Anda di halaman 1dari 59

SISTEM AC KONVENSIONAL

Nama Anggota Kelompok :


• Anggi Andrean
• Al Faiz
• Faisal Nur Saifudin
• Hendyawan Triyoga A
• M Helmy Faiz
• Rizki Candra
SISTEM AC KONVENSIONAL
SISTEM AC KONVENSIONAL
1. Pengertian dan Fungsi
2. Prinsip Kerja
3. Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
4. Fungsi dan Cara Kerja Masing-masing Komponen AC
5. Cara Kerja Sistem AC
6. Wiring Diagram Sistem AC
7. Pemeliharaan dan Pemerikasaan System AC
8. Cara Menambah dan Mengganti Refrigerant (Freon)
1
Pengertian dan Fungsi Sistem AC
Konvensional
Pengertian AC

• Secara umum pengertian dari AC (Air


Conditioner) suatu rangkaian mesin yang
memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang
berada di sekitar mesin pendingin tersebut.
• Secara khusus pengertian dari AC (Air
Conditioner) adalah suatu mesin yang
digunakan untuk mendinginkan udara dengan
cara mensirkulasikan gas refrigerant berada di
pipa yang di tekan dan di hisap oleh kompresor.
Sistem AC Mobil
Fungsi AC
• Fungsi ac sebagai berikut :
– Dapat mengatur dan menyesuaikan suhu didalam ruangan.
– Dapat menjaga/menstabilkan kualitas udara dan mengatur
kelembaban udara.
– Memperlengkapi penukaran udara dengan baik.
– Dapat mengedarkan kembali udara yang telah ada di
dalam ruang yang sudah diberikan pengaturan udara.
– Dapat menyaring dan membersihkan udara.
– Dapat memberikan udara yang sejuk dan menyediakan uap
air yang dibutuhkan bagi tubuh.
2
Prinsip Kerja
Sistem AC Konvensional
PRINSIP KERJA
1.Teori dasar pendinginan
Pada saat kita sehabis berenang pada kondisi panas, air
yang menempel pada
badan akan menyerap panas tubuh dan menguap. Itu
sebabnya tubuh kita merasa
dingin dan segar. Dengan cara yang sama jika kita
mengoleskan alkohol pada tubuh,
PRINSIP KERJA
2. kita juga merasa dingin pada bagian yang
disentuh alkohol karena alkohol dengan
cepat menyerap panas tubuh.
PRINSIP KERJA
Secara umum gambaran mengenai prinsip kerja AC adalah:
 Penyerapan panas oleh evaporator
 Pemompaan panas oleh kompresor
 Pelepasan panas oleh kondensor
3
Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya

• Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC)


HFC merupakan refrigeran baru sebagai alternatif untuk
menggantikan posisi Freon karena refrigeran freon mengandung zat
chlor (Cl) yang dapat merusak lapisan ozon. Sedangkan HFC terdiri
dari atom-atom hidrogen, fluorine dan karbon tanpa adanya zat chlor
(Cl).
• Freon atau Cloro Fluoro Carbon (CFC)
Freon merupakan refrigeran yang paling banyak digunakan dalam
sistem pendingin. jenis ini mempunyai dampak penipisan ozon
sehingga negatif terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi. Selain
itu, juga berdampak negatif terhadap iklim, yaitu meningkatkan suhu
rata-rata dan perubahan iklim global serta pencemaran udara.
Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
• Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC)
Terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran ini mengandung
jumlah minimal klorin, yg tidak merusak lingkungan karena berbeda dari
refrigeran lain.
• Carbon Dioksida (CO2)
Senyawa ini tidak berwarna, tidak berbau dan lebih berat dari udara. Titik
didihnya -78,5˚C, berat jenisnya 1,56 dan hanya dapat beroperasi pada tekanan
tinggi sehingga pemakaiannya terbatas dan biasanya dipakai pada proses
refrigerasi dengan tekanan per ton yang besar
• Azetropes
Merupakan campuran dari beberapa refrigeran yang mempunyai sifat berbeda.
• Methil Clorida (CH3Cl)
Berupa cairan tidak berwarna dan tidak berbau merangsang. Titik didihnya –
23,7 0F.
Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
• Uap Air
Refrigeran ini paling murah dan paling aman. Pemakaiannya
terbatas untuk pendingin suhu tinggi karena mempunyai titik beku
yang tinggi, yaitu 0˚C. pemakaian utamanya untuk comfort air
cionditioning dan water cooling.
• Hidrocarbon
Dipakai pada industri karena harganya murah. Jenisnya butana, iso
butana, propana, propylana, etana dan etylana. Semuanya mudah
terbakar dan meledak.
• Larutan Garam (brine)
Larutan garam (brine) juga digunakan untuk refrigeran misalnya
untuk pendinginan lokasi lapangan es (ice skating rinks).
Macam-macam refrigerant dan Kegunaannya
• Amonia (NH3)
Amonia ini digunakan secara luas pada mesin
refrigerasi industri atau refrigerasi kapasitas besar.
Titik didihnya kurang lebih – 33˚C. zat ini mempunyai
karakteristik bau meskipun pada konsentrasi kecil di
udara. Tidak dapat terbakar, tetapi meledak jika
bereaksi dengan udara dengan prosentase 13,28 %.
Oleh karena itu efek korosi amonia, tembaga atau
campuran tembaga tidak boleh digunakan pada
mesin dengan refrigeran ammonia
4
Fungsi dan Cara Kerja Komponen
Sistem AC Konvensional
Kompresor
Fungsi Kompresor
• Kompressor Berfungsi untuk memompakan
refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya
meningkat sehingga juga akan mengakibatkan
temperaturnya meningkat.
Cara Kerja Kompresor
• Cara kerjanya :
Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin
melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi
switch AC off, kompressor tidak akan berputar, dan
kompressor hanya akan berputar apabila switch AC dalam
posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang
mengalir ke stator coil akan mengubah stator coil menjadi
magnet listrik yang akan menarik pressure plate dan
bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat
dalam satu unit (Clutch assembly) memutar kompresor.
Type kompresor
• Tipe kompresor dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
1. tipe resipro (crankshaft),
2. tipe swash plate, dan
3. tipe wooble plate.

1 2 3
Condenser
Fungsi Condenser
• Condenser Berfungsi untuk menyerap panas
pada refrigerant yang telah dikompresikan
oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang
berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
Cara Kerja Condenser
Cara kerjanya :

Refrigerant yang masuk kedalam condenser oleh karena tekanan


kompresor masih dalam bentuk gas dengantemperatur yang cukup
tinggi (80C). Temperatur yang tinggi dari refrigerant yang berada dalam
condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya
pelepasan panas oleh refrigerant. Proses pelepasan panas ini di
permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan mobil maupun
isapan fan yang terpasang di belakang condenser. Semakin baik
pelepasan panas yang di hasilkan oleh condenser semakin baik pula
pendinginan yang akan dilakukan olehevaporator. Pada ujung pipa keluar
condenser refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah
berubah menjadi refrigerant cair dengan temperatur 57C (cooled liquid).
Dryer/receifer
Fungsi Dryer/receifer
• Dryer/receifer Berfungsi untuk menampung
refrigerant cair untuk sementara, yang untuk
selanjutnya mengalirkan ke evaporator melalui
expansion valve, sesuai dengan beban
pendinginan yang dibutuhkan.
• Selain itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai
filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang
dapat merugikan bagi siklus refrigerant.
Cara Kerja Dryer/receifer
• Cara kerjanya :
Refrigerant dari condenser masuk ke tabung receifer
melalui lubang masuk (inlet port), kemudianmelalui
dryer, desiccant dan filter refrigerant cair naik dan
keluar melalui lubang keluar (outlet port)menuju ke
expansion valve. Dryer, desiccant maupun filter
berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat
menimbulkan karat maupun pembekuan refrigerant
terutama pada expansion valve yang mana akan
mengganggu siklus dari refrigerant.
Expansion valve
Fungsi Expansion valve
• Expansion valve Berfungsi Mengabutkan
refrigrant kedalam evaporator, agar refrigerant
cair dapat segera berubah menjadi gas.
Cara Kerja Expansion valve
• Cara kerjanya untuk tipe thermal :
Pembukaan valve sangat bergantung dari besar kecilnya
tekanan Pf dari Heat sensitizing tube. Bila temperature lubang
keluar (out let) evaporator dimana alat ini ditempelkan
meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps +Pe, maka
refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila
temperatur lubang keluar (out let)evaporator menurun maka
tekanan Pf < Ps + Pe, maka refrigerant yang disemprotkan akan
lebih sedikit.

- Ps : tekanan pegas
- Pe : tekanan uap didalam evaporator
Evaporator
Fungsi Evaporator
• Evaporator Merupakan kebalikan dari
Kondensor Berfungsi untuk menyerap panas
dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin
evaporator, sehingga udara tersebut menjadi
dingin
Cara Kerja Evaporator
• Cara kerjanya :
Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi
gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat
terjadi penyerapan panas pada daerah
sekelilingnya, udara yang melewati kisikisi
evaporator panasnya akan terserap sehingga
dengan hembusan blower udara yang keluar
keruang kabin mobil akan menjadi dingin.
5
Cara Kerja Sistem AC
a) Kompresor mengkompresikan gas/uap refrigerant yang bertemperatur tinggi
dan bertekanan tinggi karena menyerap panas dari evaporator ditambah
panas yang dihasilkan saat langkah pengeluaran (discharge).
b) Gas refrigerant mengalir ke dalam kondensor, di dalam kondensor gas
refrigerant dikondensasikan menjadi cairan atau terjadi perubahan keadaan
yaitu pengembunan refrigerant.
c) Cairan refrigerant mengalir ke dalam receiver untuk disaring antara cairan
refrigerant dengan oli sampai evaporator memerlukan refrigerant untuk
diuapkan.
d) Katup ekspansi menurunkan tekanan dan temperatur/suhu cairan refrigerant
yang bertekanan dan bertemperatur tinggi menjadi rendah.
e) Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir ke dalam evaporator.
Refrigerant menguap dan menyerap panas dari udara luar atau terjadi
pengkabutan udara sehingga suhu di luar akan dingin.
6
Wiring Diagram Sistem AC Konvensional
Wiring Diagram Sistem AC
Urutan cara kerja kelistrikan AC mobil dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Ignition switch dihidupkan (ON)

2. Blower switch dihidupkan (ON) mengakibatkan heater relay bekerja mengalirkan


arus listrik dan memutar motor blower.

3. Saat switch AC di ON kan, amplifier akan bekerja mengeluarkan arus ke relay


kopling magnet dan ECU mesin. Proses ini terjadi jika pressure switch bekerja
dengan tekanan refrigerant sesuai standar berikut.
R-134a : 28 – 448 psi
R-12 : 29,4 – 378 psi

d. Thermostat akan memberikan informasi suhu pada evaporator ke amplifier. Saat


suhu evaporator di bawah 3oC – 10oC, kopling magnet akan mati dan kompresor
berhenti bekerja.

e. Saat kopling magnet bekerja, amplifier akan mengirim sinyal ke ECU mesin agar
VSV bekerja dan meningkatkan putaran mesin.

f. Saat kendaraan berjalan, ECU mesin akan memberikan informasi berupa sinyal ke
amplifier sehingga relay kopling magnet akan OFF dan kompresor berhenti
bekerja.
7
Pemeliharaan dan Pemeriksaan System AC
Pemeliharaan System AC
Hal yang harus di lakukan agar AC (Air Conditioner) dapat bekerja dengan baik,
antar lain:
• Lindungi AC dari debu dan air hujan.
• Lindungi ruangan AC dari asap, bau yang tidak sedap dan tidak terlalu panas.
• Untuk mengurangi pemborosan bahan AC ruangan, cegah udara luar terlalu
banyak masuk secara langsung kedalam ruangan yang dipasang AC.
• Bersihkan kisi-kisi ventilasi Evaporator dari kotoran debu minimal 3 kali
dalam satu tahun.
• Lakukan perawatan pada AC sesering mungkin agar AC tersebut berfungsi
dengan baik dan dapat digunakan lebih lama oleh pemakainya.
• Perbaikilah langsung bagian AC yang mengalami kerusakan, baik itu
kerusakan yang besar ataupun kerusakan kecil.
• Jangan biarkan kondisi AC menyala terus-menerus, jika tidak di gunakan
segeralah matikan AC.
Pemerikasaan jumlah refrigeran di dalam
System AC

a. Pasang manifold gauge pada kompresor seperti pada.


b. Jalankan engine dan AC sesuai prosedur yang benar:
 kecepatan blower posisi “H”
 temperatur set: maximum
 putaran engine 1500 rpm
c. Lakukan pengamatan pada manifold gauge dan gelas penduga (sight glass), biasanya
gelas penduga ada pada bagian atas dryer
o Massa refrigeran kurang: terlihat gelembung secara terus menerus pada gelas penduga,
sedangkan pada manifold gauge, tekanan saluran hisap dan saluran tekan, rendah.
o Massa refrigeran optimal , tidak terlihat gelembung tetapi sesekali gelembung atau riak
terlihat.
o Massa refrigeran berlebihan: tidak terlihat adanya gelembung, tekanan saluran hisap
maupun tekanan saluran tekan, tinggi.
o Sistem kosong: tidak ada gelembung dan tekanan kerja mendekati nol. d. Setelah
pemeriksaan refrigeran sistem selesai dilakukan, matikan AC dan mesin penggerak.
Pemeriksaan kebocoran
Tindakan ini dilakukan apabila pada proses vakum diketahui ada kebocoran pada
sistem AC. Seting peralatan untuk pemeriksaan kebocoran, :
a. Selang manifold tengah dilepaskan dari pompa vakum dan dihubungkan ke
tabung gas untuk memeriksa kebocoran.(biasanya: gas untuk tes kebocoran
digunakan refrigerannya sendiri, tetapi lebih baik dipakai gas nitrogen (N2),
karena R-12 dapat merusak ozon.
b. Bukalah katup gas tersebut, demikian juga Hi tetapi katup Lo dibiarkan tertutup.
c. Apabila tekanan pada low gauge mencapai 4 bar (58,8 psig), tutuplah katup Hi.
d. Periksalah kebocoran dengan gas leak detector
atau dengan air sabun.
e. Kalau ditemukan kebocoran perbaiki dan
dilanjutkan dengan memvakum.
8
Cara Menambah dan Mengganti Refrigerant
(Freon)
Prosedur penggantian Refrigerant
1. Tutup kedua katup manifold gauge.
2. Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel tekanan tinggi dan selang biru ke
nipel tekanan rendah serta selang hijau ke pompa vakum. (lihat gambar)
3. Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.
4. Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600
mmHg ( 23,62 inHg; 80 kPa )
5. Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi untuk
lebih mengefisienkan kerja pompa vakum
6. Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah bersih dari
udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada angka 750 mmHg
( 29,53 in Hg; 99,98 kPa )
7. Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
8. Tutup kedua katup manifold sebelummematikan pompa vakum.
9. Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila terjadi
penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi kebocoran.
10. Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan perbaiki.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat
Pengisian refrigerant

Sebelum memulai pengisian refrigerant pastikan langkah-langkah


berikut sudah dilakukan :
- Rangkaian sistem masih terpasang dengan benar.
- Selang masih terpasang dengan manifold gauge warna merah
ke nipel tekanan tinggi, warna biru ke nipel tekanan rendah dan
warna hijau ke tangki
- refrigerant atau alat pengisi.
- refrigerant yang akan digunakan tersedia dengan cukup.
- singkirkan alat-alat yang masih ada di sekitar mesin untuk
menghindari terjadinya kecelakaan.
Langkah Pengisian
Pemasangan selang pada tabung refrigerant.
o Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam
sampai jarum katupnya tertarik penuh.
o Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis.
o Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant.
o Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.
o Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlahkembali
berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang.
o Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan
jari tangan sampai udara keluar dari selang tengah.
o Bila udara sudah keluar
( ditandai dengan keluarnya refrigerant ) tutuplah
niple no 4 dengan tutup niple.
Pengisian Refrigerant dalam Bentuk cair
o Balikkanlah tabung refrigerant
menghadap kebawah agar isi refrigerant
yang keluar dalam bentuk cair.
o Buka katup tekanan tinggi.
o Periksalah kaca pengintai sampai aliran
refrigerant berhenti mengalir dan
tutuplah keran.
o Amati kedua pengukur, tekanan tinggi
maupun tekanan rendah. Keduanya
harus menunjukkan tekanan yang sama.
Penambahan Lanjutan Refrigerant
o Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant
keluar dalam bentuk gas.

o Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan.

o Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge


tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada
tekanan rendah tetapi tidak vakum.

o Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru.


(besar kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah
refrigerant yang mengalir dalam sistem.

o Amati gelas pantau dan bila jumlahgelembung menjadi semakin


lembut menunjukkan bahwa pengisian sudahsedikit dan cukup.

o Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur 1,5 – 2,0 kg/cm2
tekanan rendah dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2
Keuntungan dari AC adalah sebagai berikut
• Kondisi suhu yang bisa kita atur sesuai dengan titik dimana kita bisa
merasa nyaman.
• Meredam polusi sekitar, terutama pada kondisi dimana suatu bangunan
berada di area industri yang penuh dengan debu serta bau tidak sedap.
• Elemen pendukung suatu desain dari mobil. Pada kondisi dimana mobil
tidak memunkinkan untuk mendapatkan sirkulasi udara yang cukup,
maka AC akan sangat membantu.
• Dengan adanya fungsi filter pada AC serta teknologi saat ini, maka udara
yang dihasilkan akan lebih bersih. Lebih bebas bakteri dan partikel debu
dibanding jika tidak menggunakan AC. Dalam keadaan terawat, kualitas
udaha akan tetap terjaga.
• Kondisi suhu yang bisa kita atur sesuai dengan titik dimana kita bisa
merasa nyaman.
Kerugian dari AC adalah sabagai berikut:

• Konsumsi listrik yang menyebabkan boros


• Dampak lingkungan yang kurang baik, jika AC
tidak dalam keadaan terawat.
• Bagian sebagian orang akan merugikan
dengan suhunya yang dingin dan tingkat
kelembaban yang kurang. Terutama dampak
bagi kulit yang menyebabkan kekeringan.
SEKIAN…

TERIMA KASIH

WASSALAMUALAIKUM WR WB

Anda mungkin juga menyukai