Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JOURNAL REVIEW

Diajukan untuk Memenuhi


Tugas Integrasi ICT dalam Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampuh : Dr. Hermawan Syahputra, M.Si.

OLEH :

NAMA : NURRUL RAMADHANI


NIM : 8166172046
KELAS : B1
JURUSAN : MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
REVIEW JOURNAL

Pembelajaran Matematika dengan ICT Sebagai Sarana Peningkatan


Pemahaman Konsep Matematika

Nurrul Ramadhani
Universitas Negeri Medan, Pascasarjana Pendidikan Matematika

Abstrak

Kualitas pengajaran matematika masih dalam aspek kognitif, dimana pengabaian terhadap aspek
afektif dalam pengajaran matematika berkonstribusi pada situasi sosial yang menghambat
pemahaman konsep siswa dalam pengajaran. Oleh karena itu diperlukan media dalam
menyampaikan materi pembelajaran, agar konsep tentang materi yang diajarkan dapat terserap
dengan baik. Pengembangan ICT dapat dijadikan sebagai alternatif pengajaran matematika untuk
memperluas kece, rdasan terhadap pemahaman konsep. Penggunaan ICT oleh siswa masih
tergolong rendah, hal ini dikarenakan para siswa menggunakan TIK untuk berkomunikasi lebih
banyak dibandingkan jenis aplikasi TIK lainnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pemahaman konsep matematika siswa dari penggunaan ICT. Penelitian ini menggunakan metode
kuasi eksperimen dengan cara mengambil sampel. Pada akhirnya, dalam temuan ini menunjukkan
bahwa kompetensi mediasi siswa merupakan prediktor penggunaan teknologi komputer mereka di
pembelajaran matematika dengan ICT dalam pemahaman konsep .
Keywords: Mathematics instruction; ICT; Pemahaman konsep

1. Pendahuluan
Semakin bertambah majunya ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dewasa ini
mengubah gaya hidup masyarakat sebagai pengguna teknologi, maka pada dunia pendidikan
khususnya dalam proses pembelajaran haruslah mampu berkembang mengikuti perkembangan
dunia iptek salah satunya adalah dalam dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Selama ini banyak siswa masih mengalami masalah dan melakukan kesalahan dalam
menyelesaikan kasus yang berkaitan dengan matematika. Kesulitan dan kesalahan yang terjadi
meliputi ketidakakuratan dalam penghitungan data dan ketepatan solusi. Guru diharapkan tidak
asing terhadap kemajuan teknologi, sehingga peranan guru sebagai tenaga pendidik dan
pengajar mampu mempersiapkan siswa mengerti dan memahami akan kegunaan dan fungsi
teknologi dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru sebagai ujung tombak pendidikan di
lapangan dituntut mampu mengembangkan berbagai metode dan model pembelajaran berbahan
ajar media komputer sehingga pembelajaran yang dilakukan mampu mengikuti perkembangan
zaman dan menjadikan siswa lebih tertarik dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh
guru.
Saat ini, TIK yang menggunakan teknologi digital seperti komputer dan internet
berpotensi sebagai alat yang ampuh untuk perubahan dan reformasi pendidikan. Penggunaan
TIK dalam pendidikan membantu meningkatkan kualitas pendidikan, membantu pengajaran
dalam proses belajar agar menjadi menarik dan aktif yang terhubung kehidupan nyata. Salah
satu proses pembelajaran di kelas yaitu pembelajaran dalam mata pelajaran matematika.
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern saat
ini, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan mengembangkan
daya pikir manusia. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini. Hal ini diperkuat menurut Ruseffendi (1980), yang
menyatakan bahwa matematika timbul karena pikiran-pikiran yang berhubungan dengan ide,
proses dan penalaran.
Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari secara bertahap
dan berkelanjutan. Sebagaimana telah dinyatakan oleh Suherman, dkk (2003: 22) bahwa
konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis dan sistematis mulai
dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Oleh karena
kehierarkisan matematika tersebut, maka dalam belajar matematika harus dilakukan secara
bertahap, berurutan disesuaikan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa dan berkelanjutan
berdasarkan pada pengalaman yang lalu dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai
tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Objek abstrak pada pembelajaran matematika dapat
lebih mudah dipelajari dengan ICT sehingga kemunculan siswa salah tafsir bisa dihindari.
Kurangnya kreativitas guru yang membuat pembelajaran monoton biasa membuat siswa mudah
bosan dan tidak tertarik dengan mata pelajaran matematika. Potensial TIK adalah untuk
berinovasi, mempercepat, memperkaya, dan memperdalam keterampilan, memotivasi serta
melibatkan siswa, membantu sekolah terkait pengalaman bekerja praktek dan penguatan
pengajaran.
Oleh karena itu, pembelajaran matematika dengan ICT sangat mungkin untuk
dilakukan. Lebih jauh, pembelajaran matematika dengan ICT memiliki kemungkinan untuk
dapat dijadikan sebagai alternatif sarana dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa yang
menuju pada usaha membangun karakter bangsa. Berdasarkan uraian diatas tersebut
memunculkan pertanyaan yang perlu dijawab, yaitu bagaimana pembelajaran matematika
dengan ICT dapat menjadi sarana meningkatkan pemahaman konsep siswa menuju pada
membangun karakter bangsa? Jawaban atas pertanyaan ini tentu perlu pendalaman lebih lanjut.
Untuk itu, pada bagian selanjutnya penulis akan mencoba menguraikannya, kemudian mencoba
ntuk menarik kesimpulan.
2. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
menggunakan ICT terhadap penalaran analogi dan generalisasi matematika di kalangan siswa
sekolah dalam proses belajar-mengajar yang dilaksanakan di dalam kelas. Selain itu tujuan dari
tes pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat pemahaman konsep siswa pada
saat pembelajaran matematika.

3. Tinjauan Pustaka
a. Hakikat Belajar Matematika
Banyak buku dan para ahli mendefinisikan kata belajar atau batasan dengan yang
berbeda-beda, namun pada umumnya mempunyai pengertian yang sama. Belajar merupakan
hal yang penting dalam kehidupan manusia. Belajar juga merupakan proses dari
perkembangan hidup manusia. Melalui belajar, manusia melakukan perubahan-kualitatif
individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Hamalik (2009: 27) mendefinisikan belajar
yaitu modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the
modification or strengthening of behavior through experiencing) karena semakin banyak
seseorang belajar maka pengalaman yang diterima akan semakin besar dan akan
memperteguh sikap dan kelakuannya pada kemudian hari.
Belajar di dalam pendidikan formal tidak akan terlepas dari matematika. Matematika
sungguh bermanfaat dalam kehidupan di dunia, tidak ada hal yang tidak menggunakan
matematika. Menurut James dan james yang dikutip oleh Gawatri U.R (2004: 1),
matematika adalah ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep
yang saling berhubungan satu sama lainnya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa belajar matematika adalah pengetahuan atau keterampilan yang dikuasai
dan dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar matematika di sekolah berupa
pengetahuan, pemahaman konsep, perhitungan dan pemecahan masalah tertentu.

b. Hakikat Pemahaman Konsep Matematika


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat,
sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Sedangkan dalam matematika, konsep adalah
suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau
kejadian. Jadi pemahaman konsep adalah pengertian yang benar tentang suatu rancangan
atau ide abstrak.
Guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan,
karena dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran. Hasil
belajar akan diperoleh siswa berdasarkan hasil tes pemahaman konsep berupa tes dalam
bentuk soal uraian yang diberikan guru.
c. Belajar Berbasis ICT
Berbagai hasil penelitian menunjukan bahwa media pembelajaran yang paling efektif
digunakan untuk mencapai mutu pendidikan dalam memasuki era globalisasi sekarang ini.
Media pembelajaran yang saat ini dibutuhkan adalah media berbasis ICT (Information
Communication and Technology) atau lebih dikenal dengan TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi). Salah satu software yang banyak digunakan sebagai media pembelajaran
berbasis ICT adalah Microsoft Power Point yang merupakan salah satu aplikasi di bawah
naungan Microsoft dalam program berbentuk presentasi oleh pemateri atau penyaji.
Lebih jauh, penggunaan ICT seperti software multimedia dan internet dalam
pembelajaran matematika sangat mungkin untuk dijadikan sarana pengembangan
kecerdasan siswa. Penggunaan ICT seperti software multimedia dan internet memenuhi
semua persyaratan untuk melatih dan meningkatkan pemahaman konsep siswa. Selain itu,
bagi para siswa yang sulit mengikuti pembelajaran matematika (slow learner), mereka dapat
mengulang beberapa kali sampai benar-benar menguasai materi yang harus dipahaminya.
Sedangkan, bagi siswa yang kemampuannya tinggi (fast learner), mereka dapat diberi
pengayaan (enrichment) sehingga mereka akan mendapat kesempatan untuk melakukan
eksplorasi konsep secara lebih mendalam.

4. Metodologi Penelitian
Penelitian ini telah menggunakan eksperimen kuasi, data yang dikumpulkan melalui
observasi menggunakan check list. Desain penelitian eksperimental melibatkan dua kelompok
siswa. Satu kelompok dibuat kelompok eksperimen dan lainnya kelompok kontrol. Penelitian
ini merupakan penelitian kualitatif. Kelompok eksperimen adalah siswa yang praktek ICT di
pelajaran Matematika dan kelompok kontrol adalah mereka yang tidak melakukan praktek ICT
(pembelajaran konvensional).
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu lembar test dan angket, test
yang digunakan berbentuk pre-test dan post-test yang masing-masing akan diberikan kepada
dua kelas. Pre-test akan diujikan sebelum memulai pembelajaran, untuk melihat sejauh mana
siswa memahami materi pra syarat yang diberikan. Post-test diberikan setelah pembelajaran,
untuk melihat pemahaman yang telah dikuasai siswa setelah proses pembelajaran. Sedangkan
angket dengan skala Likert digunakan untuk melihat respon siswa terhadap pembelajaran
matematika menggunakan ICT dengan bantuan software Microsoft Power Point.
5. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain adalah nilai t hitung
(1,967) > ttabel (1,960). Sehingga hipotesis awal diterima yaitu terdapat pengaruh penggunaan
ICT terhadap pemahaman konsep matematika. Walaupun hasil perhitungan t hitung terlihat tidak
terlalu jauh dengan ttabel, namun Sig. = 0,794 menunjukan bahwa pengaruh ICT signifikan
dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika, karena Sig. > = 0,05. Dari hasil
analisis deskriptif, diperoleh hasil belajar matematika siswa yang belajar dengan ICT
memperoleh skor rata-rata sebesar 49,782, sedangkan pada kelompok siswa yang belajar
dengan menggunakan media konvensional diperoleh skor rata-rata 42,20. Dari nilai rata-rata
tersebut terlihat bahwa penggunaan ICT menjadikan nilai matematika siswa lebih tinggi.
Penelitian tentang pemanfaatan program Microsoft Power Point terhadap prestasi
belajar menghasilkan bahwa pembelajaran dengan Microsoft Power Point lebih baik daripada
pembelajaran tanpa menggunakan Microsoft Power Point. Jadi, penelitian ini memperkuat hasil
penelitian yang telah dilaksanakan bahwa ICT dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa
dalam pembelajaran matematika. Hal ini dilihat dari peningkatan nilai matematis dan
kemampuan koneksi yang dimiliki siswa.

6. Ucapan Terima Kasih Penelitian


Ucapan terima kasih dalam penelitian ini disampaikan kepada pendukung peneiti yaitu
untuk siswa serta guru sekolah tempat diadakannya penelitian, para peneliti sebelumnya untuk
berbagi ide-idenya tentang penataan dan pengajaran diferensial ini persamaan saja sementara
penelitian ini sedang dilakukan.

7. Keunggulan dan Kelemahan Penelitian


a. Keunggulan
Keunggulan dari penelitian ini adalah hasil dari penelitian ini yang berdampak positif
yaitu siswa dapat melakukan peningkatan pemahaman konsep dalam pembelajaran
matematika melalui ICT secara mandiri maupun kelompok sehingga siswa menjadi aktif
dalam pembelajaran khususnya saat pemecahan masalah matematika. Sehingga para siswa
memiliki pola pikir yang lebih positif dalam belajar matematika mereka mampu menemukan
konsep matematika sendiri tanpa bergantung pada penjelasn guru.

b. Kelemahan
Kelemahan dalam penelitian ini adalah apabila ketidakmampuan guru untuk
menciptakan komunikasi secara efektif kepada siswa mengakibatkan siswa tersebut
mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran, sehingga kesulitan dalam
memecahkan masalah ketika dibentuk dalam situasi baru. Hal ini dapat terjadi jika tidak
adanya generalisasi dan perpaduan sebagai pola variasi dalam objek tetap saat pembelajaran.
Selain itu Kelemahan dari penelitian ini adalah penelitian ini tidak memperhitungkan
perbedaan gender, status sosial dan keadaan lingkungan yang ada yang bisa mempengaruhi
hasil dari penelitian.

Daftar Pustaka
Buabeng-Andoh, Charle., & Yidana Issifu. 2015. Implementation Of ICT In Learning: A Study Of
Students In Ghanaian Secondary Schools. Procedia-Social and Behavioral Sciences 191,
1282-1287.
Hendikawati, P., & N.R, Dewi. 2016. Implementation of Statistics Textbook Support with ICT and
Portfolio Assessment Approach to Improve Students Teacher Mathematical Connection
Skills. IOP Publishing IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 824, 1742-6596.
Ibrahim. 2012. Pembelajaran Matematika dengan ICT Sebagai Sarana Pengembangan Kecerdasan
Emosional Siswa Menuju Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Fourier 1, 47-51.

Anda mungkin juga menyukai