disusun oleh
tim penyusun/pengembang kurikulum
SMK miftahul ulum bandar lampung
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks SMK Miftahul Ulum Bandar
Lampung dapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMK
Miftahul Ulum Bandar Lampung menghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh Kelompok kerja
yang terdiri dari para guru dan karyawan. Laporan dari kelompok kerja dibahas oleh TPK SMK
Miftahul Ulum Bandar Lampung, kemudian dirangkum dan disusun menjadi laporan oleh TPK.
Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk mengkaji kodisi riil sekolah dan dibandingkan dengan
kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan). Analisis konteks
disusun bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi sekolah dan dapat dijadikan sebagai acuan
sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum, juga sebagai bahan pertimbangan dari pihak-pihak
yang terkait untuk mengLampungl kebijakan tentang SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung.
Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks ini, maka kami mengucapkan terima-kasih
kepada ;
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung
2. Komite SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung
3. Dewan Pendidik dan karyawan SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung
Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi kemajuan
SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung khususnya dan Dunia Pendidikan pada umumnya. Amiin.
Dengan pertimbangan Komite SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung, Laporan Hasil Analisis
Konteks SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung telah disetujui dan disahkan pada Januari 2021,
kemudian digunakan sebagai salah satu acuan penyusunan untuk Dokumen Kurikulum SMK
Miftahul Ulum Bandar Lampung
A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi,
2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5.
Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga untuk dapat
memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran,
dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik
maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan kriteria
minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perecanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar Penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur, dan instrumen Penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria
tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran
pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan
fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria
minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium,
bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
Analisis konteks merupakan acuan bagi tim pengembang kurukulum untuk menyusun
dokumen I, untuk itu mengkaji kodisi riil sekolah dan dibandingkan dengan kondisi ideal seperti
yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan) sangatlah penting dilakukan bertujuan
untuk mengetahui secara detail kondisi sekolah dan dapat dijadikan sebagai acuan sekolah untuk
menyusun dokumen I Kurikulum, juga sebagai bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait
untuk mengLampungl kebijakan tentang SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung.
Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks ini tim pengembang kurikulum dapat
merumuskan dokumen I KTSP SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung tahun 2021-2022.
Semoga dengan adanya dokumen analisis konteks ini dokumen I KTSP SMK Miftahul Ulum
Bandar Lampung dapat mendekati kesempurnaan dan kepada pihak-pihak yang terkait dapat
mengLampungl kebijakan yang tepat untuk SMK Miftahul Ulum Bandar Lampung .
Kepada Semua Pihak yang telah membantu selesainya dokumen analisis konteks SMK
Miftahul Ulum Bandar Lampung ini, Kami ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya dan berdoa
semoga Allah swt.membalas amal baik bapak/ibu/sdr. dengan pahala yang berlipat ganda.
Akhirnya Kepada Allah jualah kita semua bertawakal, semoga apapun yang kita lakukan
senantiasa mendapat ridho-nya. Amin.