Disusun oleh:
2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Tak lupa kami ucapkan sholawat dan salam kepada junjungan nabi
besar kita Nabi Muhammad SAW, serta para keluarga dan sahabat-sahabatnya
sepanjang masa, beserta pengikut setia beliau hingga akhir zaman yang kita
nantikan syafaat-Nya di Yaumul Qiyamah.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
A. Pengertian Agama..................................................................................................5
B. Pengertian Perbandingan Agama...........................................................................8
C. Tujuan Perbandingan Agama...............................................................................10
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
Dari sekian banyak agama yang ada di dunia, pastinya terdapat
masalah-masalah yang dihadapi, seperti masalah tugas Hubungan antar
kelompok dan antar manusia sering terjadi tukar-menukar informasi
tentang suatu ide, pikiran dan agama yang beraneka ragam memerlukan
pemecahan dan harus di hadapi dengan secara wajar, ilmu ini dapat
memegang peranan.
Sebelum hal ini diuraikan lebih jauh, dalam makalah ini perlu juga
dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pengertian agama
dan perbandingan agama.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama
Kata “agama” berasal dari bahasa Sanskerta “a” yang berarti tidak
dan “gam” yang berarti kacau, jadi tidak kacau. Istilah agama banyak
digunakan dalam berbagai bahasa termasuk religion (Bahasa Inggris),
Religie (Belanda), religio (Yunani), Ad-Din, Syariah, Hisab (Islam Arab)
atau Dharma (Hindu). Bermacam istilah ini memiliki arti dasar yang
berdekatan dan serupa, yaitu sistem yang mengatur tata kepercayaan dan
penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan hukum yang
berhubungan dengan manusia terjalin antara sesama manusia dan terhadap
lingkungannya. Dari istilah agama ini muncul apa yang disebut dengan
religiusitas. Dalam konteks Islam, terdapat beberapa istilah yang
merupakan padanan kata agama yaitu: al-Din, al-Millah dan al-Syari’at.
Ahmad Daudy menghubungkan makna al-Din dengan kata al-Huda
(petunjuk).1
Dari segi bahasa, agama bukan kata sifat, keadaan, ataupun kata
kerja, melainkan kata agama mengandung makna sifat atau keadaan yaitu
suatu kata yang berasal dari kata dasar agama yang kemudian dibentuk
menjadi beragama, dalam berbagai literature, kata Agama biasa diberi arti
tidak kacau atau teratur. Orang yang beragama tentu memiliki pedoman
yang dapat membuat hidupnya teratur dan tidak kacau. Agama dipahami
sebagai keadaan atau sifat kehidupan orang-orang yang beragama.
Tetapi tidak mungkin memberikan definisi yang paling sempurna
dan lengkap mengenai religi, din dan agama. Agama, dan religi secara
umum ini adalah salah satu sistem kepercayaan yang dipahami oleh
masyarakat sebagai keberadaan mutlak, berkuasa atas apa pun kecuali
manusia atau sesuatu sistem ritus manusia terhadap sesuatu yang diterima
1
Daudy, Ahmad. (1997). Kuliah Aqidah Islam. Bulan Bintang,
6
sebagai sesuatu yang mutlak memiliki kekuasaan yang luar biasa dan
sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan antara orang-orang
dengan pencipta (dalam Islam: Allah, Azza wa Jalla), hubungan manusia
dengan orang lain dan hubungan manusia sesuai dan serasi dengan
lingkungan atau lingkungan alam lainnya tata cara rukun iman dan
ibadah.2
Dengan demikian, penjelasan diatas diperoleh pengetahuan yang
jelas bahwasanya agama adalah pengabdian manusia kepada Tuhannya.
Dalam arti agama, ada tiga unsur: manusia, hamba dan Tuhan. Oleh
karena itu, nasehat atau nasehat yang mencakup ketiga unsur pokok
pemahaman ini dapat disebut agama. Sedangkan arti yang lebih luas,
agama juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup. Dengan kata lain,
segala aktivitas jasmani dan rohani para pengikutnya diatur oleh
agamanya. Seperti bagaimana kita makan, bagaimana kita bernapas,
bagaimana kita hidup, bagaimana kita beribadah, dll.
Berikut ini beberapa Pengertian maupun definisi tentang Agama
yang telah dikemukakan oleh para ahli:
1. Pengertian Agama Menurut KBBI: Agama adalah sistem yang
mengatur tata keimanan/kepercayaan dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha kuasa serta kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia lainnya.
2. Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem
yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama
semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan
keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang
sempurna kesuciannya.
3. Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang
linguis, mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama berasal
dari bahasa Sanskerta; a-ga-ma. A (panjang) artinya adalah cara,
2
Mulyadi, M. (2017). Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan. Tarbiyah al-Awlad, 7.
7
jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania; bahasa
Inggris Togo artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai
kepada keridhaan kepada Tuhan.
4. Pengertian Agama Menurut Anthony F.C. Wallace: Agama sebagai
seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi lewat mitos dan
menggerakkan kekuatan supernatural dengan maksud untuk
mencapai terjadinya perubahan keadaan pada manusia dan
semesta.
5. Pengertian Agama Menurut Parsons & Bellah: Agama adalah
tingkat yang paling tinggi dan paling umum dari budaya manusia.
6. Menurut prof Dr. M. Drikarya, definisi Agama adalah keyakinan
adanya suatu kekuatan supranatural yang mengatur dan
menciptakan alam dan isinya.
7. Menurut H. Moenawar Chalil, definisi Agama adalah perlibatan
yang merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan
kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas
pengakuannya.
8
Kata “perbandingan” bukan berarti membanding-bandingkan
agama, sebagaimana yang banyak dibayangkan orang, melainkan
mempunyai pengertian bahwa yang dipelajari adalah berbagai agama atau
banyak agama. Begitu pula kata “agama” dalam ilmu perbandingan agama
mengandung pengertian universal. Artinya agama tersebut tidak ditujukan
kepada salah satu agama yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok
orang, seperti Islam dan Kristen saja, melainkan semua agama yang ada di
dunia ini, baik local, nasional ataupun multi nasional, yang masih ada dan
berkembang maupun yang pernah ada, yang dianut oleh manusia primitif
maupun yang dianut oleh masyarakat modern. 3
Disiplin ilmu perbandingan agama bukanlah bertugas untuk
mempelajari agama dari sudut kajian teologis atau dari sudut kepercayaan
atau keyakinan, dan bukan pula bertujuan untuk mengadakan penilaian
(judgement): bahwa satu agama lebih sah daripada agama lainnya. Ilmu
perbandingan agama itu adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari dan
mengkaji agama dari sudut atau pendekatan ilmu pengetahuan (sainstifik).4
Ilmu ini dikaji dan dipelajari oleh tokoh-tokoh muslim terkemuka,
seperti: Ibnu Hazm Alandalusy (wafat 1013 M), As-Shahrastani (wafat
1153 M), Abu Royhan Al-Birruni (wafat 1048 M), Abu Hamid Al-Ghazali
(wafat 1111 M). Selain tokoh-tokoh tersebut ada tokoh kontemporer
diantaranya :
1. Ahmad Deedat
Nama lengkap beliau adalah Ahmad Husein Deedat, beliau
adalah seorang cendekiawan muslim yang terkenal dalam bidang
perbandingan agama, penulis buku, dosen dan orator. Beliau
adalah orator pendebat handal, beliau selalu berhasil mematahkan
argumen argumen yang dikeluarkan oleh para lawan pendebatnya.
Salah satu pendebatnya yang sangat fenomenal ialah Anis
3
Dadang Khamad, Metode Penelitian Agama, Bandung: Pustaka Setia, 2000,
hlm. 11.
4
Ibid., hlm. 12.
9
shorrosh, beliau ialah seorang pastor evangelist keturunan arab
Palestina.
2. Zakir Naik
5
Ali Anwar Yusuf, Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama dan Filsafat,
Bandung: Pustaka Setia, hlm. 135.
10
memahami agama yang lain. Pemahaman tersebut akan terwujud bila ia
mengenali agama lain.
6
Jirhanuddin, Perbandingan Agama: Pengantar Studi Memahami Agama-Agama, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 9.
7
Ali Anwar Yusuf, Op.Cit., hlm.145.
8
Ibid., hlm. 10
11
penasaran terhadap ideology (agama) orang lain, semakin ingin
menjangkau wilayah-wilayah baru (dari agama) yang belum
diketahui.9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Agama dan religi secara umum ini adalah salah satu sistem
kepercayaan yang dipahami oleh masyarakat sebagai keberadaan mutlak,
berkuasa atas apa pun kecuali manusia atau sesuatu sistem ritus manusia
terhadap sesuatu yang diterima sebagai sesuatu yang mutlak memiliki
kekuasaan yang luar biasa dan sistem norma (aturan) yang mengatur
hubungan antara orang-orang dengan pencipta.
B. Saran
9
Ali Anwar Yusuf, Loc cit.
12
DAFTAR PUSTAKA
13