Nama Kelompok : 5
Kaspul Hidayat
Armansah
Muhamad Faizan Rizki
Rendy Ferdian
Nurul Husnu Kholiqi
Fitria Resti Yani
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. Atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul
“Konsep Agama dan Toleransi Beragama” guna memenuhi tugas dari Mata Kuliah Studi
Pengantar Studi
Islam yang diampu oleh ibu Nuraini, S.HI., M.Pd.I
Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membatu
penulisan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Demikian pula, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Besar
harapan penulis agar para pembaca berkenan memberi kritik dan saran. Semoga dengan
makalah ini teman-teman dapat mempelajarinya dengan baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis
Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4
A. Latar Belakang………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….5
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 6
A. Agama ...................................................................................................... 6
B. Urgensi Agama ........................................................................................ 9
C. Kerukunan dan Toleransi Beragama ...................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 17
A. Kesimpulan ............................................................................................ 17
B. Saran....................................................................................................... 17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Agama
1
http://www.definisi-pengertian.com/2016/02/pengertian-agama-definisi-menurut-ahli.html
tanggal 18 april 2021,pukul 15.00
6
4. Menurut prof Dr.m. Drikarya definisi Agama adalah kenyakinan adanya
suatu kekuatan supranatural yang mengatur danmenciptakan alam dan
isinya.
5. Menurut H. Moenawar Chalil definisi Agama adalah perlibatan yang
merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas pengakuannya.
6. Tajdab, menyatakan bahwa agama berasala dari kata a, berate tidak dan
gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya tidak kacau, tidak
kocar-kacir, dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan suatu
kepercayaan yang mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak kacau
serta mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia. Jadi,
agama adalah jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia dalam
kehidupannya di dunia ini supaya lebih teratur dan mendatangkan
kesejahteraan dan keselamatan.
7. Menurut A.M. saefuddin, menyatakan bahwa agama merupakan kebutuhan
manusia yang paling esensial yang besifat universal. Karena itu, agama
merupakan kesadaran spiritual yang di dalamnya ada satu kenyataan di luar
kenyataan yang namfak ini, yaitu bahwa manusia selalu mengharap belas
kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara ontologis
tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang mengingkari agama
(komunis) sekalipun.2
2
http://www.definisi-pengertian.com/2016/02/pengertian-agama-definisi-menurutahli.html
tanggal 18 april 2021,pukul 15.00
7
Berdasarkan cara beragamanya:
1. Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara
beragama nenek moyang, leluhur, atau orang-orang dari angkatan
sebelumnya. Pemeluk cara agama tradisional pada umumnya kuat dalam
beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan,
dan tidak berminat bertukar agama.
2. Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di
lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara
beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada
umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya
jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara
beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau
masyarakat yang lain agamanya.
3. Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya.
Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran
agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa
berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan
orang tidak beragama sekalipun.
4. Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan
hati (perasaan) di bawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami
dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran
(dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap
ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa
oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka
mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu
semua.3
Unsur-Unsur Agama
3
http://www.definisi-pengertian.com/2016/02/pengertian-agama-definisi-menurut-ahli.html
tanggal 18 april 2021,pukul 15.00
8
tuntas mengenai realitas agama dalam kehidupan manusia. Untuk
memudahkan kita memahami arti agama, maka kita perlu mengetahui unsur-
unsur pokok yang terkandung dalam agama itu sendiri. Berikut ini adalah tiga
unsur pokok agama:
1. Manusia, merupakan mahluk yang memiliki akal budi, dapat
berpikir dan berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini,
manusia adalah umat atau penganut suatu agama yang berpikir dan percaya
bahwa ada sesuatu di luar dirinya yang memiliki kuasa dan kekuatan yang
tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam.
B. Urgensi Agama
4
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-agama.html, pada tanggal 18 april
2021,pukul 15.00
9
keturunan, karena konversi dan karena kebutuhan.Nah sekarang bagaimana ke
enam elemen sebagai komplementer mengerucut menjadi suatu kebutuhan.
