Anda di halaman 1dari 19

ISLAM DAN STUDI AGAMA

Makalah

Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah Metodologi Studi Islam (MSI) Semester Genap

Pada Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI E)

Tahun Akademik 2023/2024

Disusun Oleh:

Kelompok: Kelompok 3
Muhammad Akwalul Muhtadin (2381010194)
Mohammad Shobri (2381010127)
Rezika Roby (2381010213)

Dosen Pengampu:
Dr. H. Ahmad Yani, M.Ag.

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Cirebon, 06 Maret 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.................................................................................................1
BAB II ..............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pengertian Islam Dan Studi Agama.........................................................................2
B. Tujuan Studi Islam...................................................................................................2
C. Perkembangan Studi Agama...................................................................................5
D. Keterkaitan manusia dengan studi agama...............................................................5
E. Asal-usul dan pertumbuhan studi Islam..................................................................7
F. Aspek-aspek sasaran studi Islam.............................................................................9
G. Manfaat dalam mempelajari Studi Agama..............................................................11
BAB III..............................................................................................................................13
ANALISIS KRITIS...........................................................................................................13
BAB IV ............................................................................................................................14
A. Kesimpulan..............................................................................................................14
B. Saran........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................15
BIODATA PENULIS.......................................................................................................15

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kehadirannya agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW diyakini dapat menjamin
terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin. Pedoman ini mempunyai
pedoman berbeda mengenai bagaimana orang harus menjalani hidup dan hidup lebih
bermakna dalam arti luas.

Islam sebagai salah satu agama utama di dunia telah menjadi subjek kajian yang luas dalam
berbagai bidang, termasuk studi agama. Makalah ini akan mengeksplorasi berbagai aspek
Islam dari perspektif studi agama.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi Islam dan studi Agama

2. Apa tujuan studi Islam

3. Bagaimana perkembangan Studi Agama

4. Keterkaitan manusia dengan studi agama

5. Asal-usul dan pertumbuhan studi Islam

6. Aspek-aspek sasaran studi Islam

7. Apa manfaat dalam mempelajari Studi Agama

C. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Mengetahui definisi Islam dan Studi Agama

2. Mengetahui tujuan Studi Islam

3. Mengetahui bagaimana perkembangan Studi agama

4. Mengetahui Keterkaitan manusia dengan Studi agama

5. Mengetahui asal-uaul pertumbuhan Studi Islam

6. Mengetahui Aspek-aspek sasaran Studi Islam

7. Mengetahui Manfaat dalam mempelajari Studi Islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Islam dan Studi Agama Islam

Ada dua sisi yang dapat digunakan untuk memahami pengertian Agama Islam, yaitu sisi
etimologis dan sisi peristilahan. Kebahasaan Islam dari bahasa Arab salima selamat, sentosa
dan damai. Kemudian Aslama berserah diri masuk dalam kedamaian. Beberapa menurut para
ahli:"

Nur Cholis Majid memaknai agama adalah Sikap pasrah kepada Tuhan adalah merupakan
hakikat dari pengertian Islam. Maulana Muhammad Ali: Islam adalah agama perdamaian dan
dua ajaran pokok yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan ummat manusia
menjadi bukti nyata. Dari sisi peristilahan dalam memberi pengertian para ilmuwan beragama
dalam memberi pengertian antara lain adalah: Ahmad Abdullah Al-Masdoosi (1962) Islam
adalah Kaidah hidup yang diturunkan kepada manusia sejak manusia digelarkan ke muka
bumi, dan terbina dalam bentuknya terakhir dan sempurna dalam Al-Qur'an yang suci yang
diwahyukan Tuhan Kepada Nabi-Nya yang terakhir yakni Nabi Muhammad Ibnu Abdullah,
satu kaidah yang memuat tuntunan yang jelas dan lengkap mengenai aspek hidup manusia
baik spritual maupun material.

Pengertian Islam menurut Maulana Ali dapat dipahami dari Firman Allah surat Al-Baqorah
ayat 208:

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اْدُخ ُلوا ِفي الَّس ْلِم َك اَّفًة َو ال َتَّتِبُعوا ُخ ُطَو اِت الَّشْيَطاِن ِإَّنُه َلُك ْم َع ُد ٌّو ُّم ِبيٌن‬

Kedamaian/Islam secara menyeluruh dan jangan kamu ikuti langkah-langkah Setan.


Sesungguhnya setan musuh yang nyata bagimu" Kata ‫ السلم‬yang dalam ayat diatas
diterjemahkan kedamaian atas Islam, makna dasarnya adalah damai atau tidak mengganggu.
adapun islam menurut tokoh yang lain, yaitu:

● Harun Nasution mengatakan bahwa Islam menurut istilah adalah agama yang ajaran-
ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat manusia melalui nabi Muhammad saw
sebagai Rasul.

● Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa islam adalah agama perdamaian; dan dua
ajaran pokoknya, yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia
menjadi bukti nyata, bahwa agama Islam selaras benar dengan namanya.

2
● Islam juga didefinisikan sebagai berikut: al-Islam wahyun ilahiyun unzila ila nabiyyi
Muhammadin saw lisa'adati al-dunya wa al-akhirah (wahyu yang diturunkan kepada nabi
Muhammad saw sebagai pendoman untuk kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat).
Jadi inti islam itu merupakan wahyu yang diturunkan kepada nabi Muhammad

● Dapat disimpulkan bahwa islam adalah agama yang bersumber pada wahyu yang datang
dari Allah, bukan berasal dari manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad saw
sebagai pedoman untuk kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Islam adalah agama monotheistik yang didasarkan pada keyakinan kepada Allah (Tuhan),
yang diungkapkan melalui wahyu yang diterima oleh Nabi Muhammad (Saw) sebagaimana
tertulis dalam Al-Quran. Islam juga mencakup ajaran dan praktik-praktik seperti salat
(sembahyang), puasa, zakat (sumbangan amal), haji (ibadah haji), serta prinsip-prinsip moral
dan etika yang diatur dalam hukum Islam (Syariah).

● Ajaran Islam tidak ditujukan kepada suatu kelompok atau bangsa tertentu, melainkan
sebagai Rahmatan lill alamin, sesuai dengan misi yang diemban oleh Rasulullah
SAW.Seluruh ajaran Islam, baik akidah, syariah maupun akhlak, bertujuan
membebaskan manusia dari belenggu penyakit mental-spiritual dan stagnasi berpikir,
serta mengatur tingkah laku perbuatan manusia secara tertib agar tidak terjerumus ke
lembah kehinaan dan keterbelakangan, sehingga tercapai kesejahteraan dan
kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.1

Studi Islam adalah bidang akademik yang mempelajari agama Islam secara menyeluruh,
termasuk aspek-aspek seperti sejarah, teologi, hukum, filosofi, sastra, budaya, dan praktik
keagamaan. Tujuan dari studi Islam adalah untuk memahami agama Islam dari berbagai
perspektif, serta untuk menganalisis dampaknya dalam konteks sejarah dan kehidupan
manusia kontemporer.

1. Menurut Umar bin Khathab, Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW. Agama ini meliputi: akidah, syariat, dan akhlak.

2. Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamain.
1
5 Rosihon Anwar, H. Badruzzaman M. Yunus, ,Saehudin, Pengantar Studi Islam, (Bandung: CV. Pustaka
Setia,2009), hlm 17

3
→ Studi Agama

Studi agama (religious studies) adalah mengkaji tentang hal-hal yang berhubungan dengan
agama. Studi agama adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas secara mendalam tentang seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan
agama, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktis pelaksanaannya
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarahnya.

1. Dari segi kebahasaan studi agama berasal dari bahasa Arab Dirasah Islamiyah. Dalam
kajian Islam di Barat disebut Islamic Studies secara harfiyah adalah kajian tentang hal-hal
yang berkaitan dengan keislaman.

2. Dari segi Istilah, studi agama adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk
mengetahui, memakai dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan
agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam maupun realitas pelaksanaannya dalam
kehidupan.

● Studi agama adalah sebuah bidang akademik yang dicurahkan untuk meneliti
kepercayaan, perilaku dan lembaga keagamaan. Kajian tersebut mendeskripsikan,
membandingkan, menafsirkan dan menjelaskan agama, memakai sudut pandang
sistematis, berlandaskan sejarah dan lintas budaya

● Studi agama adalah suatu kajian sistematis dan metodologis terhadap agama- agama yang
ada sebagai kajian yang terbuka dan netral, studi agama mengkaji baik dari segi asal usul
keberadaannya sebagai suatu sistem keyakinan dan kepercayaan dalam konteks hubungan
antar agama.

● Studi agama-agama tidak menonjolkan ego agama, melainkan memahami makna-makna


ajaran, historisitas, dan fenomena agama dalam realitas kesejarahan hidup manusia, untuk
menemukan titik kerukunan antar Tuhan dan agar terwujud kerukunan antarumat
beragama. (Sokhi Huda).

● Studi agama adalah sebuah disiplin ilmu yang mencari pengetahuan seobjektif mungkin
mengenai gejala-gejala agama baik pada masa lampau maupun masa sekarang.

B. TUJUAN STUDI ISLAM

4
Tujuan studi Islam adalah untuk memahami ajaran, sejarah, praktik, dan nilai-nilai agama
Islam secara lebih mendalam. Hal ini mencakup mempelajari Al-Quran, Hadis, sejarah Islam,
filosofi, hukum Islam, etika, serta berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan politik yang
terkait dengan agama Islam. Studi Islam juga bertujuan untuk mempromosikan pemahaman
dan dialog antarbudaya serta memperkaya pengetahuan tentang warisan intelektual dan
spiritual umat manusia.

manfaat mempelajari metodologi studi Islam adalah untuk menguatkan aqidah dan keyakinan
kita terhadap aqidah Islam, juga untuk mengetahui aliran-aliran yang ada di Indonesia
maupun di dunia agar kita tidak terjerumus kedalam aqidah yang sesat dan menyesatkan”

C. ASAL-USUL DAN PERTUMBUHAN STUDI ISLAM

Dalam sejarah awal perkembangan islam, pendidikan islam sebagaimana yang telah dilakukan
Nabi Muhammad Saw. Adalah merupakan upaya pembebasan manusia dari belenggu aqidah
yang sesat yang telah dianut oleh kelompok quraisy dan upaya pembebasan manusia dari
segala bentuk penindasan suatu kelompok terhadap kelompok lain yang dipandang rendah
status sosialnya.Metode yang digunakan oleh Nabi mula mula adalah personal-individual
kemudian meluas kearah pendekatan keluarga yang pada gilirannya meluas kearah
pendekatan sosiologis (masyarakat).

● Masa Rasulullah Saw. Di Makkah

Masa ini berlangsung sejak diangkatnya beliau menjadi Rasul sampai beliau hijrah ke
Madinah dalam usia 53 tahun atau 17 Ramadhan/6 agustus sampai dengan 1 Rabiul Awal/16
juli 622 atau kurang lebih 12 setengah tahun. Pada masa ini merupakan pembangunan fondasi
bagi kekuatan islam yaitu keimanan dan akhlak.

● Masa Rasulullah Saw. Di Madinah

Masa ini dimulai semenjak hijrah beliau dari kota Mekkah ke Madinah sampai dengan wafat
beliau tanggal 13 Rabiul awal 11 H/8 Juni 632 atau berjalan kurang lebih 19 tahun. Pada masa
ini terdapat pembinaan masyarakat dalam praktik ibadah, banyak diturunkan ayat-ayat yang
berkaitan dengan hukum-hukum amaliah, ibadah, perdata, pidana,dan lain sebagainya. Dalam
periode ini pendidikan islam menyertakan peranan sanksi-sanksi hukuman dan ganjaran
terhadap individu dan masyarakat atas tanggung jawabnya dalam mempraktekkan ajaran
islam.

5
● Masa sesudah Rasulullah Saw

Pembinaan dan pengembangan hukum islam dialkukan oleh para sahabat beliau. Pada masa
ini daerah islam semakin luas serta timbul masalah-masalah baru sehingga para sahabat
merasa berkewajiban memberikan penjelasan dan penafsiran terhadap nash-nash hukum yang
belum jelas dan memberikan fatwa atas masalah-masalah hukum yang timbul dikalangan
mereka tersebut. Tugas memberikan fatwa kepada masyarakat setelah para sahabat
dialnjutkan oleh para Tabi’in, antara lain di Madinah Abu bakar ibn Abdurrahman, Qasyim
ibn Muhammad, ‘urwah ibn Zubair dan sa’id ibn musayyab. Di Makkah Ikrimah Abu
Abdillah, Atha ibn Abi Rabah, di kufah Alqamah ibn Qayis dan Masyruk ibn Ajda, dsb, di
yaman Thaus ibn Kaisan, serta masih banyak lagi yang tidak disebutkan. Ketentuan hukum
pada masa ini masih berdasarkan al-Qur’an, al-Hadits dan ar-Ra’yu.

● Periode ulama’ mujtahid dan pembukuan fikih

Kemajuan ilmu fikih dimulai pada abad ke-2H, disamping berijtihad, para ulama’ juga giat
melakukan p[enyusunan/pembukuan ilmu fikih.

● Periode taklid

Periode ini dimulai sekitar abad VII H sampai denagn abad XIII H. pada abad ini para ulama
umumnya tidak lagi merlakukan ijtihad, mereka hanya membeda-bedakan man dalil yang
kuat dan mana dalil yang klemah sehingga bisa dikatakan ulama pada masa ini dalam keadaan
statis.

● Periode kebangkitan umat islam

Setelah umat islam menyadari akan kemundurannya dan kelemahan0-kelemahnnya, maka


dunia islam muncul kembali denagn ide-ide gerakan pembaharuan, baik dalam bidang
pendidikan, social, ekonomi, militer dan sebagainya, hal ini juga banyak pengaruhnya
terhadap perkemabngan ilmu fikih. Misalnya Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim kemudian
dilanjutkan oleh para ulama seperti Muhammad ibn Abdul Wahab(1703-1787M), di Libia
Muhammad ibn Sanusi (1791-1859M), di Mesir Jamaluddin al-Afgani (1839-1897M),
Muhammad Abduh(1849-1906M), Rasyid Ridha (1865-1935M) dan lain-lain.

Dalam perkembangan selanjutnya, maka Ilmu Fikih disusun secara perundang-undangan2

2
Yusran Asmuni, Dirasah Islamiyah II,( Raja Grafindo Persada: Jakarta, 1996), 25-31.

6
D. PERKEMBANGAN STUDI AGAMA

Perkembangan dalam bidang studi agama sekitar antara tahun 1859 hingga tahun 1869 yang
ditandai dengan terbitnya buku Darwin "the origin of species". Setelah tahun 1869 muncul
istilah "Perbandingan Agama (comparative relegion), sebagai padanan kata bagi istilah "Studi
Agama" (the science of religion).

Akan tetapi sebagai sebuah disiplin ilmu, studi agama mulai mendapat perhatian yang luas
dan sungguh-sungguh dirintis sejak tahun 60-an dan 70-an, sebagai suatu disiplin keilmuan
setahap demi setahap memperkuat dan memperluas statusnya sebagai "pengetahuan ilmiah"
atau "ilmu" sejak awal mula kemunculannya,

Obyek kajian ilmu agama adalah semua agama, baik agama-agama masa lalu, maupun agam-
aagama masa sekarang, akan tetapi untuk keberlangsungan sebuah ilmu Studi agama
memerlukan juga beberapa metodologi untuk memahami sebuah agama.

● PERKEMBANGAN STUDI AGAMA MENURUT JOACHIM WACH

Hakikat Pengalaman Keagamaan. Menurut Joachim Wach untuk meneliti hakikat pengalaman
keagamaan. Pertama, menggunakan deskripsi sejarah agama, sekte, atau aliran pemikiran
keagamaan. Cara yang lain adalah berangkat dari sebuah pertanyaan mengenai "dimana aku,"
yaitu lingkungan potensial dimana lingkungan perorangan berlangsun.

Joachim Wach membagi ungkapan pengalaman keagamaan menjadi tiga yaitu ungkapan
pengalaman keagamaan dalam bentuk pemikiran, ungkapan pengalaman keagamaan dalam
bentuk perbuatan dan ungkapan pengalaman keagamaan dalam bentuk persekutuan.

Ungkapan pengalaman keagamaan dalam bentuk pemikiran dapat diungkapkan secara teoritis
Ungkapan pengalaman keagamaan dalam bentuk perbuatan (nyata) dapat berupa bakti atau
peribadatan dan pelayanan. Ibadat adalah tingkah laku tertinggi dalam kehidupan
keberagamaan seorang manusia

Ungkapan Pengalaman dalam Bentuk Persekutuan Perbuatan agama merupakan perbuatan


keagamaan dari seseorang Penelitian terhadap agama-agama primitif memperlihatkan bahwa
agama-agama pada umumnya merupakan suatu usaha bersama, meskipun terdiri dari
pengalaman- pengalaman perorangan.

● PERKEMBANGAN STUDI AGAMA MENURUT MUKTI ALI

Menurut A. Mukti Ali penelitian agama melingkupi tiga aspek yaitu.

7
Refleksi agamis adalah refleksi atas iman sendiri dan refleksi dalam iman. Beriman adalah
berkeyakinan yang diikuti dengan perbuatan yang sesuai dengan keyakinannya itu. Refleksi
agamaniah adalah refleksi atas agama itu sendiri dan refleksi dalam agama. Dalam hal ini
perlu dipahami tentang ajaran agama itu sendiri dan bagaimana manifestasinya dalam
kehidupan masyarakat

Pengungkapan Iman dalam Situasi Konkrit. Agama sebagai refleksi iman tidak hanya terbukti
dalam ucapan keyakinan dan iman saja, tetapi agama juga merefleksikan sejauh mana iman
itu diungkapkan dalam kehidupan dunia ini

Sikap Agamis Dalam Penelitian Situasi Konkret Kaum Agama. Menurut A. Mukti Ali bahwa
persoalan agama merupakan persoalan yang pribadi pada diri manusia sehingga butuh kehati-
hatian dalam meneliti agama seseorang la mengatakan bahwa belum tentu seseorang yang
meneliti agama sudah baik secara teknis dan belum tentu juga dapat menggali persoalan-
persoalan agama pada seseorang yang menjadi objek peneliti. Artinya peneliti menghadapi
kenyataan di lapangan itu dengan perspektif agamis dan sikap agamis. Jadi, sikap objektivitas
atau netralitas bukan merupakan kriteria utama dalam proses penelitian agama karena
subjektif merupakan kriteria yang diutamakan dalam penelitian agama

E. KETERKAITAN MANUSIA DENGAN STUDI AGAMA

Kebanyakan pemikiran modern melihat agama merupakan sekumpulan doktrin yang


dilegatimasi oleh "prasangka-prasangka" manusia di luar rasionalitas. Sementara ilmu
pengetahuan yang mengedepankan rasionalitas sangat keras menolak doktrin. Semakin
rasional seseorang semakin menjauh dari ritual agama, sebaliknya manusia yang kurang
tersentuh rasionalitas, dengan sendirinya akan kuat meyakini ajaran agama. Karena
modernitas tidak selalu memberi perbaikan bagi kondisi umat manusia, tak mampu mengatasi
berbagai problem dan bahkan hanya memberikan kontribusi positif bagi kelas yang dominan.
Mereka yang pinggirkan mengalami marginalisasi/leterasingan dari kemajuan zaman.

Agama sebagai salah satu ajaran yang memberi tuntunan hidup banyak dijadikan pilihan.
Karena ada indikasi dalam agama terdapat banyak nilai yang bisa dimanfaatkan manusia
daripada ideologi. Orang juga lebih leluasa memeluk agama dan merasakan nilai-nilai
positifnya tanpa harus menggunakan potensi akalnya untuk berfikir. Agama memberi tempat
bagi semua. Agama juga merupakan fenomena sosial; agama tidak hanya ritual tapi juga
fenomena di luar kategori pengetahuan akademis. Psikologi agama merupakan salah satu cara
bagaimana melihat praktek keagamaan. Sebagai gejala psikologi, agama rupanya cukup

8
memberi pengertian tentang perlu atau tidaknya manusia beragama ketika agama tak sanggup
lagi memberi pedoman bagi masa depan kehidupan manusia, bisa saja kita terinspirasi
menciptakan agama. baru/melakukan eksperimen baru sebagai jalan keluar dari berbagai
problem yang menghimpit kehidupan.

F. ASPEK-ASPEK SASARAN STUDI ISLAM

Antara agama dan ilmu pengetahuan masih dirasakan adanya hubungan yang belum serasi.
Dalam bidang agama terdapat sifat dogmatis, sedangkan dalam bidanh ilmiah terdapat sikap
rasional dan terbuka. Oleh karena itu, aspek sasaran studi Islam meliputi 2 hal yaitu:

1. Aspek Sasaran Keagamaan

Kerangkka ajaran yang terdapat didalam al-qur'an dan hadits tetap dijadikan sandaran sentral
agar kajian kelslaman tidak keluar dan tercerai dari teks dan konteks. Dari aspek sasaran
tersebut, wacana keagamaan dapat ditransformasikan secara baik dan menjadikan landasan.
kehidupan dalam berprilaku tanpa melepaskan kerangka normatif. Elemen dasar kelslaman
yang harus dijadikan pegangan:pertama, Islam sebagai dogma juga merupakan pengalaman
universal dan kemanusiaan. Oleh karena itu sasaran studi Islam diarahkan pada aspek-aspek
praktik dan empirik yang memuat nilai-nilai keagamaan agar dijadikan pijakan. Kedua, Islam
tidak hanya terbatas pada kehidupan setelah mati, tetapi orientasi utama adalah sekarang.
Dengan demikian sasaran studi Islam diarahkan pada pemahaman terhadap sumber-sumber
ajaran Islam, pokok-pokok ajaran Islam sejarah Islam dan aplikasinya dalam kehidupan. Oleh
karena itu studi Islam dapat mempertegas dan memperjelas wilayah agama yang tidak bisa
dianalisis dengan kajian empiris yang kebenarannya relatif.

2. Aspek Sasaran Kelimuan

Studi keilmuan memerlukan pendekatan kritis, analitis, metadologis, empiris dan historis.
Dengan demikian studi Islam sebagai aspek sasaran keilmuan membutuhkan berbagai
pendekatan. Selain itu, ilmu pengetahuan tidak kenal dan tidak terikat kepada wahyu. Ilmu
pengetahuan beranjak dan terikat pada pemikiran rasional.

Metodologi studi Islam adalah langkah-langkah praktis dan sistematis yang ada dalam ilmu
tertentu yang sudah tidak dipertanyakan lagi karena sudah bersifat aplikatif. Sedangkan,
metodologi adalah tidak lagi sekedar kumpulan cara yang sudah diterima (well received)
tetapi berupa kajian tentang metode.

9
Arti dan lingkup studi Islam. Arti yaitu secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam. Sedangkan ruang lingkup studi
Islam meliputi: 1) Sebagai doktrin dari tuhan yang sebenarnya bagi para pemeluknya sudah
final dalam arti absolute, dan diterima apa adanya. 2) Sebagai gejala budaya, yang berarti
seluruh yang menjadi kreasi manusia dalam kaitannya dengan agama, termasuk pemahaman
orang terhadap doktrin agamanya. 3) Sebagai interaksi sosial, yaitu realitas umat Islam.

Urgensi mempelajari metodologi studi Islam dapat dipahami dan diuraikan sebagai berikut: 1)
Umat Islam saat ini berada dalam kondisi yang problematik. 2) Umat manusia dan
peradabannya berada dalam suasana problematik.

Aspek-aspek sasaran studi Islam meliputi: aspek sasaran keagamaan dan aspek sasaran
keilmuan.

Islam adalah sebuah agama yang mempunyai dimensi kompleks. la dapat dilihat dan ditelaah
dari berbagai sudut pandang, fenomena, dan disiplin ilmu. Dengan demikian di dalam
mempelajari dan menelaah diharapkan ekstra hati- hati sehingga tidak akan menimbulkan
pemahaman yang keliru dan kurang pas. Supaya tidak terjadi hal demikian, untuk saling
bersinergi, saling memperkaya wawasan, dan agar tidak merasa ada ancaman dari satu
terhadap yang lain maka konsep tasamuh atau toleransi mutlak di kedepankan.

Kajian keislaman adalah salah satu studi yang mendapat perhatian yang serius di kalangan
ilmuan. Dengan demikian Islam dapat dipandang sebagai sebuah kajian keilmuan yang tak
terelakkan.

Dari perspektif filasafat ilmu, setiap ilmu baik itu ilmu alam, sosial, agama atau ilmu-ilmu
keislaman, harus diformulasikan dan dibangun di atas teori-teori yang berdasarkan pada
kerangka metodologi yang jelas. Dalam kaidah ini, teori-teori sebagai wujud ekspresi
intelektual yang seharusnya tidak boleh disakralkan dan dogmatik. Bertitik tolak dari
pemahaman yang demikian, maka timbulah sudut pandang yang berbeda dalam menjelaskan
Islam itu sendiri. Ketika Islam dilihat dari sisi normativitas,Islam merupakan agama yang di
dalamnya berisi ajaran Tuhan yang berkaitan dengan urusan akidah dan mu'amalah.
Sedangkan ketika Islam dilihat dari sisi historisitas atau sebagaimana yang tampak alam
masyarakat, Islam tampil sebagai sebuah disiplin ilmu atau ilmu keislaman.

10
G. MANFAAT MEMPELAJARI STUDI AGAMA

● Adapaun manfaat studi agama berdasarkan asumsi dari Mukti Ali adalah sebagai berikut.
Memahami kehidupan batin, alam pikiran, dan kecenderungan hati berbagai manusia.

● Mencari dan menemukan segi-segi persamaan dan perbedaan antar agama.

● Menumbuhkan rasa simpati terhadap orang-orang yang belum mendapat petunjuk tentang
kebenaran. serta menimbulkan rasa tanggung jawab untuk menyiarkan kebenaran-
kebenaran yang terkandung di dalam Agama Islam kepada masyarakat ramai.

● Studi agama menjadi bahaya bagi Islam apabila salah menggunakannya. Namun
sebaliknya, akan menjadi bantuan yang besar sekali bagi perkembangan Islam itu sendiri
jika digunakan secara benar.

● Studi agama berguna tidak hanya bagi mubalig, namun juga bagi Ahli Agama Islam
lainnya. Sebab, melalui cara membandingkan dengan isi dan pertumbuhan agama-agama
lain, pikiran mereka akan dipertajam dan mereka akan lebih mudah memahami isi dan
pertumbuhan agama Islam.

● Umat Islam belajar memahami dan menggunakan terminologi-terminologi agama lain


yang mungkin saja lebih sederhana dan tidak membingungkan, sehingga dapat disadari
bahwa ajaran-ajaran Islam jauh lebih sederhana dan tidak sesulit yang di bayangkan.
Walaupun sering diselimuti oleh istilah-istilah yang cukup membingungkan bagi orang
yang bukan ahli agama Islam.

● Keuntungan yang paling besar dalam mempelajari berbagai agama akan diperoleh
keyakinan bahwa Agama Islam adalah agama paripurna dan cukup.

11
BAB III

ANALISIS KRITIS

Islam adalah agama yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia
hingga akhir zaman.

Charles J. Adams membagi kajian dalam studi islam terdiri dari sebelas bidang. Pembagian
bidang kajian yang menjadi subject matter studio islam dipengaruhi oleh definisi Adams
tentang islam dan agama. Meskipun Adams pesimistis untuk dapat menemukan kesepakatan
umum tentang definisi islam, namun Adams akhirnya mengatakan bahwa islam bukan hanya
terdiri dari satu dimensi (One Thing), tetapi islam mempunyai multi dimensi (Many Things)
yang selalu berubah dan berkembang dengan kondisi sejarah apapun. Definisi para ilmuwan
tentang islam menurut Adams, islam dapat dijadikan objek kajian sebagai bagian dari sejarah.

12
Menurut Charles J. Adams, Islam dan Agama merupakan dua kata kunci yang sulit dalam
kajian tradisi keberagamaan Islam. Kesulitan tersebut terletak pada bagaimana memahami
keduanya dalam bentuk pemahaman yang utuh yang dapat diterima oleh semua kalangan.
Begitu juga, bagaimana menemukan konteks yang tepat dalam menggunakan kedua istilah
tersebut.

Burning issues and questions yang mengganggu nurani akademik Adams mengenai metode
dan pendekatan studi Islam adalah adanya kegagalan ahli sejarah agama memperluas
pengetahuan dan pemahaman kita tentang Islam sebagai agama, dan ahli tentang Islam
(Islamists) juga telah gagal untuk menjelaskan secara tepat fenomena keberagamaan Islam.
Untuk menjawab kegelisahan akademis tersebut, Adams memberikanbeberapa definisi
mengenai Islam dan Agama. Islam dalam pandangan Muslim secara umum adalah sebuah
peradaban dan orientasi hidup.Hal ini mengandung pengertian bahwa seluruh tindakan
manusia bersumber dari aturan-aturan dalam agama Islam.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ada dua sisi yang dapat digunakan untuk memahami pengertian Agama Islam, yaitu sisi
etimologis dan sisi peristilahan. Kebahasaan Islam dari bahasa Arab salima selamat, sentosa
dan damai. Kemudian Aslama berserah diri masuk dalam kedamaian.

Studi agama (religious studies) adalah mengkaji tentang hal-hal yang berhubungan dengan
agama. Studi agama adalah usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta
membahas secara mendalam tentang seluk beluk atau hal-hal yang berhubungan dengan
agama, baik berhubungan dengan ajaran, sejarah maupun praktik-praktis pelaksanaannya
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarahnya.1

13
1. Dari segi kebahasaan studi agama berasal dari bahasa Arab Dirasah Islamiyah. Dalam
kajian Islam di Barat disebut Islamic Studies secara harfiyah adalah kajian tentang hal-hal
yang berkaitan dengan keislaman.

2. Dari segi Istilah, studi agama adalah kajian secara sistematis dan terpadu untuk
mengetahui, memakai dan menganalisis secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan
agama Islam, pokok-pokok ajaran Islam, sejarah Islam maupun realitas pelaksanaannya dalam
kehidupan.

Studi Islam adalah bidang akademik yang mempelajari agama Islam secara menyeluruh,
termasuk aspek-aspek seperti sejarah, teologi, hukum, filosofi, sastra, budaya, dan praktik
keagamaan. Tujuan dari studi Islam adalah untuk memahami agama Islam dari berbagai
perspektif, serta untuk menganalisis dampaknya dalam konteks sejarah dan kehidupan
manusia kontemporer.

B. Saran

Harapan makalah ini bisa dibaca dan di mengerti oleh Mahasiswa atau si pembaca

dan kami mohon maaf jika ada ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. kami
mengusulkan jika disini ada kesalahan atau kekurangan kepada mahasiswa atau si pembaca
bisa mencarinya di buku, makalah, internet atau sumber lain.

Daftar Pustaka

Slamet, Achmad (2016) Buku Ajar Metodologi Studi Islam (Kajian Metode dalam Ilmu
Keislaman) cetakan 1--Yogyakarta.

Buku "ISLAM DAN PERADABAN MELAYU ", Soraya, Nyayu. 2021.

Buku "Handbook Metodologi Studi Islam" Cetakan ke-1, Januari 2018 Kencana. 2018.0879,
Penulis: Dr. Chuzaimah Batubara, Μ.Α. Dr. Iwan, M.H.I. Hawari Batubara, M.Pd.I.

Ragam Pendekatan Studi Islam Prespektif Richard C. Martin, Sholihul Huda (Al-
Hikmah: Jurnal Studi Agama-Agama 7 (1), 121-130, 2021)

Kritik pemikiran Richard C. Martin dalam studi agama dan relevansinya dengan studi Islam
di Indonesia, Sokhi Huda (Religió Jurnal Studi Agama-Agama 4 (1), 2014)

14
Semiotika: Sebuah Pendekatan dalam Studi Agama, Khusnul Khotimah (Komunika:
Jurnal Dakwah dan Komunikasi 2 (2), 277-289, 2008)

Kajian kritis tentang toleransi beragama dalam Islam, MW Tualeka (AL-Hikmah: Jurnal Studi
Agama-Agama 8, 2016)

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/alAdyan/article/view/1434 (jurnal
METODOLOGI STUDI AGAMA-AGAMA, Ahmad Zarkasi) .

Vol 15 No 1 (2024): Al-Risalah : Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam

Journal Title Religi: Jurnal Studi Agama-agama, 2548-4753 (online) | 1412-2634 ,


Dian Nur Anna, Publisher Program Studi Agama-Agama, Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta

Muhaimin, Studi Islam Dalam Ragam Dimensi Dan Pendekatan (Jakarta: Kencana Penada
Media Group, 2012),

5 Rosihon Anwar, H. Badruzzaman M. Yunus, ,Saehudin, Pengantar Studi Islam,


(Bandung: CV. Pustaka Setia,2009), hlm 17

BIODATA PENULIS

Nama : Mohammad Shobri

TTL : Cirebon, 10 Juni 2005

Asal Sekolah : SMAN 1 JAMBLANG

Alamat Rumah/Kost : Ds. Jemaras Lor,Kec. Klangenan, Kab. Cirebon

No Hp/Telepon : 082295445208

Nama : Muhammad Akwalul Muhtadin

TTL : Tegal, 08 Januari 2005

15
Asal Sekolah : SMK Bakti Praja Talang

Alamat Rumah/Kost : Ds. Kabubukan, Kec. Tarub, Kab. Tegal

No Hp/Telepon : 088226344210

Nama : Rezika Roby

TTL : Kuningan, 9 januari 2003

Asal Sekolah : SMAN 1 Jalaksana

Alamat Rumah/Kost : Ds. kramatmulya, kec. kramatmulya, Kab. Kuningan

No HP/Telepon : 085795656472

16

Anda mungkin juga menyukai