Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“MAKNA AGAMA DAN BERAGAMA”


Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah PAI/ Keimanan dan kemanusiaan

Dosen Pengampuh :

Drs. Ichwan Hasan, MM

Disusun Oleh :

Siska Nur Ayu Ardyanti

2301030225 & 2301021319

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN LAMONGAN
2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah kami dapat menyelesaikan makalah yaitu tentang Makna Agama
dan Beragama. Makalah ini disusun dengan semaksimal mungkin, mudah-mudahan dengan
adanya makalah ini banyak manfaat yang dapat dipetik dan menambah ilmu bagi para
mahasiswa dan pembaca lainnya dalam mempelajari serta mendalami seluk beluk tentang
Makna Agama Dan Beragam.

Lamongan, 20 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................3
BAB II MAKNA AGAMA DAN BERAGAMA...........................................................................4
2.1 Pengertian Agama............................................................................................................4
2.2 Ruang Lingkup.................................................................................................................5
2.3 Sejarah agama...................................................................................................................6
2.4 Klasifikasi Agama............................................................................................................7
2.5 Hubungan Dan Kebutuhan Manusia Terhadap Agama..................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................11
3.2 Saran...............................................................................................................................11
Daftar Pusaka...........................................................................................................................12
Lampiran- lampiran ................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama merupakan suatu pedoman atau pandangan untuk menjalani kehidupan.


Agama bukan hanya sebagai identitas manusia, melainkan sebagai keyakinan akan
adanya kekuatan melebihi kekuatan manusia yakni Allah SWT. Kehidupan beragama
identik dengan kerukunan, akan tetapi tidak dapat dihindari konflik juga sering terjadi
bahkan antara sesama anggota masyarakat. Kehidupan bermasyarakat termasuk kelompok
yang dekat dengan konflik, dan dikenal dengan sebutan konflik sosial.
Dalam mengatasi konflik sosial dalam masyarakat, tokoh adat menjadi salah satu
faktor yang sangat berpengaruh, karena di masyarakat khususnya masyarakat pedesaan,
adat istiadat sangat kental dan dijunjung tinggi. Adat istiadat merupakan warisan leluhur
yang harus mereka pelihara. Adat istiadat dan kebiasaan masyarakat memiliki peran
strategis dalam kehidupan sosial secara lokal maupun nasional. Adat istiadat masyarakat
merupakan modal bangsa dalam menentukan corak pergaulan kita dengan bangsa lain.
Adat istiadat mengandung pengertian dan ruang lingkup yang luas, yang di dalamnya
terkandung nilai-nilai luhur ajaran agama, budaya, dan norma-norma sosial yang dapat
dijadikan modal dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, makmur serta
masyarakat yang rukun. Adat istiadat mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat dalam
masyarakat, kekuatan mengikatnya tergantung pada masyarakatnya (atau bagian
masyarakat) yang mendukung adat istiadat tersebut.
Adat istiadat jika dipelihara terus menerus dengan sendirinya, akan mewujudkan
kepastian hukum. Suatu kepastian hukum akan dapat dihasilkan oleh kaidah-kaidah yang
mempunyai kekuatan mengikat yang lebih kuat, yang dengan tegas menetapkan hak-hak
dan kewajiban-kewajiban jika ada pelanggaran terhadap adat istiadat itu sendiri. Hal ini
semua tercakup di dalam hukum adat yang berisikan perintah dan larangan. Pelaksana
adat adalah tokoh adat yang menjadi penegak hukum di masyarakat tersebut. Tokoh adat
adalah orang yang menjalankan serta yang mempunyai ikatan dan pengaruh yang kuat
dalam masyarakat kekuatan mengikatnya tergantung pada masyarakat atau bagian
masyarakat yang mendukung adat istiadat tersebut terutama berpangkal tolak pada
perasaan keadilan. Tokoh adat merupakan salah satu bagian lembaga adat yang
merupakan benteng dari generasi ke generasi untuk dikembangkan melalui adat dan
1
diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berlandaskan nilai-
nilai luhur adat dan budaya.
Arti agama juga bias di katakana sebuah realitas yang senantiasa melingkupi manusia.
Agama muncul dalam kehidupan manusia dalam berbagaui dimensi dan sejahrahnya.
Maka memang tidak mudah mendifinisikan agama. Termasuk mengelompokkan
seseorang apakah ia terlibat dalam suatu agama atau tidak. Mungkin seseorsng di angap
termasuk pengikut suatu agama twtapi ia mengingkarinya. Mungkin sebaliknya seseorang
mengaku memeluk agama, padahal sesungguhnyasebagian besar pemeluk agama
teersebut mengingkarinya.
Oxford Student Dictionary (1978) mendifinisikan agama (Religion) dengan “The
belief in the existence of supernatural ruling power, the creator and controller of the
universe,” yaitu suatu keercayaan akan keberadaan suatu kekuatan pengatur supranatural
yang menciptakan dan mengendalikan alam semesta. Agama (Relegion) dalam pengertian
yang paling umum diartikan sebagai system orientasi dan objek pengabdian. Dalam
pengertian ini semua orang adalah makhluk re;egius, karena tak seorangpun dapat hidup
tanpa suatu system yang mengatur dan tetap dalam kondisi sehat. Kebudayaan yang
berkembang di tengah manusia adalah produk dari tingkah laku keberagamaan manusia.
Dalam Al-Qur’an “din” diartikan sebagai agama. Kata din yang berasal dari akar
bahsa arab dyn mempunyai banyak arti pokok, yaitu:
a. Keberutungan
b. Kepatuhan
c. Kekuasaan bijaksana dan,
d. Kecendrungan alami atau tendansi

Dalam keadaan seseorang mendapatkan dirinya berhutang kesimpulannya ialah bahwa


orang itu menundukkan dirinya dalam arti menyerah dan patuh kepada hokum dan
peraturan yang mengatur hutang. Demikian juga dengan artian yang terbatas kepada
berpiutang.

Sebuah agama biasanya melingkuoi tiga persoalan pokok, yaitu:

a) Keyakinan ( credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural


yang di yakini mengatur dan mencipta alam
b) Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukanya

2
c) System nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainya atau alam
semesta yang dikaitkan dengan keyakinan tersebut

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Agama
2. Ruang Lingkup Agama
3. Sejarah Agama
4. Klasifikasi Agama
5. Hubungan Dan Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

1.3 Tujuan Penulisan

Sebagaimana yang telah di uraikan sebelumnya, berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1) untuk mengetahui arti dari pendidikan agama islam dan Analisis impilkasi ibadah
dalam kehidupan sehari hari
2) Untuk mengetahui apa saja kegiatan ibadah dalam agama islam
3) Untuk membahas cara penyelsaian masalah dalam menjalankan ibadah agama
islam

3
BAB II
MAKNA AGAMA DAN BERAGAMA

2.1 Pengertian Agama

Agama islam adalah agama samawi yang di dasarkan pada ajaran Al-Qur’an dan
Sunnah, yang merupakan petunjuk hidup bagi umat islam. Islam mengajarkan keesaan
Tuhan (Allah), risalah Nabi Muhammad sebagai penutup easul, serta prinsip-prinsip
moral, hokum, dan social untuk membimbing kehidupan umatnya.

Agama Islam juga memiliki makna yang dalam dan holistik. Ia tidak hanya
mengajarkan keesaan Tuhan, tetapi juga memberikan pedoman tentang bagaimana hidup
yang baik dan benar. Al-Qur'an sebagai kitab suci Islam memberikan petunjuk tentang
moralitas, keadilan, dan cinta kasih. Islam mengajarkan konsep tauhid, yaitu keesaan
Tuhan, yang menjadi landasan bagi seluruh ajaran agama ini. Selain itu, agama Islam
juga memaparkan prinsip-prinsip hukum Islam (syariah) yang mencakup aspek-aspek
kehidupan seperti ekonomi, sosial, dan politik. Ini bertujuan untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan berkeadilan sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Selain itu, Beragama dalam Islam, bukan hanya tentang melaksanakan ibadah ritual,
tetapi juga melibatkan perilaku sehari-hari. Muslim dihimbau untuk mempraktikkan
nilai-nilai seperti kesabaran, kejujuran, tolong-menolong, dan kasih sayang. Ia juga
mencakup tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan. Selain itu,
beragama dalam Islam melibatkan konsep jihad, bukan hanya dalam arti perang fisik,
tetapi juga dalam usaha untuk memperbaiki diri sendiri, mendidik keluarga, dan
memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Seluruh aspek kehidupan seorang
Muslim diarahkan untuk mencapai kesempurnaan dalam ketaatan kepada Allah.

