SKRIPSI
OLEH :
FITRI RAMADANI
5193342020
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
petunjuk-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini
merupakan sebagian dari persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “Hubungan Pengetahuan Bahan
Makanan dan Sumber Belajar You Tue dengan Hasil Belajar Pengolahan Makanan
Indonesia Di SMK Negeri 1 Beringin”.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa
arahan dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Erli Mutiara, M. Si. selaku Dosen Metodologi Penelitian yang telah
banyak memberikan waktu, nasehat, arahan kepada penulis dari awal hingga
proposal ini terselesaikan dengan baik.
7. Teristimewa kepada ayahanda dan ibunda saya serta adik dan keluarga besar
saya yang telah memberikan dukungan baik secara moral dan materil selama
perkuliahan serta doa yang tiada henti- hentinya.
i
8. Terimakasih kepada teman-teman seperjuangan Pendidikan Tata Boga
Stambuk 2019 dan teman saya Wina, Ayu, Akil, dan Adisti yang telah
memberikan bantuan, dukungan, dan persahabatan kepada penulis.
Penulis :
Fitri Ramadani
5193342020
ii
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN .........................................................................................................................1
F. Manfaat Penelitian..............................................................................................................6
BAB II ...........................................................................................................................................7
Hubungan Pengetahuan Bahan Makanan Dan Sumber Belajar Youtube Dengan Hasil
Belajar Pengolahan Makanan Indonesia ............................................................................... 27
iii
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................................... 29
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Selain itu Pendidikan juga berhubungan erat dengan perkembangan
teknologi yang sangat pesat di era globalisasi. Pendidikan merupakan sebuah
sarana yang efektif dalam mendukung perkembangan serta peningkatan sumber
daya manusia menuju kearah yang positif. Sekolah sebagai lembaga pendidikan
formal yang mempunyai peranan penting dalam proses adabtasi siswa menjadi
generasi yang tidak tertinggal dalam menghadapi perkembangan teknologi.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk
lembaga pendidikan formal yang dituntut mampu mengikuti perkembangan
teknologi sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten secara kognitif,
psikomotorik dan afektif. Pengenalan teknologi baru harus dilakukan dalam
proses kegiatan belajar mengajar di SMK agar peserta didik siap dalam
menghadapi tantangan dunia di era teknologi, kualitas proses belajar mengajar
ini akan berpengaruh terhadap hasil kualitas belajar peserta didik. Salah satu
faktor yang dapat mendukung kualitas hasil belajar siswa adalah ketersediaan
media pembelajaran, sebagai salah satu contoh yaitu “You Tube” sebagai
sumber belajar. Dalam dunia pendidikan kejuruan seperti Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), selain menekankan pada kompetensi akademik dan
kompetensi umum, diajarkan juga kompetensi kejuruan sebagai bekal menuju
dunia kerja. Kompetensi keahlian yang diajarkan kepada peserta didik
disesuaikan dengan program keahlian yang ditempuh.
Pada Program Keahlian Jasa Boga mata pelajaran Pengetahuan Bahan
Makanan merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh pada kelas X dengan
jumlah jam pelajaran 3 x 45 menit setiap minggu yang diselenggarakan dalam
bentuk teori. Pengetahuan bahan makanan mempelajari mengenai sifat-sifat
fisik dan kimia dari komponen-komponen yang tersusun di dalam bahan
makanan hewani maupun nabati, termasuk nilai gizi dari bahan makanan, dan
sifat-sifat ini dihubungkan dengan segi produksi serta perlakuan sebelum dan
sesudah panen seperti penyimpanan, pengolahan, pengawetan, distribusi,
pemasaran sampai siap untuk dikonsumsi dengan memperhatikan keamanan
pangan bagi konsumen. Tujuan dari mata pelajaran ini yaitu siswa dapat
memahami sifat-sifat bahan makanan sehingga bahan makanan serta hasil
olahannya dapat dipertahankan atau diperbaiki mutunya.
Salah satu kompetensi dasar dalam mata pelajaran Pengetahuan Bahan
Makanan berdasarkan silabus SMK adalah menganalisis bumbu, rempah, dan
2
bahan makanan Indonesia. Berdasarkan silabus Pengetahuan Bahan Makanan
SMK Jasa Boga, kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah mempelajari
materi Bumbu dan rempah Indonesia yaitu siswa mampu mengetahui struktur,
mutu, proses pembuatan, pengaruh pengolahan, pengaruh bumbu dan rempah
dengan teknik pengolaha. Hasil belajar Pengetahuan Bahan Makanan
diharapkan dapat menunjang dan menumbuhkan kesiapan siswa pada kegiatan
praktik pengolahan makanan, salah satunya yaitu pada saat mata pelajaran
Pengolahan Makanan Indonesia.
Pengolahan Makanan Indonesia adalah mata pelajaran produktif yang
ditempuh pada kelas XI dengan jumlah jam pelajaran 7 x 45 menit setiap
minggunya. Tujuan dari mata pelajaran ini adalah memberikan pengetahuan dan
keterampilan mengenai makanan-makanan yang berasal dari Indonesia.
