Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu tercurah pada Tuhan yang maha Esa, atas
segala nikmat dan karunianya sehingga modul public speaking
ini dapat kami susun.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada panitia
Diklat/Pembekalan pengurus HIMATIKA periode 2016/2017
yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk sharing
maslah public speaking. Harapannya dengan disusunnya modul
ini peserta diklat dapat memahami dan melakukan teknik dasar
public speaking.
Namun dalam penyusunan buku ini tentunya masih banyak
kekurangan oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penulis nantikan, terimakasih.

1
A. PENGERTIAN PUBLIC SPEAKING
Untuk dapat memahami pengertian public speaking, terlebih
dahulu kita perlu memahami arti/definisi publick speaking.
Berikut beberapa devinisi public speaking.
1. Menurut Webster’s Third New International Dictionary,
Public Speaking adalah:
a. The act of process of making speeches in public (proses
pembicaraan di depan publik).
b. The art of science of effective oral communication with
an audience (seni ilmu pengetahuan mengenai
komunikasi lisan yang efektif dengan para
pendengarnya).
c. Menurut David Zarefsky, dalam Public Speaking:
Strategic for Success; “Public speaking is a continous
communication process in which message and signals
circulate back and forth between speaker and listeners.”
(Berbicara di muka umum adalah suatu proses
komunikasi yang berkelanjutan di mana pesan dan
lambang bersirkulasi ulang secara terus menerus antara
pembicara dan para pendengarnya).
2. Menurut Ys. Gunadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi;
Public Speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara
lisan tentang sesuatu hal atau topik dihadapan banyak
orang. Tujuannya antara lain untuk mempengaruhi,
mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan

2
penjelasan, dan memberikan informasi kepada masyarakat
di tempat tertentu.
Secara umum pengertian public speaking berarti adalah
kemampuan berbicara di depan umum. Kemampuan
berbicara di depan umum ini lebih merupakan keterampilan,
sehingga kemampuan ini lebih banyak ditentukan berdasar
latihan, pengalaman dan praktek. Kemampuan yang didapat
dari membaca dan teori hanya menunjang saja, tetapi
pengetahuan teori yang baik akan mempercepat dan
menunjang penguasaan public speaking dengan baik,
sehingga penguasaan teori tetap juga penting.

B. Teknik Dasar Public Speaking

1. Teknik Mengatasi Gugup atau Grogi Dalam Public


Speaking
2. Teknik Pernapasan Public Speaking
3. Teknik Vokal Public Speaking
4. Teknik Persiapan Materi Public Speaking
5. Teknik Membuka Public Speaking
6. Teknik Penyampaian Materi Public Speaking
7. Teknik Menutup Public Speaking

1. Mengatasi gugup/grogi dalam Public Speaking


Gugup dapat disebabkan oleh: tidak biasa dan tidak
menguasai materi. Agar terbiasa, banyakin latihan! Agar
3
menguasai materi, banyakin baca dan data. Dijamin, jika
terbiasa dan menguasai materi, Anda tidak akan gugup.

Gugup juga sering muncul bagi yang sudah terbiasa dan


menguasai materi. Misalnya, sebab ada di antara hadirin
yang bikin kita GR atau seseorang yang kita
hormati/kagumi. Maka, cara instant mengatasinya adalah
TARIK NAPAS dalam-dalam, berulang kali, lalu
yakinkan diri: saya yang paling siap tampil karena saya
sudah bersiap-siap sejak kemarin!

a. Lakukan relaksasi sebelum tampil.


b. Usahakan atau cari peluang untuk bisa tertawa lepas
sebelum tampil.
c. Tarik napas yang dalam, keluarkan lewat mulut.

4
d. Jika gugup terjadi saat Public Speaking berlangsung,
perlambat pembicaan, dan "curi waktu" untuk menarik
napas.
e. Jangan tatap mata hadirin, tapi lihat atas kepala mereka.
f. Banyak latihan.
g. Kuasai materi "sekuasa-kuasanya", pelajari sampai paham
betul, mendalam, sehingga kita merasa yakin, kitalah yang
paling menguasa materi/topik/tema pembicaraan saat itu.

2. Teknik pernapasan Public Speaking


Melakukan public speaking atau berbicara di depan
umum jangan sampai "ngos-ngosan", kurang napas, atau
tidak mampu mengatur dan mengendalikan pernapasan
sehingga nafas anda habis di tengah jalan. Maka,
berlatihlah agar bisa bernapas panjang dan mampu
mengelolanya.
a. Tarik napas, keluarkan pelan-pelan lewat mulut (5-
10x).
b. Tarik napas, tahan sebentar, keluarkan pelan-pelan
lewat mulut (5-10x)
c. Tarik napas, tahan sebentar, keluarkan pelan-pelan
lewat mulut sambil berdesis (bunyikan "zzzzz"
kayak orang mompa ban atau suara ban kempis). (5-
10x)

5
3. Teknik vokal untuk Public Speaking
Teknik vokal terpenting dalam public speaking adalah
intonasi yang benar, stressing pada kata/kalimat tertentu
yang dianggap penting, pelan saat permulaan dan akhir
(volume), mainkan kecepatan berbicara (speed/tempo)
biar gak monoton, perhatikan pula artikulasi (kejelasan
kata/kalimat) dan pelafalan kata yang benar
(pronounciation). Gunakan suara asli (natural), jangan
meniru suara orang lain atau dibuat-buat. "Merdukan"
dengan "suara perut" (diafragma). Ini bisa dilatih.
a. Latih vokal dengan mengucapkan nada do-re-mi-fa-sol-
la-si-do-re-me-fa ... dst dari nada rendah ke tinggi
(setinggi-tingginya, suara lepas, pengucapan vokal
bulat!).
b. Artikulasi --ucapkan kata demi kata dengan jelas.
c. Intonasi --ucapkan kata/kalimat dengan intonasi yang
pas/sesuai dengan maksud/makna/arti.
d. Aksentuasi --penekanan (stressing) pada kata-kata
penting, seperti nama dan istilah.
e. Volume --bicara jangan terlalu keras, juga jangan terlalu
pelan, yang sedang-sedang saja, bervariasi, dan sesuaikan
dengan jumlah hadirin dan "kualitas mikrofon".
f. Nada --jangan monoton, variasikan! Lakukan aksentuasi
dan intonasi.

6
g. Speed --bicara jangan terlalu lambat (ini bikin kesel dan
ngabisin waktu!), juga jangan terlalu cepat.
h. Phrasering -- pemenggalan kalimat/kata/ejaan dengan
benar.
i. Pause -- jeda beberapa detik, untuk memberikan
kesempatan audience menerima, mengerti, dan tertawa
(jika ada humor).

4. Persiapan Materi Public Speaking

Ada pepatahn mengatakan: siapa yang tidak melakukan


persiapan, dia sedang mempersiapkan kegagalan. Who doesn't
prepare he prepares fail. Maka, bersiaplah dengan mendalami
materi mulai tema, topik public speaking. Selain itu anda juga
harus menyiapkan busana, kondisi fisik (biar fit), dan
latihan! Practise makes perfect, doesn't it?

Teknik Penyampaian Materi

a. Induksi > Deduksi. Fakta, data, ke teori.


b. Kronologis > Urutan kejadian atau materi (pengertian,
masalah, solusi)
c. Flash Back > Kejadian masa lalu (sejarah), lalu dikaitkan
ke masalah masa kini.

Saat Penyampaian Materi, Mainkan:


a. Kontak Mata (Eye Contact). Tatap hadirin, bukan tatap
tembok atau dinding!
b. Gesture. Bahasa isyarat.
c. Body Language. Gunakan bahasa tubuh yang pas dan
proporsional.
7
d. Posisi Tangan: Awal, di samping, lalu “mainkan” dalam
gesture/bahasa tubuh!
e. Selipkan humor. Jangan terlalu serius, jangan pula "over"
bak stand up comedian!
f. Teknik Vokal (Lihat lagi subjudul di atas:” Teknik Vokal
untuk Public Speaking”).

5. Teknik Membuka Public Speaking

Anda harus belajar cara membuka public speaking ataupun cara


membuka pidato dengan kreatif, namun yang paling favorit
adalah membuka dengan kisah/cerita, humor atau ungkapan
lucu, mengutip pepatah/kata mutiara, dan langsung
mengemukakan inti materi yang akan disampaikan.

Tips Pembuka:
Usai salam dan menyapa hadirin (hadirin yang saya
hormati....!), pilih salah satu teknik membuka pidato (Public
Speaking) di bawah ini.
a. Langsung Sebut Inti Pembicaraan: "Saya akan berbicara
tentang --burung kenari. Apa kelebihannya dibandingkan
burung lain, berapa kisaran harganya, dan bagaimana
memeliharanya".
b. Ajukan pertanyaan provokatif/retoris: "Mengapa orang
suka memelihara burung? Bukankah memelihara burung
sama dengan memenjarakan mereka? Merenggut
kebebasan mereka?"
c. Sampaikan fakta unik atau mencengangkan: "Satu ekor
jantan burung kenari mampu mengawini 3-20 ekor betina
8
dalam 1 hari." Contoh lain: "Saudara-saudara, otot
terkuat yang ada di badan kita adalah lidah. Namun,
sekuat-kuatnya lidah, setiap manusia tidak dapat menjilat
siku tangannya sendiri..."
d. Sampaikan humor: "Bersatu kita teguh, bertiga kita trio
macan"; "Bagi sebagian kalangan, rajin itu sumber
kekayaan, yaitu Rajin Mangkal, Kaya".
e. Sampaikan kutipan -- teori, ungkapan, pepatah, kata para
ahli: "Manusia itu tempatnya salah dan lupa"; "Dalam
sebuah bukunya, Profesor Anu mengatakan, bahwa anu
itu jangan dianu-anuin...;"
f. Sampaikan cerita, kisah, sejarah, atau pengalaman yang
sesuai dengan topik.

6. Penyampaian/Penguasa Materi Public Speaking

Takut lupa materi? Takut nge-blank saat tampil di podium? Ini


dia pilihan teknik dalam menguasaan materi: bawalah catatan
kecil sebagai contekan (using notes), menggunakan alat bantu
visual seperti LCD proyektor atau infocus (using visual aids as
notes), membaca naskah lengkap (reading complete text), dan
menghafalnya(memorize). Dua terakhir tidak disarankan untuk
digunakan.

Teknik Penyampaian Materi

9
 Induksi > Deduksi. Fakta, data, ke teori.
 Kronologis > Urutan kejadian atau materi (pengertian,
masalah, solusi)
 Flash Back > Kejadian masa lalu (sejarah), lalu dikaitkan
ke masalah masa kini.

Saat Penyampaian Materi, Mainkan:


 Kontak Mata (Eye Contact). Tatap hadirin, bukan tatap
tembok atau dinding!
 Gesture. Bahasa isyarat.
 Body Language. Gunakan bahasa tubuh yang pas dan
proporsional.
 Posisi Tangan: Awal, di samping, lalu “mainkan” dalam
gesture/bahasa tubuh!
 Selipkan humor. Jangan terlalu serius, jangan pula "over"
bak stand up comedian!
 Teknik Vokal (Lihat lagi subjudul di atas:” Teknik Vokal
untuk Public Speaking”).

7. Teknik Menutup Public Speaking

Tutuplah presentasi atau pidato anda dengan memukau. Jika


hendak mengakhiri pidato, beri tanda (signal), bahwa Anda
akan segera mengakhirinya. Katakan, misalnya, "demikian
yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, dan mohon

10
maaf jika ada yang tidak berkenan, wasalam...!" Jangan muter-
muter lagi, menjadikan pidato jadi tambah lama.

Teknik Menutup Public Speaking


 Gak ada lagi yang mau diomongin atau waktu habis?
Segera berhenti. Jangan lama-lama!
 Beri sinyal! e.q. Kesimpulannya adalah....; Yang
terakhir....; Sebagai penutup....; Akan saya akhiri pidato ini
dengan mengatakan ;
 Menyimpulkan materi pembicaraan.
 Mengulang kembali poin utama.
 Mengajak hadirin berbuat sesuatu (appeal or call for
action)
 Mengakhiri dengan klimaks, nada tinggi!
 Menyampaikan pepatah, sajak, atau kutipan
 Ucapkan terima kasih, mohon maaf, dan salam .. !

Nah itulah rangkuman 7 Teknik Public Speaking Dasar Bagi


Pemula yang bisa anda aplikasikan dalam memulai public
speaking. Anda bisa melatih public speaking anda sendiri di
rumah dengan cara yang disebutkan dalam Belajar Public
Speaking Secara Otodidak. Semoga bermanfaat!

11
TIPS MEMBUKA PRESENTASI

1. Story – Ceritakan Hal Yang Menarik


Kita dan audiens sangat suka dengan cerita, itu membuat
audiens membayangkan dan berimajinasi sehingga mereka
mendengarkan apa yang Anda ceritakan. Untuk bisa membuat
cerita yang menarik Anda tidak perlu bertemu dulu dengan artis
terkenal, berpetualang di alam liar atau bertemu super hero.
Anda bisa memulai cerita yang menarik dari hal-hal kecil yang
Anda alami sendiri. Anda bisa juga mengambil cerita dari buku
yang pernah baca atau kisah-kisah orang yang sudah sukses di
bidang yang Anda bahas.
Point pentingnya cerita tersebut harus berhubungan dengan
presentasi yang Anda sampaikan. Ini salah satu contoh cerita
sederhana yang saya gunakan di workshop Slide Design
Mastery:
Suatu hari saya membeli sebuah keripik singkong di pinggir
jalan, dibungkus dengan plastik biasa dengan harga Rp 5.000,-
/bungkus. Diwaktu yang berbeda saya membeli keripik
singkong, tapi kali ini beli di minimarket dan harganya Rp
12.500,-/bungkus.
Kemudian saya mulai berfikir apa yang membedakan antara
keduanya, secara rasa tidak jauh berbeda, secara isi malah
lebih banyak yang saya beli di pinggir jalan. Menurut Anda
karena apa?
Awalnya saya berfikir karena tempat jualannya tapi teryata
bukan karena tempat jualannya tapi lebih tepatnya karena
kemasan, keripik singkong yang dijual di minimarket memiliki
kemasan yang lebih menarik sehingga bernilai lebih mahal.
Teryata pola ini tidak hanya berlaku untuk keripik singkong
saja tapi juga berlaku untuk presentasi Anda.

12
Percayalah, kemasan menjadikan produk Anda bernilai lebih
mahal. Slide presentasi adalah salah satu kemasan terbaik
untuk menjadikan presentasi Anda menjadi lebih mahal dan
apa yang Anda jual lewat presentasi menjadi lebih mudah
diterima karena disampaiakan dengan slide presentasi yang
lebih menarik.
Bersiaplah untuk merevolusi slide presentasi Anda,Are you
ready? “

2. Humor – Cairkan Suasana Dengan Humor


Jika Anda termasuk orang yang memiliki selera humor yang
bagus sepertinya ini adalah hal yang mudah, tapi bagi mereka
yang tidak sebaiknya cari cerita lucu dan uji coba dulu di
beberapa teman jangan sampai Anda mengalami nasib seperti
saya.
Dulu saya pernah mencoba bercerita lucu untuk membuka
presentasi, saya merasa ini cerita yang lucu tapi teryata audiens
tidak merasa lucu, eksperasi mereka datar-datar saja.
Sejak itu saya belajar untuk praktek cerita humor terlebih
dahulu sebelum presentasi di hadapan banya orang, minimal
Anda ceritakan terlebih dahulu pada pasangan Anda.
Selain itu Pastikan humor yang Anda gunakan ada kaitannya
dengan topik yang akan Anda bahas dan hindari humor yang
mengadung unsur SARA.
Ini salah satu contoh humor yang biasa saya gunakan di
kelas Public Speaking Academy® milik Mr Ongky Hojanto:

Hari sudah menjelang sore ketika seorang tukang perahu


sedang mendayung perahunya mengantarkan sang professor
menyusuri sungai melewati kampung dan hutan di sekitarnya.
Sang professor menikmmati betul pemandangan alam sekitar,
sambil mengambil daun di sungai sang professor bertanya
kepada tukang perahu: “Tukang perahu, apakah kau pernah
belajar tentang botani ?”
13
Tukang perahu melihat sang professor dan menjawab “Saya,
tidak pernah belajar hal itu.”
“Wah, kau kehilangan 30% dari hidupmu, karena tidak pernah
belajar mengenai botani.” Kata sang professor.
Beberapa waktu kemudian, perahu mereka melewati bebatuan
besar yang berdiri disamping sungai. Sang professor kembali
bertanya pada tukang perahu “tukang perahu, apakah kau
pernah belajar mengenai geologi ?”
Sambil menggaruk-garuk kepala, si tukang perahu menjawab
“tidak pernah professor. Saya tidak tahu apa itu geologi.”
“lagi-lagi, kamu kehilangan 30% lagi dari hidupmu karena
tidak pernah belajar mengenai geologi.” Kata sang professor.
Perjalananpun berlanjut, sekarang perahu melewati gunung
yang begitu indah, samg profesorpun kembali bertanya kepada
tukang perahu “ Tukang perahu, Apakah engkau pernah
belajar mengenai geografi ?”
Dengan malu dan sambil tertunduk, tukang perahu itu. “saya
tidak pernah tahu apa itu geografi, professor.”
“Sungguh kau benar-benar merugi, sekarang kau telah
kehilangan 90% dari hidupmu, karena tidak pernah belajar
tentang botani, geologi dan geografi.” Kata sang professor.
Sepertinya tukang perahu mulai kesan dengan perkataan sang
professor, bukan mengajari tapi malah terus-terusan
merendahkan dirinya. Sang tukang perahu mulai mendayung
dengan cepat dan tergesa-gesa. Hari bertambah sore dan
angin bertiup lebih kencang, arus sungai menjadi lebih deras
dan tiba-tiba perahu terbalik karena di terjang arus sungai.
Ditengah kepanikan, teringatlah tukang perahu akan sang
professor. Dengan suara yang nyaring dia berteriak
“professor-professor, apakah Anda pernah belajar berenang?”
Sambil berusaha untuk tidak tenggelam, professor menjawab
“saya pernah belajar berenang tapi tidak pernah praktek ”
kemudian dengan nada yang serius tukang perahu berkata

14
“Sekarang Anda benar-benar kehilangan 100% dari hidup
Anda.” Kata situkang perahu.
Bapak ibu Anda boleh belajar ilmu apapun di dunia ini tapi
pastikan Anda belajar ilmu berkomunikasi & menyampaikan
ide kepada banyak orang, karena ilmu ini akan menjadi daya
ungkit untuk kesuksesan Anda & menjadikan ilmu-ilmu lain
yang Anda pelajari menjadi bermanfaat bagi banyak orang,
ilmu ini adalah public speaking.
Selamat malam, nama saya Mustofa Thovidsdan malam ini
saya berbicara mengenai public speaking mastery with NLP.”