Secara umum yang dimaksud dengan agama Islam ialah agama yang diridhoi Allah,
yang paling benar dan sempurna serta agama yang membawa rahmat bagi semesta alam.
Islam merupakan wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW., sebagai
Nabi terakhir pilihan-Nya. Didalamnya terdapat aturan dan hukum yang dapat dijadikan
sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi seluruh umat agar selamat dan bahagia di
dunia sampai akhirat. Allah SWT berfirman: Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi
Allah hanyalah Islam. (QS. Ali-Imran: 19)

4
Jadi, agama Islam adalah agama yang benar, yang mengajarkan segala sesuatunya
dengan baik dan sempurna. Ajaran Islam bersumber pada Al-Qur͛ an dan Hadits. Ibadah
diambil dari bahasa Arab yang artinya adalah menyembah. Konsep ibadah memiliki
makna yang luas yang meliputi seluruh aspek kehidupan baik sosial, politik maupun
budaya. Ibadah merupakan karakteristik utama dalam sebuah agama, karena pusatnya
ajaran agama terletak pada pengabdian seorang hamba pada Tuhannya. Berbicara tentang
ibadah berarti membahas mengenai posisi diantara dua dimana yang satu kedudukannya
lebih tinggi dari yang lain dan didasari oleh kesadarannnya sebagai hamba yang lemah
dan tak berdaya. Oleh karena itu kesadaran ibadah bersifat fitriah, karena manusia
menyadari akan kekurangan dan kelemahan dirinya, sehingga ia membutuhkan kekuatan
lain yang dapat memberikan bantuan dan pertolongan dari Allah. Ibadah adalah wujud
pengabdian seorang hamba pada Tuhan Nya yang didasari sikap ikhlas dan pasrah diri.
Dengan demikian tujuan ibadah tidak lain adalah mendapat Keridhaan Allah SWT
semata. Oleh karena itu, hambanya yang menjalankan ibadah dengan ikhlas dia akan
merasakan dirinya akan selalu dekat dengan Tuhannya, sehingga ibadah dapat menjadi
sarana taqarub ilallah atau pendekatan diri pada Allah. Melalui jalan taqarub ilallah
Allah, maka kita baru bisa menyerap sifat sifat ALLAH yang mulia, sehingga mampu
melahirkan seorang hamba yang shaleh.

2.2 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Makna Agama Islam dan Beragama :


a. Keimanan dan Ketuhanan:
Agama Islam menekankan keimanan pada satu Tuhan yang Maha Esa, yaitu
Allah. Konsep tauhid menjadi dasar utama dalam memahami makna agama Islam.
b. Al-Qur'an dan Sunnah:
Agama Islam didasarkan pada Al-Qur'an sebagai kitab suci dan Sunnah Nabi
Muhammad sebagai contoh hidup yang sempurna. Mempelajari dan mengamalkan
ajaran dari dua sumber ini menjadi bagian integral dari beragama dalam Islam.
c. Ibadah dan Ritual:
Salah satu aspek utama beragama dalam Islam adalah melaksanakan ibadah ritual
seperti shalat, puasa, zakat, dan haji. Ini memperkuat ikatan individu dengan Allah
dan meneguhkan komitmen keagamaan.
d. Moral dan Etika:

