Yang diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
yang diampuh oleh :
H Akhmad Khuamedi, S.Pd
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat-Nya yang tiada henti. Sholawat
dan salam kami haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai
teladan dan rahmat bagi seluruh alam semesta.
Kami ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini, berjudul "Paragraf," dalam rangka mata kuliah Bahasa
Indonesia. Terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan
masukan berharga, serta teman-teman yang turut berkontribusi dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini bertujuan untuk membahas penggunaan bahasa Indonesia dalam karya ilmiah,
dengan fokus pada penggunaan kalimat dan pengembangan paragraf yang efektif. Kami akan
menjelajahi berbagai kaidah dan teknik yang dapat membantu penulis akademik
meningkatkan kualitas penulisan mereka. Tujuan utama kami adalah mempermudah
pemahaman dan meningkatkan dampak dari karya ilmiah yang dihasilkan.
Kami menyadari bahwa kritik dan saran yang membangun akan selalu diperlukan untuk
pertumbuhan dan perbaikan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kontribusi dari
pembaca, baik itu mahasiswa, peneliti, atau siapa pun yang tertarik dengan topik ini. Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi positif dalam penulisan karya
ilmiah dalam bahasa Indonesia.
Terima kasih atas perhatian dan kesempatan ini.Kami ingin mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan selama proses
penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat
memberikan kontribusi positif dalam upaya meningkatkan kualitas penulisan akademik
dalam bahasa Indonesia.
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penelitian
Bab 2 Pembahasan
B. Kelancaran Kalimat
V. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam dunia akademik, penulisan karya ilmiah adalah bagian penting dalam proses
pembelajaran dan penelitian. Karya ilmiah menjadi sarana utama bagi penulis untuk
menyampaikan ide, konsep, temuan, dan argumentasi secara jelas dan efektif kepada
pembaca. Bahasa Indonesia sebagai medium komunikasi dalam karya ilmiah memiliki peran
yang krusial dalam memastikan pesan penulis tersampaikan dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk mendalami isu-isu yang berkaitan dengan penggunaan kalimat
dan pengembangan paragraf dalam konteks bahasa Indonesia dalam karya ilmiah. Hal ini
tidak hanya akan membantu penulis meningkatkan kualitas tulisannya, tetapi juga akan
memberikan pemahaman yang lebih baik kepada pembaca. Dalam konteks ini, makalah ini
bertujuan untuk menjelaskan dan memberikan panduan praktis tentang penggunaan kalimat
dan pengembangan paragraf yang efektif dalam bahasa Indonesia dalam karya ilmiah.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan bahasa dan struktur kalimat yang
benar, diharapkan penulis karya ilmiah, terutama yang sedang memasuki dunia penelitian dan
penulisan akademik, dapat lebih percaya diri dalam menyusun karya ilmiah yang berkualitas.
Kesempurnaan dalam penggunaan bahasa dan penyampaian ide melalui kalimat dan paragraf
yang efektif akan memberikan dampak yang lebih besar pada bidang penelitian dan
pendidikan di Indonesia.
B. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi masalah terkait penggunaan kalimat dan pengembangan paragraf dalam
karya ilmiah.
2. Menganalisis kaidah penggunaan kalimat yang benar dalam bahasa Indonesia.
3. Menganalisis strategi pengembangan paragraf yang efektif.
4. Mengidentifikasi kesalahan umum dalam penulisan karya ilmiah.
5. Memberikan panduan praktis kepada penulis karya ilmiah untuk meningkatkan
kemampuan penulisan mereka.
6. Mendorong peningkatan kualitas penulisan akademik.
7. Kontribusi pada pendidikan dengan meningkatkan pemahaman tentang penulisan ilmiah
yang baik.
Dengan mencapai tujuan ini, makalah ini bertujuan membantu penulis karya ilmiah agar lebih
mahir dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan efektif.
Bab II
Isi
Kaidah penggunaan kalimat adalah seperangkat aturan atau pedoman yang mengatur
bagaimana kalimat-kalimat seharusnya dibentuk dan disusun dalam penulisan. Berikut adalah
beberapa kaidah penting dalam penggunaan kalimat:
1. Kalimat Utuh: Setiap kalimat harus merupakan unit berdiri sendiri yang memiliki
subjek (pelaku atau yang dikenai) dan predikat (tindakan atau keadaan). Kalimat yang
utuh memiliki makna yang jelas.
2. Struktur Kalimat: Kalimat harus mengikuti struktur kalimat yang benar, seperti
kalimat berita (subjek + predikat), kalimat tanya (kata tanya + subjek + predikat), dan
sebagainya.
3. Konsistensi Waktu: Tense (waktu) dalam kalimat harus konsisten. Artinya, jika Anda
menggunakan waktu lampau, pastikan seluruh kalimat dalam paragraf mengikuti
tense yang sama.
4. Kohesi: Kalimat dalam paragraf harus terkait secara logis dan mengalir dengan baik.
Penggunaan kata penghubung dan transisi membantu menciptakan kohesi.
5. Kelancaran Kalimat: Kalimat harus mudah dibaca dan dipahami. Hindari kalimat
yang terlalu panjang atau rumit, dan gunakan variasi dalam panjang kalimat untuk
menjaga pembaca tetap tertarik.
6. Keragaman Kalimat: Cobalah untuk menghindari penggunaan kalimat yang terlalu
serupa secara berulang. Keragaman dalam struktur kalimat membuat tulisan lebih
menarik.
7. Kepuntasan: Coba sederhanakan kalimat jika memungkinkan. Hindari penggunaan
kata-kata yang tidak perlu atau kalimat yang berlebihan.
8. Pemilihan Kata yang Tepat: Pilih kata-kata yang sesuai dengan konteks dan tujuan
penulisan Anda. Hindari penggunaan kata-kata ambigu atau kata-kata berlebihan.
9. Pemenggalan Kalimat: Ketika sesuai, gunakan tanda baca seperti koma, titik, tanda
hubung, atau tanda kutip untuk memenggal kalimat dengan benar.
10. Periksa Tanda Baca: Pastikan penggunaan tanda baca seperti koma, titik, tanda seru,
tanya, dan tanda kutip sesuai dengan aturan tata bahasa.
11. Penyusunan Paragraf: Kalimat-kalimat dalam paragraf harus terkait dengan ide utama
paragraf tersebut, dan paragraf-paragraf dalam tulisan harus memiliki alur logis.
12. Penggunaan Gaya Bahasa yang Sesuai: Sesuaikan gaya bahasa Anda dengan jenis
tulisan dan audiens yang dituju. Misalnya, tulisan akademik biasanya menggunakan
bahasa formal, sementara tulisan populer mungkin lebih santai.
Penerapan kaidah penggunaan kalimat yang tepat akan membantu membuat tulisan lebih
jelas, efektif, dan mudah dimengerti oleh pembaca.
Terdapat berbagai teknik pengembangan paragraf yang dapat digunakan untuk memperkuat
dan memperjelas isi tulisan Anda. Berikut adalah beberapa teknik pengembangan paragraf
yang umum digunakan:
ialah cara pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang , subjek
atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu.Fanatisme dan semangat yang dua hari
lalu sempat pudar, di pertandingan semi final hari Kamis malam telah kembali. Dengan
modal itu pula dan teknik permainan yang lumayan baik PSSI A maju ke final turnamen
sepak bola Piala Kemerdekaan V, setelah mendudukkan Malaysia 2-0 (1-0). Di final hari
Sabtu,PSSI A menghadapi Australia yang mengalahkan Thailand 2-0.
Agar pembaca menjadi jelas diperlukan ilustrasi-ilustrasi konkret. Ilustrasi konkret inilah
yang nantinya dikembangkan menjadi contoh-contoh.
f. Pengembangan Akibat -Sebab Akibat Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat
berupa hubungan sebabakibat dan akibat sebab. Sebab dapat bertindak sebagai kalimat
utama, sedangkan akibat merupakan kalimat penjelas. Dapat pula sebaliknya , akibat
sebagai pikiran utama dan sebab sebagai pikiran penjelas.
g. Pengembangan definisi luas Yang dimaksud pengembangan definisi luas ialah pengarang
bermaksud memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.
Kesatuan dan kohesi adalah dua konsep penting dalam penulisan yang berkontribusi pada
kualitas dan pemahaman tulisan Anda. Berikut penjelasan lebih rinci tentang kedua konsep
tersebut:
Kesatuan (Unity):
Kesatuan dalam penulisan mengacu pada ide bahwa setiap paragraf dalam teks atau tulisan
harus fokus pada satu topik atau gagasan utama. Ini berarti setiap kalimat dan ide dalam
paragraf tersebut harus berkaitan erat dengan topik utama dan mendukungnya. Kesatuan
membantu pembaca memahami dengan jelas apa yang sedang dibahas dalam paragraf atau
bagian tertentu dari tulisan. Tanpa kesatuan, tulisan dapat menjadi kacau dan sulit dipahami.
Contoh Kesatuan: Dalam paragraf yang membahas manfaat olahraga, setiap kalimat harus
berkontribusi pada pemahaman mengenai manfaat olahraga, seperti meningkatkan kesehatan
jantung.
Kohesi (Coherence):
Kohesi mengacu pada bagaimana kalimat dan paragraf dalam teks saling terkait dan tersusun
dengan baik sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran dengan lancar. Ini mencakup
penggunaan kata penghubung, referensi yang jelas, dan transisi yang memadai. Kohesi
membantu membentuk kesan bahwa tulisan adalah suatu kesatuan yang terorganisir dan
terstruktur dengan baik, bukan sekadar kumpulan kalimat acak.
Contoh Kohesi: Penggunaan kata penghubung seperti "selain itu," "oleh karena itu," atau "di
sisi lain" membantu membangun hubungan antara kalimat-kalimat dalam paragraf. oleh
pembaca. Kesatuan membantu dalam fokus pada topik, sedangkan kohesi membantu dalam
menghubungkan ide-ide tersebut dengan mulus. Kombinasi keduanya akan meningkatkan
kualitas tulisan Anda secara keseluruhan.
IV. Contoh Penggunaan Kalimat dan Pengembangan Paragraf
Contoh penggunaan kalimat dan pengembangan paragraf dalam studi kasus analisis teks
karya ilmiah. Berikut adalah contohnya:
Teks karya ilmiah yang kami pilih untuk analisis adalah artikel berjudul "Pengaruh
Perubahan Iklim terhadap Keanekaragaman Hayati Lautan" yang ditulis oleh Dr. Maria
Utama, seorang ilmuwan kelautan terkemuka. Artikel ini membahas dampak perubahan iklim
terhadap keanekaragaman hayati di ekosistem laut. Kami akan menguraikan bagaimana
penggunaan kalimat dan pengembangan paragraf digunakan dalam artikel ini.
Penggunaan Kalimat:
1. Dr. Maria Utama memulai artikelnya dengan kalimat pembuka yang kuat: "Perubahan
iklim global telah menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia ilmu kelautan."
2. Setiap paragraf berisi kalimat utama yang mendukung ide sentral. Misalnya, dalam
paragraf pertama, ia menggambarkan dampak perubahan iklim pada suhu permukaan
laut dengan kalimat: "Kenaikan suhu permukaan laut adalah salah satu konsekuensi
nyata dari perubahan iklim global."
3. Ia menggunakan kalimat kompleks untuk menjelaskan konsep-konsep ilmiah yang
rumit. Contohnya, "Perubahan suhu ini berdampak langsung pada distribusi dan
migrasi spesies laut yang lebih sensitif terhadap fluktuasi suhu."
Pengembangan Paragraf:
1. Setiap paragraf dalam artikel ini mengikuti struktur yang konsisten: kalimat utama di
awal, diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas yang mendukung dan mengembangkan ide
tersebut.
2. Paragraf-paragraf berikutnya menjelaskan dampak perubahan suhu pada biota laut,
mulai dari mikroorganisme hingga hewan-hewan besar. Ini membantu pembaca
memahami kerumitan masalah tersebut.
3. Dr. Maria Utama juga menggunakan ilustrasi dengan memberikan contoh konkret,
seperti perubahan distribusi ikan tertentu, untuk mengilustrasikan argumennya.
4. Paragraf akhir artikel ini menggambarkan pentingnya pemahaman akan dampak
perubahan iklim pada laut dan menyatakan perlunya tindakan konservasi yang lebih
serius.
Dengan demikian, artikel ini menggabungkan penggunaan kalimat yang kuat dengan
pengembangan paragraf yang sistematis untuk mengkomunikasikan informasi ilmiah yang
kompleks dengan jelas kepada pembaca.
Kita akan mengambil contoh tulisan awal tentang "Manfaat Pendidikan Tinggi" dan
melakukan revisi untuk meningkatkan penggunaan kalimat dan pengembangan paragrafnya.
Tulisan Awal:
"Pendidikan tinggi memberikan manfaat yang banyak. Siswa dapat memperoleh pengetahuan
yang lebih luas melalui pendidikan tinggi. Mereka dapat mengembangkan keterampilan yang
berguna di dunia nyata. Selain itu, pendidikan tinggi membuka pintu karir yang lebih baik."
Revisi dengan Penggunaan Kalimat:
"Pendidikan tinggi membawa manfaat yang beragam. Selama masa pendidikan tinggi, siswa
dapat mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam dalam bidang studi mereka. Mereka
juga memiliki kesempatan untuk mengasah keterampilan kritis yang diperlukan dalam dunia
kerja. Selain itu, melalui pendidikan tinggi, pintu-pintu karir yang lebih cerah terbuka bagi
mereka."
Analisis Revisi:
Dalam revisi ini, kalimat-kalimat awal yang simpel digantikan dengan kalimat yang
lebih rumit dan informatif.
Penggunaan kalimat majemuk membantu dalam menggambarkan manfaat pendidikan
tinggi secara lebih terperinci.
Kalimat-kalimat tersebut lebih kaya dalam penggunaan kata dan menyampaikan
informasi yang lebih jelas.
Revisi dengan Pengembangan Paragraf:
"Pendidikan tinggi memiliki manfaat yang mendalam dan beragam bagi individu dan
masyarakat. Salah satu manfaat utamanya adalah kemampuan siswa untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam dalam bidang studi mereka. Selama masa pendidikan
tinggi, siswa memiliki akses ke berbagai mata pelajaran dan pengajar ahli dalam bidang
masing-masing. Ini memungkinkan mereka mengembangkan pengetahuan yang lebih luas
dan mendalam yang tidak hanya bermanfaat bagi perkembangan pribadi mereka tetapi juga
berkontribusi pada peningkatan intelektual masyarakat.
Selain pengetahuan, pendidikan tinggi juga memungkinkan siswa untuk mengasah
keterampilan kritis yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Melalui diskusi kelas,
penelitian, dan proyek-proyek akademis, siswa belajar berpikir analitis, menyelesaikan
masalah, dan berkomunikasi dengan efektif. Keterampilan-keterampilan ini membantu
mereka dalam menghadapi tantangan di tempat kerja dan membuat mereka lebih diinginkan
oleh calon pengusaha.
Selain manfaat pribadi, pendidikan tinggi juga berdampak pada tingkat karir dan ekonomi.
Lulusan perguruan tinggi cenderung mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dan
memiliki akses ke pekerjaan yang lebih berkualitas. Ini tidak hanya memberikan keuntungan
finansial kepada individu-individu tersebut tetapi juga memberikan dorongan ekonomi pada
tingkat nasional.
Dalam kesimpulannya, pendidikan tinggi membawa manfaat yang signifikan dalam hal
pengetahuan, keterampilan, dan peluang karir. Ini memberikan dasar yang kokoh bagi
perkembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan."
Analisis Revisi:
Paragraf ini mengembangkan ide-ide dengan lebih rinci, menjelaskan manfaat
pendidikan tinggi dari berbagai sudut pandang.
Penggunaan kalimat majemuk membantu mengatur informasi dengan baik.
Kesatuan dan kohesi diperkuat, dan paragraf ini memiliki alur yang logis dari ide ke
ide.
Dengan melakukan revisi penggunaan kalimat dan pengembangan paragraf, tulisan
tersebut menjadi lebih kuat, lebih informatif, dan lebih mudah dipahami oleh pembaca
Bab III
Penutup
V. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah "Penggunaan Kalimat dan Pengembangan Paragraf dalam Bahasa
Indonesia dalam Konteks Karya Ilmiah" dapat dirangkum sebagai berikut:
Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah: Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting
dalam dunia akademik dan karya ilmiah. Kualitas penulisan bahasa Indonesia dalam karya
ilmiah mempengaruhi pemahaman dan penerimaan tulisan tersebut.
1. Penggunaan Kalimat yang Tepat: Penggunaan kalimat yang tepat adalah kunci dalam
menyampaikan ide secara jelas dan efektif dalam karya ilmiah. Kalimat harus
mengikuti kaidah yang berlaku, memiliki struktur yang benar, dan menggunakan
tense yang konsisten.
2. Pengembangan Paragraf yang Efektif: Pengembangan paragraf yang baik memastikan
bahwa ide-ide terorganisir secara logis dalam tulisan. Penggunaan teknik
pengembangan paragraf, seperti ilustrasi, analisis, pembandingan, dan sebab-akibat,
membantu menjelaskan dan mendukung argumen.
3. Kesatuan dan Kohesi: Kesatuan dalam penulisan memastikan bahwa setiap paragraf
berfokus pada satu topik atau gagasan utama. Kohesi membantu kalimat dan paragraf
saling terkait sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran dengan lancar.
4. Pentingnya Pemahaman dan Praktik: Pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan
kalimat dan pengembangan paragraf dalam bahasa Indonesia membantu penulis
akademik meningkatkan kualitas tulisan mereka. Praktik yang konsisten dalam
menerapkan prinsip-prinsip ini dapat membantu mencapai komunikasi yang lebih
efektif dalam karya ilmiah.
Dengan memahami dan mengimplementasikan prinsip-prinsip ini, penulis akademik dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam menyusun karya ilmiah yang jelas, efektif, dan
berkualitas dalam bahasa Indonesia. Pemahaman yang lebih baik tentang bahasa dan struktur
tulisan akan mendukung peningkatan kontribusi dalam dunia akademik dan ilmiah.
LAMPIRAN I
A. Soal –soal latihan berikut ini terdiri dari. Bagian pertama adalah soal-soal dalam
bentuk pilihan ganda dan bagian kedua soal-soal dalam bentuk essay.
22. Jelaskan konsep “kalimat pendukung” dalam pengembangan paragraf dan berikan
contoh konkretnya !
Jawab : Konsep kalimat pendukung dalam pengembangan paragraf bisa disebut
dengan gagasan pendukung atau yang bisa dijelaskan sebagai kalimat pembantu
dalam membentuk kalimat/gagasan utama. Contoh konkret kalimat pendukung adalah
seperti Ibu menikah dengan Ayah, Ibu dan Ayah adalah kalimat utama dan kalimat
pendukungnya adalah Menikah Dengan.
24. Apa perbedaan antara analogi sederhana dan analogi mendalam dalam pengembangan
ide ?
Jawab :
25. Apa risiko yang terkait dengan penggunaan analogi, seperti kebingungan dan kesalah
pahaman ?
Jawab :
26. Bagaimana analogi dapat digunakan sebagai alat persuasif dalam bicara ataupun
menulis ?
Jawab :
27. Mengapa variasi kalimat itu penting ?
Jawab : Agar kata yang digunakan dalam pengembangan paragraf tidak memiliki
makna yang seterusnya sama. Penggunaan bervariasi tentunya akan memiliki makna
dan arti yang berbeda nantinya.
28. Apa strategi yang dapat digunakan untuk memperbaiki kalimat- kalimat yang terlalu
pantang atau mengalir tidak lancar ?
Jawab : Strategi yang digunakan adalah melalui pemeriksaan ataupun bisa melalui
konsultasi dengan guru yang mengajar Mata Kuliah/Tugas. Selanjutnya akan diproses
dan dibenarkan mana kata yang seharusnya dipakai mana yang tidak.
29. Bagaimana kita dapat memeriksa kesalahan tanda baca dalam tulisan kita sebelum
menerbitkan atau mengirimkan karya yang kita miliki ?
Jawab : Nantinya ketika penulisan karya dikirimkan ke Penerbit pastinya akan melalui
hal dimana terdapat evaluasi dan pengarahan. Dimana evaluasi dan pengararahan
tersebut dijelaskan bahwa pihak penerbit dan penulis akan bertemu lalu
mendiskusikan karya yang akan diterbitkan tersebut. Dilakukan cek dan pastinya
tidak asal.
30. Apa pengaruh penggunaan kata penghubung terhadap aliran pikiran dalam sebuah
paragraf ?
Jawab :
33. Bagaimanakah cara mengetahui bahwa sebuah artikel atau karya tulis dikatakan
ilmiah ?
Jawab : Jika berdarkan fakta ataupun suatu pengetahuan suatu ilmu baik pengetahuan
ilmu alam maupun sosial.
34. Apa yang membedakan karya tulis ilmiah dengan non ilmiah ?
Jawab : Jika karya ilmiah contohnya seperti artikel berita yang berdasarkan fakta guna
mempengaruhi khalayak masyarakat, jika non ilmiah comtohnya seperti puisi atau
novel yang gunanya untuk menghibur dan menambah daya tarik masyarakat.
42. Bagaimana jika bahasa Indonesia tidak dipakai dalam penulisan karya ilmiah ?
Jawab : Karya yang akan di publikasikan sama halnya seperti pemberitahuan hoax
ataupun palsu. Karena tidak dimengerti atau bahkan diterima oleh masyrakat, dan
tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan yang ada untuk karya tulis ilmiah.
43. Apakah penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah memiliki fungsi yang sangat
penting?
Jawab : Iya,sangat penting.
44. Contoh cara menulis karya ilmiah yang baik dan benar !
Jawab : Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, Menemukan gagasan
utama dan tentunya menarik minat pembaca walaupun karya yang di publikasikan
mengenakan bahasa baku.
45. Contoh pola pengembangan paragraf !
Jawab :
46. Paragraf itu dikembangkan dengan cara apa, lalu pengembangannya itu bagaimana ?
Jawab :
47. Yang dimaksud dengan paragraf klasifikasi ?
Jawab :
48. Sebutkan apa saja contoh kalimat klasifikasi !
Jawab :
49. Dalam klasifikasi berisi apa saja ?
Jawab :