Lapisan pertama atau otak 1 adalah otak reptilia, bagian otak juga terdapat pada
reptilia. Seperti reptil, bagian otak ini mengontrol fungsi vital tubuh dan
bertanggung jawab atas naluri kelangsungan hidup kita. Hari ini Survival Brain kita
menangani Ketakutan akan Kehilangan.
Lapisan kedua atau otak 2 adalah sistem limbik, ia mendukung berbagai fungsi
termasuk emosi, perilaku, motivasi, ... fungsi yang tidak ditemukan pada reptil tetapi
pada mamalia. Ini memungkinkan kemampuan anjing untuk terikat dengan manusia.
Otak Emosional ini menangani Keinginan Hati kita.
Lapisan ketiga atau otak 3 adalah neokorteks, bagian otak yang terlibat dalam fungsi
otak tingkat tinggi, biasanya ditemukan pada primata. Otak Berpikir ini bertanggung
jawab atas Fakta dan Angka.
Otak yang Bertahan Hidup, Atasi Ketakutan akan Kehilangan: Pelajar yang terancam
akan menutup otak yang lebih tinggi sehingga dia bertindak berdasarkan naluri
primitif. Ciptakan lingkungan belajar terbuka yang tidak memicu naluri bertahan
hidup, pastikan pelajar tidak kehilangan apapun. Jangan memaksakan pembelajaran
kepada siswa karena akan menimbulkan reaksi berkelahi atau kabur, sehingga
pembelajaran menjadi nol.
Otak Emosional, Penuhi Keinginan Hati: Buat siswa peduli, apa untungnya buat
mereka? Pembelajaran Anda harus dimulai dengan menjawab pertanyaan mengapa?
Saat Anda mengkomunikasikan tujuan atau penyebabnya terlebih dahulu, Anda
berkomunikasi dengan cara yang mendorong pengambilan keputusan dan perilaku.
Ini benar-benar menyentuh bagian otak yang menginspirasi perilaku. Emosi positif
akan membentuk pola lebih cepat daripada pengulangan.
Berpikir Otak, Berikan Fakta dan Angka: Setelah siswa merasa aman, dan yakin
mengapa dia menghadiri pembelajaran, Anda dapat mulai dengan menjawab
bagaimana dan apa.
“Orang-orang tidak membeli APA yang Anda lakukan. Mereka membeli MENGAPA
Anda melakukannya ”.
Jika Anda tidak tahu mantra kecil ini, maka Anda telah melewatkan salah satu TED
Talks paling populer sepanjang masa, Simon Sineks … “Start with why — how great
leaders inspire action”.
Simon Sinek percaya bahwa dia tahu rahasia mengapa beberapa ide berkembang,
sementara ide lainnya mati. Dia mengatakan para pemimpin dan komunikator yang
kuat mulai dengan mengapa. Simon Sinek dengan “Lingkaran Emas (Golden Circle)”
menjelaskan teorinya seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
Mengapa ?
Reynolds mengatakan :
Telanjang (being naked) berarti melepaskan semua yang tidak perlu untuk menjadi
inti dari pesan Anda. Naked Presenter melakukan presentasi dengan menyampaikan
ide-ide kesederhanaan, kejelasan, kejujuran, integritas, dan
semangat. Naked Presenter menghadirkan kesegaran tertentu. Gagasan-gagasannya
bisa radikal atau tidak. Tetapi, perlu ada “kebaruan” dan kesegaran untuk
pendekatannya dan kontennya.
Memahami filosofi presentasi “telanjang (naked)” memberi kita gagasan yang jelas
tentang mengapa menyampaikan pidato dengan cara ini. Karena kita dapat sangat
terhubung dengan audiens kita jika kita adalah manusia dan jika kita menunjukkan
kemanusiaan itu kepada orang lain. Menjelaskan Mengapa adalah penting ketika
mendiskusikan, mengajar, atau belajar lebih banyak tentang penyampaian pesan
presentasi yang efektif.
Bagaimana ?
Jauh lebih mudah untuk menjelaskan bagaimana melakukan sesuatu setelah Anda
membuktikannya. Lihatlah kembali Lingkaran Emas Sinek. Mulai dari tengah, inti, dan
memberi orang pemahaman yang jelas tentang gambar yang lebih besar sebelum
menangani detail spesifik. Sebagian besar anggota audiens hanya akan terhubung
dengan sebuah ide begitu mereka tahu mengapa ide itu penting bagi mereka.
Hanya setelah tujuan itu ditetapkan, mereka akan fokus pada pengumpulan lebih
banyak informasi tentang bagaimana menjalani tujuan itu dan apa yang harus
dilakukan untuk bergerak ke arah yang benar.
Apa ?
Sayangnya, seperti yang disebutkan Simon Sinek dalam TED Talk-nya yang terkenal,
banyak orang mulai dengan apa. Banyak bisnis fokus pada apa.
Jadi hanya setelah kita menjelaskan mengapa dan bagaimana, baru kita masuk ke
definisi, yaitu : apa.
Ketika Anda berbicara tentang penyampaian pesan presentasi, maka Anda harus
menyampaikan mengapa-nya terlebih dahulu, baru kemudian
menyampaikan bagaimana-sarana dan metodenya, dan diakhir dengan apa-
hasilnya.
Jika Anda tertarik bagaimana Simon Sinek menjelaskan Start with why — how
great leaders inspire action, maka Anda dapat melihat video nya pada laman
berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=u4ZoJKF_VuA
Dalam melakukan presentasi, kadang kita melakukannya seperti apa adanya saja.
Sering kali, kita tidak berupaya untuk membuat audiens presentasi kita memahami
apa yang kita sampaikan.
Tentu dalam melalukan presentasi, niatnya adalah agar audiens mengerti apa yang
kita sampaikan.
Oleh karena itu, penjelasan (explanation) menjadi kata yang sangat penting dalam
presentasi.
Lee Lefever dalam bukunya yang berjudul The Art of Explanation : Making Your Ideas,
Products, and Services Easier to Understand menyebutkan bahwa pejelasan
(explanation) menggambarkan fakta dalam suatu cara yang dapat membuat audiens
kita lebih memahami apa yang kita sampaikan. Tujuan dari penjelasan adalah untuk
meningkatkan pemahaman dari audiens.
Lee Lefever juga mengatakan bahwa penjelasan merupakan sebuah cara untuk
mengkemas ide. Mengkemas ide adalah sebuah proses yang memerlukan seseorang
mempresentasikan idenya untuk kebutuhan audiensnya. Dan, karena setiap audiens
dan ide berbeda, maka ada berbagai cara untuk mengkemas ide tersebut. Namun,
pengemasan ide semuanya fokus pada beberapa elemen.
Ada 6 elemen yang diperlukan dalam mengkemas ide agar pesannya dapat mudah
dipahami oleh audiens Anda.
Mari kita bahas satu per satu dari keenam elemen tersebut.
Persetujuan ini adalah ide tentang dimana Anda dapat mengatakan sesuatu seperti,
“Kita semua setuju bahwa harga bahan bakar meningkat”.
Konteks merupakan elemen dari bahasa kita sehari-hari. Konteks adalah sebuah
elemen penting yang membuat ide dan fakta lebih mudah dapat dipahami dan
berguna. Konteks yang merupakan elemen dasar dari komunikasi memberikan
sebuah tempat bagi orang-orang dan ide untuk bertemu bersama.
Jika diterapkan dengan benar, maka konteks akan memberikan ide Anda menjadi
lebih hidup.
Karena pesan presentasi mengandung fakta yang dapat dijelaskan dengan lebih
efektif dalam bentuk sebuah cerita.
Jika fakta memberikan cerita sebuah substansi, maka cerita memberikan fakta sebuah
arti. Subtansi dan arti merupakan faktor yang sangat penting dalam penyampaian
pesan presentasi. Akan tetapi, kita lebih mengandalkan pada penyampaian fakta
(fact telling) dari pada kekuatan penyampaian cerita (storytelling).
Kita hidup dalam dunia fakta dan penyampaian fakta. Ide menggunakan
penyampaian cerita dalam penjelasan pesan presentasi adalah untuk memasukan
fakta dalam sebuah bentuk yang melibatkan pengalaman manusia. Memasukkan
pengalaman manusia tersebut dapat membuat perbedaan yang besar dan
mengundang audiens Anda untuk melihat pesan Anda dari persepektif yang baru
yang lebih natural.
