Anda di halaman 1dari 60

Communications &

Presentation Skills
Oleh Ruangguru

Sesi 1
Pendidikan

Sarjana Komunikasi Hubungan


Masyarakat, Universitas Paramadina
Magister Manajemen Marketing,
Universitas Negeri Jakarta

Pengalaman Kerja

Advertising and Promotion, Trax FM


Semarang
Account Executive, Goers
Nama Expert
Sales Executive, Moka POS
Account Manager, Ruangguru
Topik Bahasan
Etika Berbicara Di Depan Umum

Bagaimana Mengelola Kecemasan Berbicara


Mempersiapkan Presentasi

Presentasi Informatif

Menganalisa Penonton (Audience)

Memilih Topik dan Tujuan


Menulis Outline Presentasi
Tips Bagaimana Menjadi Public Speaker
Etika Berbicara Didepan Umum
Etika Berbicara Didepan Umum

Menurut pakar filosofi :


Etika adalah segala sesuatu yang berkaitan
dengan nilai-nilai tindakan manusia yang menurut
ukuran rasio dinyatakan dan diakui sebagai
sesuatu yang substansinya paling benar.

Menurut KBBI
Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral.
Apa itu Etika?

Dan dari definisi tersebut dapat disimpulkan :

Etika adalah cara pandang manusia tentang tingkah


laku baik dan buruk dari berbagai cara pandang
kemudian dijadikan sebagai tolak ukur suatu tindakan
dengan pendekatan secara rasional dan filosofis.
Apa itu Etika Berbicara?

Berbicara secara bahasa adalah berkata, bercakap.

Jadi etika berbicara adalah tata cara dan aturan


seseorang mengungkapkan serta mengutarakan
pendapat, gagasan serta perasaan hati kepada orang
lain yang kemudian dijadikan sebagai tolak ukur suatu
tindakan.
Prinsip Etika Berbicara

• Jujur serta tidak berbelit-belit


• Komunikasi secara efektif
• Perkataan yang mudah dicerna
Pembicaraan yang jujur serta tidak berbelit-belit

Beberapa cara mengetahui komunikasi berbelit-belit :


menggunakan kata-kata yang abstrak, ambigu, atau menimbulkan
penafsiran yang sangat berlainan apabila seseorang tidak setuju
dengan pandangan lawan bicara.

Contoh : harga tidak dinaikkan tetapi disesuaikan.


Berkomunikasi secara efektif

Ethos : Komunikator yang jujur, dapat dipercaya, memiliki


pengetahuan yang tinggi, akan sangat efektif untuk mempengaruhi
komunikannya.

Logos : Meyakinkan orang lain dengan kebenaran argumentasi,


berusaha mengajak komunikan berfikir menggunakan akal sehat
serta membimbing sikap kritis.

Pathos : Komunikator membujuk komunikan untuk mengikuti


pendapat komunikator.
Perkataan yang mudah dicerna

Empati akan membuat komunikator semakin dekat dengan


komunikan, sehingga dapat memahami dan mempertimbangkan
sudut pandang komunikan ketika berkomunikasi dengannya.

Dengan empati, komunikator mampu berkomunikasi dengan


orang lain sehingga orang itu tidak egois mempertahankan
pribadinya.
Bentuk Etika Berbicara
Perkataan Kualitas Perkataan Relevan Perkataan Perilaku

Menjadikan Perkataan yang sesuai Menghindari ungkapan


antara pemilihan kata yang kabur.
pembicaraan informatif
yang diperlukan. dan strukturnya,
sehingga memberikan
makna yang lengkap. Menghindari hal yang
Penyajian informasi membingungkan.
secara benar, nyata,
dan sesuai fakta yang
sebenarnya. Berusaha untuk
mengatur pembicaraan.
Bagaimana Mengelola
Kecemasan Berbicara
Kelola Rasa Cemas
Kecemasan berbicara dikenal dengan sebutan glossophobia. Pada umumnya
adalah perasaan gugup, takut, dan khawatir bersamaan dengan perasaan tidak
nyaman ketika berbicara di depan umum.

Hamilton dalam bukunya yang berjudul Communicating for Results, a Guide


for Business and the Professions (2008) menyatakan bahwa diperkirakan
75 % dari semua orang mengalami tingkat kecemasan/kegelisahan
ketika berbicara di depan umum.

Menurut penelitian yang dilakukan di School of Communication Studies,


Universitas Tennessee Knoxville (2018)
Ketakutan berbicara di depan umum, atau
kecemasan berbicara, dianggap sebagai
ketakutan nomor satu bagi kebanyakan
orang.

Menurut penelitian yang dilakukan di School of Communication Studies,


Universitas Tennessee Knoxville (2018)
3 Cara Atasi Cemas
Cara # 1 : Menyiapkan Pidato atau Presentasi

Cara terbaik dengan mempersiapkan diri secara menyeluruh.

Berikut adalah beberapa tips persiapan :


• Siapkan materi pidato atau presentasi dengan baik sebelumnya.
• Cari tahu tempat dimana presentasi akan dilakukan.
• Biasakan untuk mengetahui cara mengoperasikan segala peralatan
yang berhubungan dengan presentasi, seperti proyektor, laser
pointer, dll.
• Lakukan istirahat yang cukup sebelum hari Anda melakukan pidato
atau presentasi
3 Cara Atasi Cemas
Cara #2 : Latihan dan Latihan

Latihan membuat sempurna.

Berikut ini beberapa kiat latihan yang dapat Anda gunakan :


• Setelah presentasi siap, luangkan waktu yang cukup untuk berlatih
sendiri dan di depan teman.
• Buat rekaman latihan dan tonton Kembali untuk mengidentifikasi
bidang-bidang perbaikan.
• Ambil umpan balik dan lakukan perbaikan.
• Masukkan waktu dalam sesi latihan untuk membuat presentasi dalam
urutan yang benar, diformat dengan benar dan semua peralatan yang
akan digunakan dalam kondisi kerja.
3 Cara Atasi Cemas
Cara # 3 : Atasi Ketakutan dengan Berpikir Positif dan Visualisasi
Ketakutan berbicara di depan umum, seperti kebanyakan ketakutan lainnya,
terkait dengan pikiran. Solusinya dengan berpikir positif memvisualisasikan pidato
yang sukses, dapat membantu pembicara yang gugup.

Catat self-talk negatif yang biasanya terjadi, kemudian ubahlah menjadi


pernyataan positif. Misalnya, “Saya bukan pembicara publik yang baik,” dapat
diubah menjadi, “Saya bisa belajar berbicara secara efektif.”

Upaya lain yang dapat memainkan peran yang besar dalam membantu seseorang
menjadi pembicara publik yang lebih baik adalah dengan memvisualisasikan
pidato atau presentasi yang berhasil. Hal ini akan membuat diri Anda untuk
mendapatkan keyakinan akan keberhasilan berbicara di depan umum.
Mempersiapkan Presentasi
Mempersiapkan Presentasi
Komunikator dapat mempersiapkan presentasi yang baik bagi audiens. Tujuan
dari presentasi adalah memberikan pengaruh atau dampak.
1. Persiapan Awal
Hal pertama yang perlu dilakukan :

Pembicara
Subjek

Penonton atau Audiens


Subjek Audiens Pembicara

Apa yang Anda ketahui Apa yang diketahui oleh Bagaimana subjek yang
tentang subjek? audiens tentang subjek? relevan untuk penonton?
Mengapa Anda Apakah mereka Apa yang mereka
berbicara tentang itu? menyukai subjeknya? ketahui tentang Anda?
Mengapa Anda
Apakah mereka bosan Apakah Anda memiliki
berbicara tentang itu?
dengan itu? otoritas atas mereka?
Wawasan apa yang
dapat Anda bagikan Bagaimana subjek yang Apakah mereka
dengan audiens? relevan untuk penonton? memiliki otoritas atas
Anda?
Sama seperti cuaca dapat berubah dari hari ke hari, begitu juga situasi
berbicara dapat berubah untuk pembicara atau audiens.
Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk ditanyakan ketika berpikir tentang
situasi berbicara :
❑ Apakah ini saat-saat menyenangkan atau masa sulit?
❑ Bagaimana situasi mempengaruhi subjek presentasi, jika sama sekali?
❑ Apakah situasinya akan mempengaruhi pengiriman Anda?
❑ Apa yang akan terjadi – untuk Anda dan audiens – jika presentasinya
berjalan dengan baik?
❑ Apa yang akan terjadi jika itu buruk?
2. Tujuan Presentasi

Beberapa tujuan presentasi :


a. Anda ingin orang berinvestasi dalam suatu proyek.
b. Anda ingin orang mengambil tindakan.
c. Anda ingin orang mengetahui informasi tertentu.
d. Anda ingin membawa perubahan di perusahaan.

Terkadang pembicara hanya ingin audiens untuk mengetahui sesuatu. Tetapi


presentasi yang berhasil adalah yang mempengaruhi orang untuk bertindak.
Komponen dalam presentasi :
• Pembicara
• Audiens
• Media atau tempat
• Pesan
• Dampak.
Langkah mempersiapkan diri sebelum presentasi :
▪ Santai, atasi rasa gugup lalu cobalah untuk
tersenyum.
▪ Kenali ruangan, datang ke lokasi lebih awal agar
merasa familiar dengan ruangan tempat berpidato
dilakukan.
▪ Kenali audiens. Kenali karakteristiknya, latar
belakangnya, dan minatnya. Pandang audiens
layaknya orang yang sangat Anda kenal.
▪ Pahami materi. Jangan pernah berpidato
mengenai masalah yang Anda tidak paham.
Presentasi Informatif
Presentasi Informatif
Presentasi Informatif bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada
publik agar publik menjadi tahu akan sesuatu.

Dalam presentasi informatif, isi presentasi merupakan :


• Mendefinisikan : memberikan pernyataan tentang makna suatu
konsep atau istilah.
• Menjelaskan : menguraikan sebuah konsep atau teori.
• Menguraikan.
Tujuan Presentasi
Bertujuan memberikan atau menyampaikan informasi kepada
pendengar akan sesuatu. Dalam presentasi informatif, seorang
pembicara menerangkan atau menjelaskan pendapatnya
tentang suatu pokok persoalan agar publik mengetahuinya.

Disini, pembicara menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada


publik tentang informasi yang disampaikan itu.
Isi Presentasi Informatif
• Presentasi bersifat memberitahu informasi.
• Pembicara menjelaskan suatu masalah sejelas-jelasnya agar
pendengar menjadi tahu dan paham.
• Pembicara dapat menyampaikan contoh seperti
perbandingan, keterangan (grafik, gambar, bagan skema,
dan lainnya).
• Pembicara dapat menyajikan fakta-fakta yang berkaitan
dengan informasi yang disampaikan agar pendengar
sungguh-sungguh memahami maksud dan tujuan pembicara.
Metode Penulisan Presentasi
Metode Definitif
Pembicara memberikan keterangan singkat yang sudah pasti tentang informasi yang
disampaikan.

Metode Uraian
Penjelasan tentang informasi yang disampaikan kepada publik untuk dipahami.

Metode Perbandingan
Menyajikan perbandingan antara fakta sebagai bukti dengan informasi yang hendak
disampaikan.

Metode Ilustrasi
Menambahkan ilustrasi sebagai penambah informasi.

Metode Analisis
Menjelaskan informasi berdasarkan analisa fungsi, proses, maupun kausal.
Menganalisa Audiens
Pembicara harus dapat menjawab :
• Apa yang mereka harapkan pendengar untuk dipelajari?
• Bagaimana Anda dapat membantu mereka mencapai
tujuan mereka?
• Komunikator dituntut untuk mampu menyesuaikan
suasana emosional yang ingin dicapai dalam sebuah
persuasi

• Komunikator yang cerdas mampu mengendalikan


suasana emosi yang diinginkan, bukan apa yang
diinginkan khalayak, akan tetapi lebih kepada apa yang
diinginkan oleh komunikator itu sendiri.
Ingatlah untuk melakukan analisis audiens yang
menyeluruh, bahkan ketika Anda terdesak waktu. Informasi
yang Anda kumpulkan akan membantu Anda untuk
menentukan cara mendapatkan dan mempertahankan
perhatian audiens Anda.
Cara Analisa Audiens
1. Aspek Demografis
Bertujuan untuk mengetahui siapa yang kamu ajak bicara,
bagaimana latar belakangnya.

Cari tahu tentang :


• Dari daerah mana mereka berasal?
• Apa latar belakang pekerjaan mereka?
• Apa latar belakang pendidikan mereka?
• Apa posisi mereka di perusahaan atau organisasi?
• Apa latar belakang agama, ras, suku mereka?
• Apa tingkat strata sosial mereka?
Cara Analisa Audiens
2. Aspek Psikologis
Bertujuan untuk mengetahui apa yang dipahami dan diyakini oleh
audiens sebelum mendengarkan materi kamu.

Cari tahu tentang :


• Apa masalah yang mereka hadapi?
• Sejauh mana tingkat pengetahuan mereka terhadap topik materi
yangakan disampaikan?
• Mengapa mereka perlu mendengarkan topik materi yang akan
disampaikan?
• Apa yang mereka harapkan dari materi yang akan disampaikan?
Cara Analisa Audiens
3. Aspek Kontekstual
Bertujuan untuk mengetahui bagaimana situasi yang akan kamu
hadapi. Hal-hal yang berkaitan dengan ruangan, tujuan acara,
durasi presentasi, dan lain-lain.

Cari tahu tentang :


• Apakah mereka hadir secara sukarela atau kewajiban?
• Di mana kegiatan diadakan?
• Bagaimana kondisi ruangan tempat kegiatan?
• Apakah peralatan yang disediakan sudah memadai?
• Berapa lama waktu yang diberikan?
Memilih Topik dan Tujuan
Memilih Topik dan Tujuan

Sebelum presentasi, terlebih dahulu harus mengetahui :


• Apa yang akan kita sampaikan dan sikap apa yang diharapkan
para pendengar kita.
• Mengetahui pokok bahasan (topik), judul dan tujuan.

Lalu bagaimana cara memilih topik, merumuskan judul, dan


menentukan tujuan dalam berpidato?
Kriteria Topik
• Tema harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda
• Tema harus menarik minat Anda
• Tema harus menarik minat khalayak
• Tema harus sesuai dengan pengetahuan khalayak
• Tema harus jelas ruang lingkup dan batasannya (jangan terlalu
luas)
• Tema harus sesuai dengan waktu dan situasi
• Tema harus ditunjang dengan bahan lain
Kriteria Judul
• Relevan, sesuai dengan tema
• Provokatif, dapat menimbulkan rasa ingin tahu
• Singkat, mudah diingat
Komunikator sendiri harus memiliki gambaran yang jelas mengenai tema yang
akan dibawakannya.

Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dapat digunakan:


• Tema apa yang mau dibicarakan?
• Berapa banyak waktu yang dipergunakan untuk mempersiapkan?
• Isi pokok mana yang diharapkan atau dikehendaki?
• Titik berat mana yang harus ditekankan didalam pidato?
• Bagaimana cara menyampaikan bahan tersebut?
• Apakah tema diperjelas dengan alat-alat peraga?
• Apakah perlu membawakan dengan menggunakan teks atau sebaiknya
bebas tanpa teks?
Menetapkan Tujuan Presentasi
• Pertanyaan yang bersangkutan dengan tujuan pidato harus
dicek kembali.
• Apakah saya mau memberikan informasi kepada para
pendengar?
• Ataukah saya mau melatih para pendengar?
• Mungkin juga satu diskusi yang bersifat mengajar lebih cocok
• Ataukah saya ingin membawa para pendengar untuk mengambil
satu keputusan?
• Apakah saya mau menggubris satu masalah atau akan
menggerakan hati dan perasaan mereka?
Memilih Topik Presentasi

Untuk membantu Anda menemukan topik. Prof Wayne N.


Thompson menyusun sistematika sumber topik sebagai berikut :

1) Pengalaman Pribadi
• Perjalanan
• Tempat yang pernah dikunjungi
• Wawancara tokoh
• Kejadian luar biasa
• Peristiwa lucu
Memilih Topik Presentasi

2) Hobby dan Keterampilan 5) Pendapat Pribadi


• Cara melakukan sesuatu • Kritikan pada permainan, film, buku,
• Peraturan dan tata cara dan lainnya.
• Hasil pengamatan pribadi.
3) Pengalaman Pekerjaan dan Profesi
• Pekerjaan tambahan 6) Peristiwa Hangat dan
• Profesi keluarga Pembicaraan Publik
• Berita surat kabar
4) Pelajaran Sekolah atau kuliah • Topik tajuk rencana
• Hasil-hasil penelitian • Berita radio dan televisi
• Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut • Hal viral di media sosial
Memilih Topik Presentasi

