Anda di halaman 1dari 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI

MELALUI GERAK DAN LAGU “TANGAN DIPUTAR-PUTAR” DI PAUD


NURUL HUDA KECAMATAN CIKEUSAL

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :
Suni
NPM. 2016202058

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) SITUS BANTEN
2023
Lembaran Persetujuan Proposal Skripsi

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI


MELALUI GERAK DAN LAGU “TANGAN DIPUTAR-PUTAR” DI PAUD
NURUL HUDA KECAMATAN CIKEUSAL

Oleh :
Suni
NPM. 2016202058

Disetujui dan disahkan oleh :


Pembimbing

Hj. Tati Masliati, M. Pd


NIDN. 0420097802

Mengetahui, Mengetahui,
Ketua STKIP SITUS Banten Kepala Program Studi

Drs. Asah Iskandar, M.Pd Dr. Hj. Dewi Cahyaningrat, M. Pd


NUPN. 9904202248 NIDK. 8904260022

i
Pernyataan tentang keaslian Proposal Skripsi

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Proposal skripsi yang berjudul Meningkatkan


Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Gerak dan Lagu
“Tangan Diputar-Putar” di Paud Nurul Huda Kecamatan Cikeusal. Ini
sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan
plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam
masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi
yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran
terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain
terhadap keaslian karya saya ini.
Serang, Desember 2023
Yang membuat pernyataan

Suni
NPM. 2016202058

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, walaupun dengan

berbagai keterbatasan dan hanya dengan izin-Nya lah pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Skripsi dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar

Anak Usia Dini Melalui Gerak dan Lagu “Tangan Diputar-Putar” di Paud Nurul

Huda Kecamatan Cikeusal”. Yang disusun sebagai salah satu syarat untuk

mengikuti sidang Skripsi di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Situs

Banten.

Penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada semua pihak yang telah mendukung, membantu yang penulis tujukan

kepada :

1. Drs. Asah Iskandar, M.Pd selaku ketua STKIP Situs Banten

2. Nuryati, M.Pd selaku wakil ketua 1 STKIP Situs Banten

3. Dr. Dewi Cahyaningrat, M.H selaku kaprodi PG PAUD

4. Hj. Tati Masliati, M. Pd, selaku Pembimbing I yang banyak memberikan

petunjuk, bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Staff Dosen, Asisten dan Karyawan di lingkungan STKIP Situs

Banten.

6. Kedua orang tua tercinta dan Mertua yang tercinta, yang senantiasa berdo’a

demi kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Suami dan Anak-anakku, yang selalu menjadi motivator, penyemangat, dan

selalu mengerti penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii
8. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan yang banyak membantu

terselesaikannya skripsi ini.

9. Kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih

telah membantu penulis dalai menyelesaikan skripsi ini.

Mudah-mudahan atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada

penulis semoga Allah SWT membalas pahala yang berlipat ganda. Akhirnya

dengan kerendahan hati dan segala keterbatasan pengetahuan penulis berharap

semoga skripsi ini ada manfaatnya. Amin.

Serang, Desember 2023

SUNI
NPM. 2016202058

iv
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ....................................................................................... i


Pernyataan tentang keaslian Proposal Skripsi ............................................ ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi ......................................................................................................... v
Daftar Tabel.................................................................................................... vii
Daftar Gambar ............................................................................................... viii
A. Judul Proposal Skripsi .......................................................................... 1
B. Latar Belakang ..................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
E. Kegunaan penelitian ............................................................................. 5
F. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5
G. Penjelasan Ilmiah ................................................................................. 6
H. Ringkasan Kerangka Teoritis ............................................................... 8
1. Hakikat Motorik Kasar ................................................................... 8
a. Pengertian Motorik Kasar ........................................................ 8
b. Perkembangan dan Kegiatan Motorik Kasar ........................... 8
c. Tujuan dan Fungsi Motorik Kasar ........................................... 12
d. Indikator Motorik Kasar Anak Usia Dini ................................ 13
e. Metode dan Media Pembelajaran Motorik Kasar .................... 14
2. Gerak dan Lagu .............................................................................. 16
a. Pengertian Gerak dan Lagu ...................................................... 16
b. Macam-Macam Bentuk Gerak dan Lagu ................................. 18
c. Indikator Gerak dan Lagu ........................................................ 19
d. Kelebihan dan Kelemahan Gerak dan Lagu............................. 20
3. Hubungan Gerak dan Lagu dengan Kemampuan Motorik Kasar
Anak Usia Dini ............................................................................... 24
I. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ..................................................... 24
J. Metode Penelitian ................................................................................. 25

v
K. Variable penelitian ............................................................................... 29
L. Populasi dan sampel ............................................................................. 29
M. Desain penelitian .................................................................................. 29
N. Instrument penelitian ............................................................................ 29
O. Teknik Analisis Data ............................................................................ 30
P. Jadwal Penelitian.................................................................................. 34

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Gerak dan Lagu .................................................................. 31

Tabel 2. Indikator Motorik Kasar..................................................................... 32

Tabel 3 Kategori Peningkatan Perkembangan ................................................. 32

Tabel 4 Rumus Mengetahui Nilai Siswa.......................................................... 33

Tabel 5 Rumus Persentase Keberhasilan ......................................................... 33

Tabel 6 Jadwal Perencanaan Penelitian ........................................................... 34

vii
DAFTAR GAMBAR/BAGAN

Gambar 1. Model Siklus PTK Kemmis dan Mc. Taggart ................................ 26

Gambar 2 Alur Penelitian................................................................................. 28

Gambar 3 Variabel Penelitian .......................................................................... 28

viii
A. Judul Proposal skripsi

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI


MELALUI GERAK DAN LAGU “TANGAN DIPUTAR-PUTAR” DI PAUD
NURUL HUDA KECAMATAN CIKEUSAL

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :
Suni
NPM. 2016202058

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


(STKIP) SITUS BANTEN
2023

1
2

B. Latar Belakang Masalah

Berbicara tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan

sebuah istilah yang sudah tidak asing lagi. Pendidikan Anak Usia Dini

mempunyai tujuan untuk membantu mengembangkan seluruh potensi yang

dimiliki anak sejak dini secara optimal dan menyeluruh. Jenjang pendidikan ini

merupakan pendidikan yang berbeda di luar lingkungan keluarga serta

merupakan sebagian sarana untuk mempersiapkan anak dalam mengenyam

pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Anak-anak kita adalah generasi

penerus keluarga dan sekaligus penerus bangsa. Betapa bahagianya orang tua

yang melihat anak-anaknya berhasil baik dalam bidang pendidikan, keluarga,

masyarakat maupun dalam karir. Oleh karena itu pendidikan anak usia dini

sangat penting bagi keluarga untuk menciptakan generasi penerus keluarga dan

bangsa yang baik dan berhasil (Khasanah, 2018:2).

Dunia anak-anak merupakan dunia khas yang diindera dan dipersiapkan

oleh anak-anak sesuai dengan kemampuan pikiran, perasaan, imajinasi dan

pengalaman mereka. Dibutuhkan kepedulian untuk memahami dunia ini

apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

mereka. Upaya yang perlu dilakukan guna mengembangkan kemampuan serta

meningkatkan mutu kehidupan seorang anak salah satunya ialah pendidikan.

Di Indonesia anak usia dini berada pada rentang usia 0-6 tahun.

Perkembangan anak usia dini merupakan perkembangan usia emas yang sangat

memiliki makna bagi kehidupan mereka, jika usia emas itu dioptimalkan

pertumbuhannya melalui pendidikan yang tepat. Dalam Undang-Undang


3

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 14

dinyatakan bahwa “Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki

kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Kemampuan gerak yang dimiliki oleh seseorang meliputi gerak

lokomotor, non lokomotor dan gerak manipulatif. Gerak lokomotor adalah

gerak yang membutuhkan perpindahan tempat, misalnya berjalan, berlari,

melompat, dan lain-lain. Gerak nonlokomotor adalah suatu gerakan yang tidak

menyebabkan pelakunya berpindah tempat, seperti membungkuk, memutar,

mengayun, memilin, mengangkat, merentang dan lain-lain. Untuk memadukan

gerakan lokomotor dan nonlokomotor ini diperlukan adanya koordinasi antara

tangan dan kaki.

Motorik kasar adalah gerakan tubuh seseorang pada waktu memukul

bola, melempar, menendang yang membutuhkan pengorganisasi otot-otot

besar disertai dengan pengerahan tenaga yang banyak. Karena setiap aspek

keterampilan motorik kasar membutuhkan pengorganisasian gerak otot, baik

didalam aspek tempat dan waktu. Gerakan yang melibatkan sebagaian atau

semua anggota badan yang membutuhkan pengorganisasian otot-otot besar

disertai dengan pengerahan tenaga banyak untuk mencapai suatu tujuan

keterampilan yang meliputi gerak lokmotor, nonlokomotor dan manipulatif

(Muthoharoh, 2019:9).
4

Maka dari itu untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak

perlu dilakukan tindakan yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Gerak

dan lagu dianggap dapat meningkatkan kemampuan motorik anak, karena

selain seluruh otot-otot besar bergerak anak merasa senang karena menyanyi

lagu itu sendiri.

Gerak dan lagu adalah kegiatan bernyanyi sambil bergerak sesuai

dengan irama musik. Gerak dan lagu merupakan salah satu kegiatan yang

cocok digunakan dalam kegiatan pembelajaran motorik (Sudjono, 2017:2).

Sedangkan Khasanah (2018:4) mengungkapkan bahwa gerak dan lagu yaitu

ekspresi anak saat senang, marah dan takut dipadukan dengan lagu atau

nyanyian sehingga anak dapat meluapkan ekspresinya dan membebaskan diri

dari ketegangan melalui gerakan yang diiringi oleh lagu.

Masalah tersebutlah yang menjadi latar belakang perlunya dilakukan

penelitian, yakni untuk memperbaiki permasalahan sehingga anak memiliki

kemampuan motorik kasar yang baik dan dapat melanjutkan ke pendidikan

dasar selanjutnya. Sehingga penelitian ini memiliki judul Meningkatkan

Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Gerak dan Lagu “Tangan

Diputar-Putar” di Paud Nurul Huda Kecamatan Cikeusal.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat

peningkatan kemampuan motorik kasar anak usia dini melalui gerak dan lagu

“Tangan Diputar-Putar” di Paud Nurul Huda Kecamatan Cikeusal?


5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan kemampuan motorik kasar anak usia dini melalui gerak dan lagu

“Tangan Diputar-Putar” di Paud Nurul Huda Kecamatan Cikeusal.

E. Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini ada beberapa hal yang bisa dijadikan kegunaan bagi

pihak yang berada di dalamnya. Kegunaan penelitian ini dibedakan menjadi

dua, yaitu kegunaan praktis dan manfaat akademik sebagai berikut.

1. Kegunaan Teoritis

Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong

perkembangan ilmu pengetahuan sehingga berguna sebagai referensi bagi

pihak-pihak yang membutuhkan.

2. Kegunaan Praktis

a. Kegunaan bagi penulis untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada STKIP Situs Banten.

b. Kegunaan bagi objek penelitian (Perusahaan/Masyarakat). Dapat

menjadi masukkan dan bahan pengambilan kebijakan dan keputusan

bagi objek penelitian

F. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut.

1. Kemampuan motorik kasar anak kurang baik dan masih belum sesuai

dengan harapan.
6

2. Anak-anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan

motorik kasar.

3. Anak mengalami kesulitan dalam mengkombinasikan gerakan tangan dan

kaki secara bersamaan.

4. Belum maksimal dalam menggunakan irama musik untuk menstimulasi

perkembangan motorik kasar pada anak.

G. Penjelasan Istilah

Motorik kasar adalah gerakan tubuh seseorang pada waktu memukul

bola, melempar, menendang yang membutuhkan pengorganisasi otot-otot

besar disertai dengan pengerahan tenaga yang banyak. Karena setiap aspek

keterampilan motorik kasar membutuhkan pengorganisasian gerak otot, baik

didalam aspek tempat dan waktu. Gerakan yang melibatkan sebagaian atau

semua anggota badan yang membutuhkan pengorganisasian otot-otot besar

disertai dengan pengerahan tenaga banyak untuk mencapai suatu tujuan

keterampilan yang meliputi gerak lokmotor, nonlokomotor dan manipulatif

(Muthoharoh, 2019:9).

Gerak adalah bagian terpenting bagi perkembangan motorik anak.

Banyak guna yang didapatkan anak ketika ia mulai terampil dalammenguasai

gerakan yakni badan semakain sehat, lebih mandiri, percaya diri, serta social

emosialnya juga akan tumbuh dengan baik. Melalui gerak anak mampu

mengekspresikan dirinya (Rifatin, 2019:69). Lagu merupakan ragam suara

yang berirama dalam percakapan, bernyanyi, atau membaca.Secara umum

yang di maksudkan lagu adalah lagu yang dinyanyikan oleh anak atau lagu
7

yang dinyanyikan untuk anak. Adapun pengertian musik adalah suara yang

disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan

terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi-

bunyian (Triyana, 2017:32).

Gerak dan lagu adalah kegiatan bernyanyi sambil bergerak sesuai

dengan irama musik. Gerak dan lagu merupakan salah satu kegiatan yang

cocok digunakan dalam kegiatan pembelajaran motoric (Sudjono, 2017:2).

Anak menikmati musik dalam gerak dan lagu dengan bergerak secara luwes

dan sesuai dengan musiknya (Munafiah, 2018:76). Untuk mengajarkan anak

bergerak mengikuti musik dapat dilakukan sebagai berikut.

1. Ajaklah anak-anak mendengarkan suatu lagu dengan penuh perhatian dan

mengamatinya dengan kesungguhan.

2. Ajaklah anak-anak bergerak mengikuti musik secara bebas.

3. Berilah saran, rangsangan dan motivasi dengan memberikan gerakan yang

lebih tepat untuk mengikuti musik.

4. Mintalah anak mengikuti musik itu kembali, untuk mengikuti gerakan baru

yang disarankan ataupun gerakan yang telah dicontohkan.

5. Bimbinglah anak-anak untuk memusatkan perhatiannya khusus kepada

unsur-unsur dalam musik.

6. Sedikan ruangan yang cukup untuk dapat bergerak bebas (Mulyani,

2017:23).
8

H. Ringkasan Kerangka Teoritis

1. Hakikat Motorik Kasar

a. Pengertian Motorik Kasar

Motorik kasar adalah gerakan tubuh seseorang pada waktu

memukul bola, melempar, menendang yang membutuhkan

pengorganisasi otot-otot besar disertai dengan pengerahan tenaga

yang banyak. Karena setiap aspek keterampilan motorik kasar

membutuhkan pengorganisasian gerak otot, baik didalam aspek

tempat dan waktu. Gerakan yang melibatkan sebagaian atau semua

anggota badan yang membutuhkan pengorganisasian otot-otot besar

disertai dengan pengerahan tenaga banyak untuk mencapai suatu

tujuan keterampilan yang meliputi gerak lokmotor, nonlokomotor dan

manipulatif (Muthoharoh, 2019:9).

Berdasarkan pendapat di atas maka simpulannya ialah bahwa

motorik kasar anak usia dini merupakan kemampuan yang

berhubungan dengan otot-otot besar dan gerakan tubuh meliputi

kekuatan, ketangkasan, kelincahan dan kelenturan seperti gerakkan

berjalan.

b. Perkembangan dan Kegiatan Motorik Kasar

Perkembangan merupakan suatu perubahan, dabn perubahan

ini tidak bersifat kuantitatif melainkan kualitatif. Perkembangan tidak

ditekankan pada segi material, melainkan pada segi fungsional

(Susanto, 2019:19). Perkembangan fisik motorik merupakan salah


9

satu pengembangan kemampuan di Taman Kanak-kanak. Bahan

kegiatan pengembangan fisik motorik mencakup kegiatan yang

mengarah pada kegiatan untuk melatih motorik kasar dan halus yang

terdiri dari gerakan-gerakan jalan, lari, lompat, senam, keterampilan

dengan bola, keterampilan menggunakan peralatan, menari, latihan

ritmik dan gerak gabungan (Kusmalia, 2017:28).

Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan aktivitas berikut

ini.

1) Berjalan dengan menggunakan tumit kaki, berjinjit, melompat tak

beraturan, dan berlari dengan baik.

2) Berdiri dengan satu kaki selama 5 detik atau lebih, menguasai

keseimbangan, berdiri diatas balok 4 inci (10,16 cm), tetapi

mengalami kesulitan meniti balok selebar 5 cm tanpa melihat

kaki.

3) Menuruni tangga dengan kaki bergantian, dapat memperkirakan

tempat berpijak kaki.

4) Dapat melompat dengan aturan tempo yang memadai dan mampu

memainkan permainan-permainan yang membutuhkan reaksi

cepat (Khasanah, 2018:4).

Tahapan perkembangan motorik kasar pada anak sesuai

dengan pertumbuhan usianya 5-6 tahun adalah sebagai berikut.

1) Usia 5 tahun
10

a) Mampu melakukan gerakan dengan konstan dan waktu

istirahat yang pendek.

b) Mampu mengikuti permainan fisik yang bersifat sosial.

c) Mampu menaik sepeda roda tiga.

d) Berjalan di garis lurus ke depan atau ke belakang.

e) Lompat di tempat dengan 1 kaki.

f) Berjalan di atas papan keseimbangan.

2) Usia 6 tahun

a) Melakukan gerakan yang terkoordinasi untuk melatih

kelenturan, keseimbangan dan kelincahan.

b) Menirukan tarian dan senam.

c) Melakukan permainan fisik dengan aturan (Walujo, 2017:21-

22).

Motorik kasar dapat melatih gerakan jasmani berupa gerakan

tubuh pada anak, seperti merangkak, berlari, berjinjit, melompat

menggantung, melempar dan menangkap serta menjaga

keseimbangan (Mursid, 2018:12). Jurnal Internasional yang dilakukan

Ishud (2020) mengungkapkan bahwa “the physical development of

kindergarten-age children includes 4 aspects, namely:

1) The nervous system, which is very closely related to the

development of intelligence and emotions.

2) Muscles that affect the development of strength and motor skills.


11

3) Endocrine glands that cause the emergence of new behavioral

patterns, such as in adolescence, humans will develop a feeling

of pleasure to be active in an activity; sometimes the members

consist of the opposite sex.

4) Physical/body structure which includes height, weight, and body

proportions.

Yang terjemahan bahasa indonesianya adalah perkembangan

fisik anak usia taman kanak-kanak meliputi 4 aspek, yaitu:

1) Sistem saraf, yang mana sangat erat kaitannya dengan

perkembangan kecerdasan dan emosi.

2) Otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan

keterampilan motorik.

3) Kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola perilaku

baru, seperti pada masa remaja, manusia akan mengembangkan

perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan; terkadang

anggotanya terdiri dari lawan jenis.

4) Fisik/struktur tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi

tubuh.

Kesimpulan yang dapat diambil dari beberapa pendapat di atas

bahwa perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh kematangan

yang dapat dilihat dari kemampuan melompat, mengangkat,

merangkat, berjinjit dan lain-lain. Adapun kegiatan bergerak aktif

membuat anak terbebas dari stress dan membuatnya merasa gembira.


12

c. Tujuan dan Fungsi Motorik Kasar

Tujuan Perkembangan Motorik Kasar pada anak (Khasanah,

2018:3), yaitu :

1) Mampu meningkatkan keterampilan gerak kegiatan-kegiatan

motorik yang dilakukan di sekolah bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan gerak pada anak.

2) Mampu memelihara dan meningkatkan kebugaran jasmani.

3) Mampu menanamkan sikap percaya diri.

4) mampu berprilaku disiplin, jujur dan sportif.

Ishud (2020:670) mengungkapkan bahwa “Purpose and

function of gross motor”, yang terjemahannya adalah Tujuan dan

fungsi motorik kasar:

1) Tujuan model program pengembangan keterampilan motorik

anak usia dini meliputi pengembangan keterampilan motorik

kasar, yaitu:

a) Mampu meningkatkan keterampilan gerak.

b) Mampu menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani.

c) Mampu menanamkan sikap percaya diri.

d) Mampu berperilaku disiplin, jujur, dan sportif.

2) Fungsi pengembangan keterampilan motorik kasar adalah :

a) Sebagai sarana untuk mempromosikan pertumbuhan dan

perkembangan fisik, spiritualitas dan kesehatan bagi anak

usia dini.
13

b) sebagai alat untuk membentuk, membangun, dan

memperkuat tubuh anak usia dini

c) sebagai alat untuk melatih keterampilan dan ketangkasan

gerak, serta daya pikir anak usia dini.

d) sebagai alat meningkatkan perkembangan fisik motorik.

e) sebagai alat untuk meningkatkan perkembangan sosial.

f) sebagai alat untuk menumbuhkan perasaan senang dan

memahami manfaat kesehatan pribadi.

d. Indikator Motorik Kasar Anak Usia Dini

Idealnya anak usia 5-6 tahun perkembangan motorik kasarnya

sudah dapat berlari dengan kecepatan 12 kaki permenit,

mencangklong lebih lancar, melompat dengan tepat, melangkah

dengan irama, berjalan, menaiki roda dua dengan lancar, anak juga

sudah mulai berani memanjat dengan cepat danlancar dengan kaki

bergantian, menari, senam, berjalan di tempat, meloncat ditempat,

menirukan lompatan binatang (Masganti, 2019:5). Dimensi

perkembangan fisik anak usia dini memiliki bentuk kompetensi yaitu

anak mampu menggerakkan anggota tubuhnya dalam rangka latihan

kelenturan otot dengan hasil belajar berkembangnya motorik kasar,

koordinasi dan keseimbangan untuk melakukan berbagai gerak (Yus,

2019:30). Perkembangan kemampuan gerak bisa diketahui dengan

cara pengukuran kemampuan berlari, meloncat dan melempar

(Sudirjo, 2018:88).
14

Kesimpulan yang dapat diambil adalah indikator motorik kasar

anak usia dini adalah anak mampu menggerakkan anggota tubuhnya

dalam rangka latihan kelenturan otot dengan hasil belajar

berkembangnya motorik kasar, koordinasi dan keseimbangan untuk

melakukan berbagai gerak seperti berlari, meloncat dan melempar.

Kegiatan berlari, meloncat dan melempar dapat dilakuakn dengan

permainan bola tangan.

e. Metode dan Media Pembelajaran Motorik Kasar

Melalui metode ini diharapkan anak-anak dapat mengenal dan

mencermati langkah-langkah pelaksanaan dalam melakukan suatu

kegiatan, yang pada gilirannya anak-anak diharapkan dapat meniru

dan melakukan apa yang didemonstrasikan oleh guru dengan baik dan

benar (Mursid, 2019:40).

Peragaan atau demonstrasi adalah kegiatan di mana tenaga

pendidik atau guru memberikan contoh terlebih dahulu, kemudian

ditirukan oleh anak-anak. Peragaan ini sesuai dengan kebutuhan untuk

melatih keterampilan dan cara-cara yang memerlukan contoh yang

benar (Susanto. 2018:122). Kesimpulannya metode demonstrasi dapat

diterapkan dalam mengajarkan gerak dan lagu pada anak usia dini

karena melalui metode ini anak dapat memerhatikan gerakan-gerakan

yang dilakukan oleh guru.

Media merupakan sumber belajar, dalam hal ini makna media

diartikan secara luas yaitu diartikan dengan media, benda, ataupun


15

peristiwa yang memungkinkan anak memperoleh pengatahuan, sikap

dan keterampilan (Siregar, 2018:85). Selanjutnya, media adalah

segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima, perhatian dan minat serta perhatian siswa

sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi (Khadijah,

2019:124). Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan

media, yaitu sebagai berikut.

1) Selalu dalam keadaan siap pakai

Media yang digunakan hendaknya dalam keadaan siap

pakai, sehingga setiap saat bisa dipergunakan dalam proses

pembelajaran di kelas.

2) Sesuai dengan usia anak

Media yang tidak sesuai dengan perkembangan anak

menyebabkan kebingungan dan bila media itu digunakan akan

menimbulkan keracunan. Hal ini karena daya pikir anak masih

terbatas. Jadi media harus dibuat sesederhana mungkin dan

disesuaikan dengan daya pikir anak.

3) Tidak terbuat dari bahan yang berbahaya.

Bahan yang dipakai harus dipastikan tidak berbahaya

(seperti benda tajam, benda yang menimbulkan alergi, dan lain

sebagainya) bagi anak.

4) Mudah dipahami anak


16

Baik buruknya media tidak ditentukan oleh bagus dan

kurang bagusnya bahan yang dipakai, namun lebih kepada

kesesuaian antara media dengan materi yang disampaikan

(Fauziddin, 2019:35-36).

Kesimpulannya metode demonstrasi memudahkan anak untuk

belajar gerak dan lagu dan penggunaan media pembelajaran

diharapkan anak dapat lebih memahami gerak dan lagu yang diajarkan

oleh guru agar menarik perhatian anak.

2. Gerak dan Lagu

a. Pengertian Gerak dan Lagu

Gerak adalah bagian terpenting bagi perkembangan motorik

anak. Banyak guna yang didapatkan anak ketika ia mulai terampil

dalammenguasai gerakan yakni badan semakain sehat, lebih mandiri,

percaya diri, serta social emosialnya juga akan tumbuh dengan baik.

Melalui gerak anak mampu mengekspresikan dirinya (Rifatin,

2019:69).

Lagu merupakan ragam suara yang berirama dalam

percakapan, bernyanyi, atau membaca.Secara umum yang di

maksudkan lagu adalah lagu yang dinyanyikan oleh anak atau lagu

yang dinyanyikan untuk anak. Adapun pengertian musik adalah suara

yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan

keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat

menghasilkan bunyi-bunyian (Triyana, 2017:32).


17

Gerak dan lagu adalah kegiatan bernyanyi sambil bergerak

sesuai dengan irama musik. Gerak dan lagu merupakan salah satu

kegiatan yang cocok digunakan dalam kegiatan pembelajaran motoric

(Sudjono, 2017:2).

Pembelajaran gerak dan lagu adalah kegiatan belajar bernyanyi

sambil bergerak. Gerak yang tercipta adalam pembelajaran gerak dan

lagu harus memiliki makna dan simbil yang mengungkapkan tema

dalam pembelajaran. Penjelasan selanjutnya, bahwa gerakan yang

sering dilakukan anak-anak dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:

1) Motorik statis, yaitu gerakan tubuh sebagai upaya memperoleh

keseimbangan gerak pada saat berjalan.

2) Motorik ketangkasan, yaitu gerakan untuk melakukan tindakan

yang berwujud ketangkasan dan keterampilan.

3) Motorik penguasaan, yaitu gerak yang dilakukan untuk

mengendalikan otot-otot tubuh sehingga ekspresi muka terlihat

jelas (Sudjono, 2017:2).

Lagu anak-anak adalah lagu yang sengaja diciptakan untuk

anak-anak dan liriknya juga disesuaikan dengan anak-anak, lirik lagu

yang dinyanyikan berisi tentang dunia anak yang berisi pengetahuan

sesuai dengan usia anak (Astuti, 2018:10). Lagu anak-anak biasanya

dinyanyikan sambil bergerak, menari atau berpura-pura menjadi

sesuatu atau seseorang. Dari sifatnya ada lagu harmonis, ada yang

mengandung teka-teki dan ada pula yang mengandung nilai-nilai


18

ajaran yang luhur. Unsur lagu yang menarik adalah adanya ritme atau

bunyi akhir yang sama (Fauziddin, 2019:11).

Kesimpulan dari pendapat ahli tersebut adalah bahwa gerak

dan lagu melibatkan suara yang harmonis dari alat musik ataupun

suara manusia. Gerak dan lagu dibawakan sambil melakukan gerakan

tertentu dengan lirik yang sesuai untuk anak-anak karena gerakan

yang ekspresif dilakukan serta memiliki manfaat bagi anak usia dini

di antaranya motorik kasar.

b. Macam-Macam Bentuk Gerak dan Lagu

Kegiatan gerak dan lagu memiliki banyak sekali manfaat.

Beberapa manfaat gerak dan lagu adalah meningkatkan motorik kasar,

meningkatkan kreativitas, belajar bersosialisasi dan bekerjasama,

melatih kedisiplinan, dan melatih konsentrasi anak (Khasanah,

2018:4). Melakukan gerakan-gerakan tubuh berdasarkan lirik lagu

(gerak dan lagu). Kegiatan ini meniru contoh gerakkan kepala,

pundak, lutut, kaki, “Aku Seorang Kapiten”, “Tukang Kayu”. Anak-

anak bernyanyi sambil melakukan gerakkan yang ada dalam lagu itu

(Suryana, 2019:168).

Kesimpulan yang dapat diambil adalah gerak dan lagu

merupakan kegiatan yang dapat dilakukan dalam meningkatkan

perkembangan motorik kasar anak usia dini. Pada kegiatan ini anak

diajak bergerak sesuai dengan lirik lagu karena termasuk dalam

bagian gerak jasmaniah yang berkaitan dengan musik.


19

c. Indikator Gerak dan Lagu

Anak menikmati musik dalam gerak dan lagu dengan bergerak

secara luwes dan sesuai dengan musiknya (Munafiah, 2018:76).

Untuk mengajarkan anak bergerak mengikuti musik dapat dilakukan

sebagai berikut.

1. Ajaklah anak-anak mendengarkan suatu lagu dengan penuh

perhatian dan mengamatinya dengan kesungguhan.

2. Ajaklah anak-anak bergerak mengikuti musik secara bebas.

3. Berilah saran, rangsangan dan motivasi dengan memberikan

gerakan yang lebih tepat untuk mengikuti musik.

4. Mintalah anak mengikuti musik itu kembali, untuk mengikuti

gerakan baru yang disarankan ataupun gerakan yang telah

dicontohkan.

5. Bimbinglah anak-anak untuk memusatkan perhatiannya khusus

kepada unsur-unsur dalam musik.

6. Sedikan ruangan yang cukup untuk dapat bergerak bebas

(Mulyani, 2017:23).

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa indikator anak

dalam kegiatan gerak dan lagu adalah bergerak dengan luwes dan

sesuai dengan musiknya. Adapun indikator pembelajaran gerak dan

lagu yang dilakukan oleh guru memuat enam langkah-langkah

pembelajaran.
20

d. Kelebihan dan Kelemahan Gerak dan Lagu

Gerak merupakan aktivitas fisik yang dapat menimbulkan

pengalaman manusia, misalnya dalam permainan gerak dan lagu

seorang anak memiliki gerakan khusus dalam menyanyikan sebuah

lagu bahasa inggris, jadi melalui gerakan dapat membantu seorang

anak mengingat kosa kata yang telah dipelajari. Pengalaman gerak

dapat memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan

kemampuan intelektualnya, ini dikarnakan melalui permainan gerak,

anak mendengar dan memahami interuksi yang diberikan guru.

1) Kelebihan bermain Gerak dan Lagu

Kelebihan atau manfaat dalam menggunakan lagu atau

bernyanyi diantaranya, dalam membuat jantung anak ,menjadi

rilaks dapat menarik minat belajar anak karena metodenya yang

menyenangkan sarana untuk mengingat materi pembelajaran

yang diberikan oleh guru, dan menumbuhkan jiwa estetikaanak.

Lagu dan irama merupakan bagian yng penting dan menarik bagi

kehidupan anak sehari-hari, sehingga lagu dapat digunakan

sebagai media pembelajaran. Pembelajaran bahasa khususnya

bahasa asing akan lebih menrik dan menyenangkan bagi anak

apabila dilakukan permainan gerak dan lagu.

2) Kelemahan Bermain Gerak dan Lagu

Adapun kelemahan bermain gerak dan lagu adalah:


21

a) Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang

maka ada kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak

tercapai secara maksimal sebab anak terlalu larut dalam

proses bermain misalnya gurun kurang memerhatika

tahapan-tahapan pembelajaran melalui metode ini.

b) Metode ini biasanya memerlukan pembelajatran yang

disiapkan secara baik. Oleh karna itu persediaan media

bermain merupakan syarat diterapkanya metode ini. Media

disini bukan saja berbentuk barang tetapi dapat berbentuk

berbagai jenis permainan yang harus dikuasai guru agar

pembelajaran berjalan dengan baik. Apabila guru tidak

menyediakan media pembelajaran maka bagian

pembelajaran akan sulit (Muthoharoh, 2019:21-22).

3. Hubungan Gerak dan Lagu dengan Kemampuan Motorik Kasar

Anak Usia Dini

Pada masa usia dini merupakan masa terjadinya kematangan

fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi (rangsangan)

yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk

meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan potensi fisik (motorik),

intelektual, emosional, sosial, bahasa, seni dan moral spiritual. Kegiatan

gerak dan lagu sangat melekat erat dan tidak dapat dipisahkan terutama

dalam memberikan pembelajaran kepada anak usia dini. Pembelajaran

gerak melalui lagu merupakan sebuah kegiatan dalam bermain sambil


22

belajar dan belajar sambil bermain, aktivitas yang dilakukan melalui gerak

dan lagu diharapkan akan menyenangkan anak sekaligus menyentuh

perkembangan bahasa, kepekaan akan irama musik, perkembangan

motorik, rasa percaya diri, serta keberanian mengambil resiko. Karena itu

perlu adanya suatu kegiatan yang dapat melatih para pendidik anak usia

dini dalam memberikan perangsangan pada anak melalui gerak melalui

lagu. Ada mereka dengan memamerkan gerak-gerak non keseharian,

antara lain, dengan spontanitas lenggak-lenggoknya seiring dengan

keteraturan "musik" yang kita lantunkan. Atau bila seorang anak

mendapatkan sesuatu yang menjadi idaman dan impiannya sepanjang hari,

maka seiring dengan diraihnya impian tersebut, si anak pasti akan menari-

nari.Dengan alasan tersebut begitu pentingnya pembelajaran gerak melalui

lagu bagi anak usiadini dalam melatih ketajaman pendengaran dan daya

konsentrasi anak terutama pada aspek kecerdasan emosional kecerdasan

musikal dan kecerdasan kinestetik.motorik kasar, dan motoric halus, untuk

meningkatkan/mengembangkan kemampuan mengolah, mengontrol

gerakan tubuh, meningkatkan keterampilan serta cara hidup sehat sehingga

menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan terampil.

Musik sangat mempengaruhi manusia. Ia mengemukakan bahwa

Beat (irama) mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan

harmoni mempengaruhi jiwa. Sementara apabila hati sedang susah,

mencoba mendengarkan musik yang indah, yang memiliki irama (ritme)

yang teratur. Perasaan akan menjadi lebih enak dan enteng. Bahkan di luar
23

negeri, pihak rumah sakit banyak memperdengarkan lagu-lagu indah untuk

membantu penyembuhan para pasiennya. Inilah bukti bahwa ritme

mempengaruhi jiwa manusia.

Kemampuan mengelola motrik kasar merupakan kemampuan

seseorang untuk mongkoordinasikan otot-otot besar sehingga stimulasi

lagu melalui gerak yang indah. Kepekaan akan rasa indah timbul melalui

pengalaman yang dapat diperoleh dari menghayati musik. Kepekaan

adalah unsur yang penting guna mengerahkan kepribadian dan

meningkatkan kualitas hidup. Seseorang memiliki kepekaan yang tinggi

atas perasaan mereka maka ia akan dapat mengambil keputusan-keputusan

secara mantap dan membentuk kepribadian yang tangguh.

Kegiatan gerak melalui lagu sangat melekat erat dan tidak dapat

dipisahkan terutama dalam memberikan pembelajaran kepada anak usia

dini. Pembelajaran gerak melalui lagu merupakan sebuah kegiatan dalam

bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain, aktivitas yang

dilakukan melalui gerak melalui lagu diharapkan akan menyenangkan

anak sekaligus menyentuh perkembangan bahasa, kepekaan akan irama

musik, perkembangan motorik, rasa percaya diri, serta keberanian

mengambil resiko. Karena itu perlu adanya suatu kegiatan yang dapat

melatih para pendidik anak usia dini dalam memberikan perangsangan

pada anak melalui gerak dan lagu. Pada anak-anak potensi kecerdasan ini

dapat distimulus melalui menari, dan olah raga yang mempergunakan lagu

dan instrumen musik. Anak yang kecerdasan musiknya tinggi mempunyai


24

kepekaan mendengarkan nada dan ritme musik. Menyanyikan lagu untuk

anak atau memperdengarkan musik pada saat bermain. Pemaparan

terhadap musik secara lebih awal ternyata dapat memperkuat kaitan-kaitan

antara sel-sel otak dan bahkan mungkin dapat mengarahkan pada

pembentukan jalur-jalur ikatan baru di dalam otak yang tengah

berkembang.

Gerak melalui Lagu tidak hanya mengajarkan kepada anak

kecerdasan musikal, tetapi sekaligus mengajarkan kecerdasan lainnya,

seperti kecerdasan matematis, linguistik, interpersonal dan intrapersonal

dan kecerdasan Kinestetik. Melalui pembelajaran gerak dan lagu dapat

mengembangkan motorik kasar anak untuk menggunakan salah satu

kemampuan mental dalam mengkoordinasikan gerakan tubuh.

Kemampuan ini dapat dirangsang melalui gerakan tubuh, tarian dan olah

raga yang berhubungan dengan koordinasi tubuh, keseimbangan,

kekuatan, kelincahan dan koordinasi mata dengan tangan dan kaki

I. Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Jurnal Penelitian Luluk Muthoharoh. Skripsi: Upaya Meningkatkan

Motorik Kasar Melalui Gerak dan Lagu Pada Kelompok B TK Madinah

Azzahro Bandar Mataram Lampung Tengah. Jurusan Pendidikan Islam

Anak Usia Dini (PIAUD). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut

Agama Islam Negeri Metro. Tahun 2019.

2. Skripsi dari Fitri Triyana dengan judul Peningkatan Kemampuan Fisik

Motorik Kasar Melalui Metode Gerak dan Lagu Pada Anak Usia Dini Di
25

RA Rowosari Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2016/2017. Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas

Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga Tahun

2017.

3. Jurnal penelitian dari Rikha Kusmalia dan Hanita berjudul Meningkatkan

Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Gerak dan Lagu Usia 5-6

Tahun di TK PGRI Marangkayu Tahun Ajaran 2017/2018. Program Studi

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda tahun 2017.

4. Skripsi dari Rifatin. As-Sabiqun: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Volume 1, Nomor 1 Maret 2019; 68-79. Optimalisasi Metode Gerak serta

Lagu untuk Meningkatkan Kecerdasan Peserta Didik. Universitas Nurul

Jadid. Paiton Probalinggo Jawa Timur. tahun 2019.

5. Jurnal dari Dwi Ginta Atik Khasanah dengan judul Meningkatkan

Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan Gerak dan Lagu TK

B di TK Pertiwi Kedungupit. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta Tahun 2018.

J. Metode penelitian

Menurut Diantama (2018:26) penelitian tindakan kelas adalah proses

pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam

upaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan melakukan berbagai

tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh
26

dari perlakuan tersebut. Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan

terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan

dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Berikut ini model PTK Kemmis

dan Mc. Taggart yang digunakan dalam penelitian.

Bagan 1. Model Siklus PTK Kemmis dan Mc. Taggart

Tahapan penelitian dalam setiap siklusnya memuat perencanaan,

tindakan, pengamatan dan refleksi yang terdiri dari 2 siklus penelitian dengan

2 kali pertemuan. Adapun penelitian dihentikan jika sudah mencapai target

90% anak memiliki perkembangan motorik kasar pada penilaian Berkembang

Sangat Baik (BSB) dan Berkembang Sesuai Harapan (BSH).

Berikut ini uraian penjelasan setiap tahapan dalam siklus Penelitian

Tindakan kelas.

1. Perencanaan
27

Membuat Rencana Kegiatan Harian terlebih dahulu dengan

berdiskusi bersama guru kolabolator atau teman sejawat. Mempersiapkan

peralatan yang dibutuhkan seperti lembar observasi yang digunakan untuk

mengambil data serta melakukan penilaian dan evaluasi.

2. Tindakan/Pelaksanaan

Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang telah

dibuat. Pelaksanaan penelitan yang dilakukan ialah peneliti melaksanakan

tindakan yang sudah direncanakan sesuai RKH sedangkan guru sejawat

atau kolabolator mengamati proses pembelajaran yang berlangsung

3. Pengamatan/Observasi

Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung,

menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Pengamatan dilakukan

untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan serta melihat

bagaimana keterampilan motorik kasar yang sudah dimiliki anak.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui

apakah kegiatan gerak dan lagu yang diberikan sudah sesuai harapan atau

belum serta digunakan peneliti dan kolaborator dalam melakukan evaluasi

tentang perlu tidaknya melakukan siklus selanjutnya. Selain itu, melalui

refleksi dapat melakukan analisis data pada lembar observasi yang telah

diisi oleh peneliti dan kolaborator serta melakukan penilaian untuk

menyusun rencana perbaikan yang akan dilakukan.

Berikut ini alur penelitian atau langkah-langkah yang


dilakukan dalam penelitian.
28

Persiapan
Melakukan pengamatan awal sebelum penelitian dilakukan, yaitu mengamati
kegiatan motorik kasar yang dilakukan oleh anak PAUD Nurul Huda
Kecamatan Cikeusal.

Pengumpulan Data
1. Mengumpulkan data untuk diteliti dengan memfoto kegiatan anak dan
merekamnya dalam bentuk video.
2. Mencatat seluruh kegiatan anak pada setiap pertemuan penelitian.

Pengolahan Data
1.Menuliskan atau mendeskripsikan kembali seluruh kegiatan anak pada setiap
pertemuan penelitian.
2.Menilai kegiatan gerak dan lagu yang dilakukan oleh anak.

Pengujian Data
Cara menguji data pada penelitian ini dengan teman sejawat atau guru
kolabolator dalam penelitian.

Gambar 2. Alur atau Langkah Penelitian

K. Variable Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan metodologi penelitian, maka disusunlah

variabel penelitian. Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Gerak dan Lagu


Kemampuan Motorik Kasar
“Tangan Diputar-Putar”

Gambar 3. Variable Penelitian


29

L. Populasi dan sampel

Subjek penelitian yang diteliti pada penelitian ini adalah anak-anak di

kelompok B PAUD Nurul Huda Kecamatan Cikeusal tahun pelajaran 2023-

2024 dengan jumlah 15 anak. Adapun lokasi penelitian di PAUD Nurul Huda

Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang Provinsi Banten.

M. Desain penelitian

Desain penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersama.

N. Instrument penelitian

Instrument penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam

setiap penelitian, karena dari hasil pengumpulan data ini akan menentukan

pengelolaan sehingga mendapatkan kesimpulan. Pada penelitian ini data yang

akan diambil dalam adalah tentang meningkatkan motorik kasar anak melalui

kegiatan gerak dan lagu. Berikut instrument penelitian data yang dilakukan.

1) Observasi

Observasi merupakan penghimpunan bahan-bahan keterangan yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistamatis terhadap berbagai fenomena yang dijadikan obyek pengamatan.

Kelebihan observasi adalah data yang diperoleh lebih dapat dipercaya

karena dilakukan atas pengamatan sendiri. Kelemahannya adalah bisa

terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang diamati.


30

Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan teman

sejawat atau guru dengan menggunakan lembar observasi. Adapun untuk

lembar observasi sebagaimana terlampir. Pada penelitian ini yang diamati

selama kegiatan belajar mengajar dalam penelitian adalah kejadian luar

biasa yang dialami anak. Kejadian yang ditulis secara klasikal artinya

mencatat peristiwa penting.

Pengamatan lainnya adalah kepada anak dan guru yaitu aktivitas

gerak motorik kasar dalam penerapan gerak dan lagu itu sendiri.

Selanjutnya akan diperoleh data berupa hasil pengamatan gerak dan lagu

oleh anak. Pengamatan lainnya ialah kepada guru, artinya guru diamati

gerakkan saat mendemonstrasikan gerak dan lagu kepada anak-anak.

Adapun pengamatan ini berupa gerakan-gerakan yang sesuai dengan

indikator gerak dan lagu.

2) Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen resmi

seperti data sekolah, foto dan rekaman video. Alasan dokumen dijadikan

sebagai data untuk membuktikan penelitian karena dokumen merupakan

sumber yang stabil, dapat berguna sebagai bukti untuk pengujian,

mempunyai sifat yang alamiah.

O. Teknik Analisis Data

Menurut Arikunto (2019:269) analisis data yang menggunakan teknik

deskriptif kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan proses belajar

melalui tindakan yang diberikan dan merujuk pada data kualitas objek
31

penelitian. Analisis data selanjutnya memanfaatkan persentase yang

merupakan langkah awal dari kesuluruhan proses analisis.

Tabel 1. Indikator Gerak dan Lagu

Nilai Skala Perkembangan Skala Bintang Hal yang


Diamati
Kurang BSB (Berkembang Sangat Anak
dari 37 Baik) menikmati
BSH (Berkembang Sesuai musik dalam
38-62 Harapan) gerak dan
lagu dengan
MB (Mulai Berkembang bergerak
63-75 secara luwes
BB (Belum Berkembang) dan sesuai
76-100 dengan
musiknya.

Adapun indikator yang diamati pada guru saat menerapkan pembelajaran

gerak dan lagu adalah sebagai berikut.

1. Guru mengajak anak-anak mendengarkan suatu lagu dengan penuh

perhatian dan mengamatinya dengan kesungguhan.

2. Guru mengajak anak-anak bergerak mengikuti musik secara bebas.

3. Guru memberikan saran, rangsangan dan motivasi dengan memberikan

gerakan yang lebih tepat untuk mengikuti musik.

4. Guru meminta anak mengikuti musik itu kembali, untuk mengikuti

gerakan baru yang disarankan ataupun gerakan yang telah dicontohkan.

5. Guru membimbing anak-anak untuk memusatkan perhatiannya khusus

kepada unsur-unsur dalam musik.

6. Guru menyediakan ruangan yang cukup untuk dapat bergerak bebas


32

Perkembangan motorik kasar anak usia dini dapat dilihat di antaranya

dari kemampuan anak yang telah dapat melakukan gerak dan lagu. Indikator

perkembangan motorik kasar anak usia dini adalah sebagai berikut

Tabel 2. Indikator Motorik Kasar

Nilai Skala Skala Bintang Keterangan


Perkembangan
BSB Jika anak melakukan
Kurang (Berkembang gerak dan lagu dengan
dari 37 Sangat Baik) sangat baik
BSH Jika anak melakukan
38-62 (Berkembang gerak dan lagu dengan
Sesuai Harapan) baik
MB (Mulai Jika anak melakukan
63-75 Berkembang) gerak dan lagu cukup
baik.
BB (Belum Jika anak melakukan
76-100 Berkembang) gerak dan lagu kurang
baik.

Analisis data penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis

kualitatif terhadap peningkatan motorik kasar melalui gerak. Data-data tersebut

dianalisis mulai dari siklus satu dan siklus dua untuk dibandingkan perolehan

persentase. Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel deskriptif

presentasi, yang dikelompokan dalam kategori sebagai berikut.

Tabel. 3 Kategori Peningkatan Perkembangan


Persentase Kriteria Peningkatan
Peningkatan Perkembangan
Perkembangan
80 % - 100 % Sangat Meningkat
75 % - 79 % Meningkat
70 % - 74 % Cukup Meningkat
65% - 69% Kurang Meningkat
33

Tabel 4 Rumus Mengetahui Nilai Siswa

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


Skor maksimal

Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila memenuhi

indikator keberhasilan. Adapun indikator keberhasilanya, yakni sebagai

berikut.

1. Anak dapat mengikuti kegiatan gerak dan lagu untuk meningkatkan

motorik kasar.

2. 90% anak pada kelompok B PAUD Nurul Huda Kecamatan Cikeusal telah

mengikuti kegiatan yang menerapkan gerak dan lagu. Motorik kasar anak

menjadi lebih baik yang ditandai dengan aktivitas siswa dalam kategori

BSB dan BSH.

Tabel 3.5 Rumus Persentase Keberhasilan

P= F x 100
N

P : angka persentase

F : frekuensi yang dicari atau jumlah siswa yang mendapat nilai BHS dan

BSB

N : Jumlah responden atau siswa yang diamati

100 = Nilai konstanta


34

P. Jadwal Penelitian

Penelitian yang dilakukan di kelompok B PAUD Nurul Huda Kecamatan

Cikeusal tahun pelajaran 2023-2024, memiliki perencanaan penelitian sebagai

berikut.

Tabel 6 Jadwal Kegiatan Penelitian


2023
No Uraian Kegiatan
Desember Januari
Pengajuan Judul √
1
Penelitian
Penyusunan √
2
Proposal
3 Penyusunan Bab I √
4 Penyusunan Bab II √
5 Penyusunan Bab III √
Penyusunan Daftar √
6
Pustaka
7 Sidang Proposal √
DAFTAR PUSTAKA

Adi Walujo, Djoko dan Anies Listyowati. 2017. Kompendium PAUD : Memahami
PAUD Secara Singkat. Jakarta : Prenada Media Kencana Group.

Dwi Astuti, Yuliani. 2018. Ayah, Ibu… Ajari Aku Lagu Sederhana. Suka Bumi :
CV Jejak.

Fauziddin, Mohammad. 2019. Pembelajaran PAUD : Bermain, Cerita dan


Menyanyi Secara Islami. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Khadijah. 2019. Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan : Perdana


Publishing.

Masnipal. 2018. Siap Menjadi Guru dan Pengelola PAUD Profesional : Pijakkan
Mahasiswa, Guru dan Pengelola TK/RA/KB/TPA. Jakarta : Gramedia.

Munafiah, Nida’ul dkk. 2018. Strategi Pembelajran Anak Usia Dini : Berbasis
Multiple Intelegences. Wonosobo : Penerbit Mangku Bumi.

Mursid. 2019. Belajar dan Pembelajaran PAUD. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyani, Novi. 2017. Pengembangan Seni Anak Usia Dini. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.

Rakhma, Eugenia. 2017. Menumbuhkan Kemandirian Anak. Yogyakarta : Stiletto


Books.

Siregar, Alfitriani. 2018. Metode Pengajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini.
Medan : Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah AQLI

Sudirjo, Encep dan Muhamad Nur Alif. 2018. Pertumbuhan dan Perkembangan
Motorik : Konsep Perkembangan dan Pertumbuhan Fisik dan Gerak
Manusia. Sumedang : UPI Press.

Suryana, Dadan. 2019. Stimulasi dan Aspek Perkembangan Anak. Jakarta :


Kencana.

Susanto, Ahmad. 2018. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai
Aspeknya. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Susanto, Ahmad. 2017. Pendidikan Anak Usia Dini : Konsep dan Teori. Jakarta :
Bumi Aksara

Yus, Anita. 2018. Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-Kanak.


Jakarta : Prenada Media Kencana group.
A.A Istri Intan Ari Lastari, Ketut Gading, Putu Aditya Antara. e-Journal Pendidikan
Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 4. No. 2 Tahun 2016). Penerapan
Pembelajaran Gerak dan Lagu Berbantuan Audiovisual untuk Meningkatkan
Kecerdasan Kinestetik pada Anak Kelompok B. Universitas Pendidikan
Ganesha Singaraja Indonesia.

Ginta Atik Khasanah, Dwi. 2018. Jurnal: Meningkatkan Kemampuan Motorik


Kasar Anak Melalui Kegiatan Gerak dan Lagu TK B di TK Pertiwi
Kedungupit. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Serakarta.

Hartin, Sri, Yuliana Dewi. 2018. Jurnal: Meningkatkan Keterampilan Motorik


Kasar Anak Melalui Kegiatan Gerak dan Lagu di Kelompok A TK ABA
Lambara Tawaeli. Program Studi PG PAUD. Jurusan Ilmu Pendidikan.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako. No.
Stambuk: A451 11 097.

Kintani Ishud, Nurul dan Nurfaizah Romadona. 2020. The 2nd Internasional
Conference on Elementary Education Volume 2 Nomor 1, ISBN 978-623-
7776-07-9. A Review of The Effect of Nutrition Status on Gross Motor Skills
of Early Childhood. Early Childhood Education Department. Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung

Kusmalia, Rika Dan Hanita. Jurnal Warna : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran
Anak Usia Dini. September 2017. Vol 02. No 02. Meningkatkan Kemampuan
Motorik Kasar Anak Melalui Gerak dan Lagu Usia 5-6 Tahun di TK PGRI
Marangkayu Tahun Ajaran 2017/2018.

Muthoharoh, Luluk. 2019. Skripsi: Upaya Meningkatkan Motorik Kasar Melalui


Gerak dan Lagu Pada Kelompok B TK Madinah Azzahro Bandar Mataram
Lampung Tengah. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Metro.

Rifatin. 2019. As-Sabiqun: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Volume 1,
Nomor 1 Maret 2019; 68-79. Optimalisasi Metode Gerak serta Lagu untuk
Meningkatkan Kecerdasan Peserta Didik. Universitas Nurul Jadid. Paiton
Probalinggo Jawa Timur.

Tri Kurniati Sudjono, Elisabeth. Eny Kusumastuti. 2017. Jurnal Seni Tari JST 6
(2): Proses Pembelajaran Gerak dan Lagu yang Kreatif Berdasarkan
Kurikulum 2013 di TK Miryam Semarang. Jurusan Sendratasik, Fakultas
Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.
Triyana, Fitri. 2017. Skripsi: Peningkatan Kemampuan Fisik Motorik Kasar
Melalui Metode Gerak Dan Lagu Pada Anak Usia Dini Di Ra Rowosari
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Semarang.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM)
Penelitian Kemampuan Motorik Kasar Melalui Gerak dan Lagu PAUD Nurul Huda Kecamatan Cikeusal
Tahun Pelajaran 2023-2024

Model Pembelajaran : Sentra Olah Tubuh Semester/Minggu :


Tema : Negaraku Kelompok/Usia : B/5-6 tahun
Kompetensi Dasar : 3.3, 4.3, 3.15, 4.15 Guru Kelas :
Waktu Pembelajaran : Guru Peneliti :
Waktu Belajar :

A. Kompetensi Dasar
3.3 Mengenal anggota tubuh, fungsi dan gerakannya untuk pengembangan motorik kasar dan motorik halus
4.3 Menggunakan anggota tubuh untuk pengembangan motorik kasar dan halus
3.15 Mengenal dan menghasilkan berbagai karya dan aktivitas seni
4.15 Menunjukkan karya dan aktivitas seni dengan mengunakan berbagai media
B. Pembiasaan
1. Bersyukur atas ciptaan Allah S.W.T 4. Berkata maaf, tolong dan terima kasih
2. Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan. 5. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.
3. Meyimpan tas, sepatu dengan rapi dan pada tempat. 6. Menyelesaikan tugas dengan bertanggung jawab.

C. Kegiatan Bermain
HARI MATERI ISI KEGIATAN
Senin dan Rabu  Aktivitas fisik 1. Melakukan kegiatan senam irama.
2. Melakukan aktivitas fisik berjalan, melompat dan melempar.
3. Melakukan kegiatan gerak dan lagu Tangan Diputar-Putar
4. Tepuk
5. Bernyanyi Garuda Pancasila
6. Origami (kegiatan pengaman)
D. Istirahat
 Doa keluar kelas
 Doa masuk kamar mandi
 Mencuci tangan
 Doa sebelum dan sesudah makan
 Makan bersama
 Bermain bebas
E. Recolling
 Merapikan alat belajar.
 Mendiskusikan perasaan selama kegiatan berlangsung.
 Mendiskusikan bersama tentang perilaku pada hari itu.
 Menunjukkan karya.
 Penguatan pengetahuan yang diperoleh.
F. Penutup
 Berdoa setelah belajar.
 Bernyanyi
 Menginformasikan untuk kegiatan hari esok
 Salam
 Pulang
PEDOMAN PENILAIAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI GERAK DAN LAGU PAUD NURUL HUDA
KECAMATAN CIKEUSAL

Semester/Minggu :
Tema : Negaraku Kelompok/Usia :
Kompetensi Dasar : 3.3, 4.3, 3.15, 4.15 Guru Kelas :
Waktu Belajar : Guru Peneliti :
Waktu Pembelajaran :
Pedoman Penilaian Gerak dan Lagu
Skala Perkembangan Skala Bintang Hal yang Diamati
BSB (Berkembang Sangat Baik) 1. Anak menikmati musik dalam gerak dan lagu dengan bergerak
secara luwes
BSH (Berkembang Sesuai Harapan) 2. Aank menikmati musik dalam gerak dan lagu dan dengan
musiknya.
MB (Mulai Berkembang)

BB (Belum Berkembang)

Pedoman Penilaian
Skala Perkembangan Skala Bintang Keterangan
BSB (Berkembang Sangat Baik) Jika anak melakukan gerak dan lagu dengan sangat baik

BSH (Berkembang Sesuai Harapan) Jika anak melakukan gerak dan lagu dengan baik

MB (Mulai Berkembang) Jika anak melakukan gerak dan lagu dengan cukup baik.

BB (Belum Berkembang) Jika anak melakukan gerak dan lagu dengan kurang baik.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Penelitian Kemampuan Motorik Kasar Melalui Gerak dan Lagu PAUD Nurul Huda Kecamatan Cikeusal
Tahun Pelajaran 2023-2024
Model Pembelajaran : Sentra Olah Tubuh Semester/Minggu :
Tema : Negaraku Kelompok/Usia : B/5-6 tahun
Kompetensi Dasar : 3.3, 4.3, 3.15, 4.15 Guru Kelas :
Pertemuan : Guru Peneliti :
Waktu Pembelajaran : Waktu Belajar :

A. Kegiatan Belajar
INDIKATOR LANGKAH KEGIATAN Metode Teknik Penilaian Alat dan Bahan
Anak mampu melakukan gerakan 1. Pra Kegiatan (07.30 – 08.00)  Lapangan atau
sesuai yang dicontohkan guru.  Pijakkan sebelum masuk kelas Demonstrasi kelas
 Anak
2. Kegiatan Awal (08.00 – 08.15)
 Anak berdoa sebelum  Mengucapkan salam Bercakap-  Kelas
melakukan kegiatan.  Baca doa sebelum belajar cakap  Anak
 Anak mengulang hafalan surat  Hafalan surat pendek - Observasi  Absen kelas
pendek  Absen Metode Pengamatan/catat
 Bernyanyi Bernyanyi an anekdot
3. Kegiatan Inti (08.15 – 09-30)
 Anak memiliki koordinasi dan 1. Melakukan kegiatan senam irama. Demonstrasi - Lapangan
keseimbangan untuk melakukan - Anak
berbagai gerak dan pada 2. Melakukan aktivitas fisik berjalan, melompat - Guru
perkembangan seni hasil dan melempar. Unjuk Kerja
belajarnya yaitu anak dapat
bergerak sesuai dengan irama
\
musik
 Menampilkan hasil karya seni 3. Melakukan kegiatan gerak dan lagu Tangan Metode Metode
baik dalam berbagai bentuk. Diputar-Putar Bernyanyi Demonstrasi oleh
 Menghargai hasil karya baik 4. Tepuk guru
dalam berbagai bentuk 5. Bernyanyi Garuda Pancasila
6. Origami (kegiatan pengaman) Kertas Origami
4. Istirahat (09.30 – 10.00) Anak
 Anak berdoa setiap masuk  Doa keluar kelar kelas Kelas
kamar mandi dan keluar kelas  Doa masuk kamar mandi -------- Lembar Permainan out
 Anak selalu mencuci tangan  Mencuci tangan Observasi/Catatan door
sebelum dan sesudah makan.  Doa sebelum dan sesudah makan Anekdot Alat makan
 Anak berdoa sebelum dan  Makan bersama
sesudah makan.  Bermain bebas
5. Recolling (10.00-10.15) -Bercakap- - Anak
 Anak merapikan alat belajar  Merapikan alat belajar. cakap - Kelas
sendiri.  Mendiskusikan perasaan selama kegiatan - Guru
 Anak mampu mengungkapkan berlangsung.
perasaannya.  Mendiskusikan bermasa tentang perilaku
pada hari itu.
 Penguatan pengetahuan yang diperoleh.
6. Penutup (10.15-10.30) -Bercakap- - Anak
 Anak berdoa usai kegiatan  Berdoa setelah belajar. cakap - Kelas
 Anak mengekspresikan diri  Bernyanyi - Guru
lewat bernyanyi.  Menginformasikan untuk kegiatan hari esok -Metode
 Anak mengucapkan salam.  Salam bernyanyi
 Pulang
Lampiran Penilaian Hasil Observasi
Selama Pembelajaran Kegiatan Gerak dan Lagu
Hari :
Tanggal :
Siklus Penelitian :
Gerakan Gerak dan Lagu Skala Skala Keterangan
No Nama Anak yang diamati Skor Nilai Perkembanngan Bintang
1 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Lampiran Observasi Anak atau Catatan Anekdot Kelasikal
Selama Pembelajaran Kegiatan Gerak dan Lagu
Hari :
Tanggal :
Siklus Penelitian :
Pertemuan ke :
Pencatat :

No Waktu Tempat Nama Anak Kejadian Luar Biasa Tindakan/Penanganan Guru


Kejadian
Lembar Kuesioner Guru dalam Menerapkan Kemampuan Motorik Kasar
Melalui Gerak dan Lagu PAUD Nurul Huda Kecamatan Cikeusal

A. Identitas Anak
Nama Anak :
Umur :
Kelas :
Jenis Kelamin : Perempuan/ laki-laki
Nama Guru Kelas:
Tanggal pengisian:

B. Petunjuk Pengisisan
1. Angket ini dibuat untuk menganalisis indikator daya ingat anak usia 5-6 tahun,
dalam angket ini tidak ada jawaban yang benar atau salah, maka jawablah
pertanyaan sesuai dengan keadaan anak yang sebenarnya.
2. Berikan tanda (√) pada pertanyaan, jika pertanyaan sesuai dengan keadaan
anak.
3. Jawablah dengan cermat setiap poin yang ditanyakan dan jawablah dengan
jujur.
Untuk pertanyaan positif (+) Untuk pertanyaan positif (-)
SS : Sangat Setuju = 5 SS : Sangat Setuju = 1
S : Setuju = 4 S : Setuju = 2
KS : Kurang Setuju = 3 KS : Kurang Setuju = 3
TS : Tidak Setuju = 2 TS : Tidak Setuju = 4
STS : Sangat Tidak Setuju = 1 STS : Sangat Tidak Setuju = 5

Jawaban
No +/- Pernyataan
SS S KS TS STS
1 + Anak terlihat aktif dalam bergerak saat
guru mengajarkan gerak dan lagu
negaraku karena menyenangkan
2 + Anak terlihat segar dan bugar saat belajar
gerak dan garuda pancasila sehat
3 - Anak tampak kurang semangat saat
mengikuti gerak dan naik kereta api
sehat dikarenakan anak kurang
menyukai
4 + Anak melakukan permainan sendiri
tanpa melihat kegiatan gerak dan lagu
yang di berikan guru
5 + Anak terlihat fokus dalam menyimak
pelajaran mengenai gerak dan lagu
pelangi di kelas
6 - Anak terlihat tidak nyaman mengikuti
pelajaran gerak dan lagu matahari
terbenam yang di ajarkan guru karena
kurang menarik
7 + Anak berani melakukan kegiatan gerak
dan lagu menggunakan kekuatan tenaga
yang di miliki anak
8 - Anak terlihat takut mencoba kegiatan
bermain gerak dan lagu pancasila dan
hanya memperhatikan temannya saja
9 + Anak senang melompat dengan
lincahnya saat mengikuti gerak dan lagu
mengenal binatang yang diajarkan guru
10 + Anak memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi mengenai gerak dan lagu negaraku
Indonesia yang di ajarkan guru
11 - Anak terlihat kurang aktif dan
membiarkan temannya mengikuti gerak
dan lagu yang di ajarkan guru
12 + Anak menggunakan tangannya sebagai
ekspresi saat mengikuti pelajaran gerak
dan lagu garuda pancasila yang di
ajarkan guru
13 + Anak mampu berdiri dengan satu kaki
dibanding teman sebayanya saat
mengikuti gerak dan lagu naik kereta api
14 - Anak terlihat kaku saat mengikuti
kegiatan belajar gerak dan lagu boneka
kain
15 + Anak memiliki ketahan fisik yang bagus
saat mengikuti gerak dan lagu garuda
pancasila

Anda mungkin juga menyukai