NAMA KELOMPOK :
persalinan, masa nifas dan BBL (tabung suntik, selang iv, alat resusitasi,
dll) bersama ibu ketempat rujukan. Perlengkapan dan bahan-bahan
tersebut
mungkin diperlukan jika ibu melahirkan dalam perjalanan menuju fasilitas
rujukan.
K (Keluarga) Beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir
ibu dan bayi dan mengapa ibu dan bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada
mereka alas an dan tujuan merujuk ibu kefasilitas rujukan tersebut.
Suami / anggota keluarga yang lain harus menemani ibu dan BBL
hingga kefasilitas rujukan.
S (Surat) Berikan surat ketempat rujukan. Surat ini harus memberikan
identifikasi mengenai ibu dan BBL, cantumkan alas an rujukan dan
uraikan hasil penyakit, asuhan / obat-obatan yang diterima ibu dan BBL.
Sertakan juga partograf yang dipakai untuk membuat keputusan klinik
O (Obat) Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu
kefasilitas rujukan. Obat-obatan tersebut mungkin diperlukan selama
diperjalanan.
K (Kendaraan) Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk
merujuk ibu dalam kondisi cukup nyaman. Selain itu, pastikan kondisi
kendaraan cukup baik untuk mencapai tujuan pada waktu yang tepat.
U (Uang) Ingatkan keluarga agar membawah uang dalam jumlah yang
cukup untuk membeli obat-obatan yang diperlukan dan bahan-bahan
kesehatan lain yang diperlukan selama ibu dan bayi baru lahir tinggal
difasilitas rujukan
Promosi Bidan Siaga
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam
menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak
lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau
pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan
program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta
memperoleh kodifikasi dan diberi izin untuk
menjalankan praktek kebidanan wilayah itu.
Bidan siaga adalah seorang bidan yang telah dipercaya
dan diberi kepercayaan yang lebih dari pemerintah/
negara untuk membantu masyarakat
Promosi Bidan Siaga merupakan salah satu cara untuk
melakukan promosi bidan siaga, yaitu dengan
melakukan pendekatan dengan dukun bayi yang ada
di desa untuk bekerja sama dalam pertolongan
persalinan. Bidan dapat memberikan imbalan jasa
yang sesuai apabila dukun menyerahkan ibu hamil
untuk bersalin ke tempat bidan. Dukun bayi dapat
dilibatkan dalam perawatan Bayi Baru Lahir ( BBL).
PENGENALAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN, PERSALINAN,
NIFAS, DAN RUJUKAN
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan < 22 minggu. Tanda – tandanya
: keluar darah merah, perdarahan yang banyak, perdarahan dengan nyeri.
b. Perdarahan pada masa kehamilan lanjut
Perlu diperhatikan bahwa sakit kepala menetap dan tidak hilang dengan
istirahat bias menunjukkan suatu masalah yang serius. Hal ini dapat
menyebabkan penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala
yang hebat dalam kehamilan adalah gejala preeklamsi.
d. Pengihatan/ pandangan kabur
Penglihatan ibu dapat berubah selama masa kehamilan. Masalah visual yang
mengancam jiwa adalah perubahan visual yang medadak, misalnya : tiba – tiba
pandang kabur atau berbayang, melihat bintik – bintik ( spot ), serta mata
berkunang – kunang. (PREEKLAMPSIA)
e. Bengkak pada muka, kaki dan tangan
Hampir separuh dari ibu – ibu akan mengalami bengkak pada kaki yang biasanya dapat hilang
setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak menjadi serius jika ditandai dengan :
muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai
dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, dan lain
– lain.
f. Nyeri perut hebat
Nyeri abdomen yang menunjukkan suatu masalah yang mengancam keselamatan jiwa
adalah nyeri perut hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Jika hal ini
terjadi, bias terjadi apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul,
persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, dan infeksi lain.
g. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerak janin mulai dirasakan oleh ibu pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu hamil
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika janin tidur, gerakannya akan
melemah. Normalnya, janin harus bergerak paling sedikit 3 kali periode 3 jam. Gerakan
janin akan lebih terasa jika ibu berbaring atau beristirahat, makan dan minum.
PENYULUHAN GIZI
Gizi adalah hubungan / pengaruh dari konsumsi makanan
terhadap derajat kesehatan atau penampilan seseorang.
Nutrisi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh
kembang janin, pemeliharaan kesehatan ibu, dan
persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Berat
badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan
usia kehamilan. Berat badan bertambah dengan normal,
menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan
ideal pada ibu hamil sebanyak 7 kg ( untuk ibu yang
gemuk ). Diluar batas itu di nilai normal
Kebutuhan gizi pada ibu hamil adalah :
1. Energi
Dihasilkan dari karbohidrat, protein dan zat patinya.
2. Protein
Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak biasanya. Protein hewani
lebih
Besar di bandingkan protein nabati.
3. Vitamin
Ada beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu hamil. Jika ibu hamil
sampai kekurangan vitamin, pembentukan sel-sel tubuh anak akan
berkurang.
Anak dapat kurang darah, cacat bawaan, kelainan bentuk, bahkan ibu dapat
keguguran. Vitamin yang dibutuhkan ibu hamil adalah B6, C, A, D, E dan K.
4. Mineral
a. Kalsium
Sangat penting karena dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Apabila
kekurangan kalsium, bayi yang dikandung akan menderita kelainan tulang
b. Fosfor
Mineral ini dapat diperoleh dari makanan sehari - hari. Fosfor berhubungan erat
dengan kalsium. Jika jumlahnya tidak seimbang di dalam tubuh, dapat terjadi
gangguan. Gangguan yang paling sering adalah kram pada tungkai.
c. Zat besi
Sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30 %. Berarti, ibu hamil
membutuhkan tambahan 700 – 800 mg zat besi. Kebutuhan zat besi ibu hamil
meningkat pada kehamilan trimester II dan III.
d. Zink
Mineral ini dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, biasanya cukup dari
makanan sehari – hari.
e. Fluor
Mineral fluor juga tidak banyak diperlukan. Dalam air minumnormal, cukup
mengandung fluor.
f. Yodium
PENYULUHAN KB
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Sebelum pemberian metode kontrasepsi,
misalnya pil, suntik, atau AKDR, terlebih dahulu menetukan
apakah ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus
atau masalah ( diabetes atau tekanan darah tinggi ) yang
membutuhkan pengamatan dan pengelolaan lebih lanjut
sehingga masalah utama dapat diketahui melalui anamnesis
dan setiap klien dapat memilih kontrasepsi yang di inginkan.
Salah satu usaha untuk menciptakan kesejahteraan adalah
dengan memberI nasihat perkawinan, pengobatan
kemandulan, dan memperkecil angka kelahiran (Depkes RI
1999) .
Metode tanpa alat, antara lain :
KB Alamiah ( KBA ), metode kalender, suhu basal,
lender serviks, simto termal, coitus interuptus.
PENCATATAN KEHAMILAN DAN
KEMATIAN IBU BAYI
Pencatatan adalah suatu kegiatan pokok baik di dalam maupun di
luar gedung puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan di desa
harus dicatat.
Kehamilan Ibu adalah dimulainya pembuahan sel telur oleh sperma
sampai dengan lahirnya janin; kehamilan normal 280 hari ( 40
minggu atau 9 bulan 7 hari ); dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kematian ibu adalah kematian seorang perempuan saat hamil atau
dalam 42 minggu setelah berhentinya kehamilan, tanpa memandang
durasi atau lokasi kehamilan, karena berbagai penyebab yang
berhubungan dengan distimulasi oleh kehamilan dan penanganannya,
tetapi tidak dari kasus – kasus kecelakaan atau incidental ( Depkes
RI, 1998 )
2. Tingginya AKI dan AKB di Indonesia
AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi. Tingginya angka kematian
ibu dan kematian bayi menunjukkan masih rendahnya kualitas
pelayanan kesehatan ( Maternal mortality is an indicator of how well
the entire health care system is functioning ). Berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia pada tahun 1994, AKI adalah 390
per 100.000 kelahiran hidup dan AKB 40 per 1.000 kelahiran hidup.
3. Penyebab Kematian Ibu dan Bayi
Penyebab kematian ibu diantaranya adalah perdarahan ( 42 % ),
eklamsia ( 13 % ), aborsi ( 11 % ), infeksi ( 10 % ), partus lama ( 9
% ), dan lain – lain ( 15 % ). Sedangkan AKI berdasarkan BPS ( 2003 )
adalah 35 per 1.000 kelahiran hidup, dengan penyebab gangguan
perinatal 34,7 %; sistem pernapasan 27,6 %; diare 9,4 %; sistem
pencernaan 4,3 %; tetanus 3,4 %; saraf 3,2 %; dan gejala tidak jelas
4,1 %.
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH