Anda di halaman 1dari 6

Generasi Belajar

Jendela Wawasan Anak Muda Indonesia

Home

Friday, 28 July 2017

Tekhnik Induksi dalam Copywriting by Mas Jaya Setiabudi

Apa itu Copywriting? Apakah itu sebuah tulisan yang disalin? Seperti yang kita ketahui belakangan ini
banyak sekali istilah baru dalam dunia promosi (khususnya online), salah satunya adalah copywriting
tersebut.

Copywriting adalah cara menyampaikan informasi melalui tulisan agar dimengerti oleh calon konsumen
sejelas-jelasnya. Dalam copywriting, kita harus bisa menjelaskan apa manfaat dari produk kita dengan
cara yang elegan, sehingga calon konsumen tidak merasa dijuali. Dalam copywriting ini juga kita harus
memberikan 'Value Expectation' atau berani bayar lebih jika konsumen membeli produk kita, serta
ditutup dengan 'Call to action' agar calon konsumen membeli sekarang juga.

Referensi materi ini berasal dari salah satu video presentasinya Juragan Yukbisnis Mas Jaya Setiabudi,
yang berjudul sama dengan artikel ini, yaitu Tekhnik Induksi dalam Copywriting.

Materi ini diawali oleh Anatomi Sales Script, yaitu mengkaitkan antara Headline dengan Kata Kunci yang
akan kita tulis didalam copywriting. Berikut adalah tabelnya:

Headline
Kata Kunci

Problem

Rasa sakit terhadap kondisi sekarang

Solusi + Kemudahan

Jalan keluar yang menyenangkan

Otoritas + Testimoni

Ilmiah dan alami adalah terbaik

Harga yang menggoda

Kontras, Kemudahan

Keterdesakan

Keterbatasan waktu, kesempatan

Bonus

Agar semakin menarik

Kecilkan Resiko

Apa ruginya?

Action Kemana

Selanjutnya kemana

Spesifikasi

Bukan sekedar emosi

Sertifikasi

Penambah keyakinan

Memang sih, problem paling lumrah dalam copywriting adalah calon konsumen tidak mau membacanya.
Tetapi itu tergantung dari cara kita menyampaikan dalam copywriting tersebut beserta headline-nya
yang juga bikin penasaran. Ditambah lagi jika konsumen sudah mengenal kita dengan baik atau
setidaknya pernah membeli produk kita sekali dan mereka merasa puas. Karna berdasarkan survey,
"83% transaksi bisnis closed, karena pembeli menyukai penjualnya, bukan semata karena produknya",
Kerry L Johnson (Sales Magic).

Seperti yang kita ketahui bersama, setiap orang tidaksuka dijuali, diperintah, dan cenderung antipati
terhadap sasaran. Maka dari itu diperlukan sebuah Indirect Method (Baca: Hypnosis). Dan disini akan
kita bahas jurus-jurus hypnosis yang dijelaskan oleh pakarnya langsung, yaitu Milton Ericson.

Sebelumnya kita bahas dulu ya apa itu pengertian induksi dalam copywriting. Induksi disini maksudnya
adalah membuat pembaca masuk kedalam kondisi 'trance' dimana alam bawah sadarnya terbuka dan
mau menyimak pesan yang kita sampaikan. Caranya adalah dengan menyusun kata-kata terstruktur
yang membuat pembaca mau untuk menyimak, sehingga membuat pembaca 'mengangguk', penasaran,
bingung, atau mencari jawaban.

#1 Bahasa Milton

Bahasa Milton adalah bahasa yang menggiring seseorang menuju gelombang alfa, yaitu gelombang
pikiran yang tepat untuk kita masukkan sugesti. Bahasa ini harus dimulai dengan:

Generalisasi (Cth: Mayoritas Pengusaha...)

Penggunaan kata yang unspecified/tidak spesifik (Cth: Mereka ini tidak mau, anu...)

Dan bisa juga dengan memberikan mereka pilihan untuk berkata 'Ya' (Cth: Mungkin anda pernah
merasakan/akan mengalami)

Bahasa hypnosis ini adalah bahasa percakapan, bukan bahasa baku. Maka pergunakanlah bahasa yang
mereka pahami. Didalam Bahasa Milton, kata-kata yang digunakan dalam script hypnosis justru 'Sengaja
dibuat kabur' penyampaiannya agar berlaku pada hampir semua kondisi pembaca. Tujuannya adalah
menciptakan 'Anggukan Universal' dan juga agar pembaca dapat menterjemahkan sesuai dengan
pengalamannya.

#2 Macam-macam Induksi

a. Pacing-Leading
Pacing-Leading ini tujuannya adalah membangun kesamaan, baik secara induksi (Visual-Audio-
Kinesthetic), interest, keadaan, tren, sehingga membuat pembaca merasa akrab dan timbul
kepercayaan.

Contoh: Apakah anda pernah merasa diremehkan? (Kesamaan keadaan), Saat mereka mencela anda?
(A-K), atau saat status mereka menyindir anda? (V)

b. Naturally

Naturally menceritakan kronologis suatu kejadian, proses, kegiatan yang menggiring pembaca untuk
mengikuti alur cerita tanpa putus. Naturally ini perlu persiapan yang matang, seperti kata pepatah
'Victory love preparation'.

Contoh: Ceritakan kejadian (cowo berantem sama cewenya, ceritakan secara detail, lalu lakukan
promosi pada ujungnya), atau Ceritakan proses (Belajar sepeda, detail, lalu masukkan pesan).

Kelemahan Induksi Naturally ini terkadang cenderung membuat orang bosan, terutama bagi yang belum
mengenal kita.

c. Pattern Interruption (Perusakan Pola)

Teknik ini 'memutus alur' pemikiran orang terhadap suatu kezaliman, diluar kebiasaan terhadap suatu
proses atau kegiatan, sehingga membuat pembaca sejenak terpana/kaget, kemudian digiring ke script
berikutnya.

Didalam bahasa percakapan, tekhnik induksi ini dinamakan Handsick Interruption, yaitu melakukan
kegiatan diluar kebiasaan, agar masuk ke kondisi trance.

d. Confusion (Membuat bingung)

Yaitu menggiring pembaca untuk masuk kedalam fase bingung, bisa dengan melempar suatu pertanyaan
atau pernyataan yang membuat orang bingung, bertanya-tanya dan mencari jawaban. Orang yang
melakukan tekhnik confusion ini harus memiliki personal power agar kata-katanya bisa diterima.

Contoh: Buat sebuah keraguan, lalu masukkan induksi/utility/finishing. Bikin sebuah pertanyaan yang
ambiguity, seperti 'Kenapa beo itu merah?'.

Pertanyaan confuse ini gak harus nyambung dengan utilisasi, yang penting harus fokus dan bisa bawa ke
gerbang trance.
e. My Friend John

Maksudnya disini adalah 'Mengecap' tidak langsung, dengan menggunakan kutipan, riset, data, dan
testimoni orang lain untuk posisi produk kita. Bahkan dengan simbol tanda kutip ("..") saja pembaca
sudah masuk ke gerbang trance. Jika menggunakan seseorang, carilah seseorang yang memiliki Personal
Power.

f. Personal Power

Adalah seseorang yang ditokohkan atau diagungkan akan menembus gerbang bawah sadar, seolah apa
yang dikatakan selalu benar.

Ada banyak contoh orang yang memiliki Personal Power ini, kalau diluar negeri ada Steve Jobs
sementara di Indonesia punya Om Bob Sadino.

Itulah tadi 6 Tekhnik Induksi yang bisa digunakan didalam Copywriting. Yang terpenting disini
gunakanlah repetition (pengulangan) terus menerus, karna 1 pesan yang diulang terus menerus dengan
cara yang sama ataupun berbeda, akan tertanam dibawah sadar. Gunakanlah kreativitas dan sedikit
surpirse agar bisa menarik perhatian calon pelanggan.

Sedikit tambahan, kita juga bisa gunakan Induksi Spiritual. Contohnya: (Dalam 30 hari, Alhamdulillah
saya mencapai omset...), karna ini akan menunjukkan rasa syukur kita atas apa yang telah kita capai.

Tapi ingat ya, ilmu Induksi dalam Copywriting ini bukan dipakai untuk kejahatan. Ilmu ini fungsinya
sebagai penarik pelanggan agar melihat produk kita yang benar-benar bermanfaat bagi mereka.

Layaknya manusia biasa, ilmu copywriting ini selain memiliki kelebihan juga terdapat beberapa
kekurangan. Diantaranya adalah mulai transparan sehingga pembaca sudah mengetahui polanya, serta
terjadi perang value didalam diri kita sendiri.

Yang sebaiknya kita lakukan didalam copywriting ini adalah tanamkan value sebanyak mungkin dibenak
customer. Seperti kata Steve Jobs, 'Marketing is about value'. Seberapa banyak value yang sudah teman-
teman tanamkan dibenak pelanggan ketika melakukan promosi? Tahukah teman-teman bahwa giving is
the best communication?
Maka dari itu berikanlah value dengan tulus, agar tidak terlihat kita sedang melakukan trik. Karna sebaik-
baiknya trik adalah no trik, dan sebaik-baiknya negotiation adalah no negotiation.

Source: https://www.youtube.com/watch?v=nqPo0HlW3-I&t=2s

at July 28, 2017

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

Do your Creativity, make Community, and Change Society

Muhammad Dadang Kurnia

View my complete profile

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai