Anda di halaman 1dari 22

UPAYA GURU AL-QUR’AN HADITS

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI


MEMBACA AL-QUR’AN SISWA MAN 4 ACEH BESAR

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :
Mohammad Shobri
NIM: 2381010127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia yang telah Allah
berikan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW , keluarga, sahabat dan pengikut beliau hingga akhir
zaman.

Tugas berupa Proposal Penelitian yang berjudul "UPAYA GURU AL-


QUR’AN HADITSDALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI
MEMBACA AKSARA AL-QUR’AN SISWA MAN 4 ACEH BESAR",
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Penulis menyadari bahwa Proposal Penelitian ini memiliki banyak


kekurangan, oleh karena itu penulis dengan senang hati menerima kritikan, saran
dan masukan yang membangun dari para pembaca agar penulis dapat
memperbaiki dan memiliki pemahaman baru berkaitan dengan Proposal Penelitian
ini.

Penulis berharap agar Proposal Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
banyak orang dan dapat dijadikan rujukan bagi perkembangan ilmu
pendidikan.Penulis menyampaikan terimakasih dan permohonan maaf kepada
semua pihak yang merasa di rugikan dalam proses penyelesaian Proposal
Penelitian. Semoga Allah SWT memberikan kebaikan dan keberkahan kepada
semua pihak yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan Proposal
Penelitian.

Cirebon, 3 April 2024

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2

1. Wilayah Penelitian .................................................................................2

2. Pertanyaan Penelitian ............................................................................3

C. Tujuan Penelitian .....................................................................................3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................3

E. Kerangka Teori ........................................................................................5

F. Langkah – Langkah Penelitian ...............................................................5

G. Penelitian Terdahulu .............................................................................13

H. Daftar Pustaka .......................................................................................16

II
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peserta didik diharapkan mampu membaca dan menulis AlQur’an dengan
baik dan benar. Namun pada kenyataannya masih ada peserta didik yang belum
mampu membaca, apalagi menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar. Dalam hal
ini, peneliti mencoba menelusuri dan meneliti secara mendalam bagaimana upaya
guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis
Al-Qur’an peserta didiknya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi
dari hambatan yang diterima oleh guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan
kemampuan baca tulis Al-Qur’an terhadap peserta didiknya.
Pendidikan merupakan suatu usaha yang sadar dan terencana agar dapat
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Membaca dan memahami Al-Qur’an merupakan suatu keharusan bagi setiap
muslim, karena Al-Qur’an merupakan petunjuk di dalam menjalankan kehidupan
sehari hari. Ketika kita berbicara tentang kemampuan membaca Al-Qur’an yang
dimiliki peserta didik maka sangatlah bervariasi, terkadang ada peserta didik yang
mampu membacanya dengan baik dan juga mampu memahami makna dan
kandungannya, ada juga orang yang mampu membacanya dengan baik tetapi tidak
mampu memahami isi kandungannya. Bahkan ada peserta didik yang kurang
bagus membaca Al-Qur’an namun mampu memahami isi kandungannya.
Terakhir, ada peserta didik yang mampu membaca Al-Qur’an dengan baik
dan mampu menuliskannya dengan benar serta ada peserta didik yang mampu
membaca dengan baik tetapi tidak begitu bisa menuliskannya.
Kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar merupakan suatu
kewajiban bagi setiap muslim. Di samping itu, selain kewajiban untuk membaca
Al-Qur’an dengan baik dan benar, Rasulullah saw juga menekankan pentingnya
menulis huruf-huruf Al-Qur’an. Seorang Muslim diharapkan memiliki

1
kemampuan menulis (kitabah) aksara Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Madrasah Aliyah Negeri 4 Aceh Besar yang berada di Kecamatan
Darussalam Kabupaten Aceh Besar, Merupakan salah satu sekolah yang unggul di
Kabupaten Aceh Besar dan sudah menerapkan kegiatan pembelajaran membaca
Al-Qur’an dengan cukup baik. Akan tetapi masih dapat ditemui beberapa siswa
yang belum lancar dalam membaca Al-Qur’an.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, peneliti ingin mengadakan
penelitian di MAN 4 Aceh Besar karena dipandang penting untuk mengetahui
upaya guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan kemampuan baca tulis Al-
Qur’an pada siswanya. Untuk itu, peneliti mengadakan penelitian di MAN 4 Aceh
Besar dengan mengambil judul “Upaya Guru Al-Qur’an Hadits Dalam
Meningkatkan Kemampuan Literasi Membaca Aksara Al-Qur’an Siswa
MAN 4 ACEH BESAR."

B. Rumusan Masalah

1. Wilayah Penelitian
Wilayah atau lokasi penelitian adalah tempat atau objek untuk diadakan
suatu penelitian. Lokasi yang menjadi tempat dalam penelitian ini yaitu
di MAN 4 Aceh Besar yang terletak di Desa Tungkop Kecamatan
Darussalam. MAN 4 Aceh Besar merupakan sekolah yang bernuansakan
Islam dan di bawah naungan Departemen Agama. Sekolah ini
merupakan salah satu sekolah yang unggul di Kabupaten Aceh besar
yang memiliki struktur organisasi sekolah yang sangat baik dengan
segudang prestasinya.Adapun beberapa alasan terhadap pemilihan lokasi
ini, sebagai berikut:
1. Karena madrasah ini memiliki status terakreditasi A,
yang berarti mutu dan kualitas sekolah terjaga dengan sangat baik.

2. Di madrasah ini terdapat kedisiplinan ibadah yang sangat


baik, guru dan siswanya setiap hari menunaikan shalat dhuhur
berjamaah di mushalla sekolah. Selain itu, siswa juga sangat aktif
mengikuti kegiatan ekstra di sekolah seperti tahsin, tilawah dan seni
kaligrafi.

3. Madrasah ini merupakan lembaga pendidikan yang


bernuansakan islam dan guru Al-Qur’an Hadits menerapkan

2
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an.

2. Pertanyaan Penelitian

1) Bagaimana upaya guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan


kemampuan literasi Membaca aksara Al-Qur’an siswa di MAN 4 ACEH
BESAR?

2) Apa saja hambatan yang dihadapi guru Al-Qur’an Hadits dalam


meningkatkan kemampuan literasi Membaca aksara Al-Qur’an siswa di
MAN 4 ACEH BESAR?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan

1. Untuk mengetahui upaya guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan


kemampuan literasi Membaca aksara Al-Qur’an siswa di MAN 4 ACEH
BESAR.

2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru Al-Qur’an Hadits dalam


meningkatkan kemampuan literasi Membaca aksara AlQur’an siswa di
MAN 4 ACEH BESAR?

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan untuk memperkaya khazanah ilmiah


tentang upaya guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan kemampuan literasi
aksara Al-Qur’an siswa.

2. Secara Praktisa.

a. Bagi Sekolah/Madrasah

Manfaat yang diperoleh bagi sekolah MAN 4 Aceh Besar adalah

3
menjadi sebuah bahan terapan untuk semakin lebih baik dalam
melaksanakan proses belajar mengajar dan menambah kepustakaan
serta sebagai satu bahan masukan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan agama Islam terutama dalam mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits di MAN 4 Aceh Besar.

b. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk meningkatkan kualitas


pendidikan Al-Qur’an terhadap siswanya.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan


tentang upaya guru Al-Qur’an Hadits dalam membina siswa guna
meningkatkan pemahaman tentang Al-Qur’an dan menambah
pengalaman dalam proses pembelajaran.

4
E. Kerangka Teori
Belajar merupakan jendela dunia, dengan belajar orang akan
mengetahui banyak hal. Belajar merupakan proses aktivitas manusia untuk
mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap.
Kemampuan manusia untuk belajar juga merupakan karakteristik penting
yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. (Hamalik, 2008)
Menurut Slameto, (Slameto, 2010) belajar adalah proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an merupakan
sebaik-baik manusia.

‫رضي الله عنهُ قال‬


َ َ ‫صلّى اللهُ َعلَ ْي ِه و‬
َ‫عن عثمانَ بن عفان‬: ‫سلم‬ َ ‫قا َل رسو ُل الل ِه‬: « َ‫خَير ُكم َم ْن تَعَل َم القُ ْرآن‬
ُ‫»وعلمه‬
َ ‫رواه البخاري‬

Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah saw. bersabda, “Sebaik-baik kalian
adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR.
Tirmidzi);
Dalam literatur hadis lain, dijelaskan juga tentang keutamaan
membaca Al-Qur'an. Antara lain, bahwa Allah akan menurunkan
ketenangan, rahmat dan memuji suatu kaum yang melantunkan ayat-ayat
Al-Qur’an, serta malaikat akan melingkarinya.

F. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu bagian terpenting di dalam sebuah penelitian karena
metode sangatlah besar pengaruhnya terhadap berhasil atau tidaknya sebuah
penelitian, terutama dalam hal pengumpulan data.
Menurut Hadi Sutrisno dalam bukunya yang berjudul Metodologi Research,

5
“penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah.” Di bawah ini
peneliti memaparkan cara-cara yang ditempuh dan proses pelaksanaan dalam
penelitian, sebagai berikut:

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini, pendekatan yang peneliti lakukan adalah
melalui pendekatan deskriptif, dengan jenis penelitian kualitatif.
Maknanya data yang dikumpulkan tidaklah berupa angka-angka
melainkan dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi,
catatan memo dan dokumen resmi lainnya.
Lexy J. Melong dalam bukunya yang berjudul Metodologi
Penelitian Kualitatif, mendefinisikan penelitian kualitatif yaitu:
"Suatu penelitian yang dilakukan untuk memahami suatu kejadian
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, seperti perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lainnya secara holistik dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus
yang alamiah serta memanfaatkan berbagai metode ilmiah."
Pada umumnya, pendekatan deskriptif melalui metode penelitian
kualitatif tidak menggunakan kajian hipotesis (non hipotesis) sehingga
dalam penelitiannya tidak membutuhkan rumusan hipotesis.
Penelitian ini ditujukan kepada Guru Al-Qur’an Hadits di MAN 4
Aceh Besar mengenai bagaimana pendekatan yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan baca tulis Al-Qur’an siswanya, supaya
mendapatkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis yang disusun
berdasarkan data lisan dan tingkah laku subjek yang diamati sesuai
fenomena yang terjadi di lapangan.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat dalam penelitian ini yaitu di MAN 4

6
Aceh Besar yang terletak di Desa Tungkop Kecamatan Darussalam.
MAN 4 Aceh Besar merupakan sekolah yang bernuansakan Islam dan di
bawah naungan Departemen Agama. Sekolah ini merupakan salah satu
sekolah yang unggul di Kabupaten Aceh besar yang memiliki struktur
organisasi sekolah yang sangat baik dengan segudang
prestasinya.Adapun beberapa alasan terhadap pemilihan lokasi ini,
sebagai berikut:
4. Karena madrasah ini memiliki status terakreditasi A, yang
berarti mutu dan kualitas sekolah terjaga dengan sangat baik.

5. Di madrasah ini terdapat kedisiplinan ibadah yang sangat


baik, guru dan siswanya setiap hari menunaikan shalat dhuhur
berjamaah di mushalla sekolah. Selain itu, siswa juga sangat aktif
mengikuti kegiatan ekstra di sekolah seperti tahsin, tilawah dan seni
kaligrafi.

6. Madrasah ini merupakan lembaga pendidikan yang


bernuansakan islam dan guru Al-Qur’an Hadits menerapkan
pembelajaran baca tulis Al-Qur’an.
C. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan perencana,
pengumpul data, hingga menjadi pelapor hasil dari penelitiannya. Oleh
karena itu, peneliti harus berada langsung di lapangan agar data
terkumpul sebanyak-banyaknya serta memastikan keabsahan data yang
diperoleh.
Dalam proses penelitian, kehadiran peneliti harus diketahui
sebagai peneliti oleh informan. Sebelum menghadiri lokasi, peneliti harus
terlebih dahulu meminta izin untuk melakukan penelitian di lokasi
tersebut dengan mengirimkan surat permohonan izin kepada kepala
sekolah MAN 4 Aceh Besar. Setelah itu peneliti mulai memasuki sekolah

7
tersebut dengan maksud dan tujuan untuk melakukan sebuah penelitian
dengan mencari data melalui wawancara, observasi, dan dokumen yang
berkaitan dengan lokasi penelitian.Dalam penelitian kualitatif, manusia
merupakan instrument utama dalam penelitian. Peneliti sendiri harus
berada diposisi utama, karena keberadaannya dalam setiap kegiatan
penelitian sangatlah penting. Peneliti harus berada langsung dilatar
penelitian dalam waktu yang mencukupi untuk mencari data dengan cara
berinteraksi langsung dengan subjek pemilik realitas yang akan
diteliti.Dengan kehadiran peneliti, maka data yang dikumpulkan dapat
dijamin keakuratannya.
Dari uraian di atas, maka kehadiran peneliti bertujuan untuk
mengumpulkan, mencari dan menemukan data yang diperlukan yang
berkenaan dengan upaya guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan
kemampuan literasi aksara Qur’an siswa MAN 4 Aceh Besar. Agar
penelitian ini berjalan lancar, peneliti juga menggunakan alat bantu
seperti jurnal, skripsi, buku-buku, alat rekaman, pensil atau bolpain,
kertas sebagai alat pencatat data.
D. Sumber Data
Menurut Arikunto dalam bukunya, yang dimaksud dengan
sumber data dalam sebuah penelitian adalah subjek dari mana data
tersebut diperoleh.6 Adapun menurut Lofland yang dikutip oleh Lexy J
Moleong bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah
kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain.7 Sehingga peneliti mengumpulkan semua data
dari apa yang didengar dan dilihat kemudian peneliti mencatatnya
secara rinci agar data-data yang diperoleh tersebut dapat dipertanggung
jawabkan.
Dalam penelitian ini, perolehan data dapat berasal dari:

8
1. 1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan langsung dari


sumbernya, yaitu objek yang diteliti. Data primer didapat melalui
wawancara, sehingga data primer dalam penelitian ini merupakan dari
hasil wawancara.

Jadi, yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah: (1)
Kepala Sekolah, (2) Guru Al-Qur’an Hadits, dan (3) Siswa.

2. Data Sekunder (data tambahan)

Data sekunder adalah data yang didapatkan oleh peneliti secara


tidak langsung, akan tetapi melalui media perantara. Pada umumnya,
data sekunder dapat berupa bukti catatan atau laporan historis yang
telah disusun dan diarsipkan.

Maka data sekunder dalam penelitian ini meliputi: (1) Sejarah


berdirinya MAN 4 Aceh Besar, (2) Visi Misi dan tujuan MAN 4 Aceh
Besar, (3) Struktur Waka Kesiswaan MAN 4 Aceh Besar, (4)
IdentitasMAN 4 Aceh Besar (5) Data Guru dan Siswa MAN 4 Aceh
Besar, (5) Sarana dan Prasarana MAN 4 Aceh Besar.
E. Populasi dan Sampel
Sumber penelitian adalah orang, benda atau hal yang dijadikan
sasaran penelitian. Adapun populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian yang menjadi sasaran di dalam penelitian. Sedangkan
sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti untuk
ditarik kesimpulan dan mendapatkan hasil dari sebuah penelitian.
Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah guru
dan siswa. Sedangkan jumlah guru yang menjadi populasi dalam
penelitian ini berjumlah 60 orang guru yang terdiri dari berbagai guru
bidang studi yang ada di sekolah MAN 4 Aceh Besar ini. Dalam

9
penentuan teknik sampling, peneliti menggunakan teknik non
probability sampling yaitu suatu teknik yang memberikan kesempatan
yang berbeda bagi setiap populasi untuk terpilih menjadi sampel.
Dalam penentuan ini, peneliti menggunakan jenis purposive
sampling, yaitu suatu metode yang digunakan untuk menentukan
sampel dengan cara peneliti menentukan kriteria, karakteristik,
ketentuan terhadap sampel yang dipilih terlebih dahulu yang
diperkirakan sesuai untuk dikumpulkan datanya.
Adapun salah satu informan dalam penelitian ini adalah guru
MAN 4 Aceh Besar. Jumlah guru di MAN 4 Aceh Besar berjumlah 60
orang, akan tetapi yang menjadi sampel peneliti adalah guru yang
memiliki ketentuan diantaranya: Guru MAN 4 Aceh Besar, guru yang
mengajar Al-Qur’an, guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadits serta guru
tetap di MAN 4 Aceh Besar. Alasan peneliti memilih karakteristik
tersebut dikarenakan hal itu sesuai dengan tujuan utama dari penelitian
ini, dengan harapan peneliti bisa mendapatkan hasil penelitian sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Sampel yang menjadi pilihan dari peneliti adalah guru-guru
yang terpenuhi semua karakteristik yang telah disebutkan. Dalam hal
ini, peneliti menemukan 4 orang guru Al-Qur’an Hadits yang menjadi
informan dalam penelitian ini.
Sedangkan jumlah populasi siswa dalam penelitian ini terdiri
dari 393 siswa. Peneliti juga memilih sampel penelitian menggunakan
teknik non probability sampling yaitu suatu teknik yang memberikan
kesempatan yang berbeda bagi setiap populasi untuk terpilih menjadi
sampel dengan jenis purposive sampling yaitu menentukan kriteria
terhadap siswa yang akan terpilih menjadi sampel supaya sampel yang
terpilih dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti
sehingga memudahkan peneliti dalam mendapatkan hasil dari

10
penelitian ini.
Adapun kriteria siswa yang dijadikan sebagai sampel adalah
siswa MAN 4 Aceh Besar, mengikuti mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits, dan siswa yang memiliki kecerdasan standar. Berdasarkan
kriteria tersebut, peneliti memilih 4 orang siswa yang berasal dari kelas
yang berbeda-beda dan dengan yang kemampuan yang berbeda-beda.
Hal ini ditentukan oleh peneliti dengan tujuan supaya hasil penelitian
yang akan didapatkan sesuai dengan keadaan yang terjadi di lapangan.
Setiap siswajuga memiliki kemampuan yang berbeda-beda dan ketika
peneliti memilih siswa yang kemampuannya dibawah rata-rata, maka
peneliti tidak akan mendapatkan hasil sesuai dengan yang tujuan yang
telah ditetapkan, oleh karena itu, peneliti memilih siswa yang memiliki
kemampuan standar dan bervariasi.

F. Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data-data terkait dengan penelitian ini,
maka teknik yang ditempuh yaitu:

1. Observasi

Observasi yaitu metode yang dilakukan untuk mengamati suatu


objek penelitian dengan menggunakan alat indra. Menurut Ngalim
Purwanto, observasi yaitu suatu metode untuk menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis terkait karakter suatu
individu atau kelompok dengan melihat dan mengamati secara
langsung.

Oleh karena itu, peneliti harus berada di lokasi penelitian yaitu


MAN 4 Aceh Besar agar mendapatkan data yang diperlukan. Posisi
peneliti dalam observasi ini sebagai pengamat langsung dari observasi
yang dilakukan.

11
Adapun tujuan dari menggunakan metode ini adalah untuk
mencatat dan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan upaya guru
Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan kemampuan literasi aksara Al-
Qur’an siswa di MAN 4 Aceh Besar. Dalam hal ini, peneliti
mempersiapkan instrumen observasi berupa lembaran pengamatan
yang berisi hal-hal yang perlu diamati di lapangan penelitian.
Penggunaan teknik ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits, kemudian untuk
mengetahui kemampuan siswa MAN 4 Aceh Besar dalam literasi
aksara Al-Qur’anyaitu membaca dan menulis dan untuk mengetahui
apa saja upaya dari guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan
kemampuan siswa terhadap literasi aksara Al-Qur’an.Pada setiap akhir
pengamatan, peneliti mengumpulkan catatan yang telah dibuat ke
dalam bentuk ringkasan data untuk keperluan analisis data-data yang
dibutuhkan.

2. Wawancara

Wawancara yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi


dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna
dalam suatu topik tertentu. Data yang diperoleh melalui wawancara
adalah data verbal yang diperoleh melalui tanya jawab.

Wawancara juga digunakan sebagai teknik pengumpulan data


untuk menemukan jawaban dari masalah yang ingin diteliti dengan
menggali informasi dari responden dengan cara mengajukan sejumlah
pertanyaan secara lisan dan untuk dijawab secara lisan pula. Selain itu,
peneliti dapat merangsang responden agar memberikan jawaban yang
lebih luas dan mendalam.

Dalam hal ini, peneliti mempersiapkan instrumen wawancara

12
berupa lembaran pedoman wawancara yang berisi hal-hal penting yang
perlu diamati dalam menunjang permasalahan dalam penelitian ini.

Adapun wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada


Kepala Sekolah MAN 4 Aceh Besar, 4 guru Al-Qur’an Hadits dan 4
siswa. Melalui wawancara ini diperoleh data terkait bagaimana upaya
guru AlQur’an Hadits dalam meningkatkan kemampuan literasi aksara
AlQur’an siswa.3. DokumentasiDokumentasi yaitu metode yang
digunakan untuk memperoleh suatu data dari catatan-catatan, transkrip,
buku, majalah, surat kabar, hasil rapat, agenda dan lain sebagainya.

G. Penelitian Terdahulu
Kajian Terdahulu yang Relevan Setelah mengadakan kajian pustaka terhadap
penelitian ini, peneliti menemukan beberapa penelitian yang hampir sama dengan
penelitian ini. Diantaranya:
Sehubungan dengan penelitian ini, beberapa penelitian yang pernah dilakukan
yang relevan dengan penelitian yang akan diteliti diantaranya:

1. Skripsi oleh Monika Akhirul Aprilianti, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
IAIN Surakarta 2017, dengan Judul “UpayaGuru Al-Qur’an Hadits Dalam
Meningkatkan Kemampuan Menghafal Ayat-ayat Al-Qur’an Pada Siswa Kelas X
Di MA Al-Islam Jamsaren Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017”. Hasil penelitian ini
menyebutkan bahwa upaya guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan
kemampuan menghafal ayat-ayat Al-Qur’an antara lain:

a. Menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan metode sima’i,

b. Pengecekan hafalan ayat-ayat Al-Qur’an,

c. Siswa merekam ayat-ayat yang diminta untuk dihafalkan,

13
d. Guru memberikan motivasi terhadap siswa dalam menghafal,

e. Siswa diminta menulis ayat-ayat yang dihafal,

f. Guru melakukan pendampingan dalam menghafal ayatayat Al-Qur’an dan


Hadits.
Relevansi penelitian Monika Akhirul Aprilianti dengan penelitian yang akan dikaji
adalah tentang upaya guru Al-Qur’an Hadits dalam pembelajarannya. Sedangkan
perbedaannya adalah dalam penelitian Monika Akhirul Aprilianti lebih fokus dan
lebih khusus dalam meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an. Sedangkan
penelitian yang akan dikaji yaitu penelitian yang menekankan pada upaya guru Al-
Qur’an Hadits dalam meningkatkan kemampuan literasi aksara Al-Qur’an siswa di
MAN 4 Aceh Besar.

2. Skripsi oleh Riati Asri Rokhani, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN
Surakarta 2017, dengan Judul “Upaya Guru Al-Qur’an Hadits Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Membaca Al-Qur’an Siswa Melalui Ekstrakurikuler
Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) Di MTs Negeri Bendosari Sukoharjo Tahun Ajaran
2016/2017”. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa upaya guru dalam
meningkatkan minat belajar membaca AlQur’an siswa melalui ekstrakurikuler baca
tulis Al-Qur’an (BTA) yaitu:

a. Faktor internal dengan cara guru ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an


(BTA) memberikan usulan kepada kepala madrasah agar menetapkan
kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an (BTA) sebagai
ekstrakurikuler wajib.

b. Faktor eksternalnya dengan cara guru ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Qur’an


(BTA) untuk senantiasa menyampaikan keutamaan membaca Al-Qur’an
setiap hari setelah selesai melaksanakan sholat dhuhur berjamaah.

c. Reward dan Punishment. Bentuk reward tersebut berupasejumlah uang,

14
buku dan Al-Qur’an. Sedangkan bentuk punishment yaitu membersihkan
masjid, mengaji di halaman madrasah, membuang sampah, dan
membersihkan kelas.
Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang sedang dikaji adalah tentang
Upaya guru Al-Qur’an Hadits. Sedangkan perbedaannya adalah dalam penelitian
Riati Asri Rokhani lebih menekankan pada upaya guru Al-Qur’an Hadits melalui
kegiatan ekstrakurikulernya. Sedangkan penelitian yang akan dikaji yaitu penelitian
yang menekankan pada upaya guru Al-Qur’an Hadits dalam meningkatkan
kemampuan literasi aksara Al-Qur’an siswa di MAN 4 Aceh Besar.

15
H. Daftar Pustaka

Achmad Lutfi. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits, Jakarta: Direktorat Jendral


Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2009.

Achmad Luthfi. Pembelajaran Al-Qur’an dan Hadits, Jakarta: Direktorat Jenderal


Pendidikan Islam, 2012.

Adhkiyah. Pelajaran Tajwid Lengkap, Palembang: Aksara Press, 2017.

Ahmad Faiz Budianto. Kitabah Metode Praktis Membaca dan Menulis Al-Qur’an,
Klaten: Alkitabah, 2007.

Al-Ghazali. Adab membaca Al’Qur’an, (Penerjemah: A. Hufaf Ibriy), Surabaya: Tiga


Dara, 1995.

Amin Syukur. Pengantar Studi Islam, (Semarang: Pustaka Nuun, 2010.

Armai Arif. Pengantar Ilmu Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press,
2002.

Asnawir, Basyirudin Usman. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Bagong Suyanto. Sutinah, Metodologi Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif


Pendekatan, Jakarta: Prenada Media Group, 2005.

Dalman. Ketrampilan Menulis, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai


Pustaka, 2005.

Departement Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an Terjemahan,Semarang: PT


Kumudamoro Grafindo, 1994.

Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989.

Eri Satria, dkk. Pengembangan Aplikasi Pembelajaran Iqra’ dan Tajwid Berdasarkan
Metode Syafi’I, jurnal Algoritma, Vol.12, 2015.

Erwin Laila Wahdati. kemampuan baca tulis Al-Qur’an, Tulunggalung, 2016. H.

Abdul Chaer. Al-Qur’an dan Ilmu Tajwid, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.H.

16
Tombak Alam. Ilmu Tajwid, Jakarta: Amzah, 2010.

Hadi Sutrisno. Metodologi Research, Andi Offset, 1987.

Imam Muslim. Shahih Muslim, Juz 1, (Semarang: Toha Putra, ttt.

James P. Chaplin. Kamus lengkap Psikologi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993.

Jusuf Djajadisastro. Metode-Metode Mengajar, Bandung: Angkasa, 1991.

Leny Nofianti dan Qomariah. Metodelogi Penelitian Survey, Pekan Baru, 2017.Lexy J.
Moelong.

Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2012.Lexy J.


Moleong.

Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.

M. Abdul Qadir, Ahmad. Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta:


PT. Rineka Cipta, 2008.

Mahmud Yunus. Kamus Arab Indonesia, Jakarta: Yayasan Penyelenggara/Penafsiran


Al-Qur’an, 1973.

Mahmud Yunus. Metode Khusus Pendidikan Agama, Jakarta: Hidakarya Agung, 1983.

Martini Jamaris. Kesulitan Belajar Perspektif, Assesment, dan Penanggulangannya


Bagi Anak Usia Dini dan Usai Sekolah, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.

Milatulwiyah. pengembangan kemampuan membaca Al-Qur’an, Jakarta: Erlangga,


2018.

Muhibbin Syah. Psikologi Belajar, Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Muhibbin Syah. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja


Rosda Karya, 2010.

Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 1990.

Ngalim Purwanto. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja


Rosdakarya, 2002.

Nurul Zuriah. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

17
2006.

Nusa Putra. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2013.

Nyayu Khodijah. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Grafindo Persada, 2014.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Soetjipto Kusumo Cokro Aminoto. UU SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, Jakarta:


Alfabeta, 2006.

Subari, Supervisi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2013.

Suhaimi Arikunto. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Cet 4, Jakarta: PT


Rineka Cipta, 2010.

Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka


Cipta, 2006.

Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zein. Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: Rineka Cipta,
2006.

Tayar Yusuf, Syaiful Anwar. Metodologi Pengajaran Agama Dan Bahasa Arab, Cet ke
II, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997.

Tim Bina Karya. Bina Belajar Al-Qur’an Hadits, Jakarta: Erlangga, 2009.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2002.

Tim Penyusun Kamus. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Ciputat Press, 2011.

Tohirin. Metode Penelitian Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2013.

Uyoh Sadulloh, Agus Muharram. Pedagogik (Ilmu Mendidik), Bandung: Alfabeta,


2011.

W.J.S. Poerwandarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia, ed. III cet. III, Jakarta:

18
Balai Pustaka, 2006.

Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:


Prenada Media Group, 2010.

Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta:


Prenada Media, 2009.

Zakiyyah Darajat. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,
1995.

19

Anda mungkin juga menyukai