Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN AGAMA DAN PERBANDINGAN AGAMA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Agama-Agama di


Indonesia.

Dosen Pengampu: Drs. Taufiqul Mu'in, M.Ag.

Disusun oleh:

Khoirunnisawardhani Zulaiha 53010210004

Yumrotus Solikhah Yuniadi 53010210008

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Tak lupa kami ucapkan sholawat dan salam kepada junjungan nabi
besar kita Nabi Muhammad SAW, serta para keluarga dan sahabat-sahabatnya
sepanjang masa, beserta pengikut setia beliau hingga akhir zaman yang kita
nantikan syafaat-Nya di Yaumul Qiyamah.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Sejarah Agama-Agama di Indonesia. Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “Pengertian Agama dan Perbandingan Agama”. Kami mendapat
bantuan dari berbagai pihak hingga makalah ini dapat tersusun dengan baik. Kami
juga menguraikan secara singkat agar pembaca mampu memahami isi dari
makalah ini. Dan tak lupa, kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Taufiqul
Mu’in, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Sejarah Agama-Agama di
Indonesia yang telah memberi kami arahan sehingga makalah ini dapat selesai
pada waktunya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena
itu kami berharap pembaca dapat memberikan kritik, saran serta masukan demi
perbaikan makalah ini. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
dalam penyempurnaan makalah selanjutnya. Demikian pengantar dari penulis,
apabila terdapat kesalahan kami mohon maaf, semoga makalah ini dapat
menambah ilmu pengetahuan kita serta bermanfaat bagi para pembacanya.

Salatiga, 2 Maret 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
A. Pengertian Agama..................................................................................................5
B. Pengertian Perbandingan Agama...........................................................................8
C. Tujuan Perbandingan Agama...............................................................................10
BAB III...............................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki keanekaragaman


agama, suku, ras, dan budaya. Di Indonesia sendiri memiliki 6 agama yang
dianut oleh seluruh masyarakatnya, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu,
Buddha, dan Konghucu. Namun, mayoritas masyarakat Indonesia
menganut agama Islam. Hal itu terbukti menurut laporan The Royal
Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia
diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Jumlah penduduk muslim tersebut
setara dengan 86,7% populasi di dalam negeri.

Kata agama identik dengan keyakinan, kepercayaan, dan sesuatu


yang dianut atau menjadi anutan. Lalu, agama dianggap sebagai hal yang
sakral serta penting bagi para penganutnya. Oleh karena itu, agama
merupakan seperangkat pedoman atau petunjuk bagi setiap penganutnya.

Yang dimaksud pedoman itu adalah pedoman hidup, yang terdiri


dari pedoman dalam berpikir, dalam memandang dan menilai sesuatu,
serta pedoman dalam bertindak di kehidupan sehari-hari. Seperti yang
telah dijelaskan diatas, suatu agama itu diyakini oleh para penganutnya
bukan dari manusia, melainkan berasal dari Allah Yang Maha Kuasa. Hal
itulah yang membuat manusia dituntut untuk selalu tunduk dan patuh pada
agama yang dianutnya, walaupun mendapat penghinaan dari orang lain
karena kekuasaan Allah yang menjadi sumber agama itu sendiri, melebihi
kekuatan mana pun yang ada didunia ini.

Sebelum agama Islam datang, telah ada sejumlah agama yang


dianut oleh umat manusia, di antara nya Kristen, Katolik, Hindu, Buddha.
Islam adalah agama yang terakhir diantara agama-agama besar di dunia.
Selain itu, Islam juga merupakan agama yang melengkapi dan mencakup
agama yang datang sebelum-sebelumnya.

4
Dari sekian banyak agama yang ada di dunia, pastinya terdapat
masalah-masalah yang dihadapi, seperti masalah tugas Hubungan antar
kelompok dan antar manusia sering terjadi tukar-menukar informasi
tentang suatu ide, pikiran dan agama yang beraneka ragam memerlukan
pemecahan dan harus di hadapi dengan secara wajar, ilmu ini dapat
memegang peranan.

Sebelum hal ini diuraikan lebih jauh, dalam makalah ini perlu juga
dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pengertian agama
dan perbandingan agama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian agama?


2. Apa pengertian perbandingan agama?
3. Apa saja tujuan perbandingan agama?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa itu pengertian agama.


2. Mengetahui pengertian perbandingan agama.
3. Mengetahui tujuan perbandingan agama.

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Agama

Kata “agama” berasal dari bahasa Sanskerta “a” yang berarti tidak
dan “gam” yang berarti kacau, jadi tidak kacau. Istilah agama banyak
digunakan dalam berbagai bahasa termasuk religion (Bahasa Inggris),
Religie (Belanda), religio (Yunani), Ad-Din, Syariah, Hisab (Islam Arab)
atau Dharma (Hindu). Bermacam istilah ini memiliki arti dasar yang
berdekatan dan serupa, yaitu sistem yang mengatur tata kepercayaan dan
penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan hukum yang
berhubungan dengan manusia terjalin antara sesama manusia dan terhadap
lingkungannya. Dari istilah agama ini muncul apa yang disebut dengan
religiusitas. Dalam konteks Islam, terdapat beberapa istilah yang
merupakan padanan kata agama yaitu: al-Din, al-Millah dan al-Syari’at.
Ahmad Daudy menghubungkan makna al-Din dengan kata al-Huda
(petunjuk).1
Dari segi bahasa, agama bukan kata sifat, keadaan, ataupun kata
kerja, melainkan kata agama mengandung makna sifat atau keadaan yaitu
suatu kata yang berasal dari kata dasar agama yang kemudian dibentuk
menjadi beragama, dalam berbagai literature, kata Agama biasa diberi arti
tidak kacau atau teratur. Orang yang beragama tentu memiliki pedoman
yang dapat membuat hidupnya teratur dan tidak kacau. Agama dipahami
sebagai keadaan atau sifat kehidupan orang-orang yang beragama.
Tetapi tidak mungkin memberikan definisi yang paling sempurna
dan lengkap mengenai religi, din dan agama. Agama, dan religi secara
umum ini adalah salah satu sistem kepercayaan yang dipahami oleh
masyarakat sebagai keberadaan mutlak, berkuasa atas apa pun kecuali
manusia atau sesuatu sistem ritus manusia terhadap sesuatu yang diterima

1
Daudy, Ahmad. (1997). Kuliah Aqidah Islam. Bulan Bintang,

6
sebagai sesuatu yang mutlak memiliki kekuasaan yang luar biasa dan
sistem norma (aturan) yang mengatur hubungan antara orang-orang
dengan pencipta (dalam Islam: Allah, Azza wa Jalla), hubungan manusia
dengan orang lain dan hubungan manusia sesuai dan serasi dengan
lingkungan atau lingkungan alam lainnya tata cara rukun iman dan
ibadah.2
Dengan demikian, penjelasan diatas diperoleh pengetahuan yang
jelas bahwasanya agama adalah pengabdian manusia kepada Tuhannya.
Dalam arti agama, ada tiga unsur: manusia, hamba dan Tuhan. Oleh
karena itu, nasehat atau nasehat yang mencakup ketiga unsur pokok
pemahaman ini dapat disebut agama. Sedangkan arti yang lebih luas,
agama juga dapat diartikan sebagai pandangan hidup. Dengan kata lain,
segala aktivitas jasmani dan rohani para pengikutnya diatur oleh
agamanya. Seperti bagaimana kita makan, bagaimana kita bernapas,
bagaimana kita hidup, bagaimana kita beribadah, dll.
Berikut ini beberapa Pengertian maupun definisi tentang Agama
yang telah dikemukakan oleh para ahli:
1. Pengertian Agama Menurut KBBI: Agama adalah sistem yang
mengatur tata keimanan/kepercayaan dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Maha kuasa serta kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia lainnya.
2. Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem
yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hal yang suci. Kita sebagai umat beragama
semaksimal mungkin berusaha untuk terus meningkatkan
keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani yang
sempurna kesuciannya.
3. Bahrun Rangkuti, seorang muslim cendekiawan sekaligus seorang
linguis, mengatakan bahwa definisi dan pengertian agama berasal
dari bahasa Sanskerta; a-ga-ma. A (panjang) artinya adalah cara,

2
Mulyadi, M. (2017). Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan. Tarbiyah al-Awlad, 7.

7
jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania; bahasa
Inggris Togo artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai
kepada keridhaan kepada Tuhan.
4. Pengertian Agama Menurut Anthony F.C. Wallace: Agama sebagai
seperangkat upacara yang diberi rasionalisasi lewat mitos dan
menggerakkan kekuatan supernatural dengan maksud untuk
mencapai terjadinya perubahan keadaan pada manusia dan
semesta.
5. Pengertian Agama Menurut Parsons & Bellah: Agama adalah
tingkat yang paling tinggi dan paling umum dari budaya manusia.
6. Menurut prof Dr. M. Drikarya, definisi Agama adalah keyakinan
adanya suatu kekuatan supranatural yang mengatur dan
menciptakan alam dan isinya.
7. Menurut H. Moenawar Chalil, definisi Agama adalah perlibatan
yang merupakan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan
kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atas
pengakuannya.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli diatas,


dapat disimpulkan bahwa inti dari agama adalah ajaran dan berbagai
aturan yang menjadi pedoman hidup yang terdiri atas pedoman dalam
berpikir, pedoman dalam memandang dan menilai sesuatu, dan pedoman
dalam bertindak sehari-hari. Tidak ada penganut agama yang mau
mengakui bahwa agamanya adalah produk budaya (dalam ilmu agama
sering disebut agama ardhi). Bagi setiap penganutnya, agama mereka
adalah agama samawi, yaitu agama yang berasal dari Yang Maha Tinggi.

B. Pengertian Perbandingan Agama

Perbandingan agama adalah salah satu cabang ilmu yang


mempelajari agama-agama (Religions-Wisseschaft). Adapun ilmu
perbandingan agama memahami dan mempelajari fenomena keagamaan
dari sudut kajian ilmiah yang mendalam.

8
Kata “perbandingan” bukan berarti membanding-bandingkan
agama, sebagaimana yang banyak dibayangkan orang, melainkan
mempunyai pengertian bahwa yang dipelajari adalah berbagai agama atau
banyak agama. Begitu pula kata “agama” dalam ilmu perbandingan agama
mengandung pengertian universal. Artinya agama tersebut tidak ditujukan
kepada salah satu agama yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok
orang, seperti Islam dan Kristen saja, melainkan semua agama yang ada di
dunia ini, baik local, nasional ataupun multi nasional, yang masih ada dan
berkembang maupun yang pernah ada, yang dianut oleh manusia primitif
maupun yang dianut oleh masyarakat modern. 3
Disiplin ilmu perbandingan agama bukanlah bertugas untuk
mempelajari agama dari sudut kajian teologis atau dari sudut kepercayaan
atau keyakinan, dan bukan pula bertujuan untuk mengadakan penilaian
(judgement): bahwa satu agama lebih sah daripada agama lainnya. Ilmu
perbandingan agama itu adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari dan
mengkaji agama dari sudut atau pendekatan ilmu pengetahuan (sainstifik).4
Ilmu ini dikaji dan dipelajari oleh tokoh-tokoh muslim terkemuka,
seperti: Ibnu Hazm Alandalusy (wafat 1013 M), As-Shahrastani (wafat
1153 M), Abu Royhan Al-Birruni (wafat 1048 M), Abu Hamid Al-Ghazali
(wafat 1111 M). Selain tokoh-tokoh tersebut ada tokoh kontemporer
diantaranya :
1. Ahmad Deedat
Nama lengkap beliau adalah Ahmad Husein Deedat, beliau
adalah seorang cendekiawan muslim yang terkenal dalam bidang
perbandingan agama, penulis buku, dosen dan orator. Beliau
adalah orator pendebat handal, beliau selalu berhasil mematahkan
argumen argumen yang dikeluarkan oleh para lawan pendebatnya.
Salah satu pendebatnya yang sangat fenomenal ialah Anis

3
Dadang Khamad, Metode Penelitian Agama, Bandung: Pustaka Setia, 2000,
hlm. 11.
4
Ibid., hlm. 12.

9
shorrosh, beliau ialah seorang pastor evangelist keturunan arab
Palestina.

2. Zakir Naik

Nama lengkap beliau ialah Zakir Abdul Karim Naik. Beliau


ialah seorang penulis hal-hal tentang Islam serta menulis tentang
perbandingan agama dan beliau juga seorang pendebat handal
seperti halnya Ahmad Deedat, dan profesi asli beliau adalah
seorang dokter medis yang memperoleh gelar dokter di Bachelor
of Medicine and Surgery (MBBS) dari maharashtra. Beliau
memulai awal karirnya menjadi seorang pendebat dengan berguru
dengan gurunya yaitu Ahmad Deedat, Zakir naik berguru saat
Ahmad Deedat sudah keliling Benua Amerika, Eropa dan
Australia. Zakir naik menjadi seorang ulama dan aktivis dakwah
Islam dalam perbandingan agama pada tahun 1991.

Disiplin ilmu perbandingan agama bukanlah bertugas untuk


mempelajari agama dari sudut kajian teologis atau dari sudut kepercayaan
atau keyakinan, dan bukan pula bertujuan untuk mengadakan penilaian
(judgement): bahwa satu agama lebih sah daripada agama lainnya. Ilmu
perbandingan agama itu adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari dan
mengkaji agama dari sudut atau pendekatan ilmu pengetahuan (sainstifik).

Jadi, ilmu perbandingan agama adalah ilmu yang membandingkan


asal usul, struktur, dan ciri-ciri dari berbagai agama dunia, dengan maksud
untuk menentukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya
yang sebenarnya, sejauh mana hubungan antara satu agama dengan agama
yang lain.5 Ilmu ini juga merupakan sebuah langkah awal dari terciptanya
toleransi antara umat beragama. Toleransi akan tercipta apabila satu agama

5
Ali Anwar Yusuf, Rangkuman Ilmu Perbandingan Agama dan Filsafat,
Bandung: Pustaka Setia, hlm. 135.

10
memahami agama yang lain. Pemahaman tersebut akan terwujud bila ia
mengenali agama lain.

C. Tujuan Perbandingan Agama

Perbandingan agama tidak bertujuan untuk memperkuat dan


mengajarkan suatu kepercayaan yang dimiliki sekelompok manusia atau
masyarakat. Begitu pula dengan ilmu ini tidak menyebarkan semangat dan
gairah bagi mempertahankan serta mengembangkan kepercayaan tersebut. 6
Tujuan perbandingan agama bukanlah untuk membandingkan mana agama
yang benar dan mana agama yang salah, melainkan untuk mengungkapkan
pengalaman religious-agama. 7
Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa tujuan perbandingan
agama antara lain sebagai berikut:
1. Perbandingan agama dapat menimbulkan tenaga dan pikiran
untuk membandingkan ajaran-ajaran setiap agama,
kepercayaan, dan aliran-aliran peribadatan yang ada.
2. Orang dapat membedakan ajaran-ajaran setiap agama,
kepercayaan dan aliran-aliran yang berkembang dalam
masyarakat, sehingga mudah untuk memahami kehidupan
batin, alam pikiran dan kecenderungan hati bagi umat
beragama.
3. Perbandingan agama tidak memberikan atau menambah
keimanan seseorang, akan tetapi orang yang tidak beragama
akan dapat memperoleh suatu kepercayaan atau keimanan dari
ilmu tersebut.8
4. Untuk pemenuhan (kepuasan) intelek (rasa ingin tahu) yang
melekat pada diri seseorang. Semakin bertambah rasa

6
Jirhanuddin, Perbandingan Agama: Pengantar Studi Memahami Agama-Agama, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 9.
7
Ali Anwar Yusuf, Op.Cit., hlm.145.
8
Ibid., hlm. 10

11
penasaran terhadap ideology (agama) orang lain, semakin ingin
menjangkau wilayah-wilayah baru (dari agama) yang belum
diketahui.9

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Agama dan religi secara umum ini adalah salah satu sistem
kepercayaan yang dipahami oleh masyarakat sebagai keberadaan mutlak,
berkuasa atas apa pun kecuali manusia atau sesuatu sistem ritus manusia
terhadap sesuatu yang diterima sebagai sesuatu yang mutlak memiliki
kekuasaan yang luar biasa dan sistem norma (aturan) yang mengatur
hubungan antara orang-orang dengan pencipta.

B. Saran

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami
miliki. Oleh karena itu kami berharap pembaca dapat memberikan kritik,
saran serta masukan demi perbaikan makalah ini. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan dalam penyempurnaan makalah
selanjutnya.

9
Ali Anwar Yusuf, Loc cit.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, M. (2017). Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan.


Tarbiyah al Awlad.
Jirhanuddin, (2010). Perbandingan Agama: Pengantar Studi
Memahami Agama-Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dadang Khamad, (2000). Metode Penelitian Agama, Bandung:
Pustaka Setia.
Dadang Khamad, (2020). Metode Penelitian Agama, Bandung :
Pustaka Setia.
Daudy, Ahmad. (1997). Kuliah Aqidah Islam. Bulan Bintang,

13

Anda mungkin juga menyukai