Anda di halaman 1dari 9

UTS PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Nama : Fitri Ramadani

Nim : 5193342020

Dosen Pengampuh : Ita Khairani, S.Pd., M.Hum

1. Tuliskan perbedaan bahasa baku dan non baku beserta contoh


2. Jelaskan perbedaan teks akaademik dan non akaademik
3. Adakah hubungan teks ulasan buku dengan teks akademik. jelaskan
4. Jelaskan teknik penulisan proposal penelitian. dan buat sebuah contoh proposal
penelitian

Jawab :

1. Bahasa baku :
- Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dan telah sesuai dengan kaidah atau
pedoman bahasa yang sudah ditentukan.
- Bahasa baku biasanya digunakan untuk penulisan ataupun pengungkapan kata kata
yang bersifat resmi baik dalam suatau tukisan atau dalam pengungkapan kata
- Bahasa baku memiliki ciri tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah dan bahasa asing
- Contoh kata baku : Aktif, Pasif, Apotek, Efektif, Nasihat, Karena, Bus, dan Teknik
- Contoh Kalimat : Pada hari ini saya akan makan siang di rumah

Sedangakan Bahasa tidak baku yaitu :

- Bahasa tidak baku merupakan bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah
atau pedoman bahsa yang telah ditentukan
- Umumnya bahasa tidak baku sering digunakan dalam percakapan sehari-hari atau
dalam bahasa tutur
- Bahasa tidak baku memiliki ciri bahasa yang sudah dipengaruhi oleh bahasa asing,
dan bentuknya mudah berubah-ubah
- Contoh Kata tidak baku : Karna, Bis, Tekhnik, Nasehat, dll
- Contoh Kalimat : Aku nggak suka sama sikapnya yang seenaknya sendiri
2. Teks akademik merupakan tulisan ilmiah yang membahas ilmu pengetahuan yang
disusun secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.
Sedangkan
Teks non-akademik adalah karangan yang penulisannya tidak didukung oleh fakta
umum yang biasanya hanya berdasarkan fakta pribadi dan menggunakan bahasa formal
yang popular.
3. Teks Ulasan merupakan suatu teks yang berisi ulasan/ penilaian atau review terhadap
suatu karya ilmiah seperti buku ataupun karya lainnya, sedangkan teks akademik
merupakan tulisan ilmiah yang membahas ilmu pengetahuan yang disusun secara
sistematis dengan menggunakan bahasa yang benar.
Jadi hubungan antara teks ulasan dan teks akademik yaitu teks ulasan merupakan alat
untuk menimbang, menilai, dan mengajukan kritik terhadap karya ilmiah seperti buku
yang merupakan teks akademik.
4. Teknik Penulisan Proposal Penelitian

1) Halaman Judul

Sebagai halaman pertama yang akan dibaca. Halaman judul dalam membuat
proposal penelitian dan skripsi berada sebagai acuan dari keseluruhan isi proposal.
Sebaiknya gunakan judul yang menarik dan yang sekiranya dapat membuat
predisksi dari tema yang diangkat atau digunakan.
2) Latar belakang

Jelaskan kenapa Anda mengambil dan menggunakan judul ini beserta latar
belakang yang membuat buku ini bisa dicetak dan diedarkan. Jangan gunakan
penjelasan bersifat opini melainkan melampirkan sumber yang valid dan scientific
sehingga akan lebih membuat ketegasan yang baik.
3) Rumusan masalah

Rumusan masalah dapat diambil dari permasalahan atau tema yang akan diteliti.
Mahasiswa harus mampu membuat proposal penelitian dan skripsi dengan
pertimbangan tahap- tahap rumusan masalah karena adanya satu variable dan
variable lainnya yang berhubungan.
4) Batasan Masalah

Proposal penelitian dan skripsi juga harus mempunyai dan menetapkan batasan
masalah yang akan diteliti untuk menghindarinya dari terlalu bertele- tele. Batasan
ini juga mencakup ruang lingkup penelitian atau dimana ruang lingkup penelitian
dilakukan agar tidak begitu meluas kepada hal yang tidak relevan.
5) Tujuan Penelitian

Setiap penelitian mempunyai tujuan tersendiri yang harus dibuat secara rasional
dan persuasif agar apa yang menjadi tujuan bisa menarik khususnya untuk
pembaca. Karena mahasiswa yang membuat penelitian mampu memahami dan
mengetahui dengan betul sejarah penemuan ilmiah yang ada maupun keabsahan
dari hasil sejarah penemuan tersebut.
6) Manfaat Penelitian

Membuat proposal penelitian dan skripsi harus mempunyai manfaat yang jelas serta
penelitian dilakukan dengan sebaik baiknya. Ini bermakna penilitian dapat
bermanfaat bagi peneliti dan pembaca sebagai pengetahuan yang baru serta dapat
mempraktekkannya dalam keseharian.
7) Landasan Teori

Pada bagian landasan teori ini berisi tentang landasan yang digunakan sebagai
rujukan dalam membuat proposal penelitian dan skripsi ini. Penjelasan dan detail
yang dikemukakan harus masuk akal serta menyertakan sumber- sumber rujukan
yang memang telah terbukti dan resmi.
8) Metode penelitian

Memmilih metode penelitian yang sesuai merupakan suatu cara yang ditempuh
untuk mempermudah dalam melakukan sebuah penelitian. Mengungat semua akan
disajikan secara rinci dari proses pengumpulan data, pengolahan data sampai pada
tahap penyelesaian dari rumusan masalah yang diteliti.
 
Mengenai metode setiap orang bisa memilih sesuai dengan kesesuaian dan
kemampuan mahasiswa masing-masing. Metode ini seharusnya disertai dengan
perancangan yang maksimal agar penelitian berjalan dengan baik dan hasil dari
penelitian pun juga memuaskan serta bermanfaat.
9) Struktur Kerangka Laporan

Pada struktur penulisan dari kerangka laporan ini berisi tentang poin- poin penting
yang menjadi pokok bahasan dalam proposal penelitian ini. Disertakan dengan
semua aspek dasar yang menjadi sebab atau alasan kenapa penelitian ini dipilih dari
proses awal hingga ke tahapan akhir.
10) Daftar Pustaka
Halaman daftar pustaka dalam membuat proposal penelitian dan skripsi tentunya
sama saja dengan daftar pustaka pada makalah pada umumnya. Semua sumber data
yang menjadi rujukan dicantumkan dalam daftar pustaka sebagai penguat pada
sidang akhir. Semua sumber dari buku, jurnal, internet, majalah dan sumber lainnya
disertakan dengan penulisan daftar pustaka sesuai kaidahnya. Contoh penulisan
daftar pustaka yang benar yaitu nama pengarang dibalik, kemudian titik, tahun
dicetaknya buku titik, judul buku ditulis miring titik, buka kurung kota terbit dan
nama penerbit.
Contoh Proposal Penelitian :

Analisis Penyebab Kegagalan Pertumbuhan Jamur Di Atas Permukaan Kaca

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan
biologi merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang
mempertemukan ilmu alam dengan ilmu sosial.

Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah jamur (Mykes). Jamur adalah
organisme eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur tidak memiliki
klorofil untuk melakukan fotosintesis.

Jamur hidup dengan menyerap zat organik disekitarnya. Bahan organik yang diserap itu
digunakan untuk kelangsungan hidupnya dan juga disimpan dalam bentuk glikogen yang
merupakan senyawa karbohidrat.

Jamur dapat hidup di lingkungan yang bermacam-macam. Namun pada umumnya mereka
hidup di tempat-tempat yang basah atau lembap. Selain itu, banyak juga jamur yang hidup
ada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur dapat hidup dengan
bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak yang dapat hidup di habitat yang
ekstrim. Seperti gurun, kutub, dll.

Secara alami, jamur memperoleh nutrisi untuk tumbuh berupa zat organik secara heterotrof
dengan cara menyrap sisa-sisa organisme (Pada jamur yang bersipat saprofit dari
organisme lain (Pada jamur yang bersifat parasit dan mutual), dengan demkian pada
umumnya jamur hidup di organisme yang memiliki zat organik. Sementara kemungkinan
jamur dapat tumbuh pada anorganik akan sulit dibuktikan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian terhadap kemungkinan


jamur dapat tumbuh di permukaan bahan anorganik berupa kaca. Maka dari itu, penulis
mengambil judul penelitian “Analisis penyebab kegagalan pertumbuhan jamur pada
permukaan kaca”.
1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

 Untuk mengetahui pertumbuhan jamur.


 Untuk mengetahui habitat hidup jamur.
 Untuk memenuhi tugas mata pelajaran biologi.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut “Mengapa permukaan kaca tidak akan ditumbuhi
jamur?”

1.4 Hipotesis

Permukaan kaca tidak akan ditumbuhi jamur karena kaca termasuk bahan anorganik yang
zatnya tidak dapat diserap oleh makhluk hidup.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Jamur sering kita lihat di sekitar tempat tinggal kita terutama banyak muncul pada saat
musim hujan. Organisme itu muncul seperti payung. Ada yang berwarna putih, merah dll.
Bahkan ada jamur yang dapat dikonsumsi oleh kita.

Suroso AY dalam buku Ensiklopedi Sains dan Kehidupan (2003 : 104) mengungkapkan
bahwa Jamur merupakan suatu kerajaan (Kingdom) dari makhluk hidup yang struktur
tubuhnya tidak mengandung klorofil, tetapi dinding selnya terbuat dari selulosa dan selnya
mengandung zat glikogen (Suatu senyawa karbohidrat), sehingga ia tidak dapat
berfotosintetis.

Wikipedia Indonesia mendefinisikan Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak
mempunyai klorofil sehingga bersifatheterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan
multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat
membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada
yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik
dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu,
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur
bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa
kimia lainnya.[2] Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof,
jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
(http://id.wikipedia.org/wiki/jamur).

Jamur tergolong kedalam salah satu tumbuhan heterotrof yang mana memperoleh zat
organik dari organisme lain. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme hidup,
organisme mati, dan bahan tak hidup. Jamur yang bersifat saprofit atau jamur yang
memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Contohnya,
daun, pakaian dan kertas. Penguraian oleh jamur yang mempunyai sifat ini menyebabkan
pelapukan dan pembusukan. Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari
organisme hidup lain. Jamur ini dapat merugikan organisme yang didiaminya karena dapat
menyebaban penyakit. Ada juga jamur yang bersimbiolis mutulisme yang saling
menguntungkan dengan organisme lainnya. (Diah Aryulia, 2010 : 207-209)

Menurut Albert Towle, 1989, jamur dimasukkan kedalam kingdom fungi dan kingdom
protista :

a. Kingdom Fungi.

Ciri : mempunyai hifa bersekat, dinding sel terdiri dari kitin, polysakarida komplek,
selulosa, reproduksi seksual dengan persatuan gamet-gamet yang diikuti persatuan
protoplasma. Reproduksi aseksual dengan spora, fragmentasi. Klasifikasi dari kingdom
fungi terdiri dari 4 divisi yaitu :

1. Divisi Zygomycota

Hifa berinti banyak, reproduksi dengan spora, sporangia, reproduksi seksual dengan
konjugasi zygospora.

2. Divisi Basidiomycota

Hifa bersekat, reproduksi aseksual dengan fragmentasi, reproduksi seksual dengan


basidiospora.

3. Divisi Ascomycota

Hifa bersekat, bisa uniseluler, reproduksi aseksual dengan konidia juga dengan bertunas,
reproduksi seksual dengan ascospora.

4. Divisi Deuteromycota

Hifa bersekat, berkembang biak dengan konidia.

b. Kingdom Protista

Dimasukkan dalam protista karena memiliki ciri-ciri seperti amuba, makanannya seperti
amuba yaitu bakteri dan zat organik lain, morfologi dan physiologi mirip dengan amuba,
sel prokariotik. Klasifikasi dari kingdom protista adalah sebagai berikut :

1. Phylum Acrasiomycota

Mpy ciri, berinti satu, terdiri dari myxamuba, reproduksi dengan sporangia. Tubuh seperti
pseudoplasmodium, sel eukariotik.

Fase vegetatif serupa amuba yang berinti satu.

2. Phylum Myxomycota
Ciri : berupa plasmodium yang mempunyai banyak inti, berkembangbiak dengan
sporangia.

Fase vegetatif serupa plasmodium yang hidup bebas.

3. Pylum chytridiomycota

Tubuh berupa benang-benang hifa, mpy dinding yang pasti, inti eukariotik, menghasilkan
spora kembara.

Khusus menghasilkan sel berflagel : klas oomycetes.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode :

Library research atau telaah pustaka yaitu penelaahan kepustakaan dengan mencari data-
data atau keterangan dari berbagai buku yang berkaitan dengan masalah yang akan
dibahas.

Metode penelitian merupakan rencana langkah-langkah kegiatan penelitian yang meliputi :

 Objek, populasi dan sampel penelitian.

Objek dalam penelitian ini adalah meliputi organisme jamur atau Mykes yang merupakan
makhluk hidup yang struktur tubuhnya tidak memiliki klorofil. tetapi dinding selnya
terbuat dari selulosa dan selnya mengandung zat glikogen. Dengan alat
perkembangbiakannya berupa spora dan hifa.

Populasi dalam penelitian ini meliputi jenis-jenis habitat hidup jamur (Mykes) yang berupa
bahan organik dan anorganik. Bahan organik seperti roti, kayu, dll. Sedangkan bahan
anorganik adalah seperti permukaan kaca, plastik, kramik, fyberglass, logam dll.

Sampel penelitiannya adalah bahan organik berupa roti dan bahan anorganiknya berupa
kaca.

 Lokasi penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat tinggal di salah satu peneliti yaitu di blok Jatiserang ds.
Jatiserang kec. Panyingkiran kab. Majalengka.

 Waktu penelitian

Waktu penelitian dapat diuraikan dalam tabel di bawah ini :

Jadwal kegiatan penelitian


No. Jenis Kegiatan Penelitian Waktu Ket.
1. Menyusun Proposal 1 hari 10 Juni 2012
2. Melakukan Percobaan Pertama 2 hari 15-16 Juli 2012
3. Menganalisis hasil percobaan pertama 1 hari 17 Juli 2012
4. Melakukan percobaan kedua 2 hari 18-19 Juli 2012
5. Menganalisis hasil percobaan kedua 1 hari 20 Juli 2012
6. Menyusun laporan hasil penelitian 1 hari 20 Juli 2012
7. Presentasi hasil penelitian 1 hari 21 Juli 2012
 Deskripsi variabel penelitian

Dalam penelitian ini, penulis akan menguji hubungan sebab akibat yang menjadi variabel
bebas dan terikat. Adapun hubungan sebab akibatnya adalah jamur tidak akan tumbuh di
permukaan kaca.

Variabel bebasnya adalah kaca adalah bahan anorganik yang tidak memiliki zat yang dapat
diserap oleh jamur.

Variabel terikatnya adalah jamur tidak akan tumbuh di permukaan kaca.

 Alat dan bahan

Alat yang akan peneliti gunakan adalah :

1. Alat tulis
2. peralatan dan bahan yang digunakan untuk melakukan percobaan.
3. Literatur yang mendukung percobaan.
 Data hasil pengamatan

Penelitian yang kami lakukan adalah penelitian kualitatif yang berupa skema atau uraian
data pengamatan secara rinci. Misalnya, data ciri suatu organisme yang digambarkan
secara morfologi dan data proses perkembangan organisme.

BAB 4 KESIMPULAN

Jamur tidak dapat tumbuh selain di bahan organik. Seperti halnya Kaca, kaca tak dapat
ditumbuhi jamur meskipun ditempat yang lembab yang biasanya ditumbuhi jamur karena
kaca adalah bahan anorganik.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah, dkk. 2010. Biology 1A for Senior High School Grade X Semester 1.
Jakarta : Esis, sebuah Imprint dari Penerbit Erlangga.
AY, Suroso, dkk. 2003. Ensiklopedi Sains dan Kehidupan. Jakarta : CV. Tarity Samudra
Berlian.

Khristiyono. 2007. Buku Kerja dengan pendekatan belajar aktif Biologi untuk SMA kelas
X semester 1. Jakarta : Esis, sebuah Imprint dari Penerbit Erlangga.

Nazir, Moh. 1983. Metode Penelitian. Darussalam : Ghalia Indonesia

Anda mungkin juga menyukai