Anda di halaman 1dari 19

EDISI 2024

TP. 2023/2024
RANGKUMAN MATERI SUMATIF AKHIR JENJANG
SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
MUATAN PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Materi Pilihan Ganda


1-3. Disajikan teks laporan hasil pengamatan, siswa dapat:
• Menggali informasi dengan tepat
• Menentukan gagasan utama
• Menggali informasi tersirat
• Menyimpulkan isi
Teks laporan hasil pengamatan adalah teks yang berisi informasi
berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan. Misalnya pengamatan tentang
perkembangan tumbuhan, hewan dan kunjungan kesuatu tempat. Secara umum teks
laporan hasil pengamatan berisi :
• Informasi umum, yaitu informasi yang disajikan secara menyeluruh.
• Kumpulan fakta atau peristiwa yang terjadi saat melakukan proses pengamatan.
• Simpulan, kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan.
Teks laporan memuat informasi penting yang disajikan dalam bentuk fakta
atau data. Informasi tersebut dapat ditemukan dengan membaca teks secara utuh.
Selain membaca teks dengan utuh kamu juga dapat menggunakan kata tanya untuk
memperoleh informasi-informasiyang terdapat pada teks. Setiap teks laporan hasil
pengamatan memiliki gagasan utama (ide pokok). Ide pokok dalam sebuah teks
laporan biasanya lebih dari satu. Ide pokok tersebut disajikan dalam beberapa
paragraf. Ide pokok juga dapat dijadikan kerangka teks laporan. Ide pokok adalah
gagasan atau masalah utama yang dibahasdalam suatu paragraf. Ide pokok sering
juga disebut sebagai pokok pikiran, gagasan utama atau gagasan pokok.
Ide pokok biasanya dapat kita jumpai pada kalimat utama. Cara untuk
menentukan ide pokok adalah sebagai berikut :
➢ Membaca teks laporan dengan seksama.
➢ Temukan kalimat utama dan kalimat penjelas.
➢ Tentukan informasi yang terdapat dalam kalimat utama.
➢ Simpulan adalah ikhtisar akhir dari suatu teks. Beberapa langkah yang
diperlukanuntuk membuatsimpulan adalah sebagai berikut :
➢ Baca teks secara keseluruhan.
➢ Temukan informasi penting yang terdapat pada teks.
➢ Hubungkan semua informasi yang didapat, dan rangkailah menjadi sebuah
pernyataan akhir.

4. Disajikan teks eksplanasi, peserta didik dapat menggali informasi penting yang
terdapat dalam teks dengan tepat.
Teks eksplanasi tersusun dari pernyataan umum, deretan penjelas, dan penutup atau
kesimpulan. Informasi penting dalam teks eksplanasi dapat ditemukan dengan cara
membaca cermat atau dengan mejawab pertanyaan yang mengandung kata tanya apa, di
mana, siapa, kapan, mengapa, dan bagaimana.
• Ada empat ciri-ciri teks eksplanasi, yaitu Faktual, Keilmuan, Informatif, dan
Pembahasan yang Bersifat Umum. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Faktual
Artinya, teks eksplanasi memuat informasi yang nyata dan benar adanya.
2. Bersifat Keilmuan
Teks eksplanasi membahas fenomena yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.
Misalnya, gempa bumi dikaitkan dengan ilmu Geografi. Atau aksi demonstrasi yang
dibahas dari sudut pandang ilmu Sosiologi.
3. Informatif
Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasi tanpa mempengaruhi
pembaca. Ingat ya, teks eksplanasi hanya menjelaskan proses terjadinya suatu
kejadian, bukan untuk membujuk siapapun.
4. Membahas hal-hal yang bersifat umum
Teks eksplanasi menjelaskan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari.

5. Disajikan teks eksplanasi, peserta didik dapat menentukan pernyataan yang sesuai / tidak
sesuai dengan tepat
Menganalisis adalah kegiatan mengkaji sebuah teks guna meneliti struktur dan
bahasa teks tersebut secara mendalam. Menganalisis teks eksplanasi berarti menguraikan,
membedakan, memilah isi pokok teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan
bahasa yang digunakan.
Teks eksplanasi tersusun dari kalimat efektif yang menggunakan kosakata baku. Kosakata
baku adalah koakata yang penulisannya telah sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Ciri-ciri kata baku antara lain tidak terpengaruhi bahasa asing maupun
bahasadaerah, tidak menimbulkan arti yang rancu, dan digunakan sesuai dengan konteks
kalimat.

Contoh kata baku dan tidak baku


No. Kata baku Kata tidak
baku
1. cendekiawan cendikiawan
2. metode metoda
3. praktik praktek
4. teknologi tehnologi
5. aktivitas aktifitas

6. Disajikan kutipan kalimat dari teks eksplanasi, peserta didik dapat memperbaikinya
menjadi kalimat efektif dengan tepat.
Teks kalimat eksplanasi berisi tentang informasi penting mengenai suatu hal ataau fenomena yang
terjadi di masyarakat.Informsi penting tersebut bisa ditulis dalam bentuk kalimat efektif.kalimat efektif
adaalahkalimat yang ditulis sesuai dengan kaidah tata Bahasa yang baik,lengkap sesuai dengan Pedoman
umum Bahasa Indonesia (PUEBI) beserta tanda baca yang tepat. Penggunaan kalimat efektif yang baik
dan benar, dapat mempermudah pembaca memahami informasi yang terkandung dalam teks eksplanasi.

No. Kalimat tidak efektif Kalimat efektif

1. Para hadirin dimohon berdiri Hadirin dimohon berdiri


2. Agar supaya mencapai prestasi yang Supaya mencpai prestasi yang diinginkan
diinginkan harus rajin belajar harus rajin belaajar

3. Ibu membuatkan teh sangat amat Ibu membuatkan teh sangat manis untuk
manis sekali untuk ayah ayah
7. Peserta didik dapat menunjukkan kalimat yang menggunakan kosa kata baku dengan
tepat.
Teks eksplanasi tersusun dari kalimat efektif yang menggunakan kosa kata baku.
Kosa kata baku adalah kosa kata yang penulisannya telah sesuai dengan pedoman umum Ejaan
Bahasa Indonesia.
Ciri-ciri kata baku :
a. Tidak terpengaruh bahasa asing atau bahasa daerah.
b. Tidk menimbulkan arti rancu
c. Digunakan sesuai engan kontek kalimat
No Kata baku Kata tidak baku
1 Apotek Apotik
2 Praktik Praktek
3 Cedera cigera
4 Detergen Deterjen
5 Fotokopi Fotocopy

8. Disajikan kutipan pidato rumpang, peserta didik dapat melengkapi bagian yang rumpang
tersebut dengan tepat.
Kalimat rumpang adalah kalimat yang memiliki kekosongan di dalamnya sehingga tidak
memenuhi kalimat standar. Melewati kalimat sengaja dibuat untuk menguji kemampuan
pembaca untuk mengenali dan menyempurnakan kalimat.
Menulis/melengkapi bagian rumpang pidato harus disesuaikan dengan ilustrasi.
Cermati apakah pidato tersebut bagian pembuka, isi, atau penutup pidato. Cermati juga kata
ganti yang digunakan.
Kata kunci :
➢ pembuka pidato (ucapan puji syukur dan terima kasih);
➢ isi pidato (inti persoalan yang disampaikan). Dalam penyampaian isi pidato kita harus
memperhatikan posisi orang yang berpidato;
➢ penutup pidato (harapan, permohonan maaf)

9. Disajikan kutipan teks pidato, peserta didik dapat menentukan topik utama pidato
tersebut dengan tepat.
Cara menentukan topik utama dalam isi teks pidato :
➢ membaca isi pidato dengan seksama
➢ menulis kalimat-kalimat yang penting
➢ meringkas pidato

10. Disajikan data, peserta didik dapat menentukan langkah-langkah dalam menulis teks
pidato dengan tepat.
Langkah-langkah menyusun naskah pidato :
1. Menentukan tema atau pokok pembicaraan
2. Menentukan tujuan pidato
3. Menyusun kerangka pidato
4. Mendaftar pokok-pokok isi yang akan disampaikan dalam pidato
5. Mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah naskah pidato

11. Disajikan teks sejarah, peserta didik dapat menggali informasi menggunakan kata
tanya “mengapa” dengan tepat.
Kata tanya mengapa digunakan untuk menanyakan alasan sesuatu bisa terjadi. Selain itu, kata
tanya mengapa digunakan untuk menanyakan hal-hal yang terkait dengan faktor-faktor yang
menjadi penyebab dari segala sesuatu terjadi.
12. Disajikan teks Sejarah, peserta didik dapat menetukan kalimat tanya yang sesuai
dengan teks tersebut dengan tepat.
➢ Kata tanya “Apa”
Berfungsi untuk menanyakan benda atau sesuatu, keadaan atau perbuatan, dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan isi atau pokok bahasan.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “Apa” adalah benda atau sesuatu
pengertian maupun penjelasan tentang hal yang ditanyakan.
➢ Kata tanya “Siapa”
Berfungsi untuk menanyakan orang atau pihak yang terlibat.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “Siapa” adalah orang atau pelaku
serta pihak yang terlibat suatu hal yang ditanyakan.
➢ Kata tanya “Kapan”
Berfungsi untuk menanyakan waktu kejadian suatu peristiwa atau kejadian.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “Kapan” adalah waktu kejadian
terjadinya sebuah peristiwa atau kejadian yang dapat berupa jam, hari, tanggal, bulan atau
tahun.
➢ Kata tanya “(Di, Ke, Dari) Mana”
Berfungsi untuk menanyakan tempat berlangsungnya suatu peristiwa, lokasi yang akan dituju,
tempat yang sedang digunakan atau yang telah didatangi.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “(di, ke,dari) mana” adalah tempat
berlangsungnya suatu peristiwa atau kejadian, lokasi yang akan dituju, tempat yang sedang
dipakai atau didatangi.
➢ Kata tanya “Mengapa”
Berfungsi untuk menanyakan sebab atau alasan suatu peristiwa terjadi.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “Mengapa” adalah penjelasan tentang
sebab atau alasan sebuah peristiwa terjadi dan ditandai dengan pemakaian konjungsi atau kata
hubung karena atau sebab.
➢ Kata tanya “Bagaimana”
Berfungsi untuk menanyakan keadaan atau kejelasan tentang suatu hal, cara atau proses
pengerjaan sesuatu.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “bagaimana” adalah penjelasan
tentang keadaan cara, atau proses terhadap suatu hal yang ditanyakan.
➢ Kata tanya “Berapa”
Berfungsi untuk menanyakan banyak, jumlah atau satuan.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “berapa” adalah banyak, jumlah atau
satuan tentang suatu hal yang ditanyakan.
13. Peserta didik dapat mengidentifikasi kalimat sejarah yang menggunakan kata tidak
baku dengan tepat.
Kata baku adalah kata yang pemakaiannya disesuaikan pada pedoman atau kaidah bahasa
yang sudah ditentukan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata tidak baku adalah
kata yang tidak sesuai kaidah atau pedoman Bahasa Indonesia. Kata tidak baku digunakan
pada percakapan sehari-hari dan sangat mudah kita jumpai. Kata tidak baku biasanya
dilontarkan pada Bahasa tutur atau Bahasa lisan.
Baku Tidak baku Baku Tidak baku
Foto Photo Merek Merk
Februari Pebruari Aktivitas Aktifitas
Frekuensi Frekwensi Atlet Atlit
Modern Moderen Zaman Jaman

14-17. Disajikan gambar formulir, peserta didik dapat mengidentifikasi bagian formulir yang
ditandai serta melengkapi formulir rumpang dengan tepat
Formulir adalah lembar yang berisi data diri (nama lengkap, tempat tanggal
lahir,umur, kelas,alamat, hobi) dan data lainnya sesuai dengan tujuan formulir itu
dibuat.
Bagian-Bagian Formulir :
❖ Bagian Kepala/ Kop
Bagian kepala formulir berisi nama, alamat, dan kontak juga nomor
teleponlembaga, institusi, ataupun perusahaan yang mengeluarkan formulir
tersebut.
❖ Bagian Badan/Isi
Bagian isi formulir diawal dengan instruksi atau pengisian formulir.
Kemudian dilanjutkan dengan tabel, isian, atau format apa pun dari formulir.
Yang kemudian format tersebut diisi sesuai dengan data yang diinginkan
berdasarkan dengan aturan dari instruksi pengisian.
❖ Bagian Ekor/Penutup
Bagian ekor adalah bagian penutup formulir yang biasanya berisi
tempat dan waktupengisian formulir, nama lengkap pengisi, dan juga tanda-
tangan pengisi formulir.

Jenis-jenis formulir:
1. Formulir Pendaftaran.
Formulir ini digunakan pada saat akan mendaftar pada suatu kegiatan. Isian
biodata berupa nama, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, keluarga, hobi,
minat, dan lain sebagainya yang diperlukan untuk pendaftaran event atau
komunitas tertentu.
2. Formulir Slip Tabungan. Formulir ini digunakan pada saat akan memasukan uang
tabunganmamupun penarikan tabungan. Isian formulir berupa rincian biodata ditambah
nomor rekening, jumlah setoran, tanda tangan sendiri, dan tanda tangan teller bank.

3. Formulir Anggota. Biasanya berupa biodata singkat, tanda tangan pemilik, dan
pernyataankesediaan sebagai anggota.
4. Formulir Daftar Riwayat Hidup atau CV (Curiculum Vitae).
Seperti namanya, formulirini isiannya berupa riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan,
pengalaman sebelumnya, serta karya yang sudah dihasilkan.

5. Formulir Isian Kartu atau Wesel Pos.


Kolom isian berupa biodata singkat dan alamattujuan pos serta nama pengirim dan
penerima.
18. Disajikan judul teks non fiksi, peserta didik dapat memperkirakan informasi dari judul
teks tersebut dengan tepat.
Teks nonfiksi merupakan teks yang ditulis berdasarkan data atau kenyataan yang ada.
Informasi dari teks nonfiksi dapat diperkirakan dengan cara mengetahui kata kunci yang
terdapat pada judulnya.

19. Disajikan judul teks nonfiksi, peserta didik dapat menentukan kata kunci berdasarkan
judul teks tersebu dengan tepat.
Kata kunci merupakan kata penting yang menggambarkan isi teks. Setiap
judul teks memiliki kata-kata penting yang memberikan informasi dari dalam teks.
Kata-kata pentingpada judul dapat menjadi pemandu bagi pembaca untuk menebak
isi pokok atau informasiyang ada dalam teks.
Beberapa judul teks nonfiksi pada tema 6 sekolah dasar adalah sebagai berikut :
a. Teks berjudul “Makna Proklamasi bagi Bangsa Indonesia” kata kunci pada judul adalah
Makna Proklamasi.
b. Teks berjudul “Kerukunan di Kampung Wonorejo, Papua” kata kunci pada judul adalah
kerukunan.
c. Teks berjudul “ Bentuk Kepedulian Remaja terhadap Lingkungan” kata kunci pada judul
adalah kepedulian remaja dan bentuk kepedulian lingkungan.
d. Teks “Jadi Aktivis Peduli Lingkungan, Bocah Ini Kumpulkan 650 Kg Koran Bekas” kata
kunci pada judul adalah aktivis peduli lingkungan dan kumpulkan koran bekas.
e. Teks “Bahaya Jajanan tidak Sehat di Sekitar Sekolah” kata kunci pada judul adalah bahaya
jajanan tidak sehat

20. Disajikan judul teks non fiksi, peserta didik dapat memperkirakan informasi dari judul
teks tersebut dengan tepat.
Teks nonfiksi merupakan teks yang ditulis berdasarkan data atau kenyataan yang
ada.Informasi dari teks nonfiksi dapat diperkirakan dengan cara mengetahui kata kunci yang
terdapat pada judulnya.

Langkah-langkah memperkirakan isi teks berdasarkan judul teks nonfiksi adalah sebagai
berikut :
a. Perhatikan judul teks dengan cermat.
b. Tentukan kata kunci pada judul.
c. Pahami makna dari kata kunci tersebut.
d. Perkirakan informasi yang akan disajikan.

21. Disajikan teks nonfiksi, peserta didik dapat menyimpulkan teks tersebut dengan tepat.
Kesimpulan adalah inti informassi dari teks yang ditulis dengan ringkas dan
diperolehmenggunakan penalaran.
Cara membuat kesimpulan pada teks nonfiksi yaitu:
a. Bacalah teks tersebut dengan cermat dan seksama pada setiap paragraph.
b. Tentukan informasi-informasi penting yang terdapat pada setiap paragraph.
c. Tentukan gagasan utama pada setiap paragraph.
d. Buatlah kesimpulan berdasarkan gagasan utama di setiap paragraph/ diseluruh teks.

22. Disajikan infografis, peserta didik dapat menemukan informasi judul dari infografis
tersebut dengan tepat.
Infografis merupakan bentuk penyajian data dengan teks tambahan ilustrasi yang
menarik. Infografis dibuat untuk mempermudah pembaca dalam memahami informasi
yang ingin disampaikan penulis dengan lebih mudah dan cepat.
Cara menentukan informasi penting dari infografis yaitu:
1. Membaca judul infografis
2. Menentukan kata kunci (penting) pada judul infografis tersebut
3. Membaca informasi yang disampaikan pada setiap bagian infografis dengan teliti

23. Disajikan peta pikiran, peserta didik dapat menemukan topik bahasan dari peta pikiran
tersebut dengan tepat.

Materi : Menemukan topik bahasan dari peta pikiran


Peta pikiran (Mind Map) biasanya digunakan untuk membantu dalam memvisualisasi
materi dan aktivitas belajar secara kreatif dan atraktif. Bentuk peta pikiran dalam menyajikan
informasi dapat berupa diagram, kata kunci, gambar, simbol, dan warna. Tujuan dibuatnya
peta pikiran adalah agar materi dapat dipelajari dan diingat secara lebih cepat dan mudah. Peta
pikiran terdiri dari topik utama, kemudian dijabarkan dalam sub topik yang dapat diuraikan
lagi dalam ide pembahasan dari sub topik.
Cara menemukan topik bahasan pada peta pikiran yaitu:
1. Membaca keseluruhan informasi yang terdapat pada peta pikiran dengan teliti
2. Menentukan informasi utama yang terdapat dalam peta pikiran.
3. Topik bahasan terdapat pada informasi utama dalam peta pikiran.

24. Disajikan peta pikiran, peserta didik dapat menemukan informasi penting dari peta
pikiran tersebut dengan tepat.
Peta pikiran (Mind Map) biasanya digunakan untuk membantu dalam
memvisualisasi materi dan aktivitas belajar secara kreatif dan atraktif. Bentuk peta
pikiran dalam menyajikan informasi dapat berupa diagram, kata kunci, gambar, symbol
dan warna. Tujuan dibuatnya peta pikiran adalah agar materi dapat dipelajari dan
diingat secara lebih cepat dan mudah.
Cara menemukan topik bahasan pada peta pikiran yaitu:
1. Membaca keseluruhan informasi yang terdapat pada peta pikiran dengan teliti
2. Menentukan informasi utama yang terdapat dalam peta pikiran.
3. Topik bahasan terdapat pada informasi utama dalam peta pikiran.

25. Disajikan teks fiksi, peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh tambahan dalam teks
fiksi dengan tepat
Materi : Mengidentifikasi tokoh tambahan dalam teks fiksi
Tokoh merupakan pelaku dalam suatu cerita. Dalam teks fiksi terdapat tokoh utama dan
tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pembicaraan utama dalam teks.
Tokoh tambahan adalah tokoh yang mendukung tokoh utama dalam cerita. Watak tokoh
dibedakan menjadi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh
yang memiliki sifat baik, sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang memiliki sifat tidak
baik atau jahat.

26. Disajikan teks fiksi, peserta didik dapat mengidentifikasi watak tokoh utama dalam teks
fiksi dengan tepat

• Teks fiksi adalah teks yang berisi cerita berdasarkan imajinasi penulis. Dalam teks fiksi
terdapat tokoh utama dan tokoh tambahan.
• Tokoh utama adalah tokoh yang menjadi pembicaraan utama dalam teks. Tokoh utama
meliputi protagonis (tokoh baik) dan tokoh antagonis.
• Watak tokoh dibedakan menjadi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis
adalah tokoh yang memiliki sifat baik, sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang
memiliki sifat tidak baik atau jahat.

27. Disajikan teks fiksi, peserta didik dapat menganalisis konflik dengan tepat.
Konflik atau permasalahan adalah sebuah ketegangan atau pertentangan terjadi atau puncak dari
cerita.
28. Disajikan teks fiksi, peserta didik dapat menentukan keterkaitan cerita fiksi dengan
pengalaman pribadi dengan tepat.
Teks cerita fiksi bersifat rekaan atau hasil imajinasi pengarangnya sehingga
kebenaran dalam teks cerita ini tidak perlu dicari kebenarannya dalam dunia nyata,
berbeda dengan tulisannonfiksi, yang kebenarannya dapat dibuktikan dengan data
empiris. Kebenaran dalam cerita fiksi digunakan untuk mendramatisir hubungan-
hubungan antarmanusia, berdasarkan pengamatan dan pengalaman pengarang terhadap
kehidupan. Cerita fiksi mengenai tokoh yangmengalami satu atau berbagai pengalaman
dalam hidupnya, dapat kita jadikan pelajaran dalamkehidupan kita sendiri. Kita bisa
belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Cerita fiksijuga membantu kita untuk
memahami nilai-nilai kemanusiaan, yang juga turut membentuk kitajadi pribadi yang
lebih baik lagi.
Pada saat mengaitkan peristiwa yang dialami tokoh dalam teks fiksi dengan
pengalaman pribadi, kita harus mempelajari reaksi sang tokoh ketika menghadapi
peristiwa tersebut. Baik berupa reaksi senang, menolak, sedih, atau reaksi lainnya
dapat kita gunakan sebagai acuan untuk seandainya kita sendiri yang mengalami
peristiwa tersebut. Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan perihal dampak yang
akan kita alami seandainya peristiwa tersebut terjadi di dunia nyata dan berdampak
terhadap diri kita sendiri. Jadi, cara mengaitkan peristiwa yang dialami tokoh dalam
teks fiksi dengan pengalaman pribadi adalah dengan berpikir dampak yang akan
dialami seandainya peristiwa tersebut terjadi pada kita sendiri. Sebuah cerita pendek
memiliki beberapa unsur seperti tokoh, watak, alur cerita, dan latar belakang cerita
tertentu. Salah satu unsur tersebut dapat mengingatkan kepada pengalaman pribadi.

29. Disajikan teks fiksi, peserta didik dapat mengambil tindakan positif jika
mengalami peristiwa sebagaimana dalam teks dengan tepat.
Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang
menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakat, dimana istilah manusia merujuk ke
manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif atau negatif.

30. Disajikan teks fiksi dan teks pengalaman pribadi, peserta didik dapat
menentukan persamaan dari kedua teks dengan tepat.
Cerita fiksi di atas dan cerita pengalaman pribadi sama-sama memiliki unsur
intrinsik yang terdiri atas tokoh, watak, latar tempat, latar waktu, latar suasana, sudut
pandang, amanat, dan alur.

ISIAN
1. Disajikan teks laporan hasil pengamatan, peserta didik dapat menentukan gagasan
utama dengan tepat.
Teks laporan hasil pengamatan adalah teks yang berisi informasi berdasarkan
pengamatan yang telah dilakukan. Misalnya pengamatan tentang perkembangan
tumbuhan, hewan dan kunjungan kesuatu tempat. Secara umum teks laporan hasil
pengamatan berisi :
• Informasi umum, yaitu informasi yang disajikan secara menyeluruh.
• Kumpulan fakta atau peristiwa yang terjadi saat melakukan proses pengamatan.
• Simpulan, kesimpulan dari hasil pengamatan yang dilakukan.
Teks laporan memuat informasi penting yang disajikan dalam bentuk fakta atau
data. Informasi tersebut dapat ditemukan dengan membaca teks secara utuh. Selain
membaca teks dengan utuh kamu juga dapat menggunakan kata tanya untuk
memperoleh informasi-informasi yang terdapat pada teks. Setiap teks laporan hasil
pengamatan memiliki gagasan utama (ide pokok). Ide pokok dalam sebuah teks
laporan biasanya lebih dari satu. Ide pokok tersebut disajikan dalam beberapa paragraf.
Ide pokok juga dapat dijadikan kerangka teks laporan. Ide pokok adalah gagasan atau
masalah utama yang dibahasdalam suatu paragraf. Ide pokok sering juga disebut
sebagai pokok pikiran, gagasan utama atau gagasan pokok.
Ide pokok biasanya dapat kita jumpai pada kalimat utama.Cara untuk menentukan
ide pokok adalah sebagai berikut :
❖ Membaca teks laporan dengan seksama.
❖ Temukan kalimat utama dan kalimat penjelas.
❖ Tentukan informasi yang terdapat dalam kalimat utama.
❖ Simpulan adalah ikhtisar akhir dari suatu teks. Beberapa langkah yang
diperlukanuntuk membuatsimpulan adalah sebagai berikut :
❖ Baca teks secara keseluruhan.
❖ Temukan informasi penting yang terdapat pada teks.
❖ Hubungkan semua informasi yang didapat, dan rangkailah menjadi
sebuah pernyataan akhir.

2. Disajikan teks eksplanasi, peserta didik dapat menentukan bagian struktur teks
eksplanasi dengan tepat.
Teks ekplanasi merupakan teks yang berisi proses terjadinya atau terbentuknya
suatu fenomena alam atau sosial. Artinya teks eksplanasi menjelaskan tentang proses
terjadinya suatu fenomena dari awal hingga akhir. Teks eksplanasi memiliki struktur
berupa pernyataan umum, urutan sebab akibat, serta interpretasikan.

3. Disajikan teks eksplanasi, peserta didik dapat menentukan kosakata baku / tidak baku
dari kosakata yang ditandai dengan tepat.
Teks eksplanasi tersusun dari kalimat efektif yang menggunakan kosakata baku.
Kosakata baku adalah kosakata yang penulisannya telah sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI). Ciri-ciri kata baku antara lain tidak terpengaruhi bahasa asing
maupun bahasa daerah, tidak menimbulkan arti yang rancu, dan digunakan sesuai dengan
konteks kalimat.
Contoh kata baku dan tidak baku

No. Kata baku Kata tidak


baku
1. cendekiawan cendikiawan
2. metode metoda
3. praktik praktek
4. teknologi Tehnologi
5. aktivitas Aktifitas
6. masyarakat masarakat
7. geografis Geogravis
8. fakta pakta
9. hoaks hoax
10. fenomena penomena

4. Disajikan kutipan pidato,peserta didik dapat menuliskan bagian dari teks pidato dengan tepat.

Struktur / kerangka teks pidato


1. Pembukaan
Bagian pembuka pidato terdiri dari 4 bagian yaitu:
a. Salam pembuka
b. Ucapan terimakasih
c. Ucapan Syukur
d. Pengantar ke isi / topik pidato
2. Isi
Isi pidato berisi informassi penting yang ingin disampaikan.isi pidato sbaiknya disertai alasan yang
meyakinkan untukmendukung pendapat
3. Penutup pidato
Berisi kesimpulan dari hal yang disampaikan,dan permintaan maaf dan salam penutup

5. Disajikan teks Sejarah, peserta didik dapat menggunakan kata tanya yang tepat untuk
menggali informasi sesuai teks yang ditandai dengan tepat.
Kata tanya “Apa”
Berfungsi untuk menanyakan benda atau sesuatu, keadaan atau perbuatan, dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan isi atau pokok bahasan.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “Apa” adalah benda atau sesuatu
pengertian maupun penjelasan tentang hal yang ditanyakan.
Kata tanya “Siapa”
Berfungsi untuk menanyakan orang atau pihak yang terlibat.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “Siapa” adalah orang atau pelaku serta
pihak yang terlibat suatu hal yang ditanyakan.
Kata tanya “Kapan”
Berfungsi untuk menanyakan waktu kejadian suatu peristiwa atau kejadian.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “Kapan” adalah waktu kejadian
terjadinya sebuah peristiwa atau kejadian yang dapat berupa jam, hari, tanggal, bulan atau
tahun.
Kata tanya “(Di, Ke, Dari) Mana”
Berfungsi untuk menanyakan tempat berlangsungnya suatu peristiwa, lokasi yang akan dituju,
tempat yang sedang digunakan atau yang telah didatangi.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “(di, ke,dari) mana” adalah tempat
berlangsungnya suatu peristiwa atau kejadian, lokasi yang akan dituju, tempat yang sedang
dipakai atau didatangi.
Kata tanya “Mengapa”

Berfungsi untuk menanyakan sebab atau alasan suatu peristiwa terjadi.


Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “Mengapa” adalah penjelasan tentang
sebab atau alasan sebuah peristiwa terjadi dan ditandai dengan pemakaian konjungsi atau kata
hubung karena atau sebab.
Kata tanya “Bagaimana”
Berfungsi untuk menanyakan keadaan atau kejelasan tentang suatu hal, cara atau proses
pengerjaan sesuatu.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “bagaimana” adalah penjelasan tentang
keadaan cara, atau proses terhadap suatu hal yang ditanyakan.
Kata tanya “Berapa”
Berfungsi untuk menanyakan banyak, jumlah atau satuan.
Jawaban dari pertanyaan yang menggunakan kata tanya “berapa” adalah banyak, jumlah atau
satuan tentang suatu hal yang ditanyakan.

6. Disajikan ilustrasi, peserta didik dapat menentukan jenis formulir yang akan
digunakan dengan tepat.

7. Disajikan infografis, peserta didik dapat menemukan informasi judul dari


infografis tersebut dengan tepat.
Infografis merupakan bentuk penyajian data dengan teks tambahan ilustrasi yang
menarik. Infografis dibuat untuk mempermudah pembaca dalam memahami informasi
yang ingin disampaikan penulis dengan lebih mudah dan cepat.

8. Disajikan teks fiksi, peserta didik dapat mengidentifikasi latar teks fiksi tersebut dengan
tepat.

Latar atau setting adalah gambaran tempat, waktu, atau segala situasi di tempat peristiwa terjadi
dalam cerita.
Cerita fiksi dapat dibuat melalui berbagai sumber, seperti potongan gambar. Potongan
gambar yang disajikan dapat membuat sebuah cerita. Cara menyusun potongan
gambar menjadi sebuahcerita seperti berikut:
a. Amati potongan gambar yang disajikan, perhatikan objek-objek pada potongan gambar.
b. Perhatikan setiap unsur pada potongan gambar, misalnya tokoh, latar tempat, latar
waktu dansuasana potongan gambar.
c. Susun potongan gambar agar mudah menggabungkan gambar.
d. Hubungkan semua unsur pada potongan gambar sesuai keinginan.

9. Disajikan teks fiksi, peserta didik dapat mengambil pelajaran berharga dari teks
dengan tepat.
Keteladanan seorang tokoh merupakan sifat/perilaku baik yang layak ditiru.
Misalnya sifat jujur, tanggung jawab, adil, perilaku suka menolong, bekerja keras, dan
sebagainya.

10. Disajikan teks fiksi dan teks pengalaman pribadi, peserta didik dapat
menentukan persamaan dari kedua teks dengan tepat.
Cerita fiksi di atas dan cerita pengalaman pribadi sama-sama memiliki unsur
intrinsik yang terdiri atas tokoh, watak, latar tempat, latar waktu, latar suasana, sudut
pandang, amanat, dan alur.

URAIAN

1. Disajikaan kutipan teks eksplanasi,peserta didik dapat menuliskan padanan kosa kata tidak
baku yang digaris bawahi dengan kosa kata bakunya dengan tepat.

Teks eksplanasi tersusun dari kalimat efektif yang menggunakan kosa kata baku.
Kosa kata baku adalah kosa kata yang penulisannya telah sesuai dengan pedoman umum Ejaan
Bahasa Indonesia.
Ciri-ciri kata baku :
a. Tidak terpengaruh bahasa asing atau bahasa daerah.
b. Tidak menimbulkan arti rancu
c. Digunakan sesuai engan kontek kalimat
N0. Kata baku Kata tidak baku
1 Apotek Apotik
2 Praktik Praktek
3 Cedera cigera
4 Detergen Deterjen
5 Fotokopi Fotocopy

2. Disajikan teks sejarah, peserta didik dapat menanya dengan kata tanya “Dimana, siapa
dan kapan” dengan tepat.
Cara membuat pertanyaan berdasarkan teks bacaan yang tepat:
a. Baca teks bacaan secara keseluruhan dengan cermat.
b. Temukan letak informasi-informasi penting pada bacaan tersebut karena umumnya,
informasi penting yang terdapat dalam teks bacaan agar dapat dijadikan sebagai bahan
untuk membuat pertanyaan.
c. Tentukan subjek (orang/hewan), predikat (aktivitas), objek, keterangan tempat, keterangan
waktu dan keterangan suasana.
d. Gunakan rumus 5W +1H dan sesuaikan denga nisi teks bacaan.
- Siapa yang menjadi subjek atau objeknya?
- Kapan peristiwa itu terjadi?
- Di mana peristiwa itu terjadi?
e. Baca Kembali pertanyaan yang telah kamu buat dan pastikan bahwa sudah benar dan tepat.

3. Disajikan ilustrasi, peserta didik dapat mengisi formulir berdasarkan ilustrasi dengan
tepat.

Formulir adalah lembar atau surat isian yang dapat diisi dan harus diserahkan pada bagian
pendaftaran.
Berikut adalah jenis teks formulir disertai fungsi:
a. Formulir pendaftaran, berfungsi untuk mengisi biodata yang bertujuan untuk
mengikuti suatu kegiatan.

b. Wesel pos, berfungsi untuk mengirim uang kepada seseorang.

c. Kartu anggota, berfungsi untuk mengetahui seseorang telah menjadi anggota dari
suatu organisasi atau kelompok.
d. Daftar riwayat hidup berfungsi untuk menjabarkan identitas dan pengalaman kepada
pihak lain.

e. Slip menabung, berfungsi sebagai rincian penyetoran atau arsip untuk bank.
4. Disajikan urutan teks nonfiksi secara acak, peserta didik dapat menyusunnya menjadi
teks nonfiksi dengan tepat

Teks nonfiksi adalah karangan yang berisi fakta, data, atau peristiwa yang terjadi secara
nyata dalam kehidupan. Jenis teks nonfiksi adalah biografi, kamus, esai, makalah, artikel, dan
lain-lain.
Cara menentukan urutan peristiwa dalam teks nonfiksi adalah sebagai berikut :
1. Bacalah teks dengan teliti
Langkah pertama adalah membaca teks dengan teliti. Hal ini supaya kamu bisa paham
dengan apa yang disampaikan teks secara menyeluruh. Perhatikan pula setiap paragrafnya
untuk menemukan ide pokok serta inti pembahasan teks.
2. Perhatikan kejadian beserta waktunya
Langkah selanjutnya adalah mencermati kejadian-kejadian dalam teks tersebut. Kamu juga
perlu memerhatikan waktu kejadian tersebut. Selain itu, tidak kalah penting untuk mengenali
jenis urutan peristiwa yang digunakan pada teks. Jenis urutan peristiwa pada teks nonfiksi
terdiri dari alur maju atau mundur.
3. Catat peristiwa secara urut
Setelah mengidentifikasi kejadian beserta waktunya, kamu dapat mencatat penemuanmu
secara urut. Biasanya, kejadian diurutkan secara kronologis sehingga mudah bagi kamu
untuk menyusunnya. Dengan mencatatnya, kamu bisa melihat peristiwa yang disajikan
secara menyeluruh.

5. Disajikan teks fiksi, peserta didik dapat menuliskan percakapan antar tokoh pada ilustrasi
teks tersebut dengan tepat

Dalam teks fiksi terdapat percakapan para tokoh. Percakapan tersebut menunjukkan permasalahan
atau topik yang dibicarakan oleh para tokoh pada teks tersebut.

Anda mungkin juga menyukai