3SIC-2
SISTEM INFORMASI
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Pendidikan Agama islam ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak Abu
Hasan As’hari, S.Pd.I., M.Pd pada mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah pengetahuan serta wawasan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...............................................................................................1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................................2
D. MANFAAT PENULISAN............................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Pengertian Agama.........................................................................................................3
B. Syarat-syarat Agama islam..........................................................................................4
C. Ciri-ciri Agama Islam...................................................................................................5
D. Persoalan dalam Agama Islam....................................................................................6
E. Peran Agama dalam Kehidupan Manusia..................................................................8
BAB IV....................................................................................................................................11
PANUTUP...............................................................................................................................11
A. Kesimpulan..................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Islam sebagai pedoman hidup manusia tidak hanya menyesuaikan hanya ibadah ritual,
tetapi itu adalah seperangkat aturan lengkap yang mencakup aturan Sosial ekonomi. Sosial
ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga tidak mungkin Allah SWT
tidak mengatur masalah yang demikian penting (Hertanto Widodo, 1999).
Agama adalah pedoman hidup yang diberikan oleh Allah kepada umat manusia, agar
kehidupan mereka di dunia menjadi sejahtera dan mereka selamat kelak dalam kehidupan
akhirat. Pedoman tersebut diturunkan dalam bentuk wahyu, yang karena berasal dari Allah
yang diyakini sebagai Dzat yang Maha Benar, maka para pemeluk agama memperlihatkan
ketaatan yang tinggi terhadap ajaran agama mereka (Afif Muhammad,2013)
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang berkodrat hidup
dalam masyarakat. Sebagai makluk sosial, dalam hidupnya manusia memerlukan adanya
manusia-manusia lain yang bersamasama hidup dalam masyarakat (KH. Ahmad Azhar
Basyir, 2000). Oleh karena itu secara tidak langsung terjadi interaksi-interaksi diantara
mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dari sinilah akan terwujud rasa saling ketergantungan
dan saling membutuhkan antara sesama manusia. Apabila salah satu diantara mereka ada
yang membutuhkan bantuan maka yang lain turut membantu untuk meringankan
kesulitannya. Semua perbuatan-perbuatan ini menjadi kegiatan manusia dalam kehidupan
sehari-hari.
B. RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan latar belakang diatas, maka dapat di simpulkan rumusan masalah sebagai
berikut :
1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan agama
2. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat dalam agama islam
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dari agama islam
4. Untuk mengetahui Persoalan apa saja yang ada dalam agama islam
5. Untuk mengetahui Peran agama dalam kehidupan manusia
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas perkuliahan
sekaligus merangkum berbagai referensi yang mendukung Agama dan segala aspek yang
berkaitan dengannya, di mana penulis mengharapkan makalah ini menjadi salah satu wacana
penambah wawasan keilmuan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Secara etimologis kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, vaitu a = tidak dan
gam= pergi. Jadi agama artinya tidak pergi, tetap di tempat, diwarisi secara turun temurun.
Hal ini menunjukkan nada salah satu sifat agama, yaitu diwarisi secara turun temurun
darisatu generasi ke generasi berikutnya. Versi lain mengatakan agama tersusun dari a = tidak
dan gama = kacau. Jadi agama artinya tidak kacau.
Agama dalam Bahasa Arab disebut din, yang berarti menguasai, menundukkan,
patuh, hutang, balasan, kebiasaan. Agama memang membawa peraturan-peraturan yang
merupakan hukum, yang harus dipatuhi orang. Din dalam undang-undang atau hukum.
Sedangkan dalam bahasa Inggris agama disebut religion yang terambil dari bahasa Latin
religare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan memiliki religi, seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan.Secara terminologis, menurut Durkheim, agama adalah
system kepercayaan dan politik yang telah dipersatukan yang berkaitan dengan hal-hal yang
kudus.
Menurut Spencer, agama adalah kepercayaan terhadap sesuatu yang maha mutlak.
Sementara Dewey mengatakan bahwa agama adalah pencarian manusia terhadap cita-cita
umum dan abadi meskipun dihadapkan pada tantangan yang dapat mengancam jiwanya;
agama adalah pengenalan manusia terhadap kekuatan ghaib yang hebat. Agama dalam
pengertiannya yang paling umum diartikan sebagai sistem orientasi dan obyek pengabdian.
Dalam pengertian ini semua orang adalah makhluk religius, karena tak seorangpun dapat
hidup tanpa suatu sistem yang mengaturnya. Kebudayaan yang berkembang di tengah
manusia adalah produk dari tingkah laku keberagamaan manusia.
Dari pengertian di atas, sebuah agama biasanya mencakup tiga persoalan pokok, yaitu:
1. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang
diyakini mengatur dan mencipta alam.
2. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekwensi atau pengakuan dan ketundukannya.
3
3. Sistem nilai (hukum/norma) yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya
atau alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut
Dengan demikian jelaslah bahwa agama merupakan seperangkat aturan yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya.
Akidah adalah sistem kepercayaan dan keyakinan kepada Tuhan. Akidah berisikan ajaran
tentang apa saja yang harus dipercaya, diyakini dan diimani oleh setiap orang Islam.
Seseorang dikatakan muslim apabila dengan penuh kesadaran dan ketulusan bersedia terikat
dengan kepercayaan Islam.
Dalam Islam, kepercayaan di bangun atas enam dasar keimanan yang biasa disebut
dengan rukun iman. Yaitu ; Iman kepada Allah, iman kepada Malaikat Allah, Iman kepada
kitab Allah, iman kepada Rasul Allah, iman kepada hari kiamat, iman kepada qadha dan
qadar.
Ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang wajib dijalankan oleh seluruh umat
beragama agar mendapatkan ridho dari Tuhan. Dalam Islam bentuk ibadahnya antara lain ;
4
Mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, membayar
Zakat fitrah, dan menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.
Hukum adalah peraturan Islam yang mengatur seluruh kehidupan umat Islam.
4. Nabi
Menurut Al-Qur'an seseorang bisa di katakan sebagai nabi apabila memenuhi beberapa syarat
antara lain :
5. Kitab suci
Kitab yang berisi tentang Wahyu-wahyu Allah kepada Rasul-nya. Sesuai dengan
namanya, kitab tersebut harus bersih dari pendapat manusia.
a. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat, melainkan
diturunkan kepada masyarakat.
b. Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya. Utusan itu bukan
menciptakan agama, melainkan menyampaikannya.
c. Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
d. Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan
kecerdasan dan kepekaan manusia.
e. Konsep ketuhanannya adalah monotheisme mutlak (tauhid).
5
f. Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa dan
keadaan.
g. System nilai agama wahyu ditentukan oleh Allah sendiri diselaraskan dengan
ukuran dan hakekat kemanusiaan.
h. Agama wahyu menyebut sesuatu tentang alam yang kemudian dibuktikan
kebenarannya oleh ilmu pengetahuan.
i. Melalui agama wahyu Allah memberi petunjuk, pedoman, tuntunan dan
peringatan kepada manusia dalam pembentukan insan kamil, yaitu manusia
sempurna, manusia baik yang bersih dari noda dan dosa. (Prof. H. Mohammad Daud
Ali, S.H, 2010: 69-71).
"Islam itu tinggi/mulia, dan tidak ada yg lebih tinggi/mulia dari Islam."
Namun di masyarakat sering dijumpai ketidaksesuaian antara ajaran Islam dengan tingkah
laku pemeluknya. Ini dikarenakan umat jauh dari mengamalkan agama, dan dari sana
kemudian muncul berbagai permasalahan dalam kehidupan umat Islam.
1. Problematika Iman
Saat ini banyak umat Islam yang nampak lemah, iman tidak lagi dijadikan sebagai
tolok ukur dalam bersikap dan bertingkah laku, akibatnya orang tidak memiliki rasa malu
hingga melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan Allah SWT. Selain juga tidak sedikit kaum
muslimin yang tidak peduli terhadap persoalan Islam dan umat Islam.
Pemahaman Islam yang baik adalah pemahaman yang didasari pada Al-Qur'an dan
Sunnah yang shahih sehingga Islam dipahami secara utuh, yakni secara syamil (menyeluruh)
dan kamil (sempurna).
6
Realitanya, tidak sedikit dari umat yang memahami Islam secara parsial (juz'iyah) sehingga
mereka mengamalkan satu aspek dari Islam itu lalu mengabaikan aspek lainnya.
3. Problematika Politik
Umat Islam belum bisa mewarnai kehidupan berpolitik, bahkan tidak sedikit umat
Islam yang dieksploitasi untuk kepentingan politik kalangan tertentu. Ada pula yang tidak
mau menggunakan politik Islam dalam sepak terjang kehidupan politiknya, malah cenderung
menggunakan Islam untuk kepentingan politik, bukan berpolitik untuk kepentingan Islam.
4. Problematika Ekonomi
Saat ini amat banyak penduduk muslim yang miskin sehingga menimbulkan berbagai
persoalan baru, juga persoalan sistem perekonomian yang belum sejalan dengan nilai-nilai
Islam.
Faktor permasalahan ukhuwah dan persaudaraan ini karena adanya sikap fanatisme
golongan, padahal mestinya golongan yang terbagi-bagi dalam bentuk organisasi
kemasyarakatan, yayasan, kelompok, hingga partai politik menjadi alat untuk menjayakan
Islam dan umat Islam secara keseluruhan, bukan semata-mata menjayakan golongan.
6. Problematika Dakwah
Islam adalah agama dakwah dan dakwah menjadi kewajiban setiap muslim. Saat ini
dakwah baru diemban oleh sedikit dari umat, itu pun para da'inya belum terbina dengan baik
dengan potensi yang baru apa adanya, belum kepada yang seharusnya.
Menyikapi keenam problematika tersebut, umat Islam harus kembali dan dekat
dengan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, sebagaimana ditawarkan QS. Al
Jumuah ayat 2.
7
"Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang
membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka
Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam
kesesatan yang nyata."
Manusia adalah makhluk berakal. Dengan akal itulah lahir ilmu dan filsafat sebagai
sarana untk mencari kebenaran. Namun tidak semua kebenaran yang dicari manusia terjawab
oleh ilmu dan filsafat dengan memuaskan karena pijakannya adalah akal yang mempunyai
kemampuan terbatas dan kebenaran yang relatif dan nisbi. Oleh karena itu manusia
memerlukan sumber kebenaran lain. Sumber kebenaran lain adalah agama, yaitu informasi
dari Tuhan Yang Maha Mutlak, Tuhan yang Maha Benar.
Banyak hal-hal yang belum terungkap oleh akal manusia terutama yang menyangkut hal-
hal metafisika. Misalnya kehidupan setelah mati, alam barzakh, yaumul hisab, surga, neraka,
malaikat, jin dan termasuk informasi tentang Tuhan. Akal manusia tidak mampu
mengungkap dan mencari informasi tentang hal tersebut dengan benar. bahkan dapat berupa
hayalan. Agama yang di dalamnya ada wahyu dari Tuhan Yang Maha Mengetahui
memberikan informasi yang jelas dan benar tentang sesuatu yang berkaitan dengan
metafisika.
Persoalan moral atau akhlak merupakan persolan yang mendasar dalam kehidupan
manusia. Bahkan misi dari kenabian dan diturunkannya agama adalah untuk memperbaiki
akhlak manusia. Akhlak juga dapat menjadikan standar kemuliaan seseorang yang
8
membedakannya dengan binatang. Sekalipun akal manusia mampu untuk berpikir dan
mengetahul yang baik dan buruk, tetapi yang mampu dipikirkan akal itu asih sifatnya
terbatas. Apalagi hasil pikiran manusia dipengaruhi oleh hawa nafsu dan orientasi
keduniaannya ak Seringkali yang diputuskan akal tidak sesuai dengan tuntunan akhlak.
Hal yang terpenting dalam agama adalah Peribadatan, merupakan aplikasi dan realisasi
seseorang. Peribadatan yang benar hanya diperoleh melalui agama yang diwahyukan Tuhan
kepada manusia. Manusia dengan akalnva tidak mampu menciptakan bentuk penyembahan
dan peribadatan yang bernar.
Wahyu yang diturunkan Allah SWT dalam agama merupakan sumber ilmu yang
dengannya manusia dapat mengembangkan tentang realitas alam semesta. Ketika manusia
mampu menemukan sutau teori ilmu, dan mengembangkan pengetahuannya, perlu ada
pengkonfirmasian dengan wahyu, agar ilmu dan pengetahuan yang diperoleh mendekatkan
dirinya kepada tuhan.
Secara psikologis dan sosiologis, fungsi agama memberikan cakrawala pandang yang
lebih luas tentang Tuhan atau ‘dunia lain’ yang tidak terjangkau secara empiric. Fungsi
psikologis maupun social yang diperankan oleh agama sangat mendasar. Dalam hubungan ini
menurut Robert K. Merton agama memiliki dua fungsi, yaitu fungsi manifest (manifest
function), yang disadari, disengaja; dan fungsi laten (laten function), tersembunyi, tidak
disadari, tidak disengaja. Menyembah Tuhan adalah fungsi manifest, sedangkan memenuhi
kebutuhan manusia (terutama yang lahiriah) merupakan fungsi laten dari agama. (Eno
Rinawati, dkk, 2014: 29).
Agama Islam bertujuan untuk mengesakan Tuhan dan menjadikan manusia sebagai
makhluk yang beradab dan berbudi luhur, Islam menyuruh manusia untuk mendirikan sholat,
karena dengan sholat kita dapat berinteraksi, dalam surat al-Dhariyah: 56 Allah SWT
berfirman bahwa manusia hidup adalah sebuah utang yang harus dibayar dengan satu jalan,
yaitu ibadah, selain itu agama Islam memerintahkan bagi kaum muslim untuk menutup
aurotnya karena sematamata untuk mengangkat derajat manusia.
9
Islam sebagai penuntun umatnya pada jalan yang benar. Karena jika manusia masuk
dalam agama Islam dan mempelajarinya maka akan menjadikan manusia berkualitas dari sisi
spiritual, intelektual, dan moral sehingga tercipta perdamaian global. Agama Islam sebagai
rambu-rambu atau peraturan dalam hidup. Agama Islam mengatur kehidupan manusia yang
bertujuan untuk kebaikan mereka sendiri. Contohnya adalah agama kita mengharamkan
manusia untuk mengonsumsi daging babi, mungkin bagi beberapa orang hal tersebut terlalu
mengada-ada namun dari penelitian ternyata di daging babi banyak bakteri yang dapat
menimbulkan penyakit jika dikonsumsi.
Di al-Qur’an dijelaskan bahwa manusia hidup di dunia untuk akhirat, dengan kata lain
agama Islam dengan Al Qur’an sebagai kitab sucinya memerintahkan untuk jangan mudah
putus asa dalam menghadapi segala hal dan terus bekerja keras karena segala perbuatan kita
tak luput dari penglihatan Allah SWT, sehingga Islam berperan sebagai peningkat etos kerja
dalam kehidupan. Peranan lain dari agama Islam dalam kehidupan adalah mengendalikan
penggunaan teknologi untuk kepentingan manusia.
10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan .
Dari penjelasan mengenai sejumlah fungsi agama yang telah dikemukakan sedikitnya
ada dua hal yang pokok yaitu pertama, agama merupakan suatu cakrawala tentang dunia
yang tidak terjangkau manusia (beyond), dalam arti ketika deprivasi (rasa kehilangan diri)
dan frustasi dapat dialami sebagai sesuatu yang memiliki makna dan kedua, agama
merupakan sarana yang memungkinkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, yang
memberikan jaminan dan keselamatan.
Kita juga dapat menyimpulkan bahwa agama Islam berperan penting dalam
kehidupan manusia. Peran Islam dalam kehidupan adalah Islam sebagai kumpulan
informasi-informasi yang berasal dari Allah SWT, bertujuan untuk mengesakan Tuhan
dan menjadikan manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudi luhur, sebagai
penuntun umatnya pada jalan yang benar, sebagai rambu-rambu atau aturan dalam hidup,
berperan sebagai peningkat etos kerja dalam kehidupan, dan mengendalikan dan
mengarahkan penggunaan teknologi untuk kepentingan manusia.
B. Saran
Penulis menyadari banyaknya kesalahan dalam menulis makalah ini, dengan ini
penulis meminta saran agar lebih baik untuk lebih baik lagi dalam membuat makalah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. M. (2016). Kitab Hadits Pegangan: 642 Hadits Sahih Pilihan Beserta Tafsir untuk
Pedoman Hidup Muslim Sehari-hari. Darul Kutubil Islamiyah.
Ali, Muhammad Daud. 1998. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. Raya Grafindo persada.
Choli, I. (2020). Pendidikan Agama Islam Dan Industri 4.0. Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal
Pendidikan Islam, 3(2), 20-40.
Hidayah, S. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi pekerti Materi Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup dengan Menggunakan
Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Siswa Kelas XI
Mipa 3 SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun Pelajaran
2018/2019 (Doctoral dissertation, IAIN SALATIGA).
Shoelhi, M., & Setiadi, T. J. (2005). Ayat-ayat Perintah dan Larangan: Pedoman Hidup
Muslim.
Siregar, Hapni Laila, dkk. (2021). ISLAM KAFFAH, Medan: CV Kencana Emas Sejahtera
Subari, M. D., & Awang, M. S. C. (2011). Waktu Solat Setempat: Satu Pemurnian kepada
Waktu Solat Berasaskan Zon. Working paper presented at Persidangan Muzakarah
Falak.
12
Tim Penyusun UNY. 2008. Din Al-Islam. Yogyakarta: UNY Press.
13