Untuk memahami tingkat urgensi agama bagi manusia kiranya perlu
diketahuai lebih dulu eksistensi manusia dan kebutuhan-kebutuhannya di satu
pihak, dan kemudian dikaitkan dengan peran yang bisa difungsikan oleh agama
terhadap pemenuhan kebutuhan itu pada pihak lain. Berpijak dari hal ini kiranya
dapatlah dikemukakan sejumlah pertanyaan:
Di samping keterangan di atas, disampaikan pula penjelasan lain mengenai
urgensi atau pentingnya agama bagi umat manusia. Penjelasan ini menyebutkan
secara lebih terinci mengenai urgensi agama bagi manusia. Adapun pentingnya
agama bagi manusia karena ada berbagai alasan berikut ini: (1) Agama merupakan
sumber moral; (2) agama merupakan petunjuk kebenaran; (3) Agama adalah
merupakan sumber informasi mengenai masalah metafisika (gaib); dan (4) Agama
memberikan bimbingan rohani kepada manusia, baik saat suka maupun duka.5
5
http://nurkudri.lecture.ub.ac.id/2012/04/urgensiagama/#:~:text=Urgensi%20Aga
ma%2
0bagi%20kehidupan%20manusia%20adalah%20sangat%20strategis,kehidupan%2
0di%2
0era%20global%20yang%20serba%20tidak%20pasti.danhttp://repository.iainkedi
ri.ac.id /19/4/BAB%20II.pdf pada tanggal 19 april 2021,pukul 16.30
10
4. Mencegah adanya dominasi yang salah dari pemeluk agama mayoritas
Indonesia merupakan negara kepulauan yang majemuk. Masyarakat
Indonesia terdiri dari berbagai agama, suku, ras, golongan. Perbedaan agama di
Indonesia merupakan salah satu faktor yang rentan menimbulkan terjadinya
konflik.
Sudah ada banyak sekali konflik terjadi yang mengatasnamakan agama.
Untuk itu, demi menjaga hubungan dan kerukunan umat beragama di Indonesia,
dibentuklah suatu konsep yang disebut dengan nama tri kerukunan umat beragama.
Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang dikembangkan oleh
pemerintah Indonesia dengan tujuan terciptanya kehidupan masyarakat Indonesia
yang damai dan rukun antar umat beragama. Sesuai namanya, tri kerukunan umat
beragama adalah konsep yang berisi tiga pokok dalam kerukunan umat beragam.
Berikut adalah isi tri kerukunan umat beragama:
11
4. Menciptakan suasana beragama yang kondusif sehingga bisa lebih
mendalami dan mengayati ajaran dan amalan dari agama masingmasing
6
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/ pada tanggal 19 april
2021,pukul 16.30
12
1. Pembina formal, termasuk juga aparatur pemerintah memiliki peran yang
penting dalam membina masyarakat agar bisa mewujudkan kerukunan
hidup umat beragama
2. Pembina non formal seperti tokoh agama dan masyarakat juga memiliki
peran yang penting dalam membina masyarakat agar bisa mewujudkan
kerukunan hidup umat beragama
11. Tidak ikut campur dalam urusan akidah atau ibadah agama lain
13
b. Menjalankan aturan dan ajaran agama dengan baik dan benar
c. Menghormati seluruh pemuka agama
d. Menjaga silaturahmi atau hubungan baik dengan sesama pemeluk agama
e. Saling mengingatkan dengan orang lain untuk beribadah dan menuruti
ajaran agama
7
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/ pada tanggal 19 april
2021,pukul 16.30
14
Kerukunan antar umat beragama juga merupakan salah satu anjuran yang
terdapat dalam ajaran agama Islam. Dalam ajaran agama Islam, setiap orang
memiliki kedudukan yang sama dalam kehidupan bermasyarakat meskipun
memeluk agama yang berbeda.
Ajaran Islam sesungguhnya sangat menghargai terhadap adanya perbedaan
agama dalam masyarakat dan menyerukan adanya kerukunan antar umat beragama.
Namun, sikap toleransi beragama ini tidak berkaitan dengan inti dari ajaran agama.
Hal ini bisa dilihat dari sejarah yang pernah terjadi antara Nabi Muhammad
SAW dengan salah seorang pemuka kaum Quraisy. Nabi Muhammad SAW suatu
hari pernah dibujuk secara halus oleh para pemuka kaum Quraisy agar kaum
Muslim menyembah Tuhan para Quraisy dalam sehari. Begitu pula sebaliknya,
seluruh kaum Quraisy akan menyembah Allah SWT seperti umat Islam dalam
sehari.
Saat itulah Allah SWT menurunkan wahyu berupa surat Al Kafirun. Nabi
Muhammad SAW lalu membacakan isi surat tersebut di hadapan para pemuka
kaum Quraisy. Berikut adalah terjemahan dari isi surat Al Kafirun yang dibacakan
oleh Nabi Muhammad SAW:
“Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
(2) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah
menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku”. (6).5
Dari arti surat Al Kafirun tersebut, bisa dilihat secara jelas mengenai apa arti
dari toleransi antar umat beragama yang dimaksud dalam agama Islam. Dalam
agama Islam, toleransi beragama berarti bahwa kita memberikan kebebasan bagi
orang lain untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama masing-masing
tanpa adanya paksaan dan gangguan. Toleransi di sini bukan berarti bahwa kita atau
orang lain harus turut melakukan ibadah yang sama dengan pemeluk agama lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, setiap orang memiliki
keyakinan dan kepercayaannya masing-masing. Karena itulah agar tetap damai,
kerukunan umat beragama di Indonesia menjadi aspek yang sangat penting.
5
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/ pada tanggal 19 april
2021,pukul 16.30
15
Sikap toleransi beragama penting untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari
agar bisa terwujud kehidupan masyarakat yang damai dan aman. Arti dari toleransi
beragama sendiri bukan berarti toleransi mengenai masalah-masalah keagamaan.
Toleransi beragama di sini artinya adalah menoleransi umat beragama dalam hal
perwujudan sikap, pergaulan, dan masalah-masalah kemasyarakatan yang umum. 6
6
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/ pada tanggal 19 april
2021,pukul 16.30
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan/kepercayaan dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha kuasa serta kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia
lainnya.
Urgensi Agama bagi kehidupan manusia adalah sangat strategis untuk mengakses
kebahagiaan dunia dan akhirat. Mengapa penting karena agama berfungsi sebagai kontrol , rambu-
rambu, pegangan dan petunjuk dalam menghadapi kehidupan di era global yang serba tidak pasti.
Kerukunan umat beragama dapat diartikan sebagai hubungan yang dilandasi dengan saling
toleransi, menghormati, dan menghargai antara sesama umat beragama. Toleransi beragama
berarti bahwa kita memberikan kebebasan bagi orang lain untuk menjalankan ibadahnya sesuai
dengan agama masing-masing tanpa adanya paksaan dan gangguan.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu penulis mengharapkan kritikan
yang membangun dari pihak pembaca agar makalah ini lebih baik. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.definisi-pengertian.com/2016/02/pengertian-agama-definisimenurut-ahli.html
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-agama.html
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/
http://repository.iainkediri.ac.id/19/4/BAB%20II.pdf
http://nurkudri.lecture.ub.ac.id/2012/04/urgensi-
agama/#:~:text=Urgensi%20Agama%20bagi%20kehidupan%20manu
sia%20adalah%20sangat%20strategis,kehidupan%20di%20era%20gl
obal%20yang%20serba%20tidak%20pasti.
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-
umatberagama/#:~:text=Pengertian%20Kerukunan%20Umat%20Beragam
a.%20Kerukunan%20umat%20beragama%20dapat,bekerjasama%20
mewujudkan%20kehidupan%20bermasyarakat%20dan%20bernegara %20yang%20damai.
18