sitangkai, Tigo Baleh jo Lubuak Aguang, Limo Koto Kampar Kuok jo Slao,
12
WILAYAH PASISIA
1. Piaman Laweh
>> Lubuak Kilangan, Nan Duo Puluah, Pauah Limo, Pauah Sambilan,
3. Ranah Pasisia
Koto Sabaleh.
b. Pasisia Pasaman
>> Sasak jo Kinali, Parik Batu jo Koto Baru, Padang Tujuah jo Aua
13
Aua jo Ujuang Gadiang, Parik jo Aia Bangih, Pinaga jo Kajai, Talu jo
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Wilayah darek adalah wilayah daratan yang pertama kali ditinggali oleh
menyebar ke tiga daerah disekitar gunung Marapi. Ketiga daerah tersebut dikenal
dengan istilah Luhak nan Tigo.Ketiga wilayah persebaran masyarakat minang ini
Luhak dalam bahasa minangkabau diartikan sebagai sumber air atau sumu
Daerah ini merupakan tempat merantau bagi orang orang dahulu. Dari
Luhak Nan Tigo mereka pergi kedaerah lain dan membuat negeri baru
disana. Disana mereka tetap memakai adat seperti adat daerah yang meeka
tinggalkan. Hubungan mereka tidak putus dengan negeri asal mereka di luhak
nan tigo. Umumnya daerah ini erada disepanjang aliran sungai dan bermuara ke
rantau nan tujuah jurai, yaitu rantau kampar uantan, XII Koto, cati nan
tigo, negeri sembilan, tiku pariaman, dan pasaman. Daerah tiku pariaman dan
Wilayah rantau Minangkabau adalah daerah di luar Luhak Nan Tigo yang
15
itu juga ada daerah Ujuang Darek Kapalo Rantau, yakni daerah perbatasan
16
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarbarengziya.blogspot.com/2012/06/makalah-kebudayaan-minangkabau.html
http://scholar.unand.ac.id/37098/2/BAB%20I.pdf
https://dutadamaisumaterabarat.id/mengenal-luhak-nan-tigo-asal-mula-budaya-
minangkabau/
http://urangminang.com/tambo-a-sejarah/203-minangkabau-dalam-tambo
17