Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalatu wassalamu ala asrofil Ambiya Iwal

mursalin wa'ala alihi wa shahbihi ajma'in


Yang saya hormati kepala yayasan Miftahul Ulum Bandar Lampung
Yang saya hormati kepala sekolah MTSN SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung beserta
rekan-rekan guru dan seluruh staf TU
Yang saya banggakan rekan mahasiswa ppl uin raden intan lampung
Yang saya sayangi siswa-siswi MTS dan SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung

Pertama-tama marilah kita ucapkan puji syukur kepada Allah SWT karena -pagi hari ini kita
bisa melaksanakan upacara hari Senin dengan Penuh hikmat dan dalam keadaan sehat
walafiat. Sholawat serta salam marilah kita sampaikan kepada Rasullah SAW. Smga kita
semua mwndapat syafaatnya di yaumil akhir nanti

Ibu mengucapkan terima kasih, dan apresiasi kepada petugas upacara hari ini yang sudah
cukup baik menjalankan tugasnya. Semoga kedepannya dapat lebih baik lagi

Anak-anakku sekalian, khususnya siswa-siswi sekolah... yang sangat ibu cintai dan sayangi.
Dalam kesempatan kali ini, ibu sebagai pembina upacara bendera akan menyampaikan
sebuah amanat yang berkaitan dengan etika dalam menuntut ilmu.

Mencari ilmu atau menuntut ilmu, dalam ajaran Islam, merupakan sesuatu yang diwajibkan


atas setiap muslim laki-laki dan perempuan, baik itu menuntut ilmu agama yang
hukumnya fardu ain, atau pun ilmu-ilmu lain yang menyangkut kemaslahatan umum yang
hukumnya fardu kifayah. serta ilmu lainnya. Betapa pentingnya kedudukan ilmu dalam
kehidupan ini. Ilmu merupakan sesuatu yang mulia, sebab ia adalah pemberian Allah.
Dalam menuntut ilmu diperlukan etika atau tatakrama, hal ini bertujuan agar ilmu yang
dituntut menjadi ilmu yang berkah dan bermanfaat, serta bisa menyelamatkan dan
membahagiakan hidupnya di dunia dan di akhirat kelak.
Berikut lima etika dalam menuntut ilmu yang sangat penting diketahui.
1. Ikhlas karena Allah
Hendaknya niat kita menuntut ilmu adalah karena Allah Swt, dan bukan niat karena yang
lain. Sebab, dalam menuntut ilmu kita butuh ridha Allah. Jika ridha Allah sudah didapat,
maka tujuan-tujuan yang lain akan menghampiri, sebagaimana hukum alam yang tidak
tertulis, kalau seseorang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, maka setiap ucapannya akan
lebih didengarkan oleh orang lain.
2. Untuk menghilangkan kebodohan
Semua orang pada mulanya bodoh, maka menuntut ilmu hendaknya juga berniat untuk
menghilangkan kebodohan dari diri kita. Setelah kita menjadi orang yang memiliki ilmu,
maka kita harus mengajarkannya kepada orang lain, agar ilmu yang kita dapat menjadi ilmu
yang bermanfaat, dan orang lain yang awalnya tidak tahu ilmu bisa menjadi tahu.
3. Lapang Dada dalam Menerima Perbedaan
Jika ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima perbedaan itu dengan
lapang dada. Karena itu, jangan sampai kita menghina atau menjelekkan orang lain yang
kebetulan berbeda pendapat dengan kita.
4. Mengamalkan ilmu yang didapat
Termasuk adab bagi penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh. Sebab,
amal adalah buah dari ilmu. Ilmu yang tidak diamalkan seperti pohon yang tidak berbuah.
Hanya tumbuh tinggi menjulang, sementara tidak bisa memberi manfaat kepada orang lain.
5. Memuliakan guru
Penuntut ilmu harus bisa menghormati serta memuliakan gurunya. Ia harus taat saat
diperintah untuk mengerjakan tugas atau pun pekerjaan rumah. Dan jika timbul perbedaan
pendapat antara murid dan gurunya, maka murid harus tetap bisa menaruh hormat dan
tidak mencelanya.
Inilah lima etika atau adab dalam menuntut ilmu agar ilmu yang diperoleh menjadi ilmu
yang berkah dan bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai