Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FUNGSI AGAMA BAGI KEHIDUPAN

Dosen pengampu :

Safari hasanS.IP.,M.M.R

Disusun oleh :

RISMA ELEN ANIKA PUTRI 30720020

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN AJARAN 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah dengan memancapkan Puji syukur kehadirat Alloh SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ fungsi agama bagi kehidupan” ini
dengan tepat waktu. Agama di pandang sebagai kepercayaan yang memiliki
banyak ragam keercayaan dari suku yang berbeda-beda yang tetap dibutuhkan
manusia karena dianggapnya mampu memeberikan makna pada kehidupannya,
diyakini pula bahwa agama dapat memeberikan kelangsungan hidup sesudah mati.

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pendidikan
agama dan untuk menambah pengetahuan pagi pembaca dan penulis. Agama
dalam kehidupan manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar. Zakiah
Daradjat menyebutkan ada tiga fungsi agama terhadap mereka yang meyakini
kebenarannya, yaitu:
memberikan bimbingan dalam hidup,menolong dalam menghadapi kesukaran
dan menentramkan batin.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah membagi


sebagian pengetahuanya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
luas. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan untuk
tercapainya kesempurnaan.

ii
Kediri,17 November 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................... iii
BAB 1 ................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG .......................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ...................................................... 1
1.3 TUJUAN RUMUSAN MASALAH ..................................... 2
1.4 MANFAAT ........................................................................... 2
BAB II ............................................................................................... 3
PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1 Pengertian agama .................................................................... 3
1. KBBI ....................................................................................... 3
2. Etimologi ................................................................................. 3

iii
2.2 Definisi dari fungsi agama bagi kehidupan ............................ 5
2.3 manfaat agama bagi kehidupan. ............................................. 7
2.4 meningkatkan keimanan ......................................................... 9
2.5 unsur-unsur agama ............................................................... 13
1. Manusia ................................................................................. 13
2. Penghambaan ....................................................................... 13
3. Tuhan .................................................................................... 13
BAB III............................................................................................ 14
PENUTUP ....................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ......................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 15

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam
kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui
pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Selanjutnya H. Haidar Putra Daulay, mengemukakan bahwa
Pendidikan Islam pada dasarnya adalah pendidikan yang bertujuan untuk
membentuk pribadi Muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi
manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani.
Agama memiliki peraturan yang mutlak berlaku dengan segenap manusia
dan bangsa, dalam semua tempat dan waktu, yang dibuat oleh Sang Pencipta
alam semesta sehingga peraturan yang dibuatnya itu betul-betul adil, secara
terperinci, agama memiliki peranan yang bisa dilihat dari aspek keagamaan
(religius), kejiwaan (psikologis), kemasyarakatan (sosiologis), hakekat
kemanusiaan (human nature), dan asal-usulnya (anthropologies) dan moral
(ethics). Aspek religius agama menyadarkan manusia, siapa pencipta.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi dari agama?
2. Apa yang dimaksud dengan fungsi agama bagi kehidupan?
3. Apakah tujuan dari fungsi agama bagi kehidupan ?

1
4. Bagaimana meningkatkan keimanan seseorang?
5. Apakah unsur-unsur agama?

1.3 TUJUAN RUMUSAN MASALAH


1. Untuk mengetahui arti agama?
2. Untuk mengetahui fungsi agama bagi kehidupan
3. Untuk mengetahui tujuan fungsi agama bagi kehidupan
4. Untuk mengetahu unsur-unsur agama
5. Untuk mengetahui cara meningkatkan keimanan seseorang

1.4 MANFAAT
1. Dapat dijadikan untuk memperluas wawasan/ pengetahuan tentang fungsi
agama bagi kehidupan.
2. Sebagai dasar pedoman hidup seseorang yang berlandaskan moral dan
norma agama.
3. Untuk memperkuat keimanan seseorang

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian agama


Agama merupakan sistem yang mengatur kepercayaan serta peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan budaya, dan
pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan kehidupan. Kata
agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan iman dan sistem
kepercayaan. Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama (आगम) yang
berarti "Cara Hidup".Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti
"mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya
kepada Tuhan.

Pengertian agama lain:

1. KBBI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau sering disingkat dengan


KBBI, agama merupakan suatu sistem yang mampu mengatur tata keimanan dan
kepercayaan serta ibadah pada Tuhan Yang Maha Kuasa disertai dengan tata kaidah
yang berkaitan langsung dengan ciri pergaulan manusia dengan manusia lainnya
ataupun manusia dengan lingkungan sekitarnya.

2. Etimologi

Istilah agama merujuk dari bahasa Sanskreta yang bermakna suatu tradisi atau tidak
kacau karena berasal dari kata “a” dan “gama”. Agama juga dapat diartikan sebagai
sebuah kumpulan aturan yang dapat mengarahkan manusia dalam arah dan tujuan
tertentu yang baik dan benar. Manusia memiliki kemampuan yang sangat terbatas,
kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannya menjadikan keyakinan bahwa ada

3
sesuatu yang luar biasa di luar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari
sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam
sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-
ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha
Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige, dan lain-lain.

Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan
dengan cara menghambakan diri, yaitu menerima segala kepastian yang menimpa
diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan; dan menaati segenap ketetapan,
aturan, hukum, dan lain-lain yang diyakini berasal dari Tuhan.Dengan
demikian, agama adalah penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam
pengertian agama terdapat tiga unsur, yaitu manusia, penghambaan, dan Tuhan.
Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian
tersebut dapat disebut agama. Lebih luasnya lagi, agama juga bisa diartikan
sebagai jalan hidup, yakni bahwa seluruh aktivitas lahir dan batin pemeluknya
diatur oleh agama yang dianutnya. Bagaimana kita makan, bagaimana kita bergaul,
bagaimana kita beribadah, dan sebagainya ditentukan oleh aturan/tata cara agama.

Di Indonesia, istilah agama digunakan untuk menyebut enam agama yang diakui
resmi oleh negara, seperti Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budhisme,
dan Khonghuchu. Sedangkan semua sistem keyakinan yang tidak atau belum diakui
secara resmi disebut “religi”.

Agama sebagai seperangkat aturan dan peraturan yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya, mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan
mengatur hubungan manusia dengan lingkungannya. Secara khusus, agama
didefinisikan sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan
yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasi dan
memberi tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan diyakini sebagai yang gaib
dan suci.

4
Bagi para penganutnya, agama berisikan ajaran-ajaran mengenai kebenaran
tertinggi dan mutlak tentang eksistensi manusia dan petunjuk-petunjuk untuk hidup
selamat di dunia dan di akhirat.

Karena itu agama dapat menjadi bagian dan inti dari sistem-sistem nilai yang ada
dalam kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan, dan menjadi pendorong
serta pengontrol bagi tindakan-tindakan para anggota masyarakat tersebut untuk
tetap berjalan sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan ajaran-ajaran agamanya.

2.2 Definisi dari fungsi agama bagi kehidupan

Fungsi Agama bagi Kehidupan Manusia, Sebagai Pemberi Damai hingga Sosial
Kontrol. Agama pun menjadi suatu pedoman yang memuat norma-norma tertentu.
Norma-norma tersebut pada akhirnya menjadi acuan dalam bersikap dan
bertingkah laku agar sejalan dengan keyakinan agama yang dianutnya.
Agama dapat diartikan suatu bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang
bersifat adikodrati (supernatural). Keberadaan agama sudah ada sejak lama, dan
menjadi bagian dari sejarah umat manusia.
Agama memiliki ruang lingkup yang sangat luas dalam kehidupan, dan tidak hanya
sekedar memberi petunjuk untuk kehidupan di akhirat. Agama membawa nilai-nilai
kehidupan bagi manusia, sehingga memberikan pengaruh yang luar biasa dalam
kehidupan sehari-hari.

Dalam beberapa golongan masyarakat, agama juga menjadi kebutuhan dasar dari
kehidupan kelompok. Agama pun menjadi suatu pedoman yang memuat norma-
norma tertentu. Norma-norma tersebut pada akhirnya menjadi acuan dalam
bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan keyakinan agama yang dianutnya.
Dalam proses kehidupan, agama memiliki fungsi-fungsi penting yang berperan
dalam kehidupan seseorang. Dalam Jurnal Tarbiyah Al-Awlad yang berjudul
"Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan", menyebutkan fungsi agama yaitu:

5
1. Edukatif : Fungsi agama yang pertama adalah fungsi edukatif. Para
penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama mereka memberikan
ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis, berfungsi untuk
menyuruh dan melarang seseorang bertindak. Kedua unsur suruh dan
larangan ini mempunyai latar belakang untuk mengarahkan seseorang agar
para penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut
ajaran agama masing-masing

2. Penyelamat :Fungsi agama yang kedua yaitu fungsi penyelamat. Setiap


orang pasti menginginkan dirinya selamat di mana pun berada. Agama hadir
dengan membawa keselamatan tersebut. Keselamatan yang diberikan oleh
agama meliputi keselamatan di dua alam, yaitu di dunia dan akhirat. Tapi
untuk mendapatkan keselamatan tersebut, agama mengajarkan para
penganutnya melalui pengenalan kepada masalah sakral, berupa keimanan
kepada Tuhan.

3. Fungsi agama yang ketiga adalah sebagai pendamai. Dengan agama,


seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin
melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah yang ada pada
dirinya akan segera menjadi hilang dari batinnya, ketika seorang pelanggar
tersebut telah menebus dosanya dengan cara tobat, pensucian, ataupun
penebusan dosa.

4. Soaial kontrol : Fungsi agama yang keempat yaitu sebagai sosial kontrol.
Para penganut agama akan terikat batinnya pada ajaran agama yang
dipeluknya, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Oleh
penganutnya, ajaran agama tersebut dianggap sebagai pengawasan sosial
secara individu maupun kelompok.

6
2.3 Tujuan dari fungsi agama bagi kehidupan

Agama mempunyai peran penting dalam mengatur atau mengorganisasikan dan


mengarahkan kehidupan sosial. Agama mensosialisasikan individu dan melakukan
pengaturan baik terhadap individu maupun kelompok dengan berbagai cara.

Tujuan dari fungsi agama bagi kehidupan adalah untuk menjadikan hidup yang
terarah, ketenangan hidup, memiliki keyakinan terhadap Tuhan, menghindarkan
perilaku buruk, menambah ilmu dan memahami sifat/watak oranglain. Adanya
agama bertujuan untuk menjadikan tatanan kehidupan (aturan) berasal dari Tuhan,
di mana hal tersebut mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal
dan berusaha mencari kebahagiaan, baik di dunia ataupun di akhirat. Selain itu,
agama juga bertujuan untuk memberikan pengajaran pada penganutnya agar dapat
mengatur hidupnya sedemikian rupa guna memperoleh kebahagiaan untuk dirinya
sendiri ataupun untuk orang lain di sekitarnya

2.3 manfaat agama bagi kehidupan.

Agama adalah pedoman hidup dan menjadi tolok ukur yang mengatur tingkah laku
penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. Baik atau tidaknya tindakan seseorang
tergantung pada seberapa taat dan seberapa dalam penghayatan terhadap agama
yang diyakini. Agama berperan sangat penting dalam mengatur kehidupan manusia
dan mengarahkannya kepada kebaikan bersama.

Secara lebih terperinci, pentingnya peran agama dalam kehidupan manusia dapat
dipahami dalam poin-poin berikut: Pertama, agama menghidupkan nilai luhur
moralitas. Diturunkannya agama kepada manusia mempunyai agenda
menghidupkan moralitas dalam rangka mengatur kehidupan manusia.

7
Agama amat mendukung nilai luhur yang menyeru kepada prinsip kebaikan, seperti
keadilan, kejujuran, toleransi, dan tolong-menolong. Dalam proses kehidupan yang
dijalani manusia, agama sangat mendukung untuk tindakan kebaikan.
Artinya, agama tidak hanya memberikan nilai-nilai yang bersifat moralitas, namun
juga menjadikannya sebagai fondasi keyakinan. Agama mensyarakatkan moralitas
sebagai bagian iman secara keseluruhan. Tak ayal, moralitas yang
ditekankan agama bersifat mengikat kepada setiap penganutnya.

Kedua,agama memberi kekuatan dalam menanggung penderitaan hidup. Agama


menghidupkan kekuatan dalam diri manusia untuk mampu menghadapi pelbagai
penderitaan hidup dan berperan sebagai benteng kokoh yang melindunginya dari
serangan keputusasaan dan hilangnya harapan.

Berkat keimanan yang kuat dan keyakinan bahwa Allah pasti memberi pertolongan,
setiap masalah yang muncul dan setiap jalan buntu yang ditemui dalam
kehidupannya dapat dipecahkan dan diatasi. Alhasil, ia akan mampu menghindar
dari rongrongan keputusasaan dan kesia-siaan.

Jadi, selain peran iman sebagai kekuatan pendorong/motivasi, tetapi juga


merupakan faktor yang memungkinkan manusia sanggup menghadapi dan
menanggung cobaan hidup dengan penuh ketegaran dan menyelamatkannya dari
kepahitan akibat kegagalan dan kekecewaan yang alami.

agama ada di Indonesia bukan tanpa fungsi tertentu. beberapa fungsi dari eksistensi
agama di dunia ini adalah diantaranya :

1. Mampu memberikan pandangan dunia kepada manusia dan


berpengaruh pada kebudayaan manusia.
2. Mampu menjawab berbagai macam pertanyaan yang mungkin tidak
mampu dijawab oleh sesama manusia lain.
3. Mampu memberikan rasa kekitaan yang nantinya akan dipunyai dan
diyakini oleh sekumpulan manusia.

8
4. Mampu berperan dalam sebuah peranan sosial karena mengandung
garis kode etika bagi setiap penganutnya.
5. Mampu dijadikan sebagai sumber pedoman dalam berkehidupan.
6. Mampu dijadikan aturan dalam berhubungan antara manusia dengan
Tuhannya, antar sesama makhluk hidup, dan hubungan lainnya
dalam kehidupan.
7. Menentukan suatu tuntunan mengenai prinsip yang salah dan yang
benar.
8. Menjadikan pedoman untuk dapat mengungkap suatu kebersamaan.
9. Dijadikan pedoman dalam membentuk sebuah keyakinan dan
membentuk nilai nilai dalam kehidupan.
10. Mengungkapkan bentuk dari keindahan dan sebagai pedoman dalam
berekreasi atau hiburan, serta
11. Berfungsi untuk memberi suatu identitas pada umat manusia karena
telah menjadi bagian dari sebuah agama.

2.4 meningkatkan keimanan


Dalam hidup ini, iman seorang muslim ada kalanya naik, tetapi tak jarang
mengalami penurunan. Misalnya, ketika semangat beribadah seperti salat,
membaca Al-Qur'an, dan iktikaf sedang meningkat, maka itu artinya iman kita juga
sedang meningkat. Sebaliknya, jika kita malas dan merasa berat untuk beribadah,
bisa jadi karena iman kita sedang melemah.

Oleh sebab itu, kita harus senantiasa menjaga dan memperbaharui iman agar selalu
kuat. Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah ra, Nabi Muhammad saw bersabda,
"Perbaharui iman kalian!". Para sahabat menjawab, “Ya Rasulullah, bagaimana
cara kami memperbaharui iman kami?”. Rasulullah saw lantas bersabda,
“Perbanyaklah mengucap kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’.” (HR. Ahmad)

9
Dilansir dari NU Online, menurut Imam Al-Haddad dalam kitab Risalatul
Muawanah, terdapat tiga cara untuk mempertebal iman kita.

akikatnya, adalah sistem keyakinan dan prinsip-prinsip hukum serta petunjuk


perilaku manusia, yang didasarkan pada Alquran, Hadis dan Ijtihad ulama.

Berdasarkan hal ini, Islam, paling tidak, mempunyai empat fungsi.

 Pertama, Islam berfungsi sebagai tuntunan bagi manusia agar memiliki al-
akhlaq alkarimah (perangai yang mulia dan terpuji). Rasulullah Saw
bersabda: “Sesungguhnya saya diutus hanya untuk menyempurnakan
akhlaq mulia.” Al-akhlaq al-karimah harus kita lakukan, baik yang
berhubungan dengan Allah maupun yang berhubungan dengan sesama
manusia dan alam di sekeliling kita.

 Kedua, agama Islam itu berfungsi sebagai jalan untuk menggapai


kemaslahatan, ketenangan dan kedamaian serta keselamatan, baik di dunia
maupun di akhirat. Tak satupun ajaran dari Islam, baik perintah maupun
larangan, yang bertujuan untuk menciptakan kerusakan di muka bumi ini
atau kesengsaraan di akhirat nanti. Allah SWT berfirman: “Dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi ini setelah Allah memperbaikinya
…” (QS al-A’raf: 56).

 Ketiga, Islam mengandung ajaran-ajaran yang moderat, seimbang dan lurus,


atau al-din al-qayyim. Islam menyeimbangkan antara urusan dunia dan
akhirat. Allah berfirman: “Dan carilah pada apa-apa yang dianugerahkan
Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu
melupakan bahagiaanmu dalam (kenikmatan) dunia … (QS. al-Qashash:
77).

10
Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa suatu ketika sekumpulan orang
dari kalangan Sahabat Nabi berkunjung ke rumah-rumah istri Nabi
Muhammad Saw untuk bertanya tentang ibadah Nabi.
Setelah mendengar jawaban tentang hal ini, salah seorang dari mereka lalu
mengatakan: “Saya akan salat tahajjud sepanjang malam.” Yang lain
mengatakan: “Saya akan berpuasa setiap hari sepanjang tahun.” Yang lain
lagi mengatakan: “Saya akan menjauhi perempuan, tidak akan menikah, dan
akan menghabiskan hidup saya untuk beribadah.” Mendengar perkataan-
perkataan mereka itu, Nabi Muhammad Saw bersabda: “Kalian telah
mengatakan begini dan begitu. Ingatlah, demi Allah, sesungguhnya saya
adalah orang paling takut kepada Allah dan orang yang paling bertakwa
kepada-Nya, tetapi saya berpuasa dan berbuka, saya salat malam tetapi juga
tidur, dan saya menikahi wanita. Barang siapa yang tidak suka dengan
sunnahku, maka dia bukan golonganku.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Artinya, Islam tidak mengajarkan sikap ekstrem dalam bentuk dan dalam
bidang apapun. Seandainya ada pandangan keagamaan yang mengarahkan
untuk bersikap ekstrem dan radikal, baik dalam hal ritual keagamaan,
ekonomi, politik dan lain sebagainya, maka kita harus mewaspadainya. Kita
tidak perlu mengikutinya.

 Keempat, agama mestinya berfungsi sebagai pemersatu umat yang berbeda-


beda, baik dari segi keagamaan, suku dan adat istiadat. karena agama
mengajarkan bagaimana berperilaku dan bersikap secara baik terhadap
orang-orang yang berbeda-beda itu. Pemersatuan umat yang beragam ini
telah dipraktikkan Nabi setelah memasuki Kota Madinah tahun 622 H
dengan membuat Piagam Madinah yang mempersatukan umat Islam secara
internal dan antara umat Islam dan umat-umat lain yang ada di sana,
khususnya Yahudi dan Nasrani.

11
Atas dasar hal tersebut, apabila ada pandangan, sikap dan prilaku seseorang
yang cenderung memecahbelah umat, bahkan menimbulkan konflik
horisontal, kita harus bersikap waspada, tidak perlu kita ikuti. Karena agama
tidak mengajarkan hal itu

Adapun cara meningkatkan keimanan seseorang:

1. Membaca, mendengar, serta memahami Al-Qur'an dan hadis


Dari Al-Qur'an dan hadis, seorang muslim bisa memperoleh pelajaran
tentang berbagai hal mulai dari janji Allah, ancaman dari Allah, sampai
kisah umat terdahulu yang bisa kita ambil hikmahnya.
2. Memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah lewat alam
Kita bisa memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah lewat segala sesuatu
yang ada di langit dan di bumi. Keindahan gemerlap bintang di langit
misalnya, tentu hanya Zat yang Maha Pencipta (Allah) yang mampu
menciptakan keindahan tersebut.
Allah berfirman, “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan
segala yang ada diantara keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia
bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak memiliki seorang penolong
dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak
memperhatikannya?” (QS. Al-Sajdah: 4)
3. Selalu beramal saleh
Seperti yang sudah dijelaskan di awal tulisan ini, jika kita ingin
mempertebal iman, maka kita harus selalu beramal saleh dan menjauhi
kemaksiatan. Amal saleh untuk mempertebal iman. tidak hanya soal ibadah
mahdah saja, tetapi hal sederhana seperti menjaga kebersihan juga dapat
mempertebal iman. Wallahu a'lam

12
2.5 unsur-unsur agama

Untuk memudahkan kita memahami arti agama, maka kita perlu mengetahui unsur-
unsur pokok yang terkandung dalam agama itu sendiri. Berikut ini adalah tiga unsur
pokok agama:

1. Manusia
Manusia merupakan mahluk yang memiliki akal budi, dapat berpikir dan berusaha
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dalam hal ini, manusia adalah umat atau penganut suatu agama yang berpikir dan
percaya bahwa ada sesuatu di luar dirinya yang memiliki kuasa dan kekuatan yang
tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam.

2. Penghambaan
Dalam konteks agama, penghambaan bukan berarti perbudakan. Tapi lebih kepada
adanya kebutuhan manusia akan kedudukannya dihadapan sang
penciptanya. Dalam hal ini, penghambaan manusia kepada Tuhan akan melibatkan
banyak hal, seperti; simbol-simbol agama, praktik agama, serta pengalaman
keagamaan manusia itu sendiri.

3. Tuhan
Pada dasarnya tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan,
sehingga ada banyak konsep ketuhanan, seperti teisme, deisme, panteisme, dan
lain-lain. Namun, secara umum Tuhan dipahami sebagai Roh Mahakuasa dan asas
dari suatu kepercayaan. Dalam ajaran teisme, Tuhan adalah pencipta sekaligus
pengatur segala kejadian di alam semesta (Wikipedia).

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Agama adalah pedoman hidup dan menjadi tolok ukur yang mengatur tingkah laku
penganutnya dalam kehidupan sehari-hari. Baik atau tidaknya tindakan seseorang
tergantung pada seberapa taat dan seberapa dalam penghayatan terhadap agama
yang diyakini. Agama mempunyai peranan
penting dalam mengatur/mengorganisasikan dan
mengarahkan kehidupan sosial. Tujuan dari fungsi agama bagi kehidupan adalah
untuk menjadikan hidup yang terarah, ketenangan hidup, memiliki keyakinan
terhadap Tuhan, menghindarkan perilaku buruk, menambah ilmu dan memahami
sifat/watak oranglain. Jadi, selain peran iman sebagai kekuatan
pendorong/motivasi, tetapi juga merupakan faktor yang memungkinkan manusia
sanggup menghadapi dan menanggung cobaan hidup dengan penuh ketegaran dan
menyelamatkannya dari kepahitan akibat kegagalan dan kekecewaan yang alami.
Adapun unsur-unsur agama yaitu : Tuhan, manusia dan penghambat.
Cara meningkatkan keimanan seseorang adalah

 Membaca, mendengar, serta memahami Al-Qur'an dan hadis.

 Memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah lewat alam.

 Selalu beramal saleh.

14
3.2 Saran
Melalui makalah ini kami menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai disini
saja untuk menggenali ilmu pendidikan agama yang pastinya agama sangatlah
penting bagi kehidupan terutama untuk meningkatkan atau mempertebal keimanan
seseorang pada tuhannya. Namun dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh sebab itu untuk kritik dan saranya, dengan tujuan perbaikan
makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://akurat.co/3-cara-mempertebal-iman-yang-harus-dilakukan-seorang-
muslim
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Agama#:~:text=Dalam%20pengertian%20agam
a%20terdapat%20tiga,manusia%2C%20penghambaan%2C%20dan%20Tuha
n.
3. https://www.merdeka.com/jabar/fungsi-agama-bagi-kehidupan-manusia-
sebagai-pemberi-damai-hingga-sosial-kontrol-kln.html
4. https://palembang.tribunnews.com/2016/06/16/peranan-agama-dalam-
kehidupan-
manusia#:~:text=Agama%20berperan%20sangat%20penting%20dalam,dan
%20mengarahkannya%20kepada%20kebaikan%20bersama.&text=Artinya%
2C%20agama%20tidak%20hanya%20memberikan,sebagai%20bagian%20im
an%20secara%20keseluruhan.

15

Anda mungkin juga menyukai