Kompetensi yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan program
studi keahlian Jasa Boga adalah Pengetahuan Bahan Makanan yang diperoleh
siswa dipelajari pada tingkat kelas X. Tujuan dari mata pelajaran ini yaitu
peserta didik di harapkan memahami dan mengerti tentang bahan makanan yang
meliputi cara memilih bahan makanan yang baik, cara menyimpan bahan
makanan, dan cara mengolah bahan makanan yang baik, sehingga dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kurangnya pengetahuan bahan
makanan dapat mempengaruhi hasil praktek maka siswa diharapkan terlebih
dahulu mempelajari dengan baik pengetahuan bahan makanan agar pada saat
praktek tidak mengalami kendala maupun masalah dalam pemilihan bahan yang
akan digunakan dalam praktek. Mata pelajaran pengetahuan bahan makanan
merupakan dasar bagi peserta didik program keahlian Tata Boga untuk lebih
memahami, mengenal dan mengerti tentang bahan makanan yang baik, sehingga
akan menunjang pada kegiatan belajar yang diikuti oleh peserta didik program
keahlian Tata Boga yaitu mata pelajaran Pengolahan Makanan Indonesia.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menetapkan judul dalam
penelitian ini adalah “Hubungan Pengetahuan Bahan Makanan Dan Sumber
Belajar You Tube Dengan Hasil Belajar Pengolahan Makanan Indonesia Di
SMK Negeri 1 Beringin”.
3
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
4
4. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMK Negeri 1 Beringin .
D. Rumusan Masalah
2. Bagaimana pengaruh Sumber Belajar You Tube pada sisws Tata Boga di
SMK Negeri 1 Beringin ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
2. Untuk mengetahui Pengaruh Sumber belajar You Tube pada Siswa Tata
Boga di SMK Negeri 1 Beringin .
5
3. Untuk mengetahui hasil belajar pengolahan makanan Indonesia siswa
Tata Boga di SMK Negeri1 Beringin .
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
sumber informasi atau referensi bagi pembaca untuk mengembangkan
dan memperkaya ilmu pengetahuan bahan makanan mengenal bumbu
dan rempah yang merupakan pengetahuan mendasar yang wajib
diketahui oleh siswa sebelum melakukan pengolahan makanan
Indonesia.
6
BAB II
KAJIAN PUSTASA, KERANGKA BERFIKIR
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. KAJIAN TEORITIS
7
tersebut. Komponen-komponen tersebut antara lain karbohidrat, protein,
lemak dan minyak (Fatmawati, 2013).
8
ebi, dan lain-lain. Fungsi bumbu adalah untuk memperkaya rasa masakan sehingga
terasa harum, manis, asin, gurih, asam atau pedas.
Rempah dalam dunia gastronomi eropa identik dengan sesuatu yang eksotis
karena berasal dari belahan dunia bagian timur (dari bagian timur tengah sampai
maluku) dan amerika latin, sungguh banyak jenisnya. Rempah tidak hanya berasal
dari tanaman bagian rimpang (akar yang membesar) seperti kunyit atau lengkuas,
tetapi juga dari bagian biji, buah, daun dan bahkan kulit batang. Jika berbicara
tentang rempah, pada zaman dulu, rempah (baik dalam satuan maupun yang sudah
dalam bentuk bumbu), disamakan dengan kekayaan. Masih ingat dengan
penjelajahan Colombus mencari dunia baru? tujuannya adalah mencari daerah
penghasil rempah untuk diperdagangkan. Berbeda dengan sekarang, kini rempah
sudah lebih mudah didapat dan tidak terlalu mahal sehingga memudahkan ornag
untuk bereksperimen dengan resep-resep dari mancanegara lainnya (Tien, dkk.
2010).
Menyadari hal itu perlu diketahui bagi kita semua bahwa rempah-rempah
itu merupakan bahan makanan yang sehat dan bergizi, rempah-rempah memiliki
kandungan gizi besar manfaatnya bagi tubuh kita. Pengetahuan yang benar akan
kandungan gizi (mutu) rempah-rempah sangat membantu kita semua untuk
memilih trempah-rempah yang tepat bagi kesehatan diri dan keluarga. Pentingnya
kita mengetahui mutu pada rempah-rempah yaitu mendorong kita semua untuk
meningkatkan konsumsi rempah-rempah dengan lebih teliti (Tien, dkk. 2010).
9
2. Lawang/ pekak
Salah satu jenis rempah berbentuk bunga berwarna cokelat tua, dan biasa
digunakan untuk memberi rasa gurih pada masakan Cina dan Indonesia. Dijual
dalam bentuk kering. Hanya dengan beberapa kelopak saja rasanya sudah
cukup kuat.: Cakar ayam bumbu merah (Septiatini,2008).
