DOSEN PEMBIMBING :
DR.NURSAL HAKIM
Disusun Oleh :
Romalumitha Simatupang
P031915401030
D3 KEBIDANAN TK.2A
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan
tentang kutipan, saduran dan parafrasa.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing kami yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa Makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
Makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menulis karya berupa pendapat dengan segala ragam rujukan dan uraiannya yang
menjelaskan gagasan tersebut mensyaratkan seseorang terlepas dari plagiasi. Menghindarkan diri
dari tindakan plagiasi yang tidak disadari oleh para penulis menuntut diri mereka untuk mengutip
gagasan orang lain atau melakukan parafrasa.
Mengutip pendapat orang lain yakni merujuk gagasan orang lain dengan mempertahankan
kata-kata dan format kalimatnya. Penulis menyadari pentingnya mempertahankan kata-kata dan
format kalimat aslinya dengan tujuan pesan dan makna pendapat orang lain secara utuh dan
persis mampu dimengerti pembaca. Oleh karena itu, para penulis karya ilmiah, contohnya,
disarankan dapat mengikuti prinsip-prinsip kutipan secara umum.
Selain kutipan para penulis karya ilmiah dapat melakukan parafrasa terhadap teks rujukan
mereka. Melakukan parafrasa pada teks orang lain tidak sama halnya dengan cara-cara kutipan.
Penulis berpendapat bahwa parafrasa merujuk pendapat orang lain secara detil tanpa
mempertahankan kata-kata dan format kalimat orang lain tersebut. Dengan demikian, para
penulis karya ilmiah dapat menggunakan kata-kata dan format kalimat sendiri yang makna dan
pesannya masih dipertahankan sesuai dengan rujukannya. Hal ini dapat disimpulkan sebagai
restatement (uraian kata-kata dan struktur kalimat yang berbeda dengan kesepadanan makna
rujukannya).
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan
seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Selain
itukutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media elektronika seperti
TV,radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam
sebuah karangan.
Menurut Macken-Honaric (2005:52), “kutipan adalah pinjaman gagasan dalam bentuk ungkapan,
kalimat, atau paragraf dari sumber tertentu dan dimasukkan dalam teks karya tulis”.
Menurut pendapat Keraf (2004:202) “kutipan adalah salinan kalimat atau pendapat seorang
pengarang yang terkenal baik terdapat dalam buku-buku ataupun majalah.”
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah mengambil perkataan atau
kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah
mengambil karangan-karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah
karangan atau pendapat tersebut dari diri sendiri.
Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran
menggunakan sumber penulisan. Kutipan merupakan salah satu hal yang sangat esensi
dalam penulisan karya ilmiah. Dalam penulisan kutipan ada aturan main yang harus diikuti oleh
setiap penulis karya ilmiah tanpa kecuali.
2.1.2 Fungsi Kutipan
1. Untuk menunjang fakta, konsep, gagasan atau untuk memberikan informasi tentang sumber
data, gagasan dan lain-lain yang relevan
2. Untuk memberikan penjelasan tambahan tentang suatu masalah yang dikemukakandalam teks
atau untuk menjelaskan definisi istilah secara cermat.
Selain fungsi di atas, kutipan juga memiliki fungsi tersendiri. Diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah salinan yang sama dengan bentuk aslinya yang dikutipdalam hal
susunan kata dan tanda bacanya. Kutipan langsung tidak boleh lebih darisatu halaman.
Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja, sepertisauran,
ringkasan atau parafrase.Kutipan isi atau parafrase yaitu kutipan yang hanya mengambil isi atau
maksud darikalimat-kalimat yang ditulis dalam buku sumber.
Pada hakikatnya terdapat dua jenis kutipan dalam penulisan karya tulis ilmiah, yaitu
pengutipan langsung dan tidak langsung. Pengutipan langsung adalah pengambilalihan
pernyataan orang lain secara apa adanya, sesuai dengan redaksi yang terdapat dalam sumbernya.
Sedangkan penulisan tidak langsung adalah pengambilalihan pernyataan orang lain secara
adaptif, yaitu disesuaikan dengan redaksi penulis sendiri tetapi idea tau gagasannya dari sumber
lain.