3. Data / Fakta – Kejutkan Audiens Dengan Fakta Yang


Terukur
Berikan fakta yang tidak diketahui audiens sebagai bahan untuk
membuka presentasi Anda, ini akan memberikan dampak
shocking kepada para audiens, jika Anda bisa membuat mereka
terkejut maka Anda telah berhasil mengambil perhatian
audiens.
Tapi sebelum itu pastikan data yang Anda peroleh adalah data
yang benar dan Anda sumbernya, ini penting karena jika ada
audiens yang pertanya Anda memiliki pedoman bukan asal
bercerita, ingat Anda menyampaikan fakta bukan opini.
Ini salah satu contoh data/ fakta yang bisa digunakan untuk
pembukaan presentasi Service Excellent:

Hasil survey dari Michael LeBoeuf, Ph.D, mengapa pelanggan


lari ?3% Pindah tempat tinggal 5% Menemukan
persahabatan baru di perusahan atau toko lain 9% Bujukan
pesaing 14% Tidak puas dengan produk yang di beli
68% Karenasikap masa bodohyang diperlihatkan oleh pemilik,
manajer atau karyawan.

15
4. Quote – Berikan makna berbeda dengan Quote yang
menginspirasi
Anda hanya perlu mencari quote yang relefan dengan materi
yang dibahas, usahakan quote ini dari orang terkenal sehingga
memiliki pengaruh jika Anda gunakan. Walaupun begitu selalu
jelaskan dulu siapa yang Anda ambil quote-nya karena belum
tentu semua orang mengenalnya.
Berikut ini contoh penggunaan quote untuk presentasi tentang
motivasi karyawan:
Siapa yang yang tidak tahu sepedah motor Honda, bahkan
sekarang merajai pasar Indonesia, pendirinya Soichiro Honda
pernah berkata
Success represents the 1% of your work which results from the
99% that is called failure
Jika hari ini Anda gagal yakinlah esok masih ada harapan yang
lebih baik.

5. Visual Impact – Kejutkan audiens dengan efek visual


Visual impact adalah salah satu teknik pembukaan presentasi
yang memperlihatkan dampak visual sehingga audiens tertarik
dengan presentasi Anda, selain itu juga menjadi jembatan untuk
masuk kepada penjelasan dari topik yang akan dibahas.
Ini adalah salah satu contoh visual impact yang saya gunakan,
tujuanya menjelaskan pentingnya kemasan dalam presentasi,
sebelumnya saya telah mempersiapkan 2 bungkus keripik
singkong sebagai media visual.
Bapak ibu, kebetulan istri saya sangat suka yang namanya
keripik singkong, ketika kami sedang jalan-jalan tiba-tiba dia
melihat penjual keripik singkong di pinggir jalan langsung
ngajak berhenti.

“mas beli kripik singkong dong”


Kami membeli keripik singkong seperti ini (sambil menunjukan
keripik singkong di bungkus plastik biasa).
16
Suatu hari kami kembali jalan-jalan di swalayan istri saya
ngidam lagi, dia minta keripik singkong.
“mas beli keripik singkong dong”
Kami membeli keripik singkong seperti ini (sambil menunjukan
keripik merk Q-tela).
Tahukan bapak ini ternyata rasanya tidak jauh beda dengan
yang saya beli di pinggir jalan. 11-12 tapi harganya jauh
berbeda, yang saya beli di swalayan harganya bisa dua kali
lipat.
Pertanyaan saya mengapa keripik singkong ini lebih mahal?
(sambil menunjukan keripik merk Q-tela & meminta audiens
untuk sharing)
(setelah audiens sharing saya memberikan keripik singkong Q-
tela kepada salah satu audiens & saya melanjutkan dengan
membuat kesimpulan)
Yang membuat mahal adalah bungkusnya, apa? Bungkusnya.
Sama seperti presentasi, jika materi anda bagus, bermanfaat
tapi bungkusnya tidak bagus maka nilainya tidak bisa tinggi.
Memang benar kita harus fokus pada isi tapi kemasan membuat
nilai jualnya lebih tinggi.
Ketika Anda menyapaikan presentasi dengan kemasan yang
menyenangkan maka yang mendengarkan juga menjadi lebih
bersemangat untuk belajar.
Kenapa saya sharing ini, karena sebenarnya slide presentasi itu
ibarat bungkus dari presentasi Anda, jika Anda ingin nilai jual
presentasi Anda meningkat makan perbaiki bungkusnya.
Coba Anda buat visual impact versi Anda, pastikan visual
impact yang Anda gunakan memiliki hubungan dengan materi
yang dibahas, jadi bukan asal visual dan menarik perhatian
saja.

6. Pertanyaan – Kembalikan fokus audiens


Ini teknik yang sangat sederhana, Anda tinggal bertanya dan
audiens memberikan respon, tapi perhatikan jika audiens belum
17
memberika respon makan ulangi pertanyaanya atau perjelas
pertanyaanya.
Saya sangat suka dengan teknik pertanyaan karena ketika Anda
bertanya maka audiens secara spontan memikirkan jawabanya,
prinsipnya siapa yang bertanya dia yang pegang kendali.
Pelatih sukses Mr. Tung Desem Waringin selalu menggunakan
pertanyaan untuk mengawali seminarnya, biasanya kurang
lebih seperti ini:
Siapa disini yang ingin sedikit lebih kaya? Wow kalau sedikit
tidak ada yang akan tangan, coba saya ganti pertanyaan. Siapa
disini yang ingin jauh lebih kaya?

7. Call Back – Buat audiens penasaran


Teknik call back adalah membuka presentasi dengan membuat
peryataan yang bertujuan untuk memancing rasa ingin tahu
audiens. Contohnya seperti ini:
Ketika datang di seminar ini saya seperti kembali pulang
kerumah saya sendiri.
Pada saat itu audiens akan mulai berfikir dan muncul rasa
penasaran, kenapa seperti pulang kerumah? Sampai disini Anda
telah berhasil mengambil perhatian audiens dan membuat
mereka penasaran.
Kemudian Anda lanjutkan dengan memperjelas pembukaan
diawal.
Jadi ingat ketika dulu berkuliah disurabaya, saya menghabiskan
banyak waktu dikota ini untuk belajar dengan sungguh-
sungguh, bekerja mengumpulkan pundi-pundi uang, dan tak
lupa juga mencari jodoh. Saya harap Anda kesini buka untuk
mencari jodoh.
Tiba-tiba banya peserta yang senyum-senyum sendiri dan
suasana ruangan menjadi lebih bersahabat sehingga Anda bias
melanjutkan presentasi dengan menyenangkan.

18
Saya juga membuat versi slide presentasi dengan judul teknik
pembukaan presentasi yang berkesan, slide berikut Ada
gunakan sebagai referensi untuk mendesain slide

TAMBAHAN

PUBLIC SPEAKING

Ketika akan memulai berbicara di depan umum, baik sebagai MC, Presenter
atau apa saja yang menuntut kita berbicara di depan umum, kita biasanya
berpikir “Apakah aku harus menggebu-gebu atau pelan-pelan?” “Dimanakah
aku harus berdiri?” “Bagaimanakah gerakan yang harus aku lakukan?” “Harus
cepat atau pelankah aku akan berbicara?” “Bagaimana kalau aku berbuat
kesalahan?” “Kapan aku harus berhenti?” dan lain sebagainya. Pertanyaan ini
muncul biasanya dari ketidakpercayaan diri. Kepercayaan diri dalam berbicara
di depan umum memang tergantung dari kebiasaan. Meskipun demikian,
mengetahui bagaimana kita menampilkan diri akan membantu kita
memperoleh kepercayaan diri.
Berbicara di depan umum menuntut pembicara menampilkan dirinya dengan
baik karena pada kesempatan itulah dirinya menjadi pusat perhatian.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah: Bagaimanakah penampilan yang
baik itu?
Penampilan yang baik dalam presentasi, berpidato, atau memimpin acara
adalah penampilan yang dapat membuat hadirin dapat menangkap pikiran-
pikiran yang dikemukakan pembicara dengan jelas, menarik dan tidak
“mengganggu” hadirin dalam memahami apa yang disampaikan
pembicara. Seandainya pembicara bergumam, tidak berdiri dengan tenang,
melihat ke luar jendela, atau berbicara monoton, maka pastilah apa yang ingin
disampaikan pembicara sulit ditangkap hadirin. Hadirin juga akan sulit
menangkap misi yang disampaikan jika penyampaiannya terlalu berlebih-
lebihan baik dengan gerakan-gerakan dan suara yang sangat dramatis.
Sebagaian besar hadirin akan lebih menyukai penyampaian yang
mengkombinasikan antara unsur-unsur penyampaian yang formal dan yang
biasa dilakukan dalam bercakap-cakap, yaitu langsung, spontan, dan antusias.
Metode Penyampaian
19
Metode penyampaian merupakan faktor yang penting dalam presentasi, pidato,
atau pembawa acara. Ada empat cara penyampaian yaitu:
· berbicara dengan membaca naskah
· berbicara berdasar hafalan teks yang disiapkan
· berbicara tanpa persiapan
· berbicara dengan catatan pokok pembicaraan
Berbicara dengan membaca naskah, biasanya dilakukan pada upacara-upcara
yang sangat resmi atau karena waktu yang sangat berharga. Dengan demikian
ketepatan dari kata per kata menjadi kunci utama. Meskipun demikian, cara
penyampaian haruslah diusahakan wajar seperti percakapan biasa. Karena
sifatnya yang resmi seorang MC, misalnya, membaca dari teks yang sudah
disiapkan. Makin resmi suatu acara, maka makin besar tuntutan seorang MC
untuk ketepatan berbicaranya.
Berbicara berdasar hafalan tidak banyak dilakukan orang lagi. Dalam
memakai metode ini speaker harus betul-betul hafal dan harus nampak wajar
seperti berkomunikasi.
Berbicara dengan tanpa persiapan biasanya dilakukan dalam pertemuan
bisnis, menjawab pertanyaan, dll. Kelemahan metode ini adalah dalam masalah
strukturnya, karena mengorganisasi apa yang diucapkan dalam waktu yang
mendesak memang cukup sulit.
Berbicara dengan catatan kecil, outline, atau pokok-pokok pembicaraan saja,
memberikan kondisi yang komunikatif. Memang terlihat sulit tetapi metode ini
adalah metode yang paling mudah dalam menciptakan output yang baik karena
metode ini memungkinkan kita mengorganisasikan pikiran kita, menciptakan
suasana yang lebih formal, dapat beradaptasi dengan keadaan, tidak kaku.

Ekspresi Suara
Setiap orang mempunyai karakter suara yang berbeda-beda dan masing-masing
memberi keunikannya sendiri-sendiri. Meskipun pembicara memberikan ciri-
ciri khasnya ada kriteria umum yang disukai orang dan menarik. Jadi dapat
dikatakan bahwa salah satu aspek dari keberhasilan berbicara di depan umum
adalah suara kita. Ekspresi suara harus diperhatikan oleh pembicara adalah:
1. Volume. Pada masa sekarang ini loud speaker sangat membantu
penampilan suara kita sehingga kita tidak terlalu sulit menyesuaikan
suara kita.
2. Intonasi. Mengutarakan apa yang ada dalam pikiran kita tidaklah hanya
memperhatikan kata-kata yang meluncur dari mulut kita saja. Intonasi
adalah faktor yang sangat penting dalam menjalin komunikasi dengan
hadirin. Dari intonasilah pembicara akan nampak kaku, tidak percaya
diri, sombong, malas, seperti anak-anak, senang, bosan, dinamis,
menyenangkan dsb.

20
3. Ritme atau tempo bicara. Kecepatan berbicara seseorang merupakan
hal yang penting dalam berpidato. Agar efektif, pembicara haruslah
menyesuaikan ritme berbicaranya dengan hadirin, suasana yang ingin
diciptakan, dan kata-kata yang ingin ditekankan, dan materi yang
disampaikan.
4. Pause. Meskipun pause atau berhenti ketika berbicara tidak nampak
penting, tetapi faktor ini yang dapat memberikan kesan mampu dan
tidaknya seseorang berbicara. Tidak ada orang yang berbicara tanpa
berhenti, seseorang pasti berhenti tetapi yang menjadi masalah adalah
pembicara haruslah tahu kapan dia dapat berhenti. Yang penting diingat
adalah mengusahakan menghilangkan filler ketika berhenti. Meskipun
yang tersulit dalam public speaking adalah menghilangkan filler tetapi
jika terus berlatih filler tersebut akan hilang.
5. Artikulasi. Artikulasi sangat dipengaruhi oleh budaya suatu daerah.
Artikulasi dalam berpidato atau presentasi tidaklah seketat artikulasi
dalam ke-MC-an. Meskipun demikian, pembicara harus memperhatikan
artikulasinya karena menunjukkan kejelasan dan kerapian berbicara.

Aspek Non-Verbal
(Ekspresi Wajah dan Bahasa Tubuh)

“Men trust their ears less than their eyes” kata ahli sejarah Yunani,
Herodotus, kurang lebih 2400 tahun yang lalu. Disini dapat berarti bahwa
seandainya gerak-gerik tubuh tidak sesuai dengan apa yang dikatakan maka
orang akan lebih percaya bahasa tubuhnya daripada kata-katanya.
Presenter pemula biasanya bingung dan cemas bagaimana dia akan
membawakan dirinya. Dia terutama akan bingung dimana dia akan menaruh
tangannya. Yang sering terjadi adalah dia akan menaruh tangannya disaku.
Orang boleh-boleh saja merasa nervous tetapi dia tidak dapat menampakkan
kenervousan tersebut. Pembicara haruslah nampak tenang, percaya diri dan
gaya. Jadi pembicara tidaklah hanya cukup tahu apa yang hendak dikatakannya
tetapi juga tahu bagaimana dia mengungkapkannya.

Penampilan non-verbal ditunjukkan dengan penampilan:

1. Penampilan Busana,
Yang termasuk aksesoris, sepatu, rambut. Aspek non verbal ini dan dapat
disebut dengan “bahasa’ artifactual. Meskipun sifatnya semu dan seolah-olah
bukan merupakan bagian dari diri pembicara, tetapi pengaruh terhadap hadirin
begitu besar. Yang paling penting dalam masalah berbusana ini, kita tahu
21
kapan dan dalam kesempatan apa kita berbicara karena busana selalu harus
menyesuaikan kesempatannya, waktu, hadirin, dan kesan yang ingin kita
dapatkan dengan busana tersebut.
Dalam berbusana, seseorang haruslah tahu prinsip berbusana untuk berbicara
di depan umum adalah “common sense” dan “achieving good taste”. Dalam
meraih kesan tersebut orang haruslah nampak: (1) percaya diri; (2) enak atau
nyaman; (3) terkendali (kita memakai busana bukan busana memakai kita).
Dari ketiga prinsip tersebut dapat kita simpulkan bahwa penampilan busana
kita haruslah dapat memperjelas apa yang hendak disampaikan dan bukan
sebaliknya membuat bingung hadirin.
2. Gerakan Tubuh dan Tangan.
Gerakan tubuh dan tangan haruslah dapat membuat hadirin lebih jelas
menangkap maksud si pembicara. Pembicara
melakukan “moving”; “acting” hanyalah semata-mata untuk memperjelas apa
yang dikatakannya. Dengan demikian gerakan yang terlalu berlebihan akan
sangat mengganggu penampilannya. Sebaliknya, gerakan yang monoton atau
tidak ada gerakan sama sekali akan membuat hadirin mengantuk.
Perasaan nervous sering mendorong seseorang menggerakkan tubuh dan
wajahnya secara tidak wajar. Perasaan ini mendorong orang kadang
terlihat overacting dan sebaliknya terlihat minder. Gerakan tubuh dan tangan
haruslah nampak anggun, wajar dan spontan, serta dapat membantu
memperjelas dan menekankan ide yang ingin disampaikan serta sesuai dengan
hadirin.

3. Kontak Mata
Kira-kira 75% dari komuniksi non verbal dilakukan dengan wajah kita. Jika
penting kita belajar menggunakan otot-otot wajah kita untuk mengungkapkan
apa yang kita kehendaki dengan tepat. Bola mata memang tidak
mengekspresikan emosi, tetapi dengan memanipulasi bola mata dan wajah
sekelilingnya, terutama kelompok mata atas dan alis, kita dapat menangkap
pesan-pesan non verbal yang disampaikan. Begitu pentingnya kontak mata,
sehingga ada pepatah mengatakan bahwa mata adalah “jendela jiwa kita’.
Cara yang tercepat untuk menciptakan komunikasi dengan pendengar adalah
lihatlah mata mereka dengan bersahabat. Idealnya berbicara di depan publik
80% sampai 90% dari waktu pembicaraan, haruslah melihat audience. Akan
tetapi, tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, melainkan bagaimana cara
memandang itupun sangat penting. Pandangan yang kosong meskipun melihat
mata lawan bicara, juga hampir sama jeleknya dengan tidak melakukan kontak
mata sama sekali. Demikian juga pandangan mata yang dingin, kaku, dan
sombong.
Mata harus memancarkan rasa percaya diri, kesungguhan, jujur dan bersahabat.
Mata harus mengatakan “saya senang berbicara di depan anda; saya benar-
22
benar jujur dengan apa yang saya katakan dan saya ingin andapun demikian”.

Melatih Teknik Berbicara di Depan Umum

1. Latihlah berbicara dengan membaca outline. Berbicaralah dengan keras


dan melihat apakah setelah outline itu disampaikan dalam bentuk pidato
menjadi terlalu pendek atau terlalu panjang. Apakah point-point
utamanya sudah jelas?
2. Apakah point-point pendukungnya jelas, meyakinkan, menarik? Apakah
pendahuluan dan penutupnya sudah nampak? Ketika menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini kita dapat memperbaiki pidato kita sedikit
demi sedikit.
3. Persiapkan outline apa yang akan dibicarakan dengna memperbaiki
outline yang sudah dibuat sebelumnya. Pastikan bahwa outline tersebut
sesingkat mungkin, dan dapat dibaca dengan jelas kata demi kata.
4. Latihlah pidato anda dengan keras beberapa kali. Jangan khawatir anda
membuat kesalahan. Yang penting adalah konsentrasikan diri anda pada
ide utama dan jangan menghafal kata demi kata.
Kemudian mulailah dengan memulas dan memperbaiki penampilan berpidato.
Latihlah di depan kaca untuk melihat kontak mata anda. Juga seandainya
memungkinkan latihlah dengan merekamnya untuk melihat ekspresi suara
anda. Anda akan dapat manfaat jika ada orang lain yang dapat memberi
komentar.

Memang untuk mendapatkan hasil yang maksimal hilangkanlah rasa malu,


segan dan gengsi karena berbicara di depan umum adalah ketrampilan biasa
dan seni dan bukan suatu ilmu yang hanya dipelajari tanpa dipraktekan.
Berbicara di depan umum sama seperti naik sepeda yang akan menjadi terbiasa
karena volume berbicara yang bertambah. Latihanlah yang kemudian menjadi
kunci utamanya. Latihan bahasa tubuh dan ekspresi wajah adalah seperti
memasak makanan.
Kita haruslah mencampur dengan komposisi yang tepat dan memasaknya
dengan baik.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://blogromeltea.blogspot.co.id/2013/11/teknik-dasar-
public-speaking-untuk.html

http://www.romelteamedia.com/2014/08/7-teknik-dasar-public-
speaking.html

24

Anda mungkin juga menyukai