Anda di halaman 1dari 11

FUNGSI SOSIAL TAUHID

DALAM KEHIDUPAN MUSLIM DI ERA MODERN

Anggota Kelompok:
1.Muhammad Isnan Zakaria (11651027)
2.Nur Hisyam(10651044)

UIN SUNAN KALIJAGA


FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
JURUSAN TEKHNIK INFORMATIKA
2014

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil alamin.Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa
ala alihi wa ashabihi ajmain.
Puji syukur marilah kita haturkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberi
rahmat kepada kita semua.Shalawat serta salam tidak lupa mari kita
senandungkan untuk junjungan kita nabi Muhammad SAW.Penulis menyusun
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah TAUHID .Dalam menulis
makalah

ini,

penyusun

merasa

banyak

kekurangan

dan

kesalahan

dikarenakan penyusun masih dalam tahap belajar.Akan tetapi, penyusun


tetap

berharap

aupaya

makalah

ini

bermanfaat

bagi

siapaun

yang

membacanya.

Wassalammu alaikum.Wr.Wb

Yogyakarta, 10 Desember 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar....i
Daftar Isi.................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah.................1
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Tauhid...................................................................................................3
B.Pentingnya Tauhid Dalam Kehidupan Manusia.......................................................3
C.Fungsi Sosial Tauhid Dalam Kehidupan Manusia Di Era Modern..........................5
D.Tauhid Dan Globalisasi............................................................................................7
Bab III Penutup
A. Kesimpulan..................8
B. Daftar Pustaka..................8

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di era modern ini, banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi
umat manusia yang semakin komplek. Manusia dituntuk memiliki kesiapan
dalam menghadapi arus globalisasi yang semakin berkembang. Ironinya, kita
ketahui bersama bahwasanya manusia tengah mengalami degradasi moral di
zaman ini.
Selain itu, di era globalisasi sekarang ini merupakan sebuah tantangan
yang sangat besar dihadapi oleh umat, dimana terjadinya perubahan sosial,
berupa bertambahnya keterkaitan di antara masyarakat dan elemenelemennya yang terjadi akibat transkulturasi dan perkembangan teknologi di
bidang transportasi dan komunikasi yang memfasilitasi pertukaran budaya
dan ekonomi internasional . Hal ini akan sangat mempengaruhi keyakinan
masyarakat di karenakan pola fikir dan sikap masyarakat yang dapat saja
terpengaruh oleh budaya-budaya baru yang mungkin kurang sesuai dengan
budaya keyakinan semula (al-Quran dan Hadits), apabila seseorang tidak
kuat fondasi ideologinya.
Terlepas dari kenyataan banyaknya jumlah umat Islam, paling subur
tanah dan sumber dayanya, serta satu-satunya umat yang memiliki jalan
hidup yang paling paten. Namun kenyataanya, dialah pilar yang paling
goyah,

diantara

pilar-pilar

masyarakat

dunia

lainnya.

Banyak

terjadi

perpecahan diantara umat Islam. Masing-masing golongan membenarkan


pendapat dan aqidah furuiyahnya masing-masing.
Maka fungsi sosial dari tauhid dalam menjawab setiap problematika
kehidupan masyarakat, utamanya masyarakat muslim di era modern kini
sangatlah diperlukan. Tauhid dimaksudkan agar mampu menjembatani setiap
perbedaan dan permasalahan yang ada di masyarakat. Akan tetapi, hanya
sedikit manusia yang dapat memanfaatkan fungsi dan menempatkan peran

tauhid secara benar dan sesuai dengan keadaan zaman manusia sekarang
ini.
Padahal, jika masyarakat modern saat ini mampu menempatkan dan
menggunakan tauhid dalam kehidupan sehari-harinya dengan baik dan
benar, maka akan tercipta masyarakat yang damai, aman, dan terjauh dari
sifat-sifat tercela, seperti korupsi, kolusi, nepotisme, penipuan, dan tindakantindakan yang melanggar hukum agama, maupun hukum perdata dan pidana
Negara.
Seiring dengan adanya problematika sosial yang terjadi di masyarakat,
maka dalam makalah ini akan dibahas mengenai berbagai hal yang
berhubungan dengan fungsi sosial tauhid di era modern.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tauhid
Menurut arti harfiah ,tauhid itu ialah memepersatukan ,berasal dari kata wahid yang
berati satu
Menurut istilah Agama islam ,tauhid itu ialah keyakinan tentang satu atau Esanya
Tuhan,dan segala pikirkan dan teori berikut dalil-dalilnya yang menjurus kepada
kesimpulan bahwa Tuhan itu satu disebut ilmu Tauhid.Didalamnya termasuk soal-soal
kepercayaan dalam agama islam.1

B. Pentingnya Tauhid Dalam Kehidupan Manusia


Kedudukan tauhid dalam ajaran Islam adalah paling sentral dan esensial.Tauhid
berarti komitmen manusia kepada Allah sebagai fokus dari seluruh rasa hormat, rasa
syukur, dan sebagai satu-satunya sumber nilai. Dalam ajaran Islam, tauhid tersimpul
dalam kalimat La ilaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah). Sesungguhnya kalimat
tersebut mengandung nilai pembebasan bagi manusia. Manusia yang bertauhid
mengemban tugas untuk membebaskan manusia dari menyembah sesama manusia
kepada menyembah Allah.
Dengan tauhid, manusia tidak saja akan bebas dan merdeka, melainkan juga akan sadar
bahwa kedudukannya sama dengan manusia lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam Al-Quran surah al hujurat ayat 13
:Yang artinya
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
1

Drs.H.zainudin Ilmu Tauhid Lengkap (PT rineka cipta ,jakarta 1996) hal 1

kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. ( QS. Al Hujraat : 13).
Suatu hal yang tidak boleh dilupakan ialah bahwa komitmen manusia tauhid tidak
saja terbatas pada hubungan vertikalnya dengan Tuhan, melainkan juga mencakup
hubungan horisontal dengan sesama manusia dan seluruh makhluk hidup, dan hubunganhubungan ini harus sesuai dengan kehendak Allah2
Tauhid adalah yang memberikan identitas pada peradaban Islam, yang mengikat
semua unsurnya bersama-sama dan menjadikan unsur-unsur tersebut suatu kesatuan yang
integral dan organis yang kita sebut peradaban. Tidak adasatu pun perintah dalam Islam
yang bisa dilepaskan dari tauhid. Seluruh agama itu sendiri, kewajiban manusia untuk
menyembah Tuhan, untuk mematuhi perintah-perintahNya, dan menjauhi laranganlaranganNya, akan hancur begitu tauhid dilanggar.
Dalam konteks
pengembangan umat,

tauhid

berfungsi

antara

lain

mentransformasikan setiap individu yang meyakininya menjadi manusia yang lebih


kurang ideal dalam arti memiliki sifat-sifat mulia yang membebaskan dirinya dari setiap
belenggu sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Dengan demikian, akan muncul manusia
tauhid yang memiliki ciri-ciri positif, yaitu :
1. Memiliki komitmen utuh pada Tuhannya. Ia akan berusaha secara maksimal
untuk menjalankan pesan dan perintah Allah sesuai dengan kadar
kemampuannya.
2. Menolak pedoman hidup yang datang bukan dari Allah.
3. Bersikap progresif dengan selalu melakukan penilaian terhadap kualitas
kehidupannya, adat-istiadatnya, tradisi dan faham hidupnya. Bila dalam
penilaiannya ternyata terdapat unsur-unsur syirik dalam arti luas, maka ia
selalu bersedia untuk berubah dan mengubah hal-hal itu agar sesuai dengan
pesan-pesam ilahi.
4. Tujuan hidupnya sangat jelas. Ibadahnya, kerja kerasnya, hidup dan matinya
hanyalah untuk Allah SWT semata. Ia tidak akan terjerat ke dalam nilai- nilai
kekuasaan dan kesenangan hidup tanpa tujuan.
Memiliki visi dan misi yang jelas tentang kehidupan yang harus dibangunnya
bersama manusia lain; suatu kehidupan yang harmonis antar sesama manusia; dan ia akan
2

Akademik, pokja, Tauhid (Yogyakarta : Pokja Akademik UIN SUKA, 2005), hal 78

terdorong untuk mengubah dunia dan masyarakat sekelilingnya sehingga semangat untuk
berkarya bagi kemaslahatan umat adalah tujuan hidupnya.3
C. Fungsi Sosial Tauhid Dalam Kehidupan Manusia Di Era Modern
Tauhid mempunyai peranan penting dalam kehidupan umat muslim. Diantara
fungsi- fungsi sosial tauhid dalam kehidupan muslim di era modern adalah :
1.

Membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada semua


makhluk
Sampai sekarang masih banyak manusia, termasuk umat muslim yang cenderung
mengikuti tradisi dan keyakinan nenek moyangnya. Tidak hanya itu, mereka juga
banyak yang menyerah dan tunduk begitu saja kepada para pemimpin mereka, tanpa
daya piker kritis serta keberanian untuk mengkritik. Padahal Al- Quran telah
mengingatkan bahwa orang- orang yang tidak bersikap kritis terhadap para pemimpin
mereka akan kecewa dan mengeluh di hari akhir. Firman Allah SWT SWT :
Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-

pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari


(yang benar). Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka,

jalan
mereka

berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada
Rasul". ( QS. Al- Ahzaab : 66-67).
Fungsi ini dirujukkan pada kalimat LailaahaillAllah SWT ( tidak ada Tuhan selain
Allah). Kalimat ini merupakan kalimat pembebasan bagi manusia.
Dengan mengucapkan tidak ada Tuhan selain Allah berarti seorang muslim telah
memutlakkan Allah SWT Yang Maha Esa sebagai Kholiq atau ciptaan-Nya. Dan
sebenarnya umat muslim mengemban tugas untuk melaksanakan tahrirunnasi min

ibadatil ibad ila ibadatillahi atau membebaskan manusia dari menyembah


sesama manusia kepada menyembah Allah SWT semata.

2.

Mengajarkan emansipasi manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada hawa
nafsu, gila kekuasaan, dan kesenangan- kesenangan sensual belaka.

Akademik, pokja, Tauhid (Yogyakarta : Pokja Akademik UIN SUKA, 2005), hal 79-80

Suatu kehidupan yang didedikasikan pada kelezatan sensual, kekuasaan, dan


penumpukan kekayaan dapat mengeruhkan akal sehat dan mendistorsi pikiran jernih.
Sebenarnya telah dengan tajam Al- Quran menyindir orang-orang seperti ini.
Artinya:
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?
atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami.
Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat
jalannya (dari binatang ternak itu). ( QS. Al- Furqon : 43-44).
3. Sebagai frame of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Maksudnya ialah bahwa tauhid menjadi kerangka pemikiran dalam menemukan hakikat
kebenaran mengenai segala yang ada di alam semesta ini pada seginya yang abstrak,
potensial, maupun yang konkret.
4. Menjadikan islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia.
Apabila tauhid direlasikan dengan ilmu pengetahuan maka dapat menjadikan islam
tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia dan mampu menjembatani wilayah- wilayah
peradaban lokal menjadi peradaban mondial karena tauhid merupakan paradigma dari
metode ilmiah dalam seluruh wilayah ilmu pengetahuan umat islam
5. Sebagai pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup
seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya dilaksanakan secara
6.

konsisten
Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat
kesadaran intelektual mereka
Dengan kata lain, bahwa semua aktivitas yang dilakukan maupun kejadian yang
terjadi merupakan atas kehendak Allah SWT, semua itu telah diatur dengan sempurna
oleh-Nya.

D. Tauhid Dan Globalisasi


Era globalisasi yang dialami manusia modern menciptakan tuhan-tuhan modern
yang lebih canggih . Globalisasi dapat dipahami sebagai sebuah proses dimana orang-

orang di seluruh dunia dipersatukan dalam sebuah komunitas tunggal, baik secara
ekonomi, teknologi, sosial budaya dan politik. Dalam globalisasi, batas-batas teritorial
antarnegara memang masih ada, namun sudah tidak lagi signifikan untuk memisahkan
koneksitas kehidupan yang ada di dalamnya. Jarak, ruang dan waktu menjadi tidak lagi
memisahkan komunikasi manusia-manusia di belahan bumi yang berbeda. Ini artinya,
apa yang terjadi di satu belahan bumi dapat segera didengar, diketahui, bahkan
mempengaruhi belahan bumi yang lain.
Namun, globalisasi pun memiliki dua sisi yakni positif dan negatif. Sisi positif dari
globalisasi yakni komunikasi yang lebih cepat, hemat, dan efektif. Akan tetapi di sisi lain,
globalisasi juga menawarkan tantangan-tantangan yang justru dapat menjungkirbalikkan
nilai-nilai tauhid dan religiusitas kaum beriman. Salah satu di antara tantangan globalisasi
adalah materialisme, konsumerisme serta sekulerisme.
Karena itu, pemurnian tauhid di tengah arus globalisasi menjadi sebuah keniscayaan yang
harus dilakukan oleh manusia modern. Setiap penghambaan terhadap tuhan-tuhan
materi perlu segera dibersihkan dari lubuk hati kaum beriman. Dan Allah SWT harus
dijadikan sebagai satu-satunya orientasi kehidupan yang sejati, karena Dia adalah satusatunya Pencipta dan Harapan (tauhid rububiyyah), satu-satunya Pemilik dan Penguasa
alam raya (tauhid mulkiyyah), dan satu-satunya Zat yang berhak disembah oleh manusia
dan seluruh makhluk di alam semesta (tauhid uluhiyyah).

BAB III
PENUTUP

a) Kesimpulan
Kedudukan tauhid dalam ajaran Islam adalah paling sentral dan esensial.Tauhid
berarti komitmen manusia kepada Allah sebagai fokus dari seluruh rasa hormat, rasa
syukur, dan sebagai satu-satunya sumber nilai. Dalam ajaran Islam, tauhid tersimpul
dalam kalimat La ilaaha illallah (tiada Tuhan selain Allah).
Fungsi sosial tauhid di era modern yaitu :
1. Membebaskan manusia dari perbudakan mental dan penyembahan kepada
semua makhluk.
2. Mengajarkan emansipasi manusia dari nilai- nilai palsu yang bersumber pada
hawa nafsu, gila kekuasaan, dan kesenangan- kesenangan sensual belaka.
3. Sebagai frame of thought dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
4. Menjadikan islam tumbuh sebagai kekuatan peradaban dunia.
5. Sebagai pondasi keimanan yang juga menjamin kebahagiaan

dan

kesejahteraan hidup seluruh umat manusia, ketika seluruh ajaran- ajarannya


dilaksanakan secara konsisten.
Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat kesadaran
intelektual mereka
DAFTAR PUSTAKA
Akademik, pokja. 2005. Tauhid. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN SUKA
http://21keywords.blogspot.com/2012/10/eksistensi-tauhid-di-eraglobalisasi.html diakses pada hari Selasa, 9 Desember 2014

http://kuliahkusuka.blogspot.com/2013/06/makalah-tentang-peran-danfungsi-tauhid.html diakses pada hari Selasa, 10 Desember 2014

Zainudin, 1996.Ilmu Tauhid Lengkap.yogyakarta: rineka cipta

Anda mungkin juga menyukai