Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEF AGAMA DAN TOLERANSI BERAGAMA

Dosen Pembimbing : Nur’aini S.HI.,M,Pd.I

Nama Kelompok : 5
Kaspul Hidayat
Armansah
Muhamad Faizan Rizki
Rendy Ferdian
Nurul Husnu Kholiqi
Fitria Resti Yani

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NUSANTARA BATANG HARI
TAHUN 2022
PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa. Atas
berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul
“Konsep Agama dan Toleransi Beragama” guna memenuhi tugas dari Mata Kuliah Studi
Pengantar Studi
Islam yang diampu oleh ibu Nuraini, S.HI., M.Pd.I

Makalah ini tidak akan selesai tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut membatu
penulisan makalah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Demikian pula, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Besar
harapan penulis agar para pembaca berkenan memberi kritik dan saran. Semoga dengan
makalah ini teman-teman dapat mempelajarinya dengan baik.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Muara Bulian, 17-10-2022

Penulis

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ........................................................................................... ii

Daftar Isi...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 4

A. Latar Belakang………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….5
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 6

A. Agama ...................................................................................................... 6
B. Urgensi Agama ........................................................................................ 9
C. Kerukunan dan Toleransi Beragama ...................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 17

A. Kesimpulan ............................................................................................ 17
B. Saran....................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tuhan menciptakan manusia menjadi bersuku-suku dan berbangsabangsa


sesungguhnya agar diantara kita saling mengenal, saling memahami dan saling
menghormati dalam menjalani kehidupan artinya kita harus menyadari bahwa kita ternyata
memiliki perbedaan antara yang lain.Salah satu perbedaan dalam kehidupan manusia yang
sangat menonjol adalah perbedaan keyakinan atau agama.Dalam masalah agama, kita tidak
bisa memaksakan seorang untuk menganut agama tertentu atau meninggalkan agama
tertentu.Agama menyangkut keyakinan seorang dan merupakan salah satu hak asasi
manusia yang paling hakiki.
Dalam konteks kehidupan yang begitu majemuk mengedepankan sikap toleransi,
menghormati, dan bersedia menerima perbedaan yang ada disekitar lingkungan hidupnya
hal ini sangat penting dilakukan, sebab sikap ini adalah modal utama untuk meraih
kehidupan yang penuh kedamaian dan kerukunan.
Toleransi antar umat beragama adalah cara agar kebebasan beragama dapat
terlindungi dengan baik. Kerukunan umat beragama merupakan sikap mental umat
beragama dalam rangka mewujudkan kehidupan yang serasi dengan tidak membedakan
pangkat, kedudukan sosial, dan tingkat kekayaan.Kerukunan umat beragama dimaksudkan
agar terbina dan terpelihara hubungan baik pergaulan antara warga baik yang seagama,
berlainan agama, maupun dengan pemerintah

4
B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Agama ?

2. Jelaskan apa itu Urgensi Agama ?

3. Jelaskan bagaimana Kerukunan dan Toleransi Beragama ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu Agama.

2. Untuk mengetahui apa itu Urgensi Agama.

3. Untukmengetahui bagaimana Kerukunan dan Toleransi Beragama.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Agama

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan/kepercayaan dan


peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia lainnya.
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan,
definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat
suci, dan kitab suci. Praktek agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan
atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi,
jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat
layanan atau aspek lain dari budaya manusia.
Berikut ini beberapa Pengertian maupun definisi tentang Agama yang telah
dikemukakan oleh para ahli :
1. Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang
terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan
dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin
berusaha untuk terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas
beribadah, mencapai rohani yang sempurna kesuciannya.
2. Agama Menurut Anthony F.C. Wallace: Agama sebagai seperangkat
upacara yang diberi rasionalisasi lewat mitos dan menggerakkan kekuatan
supernatural dengan maksud untuk mencapai terjadinya perubahan keadaan
pada manusia dan semesta.1

3. Agama Menurut Luckmann: Agama adalah kemampuan organisme


manusia untuk mengangkat alam biologisnya melalui pembentukan alam-
alam makna yang objektig, memiliki daya ikat moral dan serba meliputi.

1
http://www.definisi-pengertian.com/2016/02/pengertian-agama-definisi-menurut-ahli.html
tanggal 18 april 2021,pukul 15.00
6
4. Menurut prof Dr.m. Drikarya definisi Agama adalah kenyakinan adanya
suatu kekuatan supranatural yang mengatur danmenciptakan alam dan
isinya.
5. Menurut H. Moenawar Chalil definisi Agama adalah perlibatan yang
merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas pengakuannya.

6. Tajdab, menyatakan bahwa agama berasala dari kata a, berate tidak dan
gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya tidak kacau, tidak
kocar-kacir, dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan suatu
kepercayaan yang mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak kacau
serta mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia. Jadi,
agama adalah jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia dalam
kehidupannya di dunia ini supaya lebih teratur dan mendatangkan
kesejahteraan dan keselamatan.
7. Menurut A.M. saefuddin, menyatakan bahwa agama merupakan kebutuhan
manusia yang paling esensial yang besifat universal. Karena itu, agama
merupakan kesadaran spiritual yang di dalamnya ada satu kenyataan di luar
kenyataan yang namfak ini, yaitu bahwa manusia selalu mengharap belas
kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara ontologis
tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang mengingkari agama
(komunis) sekalipun.2

2
http://www.definisi-pengertian.com/2016/02/pengertian-agama-definisi-menurutahli.html
tanggal 18 april 2021,pukul 15.00
7
Berdasarkan cara beragamanya:
1. Tradisional, yaitu cara beragama berdasar tradisi. Cara ini mengikuti cara
beragama nenek moyang, leluhur, atau orang-orang dari angkatan
sebelumnya. Pemeluk cara agama tradisional pada umumnya kuat dalam
beragama, sulit menerima hal-hal keagamaan yang baru atau pembaharuan,
dan tidak berminat bertukar agama.
2. Formal, yaitu cara beragama berdasarkan formalitas yang berlaku di
lingkungannya atau masyarakatnya. Cara ini biasanya mengikuti cara
beragamanya orang yang berkedudukan tinggi atau punya pengaruh. Pada
umumnya tidak kuat dalam beragama. Mudah mengubah cara beragamanya
jika berpindah lingkungan atau masyarakat yang berbeda dengan cara
beragamnya. Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau
masyarakat yang lain agamanya.
3. Rasional, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan rasio sebisanya.
Untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan menghayati ajaran
agamanya dengan pengetahuan, ilmu dan pengamalannya. Mereka bisa
berasal dari orang yang beragama secara tradisional atau formal, bahkan
orang tidak beragama sekalipun.
4. Metode Pendahulu, yaitu cara beragama berdasarkan penggunaan akal dan
hati (perasaan) di bawah wahyu. Untuk itu mereka selalu berusaha memahami
dan menghayati ajaran agamanya dengan ilmu, pengamalan dan penyebaran
(dakwah). Mereka selalu mencari ilmu dulu kepada orang yang dianggap
ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang dibawa
oleh utusan dari Sesembahannya semisal Nabi atau Rasul sebelum mereka
mengamalkan, mendakwahkan dan bersabar (berpegang teguh) dengan itu
semua.3
Unsur-Unsur Agama

Menjelaskan definisi agama merupakan sesuatu yang sangat kompleks.


Penjelasan yang dikemukakan oleh para ahli tidak dapat menjawab secara

3
http://www.definisi-pengertian.com/2016/02/pengertian-agama-definisi-menurut-ahli.html
tanggal 18 april 2021,pukul 15.00

8
tuntas mengenai realitas agama dalam kehidupan manusia. Untuk
memudahkan kita memahami arti agama, maka kita perlu mengetahui unsur-
unsur pokok yang terkandung dalam agama itu sendiri. Berikut ini adalah tiga
unsur pokok agama:
1. Manusia, merupakan mahluk yang memiliki akal budi, dapat
berpikir dan berusaha dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini,
manusia adalah umat atau penganut suatu agama yang berpikir dan percaya
bahwa ada sesuatu di luar dirinya yang memiliki kuasa dan kekuatan yang
tidak bisa dijelaskan dengan hukum alam.

2. Penghambaan, Dalam konteks agama, penghambaan bukan berarti


perbudakan. Tapi lebih kepada adanya kebutuhan manusia akan
kedudukannya dihadapan sang penciptanya. Dalam hal ini, penghambaan
manusia kepada Tuhan akan melibatkan banyak hal, seperti; simbol-simbol
agama, praktik agama, serta pengalaman keagamaan manusia itu sendiri.

3. Tuhan, Pada dasarnya tidak ada kesepakatan bersama mengenai


konsep ketuhanan, sehingga ada banyak konsep ketuhanan, seperti teisme,
deisme, panteisme, dan lain-lain. Namun, secara umum Tuhan dipahami
sebagai Roh Mahakuasa dan asas dari suatu kepercayaan. Dalam ajaran
teisme, Tuhan adalah pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam
semesta.4

B. Urgensi Agama

Urgensi Agama bagi kehidupan manusia adalah sangat strategis untuk


mengakses kebahagiaan dunia dan akhirat. Mengapa penting karena agama
berfungsi sebagai kontrol , rambu-rambu, pegangan dan petunjuk dalam
menghadapi kehidupan di era global yang serba tidak pasti. Oleh sebab itu mengapa
manusia harus beragama yakni disamping karena fitrah, identitas, kewajiban,

4
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-agama.html, pada tanggal 18 april
2021,pukul 15.00

9
keturunan, karena konversi dan karena kebutuhan.Nah sekarang bagaimana ke
enam elemen sebagai komplementer mengerucut menjadi suatu kebutuhan.
Untuk memahami tingkat urgensi agama bagi manusia kiranya perlu
diketahuai lebih dulu eksistensi manusia dan kebutuhan-kebutuhannya di satu
pihak, dan kemudian dikaitkan dengan peran yang bisa difungsikan oleh agama
terhadap pemenuhan kebutuhan itu pada pihak lain. Berpijak dari hal ini kiranya
dapatlah dikemukakan sejumlah pertanyaan:
Di samping keterangan di atas, disampaikan pula penjelasan lain mengenai
urgensi atau pentingnya agama bagi umat manusia. Penjelasan ini menyebutkan
secara lebih terinci mengenai urgensi agama bagi manusia. Adapun pentingnya
agama bagi manusia karena ada berbagai alasan berikut ini: (1) Agama merupakan
sumber moral; (2) agama merupakan petunjuk kebenaran; (3) Agama adalah
merupakan sumber informasi mengenai masalah metafisika (gaib); dan (4) Agama
memberikan bimbingan rohani kepada manusia, baik saat suka maupun duka.5

5
http://nurkudri.lecture.ub.ac.id/2012/04/urgensiagama/#:~:text=Urgensi%20Aga
ma%2
0bagi%20kehidupan%20manusia%20adalah%20sangat%20strategis,kehidupan%2
0di%2
0era%20global%20yang%20serba%20tidak%20pasti.danhttp://repository.iainkedi
ri.ac.id /19/4/BAB%20II.pdf pada tanggal 19 april 2021,pukul 16.30

C. Kerukunan dan Toleransi Beragama

Kerukunan umat beragama dapat diartikan sebagai hubungan yang dilandasi


dengan saling toleransi, menghormati, dan menghargai antara sesama umat
beragama. Tujuanya untuk bisa saling menghargai adanya kesetaraan pengamalan
agamanya dan bekerjasama mewujudkan kehidupan bermasyarakat dan bernegara
yang damai.
Kerukunan umat beragama merupakan hal yang sangat penting dimana ada banyak
sekali manfaat yang bisa didapat. Diantaranya:

1. Mencegah timbulnya konflik yang mengatasnamakan agama


2. Adanya perasaan damai dan aman dalam beribadah
3. Meningkatnya toleransi beragama di Indonesia

10
4. Mencegah adanya dominasi yang salah dari pemeluk agama mayoritas
Indonesia merupakan negara kepulauan yang majemuk. Masyarakat
Indonesia terdiri dari berbagai agama, suku, ras, golongan. Perbedaan agama di
Indonesia merupakan salah satu faktor yang rentan menimbulkan terjadinya
konflik.
Sudah ada banyak sekali konflik terjadi yang mengatasnamakan agama.
Untuk itu, demi menjaga hubungan dan kerukunan umat beragama di Indonesia,
dibentuklah suatu konsep yang disebut dengan nama tri kerukunan umat beragama.
Tri kerukunan umat beragama merupakan konsep yang dikembangkan oleh
pemerintah Indonesia dengan tujuan terciptanya kehidupan masyarakat Indonesia
yang damai dan rukun antar umat beragama. Sesuai namanya, tri kerukunan umat
beragama adalah konsep yang berisi tiga pokok dalam kerukunan umat beragam.
Berikut adalah isi tri kerukunan umat beragama:

1. Kerukunan antar sesama umat beragama. Meskipun menganut agama


yang sama, adanya kerukunan antar sesama umat
beragama penting agar tidak muncul konflik
2. Kerukunan antar umat beragama. Kerukunan antar umat beragama
merupakan hal yang paling penting untuk mencegah adanya konflik yang
terjadi akibat perbedaan keyakinan
3. Kerukunan antar umat beragama dan pemerintah. Pemerintah
memegang peran yang penting dalam menjaga kedamaian negara. Untuk
itulah kerukunan antar umat beragama dan pemerintah juga harus dijaga

a. Cara Membangun Kerukunan Umat Beragama

1. Membangun kerukunan internal umat beragama yang kokoh.

2. Membangun kerukunan antar umat beragama serta kerukunan antar umat


beragama dengan pemerintah yang kokoh

3. Turut berperan dalam membangun harmoni dan persatuan nasional dalam


kehidupan sosial di Indonesia sebagai upaya untuk mewujudkan hubungan
kerukunan umat beragama

11
4. Menciptakan suasana beragama yang kondusif sehingga bisa lebih
mendalami dan mengayati ajaran dan amalan dari agama masingmasing

5. Memahami pentingnya nilai-nilai kemanusiaan agar bisa dijadikan pedoman


untuk melaksanakan prinsip-prinsip interaksi sosial dan politik

6. Menunjukkan adanya sifat keteladanan dalam berinteraksi dengan umat


beragama.6

6
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/ pada tanggal 19 april
2021,pukul 16.30

7. Mendalami nilai dan ajaran agama yang bisa diimplementasikan di


kehidupan sehari-hari yang berperikemanusiaan dan mengarahkan kita
kepada nilai-nilai Ketuhanan
8. Mengutamakan cinta dan kasih dalam kehidupan beragama
9. Menghilangkan rasa saling curiga terhadap umat pemeluk agama lainnya
10. Menghargai perbedaan yang ada serta menyadari perbedaan adalah realita
masyarakat yang bisa memperindah kehidupan bermasyarakat
11. Mampu menyaring informasi sehingga tidak terjebak dalam pengaruh
berita palsu
12. Menahan diri agar tidak terpancing emosi dan terjebak dalam perdebatan
yang sia-sia
13. Menghargai pendapat dan kepercayaan orang lain
14. Memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk menjadi lebih produktif
15. Mendalami dan mengimplementasikan ajaran agama masingmasing tanpa
terburu-buru.

b. Strategi Memantapkan Kerukunan Hidup Umat Beragama

Untuk bisa memantapkan kerukunan hidup umat beragama, berikut adalah


beberapa strategi yang bisa digunakan:

12
1. Pembina formal, termasuk juga aparatur pemerintah memiliki peran yang
penting dalam membina masyarakat agar bisa mewujudkan kerukunan
hidup umat beragama

2. Pembina non formal seperti tokoh agama dan masyarakat juga memiliki
peran yang penting dalam membina masyarakat agar bisa mewujudkan
kerukunan hidup umat beragama

3. Perlu adanya upaya peningkatan pemahaman, sikap, dan kesiapan mental


umat beragama di Indonesia untuk bisa menerima perbedaan dalam
masyarakat

4. Perlu adanya upaya meningkatkan tingkat kedewasaan berpikir masyarakat


agar bisa melulu menjurus ke arah sikap yang primordial

5. Adanya peraturan yang secara resmi mengatur mengenai kerukunan


kehidupan umat beragama

6. Melakukan sosialisasi mengenai peraturan dan konsep kerukunan hidup


umat beragama agar bisa dipahami oleh seluru masyarakat agar tidak ada
kesalahpahaman mengenai perbedaan yang ada

7. Memanfaatkan musyawarah untuk pengambilan keputusan dan


menjembatani kerukunan umat beragama di Indonesia

8. Memanfaatkan institusi keagamaan untuk mempercepat penyelesaian


konflik yang terjadi antar umat beragama

9. Membimbing seluruh umat beragama agar bisa meningkatkan keimanan dan


ketakwaan terhadap Tuhan

10. Menyediakan kemudahan dalam beribadah untuk setiap penganut agama

11. Tidak ikut campur dalam urusan akidah atau ibadah agama lain

c. Contoh Perilaku Kerukunan Umat Beragama

Sesuai dengan konsep tri kerukunan umat beragama, contoh perilaku


kerukunan umat beragama bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu kerukunan antar
sesama umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antar umat
beragama dan pemerintah:
1. Contoh perilaku kerukunan antar sesama umat beragama antara lain:

a. Mengadakan kegiatan ibadah bersama

13
b. Menjalankan aturan dan ajaran agama dengan baik dan benar
c. Menghormati seluruh pemuka agama
d. Menjaga silaturahmi atau hubungan baik dengan sesama pemeluk agama
e. Saling mengingatkan dengan orang lain untuk beribadah dan menuruti
ajaran agama

2. Contoh perilaku kerkunan antar umat beragama antara lain:


a. Menghargai dan juga menghormati seseorang tanpa memandang apa agama
yang dianut orang tersebut
b. Tidak mendiskriminasi orang lain yang memiliki kepercayaan berbeda
c. Menghormati dan tidak membuat rusuh kegiatan hari raya agama lain
d. Menghormati dan tidak menganggu orang lain yang sedang beribadah
e. Ikut membantu pemeluk agama lain yang sedang membutuhkan bantuan
3. Contoh perilaku kerukunan antar umat beragama dan pemerintah antara
lain:

a. Turut merayakan hari besar keagamaan yang tanggalnya telah ditetapkan


oleh pemerintah
b. Ikut bertanggung jawab dalam mewujudkan kerukunan umat beragama di
Indonesia
c. Memahami bahwa setiap pemeluk agama memiliki hak dan kewajiban yang
sama dalam negara dan pemerintahan
d. Patuh terhadap segala peraturan keagamaan dari pemerintah
e. Mendukung program-program pemerintah yang berkaitan dengan hal
keagamaan7

7
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/ pada tanggal 19 april
2021,pukul 16.30

14
Kerukunan antar umat beragama juga merupakan salah satu anjuran yang
terdapat dalam ajaran agama Islam. Dalam ajaran agama Islam, setiap orang
memiliki kedudukan yang sama dalam kehidupan bermasyarakat meskipun
memeluk agama yang berbeda.
Ajaran Islam sesungguhnya sangat menghargai terhadap adanya perbedaan
agama dalam masyarakat dan menyerukan adanya kerukunan antar umat beragama.
Namun, sikap toleransi beragama ini tidak berkaitan dengan inti dari ajaran agama.
Hal ini bisa dilihat dari sejarah yang pernah terjadi antara Nabi Muhammad
SAW dengan salah seorang pemuka kaum Quraisy. Nabi Muhammad SAW suatu
hari pernah dibujuk secara halus oleh para pemuka kaum Quraisy agar kaum
Muslim menyembah Tuhan para Quraisy dalam sehari. Begitu pula sebaliknya,
seluruh kaum Quraisy akan menyembah Allah SWT seperti umat Islam dalam
sehari.
Saat itulah Allah SWT menurunkan wahyu berupa surat Al Kafirun. Nabi
Muhammad SAW lalu membacakan isi surat tersebut di hadapan para pemuka
kaum Quraisy. Berikut adalah terjemahan dari isi surat Al Kafirun yang dibacakan
oleh Nabi Muhammad SAW:
“Hai orang-orang kafir, (1) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
(2) Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. (3) Dan aku tidak pernah
menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4) dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (5) Untukmu agamamu, dan
untukkulah, agamaku”. (6).5

Dari arti surat Al Kafirun tersebut, bisa dilihat secara jelas mengenai apa arti
dari toleransi antar umat beragama yang dimaksud dalam agama Islam. Dalam
agama Islam, toleransi beragama berarti bahwa kita memberikan kebebasan bagi
orang lain untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama masing-masing
tanpa adanya paksaan dan gangguan. Toleransi di sini bukan berarti bahwa kita atau
orang lain harus turut melakukan ibadah yang sama dengan pemeluk agama lain.
Dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia, setiap orang memiliki
keyakinan dan kepercayaannya masing-masing. Karena itulah agar tetap damai,
kerukunan umat beragama di Indonesia menjadi aspek yang sangat penting.

5
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/ pada tanggal 19 april
2021,pukul 16.30

15
Sikap toleransi beragama penting untuk diterapkan di kehidupan sehari-hari
agar bisa terwujud kehidupan masyarakat yang damai dan aman. Arti dari toleransi
beragama sendiri bukan berarti toleransi mengenai masalah-masalah keagamaan.
Toleransi beragama di sini artinya adalah menoleransi umat beragama dalam hal
perwujudan sikap, pergaulan, dan masalah-masalah kemasyarakatan yang umum. 6

6
https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/ pada tanggal 19 april
2021,pukul 16.30

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan/kepercayaan dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha kuasa serta kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia
lainnya.
Urgensi Agama bagi kehidupan manusia adalah sangat strategis untuk mengakses
kebahagiaan dunia dan akhirat. Mengapa penting karena agama berfungsi sebagai kontrol , rambu-
rambu, pegangan dan petunjuk dalam menghadapi kehidupan di era global yang serba tidak pasti.
Kerukunan umat beragama dapat diartikan sebagai hubungan yang dilandasi dengan saling
toleransi, menghormati, dan menghargai antara sesama umat beragama. Toleransi beragama
berarti bahwa kita memberikan kebebasan bagi orang lain untuk menjalankan ibadahnya sesuai
dengan agama masing-masing tanpa adanya paksaan dan gangguan.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu penulis mengharapkan kritikan
yang membangun dari pihak pembaca agar makalah ini lebih baik. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://www.definisi-pengertian.com/2016/02/pengertian-agama-definisimenurut-ahli.html

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-agama.html

https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-umat-beragama/

http://repository.iainkediri.ac.id/19/4/BAB%20II.pdf

http://nurkudri.lecture.ub.ac.id/2012/04/urgensi-
agama/#:~:text=Urgensi%20Agama%20bagi%20kehidupan%20manu
sia%20adalah%20sangat%20strategis,kehidupan%20di%20era%20gl
obal%20yang%20serba%20tidak%20pasti.

https://www.jurnalponsel.com/kerukunan-
umatberagama/#:~:text=Pengertian%20Kerukunan%20Umat%20Beragam
a.%20Kerukunan%20umat%20beragama%20dapat,bekerjasama%20
mewujudkan%20kehidupan%20bermasyarakat%20dan%20bernegara %20yang%20damai.

18

Anda mungkin juga menyukai