Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KUTIPAN DAN RUJUKAN


Makalah ini di ajukan untuk memenuhi syarat salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia
Dosen Pengampu: Arin Rukniyati Anas, M. Pd

Oleh:
Isna nuraufa fauziyah
Nur Halimah Azzahra

Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

STIT Al-Azami cianjur

2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha Esa, sehingga atas izin dan karunia-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis juga mengucapkan
terimakasih pada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah yang berjudul “Kutipan dan rujukan” disusun berdasarkan
berbagai sumber dan pembelajaran yang penulis dapatkan. Semoga memberikan
manfaat.
Tak ada jalan yang tak retak, maka begitu pula lah penulisan makalah ini
yang jauh dari kesempurnaan dan banyak kekeliruan disana-sini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu,
penulis menerima saran, kritik, dan pertanyaan demi perbaikan di masa yang akan
datang.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “Baik dan
Benar” dalam bahasa indonesia. pastinya banyak orang yang bertanya “bagaimana
menggunakan bahasa yang baik dan benar itu?”. Untuk memahami bagaimana
menggunakan bahasa yang baik dan benar, oleh karena itu saya akan memberikan
sedikit penjelasan. Bahasa Indonesia yang baik tentunya yaitu bahasa yang sesuai
dengan konteks, sedangkan bahasa Indonesia yang benar yaitu bahasa yang sesuai
dengan kaidah-kaidah dan aturan EYD. Tetapi dalam suatu penulisan bahasa,
bahasa yang baik dan benar itu bahasa yang mempunyai keterkaitan dalam 9
aspek penting yaitu:
1. Ragam bahasa
2. Ejaan yang disempurnakan
3. Diksi
4. Kalimat efektif
5. Alenea paragraph
6. Perencanaan penulisan karangan ilmiah
7. Kerangka karangan
8. Kutipan dan sistem rujukan
9. Abstrak dan daftar pustaka
Salah satu aspek di dalam penulisan bahasa adalah tentang kutipan dan
sistem rujukan. Kutipan dan sistem rujukan sangat berperan penting dalam sebuah
penulisan bahasa terutama dalam pembuatan karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah
merupakan salah satu bentuk pengabdian seseorang kepada keabadian perubahan.
Melalui tulisan karyailmiah,seseorang sedang menginformasikan ide, argumentasi
ataupun temuan dari hasil kegiatan ilmiah kepada pembaca. Dengan membaca
tulisan karya ilmiah, pembaca memperolehsejumlah informasi
untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari. Untuk itu, penulisan karya
ilmiah mempunyai fungsi transformasi dan kreasi ilmiah untuk merubah perilaku
individu maupun masyarakat.
Penulisan karya ilmiah harus diawali oleh serangkaian kegiatan
ilmiah, sehingga isi tulisan karya ilmiah merupakan pengetahuan yang “sahih”
(valid). Kegiatan ilmiah merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh
fakta,konsep, generalisasi dan teori yang memungkinkan manusia dapat
memahami fenomena dan menyolusikan masalah yangdihadapinya. Oleh karena
itu, karya ilmiah berisikan akumulasi pengetahuan yang berupa fakta, konsep,
generalisasi.
Sangat beralasan apabila penulisan karya ilmiah dipandang sulit, selain
kesulitan dari aspek isi yang harus dituliskan, kesulitan lain berkaitan dengan
aspek proses penulisan. Dalam proses penulisan karya ilmiah, penulis harus
memiliki kiat-kiat atau strategi meracik isi tulisan dalam norma-norma kaidah
kebahasaan serta mekanisme psikofisik untuk mengendalikan produktivitas yang
kontekstual oleh karena itu, isi karya ilmiah dipengaruhi juga keterampilan
penulis dalam meracik bahasa tulis melalui proses pengendalian psikofisik sesuai
dengan konteks.
Diluar kesulitan tersebut, masih ada kesulitan yang berkaitan dengan
pengutipan dalam tulisan karya ilmiah. Akibat kesalahan dalam pengutipan dapat
menjadi plagiat sehingga karya tulis itu tidak dapat dipandang ilmiah lagi. Harus
diakui bahwa perbedaan kualitas karya ilmiah yang dihasilkan oleh seseorang
merupakan realitas yang harus dijaga namun karya ilmiah yang sama dihasilkan
oleh orang yang berbeda itu harus ada dalam realitas. Untuk menjaga perbedaan
kualitas karya ilmiah, seseorang harus memiliki keterampilan meracik kutipan,
sama dengan keterampilan seseorang dalam meracik bumbu masakan.
Keterampilan meracik kutipan dalam penulisan karya ilmiah diperoleh
melalui proses belajar dan berlatih. Dimiliki apabila seseorang belajar dan berlatih
meracik kutipan dalam penulisan karya ilmiah dan teori yang telah dihasilkan dari
berbagai kegiatan ilmiah untuk memahami fenomena dan menyolusikan masalah
saat ini dan masa datang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kajian tentang kutipan?
2. Bagaimanakah kajian tentang sistem rujukan?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengkaji tentang kutipan dalam penulisan Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengkaji tentang sistem rujukan dalam penulisan Bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari
seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku,
kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau
bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika
seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan
yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian
terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi
pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai
kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu
dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang
pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan
tersebut.
1. Manfaat Kutipan
Manfaat kutipan diantaranya :
a. Untuk menegaskan isi uraian.
b. Untuk membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang
dibuat oleh penulis,
c. Untuk memperlihatkan kepada pembaca materi dan teori yang
digunakan penulis,
d. Untuk mengkaji interpretasi penulis terhadap bahan kutipan
yang digunakan,
e. Untuk menunjukkan bagian atau aspek topik yang akan dibahas,
dan
f. Untuk mencegah penggunaan dan pengakuan bahan tulisan
orang lain sebagai milik sendiri (plagiat).
2. Jenis Kutipan
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung (direct quotation) adalah kutipan hasil
penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang penyajiannya
sama persis dengan teks aslinya (yang dikutip). Dalam merujuk
sumber kutipan di teks utama, sebutkan referensinya dengan menulis
nama pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halamannya.
Kutipan Langsung dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1) Kutipan langsung yang tidak lebih dari 4 baris.
Ditulis menyatu dengan teks,  diapit tanda petik, jarak tulisan antara
baris dengan baris 2 spasi, Pada akhir kutipan diberi nomor
penunjukan setengah spasi ke atas, dan diberi catatan kaki.( Catatan
kaki ialah catatan pada kaki halaman untuk menerangkan sumber
kutipan yaitu nama pengarang, judul buku, jilid berapa, cetakan
keberapa, halaman berapa, nama penerbit, kota tempat buku sumber
diterbitkan dan tahun penerbitan). Sumber kutipan ditulis di antara
tanda kurung.
2) Kutipan langsung yang lebih dari 4 baris.
Kutipan itu dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi, jarak antara
baris dengan baris kutipan satu spasi, kutipan itu boleh diapit tanda
kutip boleh juga tidak, pada akhir kutipan dibubuhi nomor
penunjukan, seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan.
b. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung (indirect quotation) merupakan kutipan
hasil penelitian, hasil karya, atau pendapat orang lain yang
penyajiannya tidak sama dengan teks aslinya, melainkan
menggunakan bahasa atau kalimat penulis/peneliti sendiri. Dalam
pengutipan ini, sumber rujukan harus disebutkan, baik dengan nomor
halaman atau tanpa nomor halaman. Paling sedikit ada dua jenis
kutipan tidak langsung atau ada dua cara dalam mengutip secara tidak
langsung. Pertama, dengan meringkas, menyimpulkan, atau merujuk
pokok-pokok pikiran orang lain.
B. Sistem Rujukan
Yang dimaksud Sistem Rujukan di sini adalah dalam konteks penulisan
karya ilmiah,yaitu sebuah sistem yang digunakan sebagai referensi atau sumber
dari seorang penulis untuk menyatakan sesuatu dalam karya tulisannya.
1. Fungsi Sistem Rujukan
Fungsi Sistem Rujukan diantaranya :
a. Informasi
Memberikan jawaban atas pertanyaan tau kebutuhan informasi.
b. Bimbingan
Petugas rujukan menyisihkan waktunya untuk memberikan bimbingan
kepada pemakai perpustakaan agar dapat menggunakan perpustakaan
dengan baik dan efisien.
c. Pengarahan atau instruksi
Petugas rujukan memberikan pengarahan kepada pemakai
perpustakaan dengan baik dan efisien.
d. Supervisi
Petugas rujukan mengamati pemakai perpustakaan baik dalam hal
kebutuhan informasi yang diperlukan maupun latar belakang social dan
tingkat pendidikan pemakai serta bidang pendidian yang ditekuninya.
e. Bibiorgafi
Petugas rujukan membuat bibiografi untuk keentingan penelitian atau
mengenalkan bacaan yang menarik dan baik.
2. Sistem rujukan digunakan sebagai sumber referensi, jika penulis
a. Menggunakan kutipan dengan berbagai cara yang disebutkan di atas.
b. Menjelaskan dengan kata-kata sendiri pendapat penulis atau sumber lain,
c. Meminjam tabel, peta, atau diagram dari suatu sumber,
d. Menyusun diagram berdasarkan data penulis atau sumber lain,
e. Menyajikan suatu pembuktian khusus yang bukan suatu pengetahuan
umum, dan
f. Merujuk pada bagian lain pada teks.
3. Jenis rujukan format MLA dan format APA
a. satu penulis
Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian.
Jakarta: UI Press, 2000.
Sukadji, S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penelitian.
Jakarta: UI Press.
b. dua penulis
Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati. Dasar-dasar Menulis Karya
Ilmiah. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 1997.
Widyamartaya, Al., dan Sudiati , V. (1997). Dasar-dasar Menulis Karya
Ilmiah.Jakarta: Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
c. tiga penulis
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga, 1989.
Akhadiah, S., Arsyad, M.G., dan Ridwan, S. H. (1989). Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
d. lebih dari tiga penulis
Alwi, Hasan, et al. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.
Atau
Alwi, Hasan, dkk. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1993.
Alwi, H., et al. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Atau
Alwi, H., dkk. (1993). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
e. Lebih dari satu edisi
Gibaldi, Joseph. MLA Handbook for Writers of Research Papers. Ed. ke-5.
New York: The Modern Language Association of America, 1999.
Sugono, Dendy. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Ed. Rev. Jakarta:
Puspa Swara, 2002.
Gibaldi, J. (1999). MLA Handbook for Writers of Research Papers. (Ed. ke-
5). New York: The Modern Language Association of America.
Sugono, D. (2002). Berbahasa Indonesia dengan Benar. (Ed. Rev.) Jakarta:
Puspa Swara.
f. Penulis dengan beberapa buku
MLA: pencantuman buku didasarkan urutan tahun terbit.
APA: pencantuman buku didasarkan abjad judul buku.
Keraf, Gorys. Ko gmposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende,
Flores: Penerbit Nusa Indah, 1997.
- – -. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka
Utama, 1982.
Atau
Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka
Utama, 1982.
- – -. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende, Flores:
Penerbit Nusa Indah,1997.