5
Islam memberikan pedoman etika dan moral dalam beragama. Prinsip-prinsip
seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kesabaran menjadi bagian integral
dari perilaku sehari-hari seorang Muslim.
e. Syariah:
Ruang lingkup beragama dalam Islam mencakup penerapan hukum Islam
(syariah) dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup aspek-aspek seperti hukum
pidana, ekonomi, dan sosial.
f. Pendidikan dan Ilmu:
Islam mendorong pencarian ilmu dan pengetahuan sebagai bagian dari beragama.
Pendidikan dianggap sebagai upaya untuk memahami kebesaran Allah dan
menciptakan masyarakat yang cerdas dan beretika.
g. Tanggung Jawab Sosial:
Beragama dalam Islam membutuhkan keterlibatan aktif dalam masyarakat.
Memberikan zakat, membantu yang membutuhkan, dan berkontribusi positif pada
lingkungan sosial menjadi bagian dari tanggung jawab sosial seorang Muslim.
h. Jihad:
Konsep jihad dalam Islam bukan hanya terkait dengan perang fisik, tetapi juga
melibatkan usaha untuk memperbaiki diri, mengatasi hambatan dalam kehidupan,
dan memperjuangkan kebenaran.
i. Pengembangan Diri:
Beragama dalam Islam mengajarkan pengembangan diri yang holistik. Ini
mencakup aspek spiritual, intelektual, dan emosional untuk mencapai
kesempurnaan sebagai hamba Allah.
j. Akhirat dan Kehidupan Setelah Mati:
Ruang lingkup beragama Islam mencakup keyakinan pada kehidupan setelah mati.
Perbuatan baik dan buruk di dunia ini akan dihitung sebagai bekal di akhirat, dan
keimanan pada hari kiamat adalah bagian integral dari beragama dalam Islam.

2.3 Sejarah agama

Agama Islam bermula pada abad ke-7 Masehi di Arab, ketika Nabi Muhammad
menerima wahyu Allah. Al-Quran, kitab suci Islam, menjadi pedoman utama. Penyebaran
Islam melalui penaklukan wilayah dan perdagangan memainkan peran penting dalam
sejarahnya. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, pemimpin Muslim disebut khalifah
mengembangkan kekhalifahan. Pada abad pertengahan, Islam mencapai puncak

6
kejayaannya dalam ilmu pengetahuan, seni, dan perdagangan. Perpecahan muncul antara
Sunni dan Syiah. Penjelajahan Eropa dan kolonialisasi mempengaruhi dunia Islam. Pada
abad ke-20, banyak negara Islam meraih kemerdekaan. Konteks sejarah dan budaya yang
berbeda memengaruhi perkembangan Islam di seluruh dunia

2.4 Klasifikasi Agama

Klasifikasi Agama dan Agama Islam Ditinjau dari sumbernya, agama dibagi 2 yaitu:
1. Agama wahyu (revealed religion) disebut juga dengan agama langit yang artinya
agamayang diterima oleh manusia dari Allah Sang Pencipta melalui malaikat jibril
dan disampaikanserta disebarkan oleh Rasul-Nya kepada umat manusia.
Ciri-cirinya adalah:
a. Secara pasti dapat ditentukan lahirnya, dan bukan tumbuh dari masyarakat,
melainkan diturunkan kepada masyarakat.
b. Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya.
c. Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
d. Ajarannya serba tetap, walaupun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan
kecerdasan dan kepekaan manusia.
e. Konsep ketuhanannya monotheisme mutlak (tauhid).
f. Kebenarannya adalah universal yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa
dan keadaan.
2. Agama budaya (cultural religion) disebut juga dengan agama bumi yang artinya
bersandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki
pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.
Ciri-cirinya adalah:
a. Tumbuh secara komulatif dalam masyarakat penganutnya.
b. Tidak disampaikan oleh utusan Tuhan (Rasul).
c. Umumnya tidak memiliki kitab suci.
d. Ajarannya dapat berubah-ubah, sesuai dengan perubahan akal pikiran
penganutnya.
e. Konsep ketuhanannya: dinamisme, animisme, politheisme, dan paling
tinggi adalah onotheisme nisbi.
f. Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi setiap
manusia, masa dan keadaan.

7
Perbedaan ke2 agama ini dikemukakan Al Masdoosi dalam Living Religious of
the Worldsebagai berikut :
1. Agama wahyu berpokok pada konsep keesaan Tuhan, sedangkan agama
budaya tidak demikian.
2. Agama wahyu beriman kepada Nabi, sedangkan agama budaya tidak
3. Agama wahyu sumber utamanya adalah kitab suci yang diwahyukan,
sedangkan agama budaya kitab suci tidak penting.

4. Semua agama wahyu lahir di Timur Tengah, sedangkan agama budaya


lahir di luar itu.
5. Agama wahyu lahir di daerah-daerah yang berada di bawah pengaruh ras
simetik
6. Agama wahyu memberikan arah yang jelas dan lengkap baik spiritual
maupun material,sedangkan agama budaya lebih menitik beratkan aspek
spiritual saja.
7. Ajaran agama wahyu jelas dan tegas, sedangkan agama budaya kabur dan
elastis.

Secara fitrah manusia membutuhkan agama ebagai pegangan hidup, karena itu sejarah
agama sama Panjangnya dengan sejarah manusia. Karena itu sejarah mencatat aneka
macam agama yang di anut oleh manusia sejak daulu sampai hari ini, baik agama berasal
dari olah piker manusia (agama ardi atau agama budaya) maupun agama yang diturunkan
melalui wahyu (agama samawi) yang di terima rosul rosul tuhan.

Agama budaya umumnya bersifat politeistik atau mempercayai beberapa tuhan,


sedangkan agama wahyu bersifat monoteistik atau meyakini satu tuhan. Agama agama
budaya pada umumnya menggunakan nama pencetusnya sebagai nama agamnya,
sedangkan agama wahyu penamaanya berdasarkan wahyu pula, tidak menggunakan nama
rosul yang menerimanya.

Agama agama besar yang di anut umat manusia di dunia antara lain agama yahudi,
Nasrani, hindu,budha dan islam. Agama yahudi Nasrani dan islam di kelompokkan oleh
sebagaian para ahli kedalam kelompok agama samawi dan para ahli lainya
mengelompokkan agama yahudi dan Nasrani tidak lagi di pandang agama samawi murni,
krena mereka berpendapat bahwa kitab suci kedua agama tersebut telah mengalami

8
perubahan, yaitu terdapatnya intervensi pemikiran manusia kedalam kitab suci mereka
(Charles Adam dalam Daut ali:73). Dari sudut ketuhananya pun kedua agama tersebut
ternyata tidak lagi menganut monotoisme mutlak, misalnya menurut agama narsani tuhan
yang satu itu terdiri dari tiga oknum, yaitu Tuhan bapak, Tuhan anak dan Ruhul kudus
yang disebut trinitas. Sedangakn konsep ketuhanan dalam islam adalah tauhid atau
monoteisme mutlak dimana tuhan itu esa yang tidak terbagi bagi. Jadi yang samawi murni
sekarang hanyalah agama islam. Sedangkan agama hindu dan budha yang konsep
ketuhananya politeistik.

Agam agama islam pada umumnya bersifat local untuk masyarakat tertentu, misalnya
yahudi untuk bani Israel saja, sedangkan agama islam ditunjukan untuk manusia seluruh
sepanjang zaman.

Agam islam adalah agama wahyu yang berdasarka tauhid, berbeda dengan
monoteisme. Tauhid atau keesaan tuhan diketahui manusia berdasarkan kabar dari tuhan
sendiri melalui firman yang di sampaikan kepada Rosul-Nya. Sedangakn monoteisme
lahir dalam perkembangan kepercayaan manusia terhadap tuhan setelah melalui proses
Panjang pengalaman manusia dari dinamisme, anisme, politeisme dan akhirnya
monoteisme.

Agama Islam adalah agama wahyu satu-satunya yang me- miliki kitab suci yang asli
dan autentik, tidak mengalami perubah- an sejak diturunkannya pada abad ke-6 Masehi
sampai sekarang bahkan sampai akhir zaman. Rasul yang menerima wahyu Allah
bernama Muhammad putra Abdullah yang memiliki silsilah dan keturunan yang jelas.
Beliau dilahirkan di Mekah tahun 571 Masehi dan mendapat wahyu yang pertama kali
ketika beliau berusia 40 tahun. Sejarah hidupnya tercatat dengan lengkap dan jelas sejak
kelahirannya sampai meninggal dunia. Isi kitabnya (Alquran) se- muanya firman Allah
yang disampaikan dengan bahasa Arab, salah satu bahasa yang telah, sedang dan akan
digunakan manusia sepanjang masa. Karena itu, terjemahan Alquran tidak dipandang
sebagai kitab suci. Ajarannya sesuai dengan fitrah manusia sebagai makluk berakal serta
sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan sebagai makhluk sosial dan etis.

Ajaran Islam berlaku universal untuk segala tempat dan bangsa serta berlaku abadi
sepanjang masa sebagaimana di- ungkapkan Alquran : “Tidaklah kami utus engkau
(Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam.” (QS Al–Anbiya:

9
107). Ayat ini mengisyaratkan bahwa ajaran yang diturunkan kepada nabi Muhammad
(Islam) ditunjukkan untuk manusia pada semua tempat dan waktu.

Dalam ayat lain Allah berfirman : “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al


qur’an dan kami benar benar memeliharanya.“ (Al-Hijr, 15:9). Agama islam di
turunkan untuk seluruh manusia yang hidup sepanjang zaman hingga kehidupan dunia
berakhir. Ia di turunkan untuk membimbing dan untuk memberi petunjuk kepada manusia
guna mencapai kesehjateraan hidupnya di dunia dan diakhirat. Dengan demikian jelaslah
perbedaan antara agama islam dengan agama agama lain dan semakin jelas
kesempurnaanya sebagai satunya satunya agama yang diturunkan Allah ke muka bumi.

2.5 Hubungan Dan Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah swt. Oleh
karena itu manusia selalu membutuhkan panutan untuk menjalankan kehidupannya
masing-masing. Manusia tidak akan pernah merasa puas atas apa yang telah mereka
miliki, oleh karena itu manusia harus memenuhi kebutuhan hidupnya dengan kebutuhan
pokok seperti kebutuhan primer, skunder dan tersier. Semua kebutuhan tersebut harus
dialirkan dengan keyakinan, manusia dapat mengatur hidupnya dengan adanya keyakinan
atau Agama yang mereka anut, oleh karena itu agama merupakan salah satu kebutuhan
manusia yang juga tidak kalah penting dibandingkan dengan kebutuhan pokok tersebut.
Dengan memiliki Agama, manusia dapat mengendalikan segala sesuatu yang menghadap
dalam kehidupannya, manusia dapat mengendalikan hawa nafsu mereka dengan aturan
keyakinan mereka masing-masing, kebutuhan manusia terhadap agama bukanlah
kebutuhan yang dianggap mudah, karna agama dapat membuat manusia meyakini apa
yang mereka lakukan dalam kehidupan mereka masing-masing, dalam Agama Islam
manusia mempunyai hak dan kewajiban sesuai dengan kodratnya, maka dalam agama
Islam manusia dapat mengatur kehidupannya dengan baik.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Agama adalah suatu kepercayaan dalam ilmu yang di sesuaikan dengan keyakinan
yang ada di kalangan yang dianut dalam yakin agama yang dianut sesuai dengan
keyakinan masing-masing. Adapun agama yang sudah di lakukan atau di anut dalam
keyakinan seperti agama islam, agama hindu, agama budha, agama Kristen dan lain
sebagainnya. Agama agama besar yang di anut umat manusia di dunia antara lain agama
yahudi, Nasrani, hindu,budha dan islam.

Dan hubungan dan Kebutuhan Manusia Terhadap Agama Manusia merupakan


makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah swt. Manusia merupakan makhluk
yang paling sempurna diciptakan oleh Allah swt. Manusia tidak akan pernah merasa puas
atas apa yang telah mereka miliki, oleh karena itu manusia harus memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan kebutuhan pokok seperti kebutuhan primer, skunder dan tersie

3.2 Saran

Dari makalah ini bila ada kekurangan,baik dalam penulisan maupun kurangnya
sumber data yang telah saya sajikan. Mengenai itu semua, saya memohon agar pembaca
bisa memberikan saran ataupun kritikan sebagai bahan evaluasi saya kedepannya agar
menjadi lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini bermanfaat wawasan kita dalam
mengenal agama dalam kehidupan.

11
Daftar Pustaka
Dr. H. Husni Rahim, Buku teks Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi, 2001
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Agama
https://eprints.walisongo.ac.id/1226/2/064311005_Bab1.pdf
http://destiads9.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/11505/2017/09/tugas-makalah-pai-
destiarefasli-1.pdf

12
LAMPIRAN – LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai