Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN HASIL ANALISIS KONTEKS

SMK MA’ARIF 1 SLEMAN


Tahun Pelajaran 2021/2022

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BALAI PENDIDIKAN MENENGAH KABUPATEN SLEMAN
SMK MA’ARIF 1 SLEMAN
Alamat: Watukarung, Margoagung, Seyegan, Sleman, Kode Pos 55561
Telp.08112657160
e-mail:smkmaarif1sleman@yahoo.com
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat Hidayah dan
Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Analisis Konteks
SMK Ma’arif 1 Sleman, sebagai salah satu acuan atau pertimbangan dalam pengembangan
KTSP tahun pelajaran 2021/2022.

Laporan ini dapat tersusun hingga selesai berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah
memberikan pembinaan dan bimbingan sebagai bahan masukan untuk kami. Untuk itu pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga Daerah Istimewa Yogyakarta


2. Balai Dikmen Kabupaten Sleman
3. Pengawas SMK dari Balai Dikmen Kabupaten Sleman
4. Komite Sekolah SMK Ma’arif 1 Sleman
5. DUDIKA Kompetensi Keahlian AKL
6. DUDIKA Kompetensi Keahlian TBSM
7. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan laporan analisis konteks ini.

Harapan kami semoga laporan analisis konteks ini dapat membantu dalam proses
pengembangan kurikulum satuan pendidikan SMK Ma’arif 1 Sleman kedepannya, sehingga
dapat meningkatkan kualitasnya menjadi lebih baik lagi. Namun begitu, kami menyadari
masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dari segi susunan kalimat maupun penulisan
kalimat dalam laporan ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.

Sleman, Juli 2021

Kepala Sekolah

ii
Drs. Murdiyanta
NIP: -

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah penyusunan oleh Tim Pengembang Kurikulum SMK MA’ARIF 1 SLEMAN,


disahkan oleh Kepala Sekolah dengan diketahui Komite Sekolah untuk digunakan sebagai
acuan atau pertimbangan pengembangan kurikulum satuan pendidikan (KTSP) Tahun
Pelajaran 2021/2022.

Disahkan di : Sleman

Tanggal : Juli 2021

Mengetahui:

Ketua Komite Kepala SMK Ma’arif 1 Sleman

Waldjijana, S. IP Drs. Murdiyanta


NIP: - NIP: -

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................iii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................1

1. Kondisi Ideal Suatu Sekolah Berdasarkan SNP..........................................................1

2. Kondisi Nyata SMK Ma’arif 1 Sleman.......................................................................2

3. Upaya atau Langkah Memenuhi Kondisi Ideal...........................................................4

B. DASAR KEBIJAKAN....................................................................................................4

C. TUJUAN DAN MANFAAT...........................................................................................6

BAB II........................................................................................................................................8

HASIL ANALISIS KONTEKS.................................................................................................8

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan............................................................................8

1. Analisis Standar Kompetensi Lulusan.........................................................................8

2. Analisis Standar Isi....................................................................................................18

3. Analisis Standar Proses.............................................................................................25

4. Analisis Standar Penilaian.........................................................................................37

5. Analisis Standar Pengelolaan....................................................................................38

B. ANALISIS KONDISI INTERNAL SATUAN PENDIDIKAN...................................40

C. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN....44

BAB III.....................................................................................................................................52

PENUTUP................................................................................................................................52

A. KESIMPULAN.............................................................................................................52

iv
1. Standar Isi:.................................................................................................................52

2. Standar Proses...........................................................................................................53

3. Standar Penilaian.......................................................................................................53

4. Standar Pengelolaan..................................................................................................53

5. Kondisi Internal Satuan Pendidikan..........................................................................53

6. Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan...................................................54

B. REKOMENDASI..........................................................................................................54

v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kurikulum merupakan salah satu bagian utama dalam sistem Pendidikan


persekolahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Dalam pasal 7 ayat 1 disampaikan bahwa kurikulum merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Setiap lembaga pendidikan persekolahan
(khususnya lembaga pendidikan pada jalur formal: TK/RA, SD/MI, SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA) diberikan kewenangan untuk menyusun, mengelola dan
mengembangkan sendiri kurikulum pada tingkat satuan pendidikan (KTSP) masing-
masing. Dalam penjelasan tersebut, SMA dan SMK merupakan salah satu satuan
pendidikan yang juga mempunyai kewenangan untuk menyusun dan mengembangkan
sendiri kurikulum operasional pada wilayah satuan pendidikannya.

1. Kondisi Ideal Suatu Sekolah Berdasarkan SNP

Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal tentang sistem


pendidikan pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia agar tercapai
kompetensi lulusan sesuai kebutuhan pengguna lulusan.
Kondisi ideal suatu sekolah haruslah berpedoman pada Standar Nasional
Pendidikan berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 34
Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) Sekolah Menengah
Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan, adapun SNP SMK terdiri atas delapan ( 8 )
standar, yaitu ; 1. Standar Kompetensi Lulusan, 2. Standar Isi, 3. Standar Proses
pembelajaran, 4. Standar Penilaian Pendidikan, 5. Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, 6. Standar Sarana dan prasarana, 7. Standar Pengelolaan dan 8. Standar
Biaya operasi.
Dengan memenuhi kriteria standar minimal berdasarkan SNP tersebut, sekolah
diharapkan dapat menjadi tempat ideal untuk mencetak generasi unggulan yang
berkompeten sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan.

1
2. Kondisi Nyata SMK Ma’arif 1 Sleman

SMK Ma’arif 1 Sleman merupakan salah satu SMK swasta yang terletak di
daerah pedesaan dan juga dekat dengan perbatasan antara provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Jawa Tengah, sehingga peserta didik berasal dari daerah Jawa Tengah
dan DIY yang memiliki karakteristik yang berbeda, sebagian peserta didik adalah
anak-anak pondok pesantren dan mayoritas berasal dari kalangan menengah kebawah
dan latar pendidikan orang tua masih tergolong rendah, sehingga dalam pelaksanaan
pembelajaran membutuhkan perhatian yang maksimal. Untuk mewujudkan
pembelajaran yang efektif serta sesuai dengan karakteristik peserta didik maka SMK
Ma’arif 1 Sleman berusaha dengan memenuhi standar pendidikan nasional yang
meliputi delapan (8) standar, yaitu; 1. Standar Kompetensi Lulusan, 2. Standar Isi, 3.
Standar Proses pembelajaran, 4. Standar Penilaian Pendidikan, 5. Standar Pendidik
dan Tenaga Kependidikan, 6. Standar Sarana dan prasarana, 7. Standar Pengelolaan
dan 8, Standar Biaya Operasi.
Standar isi di SMK Ma’arif 1 Sleman 95% sesuai dengan kondisi ideal pada
mata pelajaran estetika keagamaan dan seni yang antara lain bahasa Jawa, seni baca
Alqur’an, sudah mulai berjalan secara efektif, namun belum maksimal. Standar
kompetensi lulusan sudah mengacu SKL kelompok mata pelajaran. Pada standar
proses baru 70% guru melakukan analisis SKL-KI-KD serta belum seluruh guru
melampirkan instrument penilaian dalam penyusunan RPP.
Standar pendidik 80% sudah berijazah S-1/D-4 namun tenaga kependidikan
kepala tenaga administrasi masih berijazah SLTA. Sarana dan prasarana di SMK
Ma’arif 1 Sleman belum lengkap peralatan bengkel masih sangat sederhana
perpustakaan ada tetapi belum sesuai standart computer juga belum sesuai kebutuhan.
Standar Pengelolaan sudah terlaksana dengan baik. Standar pembiayaan, siswa di
SMK Ma’arif 1 Sleman kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke
bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar
Sarana. Kondisi nyata SMK Ma’arif 1 Sleman dapat dilihat pada tabel 1

2
Tabel 1. Hasil Analisis Konteks SMK Ma'arif 1 Sleman Tahun Ajaran 2020/2021

Analisis Standar Nasional Pendidikan Analisis Kondisi Satuan Analisis Kondisi


Pendidikan Lingkungan Satuan
Standar Isi SKL Standar Proses Standar Penilai pendidikan
1) Satuan Kelompok mata 1) Dalam 1) Sebagian besar 1) Kemampuan rata-rata 1) Komite sekolah belum
pelajaran sudah
pendidikan pengembangan guru belum intake siswa masih bisa selalu hadir dalam
mengacu pada
belum peraturan yang silabus guru melaksanaan dibawah 7,50 setiap koordinasi dan
telah ditentukan
memanfaatkan sudah penelaahan 2) 5 % persentase kegiatan sekolah
limbah melakukan instrumen pendidik belum 2) Tidak semua anggota
menjadi suatu analisis SKL- penilaian hasil memiliki ijasah S-1 sekolah mengerti tentang
barang yang KI-KD, tetapi belajar 3) ruangan kelas belum keberadaan Dewan
bernilai seni belum ada LCD Pendidikan
2) Kegiatan
2) Seni Hadroh menyeluruh 4) Perpust: belum ada 3) Dewan Pendidikan tidak
pengembangan
sudah dapat 2) Dalam Softwar Sistem selalu dilibatkan dalam
diri belum
berjalan penyusunan Aplikasi,Penempatan kegiatan sekolah
dibuktikan
dengan efektif silabus guru buku. 4) Sekolah belum
dengan surat
3) Pemilihan sudah 5) 75% siswa kurang mempunyai akses untuk
keterangan
bakat tidak menyusun mampu bisa memperoleh
3) Sebagian guru
berdasar atas silabus secara dukungan dana
belum
talent mandiri tetapi pembinaan
memberikan
skouting,sehin belum
hasil UH
gga belum menyeluruh
kepada siswa
1
jelas bakat 3) Masih ada sebelum UH
yang beberapa guru berikutnya,
sebenarnya menyusun RPP yang belum
dari siswa tidak tuntas
4) Peserta didik melampirkan mengikuti
belum instrumen pembel remidi
maksimal penilaian.
mendapatkan 4) Rasio buku teks
pelayanan pelajaranuntuk
pendidikan peserta didik
yang bermutu, belum
serta mencapai
memperoleh perbandingan
kesempatan 1:3
untuk 5) Belum semua
mengekspresik guru melakukan
an dirinya analisis hasil
secara bebas, penilaian
dinamis dan pembelajaran.
menyenangkan 6) Belum semua
5) Pelaksanaan guru melakukan
kurikulum Evaluasi proses

2
masih klasikal pembelajaran
dan belum dilakukan
memungkinka dengan cara
n peserta didik membandingka
mendapat n proses yang
pelayanan dilakukan guru
yang dengan standar
maksimal
sesuai dengan
kondisi peserta
didik

3
3. Upaya atau Langkah Memenuhi Kondisi Ideal

Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu
berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalui
pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan
menyebabkan SMK Ma’arif 1 Sleman menjadi sekolah pilihan masyarakat di Sleman
dan sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang cukup dan ekonomi rendah ke menengah
berkecukupan, maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan
diharapkan dapat tercapai.

B. DASAR KEBIJAKAN

Landasan hukum yang digunakan dalam analisis konteks antara lain:


1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. PP Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 01/KB/2020, Nomor 516 Tahun
2020, Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik
2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
4. Permendikbud Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
5. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
6. Permendikbud Nomor 62Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan
Dasar dan Menengah
7. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai
Ekstrakurikuler Wajib
8. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan Pendidikan Menengah
9. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Implementasi Mulok Kurikulum 2013
10. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah
11. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
12. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah

4
13. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah
14. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar
dan Menengah
15. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD Pelajaran pada kurikulum
2013 Pendidikan Dasar dan Menengah
16. Permendikbud Nomor 75 tahun 2016 tentang sekolah sejahtera.
17. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang model pembelajaran Teaching Factory
18. Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala
Sekolah dan Pengawas
19. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
20. Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar Nasinal Pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan
21. Surat Edaran Kemendikbud Nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pembelajaran di
Rumah
22. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian
SMK/MAK
23. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum
SMK/MAK
24. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B),
Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi Keahlian
(C3)
25. Peraturan Daerah DIY Nomor 8 Tahun 2010 Tentang Penanggulangan Bencana
26. Peraturan Daerah DIY Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya
27. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 54 Tahun 2011 tentang
Pendidikan Etika Berlalulintas Pada Satuan Pendidikan
28. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penerapan Nilai-nilai luhur Budaya dalam Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
29. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 64/KEP/2013 tentang mata
pelajaran Bahasa Jawa Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah

5
30. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 66/KEP/2013 tentang
Kurikulum Pendidikan Berbasis Budaya
31. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 109 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Reproduksi Remaja
32. Peraturan Kepala Dinas Dikpora DIY Nomor 1501 PERKA 2018 Tentang Pedoman
Penyusunan Kalender Pendidikan di DIY Tahun Pelajaran 2020/2021
33. Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada
Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus
34. SE Mendikbud No 14/2019 tentang Penyederhanaan RPP
35. Surat Edaran Mendikbud nomor 01 tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasioanal
dan Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah dalam Masa Darurat
Penyebaran Covid-19
36. Persesjen Kemdikbud nomor 23 Tahun 2020 tentang spesifikasi Teknis, Bentuk, dan
Tata cara Pengisian Blangko Ijazah Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
37. Surat Edaran Sesjen Kemdikbud nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Belajar Masa Darurat Penyebaran Covid-19

C. TUJUAN DAN MANFAAT

Analisis konteks pada dasarnya merupakan suatu proses atau cara menelaah berbagai
konteks yang ada pada suatu lembaga dalam rangka memperoleh pemahaman kondisi dan
profil lembaga secara objektif. Secara umum, analisis konteks dimaksudkan agar suatu
lembaga (khususnya lembaga pendidikan) memperoleh gambaran secara objektif tentang
status kondisi atau keadaannya dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan. Gambaran
objektif biasanya disampaikan dalam bentuk profil lembaga. Status lembaga dapat
diungkapkan dalam bentuk naratif, kuantitatif atau gabungan keduanya.
Melalui gambaran tentang status tersebut, setiap lembaga dapat memahami secara
benar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman untuk bisa mempertahankan diri
serta melakukan berbagai kegiatan ekspansi. Gambaran status lembaga juga dapat
dijadikan dasar untuk membuat rencana program pembenahan kedalam, terutama jika
konisi lembaga berada dalam keadaan yang lemah dari berbagai aspek termasuk jumlah
animo dan pemasukan finansial yang semakin menurun.
Dalam suatu lembaga pendidikan, analisis konteks secara umum berguna dalam
membantu lembaga pendidikan tersebut memperoleh gambaran yang faktual, objektif dan

6
bermakna tentang berbagai komponen penyelenggaraan pendidikan. Berdasarkan
gambaran tersebut maka analisis konteks dapat bermanfaat untuk:
1. Memetakan kapasitas satuan pendidikan terhadap keterlaksanaan standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian)
2. Menelaah berbagai kondisi yang menjadi penghambat dan pendukung dalam
pengembangan berbagai program pendidikan yang dijalankan.
3. Memberikan ragam kondisi faktual yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk
menyadarkan seluruh sumber daya manusia yang bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan lembaga pendidikan, terutama memahami berbagai kondisi yang
harus diperbaiki, ditata ulang atau mungkin harus ditiadakan.
4. Menggambarkan kondisi objektif yang dijadikan dasar bagi lembaga dalam
mengembangkan berbagai program perbaikan, pemeliharan dan unggulan dalam
rangka mendorong lembaga secara bertahap mencapai visi dan misi yang
ditetapkan.

7
BAB II
HASIL ANALISIS KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Kompetensi Lulusan

a. Hasil Analisis SKL Satuan Pendidikan

No. SKL Satuan Pendidikan SKL KELOMPOK SKL MAPEL KET


MAPEL
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial


ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,
kritis, kreatif, dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan

8
No. SKL Satuan Pendidikan SKL KELOMPOK SKL MAPEL KET
MAPEL
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah
kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial

12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab

13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara


secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia

14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya

15. Mengapresiasi karya seni dan budaya

16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta


kebersihan lingkungan

18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun

19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat

9
No. SKL Satuan Pendidikan SKL KELOMPOK SKL MAPEL KET
MAPEL
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis


dan estetis

22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara


dalam bahasa Indonesia dan Inggris

23. Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk


memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi
sesuai dengan kejuruannya

b. Hasil Analisis SKL Kelompok Mata Pelajaran

KELOMPOK
NO. MATA SKL KELOMPOK MAPEL SKL MAPEL PENILAIAN
PELAJARAN
1. Agama dan Akhlak membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa Penilaian Afektif ,
Mulia kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut Penugasan dan
dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, Unjuk Kerja
kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika, jasmani, olahraga,
dan kesehatan.
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
2. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan
sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global
3. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
4. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di

10
KELOMPOK
NO. MATA SKL KELOMPOK MAPEL SKL MAPEL PENILAIAN
PELAJARAN
masyarakat
5. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap
orang lain
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi
yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan
7. Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran
jasmani dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama
8. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan
secara bertanggung jawab
2 Kewarganegaraan dan membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
Kepribadian kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni
dan budaya, dan pendidikan jasmani.
1. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia
2. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan
perundangan
3. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan
sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global
4. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
5. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan
kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya

11
KELOMPOK
NO. MATA SKL KELOMPOK MAPEL SKL MAPEL PENILAIAN
PELAJARAN
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun
melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi
7. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas
perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10. Berkarya secara kreatif, baik individual maupun kelompok
11. Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
12. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk
meningkatkan ketaqwaan dan memperkuat kepribadian
13. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan
di masyarakat
14. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap
orang lain
15. Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika
3 Ilmu Pengetahuan dan mengembangkan logika, kemampuan berpikir dan analisis peserta didik .Pada satuan pendidikan
Teknologi SMA/MA/SMALB/Paket C, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, matematika,
ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan
komunikasi, serta muatan lokal yang relevan
1. Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan, dan teknologi secara logis, kritis, kreatif, dan
inovatif
2. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif secara mandiri
3. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri
4. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif, dan etos kerja untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam

12
bidang iptek
5. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
6. Menunjukkan kemampuan menganalisis fenomena alam dan sosial sesuai dengan kekhasan daerah
masing-masing
7. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
8. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk
pemanfaatan teknologi informasi
9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10.Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia
dan Inggris
11.Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
4 Estetika membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, dan muatan
lokal yang relevan
1. Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni
2. Menunjukkan apresiasi terhadap karya seni
3. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni
Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

13
5 Pendidikan Jasmani, jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu pengetahuan alam, dan
Olah Raga, dan membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan
Kesehatan menumbuhkan rasa sportivitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan pendidikan muatan lokal yang relevan
1. Menjaga kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
2. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan potensi
lokal untuk menunjang kesehatan, ketahanan, dan kebugaran jasmani
Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan

c. Hasil Analisis SKL Mata Pelajaran Matematika

Kelas
Tkt X
X XII
No SKL STANDAR KOMPETESI KOMPETENSI DASAR I
Ranah
1 2 1 2 1 2
1. Menyelesaikan masalah C3 Aljabar 1.1 Menggunakan aturan pangkat, akar, dan v
yang berkaitan dengan 1. Memecahkan masalah yang logaritma
aturan pangkat, akar dan berkaitan dengan bentuk 1.1 Melakukan manipulasi aljabar dalam v
logaritma, fungsi aljabar pangkat, akar, dan logaritma perhitungan yang melibatkan pangkat,
sederhana, fungsi kuadrat, akar, dan logaritma
fungsi eksponen dan 2. Memecahkan masalah 2.1 Memahami konsep fungsi v
grafiknya, fungsi komposisi yang berkaitan dengan 2.2 Menggambar grafik fungsi aljabar sederhana v

14
dan fungsi invers, persamaan fungsi, persamaan dan dan fungsi kuadrat
dan pertidaksamaan kuadrat, fungsi kuadrat serta 2.3 Menggunakan sifat dan aturan tentang v
persamaan lingkaran dan pertidaksamaan kuadrat persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
persamaan garis 2.4 Melakukan manipulasi aljabar dalam v
singgungnya, suku banyak, perhitungan yang berkaitan dengan
algoritma pembagian dan persamaan dan
teorema sisa, program linear, pertidaksamaan kuadrat
matriks dan determinan, 2.5 Merancang model matematika dari v
vektor, transformasi masalah yang berkaitan dengan
geometri dan komposisinya, persamaan dan/atau fungsi kuadrat
barisan dan deret, serta 2.6 Menyelesaikan model matematika dari v
menggunakannya dalam masalah yang berkaitan dengan
pemecahan masalah persamaan dan/atau fungsi kuadrat dan
penafsirannya
3. Menyusun persamaan Menyusun persamaan lingkaran yang v
lingkaran dan garis memenuhi persyaratan yang ditentukan
singgungnya Menentukan persamaan garis v
singgung pada lingkaran dalam
berbagai situasi
4. Menggunakan aturan 4.1 Menggunakan algoritma pembagian v
sukubanyak dalam sukubanyak untuk menentukan hasil bagi
penyelesaian masalah dan sisa pembagian
4.2 Menggunakan teorema sisa dan teorema v
faktor dalam pemecahan masalah
5 Menentukan komposisi dua 5.1 Menentukan komposisi fungsi dari dua v
fungsi dan invers suatu fungsi
fungsi 5.2 Menentukan invers suatu fungsi v

15
4. Analisis Standar Isi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21


Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
menjelaskan bahwa Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan
nasional dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria
ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang
dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Di SMK Ma’arif 1 Sleman, pengembangan KTSP masih belum bisa
mensinergikan semua komponen yang ada secara maksimal, baik dari internal sekolah
maupun eksternal. Pandemi covid19 yang terjadi saat ini juga menjadi kendala
tersendiri dalam pelaksanaan/pemenuhan standar isi sesuai dengan kriteria SNP.
Namun begitu, sekolah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan dengan
bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menjaga dan/atau meningkatkan kualitas
lulusan.
Terkait dengan perencanaan pembelajaran, masih banyak guru yang belum
memahami standar isi. Hal ini yang menyebabkan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi tidak sepenuhnya mengacu pada Revisi Kurikulum 2013 dan kurikulum
pandemi (KI-KD Esensial). Akibatnya, kurang ada pengintegrasian Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK), Higher Order Thingking Skill (HOTS), Creative, Critical
Thinking, Communicative, dan Collaborative (4C) dalam pembelajaran.
Untuk mengetahui kondisi riil, peluang, tantangan dan kesenjangan yang ada,
sekolah melaksanakan analisis standar isi dengan komponen yang dianalisis yaitu
kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan,
dan pengembangan RPP. Hasil analisis digunakan untuk menentukan langkah tindak
lanjut yang perlu diambil sebagai perbaikan. Analisis Standar Isi dapat dilihat di table
berikut ini.

16
ANALISIS STANDAR ISI

Nama Sekolah : SMK MA’ARIF 1 SLEMAN


Alamat Sekolah : Watukarung, Margoagung, Seyegan, Sleman
Tahun Pelajaran : 2021/2022

N KONDISI RIIL RENCANA TINDAK


KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN LANJUT

1 Kerangka  KTSP  Dalam  Sekolah dan  Dalam  Dilakukan reviu


Dasar dikembangkan pengembangan Komite sekolah pengembangan KTSP dokumen KTSP
Kurikulum oleh sekolah dan KTSP yang harus bisa belum sehingga memenuhi
komite sekolah memenuhi prinsip- bersinergi dalam memperhatikan setiap prinsip
berpedoman pada prinsip pengembangan prinsip-prinsip pengembangan
standar isi dan pengembangan KTSP sehingga pengembangan kurikulum
standar kurikulum terutama dapat berjalan kurikulum terutama khususnya prinsip
kompetensi prinsip berpusat secara optimal prinsip berpusat pada berpusat pada
lulusan serta pada potensi, dan menghasilkan potensi, potensi,
panduan perkembangan, produk yang perkembangan, perkembangan,
penyusunan KTSP kebutuhan, dan sesuai dengan kebutuhan, dan kebutuhan, dan
yang disusun oleh kepentingan peserta tuntutan dunia kepentingan peserta kepentingan peserta
BSNP. didik dan usaha/industri. didik dan didik dan
lingkungannya lingkungannya. lingkungannya.
akan bermanfaat
signifikan bagi
kualitas
output/lulusan
sekolah.

17
N KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN LANJUT

2 Struktur Struktur Kurikulum  Penentuan  Diperlukan adanya  Belum adanya  Mengundang pihak
KTSP Kurikulum penambahan materi koordinasi dan koordinasi dan IDUKA dalam
Kurikulum
2013 disusun yang sesuai dengan komunikasi yang komunikasi yang penyusunan dan
berdasarkan permintaan pasar maksimal antara maksimal antara pengembangan
Keputusan Dirjen tenaga pihak sekolah dan pihak sekolah dan KTSP dan
Dikdasmen No. kerja/IDUKA IDUKA dalam IDUKA dalam melibatkan mereka
07/D.D5/KK/2018 pengembangan pengembangan KTSP secara lebih
KTSP maksimal.
Juli 2021
 Banyak kendala  KI KD esensial belum Waka Kurikulum
 Pengembangan yang dialami bisa memenuhi  Perlu
kurikulum darurat peserta didik kebutuhan peserta dipertimbangkan dan
Covid-19 yang maupun pihak didik, khusunya untuk dicarikan solusi
sesuai dengan sekolah dalam Mapel Praktik yang untuk
keadaan peserta masa pandemi jam tatap mukanya pengembangan dan
didik covid19 sangat kurang. pelaksanaan
kurikulum darurat
covid19 agar tetap
mampu memenuhi
kebutuhan peserta
didik.

3 Beban Belajar  Beban belajar  Beban belajar  Kendala teknis,  Meskipun jam belajar  Pengaturan beban
peserta didik disesuaikan dengan psikis dan dikurangi, namun belajar, baik
sesuai dengan kondisi pandemi ekonomis pesrta jumlah mapel tidak pembelajaran secara
struktur covid19 didik maupun berkurang. Kehadiran online maupun tatap
kurikulum yang  Jumlah jam pendidik fisik guru untuk muka sesuai

18
N KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN LANJUT

berpedoman pada pelajaran tatap membimbing dan prosedur kesehatan


standar isi dan muka per minggu  Pandemi Covid mengarahkan peserta yang sudah
standar kelulusan adalah 54-56 jam / yang menyebabkan didik dalam belajar ditetapkan oleh
serta Surat Edaran minggu dan keterbatasan tatap masih sangat pemerintah.
Sesjen pemanfaatan muka dibutuhkan.
Kemdikbud tambahan 4 jam /
nomor 15 Tahun minggu
2020 tentang  Penugasan  Pandemi Covid19  Belum semua  Mewajibkan
Pedoman terstruktur adalah menyebabkan pendidik memberikan pendidik
Pelaksanaan kegiatan keterbatasan penugasan merencanakan
Belajar Masa pembelajaran yang keberagaman tugas terstruktur/mandiri penugasan
Darurat berupa pendalaman terstrutur/ mandiri tidak terstruktur yang terstruktur/mandiri
Penyebaran materi pembelajaran tidak terstruktur sesuai dengan tidak terstruktur
Covid-19 oleh peserta didik yang sesuai dengan keadaan peserta didik sesuai dengan
yang dirancang oleh kondisi peserta di masa pandemi ini. kondisi pandemi.
 Beban belajar pendidik untuk didik di SMK 
untuk kegiatan mencapai standar Ma’aarif 1 Sleman
tatap muka kompetensi yang
perminggu waktunya ditentukan
oleh pendidik
 Beban belajar  Kegiatan mandiri
untuk Penugasan tidak terstruktur
Terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang
 Beban belajar berupa pendalaman
untuk Kegiatan materi
Mandiri tidak pembelajaran oleh
Terstruktur peserta didik yang

19
N KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN LANJUT

dirancang oleh
pendidik untuk
mencapai standar
kompetensi yang
waktu
penyelesaiannya
diatur sendiri oleh
peserta didik
4 Kalender  Kalender  Kalender  Kegiatan-kegiatan  Terbitnya kalender  Mengadakan rapat
Pendidikan Pendidikan Pendidikan bisa insidental, baik pendidikan Dinas dan koordinasi untuk
memakai disingkronkan intern atau extern yayasan dalam waktu mengsinkronkan
pedoman surat dengan kalender sekolah yang saling yang bersamaan. program-program
keputusan pendidikan bersinggungan sekolah dengan
Disdikpora DIY Yayasan LP waktu pelaksanaan.  Program-program program Yayasan
dan LP Ma’arif Ma’arif sehingga sekolah belum LP Ma’arif dan
DIY program-program termanage dengan Dinas Pendidikan;
sekolah dapat baik. dan langkah-langkah
berjalan dengan antisipasi untuk
baik dan lancar. kegiatan-kegiatan
insidental.
Juli 2021
Waka Kurikulum
5 RPP  Penyusunan RPP  Pengembangan  Guru harus  Banyak guru yang  Mengadakan
berdasarkan RPP yang menguasai masih kurang dalam pelatihan, workshop
Permendikbud disesuaikan dengan perkembangan penguasaan TIK yang atau IHT tentang
nomor 22 tahun keadaan pandemi, teknologi di era sesuai dengan era TIK di dunia
2016 baik dari segi digital sekaligus industri 4.0 pendidikan untu guru
materi ajar, alokasi pandemi Covid19 atau pun siswa.

20
N KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN LANJUT

 Dalam RPP waktu, metode, agar bisa  Fasilitas yang masih Agustus 2021
tercakup juga Media, dll mengejar kurang memadai, baik Waka Kurikulum
pendidikan tercapainya tujuan di sekolah maupun di dan Sarpras
karakter, HOTS KBM. rumah, baik untuk
dan kecakapan guru dan siswa.
berfikir abad 21.

21
22
5. Analisis Standar Proses

Peraturan Menteri Pendidikan dn Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22


Tahun 2016 tentang Standar Proses pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
menjelaskan tentang proses pembelajaran pada satuan tingkat Pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitasm dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan
pendidikanmelakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran
serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan.
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan
pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan
media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario
pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran
yang digunakan yang tidak hanya terpaku pada 5M tetapi bisa menggunakan model
yang lain dan pendekatan yang dipakai tetap saintifik.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran
pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam
pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Penyusunan RPP hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Perbedaan individual peserta didik,
b. Partisipasi aktif peserta didik,
c. Berpusat pada peserta didik,
d. Pengembangan budaya membaca dan menulis,
e. Program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi, dan
f. Penilaian, dan sumber belajar.

23
ANALISIS STANDAR PROSES

Nama Sekolah : SMK MA’ARIF 1 SLEMAN


Alamat Sekolah : Watukarung, Margoagung, Seyegan, Sleman
Tahun Pelajaran : 2021/2022

N KONDISI RIIL RENCANA


KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

1 Menyusun  Silabus paling  Guru berpotensi  Harus  Kurangnya  Diadakan


perangkat sedikit meliputi menyusun silabus memahami pemahaman workshop untuk
administrasi identitas mata dan RPP sesuai kondisi sekolah tentang kondisi meningkatkan
pembelajaran pelajaran, bidang pendidikan dan isi RPP siswa dan sekolah kemampuan
identitas sekolah yang benar serta kurang guru dalam
sekolah,  Mengembangkan  Memahami pemahaman membuat
kompetensi inti, potensi siswa perbedaan tentang isi RPP administrasi
kompetensi berdasarkan individu peserta yang benar pembelajaran
dasar, materi kemampuan didik  Pembuatan RPP
pokok, kegiatan individu  Menganalisis tidak memandang
pembelajaran, SKL-KI-KD perbedaan
penilaian, individual peserta
alokasi waktu, didik
sumber belajar,  Masih berpusat
dan pada guru
dikembangkan  Belum semua
berdasarkan

24
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

Standar guru melakukan


Kompetensi analisis SKL-KI-
Lulusan dan KD
Standar Isi
2 Menyiapkan  Perencanaan  Perencanaan  Menentukan  Tidak semua  Dibuat jadwal
pembelajaaran di pembelajaran kegiatan jadwal kegiatan terjadwal pelaksanaan
sekolah dan dirancang dalam pembelajaran pelaksanaan secara detail pembelajaran
IDUKA bentuk Silabus secara mendetail kegiatan  Perisapan  Menjalin
dan Rencana kegiatan sering hubungan kerja
Pelaksanaan terlambat sama dengan
Pembelajaran industri dan
(RPP) yang dunia kerja
mengacu pada untuk
Standar Isi. pelaksanaan
 Perencanaan pembelajaran
pembelajaran
meliputi
penyusunan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
dan penyiapan
media dan
sumber belajar,
perangkat

25
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

penilaian
pembelajaran,
dan skenario
pembelajaran.
Penyusunan
Silabus dan RPP
disesuaikan
pendekatan
pembelajaran
yang digunakan.
 RPP
dikembangkan
dari silabus
untuk
mengarahkan
kegiatan
pembelajaran
peserta didik
dalam upaya
mencapai
Kompetensi
Dasar (KD)
3 Melaksanakan  Alokasi waktu  Pembelajaran  Pelaksanaan  Jaringan sering  Siswa diijinkan
Proses Belajar jam tatap muka dapat dilakukan di pembelajaran terganggu menggunakan
Mengajar di pembelajaran sekolah maupun secara daring terutama bagi jaringan sekolah

26
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

sekolah dan adalah 45 menit secara daring serta sangat siswa yang tinggal dengan syarat
IDUKA  Jumlah di industri dan bergantung di daerah khusus
maksimum dunia kerja yang dengan kondisi pinggiran  Pelaksanaan
peserta didik per sesuai dengan jaringan dan  Sering tidak pembelajaran
rombongan jurusan ketersediaan tersedia kuota dilaksanakan
belajar adalah pendidikan kuota internet internet bagi selama 3 bulan
36 siswa guru dan siswa siswa yang kurang untuk kelas XI
 Kegiatan  Standar industri mampu
pembelajaran dan dunia kerja
merupakan harus memenuhi
implementasi kebutuhan
dari RPP pendidikan
meliputi
kegiatan
pendahuluan,
kegiatan inti,
dan penutup
4 Melaksanakan  Supervisi proses  Meningkatkan  Menganalisis  Supervisi  Supervisi dibagi
supervisi pembelajaran kemampuan guru kemampuan dan dilakukan hanya dengan guru-
pembelajaran dilakukan pada dengan bimbingan kekurangan dalam waktu- guru senior
tahap yang mendalam setiap guru waktu tertentu
perencanaan, dalam saja
pelaksanaan, melaksanakan
dan penilaian tugasnya
hasil

27
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

pembelajaran
yang dilakukan
melalui antara
lain, pemberian
contoh
pembelajaran di
kelas, diskusi,
konsultasi, atau
pelatihan.
5 Melaksanakan  Penilaian proses  Proses  Pengembangan  Proses  Evaluasi
evaluasi proses pembelajaran pembelajaran proses pembelajaran dilakukan setiap
pembelajaran menggunakan dievaluasi untuk pembelajaran dilakukan hampir semester
pendekatan kemudiandianalisa setelah tanpa  Peningkatan
penilaian otentik dan dikembangkan dilakukan pengembangan proses
(authentic untuk evaluasi setiap tahunnya pembelajaran
assesment) yang meningkatkan dilakukan
menilai proses setelah evaluasi
kesiapan peserta pembelajaran
didik, proses,
dan hasil belajar
secara utuh.
6 Melaksanakan  Pengawasan  Pelaporan dan  Follow up  Follow up laporan  Pelaporan
pelaporan dan proses pengawasan laporan dan dan pengawasan dilakukan ke
pengawasan pembelajaran dilakukan untuk pengawasan dari dari yayasan yayasan
dilakukan menjaga dan yayasan sering sering terlambat

28
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

melalui kegiatan meningkatkan terlambat


pemantauan, kualitas
supervisi, pendidikan
evaluasi,
pelaporan, serta
tindak lanjut
secara berkala
dan
berkelanjutan.
Pengawasan
proses
pembelajaran
dilakukan oleh
kepala satuan
pendidikan dan
pengawas.
7 Melaksanakan Tindak lanjut hasil  Peningkatan  Pelaksanaan  Pelaksanaan tidak  Membuat
tindak lanjut pengawasan kualitas tindak lanjut dapat berjalan program tindak
pelaporan dan dilakukan dalam pendidikan pelaporan sepenuhnya lanjut
pengawasan bentuk: berdasarkan tindak  Menyusun karena berbagai  Melaksanakan
 Penguatan dan lanjut pelaporan program tindak faktor program tindak
penghargaan dan pengawasan lanjut lanjut
kepada guru  Pelaksanaan
yang program tindak
yenunjukkan lanjut

29
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

kinerja yang
memenuhi atau
melampaui
standar; dan
 pemberian
kesempatan
kepada guru
untuk mengikuti
program
pengembangan
keprofesionalan
berkelanjutan.
8 Melaksanakan  Kegiatan  Meningkatkan  Pandemi covid  Kegiatan  Menyusun
kegiatan ekstrakulikuler kemampuan siswa ekstrakurikuler program
ekstrakurikuler dilaksanakan di melalui kegiatan tidak dilaksanakan ekstrakurikuler
luar jam ekstrakurikuler karena pandemi untuk
pelajaran dilaksanakan
 Kegiatan pasca pandemi
dilaksanakan di  Kegiatan
lingkungan ekstrakurukuler
sekolah atau di dilaksanakan
luar sekolah setelah pandemi
dengan ijin
khusus
9 Pembinaan  Pembinaan  Pembinaan  Kemampuan  Pembinaan lomba  Pembinaan

30
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

lomba lomba dilakukan secara pembina lomba tidak mencakup lomba dilakukan
dilaksanakan intensif  Kemampuan semua materi lebih awal dan
dengan  Pembinaan fikus siswa yang akan lebih intensif
mempertimbang pada materi yang dilombakan
kan kegiatan akan dilombakan
lomba dan yang  Siswa dibimbing
akan diikuti agar meraih juara
meliputi
penguatan
mental siswa
dan peningkatan
kemampuan
siswa
10 Kegiatan osis  Kegiatan OSIS  Meningkatkan  Jumlah siswa  Kegiatan osis  Melaksanakan
dan pembinaan dilaksanakan karakter siswa yang tidak tidak terlaksana upacara,
karakter dan oleh siswa yang  Meningkatkan banyak sangat dengan baik pengajian, sholat
wawasan diawasi wawasan membatasi  Pembinaan berjamaah secara
kebangsaan langsung oleh kebangsaan siswa kegiatan osis karakter dan rutin
guru pengawas wawasan  Peningkatan
yang ditunjuk kebangsaan siswa kegiatan osis dan
sebagai dapat berjalan penyesuaian
pembimbing dengan baik dengan jumlah
osis siswa yang
sedikit
11 Pemasaran  BKK meliputi  Tamatan  Menyalurkan  Belum semua  Meningkatkan

31
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

tamatan/BKK pemotivasian tersalurkan tamatan ke tamatan BKK dan


calon lulusan sepenuhnya ke industri yang tersalurkan ke jaringan
dan lulusan dunia kerja atau sesuai dengan industri dan dunia kerjasama
dalam mencari universitas kemampuan dan kerja atau sekolah dengan
kerja,  Tamatan bekerja minat melanjutkan industri dan
pemberian saran di industri atau  Memotivasi pendidikan dunia kerja
pilihan, dunia kerja yang tamatan untuk untuk
bimbingan bekerja sama melanjutkan penyaluran
keputusan dengan sekolah pendidikan tamatan.
pemilihan kerja
serta penyediaan
lowongan kerja
terkait jurusan
di sekolah.
12 Kegiatan  Remidial  Meningkatkan  Pelaksanaan  Pelaksanaan  Diadakan
pembelajaran dilaksanakan kemampuan siswa remidial dan remidial dan pelatihan bagi
remidial/ bagi siswa yang melalui remidial/ pengayaan harus pengayaan guru untuk
pengayaan/les nilainya masih pengayaan/les didahului dilakukan tampa melakukan
kurang dengan pemberian materi perbaikan dan
 Pengayaan pemberian  Tidak semua guru pengayaan
dilaksanakan materi tambahan melaksanakan
bagi siswa yang perbaikan/
nilainya sudah pengayaan
mencukupi dan
untuk

32
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

meningkatkan
kemampuan
siswa
 Les
dilaksanakan
untuk
meningkatkan
kemampuan
siswa di luar
jam pelajaran.
13 Melaksanakan  Unit Kesehatan  Melaksanakan  Meningkatkan  Program UKS  Melengkapi
UKS Siswa program UKS kemampuan dilaksanakan administrasi
diselenggarakan untuk petugas UKS  Administrasi
untuk meningkatkan agar dapat siap kurang lengkap
meningkatkan kesehatan siswa siaga dalam
kesehatan siswa dan warga sekolah kondisi apapun
di sekolah dan  Program UKS
menangani harus siap
kegiatan medis menangani kondisi
ringan yang kesehatan yang
terjadi di muncul secara
sekolah. tiba-tiba
14 Melaksanakan  Bimbingan  Bimbingan  Pelaksanaan  Bimbingan  Guru BK
bimbingan konseling konseling bagi home visit konseling belum membagi waktu
konseling dilaksanakan siswa di sekolah  Pembagian terlaksana secara lagi

33
N KONDISI RIIL RENCANA
KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
O PELUANG TANTANGAN TINDAK LANJUT

oleh guru BK di  Home visit bagi waktu guru BK optimal


sekolah dan di siswa yang  Guru BK kurang
rumah siswa memerlukan membagi waktu
dalam bentuk
home visit.

34
6. Analisis Standar Penilaian

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23


Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,
menjelaskan bentuk dan teknik penilaian pada masing masing domain: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian aspek sikap dilkaukan melalui empat tahap. 1) mengamati perilaku
peserta didik selama pembelajaran. 2) Mencatat perilaku peserta didik dengan
menggunakan lembar observasi/pengamatan. 3) Menindaklanjuti hasil pengamatan. 4)
mendeskripsikan perilaku peserta didik.
Penilaian aspek pengetahuan dilakukan dengan tahapa sebagai berikut. 1)
Menyusun rencana penilaian. 2) Mengembangkan instrument penilaian. 3)
melaksanakan penilaian. 4) memanfaatkan hasil penilaian. 5) melaporkan hasil
penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan: 1) menyusun
perencanaan penilaian. 2) Mengembangkan instrument penilaian. 3) melaksanakan
penilaian. 4) memanfaatkan hasil penilaian. 5) melaporkan hasil penilaian dalam
bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
Di SMK Ma’arif 1 Sleman banyak guru yang belum mensosialisasikan
rancangan penilaian pada peserta didik. Kelemahan yang banyak terjadi pada
penilaian sikap adalah guru belum mengoptimalkan dalam menggunakan jurnal
observasi, serta belum menganalisis penilaian sikap dan keterampilan.
Kondisi riil penilaian aspek pengetahuan yang terjadi adalah penilaian
dilakukan melalui tes soal pilihan ganda dan uraian pada tengah semester dan akhir
semester. Penilaian juga dilakukan setiap akhir Kompetensi Dasar dalam bentuk
ulangan harian.
Penilaian aspek keterampilan dilaksanakan pada mata pelajaran praktik.
Penilaian dilaksanakan di lab atau bengkel oleh guru pengampu mata pelajaran yang
bersangkutan. Kemampuan peserta didik dinilai melalui pengamatan dan hasil kerja
yang dilakukan selama proses penilaian.

35
7. Analisis Standar Pengelolaan

Kesesuaian Alokasi
Analisis Pemenuhan (Program Tindak
No Kriteria Setiap Komponen dengan Kriteria* Program**
Lanjut)
Ya Tidak 1 2
01 Perencanaan
1.1. Visi sekolah Sosialisasi dan penanaman visi sekolah perlu
V V
ditingkatkan
1.2. Misi sekolah Sosialisasi dan penanaman Misi sekolah perlu
V V
ditingkatkan
1.3. Tujuan V Perlu ditingkatkan pencapaiannya V
1.4. Rencana Kerja V Dibuat lanjutan setiap tahun V

02 Pelaksanaan Rencana Kerja


2.1. Pedoman Sekolah V Setiap tahun ditinjau kembali V
2.2. Struktur Organisasi Sekolah V Dilengkapi dengan job descriptionnya V
2.3 Pelaksanaan Kegiatan Sekolah V Kelengkapan dokumen ditingkatkan V
2.4. Bidang Kesiswaan V Kelengkapan dokumen ditingkatkan V
2.5. Bidang Kurikulum/Pembelajaran V Dilaksanakan secara Daring dan Luring V
2.6. Bidang Pendidik dan Tendik V Usahakan semua Linier dengan Jurusan V
2,7. Bidang Sarana dan Prasarana V Ditambah kelengkapannya V
2.8. Bidang Keuangan dan Pembiayaan V Usahakan Terobosan Bantuan Lembaga V
2.9. Bidang Budaya dan Lingkungan Sekolah V Tingkatkan kerjasama dg lembaga lain V
2.10 Peran sertaMasyarakat dan Kemitraan sklh V Masih perlu ditingkatkan V

03 Pengawasan dan Evaluasi


3.1. Program Pengawasan V Dibuat jadwal tersendiri V
3.2. Evaluasi Diri V Obyektif V
3.3. Evaluasi dan Pengembangan KTSP V Dilaksanakan bersama IDUKA V

36
3.4. Evaluasi Pendayagunaan PTK V Penilaian kinerja V
3.5. Akreditasi Sekolah V Rencanakan Daring V

04 Kepemimpinan Sekolah
4.1.Dibantu Wakil Kepala Sekolah V Hanya ada 1 Wakil Kepala Sekolah V
4.2. Menerapkan MBS Ada SOP setiap bidang V

05 Sistem Informasi Manajemen


5.1. Mendukung Administrasi dan Pembelajaran V Ada petugas Khusus V
Yang efektif, Efisien dan akuntabel

* ”Ya”: jika semua kriteria semua komponen bersesuain antara kondisi ideal dengan yang ada pada satuan pensdidikan

“Tidak”: Jika semua kriteria setiap komponen tidak bersesuaian antara kondisi ideal dengan yang ada pada satuan pendidikan.

** “1”: jika analisis penyesuaian/pemenuhan pada komponen yang dimaksud dapat dituangkan dalam RKAS

“2”: jika analisis penyesuaian/pemenuhan pada komponen yang dimaksud dapat dituangkan dalam RKJM

37
D. ANALISIS KONDISI INTERNAL SATUAN PENDIDIKAN

Nama Sekolah : SMK Ma’arif 1 Sleman


Alamat Sekolah : Watukarung, Margoagung, Seyegan, Sleman
Tahun Pelajaran : 2021/2022

N KONDISI KONDISI RIIL RENCANA TINDAK


KOMPONEN KESENJANGAN
O IDEAL PELUANG TANTANGAN LANJUT

1. Rata-rata 1. Peningkatan 1. Kemampuan 1. Kemampuan 1. Melakukan


1 Peserta didik
intake peserta pencapaian hasil intake rata-rata akademik peserta bimbingan secara
didik tinggi UN dan US sekolah peserta didik didik beragam intensif terhadap
jika dilihat 2. Kehadiran dan masih di bawah 2. Pilihan kompetensi peserta didik
dalam motivasi belajar 7.50 keahliannya tidak 2. Perlu ditinjau
pencapian tinggi 2. Belum semua sesuai pilihan kembali sistem
hasil UN dan 3. Mau menerima peserta didik sehingga penerimaan peserta
US inovasi di bidang masuk sekolah menghambat didik baru dan
2. Peserta didik IPTEK yang dapat sesuai minat dan keberhasilan dan sistem penjurusan.
masuk di akses dengan bakatnya. semangat peserta 3. Segera
sekolah mudah 3. Masih ada peserta didik. disosialisasikan
memuat didik yang 3. Pendidikan pendidikan
minat dan melanggar aturan karakter bangsa karakter bangsa
bakatnya. sekolah yang belum sepenuhnya pada guru dan
3. Peserta didik berlaku. diimplementasikan segera untuk
menaati 4. Pengaruh pada silabus dan diimplementasikan
semua aturan informasi global RPP. pada silabus dan
sekolah yang di bidang sumber RPP.
berlaku tanpa daya manusia
kecuali. (SDM)
4. Adanya
budaya

38
N KONDISI KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
KOMPONEN KESENJANGAN
O IDEAL PELUANG TANTANGAN LANJUT

sekolah yang
sudah
terbentuk dan
mengikat
semua warga
sekolah.
1. Semua 1. Semua guru 80% Belum terfungsinya 1. Masih ada guru 1. Memberikan
2 Pendidik dan
pendidik sudah berijazah S1 guru yang memiliki yang berijazah kesempatan kepada
Tenaga
minimal 2. Guru yang memiliki potensi di luar Sarjana muda guru untuk
kependidikan
berijazah-S1 keterampilan kompetensi mata bahkan D3 melanjutkan
2. Jumlah berwirausaha pelajaran 2. Untuk kepentingan pendidikannya.
pendidik sertifikasi guru 2. Guru diwajibkan
tercukupi yang kurang 24 untuk menepati jam
sesuai dengan jam mengajar harus mengajar sesuai
kompetensi mencari sekolah jadwal.
keahlian lain sesuai
3. Memiliki kesanggupan
sertifikat sekolah lain untuk
kependidikan. memenuhi jam.
4. Komitmen dan
loyalitas
pendidik dan
tenaga
kependidikan

1. Ruang kelas Dukungan pemerintah Memanfaatkan Masih ada ruang kelas Meningkatkan kualitas
3 Sarana dan
tersedia sesuai daerah dan pusat dalam dukungan pemerintah yang belum memenuhi sarana belajar di dalam
Prasarana
dengan melengkapi sarana dan untuk melengkapi standar kenyamanan dan di luar kelas

39
N KONDISI KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
KOMPONEN KESENJANGAN
O IDEAL PELUANG TANTANGAN LANJUT

Rombongan prasarana sarana dan prasarana dalam belajar


belajar sekolah agar
2. Ruang praktek menciptakan lulusan
untuk setiap yang berkualitas
Kompetensi
Keahlian
tersedia
3. Sarana dan
prasarana IT

1. Memenuhi 1. Biaya diperoleh 1. Pengelolaan 1. Mekanisme 1. Membuat


4 Pembiayaan
standar dari pemerintah dan keuangan sekolah penggunaan mekanisme dari
pengelolaan dana masyarakat secara transparan keuangan sekolah alur pengelolaan
pendidikan 2. Pemenuhan sarana dan akuntabel yang kurang efisien dan sirkulasi
2. Latar belakang dan prasarana 2. Peningkatan 2. Latar belakang keuangan yang
ekonomi orang sekolah pelayanan kepada ekonomi orang lebih transparan
tua/wali murid peserta didik tua/wali murid dengan prinsip-
menengah ke prinsip efektifitas
bawah dan efisiensi
2. Adanya beasiswa
bagi peserta didik
yeng berprestasi

1. Adanya 1. Kerja sama dan 1. Kompetitor Prestasi sekolah yang Perlu ada penguatan
5 Program
sekolah program kemitraan sekolah sejenis kurang pemahaman tentang
unggulan dari (SMK) 2. Menyempurnakan pentingnya antar
sekolah 2. Kelengkapan dokumen RKJM komponen standar
2. Sekolah dokumen RKJM dan RKAS nasional pendidikan

40
N KONDISI KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
KOMPONEN KESENJANGAN
O IDEAL PELUANG TANTANGAN LANJUT

memiliki dan RKAS sekolah sekolah


RKJM dan
RKAS

41
E. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN EKSTERNAL SATUAN PENDIDIKAN

Nama Sekolah : SMK MA’ARIF 1 SLEMAN


Alamat Sekolah : Watukarung, Margoagung, Seyegan, Sleman
Tahun Pelajaran : 2021/2022

KONDISI RIIL RENCANA TINDAK


NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
PELUANG TANTANGAN LANJUT

1 Komite/Dewan Komite Sekolah  Komite sekolah  Komite Sekolah  Komite sekolah belum  Mengundang unsur
berperan sebagai : memiliki potensi yang ada belum berperan sesuai komite sekolah yang
Sekolah
1. sebagai nara berperan secara dengan peran dan berpotensi sebagai
pertimbangan sumber dalam maksimal; fungsinya nara sumber dalam
2. peningkatan mutu  Sekolah butuh dana peningkatan mutu
finansial dan sekolah  Isu dan dan komite sekolah sekolah, Agustus
pemikiran  Komite sekolah Peraturan daerah dapat menggalang 2021
3. memiliki potensi tentang dana masyarakat Wakil kepala
transparansi dan membantu sekolah kebijakan namun kebijakan Sekolah Bidang
akuntabilitas dalam pemenuhan pendidikan gratis daerah mengharapkan Kurikulum
4. sarpras yang yang berbeda  Mengundang Komite
pemerintah dan dibutuhkan dengan  Komite Sekolah  Komite sekolah belum Sekolah untuk duduk
masyarakat menggalang dana kurang berperan bisa selalu hadir bersama dalam
Fungsi Komite dari masyarakat. aktif dalam dalam setiap menyukseskan
Sekolah :  Sekolah memberikan koordinasi dan program sekolah
1. Komitmen memprogramkan masukan, kegiatan sekolah yang membutuhkan
mutu koordinasi reguler pertimbangan  Sekolah mempunyai dana dari masyarakat,
pendidikan untuk setiap dan rekomendasi kewenangan untuk Agustus 2021,
2. Melakukan kegiatan dan mencari dana dan Wakil Kepala
kerja sama membiasakan Komite Sekolah dapat Sekolah Bidang
3. Menampung berkoordinasi menggalang dana, Humas
aspirasi

42
KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
PELUANG TANTANGAN LANJUT

4. Memberikan untuk kegiatan namun kebijakan


masukan dan insidental tentang pendidikan
rekomendasi  Komite sekolah gratis meghambatnya
5. Mendorong memiliki potensi
partisipasi untuk membantu
6. Menggalang promosi dan
dana sosialisasi program
7. Melakukan sekolah.
evaluasi

Dewan Pendidikan Sekolah menerapkan Keberadaan Dewan Tidak semua anggota Mensosialisasikan peran
2 Dewan
berperan sebagai : Manajemen Pendidikan kurang sekolah mengerti dan fungsi Dewan
Pendidikan
1. Pemberi Peningkatan Mutu disosialisasikan di tentang keberadaan Pendidikan pada
pertimbangan Berbasis Sekolah sekolah-sekolah Dewan Pendidikan anggota sekolah, Juli
2. Pendukung 2021, Waka Humas
finansial dan Sekolah mempunyai Dewan Pendidikan Dewan Pendidikan
pemikiran link yang bisa belum berperan tidak pernah dilibatkan Mengundang Dewan
3. Pengontrol mendukung dalam kegiatan dalam kegiatan sekolah Pendidikan sebagai
transparansi dan terlaksananya sekolah salah satu nara sumber
akuntabilitas program-program dalam penyusunan
4. Mediator antara sekolah program sekolah, Juli
pemerintah dan 2021, Waka Humas
masyarakat

Fungsi Dewan
Pendidikan:
1. Mendorong
tumbuhnya

43
KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
PELUANG TANTANGAN LANJUT

perhatian dan
komitmen
masyarakat;
2. Melakukan
kerjasama dengan
masyarakat;
3. Menampung dan
menganalisis
aspirasi, ide, dan
tuntutan oleh
masyarakat;
4. Memberikan
masukan,
pertimbangan,
dan rekomendasi;
5. Mendorong
orangtua dan
masyarakat
berpartisipasi
dalam
pendidikan;
6. Melakukan
evaluasi dan
pengawasan.

Dinas Pendidikan Sekolah selalu Dinas Pendidikan Sekolah tidak Mengundang Dinas
3 Dinas
berperan sebagai : mengundang Dinas kurang mempunyai wewenang Pendidikan (pengawas,
Pendidikan
1.Pemberi Pendidikan sebagai memaksimalkan untuk dapat dll) sebagai nara sumber

44
KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
PELUANG TANTANGAN LANJUT

pertimbangan nara sumber di setiap peran dan memaksimalkan peran dalam penyelenggaraan
2.Pendukung kegiatan fungsinya dan fungsi Dinas program-program
pemikiran dan Pendidikan sekolah, khususnya yang
kegiatan Sekolah selalu terkait dengan
3.Penyelenggara melibatkan Dinas Sekolah tidak kompetensi guru dan
pelatihan dan Pendidikan di setiap mempunyai akses untuk tenaga kependidikan.
kompetisi kegiatan bisa memperoleh Juli-Agustus 2021
4.Pengontrol dukungan dana Waka Kurikulum
transparansi dan Sekolah selalu pembinaan
akuntabilitas melaporkan semua Mengundang Dinas
5. Mediator antara kegiatan Pendidikan (pengawas,
sekolah dengan dll) sebagai nara sumber
PEMDA dalam penyelenggaraan
program-program
Dinas Pendidikan sekolah, khususnya yang
berfungsi sebagai: terkait dengan
1.Komintmen mutu pengelolaan sekolah.
pendidikan Agustus 2021
2.Memberikan Waka Humas
masukan dan
rekomendasi
3.Melakukan
pelatihan dan
kompetisi
4.Melakukan
evaluasi

Perguruan Tinggi Sekolah mengundang Kurangnya Perguruan Tinggi Mengundang pihak


4 Perguruan

45
KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
PELUANG TANTANGAN LANJUT

berperan sebagai: dosen dari Perguruan komunikasi antara belum bisa maksimal Perguruan Tinggi
Tinggi
1.Fasilitator Tinggi sebagai sekolah dan PT dalam sebagai nara sumber
program pendamping guru tentang program- mengiplementasikan dalam penyusunan
peningkatan mutu mata pelajaran program sekolah fungsinya pada pokok program sekolah
2.Pendamping dan PT pengabdian pada Agustus 2021
bilingual Sekolah mengundang masyarakat Waka Humas
3.Pendukung sejumlah dosen Perguruan Tinggi
program sebagai nara sumber kurang Sekolah kurang berhasil Mengundang Perguruan
Sekolah bekerjasama mendapatkan dalam membangun Tinggi untuk bersama-
Perguruan Tinggi dengan Perguruan kontra prestasi dari komitmen anggota sama berkomitmen
berfungsi sebagai: tinggi untuk kerjasama sekolah dalam rangka
1.Komitmen mutu kelanjutan jenjang peningkatan kualitaas
pendidikan studi alumni. Sekolah kurang inovatif diri sebagai pendidik
2.Melakukan dalam membuat September 2021
pengabdian pada program kerjasama Waka Kurikulum
masyarakan dengan Perguruan
3.Melakukan Tinggi.
kerjasama
4.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
LPMP berperan Sekolah selalu LPMP kurang aktif LPMP sebagai lembaga Mengundang LPMP,
5 Lembaga
sebagai: memprogramkan dalam menjalankan yang mestinya dekat dan Perguruan Tinggi
Penjaminan
1.Pelaksana model- pendampingan untuk peran dan dengan sekolah, tetapi sebagai nara sumber
Mutu
Pendidikan model pembelajaran guru mata pelajaran fungsinya di justru tidak semua pembelajaran, Juli 2021,
2.Fasilitator sekolah anggota sekolah tahu Waka Kurikulum
(LPMP)
pembelajaran Sekolah selalu dengan pasti fungsi dan
3.Nara sumber memprogramkan in LPMP kurang peran LPMP Mengundang LPMP,

46
KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
PELUANG TANTANGAN LANJUT

informasi house training terkait selalu meng up date Perguruan Tinggi, Dinas
pendidikan dengan pembelajaran informasi terkait Pendidikan, dan Pemda
dan pemanfaatan dengan kurikulum untuk komitmen
LPMP berfungsi tehnologi informasi bersama menyukseskan
sebagai: setiap tahun nya program sekolah yang
1.Komitmen Mutu membutuhkan
Pendidikan pendukungan dana dan
2.Merancang model kebijakan
pembelajaran
3.Mengadakan
pelatihan
4.Melakukan
kerjasama
5.Melakukan
evaluasi
MKKS berperan Sekolah berperan
6 Musyawarah
sebagai: aktif dalam kegiatan
Kerja Kepala
1.Pemberi dan kepengurusan
Sekolah,
Pertimbangan MKKS
(MKKS)
2.Pendukung
pemikiran
3.Mediator antara
sekolah dan Dinas
Pendidikan dan
Pemda

MKKS berfungsi
sebagai:

47
KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
PELUANG TANTANGAN LANJUT

1.Komitmen mutu
pendidikan
2.Melakukan
kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
MGMP berperan Sekolah mempunyai Belum semua Meskipun ada Mendorong/memotivasi
7 Musyawarah
sebagai: MGMP sekolah dan MGMP Kabupaten kebijakan yang guru agar lebih aktif
Guru Mata
1.Pelaksana memberikan berperan maksimal/ mengikat dan dalam program-program
Pelajaran,
kegiatan dukungan dana untuk aktif, terutama mengharuskan guru MGMP dengan evaluasi
(MGMP)
pengembangan guru kegiatan MGMP dalam masa mata pelajaran rutin keaktifan guru.
Kabupaten dan
matapelajaran pandemi sekarang tergabung dalam
Yayasan
2.Pendukung Guru bisa ini. MGMP Kabupaten,
pemikiran meningkatkan namun belum semua Mengundang MGMP
3. Mediator antara kompetensi dan guru dapat aktif dalam sekolah untuk menyusun
guru matapelajaran profesionalitasnya Kegiatan MGMP kegiatan MGMP program dan
dengan MKKS, dengan mengikuti seringkali pengembangan
Dinas Pendidikan, kegiatan dari MGMP bersamaan dengan Ketidak-aktifan guru pembelajaran serta
dan LPMP baik MGMP kegiatan program- seringkali tidak komitmen bersama
Kabupaten maupun program sekolah. termonitor sehingga untuk hari MGMP
MGMP berfungsi Yayasan tidak ada peningkatan/ adalah libur kelas yang
sebagai: perbaikan. dimanfaatkan untuk
1.Komitmen mutu pengembangan diri, Juli
pendidikan Kurangnya Komitmen 2021, Waka Kurikulum
2.Melakukan MGMP adalah libur
pertemuan rutin kelas yang
pada hari MGMP dimanfaatkan untuk

48
KONDISI RIIL RENCANA TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN
PELUANG TANTANGAN LANJUT

3.Melakukan pengembangan
kerjasama pembelajaran
4.Melakukan lesson
study
5.Melakukan
evaluasi

49
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang sistem


pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus
dipenuhi oleh setiap satuan pendidikan. Sekolah berkewajiban untuk memenuhi SNP
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dengan harapan
peningkatan kualitas pendidikan di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan
nasional yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia.
SMK Ma’arif 1 Sleman menyadari akan pentingnya memenuhi standar nasional
pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Oleh karena itu SMK
Ma’arif 1 Sleman berusaha untuk memenuhi 8 (delapan) standar nasional pendidikan
yang telah ditetapkan. Namun upaya untuk memenuhi SNP itu belum bisa terpenuhi
seluruhnya. Masih banyak indikator yang belum terpenuhi pada tahun pelajaran
2020/2021. Dari hasil analisis beberapa indikator yang belum terpenuhi adalah:
1. Standar Isi:

a. Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan


(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan
dunia kerja.
b. Belum semua mata pelajaran melaksanakan penyesuaian KI-KD Pandemi
Covid19 (KI – KD Esensial).
c. Beban belajar peserta didik, khususnya pemberian tugas terstruktur/tidak
terstruktur belum terlaksana dengan baik karena kurangnya pengawasan dan
pendampingan untuk peserta didik
d. Belum semua keragaman potensi, kebutuhan, minat, dan bakat peserta
didik dapat disalurkan melalui kegiatan pengembangan diri karena keterbatasan
sarana dan prasarana penunjang serta SDM
e. Belum semua pendidik memberikan penugasan terstruktur yang sesuai
dengan kondisi peserta didik di masa pandemi Covid19
f. Belum semua pendidik memberikan penugasan kegiatan mandiri tidak
terstruktur yang sesuai dengan kondisi peserta didik di masa pandemi Covid19

50
8. Standar Proses

a. Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum


melakukan analisis KI-KD dengan benar.
b. Dalam penyusunan silabus sebagian besar guru masih melalui proses
mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.
c. Masih ada guru dalam menyusun RPP tidak melampirkan instrumen
penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak mereprensantisikan
tujuan pada RPP.
d. Jumlah maksimal peserta didik per rombongan belajar adalah 36 orang
e. Kegiatan pembelajaran tidak konsisten dengan pemetaan waktu yang
direnecanakan pada RPP.
f. Hasil penilaian pembelajaran tidak dilakukan analisis sebagai bahan
acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran bagi guru.
g. Proses pembelajaran belum memenuhi standar nasional pendidikan,
yaitu baru 40% guru melaksanakan CTL
h. Prestasi akademik lulusan belum memenuhi standar nasional (rata-rata
KKM 65%)
9. Standar Penilaian

a. Sekolah belum pernah mengukur tingkat pelaksanaan prinsip penilaian


b. Belum teridentifikasi pemenuhan persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa
pada instrumen penilaian hasil belajar
c. Tidak seluruh guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian
d. Penilaian oleh Satuan Pendidikan belum maksimal
10. Standar Pengelolaan

a. Sebagian warga sekolah kurang memahami visi sekolah


b. Rencana kerja sekolah belum tersosialisasi pada warga sekolah
c. Evaluasi kenerja belum dilakukan secara berkala
d. Belum seluruh program belajar atau proses pembelajaran mengembangkan
model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada Standar Proses
e. Belum seluruhnya guru bertanggung jawab terhadap mutu pembelajaran
11. Kondisi Internal Satuan Pendidikan

a. Input siswa memiliki prestasi yang tergolong menengah ke bawah.

51
b. Alokasi dana operasional pendidikan terbaatas dan dana orangtua yang kurang
lancar, dilihat dari rata-rata yang masuk pada tiap bulannya.
c. Profesionalisme dari guru yang relatif beragam.
d. Sebagian dari guru yg belum menguasai teknologi informasi.
e. Sebagaian besar tenaga kependidikan berstatus honorer
12. Kondisi Lingkungan Eksternal Satuan Pendidikan

a. Komite sekolah yang ada, belum berperan sebagaimana mestinya.


b. Isu dan peraturan daerah tentang kebijakan pendidikan gratis.
c. Tidak adanya informasi mengenai kebijakan perusahaan terhadap lingkungan
sekitarnya.
d. Kepedulian dunia usaha untuk mendukung program sekolah masih rendah.
e. Adanya kebijakan dari pemerintah daerah yang membatasi perekrutan dana dari
masyarakat.

f. Belum ada upaya untuk memberdayakan peran alumni


F. REKOMENDASI

a. Dilakukan analisis pendalaman terhadap hasil analisis konteks ini.


b. Disusun program kerja untuk memenuhi SNP sebagai tindak lanjut dari
hasil analisis konteks.
c. Disusun program prioritas pemenuhan SNP, baik dalam RKS maupun
dalam RKAS.
d. Dilakukan sosialisasi hasil analisis konteks.

52

Anda mungkin juga menyukai