DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1. HAMSAH [23.1.1.0621.0008]
2. MISHRAN SUDIRMAN SALEH [23.1.1.0621.0017]
3. RESKYANA [23.1.1.0621.0025]
4. ANDINI RUKMANA [23.1.1.0621.0004]
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
kami tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam tercurahkan pada junjungan kita
yaitu nabi besar Muhammad SAW.
Alhamdulillah, kami telah dapat menyelesaikan makalah agama yang
berjudul "Ruang Lingkup Agama Islam". Penulisan makalah ruang lingkup agama
islam ini untuk memenuhi tugas kelompok dasar-dasar pendidikan islam.
Dalam penulisan makalah ruang lingkup agama islam ini, kami menyadari
bahwa peran serta dari berbagai pihak dalam mendorong, bantuan, dan dukungan
baik secara moril maupun materil kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ruang lingkup agama islam ini tidak luput dari
tantangan dan hambatan yang kami temukan, namun berkat dorongan, bimbingan
dari semua pihak di atas kami dapat menyelesaikan makalah ini. Namun demikian
kami menyadari dalam penyusunan makalah ruang lingkup agama islam ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan saran saran dan kritikan
yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap, semoga makalah ruang lingkup agama islam ini bermanfaat
bagi semua pihak, khususnya bagi kami pribadi, sebagai pedoman untuk
meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan memperluas cakrawala berpikir.
KELOMPOK 1
2
DAFTAR ISI
1.4 Tujuan.............................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 19
3
BAB I
Pendahuluan
Secara bahasa, kata ‘agama’ berasal dari bahasa sanskerta yang berarti ‘tidak
pergi’ tetap di tempat, diwarisi turun temurun. Menurut Abu Ahmadi, agama menurut
bahasa ada 2 arti, yaitu:
1. Agama berasal dari bahasa sanskerta yang diartikan dengan haluan, peraturan, jalan
atau kebaktian kepada Tuhan 1. Agama terdiri dari 2 kata yaitu A berarti tidak, dan
Gama berarti kacau balau, tidak teratur. Jadi agama berarti tidak kacau balau yang
berarti teratur. Sedangkan kata Islam berarti kedamaian, kesejahteraan, keselamatan,
ketaatan, dan kepatuhan. Secara istilah agama berarti undang-undang atau peraturan-
peraturan yang mengikat manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan hubungan
manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam yang teratur
dan damai. Islam sebagai agama wahyu yang memberi bimbingan kepada manusia
mengenai semua aspek hidup dan kehidupannya. Sebagai agama wahyu terakhir,
agama islam merupakan satu sistem akidah dan syari'ah serta akhlak yang mengatur
hidup dan kehidupan manusia dalam berbagai hubungan. Ruang lingkup agama
islam lebih luas dari pada agama nasrani. Agama islam tidak hanya mengatur
hubungan manusia dengan manusia dalam masyarakat termasuk dengan diri manusia
itu sendiri tetapi juga dengan alam sekitarnya yang terkenal dengan istilah
lingkungan hidup. Menurut Wilfred Cantwell Smith, dibandingkan dengan agama
lain, agama islam adalah ‘sui generis’ yaitu sesuai dengan wataknya, mempunyai
corak dan sifat sendiri. Diantara perbedaannya dengan agama lain yaitu agama lain,
namanya dihubungkan dengan manusia yang mendirikan atau yang menyampaikan
agama itu, sedangkan nama agama yang di bawa Nabi Muhammad tidak
dihubungkan dengan nama orang yang menyampaikannya atau nama tempat mula-
mula agama itu tumbuh dan berkembang.
2. Islam mengandung makna damai, sejahtera, selamat, penyerahan diri, taat, patuh dan
menerima kehendak Allah. Ada 3 persoalan pokok dalam sebuah agama,
diantaranya:
a. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural
yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
4
b. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan
kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan
ketundukannya.
c. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau
alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut. Unsur-unsur yang
harus ada dalam sebuah agama diantaranya:
Adanya keyakinan pada yang gaib
Adanya kitab suci sebagai pedoman
Adanya Rasul pembawanya
Adanya ajaran yang bisa dipatuhi
Adanya upacara ibadah yang standar
Agama sebagai fitrah manusia melahirkan keyakinan bahwa agama
adalah satu-satunya cara pemenuhan kebutuhan. Posisi ini tidak dapat digantikan
dengan yang lain.
5
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
6
BAB 2
Pembahasan
Ruang Lingkup Agama secara umum adalah hal-hal yang menjadi pedoman
pokok bagi agama tersebut antara lain adalah:
Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural
yang diyakini mengatur dan mencipta alam.
Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan
kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan
ketundukannya.
Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau
alam semesta yang dikaitkan dengan keyakinannya tersebut.
7
bebas dan kreatif dalam menunaikan tugas kemanusiaanya. Dan Tauhid melahirkan jiwa
yang penuh ketundukan, kepasraan dan ketaatan tanpa RESERVE terhadap undang-
undang, peraturan dan ajaran-ajaran ALLAH SWT.
Agama Islam adalah risalah yang telah diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, sebagai petunjuk dan pedoman yang
mengandung hukum-hukum sempurna untuk dipergunakan dalam menyelenggarakan
tata cara kehidupan manusia, yaitu mengatur hubungan manusia dengan ALLAH SWT,
hubungan manusia dengan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
lingkungannya. Karena itu, agama Islam mengandung tiga komponen pokok yang
terstruktur dan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Selain yang terpapar diatas, ruang lingkup aqidah bisa juga mengikuti
sistematika arkanul iman, yaitu:
1. Iman kepada Allah SWT
Pengertian iman kepada Allah ialah:
- Membenarkan dengan yakin akan adanya Allah
- Membenarkan dengan yakin keesaan-Nya, baik dalam perbuatan-Nya
menciptakan alam, makhluk seluruhnya, maupun dalam menerimah ibadah
segenap makhluknya.
8
- Membenarkan dengan yakin, bahwa Allah bersifat dengan segala sifat
sempurna, suci dari sifat kekurangan dan suci pula dari menyerupai segala
yang baru (makhluk).
Dengan demikian setelah kita mengimani Allah, maka kita
membenarkan segala perbuatan dengan beribadah kepadanya, melaksanakan
segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya, mengakui bahwa Allah
SWT bersifat dari segala sifat, dengan ciptaan-Nya dimuka bumi sebagai bukti
keberadaan, kekuasaan, dan kesempurnaan Allah.
9
Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa, Injil kepada Nabi Isa, dan Zabur
kepada Daud.
4. Iman kepada rasul
Yakin pada para Nabi dan rasul merupakan rukun iman keempat.
Perbedaan antara Nabi dan Rasul terletak pada tugas utama. Para nabi menerima
tuntunan berupa wahyu, akan tetapi tidak mempunyai kewajiban untuk
menyampaikan wahyu itu kepada umat manusia. Rasul adalah utusan Allah yang
berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima kepada umat manusia.
Di Al-Qur'an disebut nama 25 orang Nabi, beberapa diantaranya
berfungsi juga sebagai rasul ialah (Daud, Musa, Isa, Muhammad) yang
berkewajiban menyampaikan wahyu yang diterima kepada manusia dan
menunjukkan cara pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
10
2.3 Ruang Lingkup Syari'ah Islamiyah
A. Pengertian Syari'ah
Secara Etimologi
Kata Syari'ah berasal dari bahasa Arab, dari kata Syara'a yang berarti jalan
Syari'ah Islam berarti jalan dalam agama Islam atau peraturan dalam Islam.
Secara Terminologi
Syari'ah adalah suatu sistem norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhannya, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia
dengan seluruh ciptaan Tuhan di alam semesta.
11
kwalitas hidup dalam rangka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sedangkan pengertian syariaah menurut para ahli. Syariah berarti tatanan
perundang-undangan atau hukum. Jadi pengertian Syariah adalah hukum yang
mengatur pola hubungan manusia dengan Allah secara vertikal dan hubungan
manusia dengan sesamanya secara horizontal.
Berdasarkan pengertian diatas, syari'ah dibagi ke dalam dua bagian besar, yaitu:
a. Ibadah
Ibadah adalah peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.
b. Mu'amalah
Mu'amalah adalah peraturan yang mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya dan manusia dengan seluruh alam
12
Syari'ah Islam membagi ma'ruf itu dalam 3 kategori, yaitu:
a. Fardhu: wajib.
b. Sunah: anjuran.
c. Mubah: boleh.
2. Munkarat adalah nama untuk segala dosa dan kejahatan yang sepanjang masa
telah dikutuk oleh watak manusia sebagai sesuatu yang jahat.
Syari'ah Islam membagi munkarat itu dalam 2 kategori, yaitu:
a. Haram.
b. Makruh.
13
2.4 Ruang Lingkup Akhlak Islamiyah
Ruang lingkup akhlak islami adalah sama dengan ruang lingkup ajaran islam itu
sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan. Akhlak diniah (agama/ islami)
mencangkup berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah, hinga kepada sesama
makhluk (manusia, binatang, tumbuhan, dan benda-benda yang tak bernyawa). Berbagai
bentuk dan ruang lingkup akhlak islami yang demikian itu dapat dipaparkan sebagai
berikut:
ۡۢۡ ج
ِ مِن بَ ۡي ِن الص ُّۡل
)٧ ( ِب َوالت ََّرآٮب ُ ) يَّ ۡخ ُر٦ ( ق
ٍ ِ) ُخلِقَ م ِۡن َّما ٓءٍ دَاف٥ ( ق
َ سا ُن مِ َّم ُخ ِل ِ ۡ فَ ۡليَ ۡنظُ ِر
َ اۡل ۡن
Artinya: "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia
diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang
dada."
14
Keempat, Allah-lah yang telah memuliakan manusia dengan
diberikannya kemampuan menguasai daratan dan lautan.
Banyak cara yang dapat dilakuka dalam berakhlak kepada Allah. Di
antaranya dengan cara tidak menyekutukan-Nya, takwa kepada-Nya, mencintai-
Nya, ridho dan ikhlas terhadap segala ketentuan-Nya da bertaubat, mensyukuri
nikmat-Nya, selalu berdo’a kepada-Nya, beribadah, dan selalu mencari
keridhoan-Nya.
َ ُ ّٰللا
) ٢٦٣ ( ٌغن ٌِّى َحل ِۡيم َ ف َّو َم ۡغف َِرة ٌ َخ ۡي ٌر ِم ۡن
ص َدقَ ٍة يَّ ۡتبَعُه َۤا اَذًىؕ َو ه ٌ ۞ قَ ۡو ٌل َّم ۡع ُر ۡو
Artinya: "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang
diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya
lagi Maha Penyantun "(QS. Al-Baqarah,263)
ِ َّّٰللاَ َو ِبا ْل َوا ِل َدي ِْن اِحْ سَانًا َّوذِى ا ْلقُ ْر ٰبى َوا ْليَ ٰتمٰ ى َوا ْل َم ٰس ِكي ِْن َوقُ ْولُ ْوا لِلن
اس ق بَن ِْٓي اِس َْر ۤاءِ ْي َل َۡل ت َ ْعبُد ُْو َن ا َِّۡل ه َ َواِ ْذ ا َ َخ ْذنَا مِ ْيثَا
٨٣ َسنًا َّواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوة َ َو ٰات ُوا ال َّز ٰكو َۗة َ ث ُ َّم ت ََولَّ ْيت ُ ْم ا َِّۡل قَ ِلي ًًْل ِم ْن ُك ْم َوا َ ْنت ُ ْم ُّمع ِْرض ُْون ْ ُح
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (vain):
janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak,
15
kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata
yang baik kepada mamusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat kemudian kamu
tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu
berpaling." (OS.Al-Baqarah: 83)
ۤ
ٰيـاَيُّهَا الَّذ ِۡينَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا ه
َ ّٰللاَ َوق ُ ۡولُ ۡوا قَ ۡو ًۡل
) ٧٠ ( سد ِۡيدًا
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
Katakanlah Perkataan yang benar" (QS. Al-ahzab:70)
Jangan mengucilkan seseorang atau kelompok lain, tidak wajar pula
berprasangka buruk tanpa alasan, atau menceritakan keburukan seseorang, dan
menyapa atau memanggil dengan sebutan buruk.
Selanjutnya yang melakukan kesalahan hendaknya dimaafkan. Pemaafan ini
hendaknya disertai dengan kesadaran bahwa yang memaafkan berpotensi pula
melakukan kesalahan. Selain itu juga dianjurkan agar menjadi orang yang pandai
mengendalikan nafsu amarah, mendahulukan kepentingan orang lain daripada
kepetingan sendiri.
16
Ini berarti manusia dituntut untuk mampu menghormati proses-proses
yang sedang berjalan, dan terhadap semua proses yang sedang terjadi. Yang
demikian mengantarkan manusia bertanggung jawab. sehingga ia tidak
melakukan perusakan, bahkan dengan kata lain setiap perusakan terhadap
lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada diri manusia sendiri.
Binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bemyawa semuanya
diciptaka oleh Allah SWT, dan menjadi milik-Nya, serta semuanya memiliki
ketergantungan kepada-Nya Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk
menyadari bahwa semuanya adalah "umat" Tuhan yang harus diperlakukan
secara wajar dan baik.
Pada saat jaman peperangan terdapat petunjuk Al-Qur'an yang melarang
melakukan penganiayaan. Jangankan terhadap menusia dan binatang, bahkan
mencabut dan menebang pohonpun terlarang, kecuali kalau terpaksa, tetapi itu
pun harus seizin Allah, dalam arti harus sejalan dengan tujuan-tujuan penciptaan
dan demi kemashlatan terbesar. Allah berfirman:
)٥ ( َي ا ْلفَا ِس ِقين ِ َّ ط ْعت ُ ْم مِ ْن لِينَ ٍة أ َ ْو ت َ َر ْكت ُ ُموهَا قَا ِئ َمةً عَلَ ٰى أُصُول ِهَا فَ ِب ِإ ْذ ِن
َ ّٰللا َو ِليُ ْخ ِز َ ََما ق
Artinya: "Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau
yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya, Maka (semua itu) adalah dengan
izin Allah; dan karena Dia hendak memberikan kehinaan kepada orang-orang fasik "
(QS. Al-Hasyr:5)
Alam dengan segala isinya telah ditundukan Tuhan kepada manusia,
sehinga dengan mudah manusia dapat memanfaatkannya. Jika demikian,
manusia tidak mencari kemenangan, tetap keselarasan dengan alam Keduanya
tunduk kepada Allah, sehingga mereka harus dapat bersahabat.
Selain itu akhlak Islami juga memperhatikan kelestarian dan
keselamatan binatang, nabi Muhammad SAW. Bersabda: "Bertakwalah kepada
Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang kendarailah, dan beri makanlah
dengan baik"
Uraian tersebut di atas memperlihatkan bahwa akhlak Islami sangat
komprehensif, menyeluruh dan mencangkup berbagai makhluk yang diciptakan
Tuhan. Hal yang demikian dilakukan karena secara fungsional seluruh makhluk
tersebut satu sama lain saling membutuhkan. Punah dan rusaknya salah satu
bagian dari makhluk Tuhan itu akan berdampak negative bagi makhluk lainnya.
17
BAB 3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Akidah akhlak dan Syari'ah merupakan dasar bagi umat islam dalm menjalankan
agamanya. Jika akidah sudah dipegang teguh sebagai pedoman hidup kita semua,
tentunya dalam menjalankan kehidupan yang fana ini kita dapat lulus dari ujian-ujian
yang Allah swt berikan sebagai bukti kasih sayangnya. Senantiasa kita selalu melakukan
pekerjaan apapun berlandaskan kaidah-kaidah yang di tetapkan oleh-Nya. Dan kita akan
bisa menghindarkan diri kita dari perbuatan-perbuatan yang tercela.
3.2 Saran
1. Perlu adanya pembangunan akidah akhlak dan Syari'ah yang kokoh bagi pemuda,
dengan pemberian pendidikan khusus keagamaan yang lebih terstruktur.
2. Adanya peran aktif pemerintah, pemangku agama, orang tua, dan juga kita semua
dalam menjaga akidah dan akhlak islam yang kita miliki.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://soulkuliahku.blogspot.co.id/2017/06/ruang lingkup-agama-islam-secara-umum.html
http://islamtuntunanku.blogspot.co.id/2015/08/ruang lingkup.islam.htm1
http://kita-klikyaoke.blogspot.co.id/2014/07/pengertian-dan-ruang lingkup aqidah-dan.html
https://arfalipallaka.wordpress.com/agama/syariah-islam/
http://astro-remaja.blogspot.co.id/2013/05/ruang-lingkup-akhlak-islami.htm1
19