Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN AKHIR

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT

PELATIHAN PEMBERDAYAAN MUSHOLA DAN PENGADAAN SANGGAR


BELAJAR “RAUDHLATUL ‘ILMI” DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KUALITAS KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN DI LINGKUNGAN
DSN. SEDAYU DS. SENDANG KEC. JAMBON

Disusun Oleh

Kelompok : 39
Desa/Dusun : Sendang/Sedayu
DPL : Irma Rumtianing U.H., M. Si.

Nama Anggota

1 Ftri Rohmah Rupitaning Sari 11 Muchlis Arbai


2 Heni Dwi Triana 12 Vita Rahmawati
3 Dani Syahrizal 13 Soby Muasaroh
4 Nur Hidayah Fitri.K 14 Maulina Hesti R
5 Ayu Munawaroh 15 Muhammad Risky A
6 Ali Rohmanudin A 16 Listyaningsih
7 Lailatul Munawaroh 17 Dwi Narti
8 Wisnu Fadhli 18 Aina Binti S
9 Sri Wulan 19. Amelia Candrica S
1 Ainul Nur Hayati I 20 Muhammad Ikhsan M
0

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
TAHUN 2019
PENGESAHAN

Laporan kegiatan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Kuliah


Pengabdian Masyarakat (KPM), Institut Agama Islam Negeri Ponoogo tahun
2019 yang dilaksanakan di Dusun Sedayu, Desa Sendang, Kecamatan Jambon,
Kabupaten Ponorogo, pada tanggal 15 Juli s.d. 16 Agustus 2019.

Ponorogo September2019

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok 39

IRMA RUMTIANING U.H., M.Si ALI ROHMANUDIN A


NIP. NIM. 210216066

Mengesahkan,
Ketua Panitia, Lurah Desa Sendang

NURUL KHASANAH, M.Pd. TAUFIQURRAHMAN S.Pd I


NIP. 198406112009122003

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah
serta inayah-Nya kepada kita, sehingga peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat
(KPM) 2019 IAIN Ponorogo kelompok 39 dapat menyelesaikan laporan hasil
KPM di Dukuh Sedayu, Desa Sendang, Kecamatan Jambon, Kabupaten
Ponorogo.
Alhamdulillah, penulisan laporan ini dapat terselesaikandengan baik.
Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Drs. Hj. Siti Maryam Yusuf, M. Ag.SelakuRektorIAIN Ponorogo.
2. Nurul Khasanah, M.
Pd.SelakuKetuaPanitiapelaksanaanKuliahPengabdianMasyarakat (KPM)
2018 IAIN Ponorogo.
3. Nufikha Ulfah, M. Pd.SelakuDosenPembimbingLapangankelompok 59.
4. BapakPaimin selaku Kepala Desa Sendang.
5. Bapak Maniran yang telahmerelakantempattinggalnyamenjadiposko KPM
kelompok59.
6. Seluruhtokoh agama dantokohmasyarakat di DukuhSedayu.
7. SeluruhmasyarakatDukuhSedayu.
8. Semuapihak yang telahmemberikanbantuanbaikberupafikiran,
maupuntenagakepada kami.
Teriringdo’a, semogaamalbaikmerekaditerimaoleh Allah SWT
danmendapatbalasan yang baik.
Semogalaporaninidapatbermanfaatbagi kami khususnya,
danbagiparapembacapada umumnya. Amin.

Ponorogo, ....2018

Tim Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN COVER.......................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Masyarakat Sekitar.................................
1. Potret masyarakat Dukuh Sedayu.................................
2. Tokoh masyarakat yang berpengaruh...........................
3. Peta komunitas Dukuh Sedayu, Desa Sendang.........
4. Transek dan penjelasannya............................................
5. Pemetaan asosiasi dan penjelasannya...........................
6. Pemetaan aset dan penjelasannya..................................
7. Sirkulasi keuangan masyarakat dan penjelasannya.......
8. Kegiatan-kegiatan sosial-keagamaan masyarakat
Dukuh Sedayu...............................................................
B. Rumusan-rumusan Kegiatan Berdasarkan Aset...................
C. Hasil Rumusan Program Penunjang.....................................
BAB II : PROSES KEGIATAN
A. Skala Prioritas Kegiatan Pengabdian...................................
B. Pelaksanaan Prioritas Program Kerja...................................
BAB III : HASIL DAN DAMPAK
A. Hasil dan Dampak Perubahan yang Terjadi.........................
B. Tanggapan Masyarakat.........................................................
1. Tokoh Agama
2. Tokoh Masyarakat
3. Masyarakat Awam
BAB IV : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan/Refleksi
B. Rencana Tindak Lanjut .......................................................
C. Rekomendasi .......................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DOKUMEN-DOKUMEN LAIN

BAB I

PENDAHULUAN
Desa Sendang merupakan Desa yang berada di Kecamatan Jambon,
Kabupaten Ponorogo, merupakan sebuah Desa yang bersejarah serta memiliki
petilasan sejarah. Dengan terbentuknya Desa Sendang berawal adanya seorang
Kyai Supo yang konon katanya dia seorang santri atau murid dari Kyai Sunan
Kalijaga dari Demak yang berhijrah menuju Desa Sendang dengan maksud
untuk mengawali kehidupannya dalam siar Ajaran Agama Islam. Awal
kedatangannya ke Desa Sendang, Kyai Supo bersama putranya yang bernama
Bagus Joko Suro dan mereka berdua ini yang mengawali babat di Desa
Sendang serta memiliki potensi untuk membuat keris dengan pande besi
maupun dengan kanugarannya.

Kyai Supo dan putranya yang bernama Bagus Joko Suro, awal bertempat
di Dukuh Krajan Desa Sendang, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo
yang sampai saat ini petilasan mereka berdua masih digunakan untuk ritual
berdoa oleh para sesepuh disaat kemarau panjang. Petilasan Kyai Supo berupa
kedung dan banyak hal peninggalan-peninggalan lainnya. Kedung di Desa
Sendang di kala musim penghujan banyak orang-orang yang berhibur untuk
memperoleh ikan kutuk, lele, dan belut. Kedung inilah yang menjadi dasar atas
penamaan Desa ini, yaitu Desa Sendang. Setelah beberpa tahun kemudian Kyai
Supo dan putranya meninggal dunia dan dimakamkan di Gunung Gedong yang
berada tidak jauh dari tempat tinggal mereka dikala masih hidup.

