Anda di halaman 1dari 43

Reformasi dan Inovasi Pendidikan Berbasis

Keterampilan Abad 21: Higher Order Thinking Skill”

Dirjen GTK
Penggerak Perubahan - Teknologi
Penggerak Perubahan - Masyarakat
Apa yang Dicari Industri Masa Depan Kita
Keterampilan untuk Revolusi Industri 4.0
Science Ways of
Thinking

Literacy is
a modalities
st 21st
for 21 Ways of
working Century Tools for
Working
Skills
Century
skills
Skill for
Living in
The World
Ways of Thinking
Creativity and Innovation
Cara berpikir
merepresentasikan
Problem Solving
dorongan ke depan
dalam
konseptualisasi Decision Making
pemikiran.
Keterampilan ini
menekankan Critical Thinking
keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
Learning to learn &
Metacognition
Ways of Working

Keterampilan komunikasi
dan kolaborasi harus Comunication
lebih terasah. Komunikasi
harus dilakukan secara
aktif, ringkas, dan sadar
akan perbedaan budaya Collaboration
Use Tools for Working

Tools for Information literacy


Working and ICT literacy,
adalah masa depan
dan menandai
Information
Literacy perubahan besar
yang sangat penting.

ICT literacy
Skills for Living in The World
• Kewarganegaraan sebagai tujuan
pendidikan bukanlah hal baru dan
Citizenship telah menjadi bagian dari kurikulum,
tidak hanya dalam studi sosial,
(Global & Local) tetapi juga dalam mata pelajaran
lain.

• Manajemen kehidupan dan karier


Life and Career adalah salah satu keterampilan yang
dibutuhkan untuk hidup di dunia

• Tanggung jawab pribadi dan sosial


Personal & Social serta kesadaran budaya dan
responsibility kompetensi budaya
Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat
(recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa
melakukan pengolahan (recite)

Higher Order Thinking (HOT) includes critical, logical,


reflective, metacognitive and creative thinking.
Lanjutan
The National Research Council (1987) menggambarkan HOT sebagai
pemikiran yang melibatkan: pemecahan masalah dengan banyak solusi,
tindakan pemecahan masalah yang tidak ditentukan sebelumnya
(pemecahan masalah kreatif), energi mental yang cukup besar untuk
pemecahan masalah, strategi tentang beberapa kriteria yang dapat
ditransfer untuk proses pemecahan masalah, masalah yang tidak
memberikan titik awal yang jelas, metakognisi dan kesadaran diri,
pengembangan dan penerapan teori baru ke kumpulan fakta dan masalah
tertentu.
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Pembelajaran bermakna, siswa tidak hanya mengingat
tetapi juga untuk memahami dan dapat menggunakan
apa yang telah mereka pelajari. (Anderson & Krathwohl,
2001)

Keterampilan yang memiliki keinginan kuat Keterampilan yang dikerahkan dalam memecahkan
untuk dapat memecahkan masalah muncul persamalahan yang muncul, mengambil keputusan,
pada kehidupan sehari-hari menganalisis, menginvestigasi, dan menyimpulkan
Table of Thinking
Krulik & Bloom Bloom Presseisen
Rudnick Orisinil Revisi “HOTS”
recall Pengetahuan Mengingat

basic Pemahaman Memahami


Penerapan Menerapkan

critical Analisis Menganalisis Berpikir kritis; Berpikir


kreatif; Pemecahan
creative Sintesis Mengevaluasi masalah; Pembuatan
keputusan
Evaluasi Mencipta
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
Informasi peserta didik mencari tahu dari berbagai
(tersedia dimana saja, kapan saja) sumber observasi, bukan diberi tahu

Pembelajaran diarahkan untuk mampu


Komputasi merumuskan masalah [menanya], bukan
(lebih cepat memakai mesin) hanya menyelesaikan masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih


Otomasi berfikir analitis [pengambilan keputusan]
(menjangkau segala pekerjaan rutin) bukan berfikir mekanistis [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya


Komunikasi kerjasama dan kolaborasi dalam
(dari mana saja, ke mana saja) menyelesaikan masalah

16
RUMUSAN MASALAH

PENDEKATAN
PEMBELAJARAN YANG
BAGAIMANA UNTUK
MENGHASILKAN SDM YANG
MEMILIKI KETERAMPILAN
ABAD 21 ?
STEM (Science Technology Engineering and Mathematics)
• Revolusi Industri 4.0 memiliki efek mendalam pada bisnis, pasar
tenaga kerja, dan akhirnya, sistem pendidikan (Butler-Adam J.,
2018).

• Diperlukan pendekatan baru untuk pendidikan sehingga siswa siap


untuk menavigasi revolusi teknologi dan mengatasi masalah ini
(World Economic Forum, 2016).

• STEM telah direkomendasikan untuk pembelajaran di era revolusi


industry 4.0.(Butler-Adam J., 2018).

• Pengintegrasian pengetahuan di bidang Sains, Teknologi, enjinering


dan Matematika (STEM) memungkinkan individu untuk
menunjukkan produktivitas mereka, sehingga pendidikan berbasis
teknologi ini dapat membentuk individu untuk menjadi produsen
dan penemu (Akgunduz, Ertepinar, Ger, Kaplan Sayi & Turk, 2015)
Keterampilan
Keterampilan Belajar dan
Teknologi Berinovasi
dan Media
Informasi

Pengetahuan dan Keterampilan Abad 21 Keterampilan


Hidup dan
Berkarir

STEM Education

19
Pendidikan STEM
• Merupakan pendekatan dalam pendidikan di mana
Sains, Teknologi, Teknik, Matematika terintegrasi
dengan proses pendidikan berfokus pada pemecahan
masalah dalam kehidupan sehari-hari yang nyata
serta dalam kehidupan profesional
• STEM menunjukkan kepada siswa bagaimana
konsep, prinsip, teknik sains, teknologi, enjinering,
dan matematika digunakan secara terintegrasi untuk
mengembangkan produk, proses, dan sistem yang
bermanfaat bagi kehidupan manusia 20
STEM EDUCATION & 21st CENTURY SKILLS

CREATIVITY

CRITICAL COLLABORATION
THINKING
STEM
EDUCATION

PROBLEM COMMUNICATION
SOLVING
RESEARCH

21
PENDIDIKAN STEM MENGAITKAN PROSES
SAINS dan DESAIN PROSES ENGINEERING

• Scientific Process • Engineering Process

22
Contoh Analisa STEM:pada Mapel Biologi
SAINS TEKNOLOGI
1. Faktual: nutrisi pada bahan makanan, organ 1. Praktik teknologi pengolahan pangan dengan
pencernaan makanan menggunakan mikroorganisma dan fermentor
2. Konseptual: Proses pencernaan makanan, 2. Menggunakan internet untuk mencari informasi
gangguan sistem pencernaan makanan, dan terkait jenis teknologi pengo-lahan pangan,
upaya mengatasi gangguan pada sistem masalah pada teknologi pengolahan pangan,
pencernaan makanan pemecahan masalah teknologi pengolahan
pangan dan desain fermentor.
3. Prosedural: Prosedur uji zat makanan,
prosedur merancang, membuat , dan 3. Menggunakan komputer untuk membuat tabel
mengujicoba inkubator atau fermentor untuk atau grafik hasil pengamatan
optimalisasi perkembangan ragi
ENJINIRING MATEMATIKA
1. Merancang fermentor/ inkubator untuk 1. Menghitung skala dan dimensi fermentor.
optimalisasi perkembangan ragi. 2. Menghitung kecepatan proses fermentasi
2. Menentukan alat dan bahan yang akan terhadap suhu fermentor.
digunakan untuk pembuatan fermentor. 3. Membuat dan menganalisis grafik kecepatan
3. Membuat produk fermentor dan menguji fermentasi terhadap suhu fermentor.
keoptimalan fermentor melalui serangkaian 4. Memprediksi kebutuhan dimensi fermentor pada
percobaan. skala produksi yang lebih besar.
4. Mengevaluasi hasil produk untuk perbaikan
fermentor.