7) Masalah Pribadi 10) Minat Khalayak


• Agama • Pekerjaan
• Pendidikan • Hobby
• Rumah tangga
8) Kilasan Biografi • Pengembangan diri
• Orang-orang terkenal • Kesehatan dan penampilan
• Tambahan ilmu
9) Kejadian Khusus • Minat khusus
• Perayaan atau peringatan
Menulis Outline Presentasi
Outline Presentasi
Outline merupakan kerangka karangan merupakan
rencana penulisan yang memuat garis- garis besar
dari suatu karangan yang akan digarap, dan
merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur.
Kenapa Perlu Outline
• Menjamin saat presentasi bersifat konseptual, menyeluruh, dan
terarah.
• Menyusun karangan secara teratur. Kerangka karangan
membantu komunikator untuk melihat gagasan-gagasan dalam
sekilas pandang.
• Memudahkan komunikator menciptakan klimaks yang
berbeda-beda.
• Menghindari penggarapan topik dua kali atau lebih.
• Memudahkan komunikasi mencari materi pembantu.
Langkah Susun Outline
• Tentukan tema yang jelas berdasarkan suatu topik dan
tujuan yang akan dicapai.
• Rumuskan maksud tulisan, judul karangan yang
merupakan cerminan dari presentasi.
• Inventarisasi topik-tpik turunan yang dianggap
merupakan rincian dari topik bahasan.
• Evaluasi semua topik yang telah dicatat.
• Urutkan semua perincian topik yang telah diperoleh
menjadi kerangka final.
Menjadi Public Speaker

Public speaking adalah kemampuan berbicara di depan
banyak orang, menyampaikan pesan yang dapat
dimengerti dan dipercaya oleh publik pendengarnya.
(Cheryl Hamilton)
Public Speaking
• Banyak orang mengakui bahwa berbicara di muka
umum merupakan sebuah keterampilan yang penting
dalam hidup sehari-hari maupun dalam kerja.
• Banyak orang yang merasa kurang percaya diri untuk
berbicara di muka umum.
• Public speaking adalah keterampilan. Semakin sering
kita melakukannya maka kita semakin terampil dan
percaya diri.
Manfaat Public Speaking
• Mengembangkan diri pribadi
• Mempengaruhi dunia sekitar kita
• Meningkatkan karier
Hadapi Demam Panggung
Demam panggung adalah wajar. Saat tertekan, tubuh akan
merespons dengan memproduksi hormon adrenalin yang berlebihan.

Hadapi demam panggung dengan beberapa cara ini :


• Konsentrasi pada materi yang ingin disampaikan
• Bila keringat banyak keluar di wajah, kita boleh menyekanya
dengan tisu atau sapu tangan sesekali.
• Atasi dengan cara memegang kertas catatan ukuran kecil
sehingga tangan tidak terlihat getaran
• Jaga pola makanan, dan khususnya minuman sebelum kita bicara.
Komponen Public Speaking
❑ Stimulus, yaitu suatu rangsangan awal sebagai sebuah bentuk mencari atensi
psikologis pada para audiens yang dihadapi oleh seorang pembicara.

❑ Pembicara, yaitu orang yang berbicara di depan publik yang membangun pesan
dilandaskan pada pengalaman yang dimiliki, keadaan emosionalpsikologis,
tujuan pembicara dan lain sebagainya. Pembicara biasanya berharap mencapai
tujuan tertentu dengan menyajikan pesan tertentu pada sekelompok pendengar.

❑ Pesan, yaitu apa yang disampaikan oleh pembicara baik pesan verbal ataupun
pesan nonverbal.

❑ Channel, yaitu saluran komunikasi yang digunakan oleh pembicara dan


pendengar untuk saling berkomunikasi.
Komponen Public Speaking
❑ Audiens, yaitu sekelompok orang yang berkumpul untuk mendengarkan
pembicara.

❑ Konteks, yaitu situasi yang melingkupi komunikasi publik.

❑ Dampak, yaitu akibat-akibat atau efek-efek apa yang akan terjadi setelah
komunikasi dilakukan oleh pembicara.

❑ Feedback, yaitu umpan balik audiens pada pembicara.

❑ Gangguan, yaitu segala sesuatu yang mengganggu jalannya komunikasi.

❑ Komunikasi antar anggota audiens, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam


kelompok audiens ketika pembicara berbicara.
Tugas

Buatlah sebuah video format horizontal. Durasi video maksimal 3


menit. Bercerita tentang :

• Skill apa yang ingin kamu pelajari dalam 3 bulan mendatang?


Sertakan alasannya
• Siapakah sosok pembicara yang “ideal” dan memotivasi dirimu?
• Ceritakan 5 kalimat positif yang mengambarkan dirimu.
Sampai ketemu di
sesi 2
Oleh Ruangguru

Thank You

Anda mungkin juga menyukai