Barang Bekas
Laporan KKN
DESA : PERGENDANGEN
KECAMATAN : TIGABINANGA
KABUPATEN : KARO
OLEH
NIM : 4162111011
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena karena
rahmat, karunia, serta petunjuk-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan KKN ini.
Tidak lupa juga kami berterimakasih atas bantuan dari segala pihak yang turut
berkontribusi dalam penyusunan makalah ini baik materi maupun pikiran.
Sekiranya Laporan KKN yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Kami sadar akan keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Oleh karena itu, sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan memohon masukan dari
para pembaca. Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN
Lokasi KKN terletak di Desa Pergendangen, Kec. Tiga Binanga, Kab.
Karo. Letak geografis jarak dari kecamatan ke desa pergendangen 3,4 Km, jarak
dari kabupaten menuju desa pergendangen 41 Km. Adapun alat transportasi yang
digunakan masyarakat desa pergendangen seperti sepeda motor, mobil dan juga
becak. Adapun alat komunikasi yang umumnya digunakan masyarakat yaitu
jaringan telepon yang umumnya melalui handphone.
1.2 Tujuan
Pelaksanaan KKN bagi mahasiswa Universitas Negeri Medan bertujuan
mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang telah dimiliki, sehingga mampu merancang dan
melaksanakan program yang dapat mengembangkan potensi masyarakat desa.
1.3 Manfaat
KKN mahasiswa Unimed melibatkan 4 (empat) komponen yaitu
mahasiswa, masyarakat, pemerintah daerah dan Unimed. Manfaat yang diperoleh
masing-masing komponen adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa Unimed
Manfaat yang diperoleh mahasiswa Unimed sebagai peserta KKN adalah
sebagai berikut:
2. Masyarakat Desa
1
Manfaat yang diperoleh masyarakat sebagai mitra pelaksanaan KKN
adalah sebagai berikut:
3. Pemerintah Daerah
4. Unimed
2
1.4 Program Desa
Desa pergendangen memiliki banyak program-program yang sudah
terlaksana ataupun yang masih dalam tahap perencanaan. Program desa disusun
sedemikian rupa oleh perangkat desa sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki
oleh desa tersebut.
Program desa yang sedang berlangsung yaitu pembangunan dibidang
pariwisata gunung dan sungai sebagai objek wisata. Untuk gunung sedang dalam
proses pengorekan badan jalan agar bisa dilewati baik oleh pengunjung wisata
nanti ataupun kendaraan demi kelancaran transportasi pembangunan gunung
tersebut. Untuk sungai sedang dalam tahap pembersihan pinggiran-pinggiran
sungai serta aliran sungai agar terlihat bersih dan asri,yang nantinya sungai
tersebut bisa digunakan sebagai pemandiam alam seperti daerah-daerah lain
disekitar desa pergendangen. Tidak lupa juga dalam tahap penanaman pohon
kelapa di sekitar pinggiran sungai sehingga bisa menjadi daya tarik nantinya jika
program pembentukan tempat wisata tersebut dapat terlaksana.
Program gotong royong yang juga berjalan dengan baik oleh masyarakat
desa dibantu oleh Karang taruna dan Pemuda/i desa guna membersihkan
lingkungan desa seperti jalan, dan pekarangan rumah.
Desa Pergendangen juga memiliki klub sepak bola bernama “Rajawali
FC” yang terdiri atas anak-anak yang mampu bermain sepak bola. Rajawali Fc
sendiri rutin latihan setiap seminggu sekali guna mengasah kemampuan dari
setiap pemain bola yang berasal dari anak-anak berprestasi di desa Pergendangen
sendiri.
Adapula program yang sedang dalam pembentukan yaitu sanggar
seni/budaya. Sanggar seni direncanakan dibentuk agar masyarakat khususnya
pemuda/i yang ada di desa tetap melestarikan setiap budaya. Adapun budaya yang
perlu dilestarikan seperti menari, menyanyi, bermain alat music khas dan lainnya.
Hal ini direncanakan dibentuk guna untuk memperlancar kegiatan setiap tahun
yaitu dilaksanakan setiap bulan juni, atau yang sering disebut kerja tahun.
Sehingga setelah terbentuk sanggar seni ini, dapat membantu kelancaran kerja
tahun yang dilakukan oleh desa setiap tahunnya.
3
Adapun program desa selanjutnya yaitu program dari posyandu balita.
Setiap seklai sebulan posyandu melaksanakan pemeriksaan untuk balita dan
penyuluuhan bagi lansia tentang kebersihan diri serta lingkungan. Juga kegiatan
senam untuk lansai dilaksanakan sekali seminggu pada hari minggu.
4
BAB II
ANALISIS SITUASI DESA
2.1 Analisis Situasi Desa
Analisis situasi desa merupakan suatu cara untuk menemukan informasi
baik itu potensi, kendala yang ada sebagai bahan acuan untuk merumuskan
program kegiatan yang akan dilakukan di lokasi KKN yakni di Desa
Pergendangen kecamatan Tigabinanga kabupaten Karo. Analisis situasi desa ini
dilakukan dengan cara melakukan observasi langsung keadaan lokasi KKN yang
berada di Desa Pergendangen. Observasi lingkungan desa dilaksanakan pada
tanggal 24 Juli 2019 -27 Juli 2019. Pada tahapan observasi, mahasiswa melakukan
pengamatan langsung kelapangan dan melakukan wawancara dengan pihak-pihak
terkait dimasyarakat dan mengamatinya.
Desa Pergendangen adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan
Tigabinanga. Berdasarkan data penduduk, Desa Pergendangen ini memiliki
penduduk sebanyak 1982 jiwa, yang terdiri dari 427 Kepala Keluarga (KK).
Dengan usia yang beragam dimulai dari bayi balita, anak-anak, remaja, dewasa
dan lansia. Umumnya warga desa Pergendangen bekerja sebagai petani dan
wiraswasta. Riwayat pedidikan warga desa Pergendangen dimulai dari TK, SD,
SMP, SMA, D3, S1 dan S2.
Secara administrasi yang ditetapkan oleh kecamatan Tigabinanga, desa
Pergendangen belum memiliki dusun, akan tetapi desa ini terbagi menjadi empat
wilayah yaitu; Desa Pergendangen,simpang Pergendangen,simpang gunung dan di
Tigabinanga. Desa yang berpenduduk 1982 orang ini memiliki agama yang
beragam yaitu Katolik, Kristen Protestan dan Islam. Berdasarkan analisis terhadap
tempat ibadah yang ada di desa Pergendangen ada sebanyak tujuh gereja dan dua
masjid yang tersebar di empat bagian. Berdasarkan analisis desa dan wawancara
dengan penduduk desa, mayoritas warga Pergendangen terdiri atas suku Batak
Karo, Batak Toba dan Jawa.
5
olahraga seperti bulu tangkis, catur dan sepak bola, untuk sepak bola sendiri desa
Pergendangen memiliki tim yaitu Rajawali FC. Program olahraga bulutangkis
biasanya mulai dilakukan pada sore hari yang diadakan di Jambur atau balai desa.
Bagi anak-anak dan remaja juga ada sebuah program sanggar budaya yaitu suatu
wadah yang dibuat untuk menampung bakat anak-anak dan remaja dalam menari.
Sanggar budaya ini dilakukan setiap sore di Jambur. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi kegiatan anak-anak yang kurang bermanfaat seperti bermain gadget.
Tidak hanya itu, di desa Pergendangen juga diadakan program keluarga
berencana. Untuk program kesehatan masyarakat, desa pergendangen juga
memiliki puskesmas serta posyandu. Untuk posyandu di desa Pergendangen,
bekerja sama dengan puskesmas di kecamatan Tigabinanga untuk melakukan
kegiatan posyandu setiap bulannya.
6
hanya daerah perbukitan, desa pergendangen juga memiliki sungai yang bagus
untuk dijadikan objek pariwisata yaitu pemandian alam.
7
BAB III
8
makanan sehat konsumsi. Bahkan sebagian buah sirsak dibiarkan berserakan jatuh
ke permukaan tanah.
3.2.1. Pegunungan
3.2.2. Sungai
Di desa pergendangen memiliki sejarah tentang kental budaya karo, baik itu
masih utuh bangunan adat karo asli, tradisi adat karo, termasuk tarian adat karo
yang masih ada sampai saat ini. Tapi sayangnya di era globalisasi perkembangan
zaman sekarang kegiatan tarian adat/(landek dalam bahasa karo) menurun dalam
segi pelaksanaan. Bahkan anak muda/ karang taruna desa pergendangan kurang
aktif dalam kegiatan budaya.
9
Karang Taruna memiliki club olahraga seperti tim sepak bola yaitu Rajawali
Fc. Yang dibentuk dari beberapa pemain asli yang terlahir di desa pergendangen.
Tempat mereka berlatih di lokasi simpang gunung.
10
BAB IV
11
tematik disertai masyarakat melalui
penyuluhan Rutin dari rembung
Desa
Melakukan pendataan Tersajinya data rill
terhadap potensi pertanian jumlah UKM dan hasil
6 sd. 8
desa beserta UKM yang pertanian
ada di desa
Uji atau pembuatan Ketepatan sasaran dan
produk pangan(Dodol keberhasilan produk
8 sd. 10
Sirsak) oleh mahasiswa pangan
KKN
Demo produk Pelatihan dan praktek
pangan(Dodol Sirsak) langsung terhadap 11 sd. 13
kepada masyarakat warga desa
Pengenalan potensi Mewujudkan desa
objek wisata Desa wisata 14 sd. 18
melalui media sosial
Rangkaian Kegiatan Menemukan potensi
Observasi potensi wisata wisata desa baik
2 18 sd. 22
desa disungai ataupun
pegunungan
Pembuatan slide vidio Masyarakat dapat
mengetahui potensi 19 sd. 26
Wisata Desa
Penyuluhan pariwisata, Menumbuhkan
pola hidup sehat, dan kesadaran masyarakat
lingkungan yang bersih akan lingkungan , pola 23 sd. 26
hidup dan Pemahaman
3
tentang Wisata desa
Persentase hasil KKN, Mayarakat dapat
dan penampilan video Mengevaluasi program 27 sd 30
promosi wisata program Mahasiswa
12
KKN yang telah
terlaksana
Desa : Pergendangen
13
peraga yang telah dibuat dan keberlanjutan untuk siswa l
ain.
Desa : Pergendangen
14
sekolah(pulang sekolah), dalam 2 hari proses observasi,
mahasiswa mendapati bahwa anak-anak masih
meluangkan waktunya untuk bermain game dan
sebagainya. Untuk itu mahasiswa berencana untuk
membuat les tambahan untuk anak sekolah mulai jenjang
SD, SMP dan SMA.
10. Jenis kegiatan : belajar, berdiskusi
11. Alokasi Waktu : selasa, rabu, jumat
12. Sasaran : Siswa Desa Pergendangen
13. Met. Pelaksanaan : Belajar dan Menagajar
14. Luaran Kegiatan : Diskusi masalah kendala yang dihadapi siswa di sekolah
15
BAB V
a. Program I
Sasaran : anak SD
Daftar anggota siswa yang ikut dalam pembuatan alat peraga Matematika
16
No Nama siswa Kelas
1 Loise Ginting 3 SMP
2 Bangbang tarigan 6 SD
3 Abil ginting 6 SD
4 Agnesia br. Tarigan 1 SMA
5 Florenzia Maribel Sebayang 2 SMP
b. Program II
A. Analisis situai
17
Angelina br. Sembiring VIII-SMP
Sabilla Keloko VIII-SMP
Selvi aprilia br. Gintang IX-SMP
Loise Ginting IX-SMP
Hengky Nugraha Ginting IX-SMP
a. Program I
Waktu Pelaksanaan program ini adalah 3 x seminggu yaitu hari senin kamis dan
saptu,
a. bahan
18
b. alat
No Nama Jumlah
1 Cutter 4 ruas bambu
2 Gergaji besi 1 buah
3 Gunting 3 lembar
4 Penggaris 1 buah
5 Lem 2 jenis
6 Kuas dan pernis 1 set
4) Prosedur
1. Membuat penyangga dari bambu sesuai kerangka yang telah ditentukan
19
4. Membuat motif hexagonal dari bungkus rokok mengikuti motif yang telah
dibuat
20
Alat ini nantinya akan diserahkan kepada TIM pembuat alat peraga dan
harapannya siswa dapat mendemonstrasikan pengguanaan alat peraga ini kepada
siswa lainya sehingga akan terbentuk sebuah pemberdayaan siswa ke siswa lain
dengan Tujuan siswa yang jenjangnya lebih tinggi dapat mengajari adek adek
kelasnya baik segi penjelasan materi maupun pembuatan alat peraganya, tidak
bisa dipungkiri karena keterbatasan waktu KKN yang hanya sebulan sehingga
Mahasiswa KKN tidak sempat mendemonstrasikan alat ini kesekolah tapi besar
harapan dengan komunikasi yang baik antara TiM(siswa) dan Mahasiswa(Penulis)
alat ini dapat digunakan disekolah, semoga alat yang sederhana ini dapat
bermanfaat
b. Program II
Dari program Les yang telah dilaksanakan dapat dilihat bahwa siswa mempunyai
minat yang besar untuk belajar, hal ini dapat dilihat dari tingkat kehadiran siswa
yang datang setiap sorenya untuk belajar dan diskusi PR. Adapun kendala yang
dihadapi siswa dan Mahasiswa KKN adalah masalah Manejemen waktu antara
program yang ditawarkan desa dengan waktu pelaksanaan les sore ini sehingga
terkadang menggangu pelaksanaan program les sore ini. Siswa yang ikut dalam
acara kegiatan penyambutan HUT RI yang ke-74 terpaksa tidak dapat mengikuti
les karena waktu latihan yang bersamaan dengan les sore. Penulis menyadari
bahwa pelaksanaan program ini belum seutuhnya efektif dan berjalan sesuai
dengan rencana, tetapi dengan kegigihan dan kemauan siswa untuk belajar tidak
menutup kemungkinan les tetap dilanjutkan malam hari di Posko Mahasiswa
21
KKN. Besar harapan program ini terus berjalan dan berkelanjutan, senang
rasanya dalam waktu yang singkat ini Seluruh Mahasiswa KKN Dapat berbagi
sedikit ilmu kepada siswa di Desa Pergendangen.
22
BAB VI
6.1 Kesimpulan
23
Daftar pustaka
24
L