DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 11
NURJANNAH (12310920143)
JULIANI (12310920240)
Alhamdulillah, puji serta syukur kami ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan izin-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Bahasa Idonesia yang berjudul ”Menjelaskan Teknik Penulisan
Karya Ilmiah” dari Dosen Pengampu Riza Solehati, M.Pd.
Sholawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW.
terima kasih kepada anggota kelompok kami yang telah berkontribusi dalam bentuk pikiran
atau materi dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat serta menambah pengetahuan bagi pembaca. Bahkan kami
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di praktikan dalam kehidupan sehari hari
khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan kami, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Kelompok 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk hal ini, mereka wajib membaca bahan-bahan rujukan secara kritis.Para
mahasiswa peserta dilibatkan dalam kegiatan yang mendukung berkembangnya
pemahaman tentang membaca kritis, kemudian dilibatkan dalam praktik membaca
kritistulisan atau artikel ilmiah, tulisan atau artikel popular dan buku ilmiah, serta bahan-
bahanyang tersaji dalam internet. Produk dari praktik membaca kritis ini adalah rangkuman
bahan yang dibaca dan komentar krisis mahasiswa terhadap gagasan dan konsep dalam
bacaan terkait, kutipan-kutipan yang relevan.
B. Rumusaan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Secara sederhana, kutipan adalah semua kalimat dan atau paragraf yang bukan berasal
dari ide/tulisan Anda. Biasanya seorang penulis atau pengarang mengambil tulisan orang lain
untuk menjadi bagian dalam tulisannya.
Berdasarkan cara mengutipnya, kutipan dibedakan menjadi 2 jenis (Universitas Kristen Petra,
2008) yaitu:
1. Kutipan tidak langsung yaitu penulis mengambil ide orang lain, kemudian
merangkainya dengan kalimat sendiri. Hal ini berarti penulis tidak menulis sama persis
dengan kalimat asli yang dikutip. Penulis merangkai dan merangkum kalimat berdasarkan
artikel atau sumber lain.
2. Kutipan langsung yaitu menulis ulang ide orang lain sesuai dengan aslinya. Hal
ini berarti penulis langsung menggunakan teknik copy lalu paste tanpa mengubah kalimat
aslinya.Ada dua jenis kutipan langsung, yaitu kutipan langsung panjang dan kutipan langsung
pendek. Kedua kutipan ini berbeda cara menuliskan dan syaratnya.
Syarat:
Cara menuliskan:
Kutipan langsung pendek dituliskan menjadi satu dalam paragraf karya tulis Anda,
tambahkan tanda petik pada kutipan sehingga tanda petik ini menjadi pemisah antara kalimat
Anda dengan kalimat kutipan. Sumber kutipan ditulis sedekat mungkin dengan kalimat
kutipan.
Kalimat sendiri kalimat sendiri kalimat sendiri “teks kutipan teks kutipan teks
kutipan teks kutipan teks kutipan teks kutipan.teks kutipan teks kutipan teks kutipan teks
kutipanteks kutipan” (sumber kutipan). Kalimat sendiri kalimat sendiri kalimat sendiri
kalimat sendiri.
Syarat:
Cara menuliskan:
Sesuai dengan istilah yang mengikutinya, yaitu dengan cara membuat blok kalimat yang
dikutip tanpa tanda petik, ukuran font, dan spasi sesuai dengan karya tulis tetapi ditulis
menjorok/masuk 1 cm (5 spasi) dari batas margin kiri tulisan Anda. Oleh karena kalimat yang
dikutip ini tergolong banyak/panjang maka kalimat kutipan dipisahkan dari kalimat Anda.
Di setiap karya tulis ilmiah pasti ada bagian yang diambil dari ide, argumen, analisa, dan atau
hasil penelitian orang lain. Bagian inilah yang dinamakan kutipan. Peran penting dari kutipan
adalah dipakai untuk mendukung argumen dan analisa Anda. Kutipan bisa diambil dari
berbagai sumber, baik teks maupun audio visual, baik dari media print sampai online, juga
bisa dokumen yang published maupun unpublished. Semua jenis dokumen dapat digunakan
menjadi bagian dalam tulisan ilmiah Anda, untuk mendukung karya tulis Anda. Yang perlu
diingat setiap kali Anda mengambil ide, argumen, tulisan, hasil penelitian, dan sebagainya
dari orang lain adalah Anda harus mencantumkan asal-usul kutipan Anda dalam sumber
kutipan dan secara mendetail dalam daftar pustaka.
Sumber kutipan adalah penulisan asal usul kutipan secara singkat dalam teks karya tulis yang
paling dekat dengan kutipan.
Daftar pustaka adalah suatu daftar yang memuat semua informasi dari sumber kutipan
secara jelas dan terperinci, yang disusun secara alfabetis.
Menurut Keraf (1971:190), catatan kaki adalah berbagai keterangan tambahan dari
bagian-bagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika
keterangan tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab.
Keterangan yang termuat dapat berupa sumber pustaka yang dikutip atau
penjelasan atas istilah yang dikemukakan tepat di halaman itu. Jika dalam satu naskah
terdapat beberapa catatan kaki maka kutipan atau keterangan yang diberi penjelasan diberi
nomor-nomor secara berurutan.
1. Catatan kaki berada di bagian bawah halaman. Letaknya dipisahkan dengan garis
yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan empat spasi dari teks.
4. Jika ditulis lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya dimulai seperti margin
teks biasa atau tepat pada margin kiri
5. Jarak antarnomor pada catatan kaki sama dengan jarak spasi teks
6. Jarak baris terakhir setiap catatan kaki adalah 3 cm dari tepi bawah halaman
7. Catatan kaki yang terlalu panjang hingga menjangkau halaman selanjutnya tidak
diperkenankan. Untuk menghindarinya, penulis bisa memotong isi tulisan daripada
catatan kaki.
8. Jika catatan kaki mengacu pada sumber yang sama dalam dua nomor berturut-turut
tidak perlu ditulis lengkap dengan identitas yang sama. Pada nomor yang terakhir
cukup cantumkan “Ibid”.
9. Kemudian jika sumber yang sama dipakai dalam nomor yang tidak berurutan atau
melompati catatan kaki dengan nomor lain, cukup tuliskan “ cit.”
10. Nama pengarang dari sumber tidak dibalik, baik nama asing atau nama Indonesia
11. Jika sumber berupa buku, majalah, atau koran, dan ditulis oleh dua atau tiga orang,
maka nama penulis ditulis semua.
12. Pengarang yang jumlahnya lebih dari 3 orang bisa ditulis nama pengarang pertama
dalam catatan kaki, diikuti “dkk.” atau “ al.”
13. Pangkat dan gelar tidak ditulis, kecuali gelar kebangsawanan yang memang
menjadi bagian dari nama.
Berikut ini berbagai contoh penulisan catatan kaki (footnote) yang berasal dari berbagai
bentuk sumber kutipan:
Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan
(Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.
Gemala Rabi’ah Hatta, “Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam
Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No.
26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.
David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping
Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.
Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.
7. Sumber Lisan
8. Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)
Biasanya terdapat buku atau tulisan yang ditulis tidak hanya satu orang. Maka untuk
mencatat catatan kaki pun harus dengan format yang berbeda.
Jika secara kebetulan nama pengarang yang satu sama dengan nama pengarang lain yang
buku atau artikelnya digunakan sebagai sumber kutipan, nama diri (given name) perlu
disebutkan dalam catatan kaki.
Format penulisan:
Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun Terbit), hlm. Nomor
Halaman.
Contoh penulisan:
Muhamad Mulkan Fauzi dkk., Jomblo Berdasi (Tasikmalaya: Lingkar Pena, 2014),
hlm. 15
Lega Siarnagama, Rizki Ramadan, dan Khairul Amri, Pembelajaran Bahasa Arab
Terpadu, (Indramayu: IAI Press, 2019), hlm. 192.
Wiwin Indarti, dkk, Buku Ajar Geografi, (Jakarta: Airlangga, 2015), hlm. 57 – 59.
Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996),
hal. 50-68.
²Patrick Wesell dan Arnold Jonathan, Anatomy of Atom (New Zealand: Light Pen,
1989), hal. 36-40.
³Abdul Khalik, Rapi Armad, Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa Indonesia, (Surabaya:
Dwikarya, 2009), hlm 25.
¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
²Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama,
2008), hlm, 47.
Daftar pustaka merupakan susunan sumber yang digunakan untuk menulis karya
ilmiah seperti buku atau jurnal penelitian. Daftar pustaka berisi judul dan informasi
terbitannya yang diurutkan sesuai abjad.
Dalam penulisan ilmiah, kamu harus mencantumkan referensi yang kamu gunakan, baik
yang berasal dari buku, jurnal, makalah, atau sumber-sumber lainnya.
Kumpulan referensi atau kerap disebut daftar pustaka merupakan bagian penting dalam
suatu karya ilmiah.
Sebab, daftar pustaka memberikan detail informasi bagi pembaca terkait sumber rujukan
sehingga pembaca dapat lebih memahami sumber tersebut.
Melalui daftar pustaka, pembaca juga bisa memastikan apakah kutipan dan data yang
digunakan dalam penelitian dapat dipertanggungjawabkan atau tidak.
Penyusunan daftar pustaka tak jarang membingungkan penulis, khususnya mereka yang
masih awam dalam dunia penulisan ilmiah.
Banyak juga yang menganggap daftar pustaka sama dengan catatan kaki ( footnote),
padahal keduanya merupakan hal yang berbeda.
Mengacu pada KBBI, yang dimaksud dengan daftar pustaka adalah daftar yang
mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan
pada bagian akhir suatu karangan atau buku, dan disusun menurut abjad.
Daftar pustaka terkadang disebut juga sebagai referensi, rujukan, pranala, atau sumber
pustaka.
Sumber rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka harus koheren dan relevan dengan
karya ilmiah.
Daftar pustaka merupakan komponen yang tak terpisahkan dari karya ilmiah karena
merupakan bukti kredibilitas dari suatu tulisan.
Berikut ini beberapa fungsi penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah:
Dari berbagai format yang ada, terdapat tiga jenis sitasi yang paling umum digunakan
yaitu:
1. Nama penulis
Nama penulis dicantumkan paling awal. Penulisannya dimulai dari nama belakang/nama
keluarga, lalu diikuti tanda koma (,). Setelah itu, cantumkan nama tengah (jika ada) dan
nama belakang penulis.
2. Tahun terbit
Setelah nama penulis, hal selanjutnya yang perlu dicantumkan adalah tahun terbit tulisan.
Tahun terbit buku dapat dilihat di halaman awal setelah halaman judul. Sementara itu,
tahun terbit artikel jurnal dan makalah biasanya tercantum pada header di bagian atas.
Unsur selanjutnya yaitu judul tulisan. Tuliskan judul secara lengkap sesuai dengan yang
tertera pada sumber, baik berupa buku, artikel jurnal, makalah, atau sumber-sumber
lainnya.
4. Nama penerbit
Setelah mencantumkan judul tulisan, cantumkan juga pihak yang menerbitkan tulisan
tersebut.
Nama penerbit buku biasanya tertulis di sampul depan, belakang, atau di halaman yang
sama dengan informasi tahun terbit.
Jika sumber yang digunakan adalah artikel jurnal, tuliskan nama jurnal yang memuat
artikel tersebut.
Bagian terakhir dari penulisan daftar pustaka adalah keterangan penerbitan. Keterangan ini
dapat berupa tempat terbit maupun keterangan lainnya.
Keterangan berupa tempat terbit biasanya digunakan untuk sumber berupa buku.
Informasinya dapat dilihat di halaman yang sama dengan tahun terbit buku.
Sementara itu, keterangan penerbitan pada artikel jurnal atau makalah biasanya berupa
nomor dan volume tulisan terkait yang informasinya dapat dilihat di bagian header.
Berikut ini adalah contoh penulisan daftar pustaka menggunakan metode penulisan APA.
Hae, Zen. 2013. Pembicaraan Ringkas Puisi-puisi Subagio Sastrowardoyo. Jurnal Poetika,
I(2), 87-96. https://doi.org/10.22146/poetika.v1i2.10390
Grady, J. S., Her, M., Moreno, G., Perez, C., & Yelinek, J. (2019). Emotions in
storybooks: A comparison of storybooks that represent ethnic and racial groups in the
United States. Psychology of Popular Media Culture, 8(3), 207–217.
https://doi.org/10.1037/ppm0000185
Carey, B. (2019, 22 Maret). Can we get better at forgetting? The New York Times.
https://www.nytimes.com/2019/03/22/health/memory-forgetting-psychology.html
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daftar pustaka adalah daftar untuk menyajikan semua pustaka yang diambil dalam
skripsi. Penyajian disusun secara sistematik, yaitu nama penulis dibalik jika penulis
tersebut orang luar negeri, sedangkan untuk namaIndonesia hanya dibalik jika nama
tersebut mengandung marga. Kemudian daftar pustaka diurutkan secara alfabetis. Semua
gelar akademik tidak dicantumkan dalam penyusunan daftar pustaka. Daftar pustaka ditulis
dengansatu spasi, tetapi antara satu pustaka dengan pustaka berikutnya diberi jarakdua
spasi. Setiap pustaka ditulis dengan urutan nama, tahun, judul, kota terbit,dan penerbit
dengan masing-masing menggunakan tanda baca yang telah ditentukan.
B. Saran .
Dalam pembuatan kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka, kami menyarankan
agar para penulis memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar menurut aturan / teori
yang ada, karena dengan mengikuti aturan/teori penulisan yang telah ditetapkan maka,
sebuah karya tulis dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat secara luas.
DAFTAR PUSTAKA
Killam Library, Dalhousie University. (2009). MLA style (7th): Guick guide. Nova
Scotia (NS), Canada: Author. Retrieved from
https://libraries.dal.ca/content/dam/dalhousie/pdf/library/
Style_Guides/mla_style7%20(1).pdf
George Forbes Memorial Library, Lincoln University. (2010). APA style referencing, 6th
Edition.