Keraf, G. (1982). Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Penerbit Gramedia
Pustaka Utama.
Keraf, G. (1997). Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende,
Flores: Penerbit Nusa I ndah.
g. Surat kabar
Suwantono, Antonius. “Keanekaan Hayati Mikro-organisme: Menghargai
Mikroba Bangsa.”Kompas, 24 Des. 1995, 11.
“Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan
Disortasi Pasar.” Kompas, 23 Des. 1995, 13.
“Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali.” 
Tajuk Rencana (editorial).Kompas, 22 Des. 1995, 4.
Suwantono, A. Keanekaan Hayati Mikro-organisme: Menghargai Mikroba
Bangsa. (1995, 24 Desember). Kompas, 11.
Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam Impor Komponen dan
Disortasi Pasar. (1995, Desember 23). Kompas, 13.
Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus Kemitraan Deklarasi Bali.
Tajuk Rencana (editorial). (1995, 22 Desember). Kompas, 4.
h. Dokumen pemerintah
Biro Pusat Statistik.  Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija 1990. 
Jakarta: BPS, 1993.
Biro Pusat Statistik. (1993). Struktur Ongkos Usaha Tani Padi dan Palawija
1990.  Jakarta: BPS.
i. Naskah yang belum di terbitkan
Ibrahim, M.D., P. Tjitropranoto, dan Y. Slameka. “National Network of
Information Services in Indonesia: A Design Study.” Makalah tidak
diterbitkan, 1993.
Jadi
Ibrahim, M.D., Tjitropranoto, P.,  dan Slameka, Y. (1993). National
Network of Information Services in Indonesia: A Design Study.  Makalah
tidak diterbitkan.
j. pengutipan rujukan dari internet.
1) Dari WWW
Walker, Janice R. “MLA-Style Citations of Electronic Sources.” Style
Sheet.http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html  (10 Feb. 1996)
2) Dari File Transfer Protocol (kutipan yang dipunggah [download]
melalui FTP)
Johnson-Eilola, Jordan, “Little Machines: Rearticulating Hypertext
Users.” ftp daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola (10 Feb.1996)
3) Dari ratron (surat elektron, e-mail)
Bruckman, Amy S. “MOOSE Crossing
Proposal.” Mediamoo@media.mit.edu (20 Des. 1994)
4) Dari komunikasi lisan sinkronis (chatting), nama teman chatting
menggantikan nama penulis, jenis komunikasi (misalnya, wawancara
pribadi, alamat ratron (jika ada), tanggal komunikasi dalam tanda
kurung.
Marsha s_Guest. Personal interview. Telnet daedalus.com 7777  10
Feb 1996)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Kutipan merupakan sebuah sistem pengambilan sebagian data berupa
kalimat baik tulisan maupun lisan dari pendapat orang lain baik langsung
maupun tidak langsung untuk dijadikan sebagai acuan dan pendukung
sebuah karya.
2. Sistem rujukan dalam konteks karya ilmiah merupakan sebuah data
informasi atau sumber untuk menunjukkan darimana sebuah kutipan
diambil sehingga dapat disesuaikan atau dipertanggungjawabkan.
B. Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memotivasi
saya dalam membuat makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua kalangan.

 
DAFTAR  PUSTAKA
 Khairunnisa,Anis. “Makalah Kutipan dan Sistem Rujukan “ http://makalah-
ankasa.blogspot.com/2013/09/makalah-kutipan-dan-rujukan_29.html  ( 14 Maret
2015 )

      Pujiyono,Slamet. “Kutipan dan Sistem Rujukan dalam


Karya Ilmiah”http://smoeland.blogspot.com/2013/01/penggunaan-kutipan-dalam-
karya-ilmiah.html (14 Maret 2015 )

     Yasin,Muhammad. “Rujukan dan Kutipan Bahasa


Indonesia”https://omdompetaub.wordpress.com/tag/kutipan-dan-sistem-rujukan/

(16 Maret 2015 )

     Suparni,Dra. 2009. Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pt.


Aditya MW.

Sumber:

http://belajarpsikologi.com/format-penulisan-karya-ilmiah/

http://feb.unila.ac.id/d3pms/wp-
content/uploads/2015/06/panduan_penulisan_laporan_akhir.pdf

http://akbarusan.blogspot.co.id/2013/10/9-unsur-tata-cara-penulisan-karya-
ilmiah.html

Anda mungkin juga menyukai