1. Pengutipan Langsung
Menurut Widjono (2012:92), kutipan langsung adalah “salinan yang persis sama dengan
sumbernya tanpa perubahan”. Pada kutipan langsung pengutip tidak diperkenankan untuk
mengubah pernyataan yang ada pada teks asli. Pada saat melakukan kutipan langsung pengutip
harus mencantumkan sumber kutipan. Ada dua cara melakukan kutipan langsung, yaitu kutipan
langsung yang kurang dari lima baris (kutipan langsung kurang dari 40 kata) dan kutipan
langsung yang lebih dari lima baris (kutipan langsung lebih dari 40 kata).
a. Kutipan langsung yang kurang dari lima baris (kutipan langsung kurang dari 40 kata)
Kutipan langsung kurang dari lima baris ditulis menyatu dengan teks. Untuk menunjukkan
kutipan dengan jelas, kutipan jenis ini diapit tanda petik yang diikuti nama penulis, tahun dan
nomor halaman di dalam kurung.
Contoh:
“kutipan adalah salinan kalimat atau pendapat seorang pengarang yang terkenal baik terdapat
dalam buku-buku ataupun majalah” (Keraf, 2004:202).
b. Kutipan langsung yang lebih dari lima baris (kutipan langsung lebih dari 40 kata)
Kutipan langsung yang lebih dari lima baris (kutipan langsung lebih dari 40 kata) ditulis
terpisah dari teks, spasi rapat (satu spasi), margin kiri masuk ke dalam teks lima spasi, dari
margin kanan tiga spasi.
Contoh:
Ragam bahasa standar memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan yang
tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat. Kaidah pembentukan kata yang
menerbitkan perasa dan perumus dengan taat asas harus menghasilkan
bentuk perajin dan perusak dan bukan pengrajin atau pengrusak.
Ketaatasasan ragam baku ini dalam penulisan ilmiah perlu dilaksanakan secara konsisten
sehingga menghasilkan ekspresi pemikiran yang objektif.
Menurut Widjono (2012:93) kutipan tidak langsung adalah “menyadur, mengambil ide dari
suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri.” Sedangkan
menurut Karsinem (2014:125) ) kutipan tidak langsung adalah “memberikan penjelasan bahwa
penulisan kutipan tidak langsung dilakukan dengan menyajikan pendapat atau konsep yang
dikutip dengan kata-kata atau kalimat sendiri.” Penulisan digabungkan ke dalam teks, tidak
diapit tanda petik, spasi sama dengan teks, dan tidak mengubah isi atau ide penulis asli.
Penulisan disertai data pustaka sumber yang dikutip, dapat berupa catatan kaki atau data pustaka
dalam teks. Cara menyadur ada dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan, dan
manfaatnya.
1) Bertolak dari karangan asli, dengan membaca secara cermat keseluruhan naskah asli dari
tema sampai dengan kesimpulan, dan merangkum pikiran-pikiran utama.
2) Mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkas dengan menyajikan pikiran-pikiran utama
seluruh karangan dalam dalam hubungan logis; memotong, memangkas, atau menghilangkan
unsur-unsur berikut:
d) Istilah-istilah
Contoh ringkasan:
Direktur strategi bisnis melaporkan kinerjanya dengan tema upaya memecahkan masalah
perusahaan PT Exelco, yang cenderung merugi. PT Exelco pembuat perlengkapan kamar mandi
modern dihadapkan pada pilihan meminjam uang di bank untuk pembenahan sistem produksi
dan manajemen atau menjual perusahaan dengan harga yang relatif rendah. Kajian
analisis, pilihan pertama menjual perusaan yang berarti kerugian, mengingat produk perusahaan
itu pada tahun 1990-2004 berkualifikasi standar internasional (ISO 9001) dan pelanggan sudah
mencapai 20 persen di Asia, 5 persen di Eropa, dan 2 persen di Amerika. Masalahnya produk
terbatas karena ketinggalan teknologi dan mekanisme manajemen yang tidak efisien. Pilihan
kedua meminjam modal di bank sebesar lima miliar rupiah dengan perincian untuk pembenahan
teknologi produksi sebesar empat miliar rupiah dengan perician untuk pembenahan teknologi
produksi sebesar empat miliar rupiah dan sisanya untuk membenahan manajemen dan rekuitmen
tenaga ahli potensial. Cara ini lebih menguntungkan. Kesimpulan: mengunakan pilihan kedua.
3
Direktur Strategi Bisnis, Laporan Pertanggungjwaban Strategi Bisnis, (Jakarta: PT Wringin,
2002), h. 1-20.
b. Cara kedua ikhtisar, menurut widjono (2012:95) cara ikhtisar yaitu “menyajikan suatu
karangan yang panjang dalam bentuk ringkas, bertolak dari naskah, tetapi tidak mempertahankan
urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait dengan
masalah yang hendak di pecahkan”. Ikhtisar memerlukan ilustrasi untuk menjelaskan inti
persoalan.
Contoh ikhtisar:
Setelah melakukan kajian yang mendalam laporan Direktur Strategi Bisnis PT Exelco, Direktur
Utama berserta para pemegang saham memutuskan kebijakan bisnis yang lebih menguntungkan
yaitu memeinjam modal di bank untuk pembenahan teknologi produksi dan sistem manajemen.
4
Direktur Strategi Bisnis, Ibid, hlm. 15.
2.2 Parafrasa
Kebutuhan seorang penulis melakukan parafrasa dapat terwujud dengan lengkap, menurut
‘Module 1: Defining Correct Paraphrasing’ (Harvad Graduate School of Education, 2011), pada
ubahan satu atau dua kata saja, pengaturan ulang kata-kata, penggunaan kosakata padanannya,
penghilangan kata-kata yang menurut pendapat penulis tidak penting, pengubahan tanda baca,
penataan kembali frasa di dalam kalimat, dan pengaturan tata letak kalimat di dalam kalimat.
Dengan demikian, parafrasa setidaknya dapat dimengerti dengan memahami tulisan melalui
transformasi teks yang menggunakan kosakata dan kalimat pilihannya sendiri.
Menurut Strauss (2008), buku sastra anak-anak yang dianugerahi Newbery Medal memiliki
keunggulan dengan jumlah penjualannya yang cukup besar meskipun buku-buku tersebut
cenderung menampilkan tema-tema yang sulit, seperti kematian dan cacat perkembangan.
Daripada mempromosikan kepeminatan anak-anak ke dalam wujud buku, tema-tema ini
merumitkan mereka untuk memahami topik-topik tersebut, sehingga kemungkinan besar tema-
tema itu mencegah keinginan anak-anak untuk membaca (hlm. C01).
Menurut Strauss (2008), buku sastra anak-anak yang dianugerahi Newbery Medal memiliki
keunggulan dengan jumlah penjualannya yang cukup besar meskipun buku-buku tersebut
cenderung menampilkan tema-tema yang sulit, seperti “tentang yatim atau yatim piatu” dan
“perihal permasalahan mental seperti autisme” (hlm. C01). Daripada mempromosikan
kepeminatan anak-anak ke dalam wujud buku, tema-tema ini merumitkan mereka untuk
memahami topik-topik tersebut, sehingga kemungkinan besar tema-tema itu mencegah keinginan
anak-anak untuk membaca.
Misalnya parafrasa yang terlalu dekat seperti berikut ini terjadi hanya mengganti kata-kata
dengan padanannya saja:
“Sumber asli:”
“Komunikasi dokter-pasien dalam program konsultasi seks di radio merupakan fenomena yang
menarik. Dalam percakapan tersebut, pendengar yang dalam hal ini berperan sebagai pasien
mencoba membuka percakapan, berkonsultasi, dan mengakhiri percakapan melalui telepon”
(Pramujiono 2007: 151).
“Percakapan antara dokter-pasien dalam program tanya jawab seks di radio merupakan gejala
yang menarik. Dalam percakapan tersebut, pasien sebagai pendengar mencoba membuka
percakapan, berkonsultasi, dan mengakhiri percakapan melalui telepon”
(Pramujiono 2007: 151).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan
seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah. Selain
itukutipan juga dapat diambil dalam bentuk lisan misal melalui media elektronika seperti
TV,radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam
sebuah karangan.
Parafrasa adalah mengubah kalimat penulis lain dengan kata-kata sendir, pengubahan
kalimat/frasa tidak mengubah maknanya, dan menyebutkan sumber asli (nama belakang
pengarang, tahun) tanpa disertai informasi mengenai halaman/paragraf.
3.2 Saran
Dari makalah ini saya harap dapat menjadi tambahan ilmu bagi rekan-rekan dan
memudahkan pemahaman untuk mempelajari materi tentang kutipan, saduran dan parafrasa.
DAFTAR PUSTAKA
Hs., Widjono 2012. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia Sumarta., Karsinem (2014). Bahasa Indonesia
Umum. Pekanbaru : Universitas Islam Riau
http://repository.uin-malang.ac.id/936/1/Prinsip%20kutipan%20dan%20Parafrasa.pdf
http://repository.uinmalang.ac.id/2189/1/Membuat%20kutipan%2C%20parafrasa%20dan%20ringkasan
%20sumber-sumber%20referensi.pdf
http://repository.uin-malang.ac.id/936/1/Prinsip%20kutipan%20dan%20Parafrasa.pdf
https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-g071/