Koneksi sangat berguna dalam konteks penyampaian pesan kepada audiens Anda
ketika Anda mencoba untuk membuat sebuah ide mudah untuk dipahami atau
menunjukkan mengapa ide tersebut masuk akal, karena koneksi menjelaskan ide
tersebut dari sesuatu yang telah audiens Anda ketahui.
Koneksi sering menemani cerita. Alat yang dapat digunakan untuk membuat koneksi
adalah analogi. Analogi menghubungkan ide baru kepada sesuatu hal yang audiens
Anda sudah kenal. Sebagai contoh sebagai lanjutan dari contoh pada elemen no 3 di
atas, “Sely dapat melihat bahwa naik bis seperti multitasking (melakukan berbagai
hal pada waktu yang sama), karena ia dapat bekerja dan berpergian pada waktu
yang sama”.
Elemen Pesan Presentasi Mudah Dipahami # 5 : Deskripsi
Ketika audiens Anda sudah nyaman dengan sebuah konsep atau ide, mereka
membutuhkan jenis lainnya dari penjelasan, yaitu deskripsi yang fokus pada
“bagaimana” dari pada “mengapa”. Deskripsi adalah situasi dimana Anda
memberikan obat dari suatu masalah yang dihadapi. Deskripsi mengatakan kepada
audiens Anda bagaimana melakukan sesuatu.
Kesimpulan menyarikan pengkemas ide dengan ringkasan yang telah dipelajari dan
memberikan langkah lebih lanjut dengan fokus pada audiens. Sebagai contoh,
“Selanjutnya ketika harga bahan bakar naik, ingat untuk menggunakan …”.
Demikianlah, 6 elemen yang perlu Anda ketahui untuk menyusun pesan presentasi
yang mudah dipahami oleh audiens Anda.
Pertama, persetujuan. Kedua, konteks. Ketiga, cerita. Keempat, koneksi. Kelima, de
skripsi. Keenam, kesimpulan.
Gunakanlah 6 elemen tersebut sebagai batu pijakan (stepping stones) dalam
menjelaskan pesan presentasi kepada audiens Anda. Anda dapat membuat pesan
presentasi Anda menjadi lebih hidup, mengundang audiens Anda untuk lebih peduli,
dan memotivasi mereka untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Dengan perpektif yang Anda miliki terkait pesan yang ingin Anda sampaikan, maka
penggunaan 6 elemen tersebut dalam menjelaskan pesan presentasi akan
membuatnya menjadi lebih efektif. Akibatnya, Anda dapat mengatasi tantangan
komunikasi yang Anda miliki ketika menyampaikan pesan presentasi kepada audiens
Anda.
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa Content is the King. Konten adalah
raja. Konten presentasi ini saya istilahkan dengan pesan presentasi.
Pesan presentasi ini adalah hal yang penting dan tidak bisa diabaikan.
Mengapa demikian ?
Coba Anda bayangkan ada seorang teman yang mengajak Anda untuk menghadiri
sebuah seminar. Hal pertama yang akan Anda tanyakan adalah “Apakah isi
presentasinya ?”. Hal ini menunjukkan bahwa konten atau pesan presentasi
merupakan hal yang sangat penting bagi Anda untuk menghadiri seminar tersebut
atau tidak.
Terkait dengan pesan presentasi ini, ketika saya memberikan webinar mengenai kiat
sukses presentasi dan public speaking di hadapan dosen dan mahasiswa pascasarjana
Universitas Negeri Semarang pada hari Sabtu tanggal 21 November 2020, ada
sebuah pertanyaan yang sangat menarik dari salah seorang audiens.
Pertanyaannya adalah apakah ada tips yang dapat digunakan untuk menyusun pesan
presentasi yang mudah dipahami oleh audiens ?
Berita baiknya, ada 3 tips yang dapat Anda gunakan untuk membuat pesan
presentasi yang mudah dipahami oleh audiens Anda.
Mari kita bahas satu per satu dari ketiga tips tersebut.
Coba luangkan waktu Anda untuk mendapatkan informasi tentang audiens Anda.
Cari tahu tentang background pendidikannya. Dengan
mengetahui background pendidikannya, maka Anda dapat menggunakan bahasa
yang sesuai ketika Anda menyampaikan pesan presentasi kepada mereka. Misalnya,
jika Anda menyampaikan presentasi kepada anak SMA tentu bahasa yang Anda
gunakan berbeda dengan penyampaian presentasi kepada dosen ataupun pegawai
kantoran.
Selain itu, Anda juga perlu mengenali tingkat pengetahuan audiens Anda. Jika Anda
memberikan presentasi kepada orang awam terkait bidang keahlian Anda yang
mempunyai istilah-istilah tertentu yang sudah sangat Anda pahami, maka tentu Anda
perlu menyesuaikan bahasa yang Anda gunakan dalam menyampaikan pesan
presentasi Anda.
Apakah Anda pernah merasakan kebingungan yang dihadapi oleh audiens Anda
ketika Anda memberikan presentasi ? Mereka bingung sampai dimana ya sekarang
ini presentasi yang mereka dengarkan ? Apa kaitan antara slide yang baru
disampaikan oleh Anda dengan slide sebelumnya ? Sampai di akhir presentasi
mereka juga masih bertanya, “Apa yang sebetulnya ingin disampaikan oleh Anda ?”
Jika audiens Anda mengalami hal tersebut, maka besar kemungkinan presentasi yang
Anda susun tidak memiliki struktur presentasi yang baik.
Karena agar pesan presentasi bisa diterima dengan baik oleh audiens Anda. Untuk
itu, maka pesan tersebut harus disajikan dengan runtut dan rasional.
Audiens harus mampu memahami runtutan cara berpikir Anda dan merasa bahwa
apa yang Anda sampaikan adalah rasional.
opening (pembukaan)
body (isi)
conclusion (kesimpulan)
Lee Lefever dalam bukunya yang berjudul The Art of Explanation : Making Your Ideas,
Products, and Services Easier to Understand menyebutkan bahwa penggunaan analogi
adalah kunci untuk membuat ide yang Anda sampaikan mudah untuk dipahami oleh
audiens Anda.
Lebih lanjut, Lee Lefever mengatakan bahwa analogi adalah sebuah pendekatan
untuk memecahkan masalah komunikasi. Analogi menunjukkan sebuah hubungan
antara dua ide untuk membuat sesuatu menjadi lebih jelas. Penekanannya adalah
pada niat Anda untuk membuat sebuah hubungan antara sebuah ide yang baru bagi
audiens Anda dengan ide yang mereka sudah ketahui.
David Pranata dalam bukunya Speak With Power menerangkan bahwa analogi adalah
teknik menjelaskan dengan menggunakan hal atau konsep yang sudah diketahui
sebelumnya oleh audiens. Bisa juga dikatakan kalau analogi ini adalah semacam
perumpamaan. Audiens akan lebih mudah menerima suatu hal atau informasi baru
jika Anda mengkaitkannya dengan konsep yang sudah ada di pikiran mereka
sebelumnya.
Anda dapat menerangkan bahwa jika gudang yang disimpan adalah barang,
maka hard disk yang disimpan adalah data. Dengan cara ini, maka audiens Anda
akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik.
Terapkanlah 3 tips tersebut ketika Anda akan menyusun pesan presentasi. Sebagai
dampaknya, Anda akan merasakan bahwa audiens presentasi Anda akan lebih
mudah memahami apa yang Anda sampaikan kepada mereka.
Pernahkah Anda mengalami ketika Anda sudah mulai bersiap-siap untuk persentasi
dan menebarkan pandangan kepada calon audiens, yang anda lihat banyak di antara
audiens tersebut adalah mereka yang lebih senior dari Anda ?
Prof Matt Abrahams dari Stanford Univiversity menyebutkan bahwa kredibilitas Anda
adalah satu-satunya mata uang Anda saat Anda hadir memberikan presentasi di
depan orang lain. Ia menjelaskan bahwa salah satu aspek kredibilitas adalah
pengetahuan yang Anda miliki tentang topik presentasi yang Anda bawakan.
Penguasaan terhadap topik yang Anda bawakan sangat penting untuk membangun
kredibilitas Anda. Seringkali, keahlian Anda terhadap topik tersebut adalah sesuatu
yang memberikan Anda kesempatan untuk berbicara di depan audiens Anda.
Oleh karena itu, kuasailah topik yang Anda presentasikan. Lakukan persiapan yang
matang. Ketika Anda menghadapi audiens yang lebih senior yang lebih
berpengalaman dari Anda, maka Anda perlu lebih keras lagi dalam mengerjakan
pekerjaan rumah Anda.
Lakukan riset tentang topik yang Anda bawakan. Kutip pendapat dan opini dari
beberapa pakar dan dukung point-point presentasi Anda dengan data yang valid.
Dengan melakukan hal itu, maka harapannya audiens Anda akan mempercayai Anda,
karena informasi yang sampaikan mempunyai dasar yang kuat.
Misalnya, ketika mayoritas audiens mengenakan pakaian santai, maka Anda dapat
mengenakan kemeja yang cukup formal. Ketika mayoritas audiens mengenakan
kemeja formal, maka Anda dapat menggunakan jas atau kemeja berdasi.
Anda akan sulit membangun kredibilitas jika penampilan Anda berada pada level di
bawah mayoritas audiens. Anda bisa membayangkan ketika Anda mengenakan T-
shirt dan celana jeans di hapadan mayoritas audiens yang menggunakan busana
bisnis formal, maka akan sulit bagi Anda untuk membuat audiens percaya kepada
Anda, kecuali Anda adalah Steve Jobs.
Jika Anda benar-benar ingin materi presentasi Anda menggerakkan audiens dan
menghindari ketidakterhubungan dengan audiens Anda, maka Anda dapat
menggunakan apa yang disebut dengan Audience-Connecting Techniques (ACTs).
ACT diperkenalkan oleh Matt Abrahams yang merupakan seorang Professor yang
mengajar di Sekolah Pascasarjana Bisnis Universitas Stanford dimana dia mengajar
dua kelas yang sangat populer yang berhubungan dengan Komunikasi Strategis dan
Presentasi Virtual yang Efektif.
Dengan cara itu, maka audiens akan merasa lebih diperhatikan. Jadikanlah audiens
Anda adalah teman Anda. Pedulilah kepada mereka. Niscaya mereka akan menyukai
Anda dan mendengarkan presentasi Anda.
Demikianlah, 3 tips menghadapi audiens presentasi yang lebih senior dari Anda.
Pertama, tingkatkan kredibilitas Anda dengan mengerjakan pekerjaan rumah
Anda. Kedua, jaga penampilan Anda. Ketiga, buat audiens menyukai Anda.
Cobalah untuk menerapkan 3 tips tersebut ketika Anda akan menghadapi audiens
presentasi yang lebih senior dari Anda. Anda akan merasakan bahwa apa yang Anda
sampaikan kepada mereka akan memberikan kesan yang baik dan berdampak bagi
mereka.
Menurut Peter Khoury dari Magnetic Speaking, ada 7 pertanyaan yang perlu Anda
jawab pada setiap presentasi eksekutif.
Anda harus tegas di depan para eksekutif. Anda tidak bisa menjadi kabur dan plin-
plan. Anda harus berterus terang mengapa Anda ada disana untuk
mempresentasikan update proyek atau usulan proyek kepada mereka.
Contohnya adalah “Saya di sini hari ini untuk memberi Anda kabar terbaru tentang
proyek X atau saya di sini untuk mengusulkan cara baru dalam berbisnis”.
Jadi, Anda harus memberi tahu mereka mengapa ini penting sekarang.
Jika Anda melihat 10 update proyek dalam sehari, maka setelah seminggu semua
proyek ini mulai kabur dalam benak Anda. Itulah yang terjadi pada para eksekutif,
kecuali jika proyek tersebut adalah salah satu proyek dimana mereka terlibat
langsung.
4. Apa update atau proposalnya ?
Ini adalah bagian dimana Anda sampai kepada inti pesan. Semua yang Anda katakan
sebelum pertanyaan ini adalah jalan untuk masuk ke bagian ini.
Saya tahu apa yang mungkin Anda pikirkan. Bukankah para eksekutif menginginkan
bagian ini saja ?
Di sinilah Anda memberi tahu para eksekutif langkah selanjutnya. Sekali lagi, jangan
terlalu banyak membahas hal-hal yang kecil di sini. Bicarakan tentang langkah
selanjutnya dalam perspektif yang besar. Anda tidak perlu memberi tahu
mereka timeline dalam hitungan jam pada satu waktu. Anda hanya perlu menjelaskan
langkah selanjutnya dari perspektif yang lebih luas.
Dari pada mengatakan hari ini, kita akan melakukan x, besok kita akan melakukan y,
dan seterusnya. Katakanlah kami sedang berusaha mendapatkan persetujuan
manufaktur pada akhir bulan ini, dan kami akan meluncurkan perubahan dalam
mode beta pada akhir kuartal, dan jika semuanya berjalan lancar, kami akan
meluncurkan dengan kekuatan penuh pada kuartal ketiga tahun ini.
Ingat, bagaimana jika ada orang yang berpikir negatif, yaitu orang yang akan
menunjukkan apa yang salah dengan presentasi Anda. Idealnya, Anda ingin
menangani orang-orang ini dan keberatan mereka secara offline dengan melobi agar
mendapat dukungan mereka. Namun, itu mungkin tidak selalu terjadi. Jadi, yang
perlu Anda lakukan di sini adalah mengemukakan keberatan, alternatif, dan segera
menanganinya.
Ada dua alasan Anda mengemukakan hal ini terlebih dahulu dari pada menunggu
mereka mengemukakannya.
Yang pertama menunjukkan bahwa Anda memiliki pandangan yang seimbang dan
rasional dan ini menunjukkan bahwa Anda mempertimbangkan alternatif dan apa
yang bisa salah dan menyesuaikannya.
Kedua, memungkinkan Anda untuk mengemukakan keberatan terlebih dahulu dan
menanganinya sebelum mereka melakukannya. Hal ini memungkinkan Anda untuk
menangani keberatan tanpa mengusik ego mereka yang melekat padanya.
Para eksekutif juga manusia. Jadi wajar saja, mereka punya tujuan besar, impian
besar, dan ide besar juga. Pikiran ini biasanya memanifestasikan dirinya dalam
inisiatif besar dari perusahaan atau proyek mereka.
Di bagian “bagaimana jika positif” dari ringkasan eksekutif Anda, Anda dapat
menghubungkan ide-ide Anda dengan salah satu proyek mereka atau inisiatif besar
dari perusahaan besar.
Misalnya, jika Anda mengetahui ada inisiatif bisnis yang besar untuk meningkatkan
keberagaman karyawan dalam organisasi Anda dan proposal Anda terkait dengan
program rotasi magang dari karyawan, maka tautkan proyek Anda ke inisiatif
perusahaan untuk keberagaman karyawan tersebut.
Dengan pertanyaan “bagaimana jika negatif” dan “bagaimana jika positif”, Anda tidak
ingin melakukan sesuatu secara berlebihan. Gunakan keduanya secara strategis
untuk proposal proyek atau update proyek.
Kedua, lihat template di bawah ini dan jawab satu pertanyaan dalam satu waktu.
Sederhanakan, ringkasan eksekutif biasanya antara 2-15 menit maksimal. Jika para
eksekutif membutuhkan lebih banyak, maka mereka akan mengajukan pertanyaan
kepada Anda.
– Jika keberatan, gunakan ini: Saya tahu beberapa dari Anda mungkin
berpikir__________, tetapi, __________
Bagaimanapun, kita mencoba untuk mencapai_ (Inisiatif Besar) __, dan __ ini (proposal
atau update proyek Anda) __ akan membantu kita melakukannya (lebih cepat, lebih
baik, lebih murah, dll)
Untuk contoh ini, saya akan menunjukkan kepada Anda sebuah contoh untuk
proposal proyek dari industri bioteknologi.
Selamat pagi !
1.Saya di sini hari ini untuk mengusulkan proses baru untuk menangani
penyimpangan yang terjadi dalam pembuatan produk A.
2. Ini penting karena proses baru akan membantu kitauntuk meningkatkan efisiensi
dan akurasi.
3. Hanya latar belakang singkat, proses normal kita untuk menangani penyimpangan
yang sekarang dilakukan dengan langkahX, Y, Z. Seperti yang Anda ketahui,
beberapa langkah tersebut membutuhkan banyak waktu serta memberikan lebih
banyak titik kesalahan.
6. Saya tahu bahwa beberapa dari Anda mungkin khawatir bahwa mengurangi
proses menjadi satu langkah, bukan tiga akan menghilangkan check and balances.
Pada kenyataannya, kami percaya bahwa mengurangi menjadi satu langkah dengan
satu akuntabilitas terpusat akan meningkatkan akurasi. Saat ini, kami mengikuti
proses satu langkah serupa untuk mengubah system of procedure (SOP). Dan sejak
implementasinya, hal itu mengurangi kesalahan dalam prosedur sebesar 30 %. Kami
pikir kita akan mencapai efek yang sama dengan perubahan proses ini untuk
menangani penyimpangan.
7. Bagaimanapun, inisiatif besar kita tahun ini adalah untuk meningkatkan efisiensi
manufaktur kita dan memperbarui proses penyimpangan adalah satu langkah maju
yang besar untuk membantu kita mencapai tujuan efisiensi kita.
Anda mempelajari bahwa ada 4 kelompok informasi utama dari Anda setiap kali
Anda memberikan presentasi kepada mereka. Keempat kelompok informasi utama
itu adalah mengapa, apa, bagaimana dan bagaimana jika.
Presentasi eksekutif bisa menjadi hal yang paling sulit untuk dipahami, namun jika
Anda mengetahuinya, maka akan menghasilkan keuntungan terbesar dalam hal
kemajuan karier Anda.
Kuasai presentasi eksekutif dan Anda akan mendapatkan visibilitas dan pengakuan
untuk meningkatkan karier Anda.
Anda mungkin berpikir. Anda juga sibuk dan menyaring pesan Anda pada intinya
mungkin sesuatu hal yang sulit dilakukan. Dan, mungkin tidak adil mengharapkannya
keluar dari Anda, tetapi itulah kenyataan yang perlu Anda jalani.
Eksekutif memegang kunci bagi promosi Anda. Membuat hidup mereka menjadi
lebih mudah melalui apa yang Anda presentasikan akan membuat kemajuan karir
Anda yang sangat berarti.
Untuk membuat presentasi eksekutif yang baik, Anda perlu memahami 4 gaya
berpikir eksekutif. Kemudian, Anda perlu menyesuaikan pesan Anda melalui gaya
berpikir tersebut, bukan gaya berpikir Anda sendiri.
Empat gaya berpikir eksekutif tersebut dapat diadaptasi dari sistem gaya belajar 4
MAT yang dibuat oleh Dr. Bernice McCarthy.
Gaya berpikir eksekutif yang pertama disebut gaya berpikir “Mengapa”. Inilah para
eksekutif yang paling peduli tentang mengapa mereka melakukan sesuatu dan
mengapa sekarang. Eksekutif ini cenderung berada di bagian penjualan, pemasaran,
dan sering kali menjadi CEO (chief executive officer).
Gaya berpikir eksekutif yang kedua disebut gaya berpikir “Apa”. Para eksekutif inilah
yang paling peduli dalam menjawab “pertanyaan berdasarkan apa” seperti apa latar
belakangnya, apa ilmunya, apa sejarahnya, dan lain-lain. Eksekutif ini kebanyakan
berada di bidang teknik dan teknologi seperti CTO (chief technology officer)
perusahaan atau Wakil Presiden bidang teknik.
Gaya berpikir eksekutif yang ketiga adalah gaya berpikir “Bagaimana”. Para eksekutif
ini cenderung berpikir dengan menanyakan “pertanyaan-pertanyaan berdasarkan
bagaimana” seperti bagaimana kita menyelesaikannya, bagaimana kita melangkah
maju, dan bagaimana kita mengatasi hambatan ini ?
COO (chief operation officer) atau VP (vice president) manajemen proyek akan
memiliki gaya ini.
Gaya berpikir eksekutif yang keempat adalah gaya berpikir “bagaimana jika”.
Grup eksekutif ini jika ditelusuri lebih dalam, mereka memiliki gaya berpikir
“bagaimana jika negatif”, dan “bagaimana jika positif.”
Eksekutif yang memiliki cara berpikir “bagaimana jika positif adalah eksekutif
wirausaha seperti CEO dan pendiri startup.
Sementara itu, eksekutif yang memiliki cara berpikir “bagaimana jika negatif” adalah
eksekutif yang biasanya fokus pada apa yang bisa salah seperti penasihat
perusahaan, CFO (chief financial officer), dan VP kualitas. Tidak ada salahnya menjadi
eksekutif yang mempunyai cara berpikir “bagaimana jika negatif”. Pada
kenyataannya, jenis pemikiran seperti ini sangat penting untuk organisasi yang kuat.
Jika Anda ingin membuat presentasi eksekutif, maka cara yang dapat Anda tempuh
adalah mengasumsikan bahwa semua gaya berpikir ini ada di dalam presentasi Anda.
Buatlah presentasi Anda membahas semua gaya berpikir tersebut.
Saat Anda melangkah lebih tinggi di dalam organisasi Anda, maka pesan Anda harus
memiliki daya tarik yang lebih luas. Mampu berkomunikasi dalam keempat gaya
berpikir eksekutif akan memungkinkan Anda menjangkau lebih banyak orang dan
memengaruhi lebih banyak eksekutif dengan pesan Anda.
Apabila Anda menilai tulisan ini bermanfaat dan Anda ingin mendapatkan tulisan
atau konten lainnya tentang presentasi/komunikasi secara rutin dan gratis,
maka Anda dapat mengirimkan nama Anda dan pesan “ingin mendapatkan
konten presentasi/komunikasi secara rutin” ke Erry Ricardo Nurzal dengan no
WA : 0813-1836-1753.
Bagaimana
Faktor 'Bagaimana' organisasi dapat mencakup kekuatan atau nilai yang mereka rasa
membedakan diri dari pesaing. Pandangan Sinek adalah bahwa pesan 'Bagaimana'
juga dapat berkomunikasi dengan otak limbik - bagian penting yang mengatur
perilaku dan emosi. Tetapi pendapatnya adalah bahwa organisasi akan melakukan
lebih baik untuk meningkatkan cara mereka mengartikulasikan 'Mengapa', selain
'Bagaimana'.
Apa
Cukup mudah bagi setiap pemimpin atau organisasi untuk mengartikulasikan 'Apa'
yang mereka lakukan. Ini dapat dinyatakan sebagai produk yang dijual perusahaan
atau layanan yang ditawarkannya. Untuk seorang individu, itu akan menjadi jabatan
mereka. Sinek berpendapat bahwa pesan 'Apa' hanya berhubungan dengan
neokorteks - bagian otak kita yang rasional. Argumennya adalah bahwa bagian otak
ini bukan sebagai penggerak pengambilan keputusan daripada otak limbik: bagian
yang 'Mengapa' dan 'Bagaimana' mencapai lebih baik. Orang dan organisasi sukses
mengungkapkan mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan daripada
berfokus pada apa yang mereka lakukan.
Cari tahu lebih lanjut tentang teori Lingkaran Emas Simon Sinek dengan menonton
ceramahnya di TED:
Avatar penulis
Ahli strategi digital, Dr Dave Chaffey, adalah salah satu pendiri dan Direktur Konten
platform pelatihan pemasaran online dan penerbit Smart Insights. Dave adalah editor
dari 100+ template, ebooks, dan kursus di perpustakaan sumber daya pemasaran
digital yang dibuat oleh tim kami yang terdiri dari 25+ pakar pemasaran digital.
Sumber daya kami digunakan oleh anggota Premium kami di lebih dari 100 negara
untuk Merencanakan, Mengelola, dan Mengoptimalkan pemasaran digital mereka.
Anggota gratis dapat mengakses templat sampel gratis kami di sini. Dave adalah
pembicara utama, pelatih dan konsultan yang merupakan penulis dari 5 buku terlaris
tentang pemasaran digital termasuk Digital Marketing Excellence dan Digital
Marketing: Strategy, Implementation and Practice. Situs pribadi saya,
DaveChaffey.com, mencantumkan buku-buku pemasaran digital dan E-commerce
terbaru saya dan materi pendukung termasuk glosarium pemasaran digital. Pada
tahun 2004 ia diakui oleh Chartered Institute of Marketing sebagai salah satu dari 50
'ahli' pemasaran di seluruh dunia yang telah membantu membentuk masa depan
pemasaran. Silakan terhubung di LinkedIn untuk menerima pembaruan atau
mengajukan pertanyaan kepada saya.