Anda di halaman 1dari 30

Pengenalan Dan Pembuatan Alat Peraga Matematika Dari

Barang Bekas

Laporan KKN

DESA : PERGENDANGEN

KECAMATAN : TIGABINANGA

KABUPATEN : KARO

OLEH

NAMA : PRASKO O. SINAGA

NIM : 4162111011

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN MATEMATIKA

LEMBAga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena karena
rahmat, karunia, serta petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan KKN ini.
Tidak lupa juga kami berterimakasih atas bantuan dari segala pihak yang turut
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini baik materi maupun pikiran.

Kami berharap Laporan KKN ini dapat menambah wawasan serta


pengetahuan bagi para pembaca. Oleh sebab itu, Penulis mengharapkan adanya
kritik, saran, serta usulan yang membangun demi perbaikan struktur maupun isi
dari Laporan KKN ini agar kami dapat menjadikannya lebih baik di hari yang
akan datang.

Sekiranya Laporan KKN yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Kami sadar akan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu, sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon masukan dari
para pembaca. Terimakasih.

Medan, 29 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................. i


Daftar Isi ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN ......................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................. 1
1.3 Manfaat ............................................................................................... 1
1.4 program Desa ....................................................................................... 3

BAB II ANALISIS SITUASI DESA ............................................................. 5


2.1 Analisis situasi desa ............................................................................. 5
2.2 Analisis program desa .......................................................................... 5
2.3 Analisi pertanian ................................................................................. 6
2.4 Analisis pariwisata ............................................................................... 6
2.5 Analisis pemberdayaan masyarakat .................................................... 7

BAB III RUANG LINGKUP MASALAH DESA ....................................... 8


3.1 Program Peertanian .............................................................................. 8
3.2 Program Pariwisata .............................................................................. 9
3.3 Program Pemberdayaan ...................................................................... 9

BAB IV PERUMUSAN PROGRAM KERJA ............................................ 10


4.1 Program kelompok ............................................................................... 11
4.2 Program Individu ................................................................................ 13

BAB V HASIL PELAKSANAAN PROGRAM .......................................... 15


5.1 Tahap Persiapan ................................................................................... 16
5.2 Pelaksanaan Program .......................................................................... 18

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 23


A. Kesimpulan .......................................................................................... 23
B. Saran .................................................................................................... 23
Daftar pustaka
Lampiran

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN
Lokasi KKN terletak di Desa Pergendangen, Kec. Tiga Binanga, Kab.
Karo. Letak geografis jarak dari kecamatan ke desa pergendangen 3,4 Km, jarak
dari kabupaten menuju desa pergendangen 41 Km. Adapun alat transportasi yang
digunakan masyarakat desa pergendangen seperti sepeda motor, mobil dan juga
becak. Adapun alat komunikasi yang umumnya digunakan masyarakat yaitu
jaringan telepon yang umumnya melalui handphone.
1.2 Tujuan
Pelaksanaan KKN bagi mahasiswa Universitas Negeri Medan bertujuan
mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang telah dimiliki, sehingga mampu merancang dan
melaksanakan program yang dapat mengembangkan potensi masyarakat desa.
1.3 Manfaat
KKN mahasiswa Unimed melibatkan 4 (empat) komponen yaitu
mahasiswa, masyarakat, pemerintah daerah dan Unimed. Manfaat yang diperoleh
masing-masing komponen adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa Unimed
Manfaat yang diperoleh mahasiswa Unimed sebagai peserta KKN adalah
sebagai berikut:

a. Membangun kolaborasi multidisiplin dalam berpikir dan berkerja dalam


mendampingi masyarakat untuk mewujudkan pembangunan desa.

b. Mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap dalam


mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi di desa.

c. Melatih kemampuan berpikir dalam melakukan observasi, penelaahan,


perumusan, dan pendampingan untuk memberdayakan potensi masyarakat
desa.

2. Masyarakat Desa

1
Manfaat yang diperoleh masyarakat sebagai mitra pelaksanaan KKN
adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan praktis melalui program


pendampingan.

b. Memperoleh pendampingan pembanguan desa untuk meningkatkan


taraf hidup.

c. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan


program pembangunan berkelanjutan.

3. Pemerintah Daerah

Manfaat yang diperoleh Pemerintah Daerah mitra pelaksanaan KKN


mahasiswa Universitas Negeri Medan adalah sebagai berikut:

a. Memperoleh informasi tentang potensi desa melalui observasi yang


komprehensif yang dilakukan oleh mahasiswa.

b. Hasil penelaahan, perumusan, dan program pendampingan secara


komprehensif yang dilakukan mahasiswa dapat digunakan sebagai
informasi untuk merencanakan pembangunan desa.

4. Unimed

Manfaat yang diperoleh oleh Unimed pada pelaksanaan KKN mahasiswa


Unimed adalah sebagai berikut:

a. Merintis dan membangun kerjasama antara Universitas Negeri Medan


dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat sehingga dapat menjadi
pendamping pemberdayaan masyarakat.

b. Mendapat informasi tentang potensi desa sebagai acuan dalam


pengembangan tri darma perguruan tinggi.

2
1.4 Program Desa
Desa pergendangen memiliki banyak program-program yang sudah
terlaksana ataupun yang masih dalam tahap perencanaan. Program desa disusun
sedemikian rupa oleh perangkat desa sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki
oleh desa tersebut.
Program desa yang sedang berlangsung yaitu pembangunan dibidang
pariwisata gunung dan sungai sebagai objek wisata. Untuk gunung sedang dalam
proses pengorekan badan jalan agar bisa dilewati baik oleh pengunjung wisata
nanti ataupun kendaraan demi kelancaran transportasi pembangunan gunung
tersebut. Untuk sungai sedang dalam tahap pembersihan pinggiran-pinggiran
sungai serta aliran sungai agar terlihat bersih dan asri,yang nantinya sungai
tersebut bisa digunakan sebagai pemandiam alam seperti daerah-daerah lain
disekitar desa pergendangen. Tidak lupa juga dalam tahap penanaman pohon
kelapa di sekitar pinggiran sungai sehingga bisa menjadi daya tarik nantinya jika
program pembentukan tempat wisata tersebut dapat terlaksana.
Program gotong royong yang juga berjalan dengan baik oleh masyarakat
desa dibantu oleh Karang taruna dan Pemuda/i desa guna membersihkan
lingkungan desa seperti jalan, dan pekarangan rumah.
Desa Pergendangen juga memiliki klub sepak bola bernama “Rajawali
FC” yang terdiri atas anak-anak yang mampu bermain sepak bola. Rajawali Fc
sendiri rutin latihan setiap seminggu sekali guna mengasah kemampuan dari
setiap pemain bola yang berasal dari anak-anak berprestasi di desa Pergendangen
sendiri.
Adapula program yang sedang dalam pembentukan yaitu sanggar
seni/budaya. Sanggar seni direncanakan dibentuk agar masyarakat khususnya
pemuda/i yang ada di desa tetap melestarikan setiap budaya. Adapun budaya yang
perlu dilestarikan seperti menari, menyanyi, bermain alat music khas dan lainnya.
Hal ini direncanakan dibentuk guna untuk memperlancar kegiatan setiap tahun
yaitu dilaksanakan setiap bulan juni, atau yang sering disebut kerja tahun.
Sehingga setelah terbentuk sanggar seni ini, dapat membantu kelancaran kerja
tahun yang dilakukan oleh desa setiap tahunnya.

3
Adapun program desa selanjutnya yaitu program dari posyandu balita.
Setiap seklai sebulan posyandu melaksanakan pemeriksaan untuk balita dan
penyuluuhan bagi lansia tentang kebersihan diri serta lingkungan. Juga kegiatan
senam untuk lansai dilaksanakan sekali seminggu pada hari minggu.

4
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
2.1 Analisis Situasi Desa
Analisis situasi desa merupakan suatu cara untuk menemukan informasi
baik itu potensi, kendala yang ada sebagai bahan acuan untuk merumuskan
program kegiatan yang akan dilakukan di lokasi KKN yakni di Desa
Pergendangen kecamatan Tigabinanga kabupaten Karo. Analisis situasi desa ini
dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung keadaan lokasi KKN yang
berada di Desa Pergendangen. Observasi lingkungan desa dilaksanakan pada
tanggal 24 Juli 2019 -27 Juli 2019. Pada tahapan observasi, mahasiswa melakukan
pengamatan langsung kelapangan dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak
terkait dimasyarakat dan mengamatinya.
Desa Pergendangen adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan
Tigabinanga. Berdasarkan data penduduk, Desa Pergendangen ini memiliki
penduduk sebanyak 1982 jiwa, yang terdiri dari 427 Kepala Keluarga (KK).
Dengan usia yang beragam dimulai dari bayi balita, anak-anak, remaja, dewasa
dan lansia. Umumnya warga desa Pergendangen bekerja sebagai petani dan
wiraswasta. Riwayat pedidikan warga desa Pergendangen dimulai dari TK, SD,
SMP, SMA, D3, S1 dan S2.
Secara administrasi yang ditetapkan oleh kecamatan Tigabinanga, desa
Pergendangen belum memiliki dusun, akan tetapi desa ini terbagi menjadi empat
wilayah yaitu; Desa Pergendangen,simpang Pergendangen,simpang gunung dan di
Tigabinanga. Desa yang berpenduduk 1982 orang ini memiliki agama yang
beragam yaitu Katolik, Kristen Protestan dan Islam. Berdasarkan analisis terhadap
tempat ibadah yang ada di desa Pergendangen ada sebanyak tujuh gereja dan dua
masjid yang tersebar di empat bagian. Berdasarkan analisis desa dan wawancara
dengan penduduk desa, mayoritas warga Pergendangen terdiri atas suku Batak
Karo, Batak Toba dan Jawa.

2.2 Analisis Program Desa


Analisis program desa yang diperoleh berdasarkan diskusi dengan
masyarakat yang ada di desa Pergendangen yaitu bagi pemuda yakni ada program

5
olahraga seperti bulu tangkis, catur dan sepak bola, untuk sepak bola sendiri desa
Pergendangen memiliki tim yaitu Rajawali FC. Program olahraga bulutangkis
biasanya mulai dilakukan pada sore hari yang diadakan di Jambur atau balai desa.
Bagi anak-anak dan remaja juga ada sebuah program sanggar budaya yaitu suatu
wadah yang dibuat untuk menampung bakat anak-anak dan remaja dalam menari.
Sanggar budaya ini dilakukan setiap sore di Jambur. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi kegiatan anak-anak yang kurang bermanfaat seperti bermain gadget.
Tidak hanya itu, di desa Pergendangen juga diadakan program keluarga
berencana. Untuk program kesehatan masyarakat, desa pergendangen juga
memiliki puskesmas serta posyandu. Untuk posyandu di desa Pergendangen,
bekerja sama dengan puskesmas di kecamatan Tigabinanga untuk melakukan
kegiatan posyandu setiap bulannya.

2.3 Analisis Pertanian


Berdasarkan hasil analisis kami terhadap pertanian yang ada di desa
Pergendangen yaitu di dominasi oleh tanaman seperti jagung, coklat, tomat, cabe,
sayur-sayuran, kelapa dan kemiri dan sirsak. Untuk tanaman tomat, cabe dan
sayur-sayuran ditanam di daerah dekat dengan sumber air sedangkan untuk
kemiri, kelapa dan jagung ditanam di daerah lereng bukit dan daerah yang kering.
Tanaman coklat dan sirsak banyak dijumpai di kebun yang dekat dengan
jalan. Banyak juga ditanam sebagai pembatas antar lading warga. Tanaman sirsak
di desa Pergendangen banyak sehingga di desa Pergendangen telah ada industry
pengelolaan buah sirsak yaitu pengelolaan sirsak (pengemesan) ho,e industry.
Sirsak dari daerah desa Pergendangen ini sudah di ekspor ke beberapa daerah di
Indonesia bahkan luar negeri.

2.4 Analisis Pariwisata


Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan di daerah desa Pergendangen
terhadap daerah pariwisata yaitu ada perbukitan yang menampakan pemandangan
yang terbentang luas serta dari bukit tersebut terlihat pemandangan Gunung
Sinabung, bukit di daerah Pergendangen sudah memiliki jalur pendakian. Tidak

6
hanya daerah perbukitan, desa pergendangen juga memiliki sungai yang bagus
untuk dijadikan objek pariwisata yaitu pemandian alam.

2.5 Analisis Pemberdayaan Masyarakat


Untuk analisis pemberdayaan masyarakat yang dijumpai di desa
Pergendangen yaitu ada sanggar seni tari dan seni music dan juga club olahraga.

7
BAB III

RUANG LINGKUP POTENSI

3.1. Program Pertanian

3.1.1. Buah Jagung

Potensi hasil pertanian di desa pergendangen yang paling besar adalah


jagung. Kebanyakan masyarkat memilih jagung sebagai cocok tanaman mereka
karena sistem pengerjaan ataupun tahap pengerjaanya tidak terlalu rumit. Butuh
waktu selama kira-kira 2 bulan dalam proses pertumbuhan jagung hingga panen
buah. Buah jagung bisanya dijual berbentuk biji tanpa tongkol buah dan dijual
seharga Rp 4.500 per kg. Daun jagung juga dimanfaatkan warga sebagai pupuk
dengan bantuan mesin penggiling.

3.1.2. Buah Coklat

Sistem bercocok tanaman coklat di desa pergendangen semenjak nenek


moyang mereka sudah melakukan penanaman pohon coklat sekitar ratusan tahun
yang lalu. Jumlah buah coklat di desa pergendangen lumayan banyak. Masyarakat
desa pergendangan menjadikan buah coklat sebagai usaha kecil sistem jual beli.
Harga coklat sekitar Rp 22.000 per kg. Hasil produski coklat di desa
pergendangen belakangan ini terhambat oleh faktor cuaca kemarau yang
berkepanjangan, faktor hama penyakit, faktor kurangnya perawatan dan
pemupukan tanaman sirsak.

3.1.3. Buah Sirsak

Jumlah produksi buah sirsak di desa pergendangen lumayan banyak.


Masyarakat pergendangen biasanya membudidayakan sirsak dan diekspor keluar
daerah mereka. Sebagian sirsak masyarakat pergendangen mengolah sirsak
dengan membuang kulit, biji sirsak, didinginkan selama beberapa jam dan dijual
seharga Rp 12.000 per kg, Tempat mereka berjualan di pasar.

Sirsak sangat bermanfaat untuk kesehatan. Tapi nyatanya tingkat konsumsi


dalam kesadaran masyarakat di desa pergendangen kurang dijadikan sebagai

8
makanan sehat konsumsi. Bahkan sebagian buah sirsak dibiarkan berserakan jatuh
ke permukaan tanah.

Program KKN UNIMED 2019 di desa pergendangan menciptakan olahan


baru dengan bahan sirsak yaitu dengan memanfaatkan daging/ serat sirsak dan
percampuran gula, santan, coklat, tepung, dll menjadi dodol sirsak.

3.2. Program Pariwisata

3.2.1. Pegunungan

Gunung ataupun bukit banyak masyarakat memanfaatkan sebagai lokasi


ataupun tempat tersebut sebagai tempat wisata. Potensi lokasi di desa
pergendangen seperti pegunungan yang jaraknya dekat dengan tempat tinggal
masyarakat. Dan pelaksanaan program pariwisata di desa pergendangen seperti
pembangunan jalan menuju ke puncak gunung sedang berlangsung sampai saat
ini.

3.2.2. Sungai

Sungai merupakan suatu salah satu objek/tempat/lokasi yang masayarakat


biasanya dijadikan tempat pariwisata, karena berpotensi dalam kegiatan berlibur,
berfoto, olahraga, dll. Meningkatnya kualitas, fasilitas, kondisi, dan arstekur
bangunan objek menetukan kepopuleran dan pendapatan pemilik/modal.

3.3. Program Pemberdayaan

3.3.1. Sanggar Seni

Di desa pergendangen memiliki sejarah tentang kental budaya karo, baik itu
masih utuh bangunan adat karo asli, tradisi adat karo, termasuk tarian adat karo
yang masih ada sampai saat ini. Tapi sayangnya di era globalisasi perkembangan
zaman sekarang kegiatan tarian adat/(landek dalam bahasa karo) menurun dalam
segi pelaksanaan. Bahkan anak muda/ karang taruna desa pergendangan kurang
aktif dalam kegiatan budaya.

3.3.2. Club Olahraga

9
Karang Taruna memiliki club olahraga seperti tim sepak bola yaitu Rajawali
Fc. Yang dibentuk dari beberapa pemain asli yang terlahir di desa pergendangen.
Tempat mereka berlatih di lokasi simpang gunung.

10
BAB IV

PERUMUSAN PROGRAM KERJA

Perumusan program KKN dilakukan setelah proses observasi untuk


mengidentifikasi masalah yang ada di lokasi KKN. Program yang disusun
berdasarkan masukan dan pertimbangan -pertimbangan yang matang, sehingga
tidak semua masalah yang teridentifikasi menjadi dasar untuk penyusunan
program. Adapun hal–hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan program
antara lain:
a. Kebutuhan dan manfaat bagi masyarakat
b. Kemampuan dan kompetensi mahasiswa
c. Dukungan dan swadaya masyarakat
d. Waktu yang tersedia
e. Sarana dan prasarana yang tersedia
Berdasarkan hasil observasi dan pertimbangan di atas, serta mengkaitkan dengan
acuan prinsip program KKN yaitu dapat dilaksanakan(feasible), dapat diterima
(acceptable), berkelanjutan (sustainable), dan partisipatif (participative), maka
disusun program kerja kelompok yang dilaksanakan mahasiswa selama KKN di
desa Pergendangen adalah sebagai berikut:
4.1 Rencana program kelompok
Program Utama/Tema
No Program dan Uraian Indikator Capaian Hari Pelaksanaan
Kegiatan
Pemberdayaan Meningkatkan nilai
masyarakat melalui tambah hasil pertanian
pengolaan hasil bagi masyarakat
pertanian guna 3 sd. 13
1 peningkatan nilai
tambah

Uraian kegiatan Terapatnya masukan


4 sd. 6
Sosialisasi program KKN program dari para tokoh

11
tematik disertai masyarakat melalui
penyuluhan Rutin dari rembung
Desa
Melakukan pendataan Tersajinya data rill
terhadap potensi pertanian jumlah UKM dan hasil
6 sd. 8
desa beserta UKM yang pertanian
ada di desa
Uji atau pembuatan Ketepatan sasaran dan
produk pangan(Dodol keberhasilan produk
8 sd. 10
Sirsak) oleh mahasiswa pangan
KKN
Demo produk Pelatihan dan praktek
pangan(Dodol Sirsak) langsung terhadap 11 sd. 13
kepada masyarakat warga desa
Pengenalan potensi Mewujudkan desa
objek wisata Desa wisata 14 sd. 18
melalui media sosial
Rangkaian Kegiatan Menemukan potensi
Observasi potensi wisata wisata desa baik
2 18 sd. 22
desa disungai ataupun
pegunungan
Pembuatan slide vidio Masyarakat dapat
mengetahui potensi 19 sd. 26
Wisata Desa
Penyuluhan pariwisata, Menumbuhkan
pola hidup sehat, dan kesadaran masyarakat
lingkungan yang bersih akan lingkungan , pola 23 sd. 26
hidup dan Pemahaman
3
tentang Wisata desa
Persentase hasil KKN, Mayarakat dapat
dan penampilan video Mengevaluasi program 27 sd 30
promosi wisata program Mahasiswa

12
KKN yang telah
terlaksana

4.2 rencana program individu


Program I

Judul : Pengenalan dan Pembuatan alat peraga matematika dari barang


bekas

Tema : Meningkatkan minat belajar matematika siswa melalui alat peraga


matematika

Kabupaten : Tanah Karo

Kecamatan : Tiga Binanga

Desa : Pergendangen

Nama Dosen : Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd

Nama Mahasiswa : Prasko O. Sinaga

NIM Mahasiswa : 4162111011

Program Studi : Pendidikan Matematika

1. Tema : Meningkatkan minat belajar matematika siswa melalui


alat peraga matematika
2. Analisis Situasi : Pada kegiatan pertama penulis melakukan observasi
terhadap siswa Desa Pergendangen. Lalu penulis
melakukan pendekatan terhadap siswa dan juga orang tua
siswa Desa Pergendangen. Setelah itu penulis memberikan
pemahaman tentang alat peraga matematika sekaligus
memberdayakan beberapa siswa SMP dalam pembuatan
alat peraga matematika selanjutnya penulis memberikan
arahan dan perencanaan tentang tujuan dan sasaran alat

13
peraga yang telah dibuat dan keberlanjutan untuk siswa l
ain.

3. Jenis kegiatan : Pemberdayaan dan eksperimen


4. Alokasi Waktu : Senin & Kamis
5. Sasaran : Siswa Desa Pergendangen
6. Met. Pelaksanaan : Pemberian Informasi, pelatihan dan Pengajaran
7. Luaran Kegiatan : Diskusi pengunaan media pembelajaran siswa
Pergendangen
Program II

Judul : mengajar siswa melalui les tambahan

Tema : Membantu siswa memecahkan soal serta pemahaman materi matematika

Kabupaten : Tanah Karo

Kecamatan : Tiga Binanga

Desa : Pergendangen

Nama Dosen : Drs. Nono Sebayang, ST., M.Pd

Nama Mahasiswa : Prasko O. Sinaga

NIM Mahasiswa : 4162111011

Program Studi : Pendidikan Matematika

8. Tema : Membantu siswa memecahkan soal serta pemahaman


materi matematika
9. Analisis Situasi : kegiatan observasi merupakan kegiatan yang sangat
penting dilakukan sebelum perumusan program individu
ini, melihat dan mempertimbangkan bidang atau jurusan
yang diampu mahasiswa yaitu sebagai calon tenaga
pendidik. Maka mahasiswa melakukan observasi aktivitas
atau kegiatan yang dilakukan siswa diluar jam

14
sekolah(pulang sekolah), dalam 2 hari proses observasi,
mahasiswa mendapati bahwa anak-anak masih
meluangkan waktunya untuk bermain game dan
sebagainya. Untuk itu mahasiswa berencana untuk
membuat les tambahan untuk anak sekolah mulai jenjang
SD, SMP dan SMA.
10. Jenis kegiatan : belajar, berdiskusi
11. Alokasi Waktu : selasa, rabu, jumat
12. Sasaran : Siswa Desa Pergendangen
13. Met. Pelaksanaan : Belajar dan Menagajar
14. Luaran Kegiatan : Diskusi masalah kendala yang dihadapi siswa di sekolah

15
BAB V

HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

Setelah melakukan penggalian potensi desa melalui metode studi dokumen,


observasi, wawancara, diperoleh potensi desa sebagaimana dipaparkan pada bab
sebelumya. Pada bab ini akan dipaparkan program kegiatan individu yang
terlaksana selama kegiatan KKN. Berikut ini uraian program kegiatan individu
KKN Desa Pergendangen , Kecamatan Tigabinanga, kabupaten Karo

5.1 Tahap Persiapan

a. Program I

A. Pengenalan alat peraga matematika bagi siswa

Pertama mahasiswa melakukan pendekatan kepada siswa melalui tempat


les yang sebelumnya telah ditentukan oleh kelompok mahasiswa KKN, disini
penulis menjelaskan dan memberikan informasi tentang alat peraga matematika
dan materi matematika yang tepat menggunakan alat peraga. Ternyata siswa
menunjukkan ketertarikan terhadap alat peraga matematika dan mendukung
penggunaannya dalam materi matematika

B. Perekrutan/Pemilihan anggota serta penentuan alat peraga


matematika

Setelah melakukan pengenalan alat peraga matematika maka langkah


selanjutnya yang dilkukan mahasiswa adalah menententukan alat peraga dengan
materi yang tepat sesuai jenjang siswa di desa Pergendangen. Berikut deskrpsi alat
yang telah ditentukan

Nama alat peraga : Mistar Hitung

Guna alat : untuk menjelaskan konsep perhitungan

Sasaran : anak SD

Daftar anggota siswa yang ikut dalam pembuatan alat peraga Matematika

16
No Nama siswa Kelas
1 Loise Ginting 3 SMP
2 Bangbang tarigan 6 SD
3 Abil ginting 6 SD
4 Agnesia br. Tarigan 1 SMA
5 Florenzia Maribel Sebayang 2 SMP
b. Program II

A. Analisis situai

Kegiatan observasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan


sebelum perumusan program individu ini, melihat dan mempertimbangkan
bidang atau jurusan yang diampu mahasiswa yaitu sebagai calon tenaga pendidik.
Maka mahasiswa melakukan observasi aktivitas atau kegiatan yang dilakukan
siswa diluar jam sekolah(pulang sekolah), dalam 2 hari proses observasi,
mahasiswa mendapati bahwa anak-anak masih meluangkan waktunya untuk
bermain game dan sebagainya. Untuk itu mahasiswa berencana untuk membuat
les tambahan untuk anak sekolah mulai jenjang SD, SMP dan SMA.

B. Daftar siswa yang mengikuti Les sore

No Nama Siswa Kelas


1 Agnesia br. Tarigan VII- SMP
2 Arya Immanuel VII- SMP
3 Florenzia Maribel Sebayang VII- SMP
4 Febry VII- SMP
5 Levinia br. Tarigan VII- SMP
6 Kevin Bastian Tarigan VII- SMP
7 Revi VII- SMP
8 Iqbal sinuraya VII- SMP
9 Raja Sirait VII- SMP
Rian Ferdinan VIII-SMP
Alisa Miranda Tarigan VIII-SMP
Resty VIII-SMP

17
Angelina br. Sembiring VIII-SMP
Sabilla Keloko VIII-SMP
Selvi aprilia br. Gintang IX-SMP
Loise Ginting IX-SMP
Hengky Nugraha Ginting IX-SMP

5.2 Pelaksanaan Program Individu

a. Program I

A. Pengumpulan Bahan dan alat

Siswa yang telah direkrutdan dipilih sebagai Tim sebelumnya dikoordinir


untuk mengumpulkan bahan bahan bekas dan alat yang digunakan dalam
pembuatan alat peraga, bahan bekas yang dikumpulkan seperti bambu, karton,
bungkus rokok serta barang barang lainnya yang bisa dimanfaatkan

B. pembuatan alat peraga matematika

Waktu Pelaksanaan program ini adalah 3 x seminggu yaitu hari senin kamis dan
saptu,

Deskripsi alat peraga

1) Nama alat : mistar Hitung


2) Kegunaan : membantu siswa untuk mengetahui konsep perhitungan
3) Alat dan bahan :

a. bahan

No Nama bahan Jumlah


1 Bambbu 2 ruas bambu
2 Bungkus rokok 100 bungkus
3 Kertas kado 1 lembar
4 Kertas HVS 2 lembar

18
b. alat

No Nama Jumlah
1 Cutter 4 ruas bambu
2 Gergaji besi 1 buah
3 Gunting 3 lembar
4 Penggaris 1 buah
5 Lem 2 jenis
6 Kuas dan pernis 1 set

4) Prosedur
1. Membuat penyangga dari bambu sesuai kerangka yang telah ditentukan

2. Membuat kerangka dari kardus bekas mengnguanakan lem dan solatif

3. Membuat kerangka mistar dari bambu

19
4. Membuat motif hexagonal dari bungkus rokok mengikuti motif yang telah
dibuat

5. Membuat dan menggunting replika angka dari kertas HVS


6. Menyatukan semua kerangka alat yang telah dibuat

7. Menghiasi alat dengan pengecatan dan tempel kertas kado

8. Alat siap diperagakan

20
Alat ini nantinya akan diserahkan kepada TIM pembuat alat peraga dan
harapannya siswa dapat mendemonstrasikan pengguanaan alat peraga ini kepada
siswa lainya sehingga akan terbentuk sebuah pemberdayaan siswa ke siswa lain
dengan Tujuan siswa yang jenjangnya lebih tinggi dapat mengajari adek adek
kelasnya baik segi penjelasan materi maupun pembuatan alat peraganya, tidak
bisa dipungkiri karena keterbatasan waktu KKN yang hanya sebulan sehingga
Mahasiswa KKN tidak sempat mendemonstrasikan alat ini kesekolah tapi besar
harapan dengan komunikasi yang baik antara TiM(siswa) dan Mahasiswa(Penulis)
alat ini dapat digunakan disekolah, semoga alat yang sederhana ini dapat
bermanfaat

b. Program II

Judul : Pelaksanaan les Sore

Mata Pelajaran : Matematika dan IPA

Waktu Kegiatan : selasa, Rabu, jumat

Alokasi waktu : 03.30 – 05.00 sore

Materi les : pendalaman materi dan diskusi PR

Daftar siswa yang mengikuti Les Sore

Dari program Les yang telah dilaksanakan dapat dilihat bahwa siswa mempunyai
minat yang besar untuk belajar, hal ini dapat dilihat dari tingkat kehadiran siswa
yang datang setiap sorenya untuk belajar dan diskusi PR. Adapun kendala yang
dihadapi siswa dan Mahasiswa KKN adalah masalah Manejemen waktu antara
program yang ditawarkan desa dengan waktu pelaksanaan les sore ini sehingga
terkadang menggangu pelaksanaan program les sore ini. Siswa yang ikut dalam
acara kegiatan penyambutan HUT RI yang ke-74 terpaksa tidak dapat mengikuti
les karena waktu latihan yang bersamaan dengan les sore. Penulis menyadari
bahwa pelaksanaan program ini belum seutuhnya efektif dan berjalan sesuai
dengan rencana, tetapi dengan kegigihan dan kemauan siswa untuk belajar tidak
menutup kemungkinan les tetap dilanjutkan malam hari di Posko Mahasiswa

21
KKN. Besar harapan program ini terus berjalan dan berkelanjutan, senang
rasanya dalam waktu yang singkat ini Seluruh Mahasiswa KKN Dapat berbagi
sedikit ilmu kepada siswa di Desa Pergendangen.

22
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil yaitu, Lokasi KKN terletak di


Desa Pergendangen, Kec. Tiga Binanga, Kab. Karo. Letak geografis jarak dari
kecamatan ke desa pergendangen 3,4 Km, jarak dari kabupaten menuju desa
pergendangen 41 Km. Adapun alat transportasi yang digunakan masyarakat desa
pergendangen seperti sepeda motor, mobil dan juga becak. Adapun alat
komunikasi yang umumnya digunakan masyarakat yaitu jaringan telepon yang
umumnya melalui handphone.
Program desa yang sedang berlangsung yaitu pembangunan dibidang
pariwisata gunung dan sungai sebagai objek wisata. Program gotong royong yang
juga berjalan dengan baik oleh masyarakat desa dibantu oleh Karang taruna dan
Pemuda/i desa guna membersihkan lingkungan desa seperti jalan, dan pekarangan
rumah.
Perumusan program KKN telah disusun dalam Program Kelompok dan
Program Individu, melalaui pertimbangan dan analisis potensi desa dengan
observasi maka dihasilkan 2 program individu mahasiswa KKN yang
bersangkutan yaitu Pembuatan alat Peraga Matematika dari barang bekas dan
Pelaksanaan Les Sore di jambur dan Kantor Kepala Desa, semua program berjalan
lancar walaupun memiliki kendala tetapi dengan kerjasama TIM Mahasiswa KKN
dengan semua elemen Desa maka Program ini dapat terrselesaikan
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan dalam laporan ini adalah
mengingat waktu KKN yang singkat, yaitu selama sebulan maka sesuai dengan
pengalaman yang kami rasakan sendiri waktunya kurang cukup, mengingat
banyaknya program yang ingin dikejar. Oleh karena itu besar harapan penulis
waktu pelaksanaan KKN dikaji lagi sehingga semua program dapat berjalan dan
terlaksana.

23
Daftar pustaka

24
L

Anda mungkin juga menyukai