Setelah meninggalnya Kyai Supo dan putranya, ada sebuah pesantren


Salafiyah sebagai wadah untuk belajar para santri, dan pesantren tersebut
dipimpin oleh seorang Kyai yang bernama Ahmad Hasyim, yang berada di
sebelah selatan Kedung Sendang Kyai Supo.1

A. Gambaran Umum Masyarakat Sekitar


1. Potret masyarakat Dusun Sedayu

1
Data diperoleh dari Balai Desa Sendang pada 20 Agustus 2018.
Dusun Sedayu terletak di Desa Sendang, Kecamatan Jambon,
Kabupaten Ponorogo. Kecamatan Jambon terletak di wilayah Ponorogo
bagian selatan. Mengenai kondisi wilayah geografis Dusun Sedayu terletak
di bagian barat daya Ponorogo dengan kenampakan alam perbukitan.
Dusun Sedayu merupakan daerah yang terletak dipenghujung jalan karena
Dusun Sedayu dikelilingi oleh bukit-bukit. Dan bisa dikatakan daerah
lereng gunung, mengenai infrastruktur yang ada di Dusun Sedayu seperti
jalan yang masih jauh dari kata layak, karena disebabkan tempatnya
terletak di lereng gunung, jalan yang ada masih berupa bebatuan yang
ditata rapi dan ada juga yang berbentuk cor-coran. Batas-batas wilayah
Dusun Sedayu adalah sebagai berikut:

Sebelah utara : Desa Karanglo


Sebelah barat : Dusun Pondok
Sebelah selatan : Dusun Krajan
Sebelah timur : Dusun Janti

Dusun Sedayu terdiri atas 50 kepala keluarga yang mana mayoritas


pekerjaannya adalah bertani dan berkebun. Tanaman yang banyak ditanam
oleh masyarakat Desa Sendang tepatnya Dusun Sedayu adalah tanaman
jeruk, tembakau, ketela, dan jagung. Untuk memenuhi kebutuhan pangan
yang berupa bahan pokok seperti nasi ada sebagian kecil masyarakat Desa
Sendang,Dusun Sedayu yang menanam padi. Selain mayoritas
penduduknya sebagai petani dan berkebun, ada juga yang merantau di luar
kota maupun di luar negeri.

Pendidikan yang ada di Dusun Sedayu bisa dikatakan baik. Hal


tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya anak yang sekolah sampai
jenjang yang cukup tinggi. Untuk nilai keagamaan yang ada di Dusun
Sedayu bisa dikatakan kurang dibuktikan dengan minimnya partisipasi
masyarakat dalam beragama,seperti sholat berjamaah di mushola. Akan
tetapi mengenai adat dan tradisi di Dusun Sedayu ini masih sangat terjaga
dan dilestarikan,misalnyaacara kenduri dan kirim doa leluhur.Selanjutnya
untuk masalah ekonomi khususnya di Dusun Sedayu rata-rata kelas
menegah ke bawah.
2. Tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh
Dalam setiap tempat pasti terdapat tokoh-tokoh masyarakatyang
memiliki fungsi menggerakkan atau menjalankan program-program yang
ada di Desa dengan tujuan memajukan dan memakmurkan Desa, agar
dapat bersaing dengan Desa yang lain. Jika dalam satu Desa ada tokoh
agama tapi tidak menjalankan kewajibannya, maka Desa tersebut tidak
akan berjalan dengan baik, karena setiap manusia membutuhkan seorang
figur untuk memimpin. Berikut adalah tokoh-tokoh yang berpengaruh,
yaitu:
a. Kepala Desa Sendang

Bapak kepala Desa Sendang adalah orang yang memiliki


kedudukan tertinggi di Desa sebelum ketua RW dan RT, yang
bertugas menjalankan tugas negara yaitu menyelenggarakan urusan
pemerintahan,pembangunan, dan kemasyarakatan. Apapun itu yang
menjadi urusan Desa merupakan tanggung jawab Kepala Desa.
Kepala Desa Sendang saat ini adalah bapak Paimin.

b. Ketua RW/RT di Dusun Sedayu


Ketua RW merupakan perangkat desa yang memiliki kedudukan
di bawah Kepala Desa di atas RT, yang bertugas untuk mengepalai
beberapa RT di dalam suatu Dusun, sedangkan ketua RT adalah
struktur prangkat desa yang jabatannya berada di bawah RW, ketua
RT mengepalai beberapa Kepal Keluarga (KK). RW dan RT sebagai
cabang pemerintahan yang paling dekat denga warga, yang menjadi
penggerak dalam berbagai even dukuh sehingga para warga dapat bisa
ikut andil dalam memajukan desanya.
c. Ta’mir Mushola
Ta’mir Mushola memiliki peran pelestarian Mushola maupun
kegiatan-kegiatan yang berjalan di Mushola. Akan tetapi untuk saat ini
ta’mir Mushola yang berada di Dukun Sedayu, khususnya lingkungan
Pondok Andongsari belum ada.
d. Pengajar TPQ
Pengajar TPQ berperan penting di dalam berlangsungnya
pendidikan agama di Dukuh Sedayu,tugasnya untuk mengajar TPQ di
Masjid Syeikh Fahad bin Sulaiman. Di TPQ tersebut mempunyai
seorang pengajar bernama bapak Wahid.
e. Ketua KOMPPAS
Sebagai salah satu perangkat desa dan ketua Karang Taruna
KOMPPAS yang mana pada acara perayaan 17 Agustusan beliau
ditunjuk oleh anggota Karang Taruna Dukuh Sedayu untuk menjadi
ketua panitia dalam acara tersebut. Beliau juga selalu membimbing
berjalannya acara-acara yang telah disepakati oleh seluruh panitia
dengan baik.
3. Peta komunitas Dusun Sedayu, Desa Sendang2

Komunitas Ketua Jumlah Peranan


Anggota
Perangkat Desa Bapak Paimin 1 Cukup dominan
SDN 1 Sendang Bapak Yatmun 9 Sangat dominan
TPQ Syeikh Bapak Wahid 1 Sangat dominan
Fahad bin
Sulaiman
Karang Taruna Bapak Andik 15 Sangat dominan
KOMPPAS
Polindes Ibu Misini 3 Cukup dominan
Jamaah yasin Ibu Endang 120 Sangat dominan
dan tahlil ibu-
ibu
Jamaah yasin Bapak 120 Sangat dominan
dan tahlil bapak- Sulasmun

Hasil wawancara peserta KPM kelompok 59 dengan tokoh masyarakat Dusun


2

Sedayu, Desa Sendang pada tanggal 08 Agustus 2018.


bapak
Tokoh agama Bapak Daroini 2 Cukup dominan

Dari peta komunitas Dusun Sedayu, Desa Sendang dapat dijelaskan


bahwa terdapat beberapa asosiasi antara lain:

a. Perangkat Desa, yang diketuai oleh bapak Paimin yang berperan


cukup dominan dalam masyarakat.
b. SDN 1 Sendang, yang diketuai oleh bapak Yatmun dengan staff
yang berjumlah 9 (sembilan) orang, peranannya sangat dominan.
c. TPQ Syech Fahad bin Sulaiman, yang diketuai oleh bapak Wahid,
peranannya sangat dominan.
d. Karang Taruna KOMPPAS, yang diketuai oleh bapak Andik,
peranannya sangat dominan.
e. POLINDES, yang diketuai oleh ibu Misini, peranannya cukup
dominan.
f. Jamaah yasin dan tahlil ibu-ibu, yang diketuai oleh Mbak Endang,
peranannya sangat dominan.
g. Jamaah tahlil dan dzikir fida’, yang diketuai oleh bapak Sulasmun,
peranannya sangat dominan.
h. Tokoh agama, yang diketuai oleh bapak Daroini, peranannya
cukup dominan.

4. Transek dan penjelasannya3

3
Hasil penelusuran wilayah Dusun Sedayu, Desa Sendang oleh kelompok KPM 59
pada tanggal 08 Agustus 2018.
Berdasarkan hasil penelusuran wilayah Dusun Sedayu,Desa
Sendang,Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo terdapat berbagai zona,
antara lain dataran tinggi, perbukitan, pinggiran sungai dan sungai. Pada
zona dataran tinggi penggunaan lahan dipergunakan untuk perkebunan
masyarakat dengan jenis tanamannya adalah jeruk. Pada zona perbukitan
lahan yang ada digunakan masyarakat Sedayu untuk ladang dengan jenis
tanamannya tembakau dan jagung. Pada zona pinggiran sungai lahan yang
ada digunakan untuk pemukiman warga dan digunakan sebagian lahan
yang ada ditanami tanaman untuk mengisi lahan yang kosong dan yang
bisa dimanfaatkan seperti tanaman bambu, asem dan sawi.

5. Pemetaan asosiasi dan penjelasannya

Jamaah tahlil dan


TPQ Masyarakat Dusun Sedayu,
dzikir fida’bapak-
Desabapak
Sendang
Tokoh agama
Karang Taruna
KOMPPAS

Jamaah yasin dan


tahlil ibu-ibu

Perangkat desa

SDN 1 Sendang
Polindes

Dari diagram pemetaan asosiasi diatas dapat dijelaskan bahwa


masyarakat Dusun Sedayu,Desa Sendang memiliki beberapa asosiasi
antara lain :

a. Perangkat Desa
Desa Sendang memiliki perangkat Desa yang terdiri dari Kepala
Desa, Sekretaris Desa, Kaur Umum dan Keuangan, Kaur
Pembangunan, Kasi Pemerintahan, Kasi Perencanaan dan Kepala
Dusun.
b. Polindes
Di Desa Sendang terdapat Polindes yang bertujuan untuk melayani
kesehatan masyarakat yang diketuai oleh bidan Misini.
c. SDN 1 Sendang
Dalam pendidikan formal di Dusun Sedayu terdapat 1(satu)
lembaga pendidikan yaitu SDN 1 Sendang. Di SDN 1 Sendang terdiri
dari 6 (enam) kelas yang mana tiap kelas terdiri dari kurang lebih 15-20
siswa, yang memiliki tenaga pendidik sejumlah 9 (sembilan) orang dan
2 (dua) orang karyawan.
d. Karang Taruna KOMPPAS
Di Dusun Sedayu, khususnya di lingkungan Pondok Andongsari
ada perkumpulan pemuda yaitu KOMPPAS (Komunitas Pemuda
Pondok Lor Andongsari) yang diketuai oleh Bapak Andik dengan
jumlah anggota 60 (enampuluh) orang.
e. TPQ
Di Dusun Sedayu terdapat pendidikan non-formal yaitu TPQ yang
berlokasi di Masjid Syeikh Fahad bin Sulaiman dengan tenaga pengajar
1 (satu) ustadz dan terdiri dari 30 (tigapuluh) santriwan/wati.
f. Tokoh agama
Di Dusun Sedayu terdapat beberapa tokoh agama, antara lain di
lingkungan Andongsari ada Bapak Daroini dan di lingkungan Pondok
Lor ada Bapak Sarju.
g. Jamaah yasin dan tahlil ibu-ibu
Di Dusun Sedayu, khususnya di lingkungan Pondok Andongsari
terdapat jamaah yasin dan tahlil ibu-ibu yang terdiri dari 4 (empat) RT
dengan jumlah jamaah 120 (seratus duapuluh) orang yang dilaksanakan
rutin setiap hari Sabtu malam sesudah shalat maghrib.
h. Jamaah tahlil dan dzikir fida’ bapak-bapak
Di Dusun Sedayu, khususnya di lingkungan Pondok Andongsari
terdapat jamaah tahlil dan dzikir fida’ yang terdiri dari 4 (empat) RT
dengan jumlah jamaah 117 (seratus tujuhbelas) orang yang
dilaksanakan rutin setiap hari Rabu malam sesudah shalat isya’.4

6. Pemetaan aset dan penjelasannya5

Dusun Aset
Sedayu Mushola
Tukang seleb padi
4
Hasil wawancara KPM 59 dengan tokoh masyarakat Dusun Sedayu, Desa Sendang
pada tanggal 08 Agustus 2018.
5
Hasil survei KPM kelompok 59 pada tanggal 08 Agustus 2018.
Peternak kambing
Pembuat batu bata
Petani jeruk
Petani tembakau
Petani kacang tanah
Petani jagung

Berdasarkan tabel pemetaan aset diatas. Di Dusun Sedayu,Desa


Sendang, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo ada beberapa aset
yang dimiliki, yaitu:

a. Di Dusun Sedayu, khususnya lingkungan Pondok Andongsari


terdapat sebuah Mushola yaitu Mushola Darul Muttaqin. Mushola
tersebut sudah lama tidak berfungsi lagi karena tidak adanya ta’mir
Mushola.
b. Tukang seleb padi
Sebagian kecil masyarakat Dusun Sedayu bermata pencaharian
sebagai tukang seleb padi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
c. Peternak kambing
Mayoritas masyarakat Dusun Sedayu beternak kambing, hampir
setiap rumah memiliki kambing meskipun tidak banyak.
d. Pembuat batu bata
Sebagian kecil masyarakat Dusun Sedayu mempunyai usaha
pembuat batu bata, usaha tersebut merupakan usaha sampingan
mereka.Mereka biasa membuat batu bata di luar dari kerjaan
tetapnya, seperti setelah mereka pulang dari sawah.
e. Petani jeruk
Sebagian besar masyarakat Dusun Sedayu memiliki ladang jeruk,
dahulu di era tahun 2000-2007 sempat menjadi primadona, banyak
pedagang dari luar kota yang datang ke dusun sedayu untuk
memberi hasil perkebunan jeruknya, namun pada tahun 2008-2009
tanaman jeruk mulai terkena virus yang mengakibatkan daun jeruk
layu dan buahnya masak sebelum waktunya. Dan ini yang
mengakibatkan perkebunan di Dusun Sedayu tidak produktif lagi,
hal ini sudah di konsultasikan dengan Dinas Pertanian, namun
solusi yang diberikan tidak kunjung membuahkan hasil.
f. Petani tembakau
Di musim kemarau petani yang dulunya menanam padi di musim
penghujan beralih menanam tembakau dikarenakan cuaca yang
sangat panas dan kurangnya air, petani memilih tembakau sebagai
alternatif mata pencaharian dikarenakan tembakau tidak
membutuhkan banyak air serta dapat dipanen beberapa kali dan
hasil yang diperoleh dari menanam tembakau tergolong cukup
tinggi dibandingkan dengan padi. Akan tetapi tembakau lebih
banyak membutuhkan pemeliharaan yang khusus karena tembakau
gampang terkena hama, dan apabila sudah terkena hama tembakau
daunnya akan menguning dan harga jualnya akan menurun.
g. Petani kacang tanah
Sebagian kecil masyarakat pada musim kemarau menanami
sawahnya dengan tanaman kacang tanah. Karena kacang tanah
tidak terlalu membutuhkan banyak air.

h. Petani jagung
Sebagian kecil masyarakat pada musim kemarau memanfaatkan
sawahnya dengan menanami tanaman jaagung. Karena jagung juga
tidak terlalu memerlukan banyak air.6
7. Sirkulasi keuangan masyarakat dan penjelasannya

Sebagian besar mata pencaharian penduduk Desa adalah sebagai


petani dan buruh tani, ada juga masyarakat yang merantau ke kota dan luar
6
Hasil survey dan wawancara KPM 59 pada tanggal 05 Agustus 2018.
negeri. Dapat dijelaskan bahwa keadaan perekonomian masyarakat Desa
misalnya prasarana ekonomi yang ada di Desa, pasar, dan industri rumah
tangga.

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian apabila di skala


prioritaskan yaitu petani pemilik lahan sebesar 20%, penggarap tanah
30%, buruh (tani, bangunan, dan industri) 10%, pedagang 10%, PNS 2%,
TNI/POLRI 0%, pensiunan 1%, peternak 7%, dan sisanya 20% adalah
orang-orang yang bekerja di bidang lainnya.7

8. Kegiatan-kegiatan sosial-keagamaan masyarakat

Dukuh Sedayu, khususnya Pondok Lor Andongsari memiliki


banyak kegiatan sosial-keagamaan dalam setiap minggu, bulan, bahkan
satu tahun sekali pada saat bulan Agustus baik yang dilakukan oleh kaum
Adam ataupun kaum Hawa, baik orang tua, pemuda, ataupun anak-anak.
Untuk melihat semua kegiatan yang dilaksanakan di Dukuh Sedayu,
khususnya Pondok Andongsari akan dihadirkan dalam tabel di bawah ini:

KEGIATAN WAKTU
TPQ Senin s.d Kamis TPQ gabungan
antara santriwan santriawati TPQ
di masjid dan siswa siswi SDN 1
Sendang
Jamaah Tahlil dan dzikir fida’ Rabu malam Kamis
bapak-bapak
Jamaah yasiin dan tahlil ibu-ibu Sabtu malam Minggu
Posyandu Balita Minggu pertama (satu bulan

7
Data diperoleh dari Balai Desa Sendang, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo
(20 Agustus 2018).
sekali)
Posyandu Lansia Minggu pertama (satu bulan
sekali)
Kerja Bakti Kondisional
Perayaan HUT RI Setiap bulan Agustus
Hari Raya Idul Adha 22 Agustus 2018
(Penyembelihan Hewan kurban)
Tabel Kegiatan Sosial-Keagamaan Masyarakat Desa sekitar lingkungan
Sedayu.

B. Rumusan Kegiatan-kegiatan Berdasarkan Aset


Perumusan kegiatan berdasarkan aset disusun berdasarkan hasil
musyawarah anggota kelompok KPM 59 pada tanggal Agustus 2018,
kemudian dikonsultasikan dan mendapat peretujuan dari Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL), yakni dosenNufikha Ulfah M,Pd. pada
tanggal 11 Agustus 2018.
Untuk mewujudkan lingkungan masyarakat Dusun Sedayu,
khususnya lingkungan Pondok Andongsari yang agamis dan berpendidikan
baik, maka rumusan kegiatan berdasarkan aset yang dimiliki Dusun
Sedayuberupa Mushola yang dilakukan oleh KPM 59 adalah dengan
melakukan pemberdayaan Mushola dan pendirian sanggar belajar dengan
menggunakan pendekatan ABCD (Asset Based Community-driven
Development).
Maka sebelum program yang dirumuskan tesebut diaktualisasikan,
mula-mula kami mengundang tokoh masyarakat, para perangkat Dukuh
Sedayu, tokoh pemuda, dan tokoh agama di Posko KPM 59. Dalam
pertemuan tersebut, kami mengadakan diskusi kecil-kecilan bersama tokoh
masyarakat di Dusun Sedayu, khususnya Pondok Andongsari.
BAB II

PROSES KEGIATAN

A. Skala Prioritas Kegiatan Pengabdian

Setelah peserta KPM melakukan pemetaan aset, selanjutnya peserta


KPM bermusyawarah menentukan apa yang menjadi prioritas di Dusun
Sedayu. Peserta KPM memilih Mushola sekaligus pendirian sanggar
belajar sebagai aset prioritas pengabdian. Setelah berhasil menentukan
prioritas, selanjutnya peserta KPM melakukan koordinasi dengan pemuda
pemudi dan tokoh masyarakat Dusun Sedayu, khusunya pada lingkungan
Pondok Andongsari. Setelah terjalinnya koordinasi kami dengan tokoh
masyarakat peserta KPM melakukan pertemuan bersama guna berdialog
membahas problem di Mushola Darul Muttaqin. Pada tanggal 11 Agustus
2018 peserta KPM mendapatkan kunjungan dari dosen Nufikha Ulfah, M.
Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan. Dosen Pembimbing Lapangan
menanyakan aset serta potensi yang ada di Dusun Sedayu. Setelah
berdialog cukup intens kemudian muncullah ide berupa pendirian sanggar
belajar. Hal tersebutdikarenakan tingginya antusias anak Sekolah Dasar
untuk belajar.Pada tanggal 18 Agustus 2018 peserta KPM melakukan
dialog bersama salah satu tokoh pemuda yaitu saudari Endang Lestari dan
didapatkan data sebagai berikut:

1. Mushola Darul Muttaqin memiliki potensi jamaah yang cukup banyak.


2. Antusias masyarakat di lingkungan Mushola Darul Muttaqin dalam
masalah keagamaan cukup besar.
3. Bangunan mushola yang cukup bagus karena sudah melalui proses
renovasi.

Di sisi lain, Mushola Darul Muttaqin memiliki masalah yang cukup


serius dalam hal aktivitas keagamaan, yakni:

1. Mushola yang jarang di adzani karena tidak adanya pengelola.


2. Tidak adanya imam shalat di mushola Darul Muttaqin yang
mengakibatkan enggannya masyarakat untuk sholat berjamaah.

Setelah mendapatkan informasi, peserta KPM segera menindak


lanjuti informasi yang telah diperoleh guna untuk menentukan langkah apa
yang akan dilakukan.

Pada tanggal 19 Agustus 2018 peserta KPM melakukan pertemuan


dengan pemuda pemudi serta tokoh masyarakat guna membahas masalah
yang ada di Mushola Darul Muttaqin. Setelah musyawarah cukup lama
peserta KPM mendapat informasi sebagai berikut:
1. Dari saudari Endang Lestari: mengatakan bahwa masyarakat sekitar
sudah melakukan upaya untuk menghidupkan aktivitas kegiatan
keagamaan Darul Muttaqin, akan tetapi segala upaya yang
dilakukankurang lebih satu tahun belakangan ini tidak membuahkan
hasil, mulai dari meminta bantuan salah satu warga untuk adzan hingga
mendatangkan imam dari pondok Sendang Drajat.8
2. Dari Bapak Daroini: Beliau mengatakan bahwa “saya sudah
memberitahu warga lingkungan sekitar untuk menghidupkan kegiatan
keagamaan, namun typical warga mushola Darul Muttaqin jika yang
memberitahu adalah anggota masyarakat lingkungan itu sendiri tidak
dapat memberi efek yang signifikan.” Demikian informasi yang kami
dapat dari beliau.9
3. Dari Bapak Sarju: Beliau mengatakan bahwa “ Tidak adanya imam di
Mushola Darul Muttaqin merupakan masalah utama yang ada,
masalahnya sekarang yang mau jadi imam siapa?.” Demikian informasi
yang kami dapat dari beliau.10
4. Kami memiliki pendapat bagaimana jika mendirikan sanggar belajar
yang bertempat di mushola Darul Muttaqin.

Informasi yang peserta KPM peroleh dari tokoh masyarakat diatas,


peserta KPM memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Guna menghidupkan kembali aktivitas keagamaan di Mushola Darul


Muttaqin,peserta KPM beserta pemuda pemudi dan tokoh masyarakat
Dusun Sedayu sepakat mendirikan sanggar belajar yang bertempat di
Mushola Darul Muttaqin. Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi anak-
anak usia sekolah, khususnya usia Sekolah Dasar yang memiliki minat

8
Hasil wawancara KPM Kelompok 59 dengan Saudari Endang Lestari pada tanggal
12Agustus 2018.
9
Hasil wawancara KPM Kelompok 59 dengan Bapak Daroini (tokoh masyarakat
Dusun Sedayu) pada tanggal 19 Agustus 2018.
10
Hasil wawancara KPM Kelompok 59 dengan Bapak Daroini (tokoh agama Dusun
Sedayu) pada tanggal 19 Agustus 2018.
belajar tinggi. Hal demikian secara tidak langsung dapat menghidupkan
kembali aktivitas keagamaan di Mushola Darul Muttaqin, yang mana
waktu belajar yang bertepatan dengan waktu shalat magrib serta selesai
setelah shalat isya’ dapat memunculkan dampak positif yang signifikan.
2. Guna menghidupkan kembali aktivitas keagamaan di Mushola Darul
Muttaqin,peserta KPM beserta pemuda pemudi dan tokoh masyarakat
Dusun Sedayu sepakat mengadakan belajar bersama mengenai tata cara
wudhu dan shalat beserta bacaannya.Hal ini ditujukan pada pemuda
khususnya yang diberi amanah untuk menjadi imam di Mushola Darul
Muttaqin serta umumnya bagi masyarakat jamaah Mushola Darul
Muttaqin, guna meningkatkan kualitas ibadah jamaah Mushola Darul
Muttaqin.

B. Pelaksanaan Prioritas Program Kerja

Setelah mendapat persetujuan dari pemuda dan tokoh


masyarakat,peserta KPM menindak lanjuti hasil dari musyawarah pada
tanggal 20 Agustus 2018. Tanggal 24 Agustus 2018 sebagian dari peserta
KPM mendistribusikan undangan kepada warga yang mendapat
rekomendasi dari pemuda dan tokoh masyarakat sebagai pengurus
mushola.

Pada tanggal 25 Agustus 2018 pelaksanaan program kerja yang


berupa kegiatan belajar bersama mengenai tata cara wudhu dan sholat telah
dimulai. Pada kegiatan tersebut yang menjadi pemateri adalah bapak Taufik
dan bapak Takul yang merupakan pemateri rekomendasi dari bapak Sugeng
Hanifan selaku modin Desa sendang. Sebelum melakukan program
kegiatan belajar bersama mengenai tata cara wudhu dan shalat bapak
Taufik menanyakan terlebih dahulu kepada masyarakat sudah kah
mengetahui tata cara wudhu dan shalat yang seharusnya. Apabila belum
bagian mana yang belum diketahui akan dijelaskan. Garis besarnya
masyarakat meminta bimbingan kepada bapak Taufik selaku pemateri
untuk menjelaskan masalah tata cara wudhu dan shalat di kerenakan
masyarakan Dusun Sedayu menginginkan peningkatan dalam melakukan
ibadah kepada Allah, mengingat pengetahuan tentang tata cara wudhu dan
shalat yang dibenarkan menurut agama di lingkungan masyarakat Dusun
Sedayu dapat dikatakan masih kurang.

Menanggapi masalah yang ada pada masyarakat Dusun Sedayu,


peserta KPM selaku pendamping program kegiatan belajar bersama
meminta kepada bapak Taufik untuk melafalkan secara bersama-sama lafal
niat wudhu, niat shalat lima waktu, serta lafal bacaan shalat. Hal ini
dilakukan dengan metode melafalkan bersama-sama guna mempermudah
masyarakat melaksakan atau mengikuti lafal bacaan yang dilafalkan bapak
Taufik, dikarenakan mengingat kebanyakan masyarakat lingkungan
Mushola Darut Muttaqin merupakan ibu-ibu dan lansia.

Pelaksanaan program blajar bersama mengenai tata cara wudhu dan


shalat pada 25 agustus 2018 dimulai dengan membaca niat wudhu bersama-
sama yang diawali oleh bapak Taufik kemudian diikuti oleh seluruh peserta
blajar bersama yang dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali. Setelah itu
dilanjutkan dengan gerakan wudhu dan batasan-batasan anggota tubuh
yang harus dibasuh pada saat melaksanakan wudhu.Setelah peserta belajar
bersama sudah faham akan batasan anggota tubuh yang harus dibasuh
dalam wudhu, bapak Taufik melanjutkan ke dalam tata cara shalat.

Pembelajaran dilanjutkan pada tata cara shalat. Tata cara sholat


dimulai dari membaca niat shalat lima waktu yang diawali oleh bapak
Taufik kemudian diikuti seluruh peserta belajar bersama. Setelah kiranya
peserta sudah faham bapak Taufik melanjutkan ke lafadz bacaan dalam
shalat. Mulai dari doa iftitah hingga di akhiri dengan salam. Di akhir
kegiatan bapak taufik menanyakan kepada peserta belajar bersama adakah
sesuatu yamg kurang jelas dan belum dipahami, jika masih ada yang belum
paham maka bapak Taufik akan menjelaskan kembali. Akan tetapi peserta
belajar bersama sudah memahami materi tersebut.

Malam kedua program belajar bersama mengenai tata cara wudhu


dan shalat Pada tanggal 26 agustus 2018 membahas mengenai gerakan
wudhu dan shalat. Bapak Taufik selaku pemateri menyampaika gerakan
wudhu kepada peserta belajar bersama kemudian dilanjutkan peraktik
secara langsung. Setelah kiranya cukup bapak Taufik meminta peserta
KPM untuk menjadi peraga gerakan wudhu. Setelah kiranya cukup bapak
Taufik menanyakan kepada peserta belajar bersama mengenai apa yang
belum dipahami. Peserta belajar bersama sudah memahami apa yang
disampaikan oleh bapak Taufik dan yang diperagakan oleh peserta KPM.
Kemudian bapak Taufik melanjutkan materi pada gerakan shalat yang
dimulai dari bacaan yang dibaca keras dan diikuti oleh takbiratul ikhram,
doa iftitah, surat alfatihah, bacaan surat pendek, bacaan ruku’,bacaan
i’tidal, sujud, bacaan duduk di antara dua sujud, serta bacaan tahiyat awal
dan tahiyat akhir. Setelah kiranya cukup bapak taufik menanyakan pada
peserta belajar bersama apa saja yang belum dipahami. Peserta belajar
bersama sudah dapat memahami apa yang disampaikan oleh bapak Taufik
dan yang diperagakan oleh peserta KPM.

Selain semangat masyarakat untuk belajar bersama dalam hal


keagamaan, semangat lain tumbuh dari anak-anak usia sekolah. Di Dusun
Sedayu, khususnya lingkungan Pondok Andongsari mayoritas anak-anak
usia sekolah sangat antusias terhadap pendidikan. Akan tetapi yang menjadi
kendala adalah kurangnya pendampingan pada saat belajar menyebabkan
anak-anak seenaknya sendiri pada saat belajar.

Setelah itu peserta KPM bersosialisasi kepada masyarakat tentang


semangat anak-anak usia sekolah dalam hal belajar dan bagaimana agar
semangatnya terus tumbuh. Melihat kondisi seperti itu, peserta KPM atas
rekomendasi dari DPL dan usulan dari salah satu pemuda Dusun Sedayu
berinisiatif untuk mendirikan sanggar belajar guna untuk meningkatkan
kualitas pendidikan anak-anak usia sekolah dan meningkatkan semangat
belajarnya.

Salah satu pemuda memberi masukan agar sanggar belajar


bertempat di Mushola Darul Muttaqin, sekaligus anak-anak bisa belajar
agama di Mushola. Misalnya dalam hal sholat dan adzan. Belajar di
sanggar belajar dilakukan setelah shalat maghrib dan selesai pada sholat
isya’, yang harapannya nanti Mushola berfungsi lagi dan menjadi ramai
serta anak-anak dapat belajar bersama.

BAB III

HASIL DAN DAMPAK

A. Hasil dan Dampak Perubahan yang Terjadi

Kurang lebih selama satu bulan peserta KPM kelompok 59 telah


melaksanakan KPM berbasis Mushola dengan pendekatan ABCD di Dusun
Sedayu,Desa Sendang. Adapun hasil yang telah dicapai antara lain:

1. Pelaksanaan program penunjang


Beberapa program penunjang yang telah peneliti laksanakan,
menghasilkan beberapa hal antara lain:

a. Mengaktifkan Adzan dan Sholat Berjama’ah


Dalam upaya memberdayakan Mushola sebagaimana fungsinya
yakni untuk sholat berjama’ah maka terlebih dahulu mengaktifkan
panggilan sholat yakni mengumandangkan adzan disetiap masuk
waktu sholat tiba dengan tujuan agar masyarakat berbondong-
bondong untuk melaksanakan sholat berjama’ah di Mushola.

b. Berpartisipasi dalam Kegiatan Yasinan dan Tahlilan


Kegiatan Yasinan maupun Tahlilan menurut tokoh Agama
yang kami wawancarai merupakan sarana dakwah yang cukup
efektif untuk merangkul segenap lapisan masyarakat, bahkan
masyarakat yang tidak pernah ke Mushola sekalipun, oleh
karenanya kami ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut
sebagai salah satu upaya untuk menjalin tali silaturahim dengan
masyarakat, mengingat jama’ah yasin dan tahlil di Dusun
Sedayu sangat antusias dan cukup besar. Kami sebagai
mahasiswa dadakan menjadi masyarakat baru merasa terasa
lebih akrab disaat acara ini. Bahkan salah satu anggota
kelompok kami diminta untuk menjadi Bilal tahlil. Di samping
itu kami bisa mengetahui karakteristik masyarakat dan tingkat
pemahaman keagamaan warga di Dusun Sedayu.

c. Pengajian Umum
Kegiatan ini dilaksanaknkan bersamaan dengan Penutupan KPM
Kelompok 59dan peringatan HUT RI ke 73 yang dilaksanakan pada
hari Senin, tanggal 27 Agustus 2018 di halaman Mushola Darul
Muttaqin. Acara ini diisi oleh Kyai Qomari dari Ponorogo yang
dihadiri oleh Kepala Desa Sendang beserta jajarannya, masyarakat
Dusun Sedayu khususnya Pondok Andongsari, pemuda pemudi
KOMPPAS, dan peserta KPM Kelompok 59 serta dimeriahkan oleh
grup Al Banjari UKI IAIN Ponorogo.

d. Mengajar TPA
TPA di Dusun Sedayuterletak di Masjid Syeikh Fahad bin
Sulaiman sudah berjalan aktif.Akan tetapi, TPA di Masjid Syeikh
Fahad bin Sulaiman belum begitu banyak santrinya.Selain itu kurang
lengkapnya sarana dan prasana serta tenaga pendidik. Jadi selama
KPM, peserta KPMmenjadi pengajar selama 1 (satu) bulan. TPA di
Masjid Syeikh Fahad bin Sulaiman dilaksankan setiap hari Selasa
sampai dengan Kamis.

e. Partisipasi dalam Kegiatan Posyandu Balita dan Lansia


Sebagai bentuk pengabdian peserta KPM turut berpartisipasi
dalam kegiatan Posyandu yang sudah rutin dilakukan setiap bulan.
Untuk Dusun Sedayu, Posyandu Balita dilaksanakan bersamaan
dengan Posyandu Lansia setiap minggu pertama di awal bulan.
Peserta KPM1(satu) kali berpartisipasi pada tanggal 09 Agustus
2018. Selain itu, peserta KPM turut membantu bidan posyandu
seperti mendampingi Balita dan Lansia Dusun Sedayu dalam
kegiatan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan pendataan.
Peserta KPMjuga sedikit membantu makanan kecil untuk balita.

f. Membantu Persiapan 17 Agustusan dan Kerja Bakti


Untuk kegiatan kerja bakti, peserta KPM Kelompok 59
mendapatkan undangan dari pemuda pemudi KOMPPAS untuk turut
membantu memasang bendera di lingkungan Dusun Sedayu,
khususnya Pondok Andongsari dalam rangka menyambut
kemerdekaan RI. Pada tanggal 12 Agustus 2018, pemuda pemudi
KOMPPAS mengadakan acara perlombaan, seperti lomba makan
kerupuk, balap karung, sunggi tampah, gendong senik, memasukkan
jarum dalam botol, estavet air, tarik tambang, dan juga panjat debog.
peserta KPMturut ikut serta untuk memeriahkannya.

2. Pelaksanaan teknik-teknik ABCD


Teknik-teknik ABCD yang telah peserta KPM laksanakan
memunculkan beberapa hal, di antaranya:
a. Memunculkansemangat masyarakat untuk membangun kembali
aktivitas keagamaan di lingkungan Mushola Darul Muttaqin, hal
ini mengakibatkan terbentuknya kembali pengurus Mushola
Darul Muttaqin.
b. Terkajinya keadaan Dusun Sedayu baik secara geografis, sosial
ekonomi, sosial budaya, dan sosial keagamaan.
c. Dapat memprediksi pola perubahan masyarakat Dusun Sedayu.
d. Ditemukannya masalah-masalah yang harus segera ditemukan
solusi pemecahannya yakni dalam bidang keagamaan.
e. Terselesaikannya masalah-masalah tersebut di atas.
f. Terjalin hubungan kerja sama yang baik antara warga
masyarakat dalam memecahkan permasalahan yang ada di
sekitar mereka (pemberdayaan Mushola).

B. Tanggapan Masyarakat
Tanggapan masyarakat sebelum adanya Mahasiswa KPM dan
sesudah adanya Mahasiswa KPM di Dusun Sedayu, sebagian besar
merespon baik terhadap kedatangan mahasiswa KPM dan memang sudah
mengharap kehadiran Mahasiswa KPM dari IAIN Ponorogo. Adapaun
tanggapan dari masyarakat antara lain:
1. Tokoh Agama
Dengan adanya KPM dari IAIN Ponorogo tanggapan Bapak Daroini
dan Bapak Sarju selaku tokoh agama di Dusun Sedayu khususnya
lingkungan Pondok Andongsari menerima dengan baik dan memberi
kesempatan peserta KPM 59 untuk belajar bermayarakat dibidang
keagamaan serta memberikan kepercayaan kepada peserta KPM untuk
menjalankan progam-progam berbasis keagamaan seperti pemberdayaan
Mushola, TPQ, yasinan, dan pengajian umum.
2. Tokoh Masyarakat
Dengan adanya KPM dari IAIN Ponorogo tanggapan bapak Paimin
selaku Kepala Desa Sendang menerima dengan baik kedatangan kami di
Desa Sendang serta memberikan kesempatan kepada peserta KPM untuk
melaksanakan kagiatan KPM dan menjalankan program kerja KPM.
Selanjutnya tanggapan bapak Sugang selaku kaur Dusun Sedayu yaitu
menerima kedatanganpeserta KPMdengan baik dan memberikan
kesempatan peserta KPM untuk belajar dinas di Balai Desa. Tanggapan
bapak Andik selaku ketua pemuda KOMPPAS sangatlah menerima
kedatangan peserta KPM dengan baik dan mempercayai peserta KPM
untuk berpartisipasi membentu kegiatan pamuda KOMMPAS
khususnya pada saat perayaan HUT RI ke 73.
3. Masyarakat Awam
Dengan adanya KPM dari IAIN Ponorogo tanggapan masyarakat
awam terhadap kami sangatlah baik dan memperlakukan kami seperti
saudaranya serta mereka merasa terbantu dengan adannya kami.
Misalnya dengan program yang kami lakukan seperti belajar bersama
dengan anak-anak lingkungan sekitar. Para orang tua sangat senang,
karena anak-anak mereka ada yang mendampingi untuk belajar.Selain
itu mereka juga sangat senang karena Mushola disekitar mereka sudah
mulai aktif lagi dengan adanya KPM IAIN Ponorogo.
BAB IV

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan/Refleksi

Alhamdulilah kami ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT.,


sehingga pelaksanaan KPM kelompok 59 yang berlangsung selama kurang
lebih 1 (satu) bulan di Dusun Sedayu, Desa Sendang telah dijalankan dan
diselesaikan dengan lancar dan baik. Mulai dari tahap pembukaaan sampai
dengan penutupan KPM di Dusun Sedayu, Desa Sendang, kelompok KPM
59 telah mendapatkan dukungan dan bantuan dari masyarakat sehingga
KPM ini (yang kami laksanakan) berjalan dengan baik dan lancar.

Dalam proses KPM ini ada berbagai pelajaran yang dapat kami
peroleh yaitu:
1. KPM menyadarkan peneliti, bahwa ilmu yang didapatkan di bangku
kuliah ternyata masih sangat kurang ketika telah terjun menjadi anggota
masyarakat yang sebenarnya, sehingga KPM ini menjadi tempat peneliti
berintropeksi diri dalam belajar agar menjadi masyarakat sosial yang
lebih baik.
2. KPM merupakan tempat untuk belajar bersosialisasi dan berkomunikasi
dengan semua elemen masyarakat tanpa memandang status sosial.
3. KPM menjadi sebuah wahana untuk melatih kecerdasan emosional
(emotional question) bagi kami, karena setiap anggota KPM dan
masyarakat mempunyai ciri khas yang berbeda-beda.
4. KPM melatih kami untuk belajar mandiri dalam berbagai hal, baik
mandiri dalam hidup ataupun mandiri dalam mengatasi dan memecahkan
masalah yang terjadi di masyarakat.
5. KPM menyadarkan kami bahwa setiap masyarakat mempunyai masalah
yang harus dipecahkan dan diselesaikan.
6. KPM menjadi sebuah wahana bagi mahasiswa untuk belajar
berorganisasi, menghargai perbedaan pendapat serta bekerja sama dalam
satu tim dalam setiap kegiatan.
7. KPM menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial sebagai warga negara
Indonesia.
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah, akhirnya peserta KPM
kelompok 59 telah menyelesaikan tugas Kuliah Pengabdian Masyarakat
(KPM) IAIN Ponorogo tahun 2018 di Dusun Sedayu, Desa
Sendang,Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo dengan baik meskipun
masih banyak kekurangan dan kesalahan. Semoga ilmu, pengalaman, dan
pelajaran berharga yang diperoleh dari masyarakat Dusun Sedayu pada saat
melaksanakan tugas Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dapat
bermanfaat dan menjadi bekal dimasa mendatang ketika menjadi anggota
masyarakat yang sebenarnya. Amin.
B. Rencana Tindak Lanjut

Kegiatan-kegiatan yang telah peneliti lakukan di Dusun Sedayu


terutama terkait dengan masalah yang kami angkat harus mempunyai tindak
lanjut supaya kegiatan tersebut dapat berjalan secara terus-menerus dan
berkesinambungan. Adapun rencana tindak lanjut kami adalah:

1. Melakukan penyusunan laporan dan penyerahan hasilnya ke pihak-pihak


terkait sebagai masukan untuk perkembangan dan kemajuan Dusun
Sedayu, khususnya lingkungan Pondok Andongsari, Desa Sendang.
2. Koordinasi dan komunikasi yang berkelanjutan dengan warga Dusun
Sedayu, khususnya lingkungan Pondok Andongsari untuk menjalin
silaturrahmi dan memberi pengarahan terhadap kegiatan yang telah
berjalan.
3. Melakukan kontrolling dan monitoring di Dusun Sedayu, khususnya
lingkungan Pondok Andongsari, Desa Sendang.
4. Melakukan evaluasi dari setiap kegiatan untuk mengetahui manfaat dan
kekurangannya bagi masyarakat, sehingga ada rekomendasi untuk tetap
dilanjutkan atau dihentikan.
Sebagai tindakan nyata untuk terus melakukan koordinasi, kontrolling,
monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan yang telah diprogramkan, kami
(peserta KPM Kelompok 59) akan berkunjung ke Dusun Sedayu, khususnya
lingkungan Pondok Andongsari minimal sekali dalam 1 (satu) bulan. Hal ini
dilakukan agar kami dapat memantau terus perkembangan kegiatan-kegiatan
yang dilakukan masyarakat paska berakhirnya KPM IAIN Ponorogo tahun
2018.

C. Rekomendasi
Berikut ini adalah rekomendasi yang ditujukan kepada panitia KPM,
pihak akademik dan perangkat Desa serta masyarakat demi kemajuan
Dusun Sedayu, Desa Sendang berdasarkan semua data dan permasalahan
yang kami hadapi, yakni:
1. Rekomendasi untuk panitia KPM
Rekomendasi untuk panitia KPM ialah kepada DPL dan panitia KPM
untuk memonitoring dan mengkontrol peserta KPM harus lebih
intensif dan maksimal.
2. Rekomendasi perangkat Desa/Dusun dan masyarakat Dusun Sedayu:
a. Kepada Perangkat Desa/Dusun untuk memberikan fasilitasi,
perhatian dan bimbingaan di bidang keagamaan, pendidikan,
kesehatan, perekonomian dan kesehatan masyarakat Dusun
Sedayu.
b. Kepada tokoh agama untuk terus selalu memotivasi,membimbing,
dan memperhatikan masyarakat Dusun Sedayu, khususnya dalam
bidang agama.
c. Kepada tokoh masyarakat untuk terus memfasilitasi masyarakat
dalam hal apapun.

Anda mungkin juga menyukai