3. Telang
Di zaman modern, bunga telang jarang terlihat atau digunakan di luar negeri
dapur mengekstraksi warna bunga memakan waktu dan banyak yang
dibutuhkan hanya untuk pewarna dalam jumlah kecil makanan
(Septiatini,2008).
4. Kecombrang
Kecombrang dapat dimanfaatkan dengan memasak daun muda dan bunganya
dimakan sebagai teman makan nasi. Di daerah tertentu kecombrang biasa
dimasak sebagai sayur lodeh (Septiatini,2008).
Bumbu dari buah dan biji
1. Adas (Anisud)
Adas telah lama dikenal sebagai salah satu komponen pengobatan tradisional.
Minyak adas yang dikandung bijinya menjadi salah satu komponen minyak
telon (c ).
2. Asam (Tamarin)
Asam yang berwarna kuning banyak digunakan dalam pembuatan jamu
sedangkan asam yang berwarna coklat biasanya digunakan untuk campuran
bumbu dalam pengolahan hidangan, terutama yang berasal dari ikan, ayam,
daging, telur dan sayuran dan dapat juga digunakan sebagai pengawet
makanan(Septiatini,2008).
3. Bunga Pala (Mace)
Bunga pala dapat digunakan dalam pembuatan sponge cake, pound cake, isi kue
sus yang berasa gurih seperti ragout (Sudarmadji, 1996).
4. Cabai kecil (Cayenne)
Salah satu jenis cabai yang berbentuk kecil, kulit keriting, bijinya padat, ada
yang berwarna merah, kuning, oranye, hijau dan rasanya pedas (Sudarmadji,
1996).
5. Cabai Besar (Red chilli)
Salah satu jenis cabai yang berbentuk besar, berwarna merah, kulitnya tebal
10
licin, brbiji sedikit dan rasanya agak manis (Sudarmadji, 1996).
6. Kemiri (Candlenut)
Salah satu jenis bumbu yang berbentuk bulat agak lonjong dan berwarna putih
ke kuning-kuningan yang biasa di pakai dalam hampir semua masakan
Indonesia dari bahan telur, seperti saus untuk gado-gado (Sudarmadji, 1996).
7. Ketumbar (Corriander)
Ketumbar termasuk tumbuh-tumbuhan yang berbunga tabir, bijinya utuh, kulit
agak kasar, berwarma kuning tua, lebih ringan dari lada, digunakan dalam
pembuatan sup, bubuk kari (curry) dan juga dapat digunakan untuk ramuan obat
tradisional (Sudarmadji, 1996).
8. Jintan (Cumin)
Jintan merupakan buah dari tanaman yang sudah dikeringkan. Rempah ini
sangat populer di Mexico dan afrika. Jintan berbentuk seperti padi/gabah,
rasanya pedas, berwarna hitam, kuning dan kecoklatan (Sudarmadji, 1996).
9. Kapulaga (Cardamon)
Ada dua jenis kapulaga yaitu bentuk panjang dan bulat, berwarna hitam dan
putih. Buah yang sudah masak dijemur, sebaiknya daging buah tidak sampai
lepas dari biji, supaya aromatiknya tersimpan baik (Sudarmadji, 1996).
10. Lada putih (White pepper)
Lada putih berkulit keras dan permukaannya licin. Butiran lada putih lebih
besar dari butiran lada hitam dan rasanya lebih pedas. Untuk mendapatkan lada
putih dilakukan pemanenan sewaktu lada sudah tua yang ditandai warna kulit
hijau tua (Sudarmadji, 1996).
11. Lada hitam (Black pepper)
Lada hitam berkulit keras dan berkerut, biasanya dijual dalam bentuk utuh
maupun bubuk. Untuk mendapatkan lada hitam dilakukan pemanenan sewaktu
lada masih muda dan berwarna hijau muda (Sudarmadji, 1996).
12. Vanili (Vanilla seed)
Vanili adalah tanaman sejenis anggrek yang merambat, bentuknya bulat
panjang menyerupai buncis, berwarna coklat kehitam-hitaman dan beraroma
tajam (Apandi, 1984).
13. Biji selasih (Poppy seed)
Biji selasih atau yang lebih dikenal dengan sebutan poppy seed adalah biji
minyak yang diperoleh dari opium poppy (Papaver somniferum). Poppy seed
11
biasa digunakan sebagai hiasan roti (Apandi, 1984).
12
dijual dalam keadaan utuh dan segar (Kelompok 4B, 2011).
2. Daun kemangi (Basil leaf)
Kemangi adalah terna kecil yang daunnya bisa dimakan sebagai lalap. Aroma
daunnya khas, kuat namun lembut dengan sentuhan aroma limau. Daun
kemangi merupakan salah satu bumbu bagi pepes. Sebagai lalapan, daun
kemangi biasanya dimakan bersama-sama daun kubis, irisan mentimun, dan
sambal untuk menemani ayam atau ikan goreng. Di Thailand ia dikenal dengan
nama manglak dan juga sering dijumpai dalam menu masakan setempat.
Kemangi adalah hibrida antarspesies antara dua spesies selasih, Ocinum
basillicum dan O. americanum. Ia dikenal juga sebagai O. basillicum var.
anisatum Bent. Aroma khasnya berasal dari kandungan sitral pada daun dan
bunganya. Sebagai bagian dari keluarga selasih, kemangi dapat mengandung
estragol, senyawa yang diketahui karsinogen (pemicu kanker) pada mencit
walaupun pengujian efek pada manusia belum dilakukan, penggunaan
berlebihan selayaknya dihindari. Daun kemangi merupakan tanaman yang
mudah sekali tumbuh dimana saja. Daun kemangi juga dikenal dengan nama
daun ruku-ruku yang berfungsi sebagai bumbu dalam masakan seperti lalapan
dan masakan Manado (Kelompok 4B, 2011).
3. Peterseli (Parsley)
Peterseli (Petroselinum crispum) merupakan sebuah tanaman yang berwarna
hijau dan cocok digunakan sebagai makanan dalam bentuk biji. Tanaman ini
sebagai makanan banyak mengandung zat gizi. Biasanya cocok digunakan
dalam bahan makanan seperti pizza dan spaghetti. Digunakan sebagai minyak,
akar, dan sebagainya.Bentuk daun peterseli hampir sama dengan daun seledri
tetapi daun peterseli menyerupai daun wortel, daun peterseli lebih keriting dan
berwarna hijau jika dibandingkan dengan daun seledri. Peterseli biasa
digunakan untuk sup dan garnish hidangan (Kelompok 4B, 2011).
4. Daun salam (bay leaf)
Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam
masakan Nusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-
leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzgium
polyanthum. Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum
masakan di sejumlah negeri di Asia Tenggara, baik untuk masakan daging,
ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh,
13
kering ataupun segar, dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang.
Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar
dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos alias lengkuas. Kayunya
berwarna coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang
tergolong ke dalam kayu kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan
sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam
mengandung tanin, kerap dimanfaatkan sebagai uber (untuk mewarnai dan
mengawetkan) jala, bahan anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit batang dan
daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk
menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya
anak-anak yang menyukainya (Kelompok 4B, 2011).
Daun salam merupakan tanaman yang diambil bagian daunnya. Daun yang
digunakan biasanya daun yang sudah tua, daun salam lebih besar dari bay leaf,
berwarna hijau segar dan berbentuk pipih lonjong. Daun salam biasanya
digunakan untuk bermacam-macam masakan dan dapat juga digunakan untuk
obat kencing manis (Kelompok 4B, 2011).
5. Seledri (Celleri)
Seledri (Apium graveolens L.) adalah sayuran daun dan tumbuhan obat yang
biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Beberapa negara termasuk Jepang,
Cina dan Korea mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan.
Di Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan digunakan
daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap. Penggunaan seledri paling
lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun, buah, dan umbinya semua
dimanfaatkan. Seledri adalah tumbuhan serbaguna, terutama sebagai sayuran
dan obat-obatan. Sebagai sayuran, daun, tangkai daun, dan umbi sebagai
campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu
ditaburkan di atas sup bakso, soto, macam-macam sup lainnya, atau juga bubur
ayam (Pantastico, 1997).
Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan:
1. Seledri daun atau seledri iris (graveolens Kelompok secalinum), yang biasa
diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
14
3. Seledri umbi (graveolens Kelompok rapaceum), yang membentuk umbi di
permukaan tanah; biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau
schnitzel. Umbi ini kaya provitamin A dan K (Pantastico, 1997).
15
Kayu manis banyak dijumpai pada makanan penutup seperti setup buah,
tiramisu, dan kue basah. Kayu manis mengandung 1% minyak, berbau sedap
dan keras, berwarna coklat dan rasanya manis agak tajam (Septiatin. 2008).
2. Sereh
Serai atau sereh adalah tumbuhan anggota suku rumput-rumputan yang
dimanfaatkan sebagai bumbu dapur untuk mengharumkan makanan. Tanaman
sereh dapat ditanam dihalaman sendiri sebagai kitchen garden. Batang bawah
sereh berbentuk bulat, daun bagian atas pipih dan berwarna hijau. Sereh
digunakan sebagai pemberi rasa dan aroma pada masakan. Minyak serai adalah
minyak atsiri yang diperoleh dengan jalan menyuling bagian atas tumbuhan
tersebut. Minyak serai dapat digunakan sebagai pengusir (repelen) nyamuk,
baik berupa tanaman ataupun berupa minyaknya (Septiatin. 2008)..
3. Kayu secang
Secang atau sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah pohon anggota suku
polong-polongan (Fabaceae) yang dimanfaatkan pepagan (kulit kayu) dan
kayunya sebagai komoditi perdagangan rempah-rempah (Septiatin. 2008).
16
Kencur merupakan bonggol akar dari tanaman yang berdaun pipih dan bulat.
Kencur memiliki warna daging yang putih, berserat halus, dan rasa agak pedas.
Kegunaan kencur untuk bahan baku jamu, merangsang nafsu makan dan untuk
mengobati gatal pada tenggorokan (Septiatin. 2008)..
Macam-macam Bumbu
a. Bumbu segar
Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan segar dan penyimpananya
relatif singkat, contoh : bawang merah, bawang putih, kunyit (Sudarmadji,
1996).
b. Bumbu kering
17
Bahan atau bumbu yang digunakan dalam keadaan kering dan jenis bumbu ini
disebut rempah-rempah atau spices(Sudarmadji, 1996).
c. Bumbu buatan
Bumbu siap pakai, yang telah diproses sebelumnya contohnya garam, cuka,
MSG, terasi, aneka kecap, aneka saus dan essens (Sudarmadji, 1996).
d. Bumbu dasar
Ramuan bumbu yang umum dipakai di dapur Indonesia. Mulai dari bumbu
dasar merah, bumbu dasar kuning hingga sambal dan bumbu dasar kuning.
Keterangan:
1. Bumbu merah
Bumbu dasar merah terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah, dan cabe.
Rendang dan olahan balado merupakan contoh masakan yang memakai bumbu
merah (Sudarmadji, 1996).
2. Bumbu putih
Bumbu dasar putih terbuat dari garam, bawang putih, bawang merah dan kemiri.
Biasanya, bumbu dasar putih dipakai untuk membuat opor, tumis-tumisan, dan nasi
goreng kampung (Sudarmadji, 1996).
3. Bumbu kuning
Bumbu dasar kuning merupakan campuran garam, bawang putih, bawang merah,
kemiri dan kunyit. Biasanya dipakai untuk membuat soto ayam, acar kuning dan
sebagainya (Sudarmadji, 1996).
Fungsi
Fungsi bumbu dan rempah dalam pengolahan makanan, antara lain sebagai berikut:
18
6. Memberi rasa hangat (Sudarmadji, 1996).
Sumber belajar adalah berbagai atau semua sumber, baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Sumber belajar dapat memberikan informasi yang diperlukan murid dalam proses
pembelajaran, serta memberikan kesempatan belajar seketika, dimana siswa dapat
menerima informasi langsung. Selain itu sumber belajar juga dapat mengurangi
kesenjangan antara informasi yang bersifat verbal dan abstrak dengan informasi yang
konkrit dan sesuai realitas.
Dapat disimpulkan bahwa sumber belajar sangat luas dan kompleks. Sumber belajar
lebih dari sekedar media pembelajaran. Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa
orang, data, atau pun benda yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar, baik secara
19
terpisah ataupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan
belajar dan kompetensi tertentu.
Siswa atau pelajar yang ada di SMK N 1 Beringin saat ini adalah termasuk generasi
internet. Mereka adalah generasi yang lahir pada era digital sehingga mereka mempunyai
gaya dan sumber belajat tambahan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Ciri-ciri
pembelajar generasi internet di antaranya adalah independen dan otonom. Mereka adalah
pencari informasi yang gigih dan secara sadar menentukan pilihan model belajar yang
sesuai dengan diri mereka. Mereka juga aktif dan menginginkan model pembelajaran yang
variatif dan cenderung cepat bosan dengan model pembelajaran konvensional yang sumber
dan modelnya terbatas (Barnes, Marateo, & Ferris, 2011).
Salah satu situs yang bisa diberdayakan untuk memfasilitasi pembelajaran generasi
digital yang membutuhkan input simultan adalah YouTube. YouTube adalah situs berbagai
video yang paling popular saat ini. Tentu saja video tidak dengan sendirinya menjadi
sumber pembelajaran yang siap pakai. Perencanaan yang matang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan pengintegrasian video-video yang tersedia di YouTube sebagai sarana
pendukung akan mengoptimalkan capaian pembelajaran karena sesuai dengan gaya belajar
dan minat generasi digital.
Menurut sebuah survey, sekitar 100.000 video ditonton setiap harinya di YouTube.
Setiap 24 jam ada 65.000 video baru diunggah ke YouTube. Setiap bulannya YouTube
dikunjungi oleh 20 juta penonton dengan mayoritas kisaran usia antara 12 sampai 17 tahun
20
(Burke, Snyder, & Rager, 2009). YouTube memang bukan situs berbagi video pendidikan,
namun pada perkembangannya YouTube meluncurkan layanan khusus untuk pendidikan
(www.youtube.com/edu) pada tahun 2009. Layanan ini langsung mendapat sambutan
positif dari pengguna.
Menurut sebuah survey, sekitar 100.000 video ditonton setiap harinya di YouTube.
Setiap 24 jam ada 65.000 video baru diunggah ke YouTube. Setiap bulannya YouTube
dikunjungi oleh 20 juta penonton dengan mayoritas kisaran usia antara 12 sampai 17 tahun
(Burke, Snyder, & Rager, 2009). YouTube memang bukan situs berbagi video pendidikan,
namun pada perkembangannya YouTube meluncurkan layanan khusus untuk pendidikan
(www.youtube.com/edu) pada tahun 2009. Layanan ini langsung mendapat sambutan
positif dari pengguna. Pada tahun pertama sesudah diluncurkan lebih dari 300 kolese dan
universitas bergabung dan ada lebih dari 65.000 video kuliah, kegiatan kampus, dan berita
kampus.
Menurut Hamalik hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku
pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu menjadi tahu.1 Hasil
belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai oleh seseorang siswa
setelah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari materi pelajaran tertentu.
Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi dapat berupa perubahan, penalaran,
kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan positif.
Pengertian hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa
melalui kegiatan penilaian atau pengukuran hasil belajar. Berdasarkan pengertian di atas
hasil belajar dapat menerangai tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran,
dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf
atau kata atau symbol.
21
mengetahui seberapa jauh siswa dapat menangkap, memahami, memiliki materi pelajaran
tertentu.
1) Ranah Kognitif Adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya
yang menyangkup aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Menurut Bloom,
ranah kognitif itu terdapat enam jenjang proses berfikir yaitu:
knowledge(pengetahuan/hafalan/ingatan), compherehension (pemahaman),
application (penerapan), analysis (analisis), syntetis(sintetis), evaluation (penilaian)
2) Ranah afektif Taksonomi untuk daerah afektif dikeluarkan mula-mula oleh David
R.Krathwohl dan kawan-kawan dalam buku yang diberi judul taxsonomy of
educational objective: affective domain. Ranah afektif adalah ranah yang berkenaan
dengan sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah
memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil belajar afektif akan
Nampak pada murid dalam berbagai tingkahlaku seperti: perhatiannya terhadap
pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasan
belajar dan hubungan sosial.
Kriteria atau Indikator Hasil Belajar Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar
ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
proses belajar siswa. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya seseorang dalam
mennguasai ilmu pengetahuan pada suatu mata pelajaran dapat dilihat melalui prestasinya.
Peserta didik akan dikatakan berhasil apabila prestasinya baik dan sebaliknya, ia tidak
22
berhasil jika prestasinya rendah. Pada tingkat yang sangat umum sekali, hasil belajar dapat
diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
a. Keefektifan (effectiveness)
b. Efesiensi (efficiency)
a. Hidangan pokok (nasi dan penggantinya), Makanan pokok adalah jenis yang
merupakan makanan utama yang biasa dihidangkan dalam jumlah banyak. Makanan
pokok pada masakan Indonesia adalah nasi. Disamping itu dikenal pula bahan makanan
pokok yang lain, yaitu diantaranya singkong, ubi, jagung, pisang, dan sagu. Bahan-
bahan tersebut dapat digunakan tersendiri atau dicampur dengan bahan lain.
b. Hidangan lauk pauk, Lauk-pauk adalah suatu hidangan yang merupakan pelengkap
nasi yang dapat berasal dari bahan hewani dan produknya, tumbuh-tumbuhan, atau
kombinasi bahan hewan dan tumbuhan yang biasanya dimasak dengan bumbu tertentu.
Teknik pengolahan lauk pauk diantaranya dengan cara digoreng, dikukus, dibakar,
kombinasi dari beberapa teknik dan dengan teknik ganda. Teknik penyajian lauk pauk
dapat dengan per porsi atau secara prasmanan. Bahan makanan sumber protein hewani
yang banyak digunakan dalam masakan Indonesia adalah telur, daging, unggas, ikan,
hasil laut dan lainlain. Sedangkan bahan makanan nabati yang banyak digunakan dalam
lauk pauk Indonesia yaitu tempe, tahu, oncom dan kacang-kacangan.
c. Hidangan sayur, Sayur adalah suatu hidangan berkuah yang merupakan kelengkapan
23
nasi yang dapat dimakan dengan atau tanpa nasi. Sayur biasanya berisi kuah dan bahan
pokok sayuran atau dapat pula ditambahkan dengan bahan lain seperti bahan hewani
atau tumbuh-tumbuhan seperti produknya (makaroni, soun). Bahan yang digunakkan
dalam masakan sayur dapat berupa air, kaldu, atau santan. Bumbu yang digunakan bisa
bervariasi tergantung rasa yang diinginkan, karena bumbu yang digunakan tiap daerah
berbeda-beda. Hidangan sayur dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Sayur berkuah banyak Sayur ini merupakan golongan sayur yag menggunakan
kuah atau bahan cair yang banyak. Bahan cair yang digunakan berupa air, kaldu,
santan atau perpaduan dari ketiganya. Sayur yang berkuah banyak contohnya sayur
asem, sayur lodeh, sayur bening, sayur sop, soto dan lain-lain.
2) Sayur berkuah sedikit (tumis) Sayur yang ditumis adalah sayur yang bumbunya
ditumis dahulu dengan minyak dan menggunakan sedikit kuah. Contoh masakan
sayur yang ditumis antara lain oseng-oseng, tumis kangkung, orak-arik, cap-cay
dan lain-lain.
3) Sayur tanpa kuah Sayur tanpa kuah adalah jenis sayur yang dihidangkan tanpa atau
dengan melalui proses pengolahan. Sayuran ini bisa disajikan dalam keadaan
mentah bersama sambal atau bumbu sehingga manambah rasa dari sayuran
tersebut. Sambal yang digunakan dapat berupa bumbu kelapa, bumbu kacang atau
bumbu cabe. Contoh sayur mentah anatara lain terancam, urapan, gado-gado dan
lain-lain.
d. Sambal, Sambal adalah hidangan yang tidak berdiri sendiri, tetapi harus dimakan
dengan bahan lain, terutama lalap. Sambal juga dapat digunakan sebagai penambah
rasa dan melengkapi hidangan lain. Sambal dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu
sambal mentah dan matang. Sambal mentah contohnya sambal bawang, terasi, dan
colo-colo, sedangkan sambal matang contohnya sambal tomat, sambal teri dan sambal
kacang.
B. Penelitian Relevan
24
Pematang Siantar”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang
positif dan signifikan antara Pengetahuan Bahan Makanan dan kelengkapan
fasilitas praktek dengan hasil belajar pengolahan dan penyajian makanan
kontinental dengan nilai korelasi Ryx1x2 = 0,441 pada taraf signifikan 5 persen.
Artinya semakin tinggi pengetahuan bahan makanan dan kelengkapan fasilitas
praktek maka semakin tinggi pula hasil belajar pengolahan dan penyajian
makanan kontinental siswa kelas XI SMK Negeri 3 Pematang Siantar.
C. Kerangka Berpikir
Pengetahuan bahan makanan merupakan suatu ilmu yang mempelajari sifat-sifat fisik dan
kimia dari komponen-komponen yang tersusun didalam bahan makanan hewani maupun
nabati, termasuk nilai gizi bahan makanan tersebut. Komponen-komponen tersebut antara lain
karbohidrat, protein, lemak dan minyak. Pengetahuan bahan makanan berupa Bumbu dan
25
Rempah merupakan bahan yang sering digunakan dalam pengolahan Makanan Indonesia.
Sebelum mengolah Makanan Indonesia sebaiknya pengetahuan tentang bahan-bahan yang akan
digunakan harus dipahami terutama mengenai Bumbu dan Rempah. Setelah pembelajaran
pengetahuan bahan makanan, siswa diharap mampu menerapkan pengetahuan-pengetahuan
yang telah diberikan oleh guru. Hasil belajar Makanan Indonesia adalah kemampuan yang
diperoleh peserta didik berkaitan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan siswa dalam
mengolah Masakan Indonesia. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh peserta
didik setelah proses belajar mengajar berlangsung. Hasil belajar selalu berkaitan dengan
perubahan tingkah laku baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (pemahaman) dan
psikomotorik (keterampilan). Berdasarkan hal tersebut diduga terdapat hubungan yang positif
antara pengetahuan bahan makanan dengan hasil belajar Pengolahan Makanan Indonesia.
Salah satu situs yang bisa diberdayakan untuk memfasilitasi pembelajaran generasi
digital yang membutuhkan input simultan adalah YouTube. YouTube adalah situs
berbagai video yang paling popular saat ini. Tentu saja video tidak dengan sendirinya
menjadi sumber pembelajaran yang siap pakai. Perencanaan yang matang sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan pengintegrasian video-video yang tersedia di
YouTube sebagai sarana pendukung akan mengoptimalkan capaian pembelajaran
karena sesuai dengan gaya belajar dan minat generasi digital. Youtube bisa dikatan
sebagai sumber belajar tambahan di era global ini. Banyak pengajar maupun pelajar
yang memanfaatkan youtube sebagai sumber belajar yang dapat menimbulkan ide dan
kreativitas. Begitu juga saat pembelajarn pengolahan makanan indonesia, youtube
dapat berperan penting agar hasil belajar yang dicapai bagus. Proses pembelajaran
langsung merupakan sarana perantara untuk menyampaikan pesan sehingga dapat
terciptanya suasana pembelajaran yang mempengaruhi pikiran, perasaan dan kemauan
peserta didik untuk belajar. Tetapi itu saja tidak cukup, perlu sumber bejajar tambahan
bagi para siswa agar lebih memahami magaimana proses pengolahan makanan
indinesia itu. Maka seorang guru harusmampu mengimbangi sumber belajar yang
digunakan baik itu di dalam sekolah maupun di luar sekolah contohnya youtube yang
banyak menyajikan video pengolahan makanan Indonesia. Tugas guru memaksimalkan
pengetahuan-pengetahuan materi pelajaran sehingga proses pembelajaran siswa dapat
berhasil dan meningkatkan hasil pembelajarnya. Berdasarkan hal tersebut diduga
26
terdapat terdapat hubungan yang positif antara sumber belajar Youtube dengan hasil
belajar makanan Indonesia.
Hubungan pengetahuan bahan makanan dan sumber belajar Youtube dengan hasil
belajar Pengolahan Makanan Indonesia sangatlah erat hubungannya. Adapun
pengetahuan bahan makanan dan Sumber belajar harus beriringan agar setiap proses
pembelajaran ataupun saat ujian siswa mampu melakukannya sendiri tanpa bergantung
pada temannya. Setelah pembelajaran pengetahuan bahan makanan siswa diharapkan
mampu menerapkan pengetahuan yang telah didapat serta mampu menggunakan
sumber belajar youtube dengan baik sehingga mampu menciptakan nilai yang sangat
tinggi. Siswa yang mengetahui secara luas bahan makanan akan lebih mudah
mengenali bumbu dan rempah dalam pengolahan makanan Indonesia dan Siswa yang
mampu memanfaatkan sumber belajar seperti youtube sebagai sumber pengetahuan
cara mengolah makanan akan lebih leluasa mempraktikkan Pengolahan makanan
Indonesia dengan baik.
27
D. Hipotesis Penelitian
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Sumber belajar Youtube
dengan hasil belajar Pengolahan Makanan Indonesia.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Populasi
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2017). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling.
Apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semuanya
untuk dijadikan sampel (Sugiyono, 2017). Berdasarkan pendapat tersebut jumlah
sampel dalam penelitian ini 10 orang.
Desain Penelitian
29
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menjaring data dalam penelitian
adalah berupa tes pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk jawaban benar
diberi skor 1 dan untuk jawaban salah diberi skor 0, terdiri dari 50 butir soal. Angket
ini disusun berdasarkan skala likert, terdiri dari empat kategori jawaban dan diberi
bobot sebagai berikut : jawaban positif sangat setuju diberi skor (4), setuju, (3), tidak
setuju (2), dan sangat tidak setuju (1). Sedangkan jawaban negatif diberi bobot sebagai
berikut : sangat setuju skor (1), setuju (2), tidak setuju (3), dan sangat tidak setuju (4)
(Sugiyono, 2017).
Uji coba instrumen dilakukan bertujuan untuk mendapatkan alat ukur yang benar-
benar dapat menjaring data yang akurat, agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan
kenyataan dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Arikunto, 2013).
Menurut Arikunto, (2007) sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat
mengukur apa yang akan diukur. Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen
valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat
memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau
keadaan sesungguhnya.
Cara menghitung validitas butir tes dalam penelitian ini dilakukan dengan rumus
korelasi point biserial.
30
3) Tingkat Kesukaran
Tes Arikunto, (2007) mengemukakan bahwa untuk uji tingkat kesukaran soal
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Daya pembeda butir tes dihitung dengan menggunakan rumus indeks diskriminasi
yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2007) yaitu :
5) Uji Validitas
Angket Validitas adalah tingkat kendala dan kesahihan alat ukur yang digunakan
(Arikunto, 2007). Untuk menguji apakah instrumen yang digunakan dalam angket
memenuhi persyaratan validitas, pada dasarnya digunakan Korelasi Product
Moment Pearson sebagai berikut :
Suatu angket dapat dikatakan reliabel jika angket menunjukkan hasil yang tetap.
Reliabilitas adalah suatu instrument yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2007). Untuk
menguji reliabilitas angket digunakan rumus alpha, yaitu :
Setelah semua data dikumpulkan, maka data tersebut ditabulasi dan diolah sesuai
dengan tujuan penelitian dan selanjutnya dianalisis secara statistik. Dalam hal ini
digunakan teknik analisis data sebagai berikut :
1. Deskriptif Data
Penelitian Untuk mengetahui data penelitian yang telah diperoleh, maka terlebih
dahulu dihitung besaran dari rata-rata skor atau mean (M) dan besaran dari Standart
Deviasi (SD) yang dikemukakan oleh Sugiyono, (2011) dengan rumusan sebagai
berikut :
31
Rumus rata-rata skor atau mean (M) :
2. Uji Kecenderungan
Mi =
Sdi =
Baik : 80 – 84
Cukup : 70 – 79
Kurang : > 69
1. Uji Persyaratan
Analisis Penelitian ini bersifat korelasional (hubungan), untuk itu data yang
akan dikorelasikan harus memiliki dua syarat yaitu data distribusi normal dan
variabel X dengan Variabel Y menunjukkan gejala linear. Untuk itu diadakan
uji normalitas dan linieritas.
32
a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data
variabel penelitian berdistribusi normal atau tidak, dan juga untuk
mengetahui apakah teknik analisis regresi cocok digunakan untuk
menganalisis data penelitian. Teknik analisa yang digunakan adalah dengan
rumus Chi-Kuadrat ( ²), sebagai berikut :
7) Pengujian Hipotesis
33
3. Menghitung Koefisien Korelasi Ganda Untuk menguji hipotesis ketiga, yaitu
terdapat hubungan yang positif dan berarti antara pengetahuan bahan makanan
dan kelengkapan fasilitas praktek dengan hasil belajar digunakan rumus
kolerasi ganda seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011), yaitu :
R2 =
Fh =
34