Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI NILAI TAUHID DALAM MASYARAKAT

Mata Kuliah : Agama Islam


Dosen Pengampu : Rusdiansyah, M.Pd.I
Program Studi : Ilmu Pemerintahan 2021

KELOMPOK 25

NAMA ANGGOTA : 1. Randy Hidayat


2. M. Aditya Yudha
3. M. Akmal Syarif
4. Khairul Anugrah
5. Biaggi Putra

1
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS UAS MAKALAH AGAMA
IMPLEMENTASI NILAI TAUHID DALAM MASYARAKAT

DI SUSUN OLEH
RANDY HIDAYAT NIM 2110413210008
M. ADITYA YUDHA NIM 2110413310059
M. AKMAL SYARIF NIM 2110413310056
KHAIRUL ANUGRAH NIM 2110413310070
BIAGGI PUTRA NIM 2110413310058

Mengetahui,
Dosen Pengampu

RUSDIANSYAH,M.Pd.I

2
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga dokumen ini dapat diisi hingga selesai. Tidak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan kontribusi baik berupa
pemikiran maupun materi. Penulis berharap Makalah ini dapat memberikan
pengetahuan dan pengalaman kepada pembaca. Bahkan, kami berharap para
pembaca dapat mengamalkan Makalah ini dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami penulis, kami yakin masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca

Penulis,

3
Daftar Isi

Cover ...............................................................................................................1
Kata Pengantar ..............................................................................................2
Daftar Isi..........................................................................................................3
BAB I................................................................................................................4
Latar Belakang................................................................................................4
Rumusan Masalah .........................................................................................5
Tujuan Penelitian............................................................................................5
BAB II..............................................................................................................6
Pengertian Tauhid..........................................................................................6
Peran Tauhid Dalam Kehidupan Social ......................................................6
Fungsi Fungsi Social Tauhid Dalam Kehidupan Muslim Di Era Modern 7
BAB III............................................................................................................11
Kesimpulan......................................................................................................11
Daftar Pustaka................................................................................................12

4
BAB I
PENDAHULUAN
i. Latar belakang
Indonesia merupakan negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia.
Islam telah diajarkan kepada siswa sejak sekolah dasar, namun masih banyak
terjadi kenakalan remaja. Contoh kecilnya adalah bullying di sekolah.
Menurut sebuah survei, 13,53% siswa kelas XI dari 10 SMA Negeri di
Yogyakarta merasa di-bully, dan 53,58% siswa melihat temannya di-bully.
(Muthia Aryani: 2013). Melihat lebih jauh, bullying seharusnya tidak terjadi,
dan Islam tidak banyak mengajarkan tentang pentingnya cinta dan
kedamaian bagi orang lain. Kasus tindak kriminal yang dilakukan oleh remaja
usia sekolah, seperti pencurian, tawuran, pemerkosaan, dan penggunaan obat-
obatan terlarang, juga menjadi fenomena yang mengkhawatirkan.
Para siswa pasti tahu bahwa ada malaikat yang bertanggung jawab untuk
mencatat setiap kesalahan. Namun pada kenyataannya, pengetahuan yang
dapat dipercaya ini tidak ada hubungannya dengan upaya untuk menghindari
tindakan licik. Siswa beribadah dengan antusias, tetapi perilaku sosialnya bisa
buruk. Mahasiswa lama yang rutin beribadah, puasa, dll, rela tapi memilih
bergaul dengan teman. Terlalu banyak makan, kontrol emosi yang buruk, dll.
Fenomena ini terjadi karena keyakinan yang diajarkan di sekolah hanya
menekankan pada kemampuan siswa untuk memahami dan mempertahankan
keyakinan yang benar. (Yu dhi Fachrudin) dan kegiatan ibadah diajarkan
sebagai kegiatan rutin keagamaan dengan kurang menekankan pada proses
pembentukan kepribadian. (Yeti Rokha Niyah: 2013) Menurut M. Amien
Rais, reformasi tauhid diperlukan untuk memperkuat keyakinan umum dan
perilaku sosial manusia.
Di era modern ini, masyarakat menghadapi banyak krisis seperti krisis
mata uang, krisis pangan, dan krisis bahan bakar, dan yang harus kita pikirkan
adalah krisis kepercayaan. Krisis iman disebabkan oleh kurangnya nutrisi
spiritual dan tauhid dalam kehidupan manusia saat ini. Kebanyakan orang
hanya mementingkan kepentingan dunia daripada kepentingan akhirat. Oleh
karena itu, hanya manusia beraroma sekuler seperti hedonisme, fashionisme,

5
dan kepuasan kesenangan yang terwujud. Sedikit yang dapat memanfaatkan
fitur itu untuk menempatkan peran tauhid secara benar dan sesuai dengan
kondisi sejarah manusia saat ini. Memang, jika masyarakat modern sekarang
meneguhkan tauhid dalam kehidupan sehari-hari, damai dan aman, yang
terdiri dari sifat-sifat licik seperti kerelaan Tuhan, korupsi, kolusi, nepotisme,
penipuan, dan pelanggaran hukum agama. sebagai hukum perdata dan
kejahatan nasional.
ii. Rumusan maslaah
Dari penjabaran latar belakang diatas maka penulis mampu merumuskan
permaslahan yang akan menjadi focus dalam pembahasan yakni
“Bagaimanakah implementasi nilai tauhid pada masyarakat”.
iii. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui implementasi nilai tauhid pada
masyarakat.

6
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Tauhid
Tauhid adalah salah satu hal terpenting yang dipahami, dimiliki,
dan diikuti oleh umat Islam. Dalam tauhid, Anda bisa memahami makna
hidup yang dibawa Tauhid. Dalam ajaran Islam, prinsip tauhid dibagi
menjadi dua bagian yang berkaitan erat: Nafu dan Isbat. Nafyu
(menghilang), kalimatnya adalah Laailaaha, yang artinya "Tuhan itu tidak
ada". Makna dari ungkapan ini adalah mengingkari segala macam tuhan
yang ada di muka bumi ini sehingga tidak ada yang disembah, disembah,
atau yang patut dipercaya. Dan dipatuhi.
Isbat (ditentukan), kalimatnya adalah Illallah yang artinya “selain
Allah”. Tauhid berperan besar dalam kehidupan manusia karena tauhid
memungkinkan manusia untuk memahami makna dan tujuan hidupnya.
Mari kita lihat kehidupan modern kita. Banyak orang hidup tanpa tujuan
yang jelas. Mereka bekerja siang dan malam untuk mendapatkan banyak
kekayaan. Dengan kekayaan ini mereka berusaha memuaskan keinginan
mereka yang tidak pernah puas dengan apa yang telah mereka lakukan.
Ketika Allah berfirman dalam puisinya, dikatakan, "Aku menyembah-Ku,
bukan menciptakan Jin dan manusia. Artinya "hanya untuk dilakukan".
Oleh karena itu, makna hidup manusia yang sebenarnya menjadi jelas. Ini
adalah untuk menyembah hanya Allah Subanaf Wataara, bukan untuk
orang lain. Ketika kita niat untuk beribadah kepada Allah, semuanya pasti
ada balasannya bagi kita.
b. Peran Tauhid Dalam Kehidupan Social
Tauhid menempati kedudukan sentral dan esensial dalam islam,
tauhid berarti komitmen manusia kepada Allah sebagai fokus dari seluruh
rasa hormat, rasa syukur, dan sebagai satusatunya sumber nilai dalam
islam.
Manusia yang bertauhid mengemban tugas untuk membersihkan manusia
dari menyembah manusia, hewan, tumbuhan, matahari, berhala, dan
lainlain kepada menyembah alloh. Dengan tauhid, kedudukan manusia

7
sama manusia yang lain, yang membedakan manusia dihadapan alloh
adalah tingkat ketaqwaannya(QS. Al Hujurat: 13).
Hubungan manusia tidak hanya dengan tuhannya, tetapi juga
mencakup hubungan horisontal dengan sesamanya. Maka dari itu tauhid
juga memiliki fungsi membentuk suatu masyarakat yang mengejar
nilainilai utama dan mengusahakan tegaknya nilai keadilan sosial sehingga
memberikan insipirasi pada manusia untuk mengubah dunia
disekelilingnya agar sesuai dengan kehendak alloh. Ini akan membentuk
misi bagi orang-orang untuk mengubah dunia, menjaga kebenaran dan
keadilan, mewujudkan nilai-nilai inti yang berbeda dan menghilangkan
kerusakan pada planet ini. Misi ini memungkinkan kehidupan sosial yang
adil, etis dan religius.
Dalam konteks pembangunan masyarakat, tauhid adalah
kemampuan untuk mengubah siapa saja yang meyakininya menjadi
pribadi yang lebih ideal dalam arti sifat-sifat luhur yang bebas dari ikatan
sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
1. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Ia akan berusaha
semaksimal mungkin untuk melaksanakan amanat dan perintah
Allah sesuai dengan kemampuannya.
2. Menolak cara hidup yang tidak berasal dari Tuhan.
3. Bersikap progresif dengan terus menilai kualitas hidup, kebiasaan,
tradisi dan pemahaman hidup.
4. Makna hidupnya sangat jelas. Ibadah, ketekunan, hidup dan
matinya hanya untuk Tuhan. Dia tidak pernah mengejar kekayaan,
kekuasaan, dan kesenangan hidup sebagai tujuannya, karena dia
tidak terlibat dalam nilai-nilai palsu atau hal-hal yang tidak
berharga. Sebaliknya, itu hanya sarana untuk mendapatkan
persetujuan ilahi.
5. Memiliki visi yang jelas tentang kehidupan yang harus
dibangunnya bersama manusia lain , suatu kehidupan yang
harmonis antara manusia dan Tuhannya,
c. Fungsi Social Tauhid Dalam Kehidupan Manusi Di Era Modern

8
1. Membebaskan Manusia Dari Perbudakan Mental Dan
Penyembahan Kepada Semua Makhluk
Bahkan hingga saat ini masih banyak masyarakat, termasuk umat
Islam, yang cenderung mengikuti tradisi dan kepercayaan nenek
moyang mereka. Tidak hanya itu, banyak dari mereka yang menyerah
dan tunduk pada pemimpinnya tanpa berpikir kritis atau keberanian
untuk mengkritik. Meskipun Al-Qur'an memperingatkan para
pemimpin mereka bahwa orang-orang yang tidak kritis akan kecewa
dan mengeluh dalam beberapa hari terakhir.
Firman Allah SWT SWT :

 ]٣٣:٦٦[ ‫ار يَقُولُونَ يَا لَ ْيتَنَا أَطَ ْعنَا هَّللا َ َوأَطَ ْعنَا ال َّر ُسواَل‬
ِ َّ‫يَوْ َم تُقَلَّبُ ُوجُوهُهُ ْم فِي الن‬
]٣٣:٦٧[ ‫ضلُّونَا ال َّسبِياَل‬ َ َ ‫َوقَالُوا َربَّنَا إِنَّا أَطَ ْعنَا َسا َدتَنَا َو ُكبَ َرا َءنَا فَأ‬

“Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam


neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat
kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul 
Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami
telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami,
lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). ".( QS. Al-
Ahzaab : 66-67).
Ciri ini disebut dengan kalimat “Lailaahaill Allah SWT” (tiada
Tuhan selain Tuhan). Kalimat ini merupakan kalimat pembebasan
manusia. Ketika kita mengatakan "tidak ada Tuhan selain Allah",
berarti bahwa umat Islam menyatakan Allah SWT sebagai
Coric. Menyembah sesama manusia bebas untuk beribadah hanya
kepada Allah SWT.
2. Menjaga Manusia Dari Nilai Nilai Palsu Yang Bersumber Pada
Hawa Nafsu, Gila Kekuasaan Dan Kesenangan Sensual Belaka
Suatu kehidupan yang didedikasikan pada kelezatan sensual,
kekuasaan, dan penumpukan kekayaan dapat mengeruhkan akal sehat
dan menghilangkan pikiran jernih. Sebenarnya telah dengan tajam Al-
Qur’an menyindir orang-orang seperti ini.

9
 ]٢٥:٤٣[ ‫أَ َرأَيْتَ َم ِن اتَّ َخ َذ ِإ ٰلَهَهُ هَ َواهُ أَفَأ َ ْنتَ تَ ُكونُ َعلَ ْي ِه َو ِكياًل‬
َ َ‫بَلْ هُ ْم أ‬  ۖ‫إِ ْن هُ ْم إِاَّل َكاأْل َ ْن َع ِام‬  ۚ َ‫أَ ْم تَحْ َسبُ أَ َّن أَ ْكثَ َرهُ ْم يَ ْس َمعُونَ أَوْ يَ ْعقِلُون‬
 ]٢٥:٤٤[ ‫ضلُّ َسبِياًل‬

“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa


nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi
pemelihara atasnya? 

atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar


atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak
itu)”.( QS. Al- Furqon : 43-44)

3. Sebagai Frame Of Thought


Yang penting tauhid menjadi kerangka pemikiran dalam
mengungkap hakikat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini,
dalam aspek abstrak, laten, dan konkretnya. Sehingga pada akhirnya
akan membawanya pada kesombongan, dan tentunya akan hancur,
agar manusia tidak melampaui batas pemahaman ilmu yang dirasanya
asal-asalan dan benar. Contoh dari tentara Nazi dan Hitler, Hitler
dengan ilmunya percaya bahwa ide-ide yang dia miliki dapat
mentransfer umat manusia ke peradaban yang lebih tinggi, karena
pengetahuan itu tidak didasarkan pada Aqidah. , Penghancuran
rezimnya.
4. Sebagai Pondasi Keimanan
Dengan menggunakan tauhid sebagai pedoman hidup dan
menjalankan perintah yang ada, ia mencapai kebahagiaan dan
kedamaian hidup yang tak terbatas. Karena ditanamkan di hati saya
bahwa tidak ada yang memiliki kuasa atau otoritas selain rabi Tuhan.
5. Mengajarkan Kepada Umat Islam Supaya Menjadikan Allah Swt
Sebagai Pusat Kesadaran Intelektual

10
Dengan kata lain, kami percaya bahwa semua aktivitas dan
peristiwa yang terjadi atas kehendak Allah SWT, dan semuanya
dikoordinasikan sepenuhnya oleh-Nya. Dia tidak kasat mata (abstrak)
dan mengetahui Dzohir, segala sesuatu yang terlihat tersembunyi,
karena dialah pemilik seluruh isi alam semesta ini, dia adalah tuhan
yang berhak disembah.Ya, tidak ada tuhan selain dia. Dengan cara ini,
keyakinan yang teguh dan konsisten tercapai, membuatnya tidak
terlalu rentan terhadap waktu dan keyakinan yang menyesatkan.
Dengan Tauhid, orang-orang akan menemukan bahwa mereka
tidak hanya bebas dan mandiri, tetapi posisinya sama dengan semua
orang. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk dari yang lain.
Hamba Allah yang memiliki kedudukan yang sama. Jika tidak ada
kaum di hadapan Allah yang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang
lain, maka tidak ada masyarakat manusia, baik sebagai bangsa
maupun sebagai kelompok bangsa yang lebih tinggi atau lebih rendah
dari kelompok etnis atau bangsa lain. Semuanya sama dihadapan
Allah SWT. Yang membedakan hanyalah ketakwaan kepada Allah
SWT.

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, kita dapat melihat bahwa tauhid memiliki
berbagai fungsi dan peran yang dapat memberikan dampak positif bagi
kehidupan bermasyarakat. Artinya, semua ajaran konsisten sebagai kerangka
pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, membebaskan
manusia dari perbudakan spiritual, menyembah semua makhluk, keinginan,
kekuatan yang berasal dari kegilaan dan kegembiraan erotis belaka. SWT menjadi
sentral dalam meningkatkan kesadaran intelektual sebagai landasan keyakinan
yang menjamin kesejahteraan dan kesejahteraan seluruh kehidupan manusia.
Oleh karena itu, jelaslah bahwa tauhid sangat erat kaitannya dengan kehidupan
sosial. Dengan mengamalkan tauhid, orang dapat memahami makna hidup
mereka. Bersama makhluk para sahabat Allah dengan beribadah Ghoirumakdoh.
Dengan menancapkan kalimat Laylahailalla di benak, diakui bahwa segala bentuk
ibadah sesama manusia adalah perbuatan yang dapat diduplikasi dan diingkari
oleh Allah SWT. Di bumi, baik di surga maupun di dunia. Dan jika semua itu
dapat dicapai secara konsisten dalam kehidupan, maka akan tercipta kehidupan
yang bahagia di dunia dan di akhirat.

12
Daftar Pustaka

Abu Zahrah, Syekh Muhammad, Al ‘Aqidah Al Islamiyyah, ttp : ‘Udhwal


Majmu’, 1969.

_______., Hakekat Aqidah Qur’ani: Kembali kepada Aqidah yang Benar di


dalam Qur’an dan Hadis, Surabaya: Pustaka Progresif, 1991.

Halim, Abdul (ed.), Filsafat Pendidikan Islam: Pendekatan Historis, Teoritis dan
Praktis, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

A.Hanafi MA, Teologi islam (ilmu Kalam), Jakarta: Bulan Bintang 1979.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, The Holy Qur’an Al-
Fatih, Jakarta : PT. Insan Media Pustaka, 2009.

Hidayah, Nurul, (2015) Implementasi Tauhid Sosial Amien Rais di SMA


Internasional Budi Mulia II Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Agama Islam
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. XII No.1

Ismail, (2017) Historisitas dan Normativitas Hubungan Antara Agama, Jurnal


Tsaqafah dan Tarikh IAIN Bengkulu, Vol.2 No.2 Juli – Desember

Kasmali, (2015) Sinergi Implementasi antara Pendidikan Aqidah dan Akhlak


Menurut HAMKA, Jurnal Teologia, Vol. 26 No.2, Juli – Desember

13
RANDY HIDAYAT NIM 2110413210008
M. ADITYA YUDHA NIM 2110413310059
M. AKMAL SYARIF NIM 2110413310056
KHAIRUL ANUGRAH NIM 2110413310070
BIAGGI PUTRA NIM 2110413310058

PENGERJAAN
KAMIS, 9 DESEMBER 2021

PENGUMPULAN
SENIN, 13 DESEMBER 2021

14

Anda mungkin juga menyukai