MK EHB
SKOR NILAI
NAMA MAHASISWA
: Muhammad Mukmin As’ari ( 5181142008)
Syahdira Putri Nabila (5183142020)
DOSEN PENGAMPU
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report mata
kuliah Evaluasi hasil belajar .kami berharap Critical Book Report ini dapat berguna
bagi para pembaca dan juga bagi kami selaku penulis tugas ini.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk menambah
kesempurnaan tugas ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan resensi buku bukan adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi buku
tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses yang dilakukan
untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan kami
kritik, antara lain:
Adapun tujuan critikal book ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi buku,
menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang sama atau
penulis lainnya. Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas kuliah Strategi Belajar Mengajar
dan untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritik sebuah buku
1
D. Identitas buku
a. Buku utama
1. Judul : Evaluasi hasil belajar
2. Pengarang :Dr Purwanto M.Pd
3. Penerbit :Pustaka pelajar
4. Kota penerbit : Yogyakarta
5. Tahun terbit : 2010
b. Buku pemanding I
1. Judul : Evaluasi Pembelajaran
2. Pengarang : Drs Asrul M.Si
3. Penerbit : ciptapustaka media
4. Kota penerbit : Bandung
5. Tahun terbit : 2014
2
BAB II
RINGKASAN BUKU
Buku Evaluasi Hasil Belajar ini merupakan buku ketiga setelah Instrumen dalam
Penelitian Sosial dan Pendidikan Pengembangan dan Pemanfaatan, dan Metodologi Penelitian
Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan karya Purwanto. Ketiga buku ini sama-sama
diterbitkan oleh Pustaka Pelajar Yogyakarta. Evaluasi Hasil Belajar sendiri dicetak pertama kali
pada Mei 2009.
Purwanto mengungkapkan bahwa banyak guru atau dosen yang melakukan penilaian atas
dasar data yang dikumpulkan menggunakan tes hasil belajar yang tidak standar karena kerumitan
dari proses standarisasi. Keputusan yang demikian tentu dapat merugikan siswa atau mahasiswa
karena nasib akademiknya ditentukan dengan cara yang kurang akurat. Untuk itulah buku ini
ditulis demi membantu memudahkan memahami pengelolaan hasil belajar.
Penulisan buku ini didorong oleh keinginan untuk memudahkan guru serta mahasiswa
jurusan tarbiyah, fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, fakultas psikologi konsentrasi
pendidikan serta pihak-pihak yang menaruh minat dalam evaluasi pendidikan. Pertemuan-
pertemuan kuliah dan paket-paket pelatihan menulis Beliau rasakan belum mencukupi untuk
membantu memudahkan memahami pengelolaan hasil belajar , maka Ia terus termotivasi untuk
mempercepat penyelesaian dari buku ini sehingga mahasiswa pendidikan bisa menikmati
manfaat buku ini.
Dengan adanya buku yang ditulis Purwanto ini, memunculkan suatu gagasan yang harus
dikemukakan ke publik sebagai sebuah pedoman yang bermanfaat khususnya bagi para pembaca
yang berhungan dalam evaluasi hasil belajar dalam dunia pendidikan. Maka dari itu laporan buku
ini bertujuan mengenalkan dan membedah buku ini sebagai bentuk penilaian apakah buku ini
baik untuk dibaca dari segi isi maupun teknis penulisan sehingga tepat sasaran dan tepat guna.
3
Dengan begitu banyaknya masalah dalam evaluasi, buku ini bermanfaat untuk membantu
mengatasinya sehingga perlu diinformasikan ke masyarakat banyak.
Pengukuran dan evaluasi mempunyai empat fungsi, yaitu fungsi penempatan, seleksi,
diagnostik, dan pengukuran keberhasilan. Memiliki empat ciri, yakni meniru model pengukuran
dalam ilmu alam, bersifat tidak langsung, menggunakan ukuran kuantitatif dan mengandung
kesalahan.
BAB II
Model evaluasi program pendidikan yang ada, antara lain model pengukuran, model
kesesuaian, model evaluasi sistem dan model iluminatif. Perbedaan model terletak pada
perbedaannya pada komponen dan aspek yang dievaluasi. Evaluasi model pengukuran
komponen hasil belajar dari ranah kognitif. Model kesesuaian mengevaluasi komponen hasil
belajar dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Model evaluasi sistem mengevaluasi semua
4
komponen pendidikan secara terpisah. Model iluminatif mengevaluasi mengevaluasi semua
komponen secara keseluruhan.
BAB III
Tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku yang diinginkan terjadi setelah siswa
belajar. Tujuan pendidikan dapat dijabarkan dari tujuan nasional, institusional, kurikuler dan
instruksional.
Tujuan nasional pendidikan adalah cita-cita negara terhadap warga negara setelah
mengikuti pendidikan. Tujuan institusional adalah tujuan pendidikan pada masing-masing
jenjang pendidikan dan merupakan penjabaran dari tujuan nasional. Tujuan kurikuler adalah
tujuan untuk setiap bidang studi. Sedangkan tujuan instruksional adalah tujuan pendidikan di
tingkat pengajaran.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Hasil belajar perlu dievaluasi. Evaluasi dilakukan sebagai cermin untuk melihat
apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan apakah tujuan yang ditetapkan telah tercapai
dan apakah proses belajar mengajar telah berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar.
Domain hasil belajar adalah perilaku-perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses
pendidikan. Perilaku kejiwaan ini dibagi dalam tiga domain: kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dalam domain kognitif diklasifikasikan menjadi pemahaman hafalan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis dan evaluasi. Dalam domain afektif hasil belajar meliputi level penerimaan,
partisipasi, penilaian, organisasi dan karakterisasi. Sedangkan domain psikomotorik terdiri dari
level persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks dan kreativitas.
BAB IV
Untuk memperoleh data yang objektif, maka pengumpulannya dilakukan dengan cara
pengukuran. Dalam pengukuran dilakukan proses pengunpulan data dengan menggunakan alat
5
atau instrumen. Instrumen dalam pendidikan sangat berhubungan dengan variabel yang hendak
diukur.
Tes merupakan salah satu jenis instrumen. Tes sebagai instrumen berhubungan dengan
fungsinya untuk mengukur penampilan maksimal. Dalam kegiatan pengukurannya, tes dapat
dibagi menjadi dua yaitu tes yang mengukur penguasaan dan tes yang mengukur kemampuan.
Tes yang mengukur penguasaan mengukur apa yang diperoleh, sedangkan tes kemampuan
mengukur apa yang dimiliki.
Tes hasil belajar (THB) merupakan salah satu jenis tes yang megukur penguasaan.
Menurut macamnya, THB terdiri dari tes formatif, sumatif, diagnostik dan penempatan.
Komponen THB terdiri dari perangkat, petunjuk pengerjaan, butir soal, pilihan, kunci
jawaban dan pengecoh. Dalam pelaksanaannya, THB dapat dilakukan dengan pengamatan, lisan
dan tertulis.
BAB V
THB yang baik digunakan setelah melalui proses pengembangan. Pengembangan THB
dilakukan melalui beberapa kegiatan, yaitu:
2) Dekripsi materi
3) Pengembangan spesifikasi
6
f) Menentukan aturan skorsing
j) Menentukan kisi-kisi
7) Melakukan kompilasi
BAB VI
Sebagai sebuah alat ukur, THB harus memenuhi syarat alat ukur yang baik yaitu validitas dan
reliabilitas. Sebelum pengujian syarat alat ukur yang baik dilakukan, terlebih dahulu butir-butir
THB diujicobakan menggunakan analisis butir. Analisis butir dapat dilakukan menggunakan
teori klasik.
Dalam analisis butir menggunakan teori klasik, yang diuji adalah tingkat kesukaran, daya beda
dan efektivitas pengecoh. Dalam pengujian itu, keputusan butir yang baik ditarik berdasarkan
kriteria yaitu tingkat kesukaran harus sedang, daya beda harus positif dan tinggi, dan pengecoh
harus dipilih paling tidak satu orang peserta tes.
BAB VII
Validitas adalah salahsatu syarat THB yang baik. Validitas berhubungan dengan
kemampuan THB untuk mengukur keadaan yang akan diukurnya.
7
Pengujian validitas dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu validitas isi, kriteria dan
konstruk. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan cara menelaah butir, meminta
pertimbangan ahli dan menghitung korelasi butir dengan total. Pengujian validitas kreteria dapat
berupa validitas konkuren dan prediktif. Pengujian validitas konstruk dapat dilakukan dengan
menelaah butir, meminta pertimbangan ahli, konvergensi dan diskriminabilitas, multitrait-
multimethod dan analisis faktor.
BAB VIII
Analisis Faktor merupakan analisis uji validitas konstruk. Analisis ini dilakukan dengan
menguji butir-butir atau variabel-variabel yang sangat banyak diringkas menjadi faktor-faktor
yang lebih sedikit dan sederhana. Peringkasan dilakukan dengan menyatukan butir-butir atau
variabel-variabel yang mempunyai varians faktor bersama yang besar ke dakam satu faktor
karena dalam kedaan demikian butir-butir atau variabel-variabel tersebut sebenarnya mengukur
dimensi yang sama. Dalam penggunaannya analisis faktor dapat dilakukan secara eksploratif
maupun konfirmatif.
Analisis faktor ditempuh dengan prosedur yang melibatkan beberapa langkah, yaitu
menguji kelayakan analisis, menyajikan matriks korelasi, melakukan ektraksi, melakukan rotasi
dan member nama faktor. Hasil perhitungan akan ditafsirkan data dapat dianalisis bila sampel
cukup dan berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien KMO minimal 0,80 dan taraf
signifikasi yang ditetapkan di bawah rekomendasi hasil perhitungan. Butir yang mempunyai
dimensi sama memiliki interkorelasi minimal 0,20 dalam matriks korelasi.
BAB IX
Reliabilitas adalah salah satu syarat THB ynag baik. Reliabilitas adalah koefisien yang
menunjukkan kemampuan THB untuk memberikan hasil pengukuran yang relative tetap.
Reliabilitas dapat dipandang sebagai stabilitas internal. Metode pengujian yang memandang
8
reliabilitas sebagai stabilitas eksternal adalah metode tes ulang dan parallel. Sedangkan metode
yang memandang reliabilitas sebagai koefisien stabilitas internal adalah metode belah dua,
Flanagan, Rulon, Kuder Richardson, Hoyt, dan Alpha Cronbach.
Di samping koefisien reliabilitas, dalam THB yang digunakan untuk mengukur skor-skor yang
akan dibandingkan, perlu dipertimbangkan juga kesalahan standard pengukurannya.
BAB X
Data hasil belajar adalah keterangan kuantitatif mengenai hasil belajar siswa. Data itu
mencerminkan perubahan perilaku siswa setelah belajar. Data hasil belajar dapat dikelompokkan
dalam beberapa macam. Berdasarkan pengumpulannya terdapat data primer dan data sekunder.
Menurut sumber objek pengumpulan data dapat diambil dari sampel dan populasi.
Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan mengubah jawaban peserta tes ke
dalam ukuran kuantitatif berdasarkan aturan skoring yang ditetapkan. Dalam pengukuran THB,
aturan skoring yang digunakan sangat dipengaruhi oleh bentuk THB dan ketentuan mengenai
denda.
Skor data hasil belajar dikelompokkan menurut beberapa macam. Berdasarkan unsurnya,
skor dapat dikelompokkan menjadi skor murni, skor amatan, dan skor kesalahan. Menurut
jumlah unsurnya, dapat berupa skor tunggal atau skor gabungan.
BAB XI
9
STATISTIKA UNTUK ANALISIS DATA HASIL BELAJAR
Statistika dapat digunakan untuk membantu mengolah skor data hasil belajar menjadi
nilai mealalui proses penelitian. Dalam menganalisis data hasil belajar, statistika melibatkan
melibatkan proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data. Pengumpulan data dilakukan
dengan mengukur menggunakan tes belajar. Penyajian data dilakukan menggunakan tabel dan
grafik. Pengolahan data dilakukan menggunakan statistika deskriptif khususnya mean dan
standar deviasi.
BAB XII
Hail pengukuran berupa skor belum mempunyai arti untuk dapat digunakan dalam
membuat keputusan. Skor hanya bermakna dan dapat digunakan untuk membuat keputusan
setelah diubah menjadi nilai melalui proses penilaian. Proses penilaian menggunakan skala dan
acuan tertentu. Oleh karenanya pemberian makna kepada nilai dalam pengambilan keputusan
harus mempertimbangkan skala dan acuan yang digunakan untuk mengubah skor menjadi nilai.
10
BAB IV
PENUTUP
Mulai dari perwajahan buku, pendahuluan buku ini, isi buku, penyusunan buku dan teknis buku
sudah bisa dikatakan buku ini menjadi pedoman yang baik sebagai buku panduan evaluasi.
Wawasan dan pengetahuan yang ada dalam buku ini pun bisa digunakan dengan baik dan tepat
sasaran. Karena buku ini pun menargetkan buku ini berguna bagi pendidikan dan profesi yang
berhubungan sebagai pengevaluasi. Masalah-masalah yang berhubungan dengan evaluasi bisa
terbantu dan dapat diatasi dengan adanya buku ini.
Secara teknis, buku memiliki kekurangan atau kelemahan. Seperti cetakan yang kurang baik.
Namun buku ini baik secra konten. Isi yang mendalam namun sederhana dan menarik merupakan
keunggulan buku ini serta diikuti dengan bahasa penulis yang tertata rapi dan dapat dimengerti.
Dalam buku ini, persoalan yang ada tentunya menjadi faktor keberadaan buku ini, tujuan buku
ini ditulis oleh penulisnya. Sebuah tulisan tentu tidak muncul begitu saja, faktor adanya masalah-
masalah yang berkembang di dunia sekarang, melihat fenomena yanga ada, menjawab sebuah
penelitian yang belum terjawab atau penulis mengalami masalah itu sendiri. Buku Evaluasi Hasil
Belajar ini pun ada karena adanya persoalan yang melatarbelakangi lahirnya buku ini. buku ini
dengan judul Evaluasi Hasil Belajar tentunya bisa kita lihat tujuannya ditulis secara ekplisit dari
judulnya yaitu untuk megatasi masalah yang ada seputar dengan masalah evaluasi hasil belajar
dalam pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, yang menjadi hal penting pembelajaran setelah proses belajar itu
sendiri adalah evaluasi. Evaluasi ini adalah sebuah tolak ukur yang akan berhubungan langsung
dengan peserta didik. Jadi jika terjadi sebuah kesalahan yang dilakukan pengevaluasi maka akan
berpengaruh bagi peserta didik untuk kedepannya dalam proses belajar yang selanjutnya. Melihat
persoalan inilah penulis membuat pedoman sehingga membantu meminimalisasikan kesalahan-
kesalahan sehingga masalah-masalah bisa diatasi dengan baik. Pedoman ini seperti tuntunan
yang mampu mengarahkan guru ke arah yang baik, karena tidak jarang guru yang kurang
berwawasan dalam evaluasi, akan berbuat seenaknya saja dan akhirnya muncul subjektivitas
yang tinggi. Maka untuk menghindari masalah itu, maka buku ini sangat membantu dengan
menjelaskan materi-materi yang padu mengenai Evalusi Hasil belajar.
11
DAFTAR PUSTAKA
12