DI DEPAN UMUM
DOSEN PENGAMPU :
MURTINI,S.Pd.,M.Pd.
2020
PENGERTIAN BERBICARA DI DEPAN
UMUN (PUBLIC SPEAKING)
4. Channel, yaitu saluran komunikasi yang digunakan oleh pembicara dan pendengar
untuk saling berkomunikasi.
5. Audiens, yaitu sekelompok orang yang berkumpul untuk mendengarkan pembicara.
6. Konteks, yaitu situasi yang melingkupi komunikasi publik.
7. Dampak, yaitu akibat-akibat atau efek-efek apa yang akan terjadi setelah
komunikasi dilakukan oleh pembicara.
8. Feedback, yaitu umpan balik audiens pada pembicara.
9. Gangguan, yaitu segala sesuatu yang mengganggu jalannya komunikasi.
10.Komunikasi antar anggota audiens, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam
kelompok audiens ketika pembicara berbicara.
TEKNIK PERNAPASAN:
AGAR TIDAK "NGOS-NGOSAN" DI DEPAN MIKROFON
Untuk bisa berbicara di depan umum memang perlu mengusahakan untuk tidak terlalu
berlebihan agar nantinya bisa mencegah kurang napas ataupun mampu untuk bisa
mengendalikan pernapasan itu sendiri. Oleh karena itu kita bisa melatih diri agar bisa
bernapas panjang dan juga mampu untuk mengelola serta mengendalikannya. Untuk caranya
sendiri adalah dengan meniup lilin yang sedang menyala dengan jarak 1 meter secara
berulang, lakukan hal tersebut minimal 10 kali, kemudian tarik napas sedalam mungkin
menggunakan hidung, kemudian keluarkan lewat mulut secara perlahan sembari berdesis.
Hal yang dapat dilakukan:
a. Tarik napas, keluarkan pelan-pelan lewat mulut (5-10x).
b. Tarik napas, tahan sebentar, keluarkan pelan-pelan lewat mulut (5-10x)
c. Tarik napas, tahan sebentar, keluarkan pelan-pelan lewat mulut sambil berdesis (bunyikan
"zzzzz" kayak orang mompa ban atau suara ban kempis). (5-10x)
TEKNIK VOKAL
UNTUK PUBLIC SPEAKING
Untuk berbicara di depan umum, kita harus menggunakan suara asli dan jangan meniru suara dari orang
lain. Dalam kelas pelatihan kami akan mengajarkan cara yang benar dan tepat. Bagi yang belajar dengan
otodidak, jangan ragu untuk minta pendapat dari orang terdekat.
Beberapa hal yang bisa dilakuan, yaitu:
a. Latih vokal dengan mengucapkan nada do-remi-fa-sol-la-si-do-re-me-fa ... dan seterusnya dari nada
rendah ke tinggi (setinggi-tingginya, suara lepas, pengucapan vokal bulat).
b. Artikulasi ucapkan kata demi kata dengan jelas.
c. Intonasi ucapkan kata/kalimat dengan intonasi yang pas/sesuai dengan maksud/makna/arti.
d. Aksentuasi penekanan (stressing) pada kata-kata penting, seperti nama dan istilah.
e. Volume bicara jangan terlalu keras, juga jangan terlalu pelan, yang sedang-sedang saja, bervariasi,
dan sesuaikan dengan jumlah hadirin dan "kualitas mikrofon".
f. Nada jangan monoton, divariasikan dan melakukan aksentuasi dan intonasi.
g. Speed bicara jangan terlalu lambat (ini bikin kesel dan ngabisin waktu), juga jangan terlalu cepat.
h. Phrasering pemenggalan kalimat/kata/ejaan dengan benar.
i. Pause jeda beberapa detik, untuk memberikan kesempatan audience menerima, mengerti, dan
tertawa (jika ada humor).
MENGATASI GUGUP/GROGI
Demam panggung itu sendiri adalah perasaan yang normal. Pada waktu kita stres atau
tertekan, tubuh kita merespons dengan memproduksi hormon adrenalin yang berlebihan.
Semburan adrenalin menimbulkan reaksi yang berbeda pada diri setiap orang, dan tentunya
hal ini dapat kita antisipasi dan atasi.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam memanfaatkan kecemasan menjadi sebuah
keuntungan buat kita, salah satunya adalah sebagai berikut:
Berpikir positif. Bicaralah pada diri sendiri secara positif, misalnya dengan mengatakan: “Saya
pasti bisa menyampaikannya dengan baik.” “Ini adalah kesempatan bagi saya untuk
menyampaikan pesan atau ide pada orang lain.” “Grogi adalah hal yang wajar, saya pasti bisa
mengatasinya dengan baik.” “Saya punya topik yang menarik dan saya sudah lakukan
persiapan yang sempurna, pasti publik senang mendengarkannya.” “Publik pasti akan tertarik
dengan apa yang akan saya sampaikan.” “Publik pasti orang yang menyenangkan, kalau
mereka bertanya pasti mereka ingin tahu lebih jauh tentang apa yang saya sampaikan bukan
untuk menyudutkan atau apalagi menguji saya.” Saat muncul satu pikiran negatif di kepala
kita, cari beberapa pikiran positif
LANJUTAN
Persiapan yang baik membuat kita bisa menyampaikan presentasi lebih baik. Jangan pernah
hanya memiliki bahan apa adanya dan berbicara tanpa menguasai apa yang disampaikan.
Kita dapat menggunakan formula 5W+1H dalam persiapan:
a. Who is my public? Siapa dan berapa orang publik yang akan berbicara dengan saya atau
yang akan hadir? Pemahaman akan publik akan mempermudah kita dalam menyiapkan
materi.
b. What is my topic about? Apa yang akan saya sampaikan? Tidak hanya mempelajari isi
presentasi yang kita berikan, pelajari juga hal-hal yang berhubungan dengan materi
untuk menambah wawasan.
c. Why should I talk about it? Mengetahui alasan mengapa topik harus
disampaikan/dibicarakan. Jangan berhenti di satu kali pertanyaan „mengapaெ, usahakan
gali lebih dalam alasan mengapa kita berbicara agar menemukan inti permasalahannya.
Dengan demikian kita dapat lebih menjiwai apa yang hendak kita sampaikan
LANJUTAN
d. When? Kapan saya bicara dan berapa banyak waktu yang saya miliki? Dengan
mengetahui kapan kita bicara, kita dapat menyiapkan segala sesuatu sebelum
waktunya. Selain itu, Anda punya waktu untuk latihan. Mengetahui jumlah waktu
yang diberikan untuk berbicara juga penting agar kita dapat menyampaikan pesan
secara efektif dalam batas waktu yang diberikan.
e. Where? Di mana saya bicara? Bicara di lingkungan tempat kita sudah biasa
berada tentunya lebih nyaman dibandingkan dengan bicara di tempat yang baru
pertama kali kita kunjungi. Ketahui di mana dan bagaimana suasana serta
pengaturan ruang tempat kita bicara. Dengan mengetahui tempat terlebih dahulu,
setidaknya membuat kita menjadi lebih tenang.
f. Terakhir, How? Bagaimana membuat presentasi/pidato saya menarik? Dengan
mempertimbangkan hal-hal di atas, kita dapat melakukan riset dan mengumpulkan
informasi yang dapat mendukung presentasi dan pengetahuan kita tentang materi.
TEKNIK PENYAMPAIAN MATERI
a. Tidak ada lagi yang mau diomongin atau waktu habis? Segera berhenti. Jangan
lama-lama!
b. Beri sinyal! e.q. Kesimpulannya adalah....; Yang terakhir....; Sebagai penutup....;
Akan saya akhiri pidato ini dengan mengatakan....;
c. Menyimpulkan materi pembicaraan.
d. Mengulang kembali poin utama.
e. Mengajak hadirin berbuat sesuatu (appeal or call for action)
f. Mengakhiri dengan klimaks, nada tinggi!
g. Menyampaikan pepatah, sajak, atau kutipan
h. Ucapkan terima kasih, mohon maaf, dan salam...!
MENINGKATKAN KETERAMPILAN
PUBLIC SPEAKING
Berikut ini adalah tips public speaking beberapa di antaranya:
a. Yang pertama adalah mengurangi suara jeda, dalam artian Anda perlu mengurangi suara
jeda seperti hmm…., dan yang lainnya.
b. Kemudian yang kedua adalah perhatikan juga intonasi suara, di dalam publik speaking,
intonasi suara memang memegang peranan sangat penting untuk dapat mengetahui
seberapa pentingnya intensitas dari materi yang akan dibawakan.
c. Lalu Anda juga perlu untuk mempertahankan kontak mata, pada saat berbicara di depan
umum, kontak mata menjadi suatu cara untuk bisa meningkatkan kedekatan di antara
pembicara dan juga audience.
d. Anda juga perlu untuk menggunakan ekspresi dan juga bahasa tubuh, presentasi yang
sangat membosankan adalah suatu presentasi yang pembicaranya hanya berdiri tegak dan
monoton. Anda bisa mencoba untuk menggerakkan badan untuk bisa menguatkan apa
yang sedang Anda sampaikan.
LANJUTAN
e. Selain itu Anda juga perlu terus berlatih sampai nantinya matang dan mantap,
jika memang Anda memiliki seorang idola di dalam bidang public speaking, maka
Anda bisa mempelajari bagaimana cara penyampaiannya, namun jangan plagiat.
Anda hanya perlu mempelajarinya saja dan gunakan dengan gaya sendiri
PENUTUP
Public speaking adalah keterampilan yang bisa dipelajari. Keterampilan ini sangat diperlukan
oleh setiap orang khususnya di kalangan bisnis. Public speaking adalah kemampuan berbicara
di depan banyak orang, menyampaikan pesan yang dapat dimengerti dan dipercaya oleh
publik pendengarnya. Keterampilan ini memiliki kekuatan untuk mengubah dunia kita dengan
cara tanpa kekerasan. Keterampilan public speaking kita akan semakin baik bila kita semakin
sering mengasahnya. Persamaan public speaking dengan percakapan adalah sama-sama
disusun mengikuti logika, sistematis, dan tahap demi tahap agar pesan dapat dimengerti.
Persamaan lain adalah kita perlu menyesuaikan isi dan cara penyampaian pesan kita dengan
rekan bicara atau publik kita. Dalam percakapan dan public speaking, pesan disampaikan
dengan tujuan mendapatkan dampak positif dan maksimal, serta pembicara harus dapat
menyesuaikan apa yang disampaikan dengan reaksi dari lawan bicara atau publiknya.
Perbedaan utama antara percakapan dengan public speaking, yaitu pesan yang disampaikan
melalui public speaking lebih terstruktur, public speaking menggunakan tata bahasa yang
lebih formal dibandingkan percakapan dan public speaking, serta memerlukan metode yang
berbeda dalam penyampaian dengan sikap tubuh yang lebih sopan supaya enak dilihat oleh
publik.
TERIMA KASIH