Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran


Dosen Pengampu : Drs. Arifin Siregar, M.Pd.

Oleh:

Reza Wahyudi (1182111031)

Kelas: C Reguler 2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
Hidayah-NYA sehingga tugas ini dapat terselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah membantu dan
membimbing dalam pembuatan Critical Book Report ini.Penulis juga menyadari bahwa tugas ini
masih terdapat banyak kesalahan, oleh karena itu mohon kepada ibu/bapak pembaca agar
memberi kritik dan saran demi kesempurnaan tugas ini.
Sekiranya Critical Book Report ini bermanfaat bagi semua pihak terutama dosen
pengampu di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya evaluasi pembelajaran.

Medan, 31 Mei 2020

Reza Wahyudi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Keterampilan membuat Critical Book Review pada penulis dapat menguji kemampuan
dalam meringkas dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis
dengan buku yang lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis
yang dianalisis.

Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan
misalnya dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat Critical
Book Review Pendidikan Pancasila ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku
referensi terkhusus pada pokok bahasan tentang Pancasila.

B. Tujuan Penulisan CBR

Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang Evaluasi Pembelajaran serta


membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama.

C. Manfaat CBR

Menambah wawasan pengetahuan tentang Evaluasi Pembelajaran.

Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi dengan
ringkasan buku, pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku tersebut.

D. Identitas Buku
Buku utama
Judul buku : EVALUASI PEMBELAJARAN
Penulis : Fatih Arifah & Yustisianisa
Penerbit : Mentari Pustaka
Tahun terbit : 2012
ISBN :-
Kota Terbit : Jakarta
Buku pembanding
Judul buku : EVALUASI PEMBELAJARAN
Penulis : Joko Widiyanto
Penerbit : UNUPMA PRESS
Tahun terbit : 2018
ISBN : 978-602-0725-10-9
Kota Terbit : Madiun
BAB II

RINGKASAN BAB BUKU

Ringkasan Bab Buku Utama

 Bab V Instrumen Evaluasi Pendidikan Karakter


A. Bentuk Instrumen Tes

Teknik tes dibagi menjadi 3 jenis, yaitu tulisan, lisan, dan tindakan.

1. Tes tulisan adalah tes yang disajikan secara tertulis, baik pertanyaan yang diajukan maupun cara
menjawabnya. Jadi, ada dua perangkat penting dalam teknik tes tulisan, yaitu lembar soal dan lembar
jawab soal dan lembar jawab.

2. Tes lisan adalah tes yang dilakukan dengan cara komunikasi langsung antara orang yang melakukan
tes dan orang yang dites.

3. Tes tindakan adalah bentuk tes yang disajikan dalam bentuk tugas tindakan. Dalam teknik ini peserta
tes menyelesaikan tugas sementara tester memberikan instruksi berupa tugas serta melakukan
pengamatan.

B. Bentuk Instrumen Non-tes

1. Wawancara

Kelebihan dari wawancara adalah dapat kontak secara langsung dengan peserta didik sehingga bisa
mengungkapkanjawaban secara lebih leluasa dan mendalam. Selain itu, hubungan antara guru dan
peserta didik pun bisa dibina menjadi lebih baik

Ada dua jenis wawancara yang biasa dilakukan, yaitu wawancara berstruktur dan wawancara tidak
berrstruktur atau bebas. Pada wawancara berstruktur, kemungkinan jawaban telah disiapkan sehingga
peserta didik hanya tinggal mengategorikan jawabannya, diolah dan kemudian dianalisis untuk disusun
kesimpulan.

Sementara itu, pada wawancara bebas, jawaban tidak perlu disiapkan. Hal ini membuat peserta didik
bebas dalam mengemuk k d t K t d i kakan pendapatnya. Keuntungan dari wawacarabebas adalah
informasi yang diperoleh lebih jelas dan lengkap meskipun guru harus bekerja lebih keras dalam
menganalisis jawaban-jawaban peserta didik

2. Kuesioner

Kuesioner (angket) merupakan salah satu bentuk evaluasi yang berupa pertanyaan dalam kertas dan
responden diminta untuk mengisi jawaban kolom kolom yang telah disediakan.

3. Observasi
Hal yang diingat adalah observasi harus dilaksanakan pada saat proses kegiatan itu berlangsung.
Sebelumnya, pengamat harus menetapkan aspek-aspek perilaku seperti apa yang akan diobservasi.
Kemudian, aspekaspek tersebut dirancang sebagai pedoman dalam melakukan observasi.

4. Skala Sikap dan Penilaian

a. Skala sikap dipakai untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu.

b. Skala penilaian mengukur penampilan atau perilaku orang lain oleh seseorang melalui pernyataan
perilaku individu pada suatu kategori yang bermakna nilai.

5. Sosiometri

Instrumen sosiometri merupakan teknik evaluasi yang tepat untuk mengetahui kemampuan peserta
didik dalammenyesuaikan diri, terutama hubungan sosialnya dengan teman sekelas

C. Studi Perkembangan

Studi perkembangan merupakan teknik yang hampir sama dengan studi kasus. Jika studi kasus dapat
dilakukan dalam kurun waktu tertentu tergantung pada individu dan permasalahan yang dihadapinya),
studi perkembangan dilakukan dalam kurun waktu yang sangat lama (tergantung pada perkembangan
bahan karakter jadi individu dan perubahan karakter yang terjadi padanya).

1. Studi longitudinal studi perkembangan dilakukan dengan metode jangka panjang yang menggunakan
sampel (contoh) sama.

2. Metode cross sectional

Studi perkembangan dengan metode ini dilakukan dalam waktu tertentu. Hal ini membuat metode
cross sectional bisa digunakan untuk menutup kelemahan pada metode longitudinal. Metode cross
sectional ini tepat digunakan jika ingin mengetahui karakteristik peserta didik secara umum pada taraf
yang berbeda

D. Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang berusaha menggali, mengumpulkan, melaporkan, serta
menggunakan otentisitas atau keaslian dari penampilan atau kinerja kegiatan belajar peserta didik.

Evaluasi portofolio dikembangkan berdasarkan teori konstruktivistik, yaitu asumsi bahwa peserta didik
merupakan pribadi yang unik dan mampu membangun sebuah pengetahuan berdasarkan pandangan
dan kemampuan mereka masing-masing.

Ringkasan Bab Buku Pembanding

 Bab VII Pengembangan Instrumen Evaluasi


A. Pengembangan Instrumen Tes

Secara umum yang dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan
akademis, sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dalam bidang penelitian, instrumen diartikan sebagai alat
untuk mengumpulkan data mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan penelitian,
sedangkan dalam bidang pendidikan instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa,
faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar,
perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar mengajar guru, dan keberhasilan
pencapaian suatu program tertentu.

1. Pengembangan Tes Uraian (Essay Test)

a. Pengertian

Tes uraian adalah tes (seperangkat soal yang berupa tugas, pertanyaan) yang menuntut peserta didik
untuk mengorganisasikan dan menyatakan jawabannya menurut kata-kata (kalimat sendiri).

Instrumen hasil belajar bentuk tes uraian memiliki banyak keunggulan seperti mudah disusun, tidak
memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi dan mampu mendorong siswa untuk berani
mengemukakan pendapat serta menyusun jawaban dalam bentuk kalimat. Namun perdebatan di
kalangan guru dan bahkan dikalangan orang tua, adalah memandang bahwa tes uraian sering tidak adil.
Bahkan ada pandangan bahwa cara pemberian skor tes uraian cukup dilihat dari panjang pendeknya tes
uraian.

2. Pengambangan Tes Objektif

a. Pengertian
Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal (items) yang dapat
dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih jawaban di antara beberapa
kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items, atau dengan jalan
menuliskan (mengisikan) jawaban berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat yang telah
disediakan untuk masing-masing butir item yang bersangkutan. Tes objektif dapat dibedakan menjadi
lima golongan, yaitu:

1) Tes objektif bentuk benar-salah (True-False test)

2) Tes objektif bentuk menjodohkan (Matching Test)

3) Tes objektif bentuk melengkapi (Completion Test)

4) Tes objektif bentuk isian (Fill in Test).

5) Tes objektif bentuk pilihan ganda (Multiple choice Item Test).

Item tes objektif yang banyak dipakai dalam evaluasi hasil belajar siswa di sekolah adalah item tes
objektif pilihan ganda. Tes pilihan ganda memiliki semua persyaratan sebagai tes yang baik, yakni dilihat
dari segi objektivitas, reliabilitas, dan daya pembeda antara siswa yang berhasil dengan siswa yang gagal
atau bodoh. Sebagian besar guru merasakan bahwa tes objektif tipe pilihan ganda juga efektif dalam
mengungkap materi pembelajaran dengan cakupan pengetahuan yang lebih kompleks, dengan tingkat
pengetahuan yang lebih tinggi.

B. Pengembangan Instrumen Non Tes

1. Pengertian Non Tes

Teknik penilaian nontes berarti melaksanakan penilaian dengan tidak menggunakan tes. Alat
pengukur non tes berupa rangkain pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab secara sengaja
dalam suatu situasi yang kurang distandarisasikan dan yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan
atau hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu atau kelompok.

2. Jenis-Jenis Alat Pengukur Non Tes

Berbagai alat pengukur non tes yang dimaksud antara lain adalah observasi, catatan anekdota, daftar
cek, skala nilai, angket dan wawancara.

a. Observasi atau Pengamatan (observation)

Adalah suatu teknik pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung dan secara
teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu tempat.

1) Teknik pengamatan observasi secara langsung adalah teknik pengamatan di mana seorang guru atau
pengamat mengadakan pengamatan secara langsung (tanpa instrumen) terhadap gejala yang diamati.
2) Teknik pengamatan tak langsung adalah teknik pengamatan yang menggunakan suatu instrumen
pengamatan.

b. Catatan anekdota atau Anecdotal Record

Adalah suatu catatan faktual dan seketika tentang peristiwa, kejadian, gejala atau tingkah laku yang
spesifik dan menarik, yang dilakukan siswa secara individual atau kelompok. Faktual artinya catatan dari
pengamatan bukan tafsiran, sedangkan seketika artinya segera setelah peristiwa terjadi.

c. Daftar Cek atau Check List

Adalah sebuah daftar yang memuat sejumlah pernyataan singkat, tertulis tentang berbagai gelaja,
yang dimaksudkan sebagai penolong pencatatan ada tidaknya sesuatu gejala dengan cara memberi
tanda cek () pada setiap pemunculan gejala yang dimaksud. Daftar cek ini sedapat mungkin memuat
sebanyak mungkin pernyataan yang dapat diamati yang terinci dan terumuskan secara operasional dan
spesifik.

d. Skala Nilai atau Rating Scale

Adalah sebuah daftar yang memuat sejumlah pernyataan, gejala atau perilaku yang dijabarkan dalam
bentuk skala atau kategori yang bermakna nilai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Tugas penilai
atau pengamat tinggal memberi tanda cek () dalam kolom rentangan nilai.

e. Angket atau Quesioner

Adalah suatu daftar pertanyaan tertulis yang terinci dan lengkap yang harus dijawab oleh responden
tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Melalui angket, hal-hal tentang diri responden dapat
diketahui. Misalnya tentang keadaan, atau data dirinya seperti pengalaman, sikap, minat, kebiasaan
belajar dan sebagainya. Isi angket dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tentang responden.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh jawaban yang
objektif. Juga perlu dijalin kerjasama antara pemberi angket dan responden melalui pengantar angket
yang simpatik, sehingga responden terdorong bekerja sama dan rela mengisinya secara jujur.

f. Wawancara atau Interview

Adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara pewancara (interviewer) dan yang diwawancarai
(interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dengan maksud memperoleh memperoleh jawaban dari interviewee.

BAB III
PEMBAHASAN
Kedua buku tersebut memiliki pembahasan yang bersangkutan antara satu sama lain khususnya yang
berhubungan dengan instrumental penilaian. Pada buku utama yaitu tentang instrumentasi penilaian
membahas tentang instrumen-instrumen yang digunakan dalam melakukan penilaian dan pada buku
pembanding berisi tentang pengembangan instrumen instrumen penilaian tersebut. Kelemahan pada
buku utama yaitu instrumen-instrumen yang dicantumkan hanya sebagian saja atau hanya yang pokok-
pokok saja dan dikembangkan oleh buku pembandingnya. Sedangkan kelemahan pada buku
pembanding yaitu buku tersebut tidak memiliki ISBN dan uraian materi-materi didalamnya terlalu
singkat.

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Secara umum yang dimaksud dengan instrumen adalah suatu alat yang memenuhi persyaratan
akademis, sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur suatu objek ukur atau
mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Dalam bidang penelitian, instrumen diartikan sebagai alat
untuk mengumpulkan data mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan penelitian,
sedangkan dalam bidang pendidikan instrumen digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa,
faktor-faktor yang diduga mempunyai hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar,
perkembangan hasil belajar siswa, keberhasilan proses belajar mengajar guru, dan keberhasilan
pencapaian suatu program tertentu.

Saran
setelah membaca buku itu mengenai pengembangan instrumen penilaian hendaknya guru dapat
mengimprovisasi instrumen instrumen penilaian yang dilakukannya sehingga murid tidak bosan ataupun
lebih tertarik terhadap penilaian-penilaian yang dilakukan oleh guru. Karena guru yang baik adalah guru
yang bisa mengembangkan materi maupun mengembangkan instrumen instrumen penilaian.

DAFTAR PUSTAKA
Arifah, fatih. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Mentari Pustaka. Jakarta
Widiyanto, Joko. 2018. Evaluasi Pembelajaran. UNIPMA PRESS. Madiun
Lampiran

Buku utama
Buku Pembanding

Anda mungkin juga menyukai