Anda di halaman 1dari 18

Mata Kuliah Dosen Pengampu

Bahasa Indonesia Riza Solehati, M.Pd.

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11

NURJANNAH (12310920143)

JULIANI (12310920240)

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI 1C

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur kami ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan izin-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Bahasa Idonesia yang berjudul ”Menjelaskan Teknik Penulisan
Karya Ilmiah” dari Dosen Pengampu Riza Solehati, M.Pd.

Sholawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW.
terima kasih kepada anggota kelompok kami yang telah berkontribusi dalam bentuk pikiran
atau materi dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktikan dalam kehidupan sehari hari
khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan kami, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 22 September 2023

Penyusun

Kelompok 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca merupakan kegiatan yang sangat menunjang kegiatan menulis. Dengan


banyak membaca, kita akan mempunyai banyak informasi, dan pengetahuan yang tidak kita
dapatdari pengalaman sehari-hari. Dengan banyak membaca, kita juga akan banyak
mendapat gagasan yang berguna untuk tulisan kita. Tulisan yang baik memberikan
pengetahuan bagi pembacanya.

Untuk hal ini, mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis.Para
mahasiswa peserta dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya
pemahaman tentang membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktik membaca
kritistulisan atau artikel ilmiah, tulisan atau artikel popular dan buku ilmiah, serta bahan-
bahanyang tersaji dalam internet. Produk dari praktik membaca kritis ini adalah rangkuman
bahan yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam
bacaan terkait, kutipan-kutipan yang relevan.

B. Rumusaan Masalah

1. Teknik penulisan kutipan

2. Teknik penulisan catatan kaki

3. Teknik penulisan daftar pustaka

C. Tujuan Penulisan

1. Memahami teknik penulisan kutipan

2. Memahami teknik penuulisan catatan kaki

3. Memahami teknik penulisan daftar pustaka


BAB II

PEMBAHASAN

A. Teknik Penulisan Kutipan

Secara sederhana, kutipan adalah semua kalimat dan atau paragraf yang bukan berasal
dari ide/tulisan Anda. Biasanya seorang penulis atau pengarang mengambil tulisan orang lain
untuk menjadi bagian dalam tulisannya.

Berdasarkan cara mengutipnya, kutipan dibedakan menjadi 2 jenis (Universitas Kristen Petra,
2008) yaitu:

1. Kutipan tidak langsung  yaitu penulis mengambil ide orang lain, kemudian
merangkainya dengan kalimat sendiri. Hal ini berarti penulis tidak menulis sama persis
dengan kalimat asli yang dikutip. Penulis merangkai dan merangkum kalimat berdasarkan
artikel atau sumber lain.

2. Kutipan langsung  yaitu menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Hal
ini berarti penulis langsung menggunakan teknik copy lalu paste tanpa mengubah kalimat
aslinya.Ada dua jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek. Kedua kutipan ini berbeda cara menuliskan dan syaratnya.

a. Kutipan langsung pendek

Syarat:

i. APA Style(American Psychological Association)

Jika panjang kalimat yang dikutip tidak lebih dari 40 kata.

ii. MLA Style (Modern Language Asociation)

Jika panjang kalimat yang dikutip tidak lebih dari 4 baris

Cara menuliskan:

Kutipan langsung pendek dituliskan menjadi satu dalam paragraf karya tulis Anda,
tambahkan tanda petik pada kutipan sehingga tanda petik ini menjadi pemisah antara kalimat
Anda dengan kalimat kutipan. Sumber kutipan ditulis sedekat mungkin dengan kalimat
kutipan.

Dapat digambarkan sebagai berikut:

Kalimat sendiri kalimat sendiri kalimat sendiri “teks kutipan teks kutipan teks
kutipan teks kutipan teks kutipan teks kutipan.teks kutipan teks kutipan teks kutipan teks
kutipanteks kutipan” (sumber kutipan). Kalimat sendiri kalimat sendiri kalimat sendiri
kalimat sendiri.

b. Kutipan langsung panjang

Jenis kutipan ini dikenal juga dengan istilah block quote.

Syarat:

i. APA Style(American Psychological Association)

Jika panjang kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata.

ii. MLA Style (Modern Language Asociation)

Jika panjang kalimat yang dikutip lebih dari 4 baris

Cara menuliskan:

Sesuai dengan istilah yang mengikutinya, yaitu dengan cara membuat blok kalimat yang
dikutip tanpa tanda petik, ukuran font, dan spasi sesuai dengan karya tulis tetapi ditulis
menjorok/masuk 1 cm (5 spasi) dari batas margin kiri tulisan Anda. Oleh karena kalimat yang
dikutip ini tergolong banyak/panjang maka kalimat kutipan dipisahkan dari kalimat Anda.

Di setiap karya tulis ilmiah pasti ada bagian yang diambil dari ide, argumen, analisa, dan atau
hasil penelitian orang lain. Bagian inilah yang dinamakan kutipan. Peran penting dari kutipan
adalah dipakai untuk mendukung argumen dan analisa Anda. Kutipan bisa diambil dari
berbagai sumber, baik teks maupun audio visual, baik dari media print sampai online, juga
bisa dokumen yang published maupun unpublished. Semua jenis dokumen dapat digunakan
menjadi bagian dalam tulisan ilmiah Anda, untuk mendukung karya tulis Anda. Yang perlu
diingat setiap kali Anda mengambil ide, argumen, tulisan, hasil penelitian, dan sebagainya
dari orang lain adalah Anda harus mencantumkan asal-usul kutipan Anda dalam sumber
kutipan dan secara mendetail dalam daftar pustaka.
Sumber kutipan adalah penulisan asal usul kutipan secara singkat dalam teks karya tulis yang
paling dekat dengan kutipan.

Daftar pustaka adalah suatu daftar yang memuat semua informasi dari sumber kutipan
secara jelas dan terperinci, yang disusun secara alfabetis.

B. Teknik Penulisan Catatan Kaki

Menurut Keraf (1971:190), catatan kaki adalah berbagai keterangan tambahan dari
bagian-bagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika
keterangan tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab.

Pengertian catatan kaki Menurut Prof. Dr. Gorys Keraf dalam


bukunya KOMPOSISI Terbitan Nusa Indah, catatan kaki adalah keterangan-keterangan
atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.
Dalam menulis buku, adanya catatan kaki bukanlah semata-mata dimaksudkan
untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi bisa digunakan untuk
memberi keterangan-keterangan lain terhadap teks. Hubungan catatan kaki dengan teks
dijelaskan dengan nomor-nomor penunjukan yang sama baik terdapat pada teks maupun
yang terdapat pada catatan kaki itu sendiri.

Keterangan yang termuat dapat berupa sumber pustaka yang dikutip atau
penjelasan atas istilah yang dikemukakan tepat di halaman itu. Jika dalam satu naskah
terdapat beberapa catatan kaki maka kutipan atau keterangan yang diberi penjelasan diberi
nomor-nomor secara berurutan.

 Fungsi Catatan Kaki

Dianjurkan penggunaannya tidak berlebihan agar tidak terkesan pamer.


Penggunaan ungkapan tersebut perlu secara konsisten dan benar. Dimana catatan kaki
sebaiknya tidak melebihi sepertiga halaman.

Sekiranya halaman tidak memungkinkan, sebagian dari catatan kaki dapat


diletakkan di halaman berikutnya.

Beberapa fungsi catatan kaki (footnote) adalah sebagai berikut:


1. Untuk menunjukkan atau menguatkan evidensi (pembuktian) semua pernyataan dan
keterangan tentang sesuatu yang harus dikuatkan penjelasannya. Keterangan pada
footnote adalah menunjukkan tempat dimana evidensi tersebut didapatkan.
2. Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang
digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote).
3. Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks.
4. Untuk memberi keterangan atau petunjuk. Misalnya untuk menunjukkan bahan
dalam lampiran, atau persoalan-persoalan yang sudah di bahas dalam halaman, sub-
bab, atau bab dalam karya ilmiah yang bersangkutan.
5. Menjelaskan referensi yang dipergunakan bagi pernyataan dalam teks (reference
footnote);
6. Penjelasan komentar penulis terhadap penyataan dalam teks yang dipandang
penting, tetapi tak dapat dinyatakan bersama teks karena dapat mengganggu alur
tulisan;
7. Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (content footnote).
Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata-kata: Lihat…, Bandingkan…,
dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam…, dan sebagianya.

 Unsur-unsur Catatan Kaki (footnote)

Catatan kaki (footnote) terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut:

1. Nama penulis/pengarang, penerjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar


kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti
penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti
penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
2. Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar
kecuali kata sambung dan kata depan.
3. Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau
dipublikasikan.
4. Nomor halaman, dalam footnote – nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti
dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.

 Ketentuan Penulisan Catatan Kaki


Ketentuan dan keterangan lebih lanjut mengenai penulisan catatan kaki dapat dilihat dalam
uraian berikut.

1. Catatan kaki berada di bagian bawah halaman. Letaknya dipisahkan dengan garis
yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan empat spasi dari teks.

2. Penulisan catatan kaki menggunakan spasi 1

3. Catatan kaki diberi nomor.

4. Jika ditulis lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya dimulai seperti margin
teks biasa atau tepat pada margin kiri

5. Jarak antarnomor pada catatan kaki sama dengan jarak spasi teks

6. Jarak baris terakhir setiap catatan kaki adalah 3 cm dari tepi bawah halaman

7. Catatan kaki yang terlalu panjang hingga menjangkau halaman selanjutnya tidak
diperkenankan. Untuk menghindarinya, penulis bisa memotong isi tulisan daripada
catatan kaki.

8. Jika catatan kaki mengacu pada sumber yang sama dalam dua nomor berturut-turut
tidak perlu ditulis lengkap dengan identitas yang sama. Pada nomor yang terakhir
cukup cantumkan “Ibid”.

9. Kemudian jika sumber yang sama dipakai dalam nomor yang tidak berurutan atau
melompati catatan kaki dengan nomor lain, cukup tuliskan “ cit.”

10. Nama pengarang dari sumber tidak dibalik, baik nama asing atau nama Indonesia

11. Jika sumber berupa buku, majalah, atau koran, dan ditulis oleh dua atau tiga orang,
maka nama penulis ditulis semua.

12. Pengarang yang jumlahnya lebih dari 3 orang bisa ditulis nama pengarang pertama
dalam catatan kaki, diikuti “dkk.” atau “ al.”
13. Pangkat dan gelar tidak ditulis, kecuali gelar kebangsawanan yang memang
menjadi bagian dari nama.

Contoh Penulisan Catatan Kaki (footnote)

Berikut ini berbagai contoh penulisan catatan kaki (footnote) yang berasal dari berbagai
bentuk sumber kutipan:

1. Contoh Catatan Kaki dari Buku

Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan
(Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.

2. Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)

Gemala Rabi’ah Hatta, “Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam
Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No.
26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.

3. Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)

David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping
Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.

4. Catatan Kaki Sumber Makalah Seminar

Machmoed Effendhie, “Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Keputusan”,


Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11
September 2001, hlm. 14.

5. Sumber Terbitan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.

6. Sumber Terbitan Organisasi

Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.
7. Sumber Lisan

Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan


Yogyakarta.

8. Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)

Erna Handayani dkk., “Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke


desentralisasi di P.T. Sari Husada”, LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM,
2000, hlm. 28.

9. Catatan Kaki yang Ditulis dari 2, 3, atau lebih banyak pengarang

Biasanya terdapat buku atau tulisan yang ditulis tidak hanya satu orang. Maka untuk
mencatat catatan kaki pun harus dengan format yang berbeda.

Jika secara kebetulan nama pengarang yang satu sama dengan nama pengarang lain yang
buku atau artikelnya digunakan sebagai sumber kutipan, nama diri (given name) perlu
disebutkan dalam catatan kaki.

Format penulisan:

Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit), hlm. Nomor
Halaman.

Contoh penulisan:

 Muhamad Mulkan Fauzi dkk., Jomblo Berdasi (Tasikmalaya: Lingkar Pena, 2014),
hlm. 15

 Mahmud Efendi, dkk. BahasAndi Ahmad, Ahmad Suhandi, Media Pembelajaran


Interaktif, (Jakarta: Kompas Media, 2012), hlm. 7.

 Lega Siarnagama, Rizki Ramadan, dan Khairul Amri, Pembelajaran Bahasa Arab
Terpadu, (Indramayu: IAI Press, 2019), hlm. 192.

 Wiwin Indarti, dkk, Buku Ajar Geografi, (Jakarta: Airlangga, 2015), hlm. 57 – 59.
 Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996),
hal. 50-68.

 ²Patrick Wesell dan Arnold Jonathan, Anatomy of Atom (New Zealand: Light Pen,
1989), hal. 36-40.

 ³Abdul Khalik, Rapi Armad, Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa Indonesia, (Surabaya:
Dwikarya, 2009), hlm 25.

 ¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.

 ²Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama,
2008), hlm, 47.

 10Muhammad Sulaiman dan Aizuddinur Zakaria, Jejak Bisnis Rasul (Bandung:


Hikmah, 2008), 17.

 14al-Ghazali, Ihya Ulum al-Din (Damaskus: Dar al-Fikr,1980), 98.

C. Teknik Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan susunan sumber yang digunakan untuk menulis karya
ilmiah seperti buku atau jurnal penelitian. Daftar pustaka berisi judul dan informasi
terbitannya yang diurutkan sesuai abjad.

Dalam penulisan ilmiah, kamu harus mencantumkan referensi yang kamu gunakan, baik
yang berasal dari buku, jurnal, makalah, atau sumber-sumber lainnya.

Kumpulan referensi atau kerap disebut daftar pustaka merupakan bagian penting dalam
suatu karya ilmiah.

Sebab, daftar pustaka memberikan detail informasi bagi pembaca terkait sumber rujukan
sehingga pembaca dapat lebih memahami sumber tersebut.

Melalui daftar pustaka, pembaca juga bisa memastikan apakah kutipan dan data yang
digunakan dalam penelitian dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.
Penyusunan daftar pustaka tak jarang membingungkan penulis, khususnya mereka yang
masih awam dalam dunia penulisan ilmiah.

Banyak juga yang menganggap daftar pustaka sama dengan catatan kaki ( footnote),
padahal keduanya merupakan hal yang berbeda.

1. Pengertian daftar pustaka

Mengacu pada KBBI, yang dimaksud dengan daftar pustaka adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan
pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut abjad.

Daftar pustaka terkadang disebut juga sebagai referensi, rujukan, pranala, atau sumber
pustaka.

Sumber rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka harus koheren dan relevan dengan
karya ilmiah.

Daftar pustaka merupakan komponen yang tak terpisahkan dari karya ilmiah karena
merupakan bukti kredibilitas dari suatu tulisan.

2. Fungsi daftar pustaka

Berikut ini beberapa fungsi penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah:

1. Untuk memperkuat argumen dalam karya ilmiah.


2. Menghindari tuduhan plagiasi.
3. Menghargai penulis yang karyanya yang dijadikan acuan dalam penulisan karya
ilmiah.
4. Memudahkan peninjauan ulang terhadap sumber rujukan jika hendak dilakukan
koreksi atas isi tulisan.
5. Membantu pembaca untuk lebih memahami sumber kutipan yang tercantum dalam
karya ilmiah.

3. Ragam gaya penulisan daftar pustaka


Ada banyak format penulisan daftar pustaka atau yang dikenal sebagai gaya sitasi (citation
style).

Dari berbagai format yang ada, terdapat tiga jenis sitasi yang paling umum digunakan
yaitu:

 Modern Language Association (MLA), biasanya digunakan pada bidang ilmu


bahasa, humaniora, filosofi, seni, linguistik, dll.
 American Psychological Association (APA), biasanya digunakan pada bidang ilmu
sosial sains, pendidikan, teknik, dll.
 Chicago Manual Style (CMS), biasanya digunakan pada bidang ilmu sejarah,
humaniora, dll.

4. Cara menulis daftar pustaka

Secara umum, daftar pustaka ditulis menggunakan urutan berikut ini:

1. Nama penulis

Nama penulis dicantumkan paling awal. Penulisannya dimulai dari nama belakang/nama
keluarga, lalu diikuti tanda koma (,). Setelah itu, cantumkan nama tengah (jika ada) dan
nama belakang penulis.

2. Tahun terbit

Setelah nama penulis, hal selanjutnya yang perlu dicantumkan adalah tahun terbit tulisan.

Tahun terbit buku dapat dilihat di halaman awal setelah halaman judul. Sementara itu,
tahun terbit artikel jurnal dan makalah biasanya tercantum pada header di bagian atas.

3. Judul buku atau artikel yang dirujuk

Unsur selanjutnya yaitu judul tulisan. Tuliskan judul secara lengkap sesuai dengan yang
tertera pada sumber, baik berupa buku, artikel jurnal, makalah, atau sumber-sumber
lainnya.

4. Nama penerbit
Setelah mencantumkan judul tulisan, cantumkan juga pihak yang menerbitkan tulisan
tersebut.

Nama penerbit buku biasanya tertulis di sampul depan, belakang, atau di halaman yang
sama dengan informasi tahun terbit.

Jika sumber yang digunakan adalah artikel jurnal, tuliskan nama jurnal yang memuat
artikel tersebut.

5. Tempat terbit/keterangan terbitan

Bagian terakhir dari penulisan daftar pustaka adalah keterangan penerbitan. Keterangan ini
dapat berupa tempat terbit maupun keterangan lainnya.

Keterangan berupa tempat terbit biasanya digunakan untuk sumber berupa buku.
Informasinya dapat dilihat di halaman yang sama dengan tahun terbit buku.

Sementara itu, keterangan penerbitan pada artikel jurnal atau makalah biasanya berupa
nomor dan volume tulisan terkait yang informasinya dapat dilihat di bagian header.

5. Contoh penulisan daftar pustaka

Berikut ini adalah contoh penulisan daftar pustaka menggunakan metode penulisan APA.

1. Daftar pustaka dari artikel jurnal:

Hae, Zen. 2013. Pembicaraan Ringkas Puisi-puisi Subagio Sastrowardoyo. Jurnal Poetika,
I(2), 87-96. https://doi.org/10.22146/poetika.v1i2.10390

2. Daftar pustaka dari jurnal dengan lebih dari satu penulis:

Grady, J. S., Her, M., Moreno, G., Perez, C., & Yelinek, J. (2019). Emotions in
storybooks: A comparison of storybooks that represent ethnic and racial groups in the
United States. Psychology of Popular Media Culture, 8(3), 207–217.
https://doi.org/10.1037/ppm0000185

3. Daftar pustaka dari buku:


Subagio Sastrowardoyo. 1975. Keroncong Motinggo. Jakarta: Pustaka Jaya.

4. Daftar pustaka dari website media online:

Carey, B. (2019, 22 Maret). Can we get better at forgetting? The New York Times.
https://www.nytimes.com/2019/03/22/health/memory-forgetting-psychology.html

5. Daftar pustaka dari video YouTube:

Narasi Newsroom. 2022. Momen-Momen Brutal Menjelang Kematian Massal [Video].


YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=O4LlTg9bv4k

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang,atau


ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah.
Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahl itu diperkenankan,tidaklah berarti bahwa
sebuah tulisan seluruhnya dapat berdiri dari kutipan-kutipan itu. Garis besar kerangka
karangan, serta kesimpulan-kesimpulan yang dibuat merupakan pendapat penulis sendiri,
sebaliknya kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang
pendapatnya.

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan


pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Catatan kaki bukan semata-mata
dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi dapat
juga dipakai untuk memberi keterangan-keterangan lainnya terhadap teks. Oleh karena itu
catatan kaki dan bagian dari teks yang akan diberi penjelasan itu terdapat suatu hubungan
yang sangat erat.

Daftar pustaka adalah daftar untuk menyajikan semua pustaka yang diambil dalam
skripsi. Penyajian disusun secara sistematik, yaitu nama penulis dibalik jika penulis
tersebut orang luar negeri, sedangkan untuk namaIndonesia hanya dibalik jika nama
tersebut mengandung marga. Kemudian daftar pustaka diurutkan secara alfabetis. Semua
gelar akademik tidak dicantumkan dalam penyusunan daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis
dengansatu spasi, tetapi antara satu pustaka dengan pustaka berikutnya diberi jarakdua
spasi. Setiap pustaka ditulis dengan urutan nama, tahun, judul, kota terbit,dan penerbit
dengan masing-masing menggunakan tanda baca yang telah ditentukan.

B. Saran .

Dalam pembuatan kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka, kami menyarankan

agar para penulis memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar menurut aturan / teori

yang ada, karena dengan mengikuti aturan/teori penulisan yang telah ditetapkan maka,

sebuah karya tulis dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat secara luas.
DAFTAR PUSTAKA

Killam Library, Dalhousie University. (2009). MLA style (7th): Guick guide. Nova
Scotia (NS), Canada: Author. Retrieved from
https://libraries.dal.ca/content/dam/dalhousie/pdf/library/
Style_Guides/mla_style7%20(1).pdf

George Forbes Memorial Library, Lincoln University. (2010). APA style referencing, 6th
Edition.

Canterbury, New Zaeland: Author. Retrieved from


http://library.lincoln.ac.nz/Documents/Library/APA-Style-Referencing.pdf

Pedoman Teknik Penulisan Laporan Studi Pustaka, http://skpm.fema.ipb.ac.id/wp-


content/uploads/2012/08/pedoman-menulis-laporan-studi-pustaka-111111.pdf

Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah,


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-ali-mustadi-mpd/handout-seminar-
karya-tulis-ilmiah_2.pdf

Pedoman Penulisan Padjajaran Jurnal Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas


Padjajaran. http://pjih.fh.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2015/02/Pedoman-Penulisan-
Padjadjaran-Jurnal-Ilmu-Hukum.pdf

Anda mungkin juga menyukai