23
IBL (Inquiry Base Learning)
• Di abad 21 diperlukan orang yang mampu berpikir kritis,
kreatif, inovatif, bekerja sama, mampu berkomunikasi,
kolaborasi, dan memecahkan masalah untuk menopang
produktivitas, (Rotherham and Willingham, 2010)

• Pendidikan IPA kaya dengan pengalaman belajar untuk


berpikir kritis dan kreatif, berkolaborasi, berkomunikasi, dan
bertanggung jawab. Semua itu berkontribusi untuk
keterampilan dan kompetensi abad 21 (M. Windschitl, 2009)

• Pendekatan yang mampu mendorong pembelajaran sains


yang lebih bermakna adalah pembelajaran berbasis Inkuiri
(Inquiry Base Learning/IBL) karena meningkatkan keterlibatan
siswa dalam proses pembelajaran (Miller, 2010)
Level of Inquiry (Wenning, 2010)

Discovery Interactive Inquiry Inquiry Real-world Hypothetical


Learning Demonstration Lesson Lab application Inquiry

Lower Intellectual sophistication Higher

Teacher Student
Locus of control

www.themegallery.com Company Logo


www.themegallery.com Company Logo
RUMUSAN MASALAH

REFORMASI KEBIJAKAN APA


UNTUK MENGEMBANGKAN
SDM PENDIDIKAN?
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP)
Tujuan : meningkatkan Manfaat
kompetensi siswa melalui • Membiasakan guru untuk membuat
pembelajaran yang berorientasi pada
pembinaan guru dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari
merencanakan, melaksanakan, perencanaan, pelaksanaan hingga
sampai dengan mengevaluasi penilaiannya
pembelajaran yang berorientasi • Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat
tinggi sehingga dapat meningkatkan
pada keterampilan berpikir kompetensinya
tingkat tinggi (Higher Order • Memberikan acuan kepada kepala sekolah
Thinking Skills/HOTS). dalam pelaksanaan supervisi akademik
• Memberikan acuan kepada pengawas sekolah
dalam pelaksanaan supervisi akademik dan
manajerial.
Grand Desain Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
IMPLEMENTASI
NAWA CITA KURIKULUM 2013
(GNRM)
PENINGKATAN KOMPETENSI
STANDAR PROSES
Permendikbud No. 22 Tahun 2016
PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
PPK

1. UN/USBN
Mengembangkan sikap, 2. Uji Komptensi REVOLUSI INDUSTRI 4.0
pengetahuan dan keterampilan
PLB
sebagai pribadi SMK INDUNSTRI
Pencapaian SISWA PINTAR
PAUD
Perkembangan
Anak
1. Ujian Sekolah SMA PERGURUAN
2. Meningkatnya pemahaman SD TINGGI
TIMSS
SMP
1. UN/USBN 1. UN/USBN
2. meningkatnya pemahaman TIMSS, 2. meningkatnya pemahaman
PISA PISA
Alur Tahapan Penyelenggaraan
BADAN BAHASA, Ditjen. Desain Program oleh Pakar dan Pengembang
DIKDASMEN, Ditjen PAUD Ditjen. GTK Workshop tim pengembang Pembekalan
DIKMAS, Ditjen KEBUDAYAAN Narasumber Nasional

Penyiapan Unit Pembelajaran


Rakortek Bersama Dinas PPPPTK, LPPPTK, Persiapan Narasumber Nasional
Rekonsiliasi Data LPMP, BALAI, UPT Pembekalan Guru (KS/PS) Inti

Sosialisasi Program ke Pelaksanaaan Program Pengembangan


Dinas Pembelajaran berorientasi kepada keterampilan
Kelompok Kerja dalam
Prov/Kab/Kota berpikir tingkat tinggi
Zonasi

Pelaksanaaan Program Pengembangan


Analisis dan verifikasi data di Kelompok Kerja
Pembelajaran berorientasi kepada keterampilan
Gugus/KKG/MGMP/MGBK dalam Zonasi
berpikir tingkat tinggi
SEKOLAH SEKOLAH SEKOLAH

SISWA PINTAR
Alur Implementasi Program
UNIT UTAMA KEMENDIKBUD
SEKJEN BALITBANG IRJEN

DIRENTORAT JENDERAL BADAN BAHASA, Ditjen. DIKDASMEN,


GURU dan TENAGA KEPENDIDIKAN Ditjen PAUD DIKMAS, Ditjen KEBUDAYAAN

SATKER DINAS PENDIDIKAN KEPALA SEKOLAH /


(P4TK, LP3TK, LP2KS) SATKER (Provinsi – Kab./Kota) PENGAWAS SEKOLAH
(LPMP, BALAI, UPT)

Penyamaan Persepsi (Teori dan praktik) Transfer knowledge (Teori dan praktik) Zona Kelompok Kerja ZONASI

TIM NARA SUMBER INSTRUKTUR Online GURU
TIM PAKAR PENGEMBANG NASIONAL Prov/Kab/Kota
GURU INTI
Offline SASARAN
SEKOLAH

Diseminasi Program dan Paradigm shift Penjaminan Mutu (Online maupun onsite observation) SISWA PINTAR
• Implementasi
Paradigm shift, Transfer knowledge (Teori dan praktik)
• Pengendalian dan penjaminan Mutu
Pendampingan Akademis Online/Offline
• Monitoring dan Evaluasi oleh tim ditjen GTK.
DOSEN LPTK, DUDI, PRAKTISI Penjaminan Mutu (Online maupun onsite observation)
PENDIDIKAN
Cascade Model Implementasi
TIM • Tim Pengembang Pusat merupakan Tim yang dibentuk di lingkungan Ditjen GTK, yang terdiri
Widyaiswara dari PPPPTK, LPPPTK, dan LPPKS.
TIM PAKAR PENGEMBANG
• Tim Pengembang di dukung oleh Direktorat Teknis Ditjen GTK.
PUSAT
• Mengembangkan perangkat dan desain turunan kebijakan GTK
• TIM Pakar yang • Tim Narasumber Nasional merupakan Tim yang berada di Satker di lingkungan
ditunjuk oleh Ditjen NARASUMBER Ditjen GTK, seperti PPPPTK, LPPPTK, dan LPPKS.
GTK dalam NASIONAL • Selain di lingkungan Ditjen GTK, dapat juga melibatkan Widyaiswara LPMP, Dosen
merumuskan
LPTK dan Guru (KS/PS) terbaik yang akan membentu Satker.
kebijakan.
• TIM Pakar dipimpin
langsung oleh • Ditjen. Dikdasmen, Badan Bahasa, Ditjen Kebudayaan, Ditjen. Paud
Direktur Jenderal Dikmas menjadi peran utama dalam pengembangan Instruktur
INSTRUKTUR • Tim Instruktur merupakan Tim yang berada di Tingkat
Guru dan Tenaga
Kependidikan Provinsi/Kabupaten/Kota
• Tim Pakar
mengembangkan • Guru (KS/PS) Inti yang dipilih merupakan Guru
strategi GURU INTI (KS/PS) Terbaik dan berada pada Zonasi
implementasi pengelompokan Kelompok Kerja
(KS/PS) • Bersentuhan langsung kepada Guru (KS/PS) Sasaran
di Zonasi pengelompokan Kelompok Kerja

GURU • Guru (KS/PS) sasaran yang berada


SASARAN pada Kelompok Kerja di daerah.
• Guru (KS/PS) pada Zonasi yang
(KS/PS) masuk sasaran
NARA SUMBER NASIONAL

•Kedudukan •Koordinasi •Tugas dan Fungsi •Penjaminan Mutu

• Tim Narasumber Nasional • Narasumber dipimpin • Transfer knowledge (Teori • Dilakukan pada saat
merupakan Tim yang langsung oleh Pejabat di dan praktik) terhadap proses pendampingan Tim
berada di Satker di lingkungan PPPPTK, Guru (KS/PS) Inti pada Pengembang ke
lingkungan Ditjen GTK, LPPPTK, dan LPPKS. pembelajaran berorientasi widyaiswara Satker
seperti PPPPTK, LPPPTK, • Selanjutnya akan bekerja kepada Keterampilan dengan metode observasi,
dan LPPKS. di bawah Koordinasi Berpikir Tingkat Tinggi. kuesioner, dan FGD
• Berada pada Wilayah Direktorat Jenderal GTK • Menjamin mutu • Pelaksana tingkat pusat
binaah provinsi sesuai • Selain dilingkungan Ditjen pembelajaran yang dari pengembang ke
dengan pemetaanya. GTK, dapat juga diberikan kepada Guru widyaiswara oleh tim
melibatkan Widyaiswara (KS/PS) Inti (baik secara Ditjen GTK (desain
LPMP, Dosen LPTK dan online maupun onsite instrumen, metodologi,
Guru (KS/PS) terbaik yang observation) dan analisis data)
akan membantu Satker. • Pelaksana kegiatan adalah
direktorat teknis
• Monitoring dan Evaluasi
oleh tim ditjen GTK.
KONSEP ZONASI
CONTOH.
ZONA SMA PROVINSI D. I. YOGYAKARTA

http://zonasi.data.kemdikbud.go.id/
Pola Sebaran Satuan Pendidikan Nominasi Pusat Zona Provinsi D. I.
Yogyakarta, dan Pola Sebaran 52 Zona di Prov. D. I. Yogyakarta.
Contoh : Zonasi Lintas Kab/Kota

Kab. Sleman

DIY

Kab. Gunung
Kidul
Beberapa KKG dalam Zonasi SD
Titik Pusat SMAN 3 Yogyakarta
Satu MGMP dalam Zonasi SMP
Titik Pusat SMAN 3 Yogyakarta
PENGENDALIAN MUTU PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
2
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN

KEGIATAN Jangka Pendek


PENDAHULUAN
UN/USBN, OSN,
2a SMPTN
Program Tahunan 1 3
Program Semester PERENCANAAN
EVALUASI KINERJA GURU
Analisis SKL-KI-KD PEMBELAJARAN
Perumusan IPK KEGIATAN
KEGIATAN INTI
PENUTUP AKSI, PISA,
2c 2b TIMSS
Jangka Panjang
SUMATIF FORMATIF
(Of Learning) (For Learning)
PENGENDALIAN MUTU PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
• Capaian Peserta Didik, Keterampilan berpikir sesuai dengan ranah kognitif, afektif,
Sebagai dan psikomotor yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar dan mengajar
Transfer
Knowledge • Pengendalian Mutu, Guru mampu melaksanakan proses pembelajaran
berdasarkan gradasi dimensi pengetahuan dan proses berpikir.

PENGENDALIAN • Capaian Peserta Didik, Keterampilan peserta didik yang dikerahkan dalam
MUTU Sebagai memecahkan permasalahan yang muncul, mengambil keputusan, menganalisis,
Critical and menginvestigasi, dan menyimpulkan.
PELAKSANAAN Creative • Pengendalian Mutu, Guru mampu memebrikan proses pembelajaran yang
PEMBELAJARAN DI Thinking menjadikan peseserta didik kreatif dan dapat mengembangkan pemikirin kritis
KELAS peserta didik terhadap permasalahan yang dihadapkan.

• Capaian Peserta Didik, Keterampilan peserta didik yang mampu memiliki keinginan
Sebagai kuat untuk dapat memecahkan masalah muncul pada kehidupan sehari-hari.
Problem • Pengendaian Mutu, Guru mampu mengajak peserta didik untuk memecahkan
Solving permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari sesuai konteks dalam
pembelajaran yang sedang berjalan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai